MODUL 8.
EVALUASI PENGGUNAAN MAKANAN
PENDAHULUAN
Tujuan usaha peternakan babi adalah untuk memperoleh pertumbuhan yang tinggi
menghasilkan karkas dengan perbandingan jumlah daging yang banyak. Semuanya itu
dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas makanan yang diberikan selama pemeliharaan.
Makanan kualitas rendah akan menghasilkan pertumbuhan yang rendah dan konversi
makanan yang tinggi. Artinya walaupun ternak mengkonsumsi makanan dalam jumlah
besar namun menghasilkan pertambahan bobot badan yang rendah, yang hal ini
dipengaruhi oleh kualitas makanan yang rendah. Selanjutnya apabila dilakukan
suplementasi zat nutrisi tertentu untuk memperbaiki kualitas makanan, maka diharapkan
dapat memperbaiki penampilan ternak baik dalam perproduksi maupun berreproduksi.
Pada ayam ras. standar produksi pada ayam ras biasanya diberikan oleh
perusahaan pembibitan (breeding farm) dalam bentuk brosur atau leaflet sebagai ukuran
baik buruknya pengelolaan ayam ras tersebut. Ukuran yang menjadi patokan adalah nilai
yang dapat dicapai jika pengelolaannya baik. Sebagian peternak kecil di Indonesia
memulai usahanya tanpa pertimbangan yang matang hanya ikut-ikutan belum mengetahui
kegunaan mengetahui standar produksi ayam ras yang sebenarnya Berbada dengan itik
dan babi, keberadaan ternak itik dan babi di Indonesia belum dilengkapi dengan prosedur
pemilihan bibit yang benar dengan melakukan uji penampilan atau performans
Dalam modul ini akan dipelajari tentang ukuran- ukuran produksi ayam broiler
ayam petelur, itik dan babi sehingga dapat menjadi pedoman apakah produksi yang ada
sudah sesuai dengan standar-standar produksi yang dikeluarkan perusahaan pembibitan .
Setelah mempelajari modul ini , anda diharapkan dapat meningkatkan wawasan
untuk lebih peka dalam mengamati produksi baik berupa daging maupun telur, apakah
produksi sudah optimal atau tidak dibandingkan dengan standar produksi yang
dikeluarkan oleh breeding farm
Setelah mempelajari modul ini anda dapat ;
(1) menjelaskan arti ukuran produksi bagi unggas dan babi
(2) mengevaluasi program pemberian pakan babi unggas dan babi
Uraian modul ini memberikan pengertian tentang :
a. Standar dan pengukuran produksi pada ayam broiler
b. Standar dan pengukuran produksi pada ayam petelu
PENYAJIAN
Kegiatan Belajar 1.
Uraian
Dalam modul ini akan diuraikan secara umum ukuran-ukuran produksi yang akan
membantu dalam mengetahui apakah ayam pedaging atau ayam petelur yang kita
pelihara sudah mencapai produksi yang optimal
Menurut SNI 2897 2008. Karkas adalah bagian dari tubuh ayam setelah dilakukan
penyembelihan secara halal dicabuti bulunya. dikeluarkan jeroan, paru-paru, ginjal tanpa
kepala, leher, serta kedua kakinya
Berdasarkan penanganannya karkas dapat berupa karkas segar, dingin atau beku
• Karkas segar adalah karkas yang diperoleh tidak lebih dari 4 jam setelah proses
pemotongan dan tidak mengalamiperlakuan lebih lanjut
• Karkas segar dingin. Karkas segar yang telah didinginkan setelah proses
pemotongan sehingga temperatur bagian dalam daging (internal temperature)
minimum 120C
• Karkas Beku adalah karkas segar yang telah mengalami pembeluan dalam blast
freezer dengan temperatur bagian dalam daging antara 00 dan 40 C
0
1 Total Plate Count Cfu/g Maximum 1x10
2
2 Coliform Cfu/g Maximum 1x10
0
3 Staphylococcus aurcus Cfu/g Maximum 1x10
1
5 Eschechie coli Cfu/g Maximum 1x10
Standar produksi telur dari minggu ke minggu akan banyak menolong dalam
melakukan kontrol terhadap produksi . Ayam mulai betrelur pada umur 5 bulan. Produksi
mulai dicatat pada produksi mulai 5 persen. Prosentase akan meningkat terus dan setelah
2 bulan mulai produksi akan dicapai puncak produksi untuk kemudian perlahan-lahan
mulai berkurang. Ayam yang bertelur terlalu berarti dewasa kelamin dini dan saluran
reproduksinya belum sempurna sehingga kualitas telur rendah sepereti telur kecil dan
mudah pecah. Bertelur terlalu cepat atau dewasa kelamin dini dapat diakibatkan karena
kecendrunggan ayam untuk mengkonsumsi melebihi kebutuhan sehingga perkembangan
pertambahan bobot badan terlalu cepat dan perkembangan organ kelamin lambat.
