Disusun Oleh :
ARIYANI TANTI
NIM : E10016204
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020
1
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Ariyani Tanti
E10016204
Mengetahui:
2
SURAT PERNYATAAN
Ariyani Tanti
3
RIWAYAT HIDUP
Ariyani Tanti
4
KATA PENGANTAR
Ariyani Tanti
DAFTAR ISI
5
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1-2
A. Latar Belakang................................................................... 1-2
B. Tujuan................................................................................. 2
C. Manfaat.............................................................................. 2
BAB II KEADAAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA........................... 3-8
A. Sejarah Singkat.................................................................. 3-5
B. Lokasi ................................................................................ 5
C.Susunan Organisasi ........................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN................. 9-10
A. Waktu dan Tempat............................................................. 9
B. Metode Pelaksanaan......................................................... 9
C. Identifikasi Masalah........................................................... 9-10
D. Pemecahan Masalah......................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 11-15
A. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa............... 11-12
B. Sistem Pengelolaan Padang Penggembalaan.................. 12-13
C. Jenis Hijauan di Padang Penggembalaan......................... 14
D. Perawatan Padang Penggembalan................................... 14-15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16
A. Kesimpulan......................................................................... 16
B. Saran.................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 17
LAMPIRAN
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
8
pola rotasi grazing yang diharapkan mampu meningkatkan penyediaan
pakan hijauan baik secara kualitas maupun kuantitasnya dengan
mengoptimalkan fungsi lahan dan pengetahuan peternak tentang tata cara
pengelolaan padang penggembalaan baik sehingga diharapkan
penyediaan pakan hijauan terpenuhi.
B. Tujuan
C. Manfaat
9
BAB II
KEADAAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA
A. Sejarah Singkat
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT)
Sembawa Sumatera Selatan sebagai salah satu Instansi Vertikal
Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian yang merupakan
salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) Struktur Organisasi berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 313/Kpts/Org/5/1978 tertanggal 25
Mei 1978 dengan tugas pokok melaksanakan penyediaan akan kebuthan
bibit dan bbit hijauan pakan ternak yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan masyarakat setempat. Dalam rangka meningkatkan Usaha
Peternakan Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak.
Sembawa mampu melayani kebutuhan terutama bagi 4 propinsi :
Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi.
Dengan mengikuti perkembangan pembangunan peternakan
kedepan peranan BPTU-SDA Balai Pembibitan Ternak Unggul Dwi Guna
dan Ayam Sembawa adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) pada
tanggal 16 April 2002 melalui surat keputusan menteri pertanian nomor :
291/Kpts/OT.210/4/2012. BPT-HMT berubah menjadi Balai Pembibitan
Ternak Unggul Sapi Dwi Guna Dan Ayam Sembawa (BPTU-SDA) dengan
tugas pokok melaksanaan pemuliaan, produksi dan pemasaran bibit sapi
dwi guna maupun ayam unggul.
Dalam rangka penyempurnaan Organisasi Tata Kerja peningkatan
Kualitas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peraturan Menteri Pertanian
Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka
melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor :56/Permentan/OT,140/5/2013
tanggal 24 Mei 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembibitan
Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa, Nomen
Kelatur atas keputusan Menteri Pertanian No 291/Kpts/ OT.210/4/2002
tanggal 16 april 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembibitan
Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam (BPTU-SDA) Sembawa. Melalui
10
keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia berubah menjadi Balai
Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Sembawa.
Visi, Misi dan Nilai-nilai BPTU-HPT Sembawa berdasarkan SK kepala
Balai Nomor: 02001/OT.201/KPTS/F2.D/08.2016, tanggal 2 Agustus
2016
Visi : ”Menjadikan BPTU-HPT Sembawa yang profesional dalam
menghasilkan bibit sapi, ayam dan Hijauan Pakan Ternak berkualitas dan
berkelanjutan."
Misi :
1. Mewujudkan kinerja BPTU BPTU-HPT Sembawa yang profesional.
2. Melaksanakan pemuliaan melalui seleksi, pengaturan perkawinan,
uji performance serta pencatatan ternak bibit sapi, ayam dan
Hijauan Pakan Ternak yang berkelanjutan.
3. Melaksanakan pemeliharaan yang efektif melalui penerapan
teknologi peternakan.
