Anda di halaman 1dari 28

Fransiskus Yulius Dhewa Kadju, S.Pt.,M.Pt.

 Pada awal perkembangannya manusia dapat


dengan mudah mengambil hasil tanaman dan
hewan yang tersedia di alam untuk memenuhi
kebutuhannya.
 Pengetahuan manusia terus berkembang dan
memungkinkan manusia untuk memikirkan
cara-cara mendapatkan dan mengusahakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
 Tanaman dan ternak pada pertanian berbeda
dengan tanaman ataupun hewan liar karena
adanya campur tangan manusia yaitu petani.
Pertanian memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari
sektor lain misalnya industri, antara lain :
1. Pertanian bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya
karena adanya perbedaan iklim, kesuburan tanah dan faktor-
faktor fisik lainnya.
2. Pertanian tergantung kepada cuaca dan serangan hama dan
penyakit karenanya perlu dilakukan diversifikasi tanaman.
3. Pertanian harus tersebar luas karena tanaman dan ternak
memerlukan energi sinar matahari untuk pertumbuhannya.
4. Seorang petani harus mempunyai ketrampilan lebih banyak
dibandingkan seorang buruh pabrik.
5. Setiap perubahan dalam suatu pekerjaan pertanian
memerlukan juga perubahan lainnya.
Soekartawi (1995), ilmu usahatani adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana seseorang
mengalokasikan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Dikatakan efektif apabila sumber daya yang


dimiliki dapat dialokasikan.

Dikatakan efisien, apabila sumber daya dapat


mengeluarkan output lebih besar dari input.
 Ilmu terapan yang mempelajari
bagaimana sumber daya dapat
digunakan secara efektif dan efisien
pada suatu usahatani untuk
mendapatkan keuntungan yg maksimal
(optimal) dan berkelanjutan.
 Pada mulanya manusia mengenal usaha
bertani dengan cara penyelenggaraan yang
sangat sederhana. Pada usaha tani
golongan ini tujuan produksinya untuk
mencukupi kebutuhan keluarga tani itu
sendiri dan dikenal dengan istilah usaha
tani subsistem yang lebih merupakan suatu
cara hidup (way of life).
 Cara berusaha tani sebagai bisnis
umumnya maju (modern). Dalam usaha
tani ini pemilik pekerjaan itu sendiri
maupun cara penyelenggaraan kegiatan
produksi selalu berdasarkan pada prinsip-
prinsip ekonomi dan sering dikatakan
sebagai usaha-usaha komersial.
Pada pengertian usaha tani telah disebutkan
bahwa ternak adalah sarana produksi. Jadi usaha
ternak adalah bagian dari usaha tani yang tujuan
produksinya ditujukan untuk menghasilkan
ternak.
Sejalan dengan perkembangan kehidupan
masyarakat dan perkembangan tehnologi maka
dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian
Republik Indonesia No. 362/Kpts/TN. 120/5/1990
usaha ternak yang dilakukan oleh masyarakat
dibedakan menjadi :
Perusahaan Peternakan adalah: suatu usaha yang
dijalankan secara teratur dan terus-menerus pada
suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu
untuk tujuan komersial yang meliputi kegiatan
menghasilkan ternak (ternak bibit/ tenak potong),
telur, susu serta usaha mengemukakan suatu jenis
ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan
dan memasarkannya, yang untuk tiap jenis ternak
melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap
jenis ternak pada Peternakan Rakyat.
Peternakan Rakyat adalah usaha
peternakan yang diselenggarakan sebagai
usaha sampingan yang jumlah maksimum
kegiatannya untuk tiap jenis ternak
ditetapkan sebagai berikut:
 Setiap objek dapat diamati dari berbagai
segi. Hal-hal yang dijadikan segi pengamatan
dan beberapa jumlahnya tergantung kepada
maksud dan tujuan yang mengamatinya
sehingga menghasilkan berbagai macam
penggolongan objek.
 Usaha tani dapat diamati dari berbagai segi.
Klasifikasi usaha tani dilakukan dari empat
segi pengamatan yaitu berdasarkan bentuk,
corak, pola, dan tipenya.
Klasifikasi usaha tani menurut bentuknya didasarkan
kepada penguasaan faktor-faktor produksi dan
pengelolaannya.
Ada tiga golongan usaha tani menurut bentuknya, yaitu :
1. Usaha tani yang penguasaan faktor produksi dan
pengelolaannya dilakukan oleh satu orang/individu.
2. Usaha tani yang penguasaan faktor produksi dan
pengelolaannya dilakukan oleh banyak orang secara
kolektif.
3. Usaha tani yang merupakan bentuk peralihan dari
usaha tani perseorangan ke usaha tani kolektif.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha tani
dilaksanakan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan kegiatan usaha berbeda-
beda karena pengaruh lingkungan alam
dan kemampuan pengusaha.
Diantara petani terdapat kegiatan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya, dan ada pula yang mencari
keuntungan sebesar-besarnya.
Berdasarkan coraknya, dikenal 2 macam
usaha tani yaitu :
 Usaha tani subsistem (subsistence farm)
yaitu usaha tani dengan memenuhi
kebutuhan keluarga dengan melalui atau
tanpa melalui peredaran uang.
 Usaha tani komersial (commersial farm),
yaitu usaha tani yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya.
Pola usaha tani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang
diusahakan. Berdasarkan jumlah cabang usaha tani yang diusahakan,
usaha tani dapat dibedakan atas :

