Anda di halaman 1dari 3

III.

ISI

3.1 Manajemen Pemberian Pakan Pedet


Sapi-sapi betina hampir setiap tahun mengalami afkir karena telah mengalami
penurunan produksi susu yang dihasilkan, oleh karena itu perlu langkah penyiapan
calon induk pengganti agar dapat mempertahankan populasi dan produksi susu.
Penyiapan calon induk sapi perah dapat dilakukan melalui usaha pembesaran
pedet sapi perah (Latipah, 2015). Pedet adalah anak sapi yang baru lahir sampai
dengan umur 8 bulan (Aak, 1995). Pedet menjadi salah satu komponen yang
penting dalam sebuah peternakan sapi perah.
Manajemen pemeliharaan pedet yang perlu diperhatikan adalah pakan.
Manajemen pakan pada pedet harus dilakukan secara tepat, hal ini karena sistem
pencernaan pedet tidak seperti sapi dewasa. Pedet merupakan hewan berlambung
sederhana atau hewan monogastrik. Lambung pedet belum berkembang dan
berfungsi secara normal. Pernyataan tersebut sesuai pendapat Sirnawa (2016),
bahwa lambung pedet memiliki empat bagian yang mirip dengan sapi dewasa,
namun rumen, retikulum, omasum, dan abomasum belum aktif dan belum
berkembang.
Menurut Efendy (2013), pada saat minggu pertama, pedet hanya
mengonsumsi air susu atau milk replacer sebagai pakan utamanya terutama
kolostrum yang berguna untuk membentuk antibodi sebagai unsur pembentuk
kekebalan tubuh. Kolostrum adalah air susu yang berwarna kekuningan, lebih
kental dari air susu normal dan keluar dari ambing induk pada hari pertama
sampai hari keempat (Abdillah, 2018). Kolostrum sangat penting bagi setiap pedet
yang baru dilahirkan karena di dalam kolostrum selain mengandung nutrisi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, juga mengandung zat kekebalan
tubuh.
Selama empat minggu pertama pedet hanya mampu mengonsumsi pakan
dalam bentuk cair. Pakan cair akan masuk melalui esophageal groove, satu
lekukan sehingga makanan cair langsung masuk ke dalam abomasum tanpa
melalui lambung depan, yaitu rumen, retikulum, omasum (Rahayu, 2014).
Menurut Maharani (2014), pakan pedet hari ke-4 sampai disapih pada dasarnya
ada empat pilihan yaitu susu murni, kolostrum, susu pengganti atau susu afkiran
yang disertai calf starter sehingga rumen segera berfungsi dan berkembang.
Kebutuhan nutrien pedet sejak lahir sampai sapih dipenuhi dari 60% susu dan
40% pakan starter (Maharani, 2014). Calf starter adalah pakan konsentrat atau
formula khusus untuk pedet umur satu minggu (Mukodiningsih, 2012). Bahan
pakan yang digunakan dalam calf starter adalah sumber karbohidrat dan dan
sumber protein. Calf starter dapat ditambah dengan pakan sumber serat, pakan
tersebut disebut dengan istilah Complete Calf Starter(CCS). Pakan CCS diberikan
kepada pedet setelah lepas kolostrum selain bertujuan untuk melatih pedet makan
padat juga untuk merangsang perkembangan rumennya oleh adanya bahan pakan
sumber serat di dalam CCS.
DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah. Yogyakarta: Kanisius.

Latipah, I., S. Rahayu, dan C. Firmansyah. 2015. “Analisis Pembiayaan


Pengadaan Calon Induk Sapi Perah antar Wilayah Sentra Pengembangan
Sapi Perah”. e-Student Journal. 4(4): 1-15.

Sirnawa. 2016. “Evaluasi Penggunaan Total Mixed Ration (TMR) dan Silase
TMR pada Pedet PFH Jantan Lepas Sapih terhadap Kadar Hemoglobin,
Hematokrit dan Ureum”. Skripsi. Fakultas Pertanian-Peternakan. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Efendy, J., M. Luthfi, L. Affandhy, dan D. M. Dikman. 2013. Petunjuk Teknis


Pemeliharaan dan Penyapihan Pedet Sapi Potong. Pasuruan: Loka
Penelitian Sapi Potong.

Abdillah, Z., dan P. Surjowardojo. 2018. “Hubungan BCS dengan Kualitas


Kolostrum Ditinjau dari Solid Non Fat dan Berat Jenis Kolostrum Sapi
Perah”. Jurnal Ternak Tropika. 19(1): 53-59.

Rahayu, I.D. 2014. “Identifikasi Penyakit pada Pedet Perah Pra-Sapih di


Peternakan Rakyat dan Perusahaan Peternakan”. Jurnal Gamma. 9(2): 40-
49.

Maharani, N., J. Achmadi, dan S. Mukodiningsih. 2014. “Perkembangan


Mikrobia Rumen dari Hasil Uji Biologis Pellet Complete Calf Starter pada
Pedet Friesian Holstein Pra Sapih”. Jurnal Sains dan Matematika. 22(2): 36-
39.

Mukodiningsih, S., S.S. Budhi, A. Agus, dan A. Astuti. 2012. “Pemanfaatan Susu
Bubuk Kadaluwarsa dalam Complete Calf Starter dan Pengaruhnya terhadap
Konsentrasi VFA dan Gula Sapih”. Jurnal Sains dan Matematika. 20(4):
109-113.

Anda mungkin juga menyukai