4. Melaksanakan distribusi dan pelayanan yang prima
Motto : “Bibit Unggul Peternak Makmur”
Nilai-Nilai BPTU-HPT Sembawa :
1. Produktivitas.
2. Profesionalisme.
3. Pelayanan Prima.
4. Akuntabel
Tugas : “Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan,
pengembangan, penyebaran, dan distribusi bibit ternak unggul, serta
produksi dan distribusi bibit/benih hijauan pakan ternak.”
Fungsi :
1. Penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan
kerja sama serta penyiapan evaluasi dan pelaporan.
2. Pelaksanaan pemeliharaan, produksi dan pemuliaan bibit ternak
unggul.
3. Pelaksanaan uji performance dan uji zuriat ternak unggul.
4. Pelaksanaan recording pembibitan ternak unggul.
5. Pelaksanaan pelestarian plasma nutfah.
6. Pelaksanaan pengembangan bibit ternak unggul.
11
7. Pemberiaan bimbingan teknis pemeliharaan, produksi dan
pemuliaan ternak unggul.
8. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewandan pelaksanaan
diagnosa penyakit hewan.
9. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak.
10. Pengelolaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak.
11. Pemberian infomasi, dokumentasi, penyebaraan dan distribusi hasil
produk bibit ternak unggul bersertifikat dan hijauan pakan ternak.
12. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan
hijauan pakan ternak unggul.
13. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan bibit ternak unggul.
14. Pemberian pelayanan teknis pemuliaan dan produksi ternak ungul.
15. Pengelolaan sarana dan prasarana ternak unggul.
16. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor BPTU-
HPT Sembawa.
B. Lokasi
Pusat kegiatan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan
Ternak (BPTU-HPT) Sembawa terletak pada 103,188̊ LS dan 104,088̊ BT,
berlokasi di Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan, lokasi ± 2 km dari jalan raya berdampingan dengan
Balai Penelitian Sembawa dan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP)
Negeri Sembawa dan berdekatan dengan Balai Inseminasi Buatan
Daerah (BIBD) Sumatera Selatan.
Luas area keseluruhan BPTU-HPT Sembawa kurang lebih 268,04
Ha, ini berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK. 1
Sumatera Selatan SK.DA Nomor : 593.3/226/III/1984 tanggal 14
November 1984 sebagai Hak Pakai dan Sertifikat Tanah Nomor : 9053570
tanggal 13 september 1985.
C. Susunan Organisasi
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor : 56/Permentan/OT/5/2013 tanggal 24 Mei 2013 Tentang
organisasi dan tata kerja di BPTU-HPT Sembawa terdiri dari kepala balai ,
Sub bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknik, Seksi Prasarana dan
Sarana Teknis, Seksi Informasi dan Jasa Produksi dan Kelompok Jabatan
12
Fungsional yang terdiri dari pengawas bibit ternak, Pengawasan mutu
pakan, meedik veteriner, dan paramedik.
Jenis Ternak
1. Sapi Brahman
2. Sapi PO
3. Ayam Arab Sembawa
4. Ayam Merawang
5. Ayam KUB
6. Ayam Kapas
7. DOC
8. Ayam Sensi
Jenis Hijauan Pakan Ternak
1. Rumput
a) Kinggrass
b) Gajah Mini/Odot
c) BD (Brachiaria decumbens)
d) Setaria Spacielata
e) Panicum Maximum
f) Paspalum Atratum
2. Leguminosa
a) Gammal (Gliricida Sepium)
13
b) Indigofera Sp
c) Telur Lamtoro (Leucaena Leucocephala)
d) Turi (Sesbania Grandiflora)
e) Klitoria (Clitoria Ternatea)
f) Sentro (Centrosema Pubescens)
Penerapan Teknologi Peternakan
1. Teknologi Reproduksi
a) Inseminasi Buatan (IB) pada sapi
b) Inseminasi Buatan (IB) pada ayam
c) Transfer Embrio (TE) pada sapi
d) Pemeriksaan Kebuntingan (Pkb) pada sapi
e) Asistensi Teknik Reproduksi (ATR) pada sapi
f) Program Kawin Alam Terencana (Hand Mating)
2. Teknologi Pakan
a) Fermentasi jerami
b) Hay
c) Silase
d) Amoniasi
3. Teknologi Hasil Limbah
a) Biogas
b) Bokasi
Pelayanan Jasa Informasi & Produksi
BPTU-HPT Sembawa memberikan pelayanan terhadap instansi
terkait baik Pemerintah, Swasta Koperasi ataupun Masyarakat dibidang :
1. Penjualan Produk : Bibit Sapi, Bibit Ayam, Telur Tetas, Rumput
Leguminosa (Hijauan Pakan Ternak) dan hasil samping : Telur Konsumsi
dan Pupuk Bokasi.
