dengan mudah mengambil hasil tanaman dan hewan yang tersedia di alam untuk memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan manusia terus berkembang dan memungkinkan manusia untuk memikirkan cara-cara mendapatkan dan mengusahakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Tanaman dan ternak pada pertanian berbeda dengan tanaman ataupun hewan liar karena adanya campur tangan manusia yaitu petani. Pertanian memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari sektor lain misalnya industri, antara lain : 1. Pertanian bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya karena adanya perbedaan iklim, kesuburan tanah dan faktor- faktor fisik lainnya. 2. Pertanian tergantung kepada cuaca dan serangan hama dan penyakit karenanya perlu dilakukan diversifikasi tanaman. 3. Pertanian harus tersebar luas karena tanaman dan ternak memerlukan energi sinar matahari untuk pertumbuhannya. 4. Seorang petani harus mempunyai ketrampilan lebih banyak dibandingkan seorang buruh pabrik. 5. Setiap perubahan dalam suatu pekerjaan pertanian memerlukan juga perubahan lainnya. Soekartawi (1995), ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Dikatakan efektif apabila sumber daya yang
dimiliki dapat dialokasikan.
Dikatakan efisien, apabila sumber daya dapat
mengeluarkan output lebih besar dari input. Ilmu terapan yang mempelajari bagaimana sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien pada suatu usahatani untuk mendapatkan keuntungan yg maksimal (optimal) dan berkelanjutan. Pada mulanya manusia mengenal usaha bertani dengan cara penyelenggaraan yang sangat sederhana. Pada usaha tani golongan ini tujuan produksinya untuk mencukupi kebutuhan keluarga tani itu sendiri dan dikenal dengan istilah usaha tani subsistem yang lebih merupakan suatu cara hidup (way of life). Cara berusaha tani sebagai bisnis umumnya maju (modern). Dalam usaha tani ini pemilik pekerjaan itu sendiri maupun cara penyelenggaraan kegiatan produksi selalu berdasarkan pada prinsip- prinsip ekonomi dan sering dikatakan sebagai usaha-usaha komersial. Pada pengertian usaha tani telah disebutkan bahwa ternak adalah sarana produksi. Jadi usaha ternak adalah bagian dari usaha tani yang tujuan produksinya ditujukan untuk menghasilkan ternak. Sejalan dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan perkembangan tehnologi maka dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 362/Kpts/TN. 120/5/1990 usaha ternak yang dilakukan oleh masyarakat dibedakan menjadi : Perusahaan Peternakan adalah: suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus-menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi kegiatan menghasilkan ternak (ternak bibit/ tenak potong), telur, susu serta usaha mengemukakan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkannya, yang untuk tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis ternak pada Peternakan Rakyat. Peternakan Rakyat adalah usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan sebagai berikut: Setiap objek dapat diamati dari berbagai segi. Hal-hal yang dijadikan segi pengamatan dan beberapa jumlahnya tergantung kepada maksud dan tujuan yang mengamatinya sehingga menghasilkan berbagai macam penggolongan objek. Usaha tani dapat diamati dari berbagai segi. Klasifikasi usaha tani dilakukan dari empat segi pengamatan yaitu berdasarkan bentuk, corak, pola, dan tipenya. Klasifikasi usaha tani menurut bentuknya didasarkan kepada penguasaan faktor-faktor produksi dan pengelolaannya. Ada tiga golongan usaha tani menurut bentuknya, yaitu : 1. Usaha tani yang penguasaan faktor produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh satu orang/individu. 2. Usaha tani yang penguasaan faktor produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh banyak orang secara kolektif. 