 Usaha Tani Khusus


Apabila usaha tani hanya mempunyai satu cabang usaha, maka
usaha tani itu disebut usaha tani khusus. Contoh usaha tani khusus
adalah usaha tani tembakau, usaha tani padi, atau usaha tani ternak
potong.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usaha tani khusus adalah :


1. Keadaan fisik tanah, yaitu apakah mendapat pengairan yang cukup
sehingga cocok ditanami tanaman pangan atau hanya cocok untuk
mengembangan ternak.
2. Prinsip keuntungan komparatif, yaitu mengusahakan cabang usaha
tani yang memberikan keuntungan paling besar dibandingkan
dengan cabang usaha tani lainnya.
 Usaha Tani Tidak Khusus
Pada usaha tani tidak khusus, petani juga
mengusahakan bermacam-macam cabang usaha tani.
Disamping mengusahakan cabang usaha tani tanaman
juga mengusahakan ternak.
Antara cabang usaha tani yang satu dan yang lainnya
diperlukan batas yang jelas, batas ini biasanya
berbentuk pagar atau pematang.
Usaha tidak khusus yang baik adalah apabila
didalamnya terdapat cabang usaha tani yang
komplementer (saling melengkapi) sehingga
kepentingannya tidak berlawanan.
 Usaha Tani Campuran
Suatu usaha tani yang mengusahakan secara bercampur
tanaman dengan tanaman atau antara tanaman dengan
ternak disebut usaha tani campuran.
Kombinasi tanaman dengan ternak dikenal dengan
istilah “mixed farm” dimana ternak dipelihara dan
mendapat makanan dari tanaman pangan yang
diusahakan, misalnya dari daun jagung atau daun
kacang tanah; dan sebaliknya dari ternak diperoleh
kotoran yang berguna sebagai pupuk untuk menambah
kesuburan tanah.
Usaha tani dapat digolong-golongkan menurut jenis tanaman
dan ternak yang diusahakan. Dari penggolongan tersebut
dikenal adanya usaha tani padi, usaha tani jagung, usaha tani
sapi potong, usaha tani ternak ayam, dan lain-lain. Tiap daerah
berbeda kondisinya dengan daerah lainnya. Setiap tanaman dan
ternak memerlukan kondisi tertentu untuk dapat berkembang
dengan baik.

