Oleh:
NIM : 60700116022
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ........................................................................................... 18
B. Saran ...................................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketersediaan pakan ternak secara kontinu. Saat ini sangat dirasakan ketersediaan
penggunaan untuk keperluan pangan, pemukiman dan industri. Oleh karena itu
perlu dicari sumber pakan lain yang dapat menggantikan hijauan tersebut serta
banyak dengan biaya yang relative murah. Diantara limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan kasar untuk pakan adalah jerami padi. Limbah
Dimana produksi jerami padi mencapai 39,5 juta ton /tahun. Sumber pakan
sebaiknya mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang
makanan kasar untuk pakan adalah jerami padi. Limbah pertanian berupa jerami
merupakan limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah yang relatif lebih banyak
4
B. Rumusan Masalah
badan ternak ?
C. Tujuan
ternak
5
BAB II
PEMBAHASAN
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah yang
relatif lebih banyak dibandingkan limbah pertanian lainnya dan terdapat hampir di
karena sangat melimpah serta murah. Pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak
terutama dilakukan pada saat musim kemarau dimana para peternak sulit untuk
kandungan Lignin dan Silika yang tinggi tetapi rendah energi, protein, mineral dan
vitamin. Selain rendah nilai nutrisi, kecernaan jerami juga rendah karena sulit
Didegradasi oleh Mikroba rumen (Van Soest, 2006; Sarnklong et al., 2010).
Selain hal tersebut diatas, kelemahan yang lain adalah karena jerami memiliki
faktor pembatas seperti zat anti nutrisi serta palatabilitasnya rendah Faktor-faktor
pembatas tersebut menurut Sutardi (1982) adalah; a) dinding sel diselimuti kristal
Silika, sehingga sulit Dihidrolisis oleh enzim dalam Rumen, dinding sel
Glukosanya dikokohkan oleh ikatan hidrogen yang sulit dicerna oleh Mikroba,
6
Kecernaan yang rendah pada jerami padi merupakan akibat dari struktur
jaringan penyangga tanaman yang sudah tua. Jaringan tersebut sudah mengalami
(Balasubramanian, 2013).
baik dengan cara fisi/mekanik, kimia maupun Biologis. Upaya upaya tersebut
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi jerami jika digunakan sebagai pakan
berdasarkan bahan kering 89,57 %, protein kasar 3,2 % ,serat kasar 32,56 %,
lemak 1,33%, NDF 67,34 %, ADF 46,40%, selulosa 40,80% hemiselulosa 26,62
sebagai pakan basal telah banyak dilakukan dengan hasil yang bervariasi (Abou-
El-Enin et al., 1999; Vadiveloo, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
santos et al. (2010) dan Peripolli et al. (2016) menunjukkan bahwa nilai nutrisi
dari jerami sangat bervariasi. Menurut Bainton et al. (1991), varietas tanaman padi
7
jerami setiap hektarnya. Jerami padi mempunyai karakteristik kandungan protein
kasar rendah serta serat kasar yang tinggi antara lain selulosa, Hemiselulosa,
Menurut Wanapat et al., (2013) kandungan protein kasar pada jerami padi
sekitar 2-5%. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Modak (1985), maupun data NRC (1980) dengan kandungan protein kasar
rata rata 2-5%. Hasil penelitian kandungan protein kasar jerami jerami padi di
Indonesia juga menunjukkan hasil bervariasi yang dapat dilihat pada tabel 1
sebagai berikut :
menunjukkan bahwa kadar protein kasar pada jerami menunjukkan kisaran angka
3- 5%. Hal tersebut menunjukan bahwa pada kenyataanya kadar protein kasar
jerami adalah sangat rendah jika dibandingkan dengan hijauan pakan ternak
8
peningkatan kadar protein kasar tersebut (Purnamaningsih dan Indarjulianto,
2017).
Fiber (NDF) jerami padi yang tinggi mengakibatkan sulit untuk dicerna. Hasil
jerami sebesar 72,52%. Menurut Shen et al. (1998), meskipun tidak banyak
NDF tertinggi (72,53%) terdapat pada awal musim panen, sedangkan terendah
(70,03%) terdapat pada pertengahan musim panen. Kandungan NDF pada jerami
et al., 2010) Iran 68,95% Jafari et al. (2007), Kandungan NDF jerami dari
tanaman padi asal Jawa Tengah, Indonesia menunjukkan kadar yang tinggi, yaitu
80,59% (Anam et al., 2012), sedangkan jerami padi asal mataram, Indonesia
kandungan NDF yang tinggi, mulai dari 68,95% sampai 80,59%. Kandungan
memenuhi rumen dan lambat dicerna, sehingga semakin rendah kandungan NDF
dalam pakan akan semakin mudah terkonsumsi. Tanaman hijauan pakan ternak
seperti rumput raja memiliki kandungan NDF sebesar 59,70% (Yulianti, 2010).