3. Usaha tani yang merupakan bentuk peralihan dari usaha tani perseorangan ke usaha tani kolektif. Kegiatan-kegiatan dalam usaha tani dilaksanakan dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan kegiatan usaha berbeda- beda karena pengaruh lingkungan alam dan kemampuan pengusaha. Diantara petani terdapat kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan ada pula yang mencari keuntungan sebesar-besarnya. Berdasarkan coraknya, dikenal 2 macam usaha tani yaitu : Usaha tani subsistem (subsistence farm) yaitu usaha tani dengan memenuhi kebutuhan keluarga dengan melalui atau tanpa melalui peredaran uang. Usaha tani komersial (commersial farm), yaitu usaha tani yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar- besarnya. Pola usaha tani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang diusahakan. Berdasarkan jumlah cabang usaha tani yang diusahakan, usaha tani dapat dibedakan atas :
Usaha Tani Khusus
Apabila usaha tani hanya mempunyai satu cabang usaha, maka usaha tani itu disebut usaha tani khusus. Contoh usaha tani khusus adalah usaha tani tembakau, usaha tani padi, atau usaha tani ternak potong.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usaha tani khusus adalah :
1. Keadaan fisik tanah, yaitu apakah mendapat pengairan yang cukup sehingga cocok ditanami tanaman pangan atau hanya cocok untuk mengembangan ternak. 2. Prinsip keuntungan komparatif, yaitu mengusahakan cabang usaha tani yang memberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang usaha tani lainnya. Usaha Tani Tidak Khusus Pada usaha tani tidak khusus, petani juga mengusahakan bermacam-macam cabang usaha tani. Disamping mengusahakan cabang usaha tani tanaman juga mengusahakan ternak. Antara cabang usaha tani yang satu dan yang lainnya diperlukan batas yang jelas, batas ini biasanya berbentuk pagar atau pematang. Usaha tidak khusus yang baik adalah apabila didalamnya terdapat cabang usaha tani yang komplementer (saling melengkapi) sehingga kepentingannya tidak berlawanan. Usaha Tani Campuran Suatu usaha tani yang mengusahakan secara bercampur tanaman dengan tanaman atau antara tanaman dengan ternak disebut usaha tani campuran. Kombinasi tanaman dengan ternak dikenal dengan istilah “mixed farm” dimana ternak dipelihara dan mendapat makanan dari tanaman pangan yang diusahakan, misalnya dari daun jagung atau daun kacang tanah; dan sebaliknya dari ternak diperoleh kotoran yang berguna sebagai pupuk untuk menambah kesuburan tanah. Usaha tani dapat digolong-golongkan menurut jenis tanaman dan ternak yang diusahakan. Dari penggolongan tersebut dikenal adanya usaha tani padi, usaha tani jagung, usaha tani sapi potong, usaha tani ternak ayam, dan lain-lain. Tiap daerah berbeda kondisinya dengan daerah lainnya. Setiap tanaman dan ternak memerlukan kondisi tertentu untuk dapat berkembang dengan baik.
Pemilihan tipe usaha tani oleh petani selain dipengaruhi oleh
perbedaan selera atau kesenangan petani tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yaitu : 1. Keadaan alam 2. Ekonomi 3. Sosial budaya 4. Kebijaksanaan pemerintah 1. KEADAAN ALAM Alam merupakan faktor yang paling penting yang membedakan tipe usaha tani satu daerah dengan daerah lainnya. Faktor alam meliputi iklim, tanah dan topografi. Faktor alam mempunyai sifat tidak banyak berubah dari waktu ke waktu dan sering dikatakan sebagai faktor penentu atau pembatas kemungkinan terselenggaranya tipe usaha tani tertentu di daerah-daerah yang keadaan alamnya berbeda. Secara umum keadaan curah hujan di Indonesia makin berkurang dari bagian barat ke timur. Daerah Indonesia bagian timur umumnya merupakan daerah sabana, karena itu usaha peternakan sapi potong banyak berkembang di daerah ini. Daerah-daerah basah pada umumnya merupakan daerah tipe usaha tani padi sawah. Daerah dengan curah hujan sedang umumnya merupakan daerah dengan tipe usaha tani palawija dan tanaman industri (karet dan kopi), daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah sesuai