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan beberapa jalan yaitu
1. pembatasan kandungan nutrisi bahan makanan dengan jalan menurunkan
kandungan protein dan energinya
2. pembatasan waktu pemberian makanan, dengan cara diberikan selang sehari
3. pembatasan jumlah pemberian
Evaluasi produksi telur unggas biasanya dinyatakan dalam dua cara yaitu :
1. Produksi Telur harian- Hen day egg production yaitu ukuran produkktivitasdari
ayam petelur yang hidup setiap hari dengan rumus :
Jumlah produksi telur(butir)
------------------------------------- x 100 = % PPH
Jumlah petelur yang ada
Contoh : ada 100 ekor petelur yang berproduksi 75 butir pada hari tertentu.
Persentase PPH nya adalah 75 %
2. Produksi Petelur awal. Hen Hause Egg Production yaitu ukuran produktivitas yang
diukur bedasarkan jumlah petelur pada saat mulai bertelur. Rumusnya adalah
Jumlah produksi telur (butir)
_______________________ x 100 = % PPA
Jumlah petelur awal
Contoh : 1200 ekor petelur dipindahkan pada saat awal periode produksi. Hari ini
ayam bertekur sebanyak 750 butir makanpersentase PPA adalah 62,5 %
bawah (kg/ekor). Persentase karkas diperoleh dengan menghitung bobot karkas terhadap
bobot potong (%)
9.3.8. Bobot dan persentase daging, tulang dan lemak.
Untuk memisahkan komponen karkas, pemotongan karkas pada dasarnya menurut
Pond dan Maner (1984). Sedangkan untuk memisahkan antara daging, tulang dan lemak
dilakukan menurut prosedur Supnet (1980) dalam Suryani (2002)
Bobot daging, diperoleh dengan menimbang semua daging dari karkas (kg/ekor),
sedangkan persentasenya diperoleh dengan menghitung berdasarkan bobot karkas (%).
Demikian juga halnya dengan perhitungan bobot persentase tulang maupun lemak. Lemak
yang ditimbang adalah lemak dibawah kulit dan lemak abdominal.
9.3.9 Luas daging mata rusuk
Luas daging mata rusuk diukur dengan cara memotong melintang daging loin pada
tulang rusuk terakhir (Goodwin, 1973), digambar di atas plastik transparan yang
ditempelkan pada daging loin tersebut. Kemudian gambar dipindahkan ke kertas millimeter
blok, untuk dihitung luasnya (cm2).
9.3.10 Income Over Feed Cost (IOFC)
Tujuan dari perhitungan IOFC adalah untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh
dalam pemeliharaan ternak yang dapat dihitung dengan cara harga jual babi siap potong
dikalikan dengan pertambahan bobot badan dikurangi hasil kali jumlah konsumsi pakan
dengan harga pakan.
9.3.11 Kecernaan zat-zat makanan
Bagian makanan yang hilang dalam proses pencernaan yang tidak diekskresikan
dalam feses disebut kecernaan atau daya cerna (digestibility). Kecernaan biasanya
dinyatakan dalam bahan kering, dan apabila dinyatakan dalam persentase disebut
“koefisien cerna”. Jadi rumus umum untuk.