9
2003), Sesbania grandiflora 45,11% (Hau et al., 2005), Calliandra calothyrsus
NDF pada hijauan tersebut diatas, baik rumput rumputan maupun leguminosa
maka jerami padi memiliki kandungan NDF yang jauh lebih besar. Selain limbah
jerami padi, terdapat beberapa limbah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Limbah tersebut memiliki kandungan NDF yang bervariasi mulai
dari yang lebih rendah, sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan
kandungan NDF pada jerami padi. Sebagai contoh, limbah jerami jagung yang
mengandung NDF sebesar 46,55% (Paath et al., 2012), akan tetapi penelitian lain
Hasil penelitian kandungan NDF pada limbah kelapa sawit juga cukup
(Winugroho, 1999) dan 84,6% (Jalaludin, 1994). Secara garis besar dapat dilihat
bahwa kandungan NDF pada jerami padi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput rumputan maupun leguminosa namun sama, lebih rendah atau lebih tinggi
jika dibandingkan dengan limbah tanaman lain. Oleh sebab itu, penelitian
10
C. Faktor Pembatas Nutrisi Jerami
karakteristik dinding selnya yang berbeda dari dinding sel jerami tanaman sereal
lainnya. Jerami Padi mengandung tiga komponen fraksi serat yaitu Selulosa,
jerami padi juga mengandung silika (Howard et al., 2003). Menurut Reddy and
Yang (2006), komposisi fraksi serat jerami padi terdiri dari 40% Selulosa, 30%
hemiselulosa, 15% Silika dan 15% lignin. Sebagai limbah tanaman tua, jerami
nilai sekitar 60% (Khorsand et al., 2012). Variasi kandungan tersebut tergantung
dari musim, jenis tanah, waktu panen dan kondisi geografis (Santos et al., 2010).
Kandungan silika dalam jerami padi dapat mencapai 19,2% dari bahan kering .
kualitas jerami padi sebagai bahan pakan, maka faktor-faktor pembatas tersebut
11
menggunakan probion. Probion merupakan produk campuran berbagai macam
mikroba yang dibuat melalui proses inkubasi anaerob isi rumen dengan tambahan
mineral dan bahan organik yang dibutuhkan mikroba (Haryanto et al., 2003).
sehinga jerami padi menjadi lebih mudah dicerna oleh Mikroba rumen.
dicerna oleh mikroba rumen. Penambahan urea berfungsi sebagai sumber NH3
bagi mikro organisme didalam probion dan sekaligus menambah kadar nitrogen
maka diharapkan jerami padi hasil fermentasi akan mampu memenuhi kebutuhan
ternak terhadap hijauan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi jerami
padi yang difermentasi dengan probion terhadap kansumsi dan kecernaan bahan
kering dan zat nutrisi ransum, pertambahan bobot hidup harian serta efesiensi
Pada dasarnya, kunci untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami padi untuk
12
rumen. Banyak penelitian telah dilakukan selama beberapa dekade yang bertujuan
untuk meningkatkan nilai gizi dari jerami padi, dengan tingkat keberhasilan yang
beragam (Selim et al., 2004; Sarnklong et al., 2010). Usaha peningkatan kualitas
jerami padi tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan nilai cernanya melalui
dilapangan dengan mudah dan biaya murah adalah Fermentasi (Seglar, 2003).
Metode Fermentasi jerami merupakan salah satu cara pengolahan yang relatif
murah, praktis dan hasilnya cukup disukai ternak. Istilah fermentasi sendiri adalah
segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari Mikroba untuk
melakukan Oksidasi, Reduksi, Hidrolisa, dan reaksi kimia lainnya (Stanbury and
Whitaker, 1984)
fiksasi nitrogen non simbiotik. Sebagai contoh, bakteri selulolitik yang dapat
adalah Bacillus sp. (Abd-Elsalam and El-Hanafy, 2009), Pantoea sp (Xiong et al.,
13
Pengolahan jerami padi pada skala peternakan kecil dan menengah dengan
secara luas jika dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia yang mahal.