2. Pelayanan Jasa : Teknik, Konsultasi, Penelitian, Pelatihan Magang,
Pengembangan Sentra Bibit, Pembibitan Kelompok Tani,
Kunjungan/Bimtek, dll.
BPTU-HPT SEMBAWA SIAP MELAYANI
Penjualan Produk
Sapi Bibit
Telur Tetas
14
Hasil samping : Telur Konsumsi
dan Produk Pupuk Bokasi
Bimbingan Teknis
Magang/PKL/Penelitian/Kunjunga
BAB
n III
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
B. Metode Pelaksanaan
15
2. Metode pengamatan tidak langsung di lokasi kegiatan praktek kerja
lapangan di BPTU-HPT Sembawa terhadap penulis :
1) Pengambilan data dilapangan
2) Studi Pustaka
3. Wawancara
C. Identifikasi Masalah
D. Pemecahan Masalah
16
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Berikut ini adalah tabel jumlah sapi yang digembalakan di padang
penggembalaan BPTU-HPT Sembawa :
Tabel 1. Jumlah sapi yang digembalakan di padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa
Jumlah Lokasi Padang
Sistem
Jenis Ternak Ternak Penggembalaan
Penggembalaan
(Ekor) (Paddock)
Sapi Brahman Bunting 79 16, 19,21
Sapi Brahman Jantan
34 22,25
Dewasa
Fullday
Sapi Brahman Dara 36 23,24
Sapi Brahman Campuran 28 27,20
Sapi PO Dara 33 26, 28
Sapi Brahman Kering
43 12,14,5
(Shellter I)
Halfday Sapi Brahman Kering
72 2,3,4,5,8
(Shelter II)
Sapi PO Kering 45 10,11, 13
Sumber : BPTU-HPT Sembawa (2019)
19
Dalam kegiatan ini hal – hal yang penting dilaksanakan
adalah pemilihan jenis hijauan yang akan ditanam. Jenis-jenis
hijauan yang ditanam dipadang penggembalaan BPTU-HPT
Sembawa adalah jenis rumput bede dan rumput beha.
3) Penanaman bibit rumput
Penanaman rumput dipadang penggembalaan BPTU-HPT
Sembawa dilakukan dengan menggunakan anakan rumpun (polls).
Penanaman dilakukan pada saat musim hujan agar rumput dapat
langsung tumbuh dengan baik. Setelah rumput tumbuh dengan
baik dan perakaran rumput kuat (3-6 bulan), maka ternak bisa
digembalakan dipadang penggembalaan.
4) Pemagaran padang penggembalaan
Pemagaran padang penggembalaan berfungsi sebagai alat
pengaman yang membatasi ruang gerak ternak agar ternak tidak
keluar dari batas areal padang penggembalaan. Tiang penguat
pagar berupa kayu unglen dengan panjang 2 meter. Jarak antara
tiang penguat pagar adalah 1,5 meter kemudian antar tiang
penguat dihubungkan dengan kawat berduri yang bersusun 4
dengan jarak jalur antar kawat berduri 50 cm. Apabila ada pagar
padang penggembalaan yang jebol atau mengalami kerusakan,
maka langsung diperbaiki.
5) Irigasi padang penggembalaan
Sistem irigasi sangat penting dalam pengelolaan padang
pengembalaan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan
minum ternak dan kebutuhan lahan hijauan di padang
penggembalaan. Kondisi sistem irigasi yang ada pada padang
penggembalaan BPTU-HPT Sembawa meskipun sudah baik tetapi
seringkali mengalami hambatan dimana air yang tersedia terbatas
terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi hal ini seringkali
mobil air berjalan mengisi bak penampungan air yang ada di
padang penggembalaan.
