MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengendalian Pastura
Ternak
Oleh:
Kelas A
Kelompok 7
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahma dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Conversion Efficiency”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Hal
KATA PENGANTAR ii
I. PENDAHULUAN 1
III. PEMBAHASAN 6
IV. PENUTUP 15
4.1 Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 19
Hasil Diskusi 19
Pembagian Tugas 23
iii
1
PENDAHULUAN
pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ternak maka pertumbuhan ternak
menjadi lebih cepat dan optimal sedangkan apabila jumlah serta kualitas pakan
yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan ternak maka dapat berimbas pada
kurangnya efisiensi pakan. Nilai atau jumlah efisiensi pakan dapat diketahui dengan
melakukan beberapa perhitungan diantaranya yaitu feed intake, dan feed conversion
jumlah pakan yang dikonsumsi tiap ternak, sedangkan feed conversion ratio
income over feed cost untuk mengetahui jumlah pendapatan dari penjualan yang
bahanbahan alami maupun sintesis pada pakan maupun air minum. Penambahan
bahan pada pakan tersebut disebut dengan feed additive, penambahan feed additive
dapat dilakukan pada pakan. Pemberian feed additive pada pakan diharapkan dapat
dapat berdampak pada peningkatan nilai income over feed cost yang dimana
semakin efisien pakan pada pemeliharaan maka biaya pakan yang dikeluarkan
2
semakin sedikit sehingga pendapatan akhir pada pemeliharaan ternak juga semakin
meningkat. Tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan tambahan memiliki ciri
mempengaruhi nilai feed intake, menurunkan nilai feed conversion ratio, serta
meningkatkan nilai keuntungan dengan tingginya nilai income over feed cost dalam
efisiensi pakan?
conversion efficiency
conversion efficiency.
efisiensi pakan.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Konversi pakan adalah perbandingan atau rasio antar jumlah pakan yang
dikonsumsi oleh ternak dengan produk yang dihasilkan oleh ternak tersebut
untuk mendapatkan kenaikan satu satuan bobot hidup (Perry dkk., 2005). Konversi
pakan sangat dipengaruhi oleh kondisi ternak, daya cerna ternak, jenis kelamin,
bangsa, kualitas dan kuantitas pakan, juga faktor lingkungan (Amien dkk., 2013).
Konversi pakan dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi produksi karena erat
kaitannya dengan biaya produksi, semakin rendah nilai konversi pakan maka
ternak dan konsumsi bahan kering. Pakan yang efisien merupakan pakan yang
Semakin besar konversi ternak maka semakin tidak efisien dalam menggunakan
mencerna bahan pakan, kecukupan zat pakan untuk hidup pokok, pertumbuhan,
fungsi tubuh, serta jenis pakan yang digunakan (Champbell et al. 2006). Semakin
baik kualitas pakan semakin baik pula efisiensi pembentukan energi dan produksi
produksi, semakin rendah nilai konversi berarti efisiensi penggunan pakan semakin
tinggi (Siregar, 1994). Besarnya nilai konversi pakan merupakan cerminan dari
jumlah pakan yang dikonsumsi untuk meningkatkan atau menaikkan PBBH
1,0kg/ekor/ hari yaitu perbandingan antara pakan yang dikonsumsi (BK) dengan
PBBH yang dihasilkan (Carvalho dkk., 2010). Konversi pakan dapat dihitung
melalui rumus berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 (𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖)
𝐾𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖)
Penggunaan pakan oleh ternak akan semakin efisien bila jumlah pakan yang
(McDonald dkk., 2002). Konversi pakan yang baik adalah 8,56 – 13,29 dan efisiensi
penggunaan pakan untuk sapi berkisar 7,52 – 11,29% (Siregar, 2001). Semakin
tinggi nilai konversi pakan, berarti semakin buruk kualitas nilai gizi dari pakan
tersebut (Widianto et al., 2011). Jumlah konsumsi pakan yang sama pada tingkat
pertambahan bobot badan yang semakin besar akan menghasilkan nilai konversi
semakin rendah dan semakin efisien pakan yang digunakan (Pond et al., 1995).
Penambahan probiotik terbukti efekif meningkatkan konsumsi pakan dan
pertambahan bobot badan (Theodorou dkk., 1990). Kandungan energi dan protein
terhambat sehingga konversi pakan terhadap berat badannya menjadi tinggi (Sari
dkk., 2016). Palatabilitas pakan yang berbeda akan mempengaruhi konversi pakan
III
PEMBAHASAN
digunakan dengan jumlah berat bobot yang dihasilkan oleh ternak. Menurut teori
Perry, dkk (2005), konversi pakan adalah total jumlah pakan yang dikonsumsi
untuk mendapatkan kenaikan satu satuan bobot hidup. Dalam usaha peternakan,
pakan memiliki presentase biaya yang paling tinggi. Menurut Suwarta (2011),
dari biaya pakan. Hal itu disebabkan karena pakan merupakan bagian terbesar
dalam proses produksi usaha ternak, sehingga pakan yang digunakan harus dapat di
efisensikan.
besarnya nilai konversi pakan. Seperti halnya pada penambahan pakan, ataupun
dalam penambahan input yang lain yang dapat berpengaruh baik terhadap nilai
penambahan bobot suatu ternak dengan proporsi yang lebih besar. Hal ini sejalan
dengan teori menurut McDonald, dkk (2002), yang menyatakan bahwa penggunaan
pakan oleh ternak akan semakin efisien bila jumlah pakan yang dikonsumsi rendah
efisiensi pakan dalam suatu usaha peternakan. Semakin kecil nilai konversi pakan
maka pakan yang diberikan pada ternak semakin efisien dan menunjukkan kondisi
6
penambahan bobot ternak dengan proporsi yang lebih besar. Menurut Allama dkk.
(2012) bahwa nilai konversi pakan yang rendah menunjukkan bahwa efisiensi
penggunaan pakan yang baik, karena semakin efisien ternak mengkonsumsi pakan
untuk memproduksi daging. Konversi pakan yang baik pada unggas tidak lebih dari
2, dan menurut Tulloh (1978), konversi pakan yang baik pada ruminansia adalah
sebesar 6–12.
perbaikan mutu genetik. Fungsi dari konversi ransum yaitu agar dapat efisiensi
produksi, efisiensi ransum, dan dapat menduga keuntungan suatu usaha peternakan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Yusuf (2018), yang menyatakan bahwa konversi
ransum dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi produksi karena erat kaitannya
dengan biaya produksi, semakin rendah nilai konversi pakan maka efisiensi
ransum juga dapat digunakan untuk dasar menghitung nilai Break Event Point
(BEP), dengan demikian nilai konversi ransum dapat digunakan untuk dasar
menduga keuntungan.
pertambahan bobot badan yang dihasilkan dari satu kilogram pakan.Efisiensi pakan
merupakan kebalikan dari konversi pakan, semakin tinggi nilai efisiensi pakan
maka jumlah pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram daging
semakin sedikit. Lemak dan energi dalam ransum dapat memperbaiki efisiensi
7
pakan karena semakin tinggi kadar lemak dan energi dalam ransum menyebabkan
badan yang tinggi. Nilai efisiensi pakan yang rendah disebabkan karena rendahnya
rerata PBBH yang disebabkan oleh rendahnya kandungan nutrien dari bahan pakan
kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan nutrien untuk hidup
pokok, pertumbuhan dan fungsi tubuh serta jenis pakan yang digunakan (Sagala,
2011), Semakin baik kualitas pakan semakin baik pula efisiensi pembentukan
Konversi pakan adalah perbandingan atau rasio antar jumlah pakan yang
dikonsumsi oleh ternak dengan produk yang dihasilkan oleh ternak tersebut
(Anggorodi, 1994). Semakin kecil nilai konversi pakan (faktor yang lain sama)
menunjukkan kondisi usaha ternak semakin baik. Rendahnya nilai konversi pakan
penambahan bobot ternak dengan proporsi yang lebih besar. Penambahan sejumlah
pakan dapat menghasilkan penambahan bobot ternak dengan proporsi yang lebih
besar. Seperti halnya pada penambahan pakan, untuk penambahan input yang lain,
Konversi pakan sangat dipengaruhi oleh kondisi ternak, daya cerna ternak,
jenis kelamin, bangsa, kualitas dan kuantitas pakan, juga faktor lingkungan (Amien
dkk., 2013). Pakan yang efisien merupakan pakan yang membutuhkan sedikit bahan
kering untuk menghasilkan kenaikkan bobot badan. Semakin besar konversi ternak
faktor diantaranya kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan zat
pakan untuk hidup pokok, pertumbuhan, fungsi tubuh, serta jenis pakan yang
1) Ternak
contoh hewan babi baik dipelihara pada tempat yang terdapat lumpur.
2) Lingkungan
Terkait dengan suhu dan kelembapan, ternak yang hidup dengan lingkungan
3) Manajemen pakan
nutrisi. Ternak harus diberikan pakan dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan
nya. Karena apabila dalam memberikan pakan tidak sesuai dengan kebutuhan maka
9
akan berpengaruh terhadap nilai FCR ternak. Konversi pakan khususnya pada
badan dan nilai kecernaan (Alwi, 2015). Konversi pakan yang baik adalah 8,56 –
13,29 dan efisiensi penggunaan pakan untuk sapi berkisar 7,52 – 11,29% (Siregar,
2001). Semakin tinggi nilai konversi pakan, berarti semakin buruk kualitas nilai gizi
sistem pemberian pakan, air dan pengelolaan sistem air, temperatur, ventilasi).
faktor gizi (tekstur pakan, program pakan, formulasi pakan dan manufaktur),
dengan manfaat dari efisiensi pakan itu sendiri terhadap ternak dan juga
pemahaman dan pengetahuan peternak dalam aplikasi efisiensi pakan pada ternak,
sehingga akibatnya upaya tersebut perlu dibantu oleh tenaga ahli yang mumpuni
dalam hal ini, serta berkaitan dengan aspek ekonomi perusahaan, upaya
optimalisasi efisiensi pakan akan membuang banyak waktu dan biaya guna
1) Hijauan
Hijauan merupakan bahan pakan ternak yang diperoleh dari rumput, legum,
ataupun tumbuhan lain seperti daun sebagai sumber pakan utama untuk ternak
ruminansia sehingga, penyediaan hijauan harus tersedia secara berk elanjutan baik
dalam kuantitas maupun kualitas. Menurut Akoso (2009), pakan yang diberikan
kepada ternak dalam bentuk segar pada ternak ruminansia sebanyak 10-12% dari
hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan, dan
tanaman industri.
2) Konsentrat
utama berupa protein dan dan energi. Menurut Akoso (2009), konentrat adalah
pakan penguat yang disusun dari biji-bijian dan limbah hasil industry bahan pangan
untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan yang redah. Konsentrat memiliki manfaat
bagi ternak sebagai sumber protein dan sumber energi, meningkatkan kandungan
gizi dalam pakan, pemberian pakan menjadi lebih efisien, dan penambahan bobot
pertumbuhan, efisiensi konversi pakan, dan dapat dicerna dan difermentasi lebih
Setiap bahan pakan punya faktor pembatas yang perlu di atasi dalam upaya
1) Nsp enzym
11
2) Phytases
aktivitasnya sangat bervariasi cukup besar antar tanaman. Enzime hydrolitik yang
3) Anti jamur
ransum dengan jumlah sedikit dengan tujuan tertentu. Adapun hubungan antara
bahan pakan dengan bahan aditif ini adalah bahwasanya bahan aditif digunakan
4) Pengikat toksin
produsen peternakan dan pabrik pakan. Kontrol terhadap timbulnya jamur dapat
dilakukan dengan menjaga kadar air di dalam pakan rendah, menjaga pakan selalu
udara atau venttilasi yang baik pada tempat penyimpanan pakan (biji-bijian)
Penting untuk mengurangi kadar air dan menjaga agar bahan pakan tetap kering.
Dan penghambat jamur antaranya Asam organik atau kombinasi beberapa asam-
asam organik (Propionat, sorbat, benzoat, dan asam asetat), Garam dari asam
Bahan-bahan kimia ini baik bentuk padat ataupun cair cara kerjanya sama dan
12
menyebar rata keseluruh paka. Umumnya bentuk asam lebih efektif dibanding
bentuk yang lainnya. penggunaan feed additive dan suplemen sangat penting untuk
bahan pakan.
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Multi Enzim dalam Air Minum Terhadap
Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Quil Day Production Ternak Puyuh Periode
japonica. Pakan dan air merupakan faktor yang penting dalam pemeliharaan puyuh
meningkat bila tingkat konsumsi pakannya meningkat dan tidak ada hambatan dari
di Peternakan Bapak Eko menggunakan ternak ayam puyuh betina dengan populasi
320 ekor yang diberi sari buah mengkudu dan multi enzim yang dicampurkan pada
air minum dengan dosis yang berbeda-beda. Hasilnya menunjukan dalam konsumsi
pakan tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan rataan 20,94 gr/ekor/hari –
Konversi pakan pada perlakuan D memiliki nilai terendah (2,70) dan konversi
tertinggi pada perlakuan A (3) karena tidak ada campuran sari mengkudu dan multi
enzim.
13
Konversi ini menjadi tolak ukur dalam pendeteksian kualitas dari pakan
puyuh sebagai upaya dalam pemenuhan gizi. Konversi pakan dengan nilai yang
tinggi mengindikasikan bahwa pakan tersebut memiliki kualitas gizi yang buruk.
Sistem pencernaan yang baik akan menyerap nutrisi dengan baik sehingga akan
Lalu pada quil day menunjukan hasil yang berpengaruh nyata dimana quil day dari
menggunakan sari buah mengkudu dan multi enzim pada air yang meningkatkan
penyerapan pakan.
14
IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
digunakan dengan jumlah berat bobot yang dihasilkan oleh ternak. Konversi pakan
b) Lingkungan, dan
c) Manajemen pakan.
ahli, memakan banyak waktu untuk menentukan kualitas dan kuantitas pakan yang
digunakan. Jenis pakan ternak terdiri dari hijauan dan konsentrat. Faktor-faktor
pembatas bahan pakan yaitu zat antinutrisi, berjamur, akses dan penyimpanan.
Penggunaan feed additive dan suplemen sangat penting untuk meningkatkan profit
Studi kasus pada penelitian ternak ayam puyuh betina dengan populasi 320 ekor
yang diberi sari buah mengkudu dan multi enzim yang dicampurkan pada air
pakan tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan rataan 20,94 gr/ekor/hari –
20,96 gr/ekor/hari.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Amien, I., M. Nasich, dan Marjuki. 2013. Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi
Pakan Sapi Limousin Cross Dengan Pakan Tambahan Probiotik. Fakultas
Peternakan, Universitas Brawijaya.
Campbell JR, Kenealy MD, and Campbell KL. 2006. Animal Sciences, 4th Edition.
McGraw Hill, New York.
Card, L. E. and M. C. Nesheim. 1972. Poultry Production. 11th Ed. Lea and
Febiger. Philadelphia. California.
Carvalho, M. C., Soeparno, dan Nono N. 2010. Pertumbuhan Dan Produksi Karkas
Sapi Peranakan Ongole Dan Simmental Peranakan Ongole Jantan Yang
Dipelihara Secara Feedlot. Buletin Peternakan, Vol. 34 (1): 38 – 46.
Ternak Domba dan Kambing Menyongsong Era PJPT II. Ikatan Sarjana Ilmu-
ilmu Peternakan Indonesia (ISPI) Cabang Bogor dan Himpunan Peternak
Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Cabang Bogor. Bogor.
Haryuni. N., E. Widodo dan E. Sudjarwo. 2017. Efek Penambahan Jus dan Daun
Sirih (Piper bettle linn) Sebagai Aditif Pakan Terhadap Peforma Ayam
Petelur. BRILIANT : Jurnal Riset dan Konseptual Vol. 2 No. 4: 430-434.
McDonald, P. R.A, Edwards. and Greenhalg, JFD. 2002. Animal Nutrition 6nd Ed.
Longman Scientificand Technical, John Willey and Sons Inc. NewYork. Hlm
90-95.
Perry, T. W., A. E. Cullison and R. S. Lowrey. 2005. Feed and Feeding. 6nd Ed.
Pearson Education, Inc. Upper Saddle River. New Jersey.
Pond, W.G., Church, D.C., Pond, K.R., & Schoknet, P.A. 2005. Basic Animal
Nutrition and Feeding. 5th revised edition. New York: John Willey and Sons
Inc.
Pond, W.G., D.C. Church & K.R. Pond. 1995. Basic Animal Nurition And Feeding.
4th Ed. John Willey and Sons, Canada.
Pond, W.G., D.C. Church, K.R. Pond, and P. A Schoknet. 2005. Basic Animal
Nutrition And Feeding. 5th Revised Edition. John Willey and Sons Inc, New
York.
Sagala, W. 2011. Analisis Biaya Pakan dan Performa Sapi Potong Lokal Pada
Ransum Hijauan Tinggi yang Disuplementasi Ekstrak Lerak (Sapindus
rarak) (Skripsi S1). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sari, D. D. K., Maria H. A., dan Lilies S. A. 2016. Pengaruh Pakan Tambahan
Berupa Ampas Tahu Dan Limbah Bioetanol Berbahan Singkong (Manihot
Utilissima) Terhadap Penampilan Sapi Bali (Bos Sondaicus). Buletin
Peternakan Vol. 40 (2): 107-112.
Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Suwarta, 2011. Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti-Plasma dan Mandiri Di Kabupaten Sleman. Disertasi S3
(tidak dipublikasikan).
Theodorou, M. K., D. E. Boever., M. J. Haines and A. Barcoks. 1990. The Effect of
Fungal Probiotic on Intake and Performance of Early Weaned Calves. Anim
prod 53. 577.
LAMPIRAN
Hasil Diskusi
049_Akbar Afrianto_Kenapa pada saat musim panas asupan pakan pada suatu
Jawab :
Peningkatan suhu lingkungan memiliki efek negatif langsung pada pusat nafsu
makan hipotalamus untuk mengurangi asupan pakan pada ternak. Asupan pakan
mulai menurun pada suhu udara 25-26 ° C pada sapi menyusui dan berkurang lebih
cepat di atas 30 ° C dapat menurun sebanyak 40%, 22-35 % dalam kambing perah,
atau 8-10% pada sapi dara dan kerbau. Mengurangi asupan pakan adalah cara untuk
011_Laelatun Hasanah
Bagaimana efesiensi konfersi ransum yang baik untuk hewan ternak kambing?
Jawab:
128_Dini Sumarni
FCR terbaik untuk ternak kambing menurut hasil penelitian Nuraini, dkk. (2014)
menyatakan yaitu bahwa FCR terbaik diperoleh pada pemberian pakan kontrol
yang ditambahkan 35% pakan penguat yaitu 5,35. Menghasilkan PBB 34,92
ruminant apa yang sangat berpengaruh dalam konversi pakan selain pakan itu
sendiri?
20
142_Tamamil Tholib
Jawaban : selain pakan aspek terpenting dalam peningkatan FEC bagi ternak
ruminan adalah aspek ternaknya sendiri yang meliputi jenis komoditas, kesehatan
ternak, dan fisiologi ternak. selain itu juga ternak ruminan seperti sapi yang peka
diantanya lokasi bangunan kandang, iklim micro dan macro luar dan dalam
kandang.
232_Jilan Rahma, izin bertanya bagaimana cara mengetahui food efficiency pada
unggas?
perbandingan antara jumlah pakan yang digunakan dengan jumlah bobot unggas
yang dihasilkan. Semakin kecilnilai FCR (faktor yang lain sama) menunjukkan
kondisi usaha ternak unggas semakin baik. Rendahnya nilai FCR menunjukkan
dengan proporsi yang lebih besar. Untuk mengelola usaha ternak unggas agar
mempunyai prestasi yang baik (FCR rendah) maka perlu diketahui faktor- faktor
pada penambahan pakan, dalam penambahan input yang lain, penambahan input
penambahan.
21
166_Shafa Hajrina P
Jawaban:
diketahui dengan cara pertambahan bobot badan harian yang diperoleh dibagi
konsumsi bahan kering ransum. Hal yang dapat membedakan adalah dari segi
faktor yang berpengaruh dimana Basri (1981) berpendapat bahwa faktor lain yang
pakan serta kemampuan alat pencernaan untuk mengabsorbsi zat zat pakan yang
terkandung dalam ransum. Selain itu juga, kandungan energi dan protein yang
efficiency?
142_Tamamil Tholib
Jawaban : Cara meningkatkan FEC adalah dengan penambahan bahan pangan (feed
ternak, lalu bahan pakan yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik karena
166_Shafa Hajrina P
22
Jawaban:
Konversi pakan sangat dipengaruhi oleh kondisi ternak (komoditi yang dipelihara
dan kesehatan ternak), daya cerna ternak, jenis kelamin, bangsa, manajemen pakan
(kualitas dan kuantitas pakan), serta faktor lingkungan (suhu dan kelembaban).
Jawaban:
150_Ihsan Faturrahman
hal yang hrs diperhatikan untuk memperoleh konversi pakan diantaranya kualitas
dan kuantitas dari pakan tersebut serta dipengaruhi oleh tingkat konsumsi pakan.
Hal ini sesuai dengan Tarmidi (2004) menambahkan bahwa selain konsumsi pakan
dan pertambahan bobot badan, kualitas dan kuantitas dari pakan juga
Jawab :
Konversi pakan dapat dipengaruhi oleh Ternak (komoditi dan kesehatan ternak),
lingkungan, dan Manajemen pakan. Menurut Amien dkk (2013), konversi pakan
sangat dipengaruhi oleh kondisi ternak, daya cerna ternak, jenis kelamin, bangsa,