Pemilihan tipe usaha tani oleh petani selain dipengaruhi oleh


perbedaan selera atau kesenangan petani tersebut, juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yaitu :
1. Keadaan alam
2. Ekonomi
3. Sosial budaya
4. Kebijaksanaan pemerintah
1. KEADAAN ALAM
Alam merupakan faktor yang paling penting yang membedakan tipe usaha tani
satu daerah dengan daerah lainnya.
Faktor alam meliputi iklim, tanah dan topografi.
 Faktor alam mempunyai sifat tidak banyak berubah dari waktu ke waktu dan
sering dikatakan sebagai faktor penentu atau pembatas kemungkinan
terselenggaranya tipe usaha tani tertentu di daerah-daerah yang keadaan
alamnya berbeda.
 Secara umum keadaan curah hujan di Indonesia makin berkurang dari bagian
barat ke timur. Daerah Indonesia bagian timur umumnya merupakan daerah
sabana, karena itu usaha peternakan sapi potong banyak berkembang di
daerah ini.
 Daerah-daerah basah pada umumnya merupakan daerah tipe usaha tani
padi sawah. Daerah dengan curah hujan sedang umumnya merupakan
daerah dengan tipe usaha tani palawija dan tanaman industri (karet dan
kopi), daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah sesuai untuk tipe usaha
tani sayuran dan sering dikombinasikan dengan usaha peternakan sapi
perah.
KEADAAN ALAM…
 Selain iklim kita mengenal berbagai jenis tanah, seperti
tanah latosol, alluvial, dan sebagainya. Keadaan tanah
yang mempengaruhi pemilihan tipe usaha tani meliputi
tekstur, kedalaman tanah dan kesuburan alamiah,
sedangkan keadaan topografi sering diklasifikasikan
berdasarkan kemiringan lahan dan bentuknya sehingga
dikenal antara lain lahan datar, lahan sedikit
bergelombang sampai berbukit, lahan berbukit-bukit dan
lahan curam. Keadaan kemiringan lahan tersebut juga
mempengaruhi tipe usaha tani.
2. FAKTOR EKONOMI
Faktor ekonomi sering dan mudah mengalami perubahan dari
waktu ke waktu yang merupakan kebalikan dari faktor alam yang
lebih bersifat tetap.
Faktor ekonomi yang penting dalam mempengaruhi pemilihan
tipe usaha tani antara lain :
 Adanya permintaan pasar untuk suatu komoditi usaha tani
tertentu.
 Biaya tata niaga.
 Adanya persaingan antara cabang usaha tani.
 Adanya siklus kelebihan dan kekurangan produksi.
 Nilai lahan.
 Ketersediaan modal.
 Ketersediaan tenaga kerja.
3. FAKTOR SOSIAL BUDAYA
Faktor ini mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam berbagai
aspeknya. Adat dan kepercayaan kepada agama tertentu dapat
menjadi faktor penentu terselenggaranya suatu tipe usaha tani
disuatu daerah. Jika seseorang melanggar ketentuan adat dan
agama yang dianut masyarakat akan dianggap tabu bahkan akan
memperoleh sangsi dari masyarakat yang bersangkutan.

Pendidikan sering membawa banyak perubahan pada tata cara


kehidupan masyarakat khususnya dalam hal perubahan selera
ekonominya. Orang yang berpendidikan umumnya mengetahui apa
yang harus dan baik dimakan. Hal ini tidak hanya menimbulkan
permintaan yang berbeda kepada barang-barang konsumsi baru
yang diperlukan masyarakat tertentu, tetapi juga barang-barang
konsumsi yang sudah biasa dipergunakan, sehingga perlu
ditingkatkan volume persediaan dan mutunya.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA…

Faktor sosial budaya lainnya adalah perkembangan


tingkat hidup yang relatif cepat mengalami
perubahan dibandingkan faktor adat istiadat dan
pendidikan. Tingkat hidup menggambarkan daya
beli masyarakat, dalam hal ini masyarakat dengan
tingkat hidup tinggi akan mempunyai daya beli
yang tinggi pula. Daya akan mempengaruhi tipe
usaha melalui permintaan barang-barang dan
keberanian membayar dari pihak konsumen.
4. FAKTOR KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
Di Indonesia yang sedang membangun keikutsertaan pemerintah
dalam bidang pertanian jelas terlihat dalam berbagai bentuk
kebijaksanaan program. Program tersebut ada yang ditujukan
kepada petani produsen seperti program INTAB, PUTP penyediaan
modal, penyediaan tenaga penyuluh (PPL), pembentukan KUD dan
lain-lain. Program yang sangat ditujukan kepada konsumen seperti
perbaikan gizi keluarga, peningkatan persediaan bahan pangan,
penyaluran, dan stabilisasi harga pangan.
Dengan peranan pemerintah seperti tersebut diatas pemilihan tipe
usaha tani oleh petani akan berpengaruh. Kebijaksanaan yang
ditentukan oleh pemerintah mungkin dirasakan bertentangan
dengan kepentingan petani individu. Tetapi kebijaksanaan
pemerintah tersebut memang tidak ditujukan kepada petani
perseorangan melainkan mempunyai skala nasional dan untuk
kepentingan masyarakat umum.
1. Pertanian memiliki 5 ciri khas yang membedakannya
dari sektor lain. Jelaskan kelima ciri khas tersebut
beserta contohnya dari bidang peternakan!
2. Jelaskan pengertian dari usaha tani!
3. Jelaskan pengertian dari usaha ternak!
4. Apa yang dimaksud dari usaha tani sebagai cara hidup
dan bisnis? Jelaskan!
5. Jelaskan 4 jenis klasifikasi usaha tani beserta golongan-
golongannya! Sertakan contohnya dari bidang
peternakan!

Tugas ditulis tangan di kertas folio bergaris dan


dikumpulkan pada pertemuan minggu depan.

Anda mungkin juga menyukai