20
1) Rumput Bede (Brachiria decumbens)
Rumput bede ditanam dalam bentuk anakan rumpun (polls) di
padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa dengan jarak tanam
0,5 x 0,5 meter dan ditanam pada paddock 1 s/d 13.
Rumput bede merupakan rumput pakan temak jenis unggul
disamping jenis rumput lainnya . Rumput ini berasal dari daerah
Uganda, Afrika. Rumput bede termasuk rumput berumur panjang,
dapat tumbuh dengan membentuk hamparan lebat dan
penyebarannya sangat cepat melalui stolon (Hidayat dkk, 1997).
Rumput bede tahan injakan dan renggutan serta tahan kekeringan
dan responsif terhadap pemupukan nitrogen. Selain itu rumput ini
juga cepat tumbuh dan berkembang sehingga mudah menutup
tanah, lebih disukai ternak tetapi tidak tahan terhadap genangan air.
2) Rumput Beha (Brachiria humidicola)
Rumput beha ditanam dalam bentuk anakan rumpun (polls) di
padang penggembalaan BPTU-HPT Sembawa dengan jarak tanam
0,5 x 0,5 meter dan ditanam pada paddock 14 s/d 28.
Rumput beha merupakan tanaman hijauan makanan ternak
yang berasal dari Afrika Timur dan Selatan. Sering dijadikan
tanaman rumput dilahan penggembalaan dan sangat tahan
penggembalaan berat karena lebih tahan terhadap injakan dan
gulma. Rumput beha dapat beradaptasi dengan segala kondisi
tahah baik pada tanah dengan kadar keasaman tinggi sampai basa.
Sangat respon dengan terhadap pemupukan nitrogen.
21
2) Secara Manual (Selektif)
Kegiatan selektif dilakukan menggunakan tenaga manusia dengan
cara mengambil gulma yang berupa anakan kayu yang ada di
padang penggembalaan.
3) Secara Kimia (Semprot Desinfektan)
Perawatan padang penggembalaan secara kimia dilakukan dengan
cara menyemprot gulma menggunakan cairan desinfektan (Round
Up). Biasanya jenis gulma yang disemprot adalah ilalang.
4) Penyulaman
Penyulaman berarti menanam kembali rumput ditempat yang
sebelumnya ditanami rumput. Penyulaman biasanya dilakukan
pada lahan padang penggembalaan yang kosong.
5) Pemupukan
Pemupukan padang penggembalaan di BPTU-HPT
Sembawa dilakukan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada awal musim
hujan dan akhir musim hujan. Pupuk yang diberikan adalah pupuk
NPK dengan dosis 150 kg pupuk Urea + 50 kg pupuk TSP + 50 kg
pupuk KCl untuk 1 ha lahan padang penggembalaan. Menurut
Sumolang, dkk (2016) NPK merupakan unsur hara makro esensial
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah cukup banyak.
Pemupukan dilakukan dengan 2 cara, yaitu pemupukan
secara manual dan pemupukan secara mekanik. Pemupukan
secara manual dilakukan dengan menebar pupuk menggunakan
tenaga manusia. Sedangkan pemupukan secara mekanik dilakukan
dengan menyebar pupuk menggunakan traktor.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa terdiri dari
pengolahan lahan padang penggembalaan dan perawatan padang
penggembalaan.
Pengelolaan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa terdiri
dari pengolahan lahan, persiapan bibit rumput, penanaman bibit rumput,
pemagaran padang penggembalaan dan irigasi padang penggembalaan.
Perawatan padang penggembalaan di BPTU-HPT Sembawa
terdapat 5 cara yaitu pemangkasan atau slasher (secara mekanik), selektif
gulma (secara manual), penyemprotan desinfektan (secara kimia),
menanam kembali hijauan yang mati (penyulaman), dan pemupukan.
5.2. Saran
Pengelolaan padang penggembalaan harus lebih diperhatikan,
teutama pada saat musim kemarau, agar ternak yang digembalakan tidak
kekurangan hijauan segar. Ada baiknya dipadang penggembalaan
ditanam beberapa jenis legume untuk mencukupi kebutuhan ternak dan
pepohonan sebagai tempat ternak untuk berteduh.
23
DAFTAR PUSAKA
24
LAMPIRAN
25
Gambar 1. Padang Penggembalaan BPTU-HPT Sembawa
26
Gambar 4. Pemupukan Padang Penggembalaan secara mekanik
27