Kecernaan = I – F
I (Intake) = zat-zat makanan yang dimakan
F (feses) = zat makanan yang ada dalam feses
I - F
Koefisien cerna = -------- x 100%
I
9.4.2.Bobot lahir
Yang dimaksud dengan bobot lahir adalah bobot anak babi segera setelah lahir dengan
penimbangan per ekor, setelah anak babi dibersihkan dari selaput, lender placenta.
Pengukuran bobot lahir, dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian makanan atau
manipulasi makanan terhadap prestasi induk sehingga dapat menghasilkan anak dengan
bobot yang tinggi.
TEST FORMATIF
1.Konversi ransum merupakan ukuran keberhasilan dari :
a. program pemberian pakan
b. program pencahayaan yang benar
c. program seleksi yang baik
d. program moulting yang berhasil
2. Beberapa ukuran yang menunjukkan keberhasilan dari pemeliharaan ayam petelur
kecuali :
a. Hen day Production
b.Peremajaan ayam petelur
c. Hen Hause Production
d konversi ransum
3. Beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan pemeliharaan ayam
pedaging kecuali:
a.Bibit
b.Tata laksana pemeliharaan
c. moulting.
d.penyakit
4.Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan ayam petelur kecuali :
a. tata laksana pmemeliharaan
b. fattening
c.program moulting
d. penyakit
5. Beberapa alasan menunda ayam dewasa kelamin terlalu cepat kecuali :
a. agar telurnya besar
b.agar saluran reproduksi berkembang secara sempurna
c.agar kerabang telur tidak mudah pecah
d. agar kolesterol rendah
6. Beberapa teknik untuk menunda dewas kelamin pada ayam petelur adalah
a. pembatasan jumlah pakan
b. pembatasan sinar
c. penurunan kandungan nutrisi pakan
d. semau benar
DAFTAR PUSTAKA
AAK,(1976), Pemeliharaan Ayam Ras. Penerbit Kanisius Jakarta
Amrullah.(2003). Nutrisi . AyamPetelur. Lembaga Satu Gunung Budi Bogor
Amrullah,(2004) Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi Bogor
Aryanta, I M S. 2002. Pengaruh Tingkat Penambahan Chromium dalam Pakan terhadap
Performan, Kadar Gula Darah dan Tebal Lemak Punggung Babi Jantan Landrace
Growing Finishing. Tesis. Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Pollung M.s 2006. Uji Performans.Tentukan potensi Bibit. Trobos. Edisi no 86. ,PT
Permata Wacana Lestari
Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Institut Pertanian Bogor. Gajah mada
University Press. Yogyakarta.
Suprijatna,E. Umiyati Atmomarsono.,Ruhyat Karta Sujana. (2002). Ilmu Dasar Ternak
Unggas. Penebar Swadaya Jakarta
Suryani, N.N. 2002. Pengaruh Tingkat Penambahan Chromium dalam Pakan terhadap
Efisiensi Pakan, Komponen Karkas dan Luas Daging Mata Rusuk Babi Jantan
Landrace Growing Finishing. Tesis. Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Widjaja, H, (2000). Tekhnik Perontokan Bulu Pada Ayam. Poultry Indonesia edisi
Yasin,S.,Budi Indarsih (2000)Seluk Beluk Petrnakan. Sebuah Bunga Rampai. Anugrah
Karya.Jakar
Goodwin, D.H. 1973. Pig management and Production. A Practical Guide for farmers
and students. Lecturer In Animal Husbandry Oglucestershire College of
Agriculture Hutchinson Educational.
SENARAI
Hen day production : ukuran ukuran produktivitas yang diukur bedasarkan
jumlah petelur pada saat mulai bertelursdari ayam petelur
yang hidup setiap hari
Hen House production : ukuran produktivitas yang diukur bedasarkan jumlah
petelur pada saat mulai bertelur
Income Over Feed Cost untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dalam
(IOFC) pemeliharaan ternak
Konversi ransum : suatu ukuran keberhasilan program pemberian pakan
yaitu hasil bagi dari konsumsi ransum dengan
pertambahan berat badan
Moulting : suatu fenomena fisiologis yang normal dimana ayam
melepaskan bulunya
Tebal Lemak punggung Suatu ukuran performans babi yang menunjukkan tebal
tipisnya lemak pungung. Makin tipis berarti makin baik