energi yang rendah dan hanya sedikit berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
sehingga pencemaran dapat diminimalisir (Saratale et al., 2008). Saat ini telah
14
6. Memasukkan campuran jerami, molasses dan EM-4 kedalam silo, dengan
memfermentasi bahan organik (Kukuh, 2010) .dalam Fermentasi jerami juga bisa
yang dibuat melalui proses Inkubasi Anaerob isi Rumen dengan tambahan mineral
dan bahan organik yang dibutuhkan Mikroba (Antonius, 2010) dan MOL adalah
organisme yang di isolasi dari limbah jerami padi yang telah membusuk.(Kasmiran,
2011). Perbandingan hasil fermentasi dari tiga kultur Mikroba tersebut data dilihat
Nutrisi (%)
Jenis jerami
PK SK
JP tampa
4.55 40.95
Fermentasi
JPF dengan
9.43 32.64
Probion
8.79-
JPF dengan Mol 31,76
-
15
E. Manfaat Jerami Padi Terhadap Pertambahan Bobot Badan
Jerami padi tampa olahan ataupun jerami padi yang sudah difermentasi
jika ditinjau dari kandungan nutrisi belum bisa dijadikan sebagai pakan tunggal
terutama jika digunakan sebagai pakan untuk penggemukan. Jerami padi tidak
Mikroba dalam Rumen (Doyle et al., 1996). Selain kelemahan tersebut diatas,
jerami padi memilik sifat tinggi serat kasar, nitrogen rendah dan komposisi
mineral yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan asupan rendah. Semua hal
baik secara langsung maupun melalui proses perlakuan, tidak akan dapat
dengan jerami sebagai pakan tunggal telah banyak dilakukan dengan hasil
andWanapat, 1985), sapi (McLennan et al., 1981) dan domba (Vijchulata and
Sanpote, 1982). Penurunan bobot badan yang disebabkan oleh kadar serat kasar
dan silika yang terlalu tinggi serta ka dar protein dan nilai cernanya yang sangat
rendah.
syarat pemeliharaan pada sapi potong. Walaupun demikian jika jerami padi
Fermentasi atau tampa olahan diberikan kepada ternak dengan imbangan bahan
pakan lain atau digunakan sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum ternak
16
kemungkinan pertambahan bobot badan sapi bias terjadi.hal ini dapat dilihat pada
Tabel 3. Rataan pertambahan bobot hidup harian (PBHH) dan efisiensi ransum
ransum pada sapi Simmental yang diberikan perlakuan penenelitian
PBHH
Perlakuan
(kg/ekor/hari)
JP-15 0,84
JPF-15 0,95
JPF-35 0,85
Rata-rata 0,88
Sumber : Antonius,2009
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah yang
relatif lebih banyak dibandingkan limbah pertanian lainnya dan terdapat hampir di
digunakan sebagai bahan pakan basal disebabkan tingginya serat kasar dan
B. Saran
banyak kekurangan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Antonius. 2009. Potensi Jerami Padi Hasil Fermentasi Probion Sebagai Bahan
Pakan Dalam Ransum Sapi Simmental ( Potential Rice Straw Fermented by
Probion as Material in Feed Simmental Cows ), Jurnal. 240–245. Loka
Penelitian Kambing Potong. Sumatra Utara
Antonius. 2010. Pengaruh Pemberian Jerami Padi Terfermentasi Digestible
Energy Ransum Sapi ( Effects of Inclusion of Fermented Rice Straw on the
Fiter Palatability and Digestibility , and Digestible Energy in Cattle Diet ).
Jurnal Veteriner, 224–228. Loka Penelitian Kambing Potong. Sumatra
Utara
Kasmiran, A. 2011. Pengaruh Lama Fermentasi Jerami Padi Dengan
Mikroorganisme Lokal Terhadap Kandungan Bahan Kering , Bahan
Organik , dan Abu, Jurnal 11(1), 48–52. Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Almuslim
Kukuh, H. 2010. Probiotik Cair Em4 Terhadap Performan Domba Lokal Jantan,
Skripsi 1–29. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Surakarta.
Masnun. (2014). Teknologi Jerami Fermentasi Sebagai Pakan Ternak.
Purnamaningsih, H dan Indarjulianto, S. 2017. Potensi Jerami Sebagai Pakan
Ternak Rminansia, Jurnal 27(1), 40–62. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Tim Laboratorium IPb. (2013). Pengetahuan Bahan Makanan ternak. CV Nutri
Sejahtera, 53(9), 1689–1699.
19