untuk tipe usaha tani sayuran dan sering dikombinasikan dengan usaha peternakan sapi perah. KEADAAN ALAM… Selain iklim kita mengenal berbagai jenis tanah, seperti tanah latosol, alluvial, dan sebagainya. Keadaan tanah yang mempengaruhi pemilihan tipe usaha tani meliputi tekstur, kedalaman tanah dan kesuburan alamiah, sedangkan keadaan topografi sering diklasifikasikan berdasarkan kemiringan lahan dan bentuknya sehingga dikenal antara lain lahan datar, lahan sedikit bergelombang sampai berbukit, lahan berbukit-bukit dan lahan curam. Keadaan kemiringan lahan tersebut juga mempengaruhi tipe usaha tani. 2. FAKTOR EKONOMI Faktor ekonomi sering dan mudah mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang merupakan kebalikan dari faktor alam yang lebih bersifat tetap. Faktor ekonomi yang penting dalam mempengaruhi pemilihan tipe usaha tani antara lain : Adanya permintaan pasar untuk suatu komoditi usaha tani tertentu. Biaya tata niaga. Adanya persaingan antara cabang usaha tani. Adanya siklus kelebihan dan kekurangan produksi. Nilai lahan. Ketersediaan modal. Ketersediaan tenaga kerja. 3. FAKTOR SOSIAL BUDAYA Faktor ini mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Adat dan kepercayaan kepada agama tertentu dapat menjadi faktor penentu terselenggaranya suatu tipe usaha tani disuatu daerah. Jika seseorang melanggar ketentuan adat dan agama yang dianut masyarakat akan dianggap tabu bahkan akan memperoleh sangsi dari masyarakat yang bersangkutan.
Pendidikan sering membawa banyak perubahan pada tata cara
kehidupan masyarakat khususnya dalam hal perubahan selera ekonominya. Orang yang berpendidikan umumnya mengetahui apa yang harus dan baik dimakan. Hal ini tidak hanya menimbulkan permintaan yang berbeda kepada barang-barang konsumsi baru yang diperlukan masyarakat tertentu, tetapi juga barang-barang konsumsi yang sudah biasa dipergunakan, sehingga perlu ditingkatkan volume persediaan dan mutunya. FAKTOR SOSIAL BUDAYA…
Faktor sosial budaya lainnya adalah perkembangan
tingkat hidup yang relatif cepat mengalami perubahan dibandingkan faktor adat istiadat dan pendidikan. Tingkat hidup menggambarkan daya beli masyarakat, dalam hal ini masyarakat dengan tingkat hidup tinggi akan mempunyai daya beli yang tinggi pula. Daya akan mempengaruhi tipe usaha melalui permintaan barang-barang dan keberanian membayar dari pihak konsumen. 4. FAKTOR KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH Di Indonesia yang sedang membangun keikutsertaan pemerintah dalam bidang pertanian jelas terlihat dalam berbagai bentuk kebijaksanaan program. Program tersebut ada yang ditujukan kepada petani produsen seperti program INTAB, PUTP penyediaan modal, penyediaan tenaga penyuluh (PPL), pembentukan KUD dan lain-lain. Program yang sangat ditujukan kepada konsumen seperti perbaikan gizi keluarga, peningkatan persediaan bahan pangan, penyaluran, dan stabilisasi harga pangan. Dengan peranan pemerintah seperti tersebut diatas pemilihan tipe usaha tani oleh petani akan berpengaruh. Kebijaksanaan yang ditentukan oleh pemerintah mungkin dirasakan bertentangan dengan kepentingan petani individu. Tetapi kebijaksanaan pemerintah tersebut memang tidak ditujukan kepada petani perseorangan melainkan mempunyai skala nasional dan untuk kepentingan masyarakat umum. 1. Pertanian memiliki 5 ciri khas yang membedakannya dari sektor lain. Jelaskan kelima ciri khas tersebut beserta contohnya dari bidang peternakan! 2. Jelaskan pengertian dari usaha tani! 3. Jelaskan pengertian dari usaha ternak! 4. Apa yang dimaksud dari usaha tani sebagai cara hidup dan bisnis? Jelaskan! 5. Jelaskan 4 jenis klasifikasi usaha tani beserta golongan- golongannya! Sertakan contohnya dari bidang peternakan!
Penanaman Campuran Antara Rumput Dan Legum Pada Lahan Kritis Dengan Musim Berbeda Dan Kemiringan Lahan Yang Berbeda Oleh Muhammad Ihsan Andi Dagong Dan Syahdar Baba