Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Keadaan Reproduksi
Kelinci merupakan salah satu ternak yang tergolong mampu menghasilkan
keturunan banyak (prolific). Menurut Rohimah (2017), kelinci sebagai hewn
herbivora prolific yang cepat berkembang biak dengan sekum cukup besar sehingga
toleransi dapat mencerna serat kasar secara baik. Kelinci dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil daging dan sebagai kelinci hias. YOA merupakan salah satu peternakan
yang memanfaatkan kelinci sebagai kelinci hias. Populasi kelinci di peternakan
tersebut sebanyak 25-30 ekor. Jenis kelinci yang dipelihara yaitu bangsa Netherland
Dwarf dan Holland. Jenis bangsa kelinci tersebut merupakan jenis kelinci tipe kecil.
Menurut Iswandi (2017), kelinci tipe kecil dewasa kelamin antara umur 3-4
bulan, tipe sedang umur 5-6 bulan, dan tipe besar umur 7-8 bulan. Kelinci di
peternakan YOA termasuk kelinci tipe kecil dengan umur dewasa kelamin yaitu 4
bulan. Hal ini menunjukkan bahwa kelinci di peternakan tersebut dewasa kelamin
pada umur yang tepat.
System perkawinan yang diterapkan di peternakan YOA adalah system
perkawinan alami, yaitu dengan memasukkan betina ke dalam kandang pejantan.
Menurut Hustamin (2006), kelinci betina yang mengalami birahi terlihat dari tanda-
tandanya, yakni sering tampak gelisah, suka menggosok-gosokan dagunya ke suatu
benda atau sesame betina, serta vulvanya basah dan berwarna merah. Kelinci betina
muda yang sudah mengalami birahi bisa dicoba kawinkan pada umur 5,5-6 bulan dan
pejantannya sekitar umur 7 bulan, namun jika vulvanya masih berwarna putih atau
pucat, biasanya akan gagal. Perkawinan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
saat udara sejuk yang merupakan kondisi terbaik bagi segala aktivitas kelinci.
Kelinci jantan di peternakan YOA pertama kali dikawinkan pada umur 7
bulan, sedangkan betina pada umur 5,5 bulan. Kelinci tersebut dikawinkan pertama
kali pada birahi pertama. Metode perkawinan yang digunakan menggunakan
perkawinan alami dengan perbandingan jantan dan betina yaitu 1 : 5. Menurut
Sutriyono, seekor induk kelinci memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi yaitu
mampu beranak 4 kali per tahun dengan lama bunting berkisar antara 28-31 hari.
Meneliti perkembangan kebuntingan kelinci bias dilakukan dua minggu setelah
perkawinan kelinci. Cara memeriksanya yaitu dengan meraba secara perlahan perut
kelinci betina menggunakan ujung jari dan ibu jari kea rah belakang, jika terasa ada
tunas sebesar kelereng bias dipastikan kelinci tersebut mulai bunting, jika perut
kelinci tidak tampak besar, kita bias mengamati nafsu makannya, jika nafsu
makannya besar kemungkinan kelinci tersebut bunting, namun nafsu makan tida bias
dijadikan patokan karena jika cuaca dingin nafsu makan kelinci juga besar
(Hustamin, 2006). Kelinci yang akan melahirkan menunjukkan tanda-tanda seperti
pernafasan cepat, nafsu makan berkurang, dan mencabuti bulu sendiri. Menurut
Bahar (2014), jumlah anak sekelahiran kelinci berkisar 4-6 ekor dan ternak kelinci
akan lepas sapih pada umur 1,5-2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai