Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN


DI BPTU-HPT SEMBAWA

Disusun Oleh :

ARIYANI TANTI
NIM : E10016204

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Pengelolaan Padang Penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa

Oleh

Ariyani Tanti
E10016204

Mengetahui:

Ketua Jurusan/Program Studi Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Endri Musnandar, M.S. Ir. Depison, M.P


NIP . 195909261986031004 NIP. 196712201992031003

2
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sesungguhnya dan


sebenarnya, bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalam
laporan praktek kerja lapangan ini adalah benar, kecuali yang di sebutkan
dengan jelas sumbernya adalah hasil pengamatan saya sendiri dan belum
pernah diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana lain atau
gelar yang sama di tempat yang lain.

Jambi, Januari 2020


Yang membuat pernyataaan

Ariyani Tanti

3
RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Karawang, 29 November 1998. Penulis merupakan


anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan bapak Zulkifli dan Ibu
Eka Sulianti.
Penulis menempuh pendidikan formal sejak usia 5 tahun di TK
Kartika Jaya II Teluk Jambe tahun 2003, selanjutnya Sekolah Dasar (SD)
di SD Sirnabaya II Karawang dan pindah ke SD 62/III Sekungkung,
kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1
Sungai Penuh Tahun 2010, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1
Sungai Penuh Tahun 2013.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Program Studi Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Jambi sejak bulan Agustus 2016 melalui
jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sampai
dengan sekarang.

Jambi, Januari 2020

Ariyani Tanti

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
melaksanakan Magang Pengganti Kukerta serta menyelesaikan penulisan
laporan yang berjudul “Pengelolaan Padang Penggembalaan Di BPTU-
HPT Sembawa”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis selama pelaksanaan praktek
kerja lapangan ini, terutama kedua orang tua ayahanda Zulkifli dan ibunda
Eka Sulianti yang telah memberikan doa restu, semangat, dan kasih
sayang yang tak pernah ada batasnya.
Ucapan Terimakasih disampaikan kepada Bapak Bagong
Kusminandar, S.Pt selaku Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan
Pakan Ternak Sembawa, Ibu Delly Nista, S.Pt., M.P selaku Kepala Kasie
Informasi Jasa dan Produksi, yang telah memberikan izin kami
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Terimakasih juga kepada Ibu
Wani Yuniarti, S. Sos dan Bapak Sutikno selaku pembimbing lapangan
selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di BPTU-HPT
Sembawa, tidak lupa juga ucapan terimakasih disampaikan kepada
seluruh pegawai dan pekerja di BPTU-HPT Sembawa yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi penulis selama
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini masih banyak kekurangan, penulis juga menerima saran dan
masukan yang sifatnya membangun, semoga dapat bermanfaat untuk
generasi peternakan dimasa yang akan datang.

Jambi, Januari 2020

Ariyani Tanti

DAFTAR ISI

5
Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1-2
A. Latar Belakang................................................................... 1-2
B. Tujuan................................................................................. 2
C. Manfaat.............................................................................. 2
BAB II KEADAAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA........................... 3-8
A. Sejarah Singkat.................................................................. 3-5
B. Lokasi ................................................................................ 5
C.Susunan Organisasi ........................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN................. 9-10
A. Waktu dan Tempat............................................................. 9
B. Metode Pelaksanaan......................................................... 9
C. Identifikasi Masalah........................................................... 9-10
D. Pemecahan Masalah......................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 11-15
A. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa............... 11-12
B. Sistem Pengelolaan Padang Penggembalaan.................. 12-13
C. Jenis Hijauan di Padang Penggembalaan......................... 14
D. Perawatan Padang Penggembalan................................... 14-15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16
A. Kesimpulan......................................................................... 16
B. Saran.................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 17
LAMPIRAN

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa........................... 19


2. Rumput Bede (Brachiria decumbens)........................................... 19
3. Rumput Beha (Brachiria humidicola)............................................ 19
4. Pemupukan Padang Penggembalaan secara mekanik................ 20
5. Pemupukan Padang Penggembalaan secara manual.................. 20
6. Selektif Gulma di Padang Penggembalaan.................................. 20

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakan hijauan merupakan salah satu faktor penting dalam


menentukan tingkat produksi dan produktivitas ternak sapi sehingga
penyediaan pakan yang cukup sangat menentukan keberhasilan suatu
usaha peternakan. Pemberian pakan hijauan oleh peternak sangat
tergantung pada kondisi sosial ekonomi, motivasi dan tujuan beternak itu
sendiri (Marta, 2016)
Sampai saat ini beternak sapi sebagian besar masih merupakan
usaha sambilan bagi peternak dimana peternak tidak mengalokasikan
biaya khusus untuk pakan, sehingga pakan hijauan yang diberikan pada
ternak tidak mencukupi sehingga performance produksi tidak seperti yang
diharapkan. Penyediaan pakan hijauan sangat tergantung dengan
tersedianya bibit yang mencukupi baik kuantitas maupun kualitas.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam penyediaan hijauan pakan
ternak sapi adalah tidak tersedianya bibit hijauan unggul yang mudah
diperoleh petani karena kurangnya pengetahuan serta penyuluhan dari
institusi yang khusus menangani pakan hijauan ternak, sehingga hijauan
pakan ternak yang dipelihara petani masih sangat terbatas dan kualitas
masih sangat rendah.
Pemeliharaan secara Ekstensif dimana ternak tidak dikandangkan
kebanyakan masih dilakukan dengan cara tradisional. Tidak adanya
contoh nyata pola pemeliharaan ekstensif yang tepat dengan perpaduan
manajemen dan teknologi bagi masyarakat dalam beternak khususnya
sapi potong menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha
peternakan pembibitan sapi potong pada areal lahan yang cukup luas.

BPTU-HPT Sembawa merupakan instansi yang bergerak


/menerapkan sistem produksi dengan penyedian pakan hijauan bagi
ternak dimana pemeliharaan ternak sapi dilakukan secara ekstensif,
ternak digembalakan pada padang penggembalaan setiap hari dengan

8
pola rotasi grazing yang diharapkan mampu meningkatkan penyediaan
pakan hijauan baik secara kualitas maupun kuantitasnya dengan
mengoptimalkan fungsi lahan dan pengetahuan peternak tentang tata cara
pengelolaan padang penggembalaan baik sehingga diharapkan
penyediaan pakan hijauan terpenuhi.

B. Tujuan

1. Tujuan dari kegiatan praktek kerja lapangan ini secara umum


adalah untuk menambah wawasan, meningkatkan keterampilan
pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan antara teori
yang diperoleh dengan kenyataaan dilapangan.
2. Praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mengetahui dan
memahami proses pengelolaan padang penggembalaan serta
menguraikan bagaimana pengelolaan padang penggembalaan
dari persiapan lahan sampai perawatan padang penggembalaan
di BPTU-HPT Sembawa.

C. Manfaat

1. Mengetahui proses pengelolaan padang penggembalaan.


2. Mengetahui alat-alat yang digunakan saat pengelolaan padang
penggembalaan.
3. Menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa tentang
pengelolaan padang penggembalaan secara langsung di BPTU-
HPT Sembawa sehingga dapat digunakan sebagai bekal bagi
mahasiswa ketika terjun ke dunia kerja.
4. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung di BPTU-HPT
Sembawa.

9
BAB II
KEADAAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA

A. Sejarah Singkat
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT)
Sembawa Sumatera Selatan sebagai salah satu Instansi Vertikal
Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian yang merupakan
salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) Struktur Organisasi berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 313/Kpts/Org/5/1978 tertanggal 25
Mei 1978 dengan tugas pokok melaksanakan penyediaan akan kebuthan
bibit dan bbit hijauan pakan ternak yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan masyarakat setempat. Dalam rangka meningkatkan Usaha
Peternakan Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak.
Sembawa mampu melayani kebutuhan terutama bagi 4 propinsi :
Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi.
Dengan mengikuti perkembangan pembangunan peternakan
kedepan peranan BPTU-SDA Balai Pembibitan Ternak Unggul Dwi Guna
dan Ayam Sembawa adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) pada
tanggal 16 April 2002 melalui surat keputusan menteri pertanian nomor :
291/Kpts/OT.210/4/2012. BPT-HMT berubah menjadi Balai Pembibitan
Ternak Unggul Sapi Dwi Guna Dan Ayam Sembawa (BPTU-SDA) dengan
tugas pokok melaksanaan pemuliaan, produksi dan pemasaran bibit sapi
dwi guna maupun ayam unggul.
Dalam rangka penyempurnaan Organisasi Tata Kerja peningkatan
Kualitas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peraturan Menteri Pertanian
Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka
melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor :56/Permentan/OT,140/5/2013
tanggal 24 Mei 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembibitan
Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa, Nomen
Kelatur atas keputusan Menteri Pertanian No 291/Kpts/ OT.210/4/2002
tanggal 16 april 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembibitan
Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam (BPTU-SDA) Sembawa. Melalui

10
keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia berubah menjadi Balai
Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Sembawa.
Visi, Misi dan Nilai-nilai BPTU-HPT Sembawa berdasarkan SK kepala
Balai Nomor: 02001/OT.201/KPTS/F2.D/08.2016, tanggal 2 Agustus
2016
Visi : ”Menjadikan BPTU-HPT Sembawa yang profesional dalam
menghasilkan bibit sapi, ayam dan Hijauan Pakan Ternak berkualitas dan
berkelanjutan."
Misi :
1. Mewujudkan kinerja BPTU BPTU-HPT Sembawa yang profesional.
2. Melaksanakan pemuliaan melalui seleksi, pengaturan perkawinan,
uji performance serta pencatatan ternak bibit sapi, ayam dan
Hijauan Pakan Ternak yang berkelanjutan.
3. Melaksanakan pemeliharaan yang efektif melalui penerapan
teknologi peternakan.
4. Melaksanakan distribusi dan pelayanan yang prima
Motto : “Bibit Unggul Peternak Makmur”
Nilai-Nilai BPTU-HPT Sembawa :
1. Produktivitas.
2. Profesionalisme.
3. Pelayanan Prima.
4. Akuntabel
Tugas : “Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan,
pengembangan, penyebaran, dan distribusi bibit ternak unggul, serta
produksi dan distribusi bibit/benih hijauan pakan ternak.”
Fungsi :
1. Penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan
kerja sama serta penyiapan evaluasi dan pelaporan.
2. Pelaksanaan pemeliharaan, produksi dan pemuliaan bibit ternak
unggul.
3. Pelaksanaan uji performance dan uji zuriat ternak unggul.
4. Pelaksanaan recording pembibitan ternak unggul.
5. Pelaksanaan pelestarian plasma nutfah.
6. Pelaksanaan pengembangan bibit ternak unggul.

11
7. Pemberiaan bimbingan teknis pemeliharaan, produksi dan
pemuliaan ternak unggul.
8. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewandan pelaksanaan
diagnosa penyakit hewan.
9. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak.
10. Pengelolaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak.
11. Pemberian infomasi, dokumentasi, penyebaraan dan distribusi hasil
produk bibit ternak unggul bersertifikat dan hijauan pakan ternak.
12. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan
hijauan pakan ternak unggul.
13. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan bibit ternak unggul.
14. Pemberian pelayanan teknis pemuliaan dan produksi ternak ungul.
15. Pengelolaan sarana dan prasarana ternak unggul.
16. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor BPTU-
HPT Sembawa.
B. Lokasi
Pusat kegiatan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan
Ternak (BPTU-HPT) Sembawa terletak pada 103,188̊ LS dan 104,088̊ BT,
berlokasi di Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan, lokasi ± 2 km dari jalan raya berdampingan dengan
Balai Penelitian Sembawa dan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP)
Negeri Sembawa dan berdekatan dengan Balai Inseminasi Buatan
Daerah (BIBD) Sumatera Selatan.
Luas area keseluruhan BPTU-HPT Sembawa kurang lebih 268,04
Ha, ini berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK. 1
Sumatera Selatan SK.DA Nomor : 593.3/226/III/1984 tanggal 14
November 1984 sebagai Hak Pakai dan Sertifikat Tanah Nomor : 9053570
tanggal 13 september 1985.

C. Susunan Organisasi
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor : 56/Permentan/OT/5/2013 tanggal 24 Mei 2013 Tentang
organisasi dan tata kerja di BPTU-HPT Sembawa terdiri dari kepala balai ,
Sub bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknik, Seksi Prasarana dan
Sarana Teknis, Seksi Informasi dan Jasa Produksi dan Kelompok Jabatan

12
Fungsional yang terdiri dari pengawas bibit ternak, Pengawasan mutu
pakan, meedik veteriner, dan paramedik.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BPTU-HPT SEMBAWA

Kelompok Jabatan Fungsional

Wasbitnak Wastukan Medik dan Paramedik

Jenis Ternak
1. Sapi Brahman
2. Sapi PO
3. Ayam Arab Sembawa
4. Ayam Merawang
5. Ayam KUB
6. Ayam Kapas
7. DOC
8. Ayam Sensi
Jenis Hijauan Pakan Ternak

1. Rumput
a) Kinggrass
b) Gajah Mini/Odot
c) BD (Brachiaria decumbens)
d) Setaria Spacielata
e) Panicum Maximum
f) Paspalum Atratum
2. Leguminosa
a) Gammal (Gliricida Sepium)

13
b) Indigofera Sp
c) Telur Lamtoro (Leucaena Leucocephala)
d) Turi (Sesbania Grandiflora)
e) Klitoria (Clitoria Ternatea)
f) Sentro (Centrosema Pubescens)
Penerapan Teknologi Peternakan
1. Teknologi Reproduksi
a) Inseminasi Buatan (IB) pada sapi
b) Inseminasi Buatan (IB) pada ayam
c) Transfer Embrio (TE) pada sapi
d) Pemeriksaan Kebuntingan (Pkb) pada sapi
e) Asistensi Teknik Reproduksi (ATR) pada sapi
f) Program Kawin Alam Terencana (Hand Mating)
2. Teknologi Pakan
a) Fermentasi jerami
b) Hay
c) Silase
d) Amoniasi
3. Teknologi Hasil Limbah
a) Biogas
b) Bokasi
Pelayanan Jasa Informasi & Produksi
BPTU-HPT Sembawa memberikan pelayanan terhadap instansi
terkait baik Pemerintah, Swasta Koperasi ataupun Masyarakat dibidang :
1. Penjualan Produk : Bibit Sapi, Bibit Ayam, Telur Tetas, Rumput
Leguminosa (Hijauan Pakan Ternak) dan hasil samping : Telur Konsumsi
dan Pupuk Bokasi.
2. Pelayanan Jasa : Teknik, Konsultasi, Penelitian, Pelatihan Magang,
Pengembangan Sentra Bibit, Pembibitan Kelompok Tani,
Kunjungan/Bimtek, dll.
BPTU-HPT SEMBAWA SIAP MELAYANI

Penjualan Produk

Sapi Bibit

Day Old Chiken (Doc)

Telur Tetas

Bibit Rumput dan Legum

14
Hasil samping : Telur Konsumsi
dan Produk Pupuk Bokasi

Bimbingan Teknis

Pelayanan Teknis (IB, Pkb, ATR,


TE, Keswan)

Konsultasi dan Pembinaan

Magang/PKL/Penelitian/Kunjunga
BAB
n III
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktek kerja lapangan ini telah dilaksanakan selama dua


bulan dimulai pada tanggal 4 November 2019 sampai dengan 4 Januari
2020, bertempat di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan
Ternak (BPTU-HPT) Sembawa Kecamatan Sembawa Kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan.

B. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai


berikut :

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Pengamatan langsung dilakukan dengan cara mengikuti


kegiatan pengelolaan padang penggembalaan, menghitung
kapasitas tampung, memasukkan ternak kedalam padang
penggembalaan, dan perawatan padang penggembalaan.

15
2. Metode pengamatan tidak langsung di lokasi kegiatan praktek kerja
lapangan di BPTU-HPT Sembawa terhadap penulis :
1) Pengambilan data dilapangan
2) Studi Pustaka

3. Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan cara berdiskusi dan


bertanya kepada setiap Pembimbing, Instruktur, dan Pembimbing
Lapangan di BPTU-HPT Sembawa terkait bagaimana pengelolaan
padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa.

C. Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi pengelolaan padang penggembalaan adalah


tidak adanya sumber hijauan yang berasal dari leguminosa di padang
penggembalaan. Selain itu pohon sebagai sarana tempat ternak sapi
untuk berteduh juga masih sedikit, sehingga perlu dilakukan pengelolaan
padang penggembalaan yang lebih baik lagi dengan menyediakan pohon
dan beberapa jenis leguminosa di padang penggembalaan.

D. Pemecahan Masalah

Cara mengatasi masalah dalam pengelolaan padang


penggembalaan adalah dengan menambah tanaman jenis leguminosa
yang tahan terhadap injakan di padang penggembalaan. Karena
leguminosa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam
meningkatkan produktivitas padang penggembalaan dikarenakan
kemampuan mereka dalam memfiksasi sejumlah nitrogen di udara.
Kontribusi langsungnya terhadap produktivitas ternak melalui penyediaan
sumber pakan yang kaya akan nitrogen. Selain itu, leguminosa dapat
meningkatkan produktiivitas rumput melalui peningkatan penyerapan
nitrogen tanah oleh rumput apabila leguminosa ditanam bersamaan
dengan rerumputan.

16
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa

Padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan di mana


tumbuh tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat
merenggutnya menurut kebutuhannya dalam waktu singkat. Syarat
padang penggembalan yang baik adalah produksi hijauan tinggi dan
kualitasnya baik. Fungsi padang penggembalaan adalah untuk
menyediakan bahan makanan bagi hewan yang paling murah, karena
hanya membutuhkan tenaga kerja sedikit, sedangkan ternak menyenggut
sendiri makanannya di padang penggembalaan. Hijauan yang ada di
dalamnya dapat memperbaiki kesuburan tanah. Hijauan yang dimakan
oleh ternak dikembalikan ke padang penggembalaan sebagai kotoran
yang menyuburkan dan menstabilkan produktivitas dari tanah itu sendiri.
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-
HPT) Sembawa memiliki padang penggembalaan yang luasnya sekitar
142 ha, digunakan untuk pemenuhan kebutuhan ternak akan hijauan
pakan. Padang penggembalaan dibagi menjadi 28 paddock dengan
luasan yang berbeda-beda mengikuti kondisi tanah. Perawatan padang
penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa cukup baik tetapi masih belum
intensif. Pakan hijauan yang ditanam di padang penggembalaan BPTU-
HPT Sembawa adalah jenis rumput bede dan rumput beha.
Sistem Pengembalaan Ternak di BPTU-HPT Sembawa adalah
pengembalaan bergilir (rotation grazing), merupakan tata laksana padang
rumput yang intensif yang dilakukan pada padang pengembalaan
permanen (Dilago, 2007). Padang pengembalaan di BPTU-HPT Sembawa
terdiri dari 28 paddock dengan luas bervariasi. Ternak dimasukan secara
sistematis dari paddock yang satu ke paddock yang lain secara bergiliran.
Penempatan ternak sapi ke dalam padang pengembalaan telah
disesuaikan dengan daya tampung lahan sesuai ukuran dan secara
bertahap.

18
Berikut ini adalah tabel jumlah sapi yang digembalakan di padang
penggembalaan BPTU-HPT Sembawa :
Tabel 1. Jumlah sapi yang digembalakan di padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa
Jumlah Lokasi Padang
Sistem
Jenis Ternak Ternak Penggembalaan
Penggembalaan
(Ekor) (Paddock)
Sapi Brahman Bunting 79 16, 19,21
Sapi Brahman Jantan
34 22,25
Dewasa
Fullday
Sapi Brahman Dara 36 23,24
Sapi Brahman Campuran 28 27,20
Sapi PO Dara 33 26, 28
Sapi Brahman Kering
43 12,14,5
(Shellter I)
Halfday Sapi Brahman Kering
72 2,3,4,5,8
(Shelter II)
Sapi PO Kering 45 10,11, 13
Sumber : BPTU-HPT Sembawa (2019)

B. Sistem Pengelolaan Padang Penggembalaan


Tahapan dalam pengelolaan padang penggembalaan adalah sebagai
berikut :
1) Pengolahan lahan
Pengolahan lahan bertujuan untuk mempersiapkan media
tumbuh optimum bagi tanaman. Pengolahan tanah secara baik
menyangkut pengertian yaitu membersihkan tanah dari tumbuh-
tumbuhan pengganggu, selain itu juga dilakukan pengumpulan
sisa-sisa kayu atau akar kemudian dibakar. Pengolahan lahan
dilakukan dengan cara membajak tanah padang penggembalaan
sebanyak 2 kali, pembajakan dilakukan dengan maksud
memecahkan lapisan tanah menjadi bongkahan–bongkahan
sehingga tanah menjadi gembur. Kemudian dilakukan penggaruan,
dimana bongkahan tanah yang besar dihancurkan dengan
menggunakan traktor. Hal ini dimaksudkan untuk membebaskan
tanah dari sisa–sisa perakaran tumbuhan liar.

2) Persiapan bibit rumput

19
Dalam kegiatan ini hal – hal yang penting dilaksanakan
adalah pemilihan jenis hijauan yang akan ditanam. Jenis-jenis
hijauan yang ditanam dipadang penggembalaan BPTU-HPT
Sembawa adalah jenis rumput bede dan rumput beha.
3) Penanaman bibit rumput
Penanaman rumput dipadang penggembalaan BPTU-HPT
Sembawa dilakukan dengan menggunakan anakan rumpun (polls).
Penanaman dilakukan pada saat musim hujan agar rumput dapat
langsung tumbuh dengan baik. Setelah rumput tumbuh dengan
baik dan perakaran rumput kuat (3-6 bulan), maka ternak bisa
digembalakan dipadang penggembalaan.
4) Pemagaran padang penggembalaan
Pemagaran padang penggembalaan berfungsi sebagai alat
pengaman yang membatasi ruang gerak ternak agar ternak tidak
keluar dari batas areal padang penggembalaan. Tiang penguat
pagar berupa kayu unglen dengan panjang 2 meter. Jarak antara
tiang penguat pagar adalah 1,5 meter kemudian antar tiang
penguat dihubungkan dengan kawat berduri yang bersusun 4
dengan jarak jalur antar kawat berduri 50 cm. Apabila ada pagar
padang penggembalaan yang jebol atau mengalami kerusakan,
maka langsung diperbaiki.
5) Irigasi padang penggembalaan
Sistem irigasi sangat penting dalam pengelolaan padang
pengembalaan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan
minum ternak dan kebutuhan lahan hijauan di padang
penggembalaan. Kondisi sistem irigasi yang ada pada padang
penggembalaan BPTU-HPT Sembawa meskipun sudah baik tetapi
seringkali mengalami hambatan dimana air yang tersedia terbatas
terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi hal ini seringkali
mobil air berjalan mengisi bak penampungan air yang ada di
padang penggembalaan.

C. Jenis Hijauan di Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa

20
1) Rumput Bede (Brachiria decumbens)
Rumput bede ditanam dalam bentuk anakan rumpun (polls) di
padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa dengan jarak tanam
0,5 x 0,5 meter dan ditanam pada paddock 1 s/d 13.
Rumput bede merupakan rumput pakan temak jenis unggul
disamping jenis rumput lainnya . Rumput ini berasal dari daerah
Uganda, Afrika. Rumput bede termasuk rumput berumur panjang,
dapat tumbuh dengan membentuk hamparan lebat dan
penyebarannya sangat cepat melalui stolon (Hidayat dkk, 1997).
Rumput bede tahan injakan dan renggutan serta tahan kekeringan
dan responsif terhadap pemupukan nitrogen. Selain itu rumput ini
juga cepat tumbuh dan berkembang sehingga mudah menutup
tanah, lebih disukai ternak tetapi tidak tahan terhadap genangan air.
2) Rumput Beha (Brachiria humidicola)
Rumput beha ditanam dalam bentuk anakan rumpun (polls) di
padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa dengan jarak tanam
0,5 x 0,5 meter dan ditanam pada paddock 14 s/d 28.
Rumput beha merupakan tanaman hijauan makanan ternak
yang berasal dari Afrika Timur dan Selatan. Sering dijadikan
tanaman rumput dilahan penggembalaan dan sangat tahan
penggembalaan berat karena lebih tahan terhadap injakan dan
gulma. Rumput beha dapat beradaptasi dengan segala kondisi
tahah baik pada tanah dengan kadar keasaman tinggi sampai basa.
Sangat respon dengan terhadap pemupukan nitrogen.

D. Perawatan Padang Penggembalaan


Perawatan padang peggembalaan di BPTU-HPT Sembawa meliputi
1) Secara Mekanik (Slasher)
Jika pertumbuhan tidak merata, maka dapat dilakukan “slashing”.
Tujuan dari slasher adalah agar rumput terpangkas secara rata
sehingga pertumbuhannya bias lebih cepat dan lebih baik. Slasher
perlu dilakukan karena rumput bekas renggutan sapi sulit untuk
tumbuh kembali.

21
2) Secara Manual (Selektif)
Kegiatan selektif dilakukan menggunakan tenaga manusia dengan
cara mengambil gulma yang berupa anakan kayu yang ada di
padang penggembalaan.
3) Secara Kimia (Semprot Desinfektan)
Perawatan padang penggembalaan secara kimia dilakukan dengan
cara menyemprot gulma menggunakan cairan desinfektan (Round
Up). Biasanya jenis gulma yang disemprot adalah ilalang.
4) Penyulaman
Penyulaman berarti menanam kembali rumput ditempat yang
sebelumnya ditanami rumput. Penyulaman biasanya dilakukan
pada lahan padang penggembalaan yang kosong.
5) Pemupukan
Pemupukan padang penggembalaan di BPTU-HPT
Sembawa dilakukan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada awal musim
hujan dan akhir musim hujan. Pupuk yang diberikan adalah pupuk
NPK dengan dosis 150 kg pupuk Urea + 50 kg pupuk TSP + 50 kg
pupuk KCl untuk 1 ha lahan padang penggembalaan. Menurut
Sumolang, dkk (2016) NPK merupakan unsur hara makro esensial
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah cukup banyak.
Pemupukan dilakukan dengan 2 cara, yaitu pemupukan
secara manual dan pemupukan secara mekanik. Pemupukan
secara manual dilakukan dengan menebar pupuk menggunakan
tenaga manusia. Sedangkan pemupukan secara mekanik dilakukan
dengan menyebar pupuk menggunakan traktor.

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa terdiri dari
pengolahan lahan padang penggembalaan dan perawatan padang
penggembalaan.
Pengelolaan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa terdiri
dari pengolahan lahan, persiapan bibit rumput, penanaman bibit rumput,
pemagaran padang penggembalaan dan irigasi padang penggembalaan.
Perawatan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa
terdapat 5 cara yaitu pemangkasan atau slasher (secara mekanik), selektif
gulma (secara manual), penyemprotan desinfektan (secara kimia),
menanam kembali hijauan yang mati (penyulaman), dan pemupukan.

5.2. Saran
Pengelolaan padang penggembalaan harus lebih diperhatikan,
teutama pada saat musim kemarau, agar ternak yang digembalakan tidak
kekurangan hijauan segar. Ada baiknya dipadang penggembalaan
ditanam beberapa jenis legume untuk mencukupi kebutuhan ternak dan
pepohonan sebagai tempat ternak untuk berteduh.

23
DAFTAR PUSAKA

Hidayat,O. T., Heliati, I dan Solihat, M. 1997. Teknik Budidaya Rumput


Brachiaria Decumbens (Rumput Bede). Lokakarya Fungsional/ Non
Peneiti : 103-109.
(http://balitnak.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/category/
723?download=1367%3A3. Diakses 12 Januari 2020)

Dilago, Z. 2007. Model Pengelolaan Padang Pengembalaan Peternakan


Sapi Di Colonial Angus Shepparton - Australia. Jurnal Agroforestri 2
(3) : 194-199. (https://jurnalee.files.wordpress.com/2017/11/model-
pengelolaan-padang-pengembalaan-peternakan-sapi-di-colonial-
angus-shepparton-australia.pdf. Diakses 10 Januari 2020)

Marhadi. 2009. Peremajaan Padang Pengembalaan.


(https://marhadinutrisi06.blogspot.com/2009/12/PadangPenggemba
laan/htm. Diakses 10 Januari 2020)

Marta, Y. 2016. Manajemen Padang Penggembalaan di BPTU-HPT


Padang Mengatas. Pastura 6 (1) : 37 - 42.
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/pastura/article/view/45418/27530
Diakses 10 Januari 2020)

Sumolang, C. I. J., Anis, S. D., dan Telleng, M.M. 2016. Pengaruh


Pemupukan Unsur Hara Makro N, P, K Terhadap Potensi Produksi
Ndf, Adf, Kapasitas Tampung Rumput Brachiaria Humidicola Cv.
Tully Dan Pennisetum Purpureum Cv. Mott. Jurnal LPPM Bidang
Sains dan Teknologi 3 (2):75-82.
(https://media.neliti.com/media/publications/109402-ID-none.pdf
Diakses 12 Januari 2020)

24
LAMPIRAN

25
Gambar 1. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa

Gambar 2. Rumput Bede (Brachiria decumbens)

Gambar 3. Rumput Beha (Brachiria humidicola)

26
Gambar 4. Pemupukan Padang Penggembalaan secara mekanik

Gambar 5. Pemupukan Padang Penggembalaan secara manual

Gambar 6. Selektif Gulma di Padang Penggembalaan

27

Anda mungkin juga menyukai