KELOMPOK 2 :
Nurdiansyah (2052011011)
Syifa Mufidah (2052011073)
Devi Lusiana (2052011003)
Della Sahnia (2052011057)
Ahmad Dzaki W. (2052011021)
Pola usahatani dapat ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang
diusahakan. Berdasarakan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat
dibedakan sebagai Berikut :
a. Usahatani Khusus
Usahatani khusus adalah usahatani yang mempunyai satu cabang saja. Contohnya:
usahatani tembakau, usahatani padi, usahatani sapi perah. Faktor yang
mempengaruhi petani memilih 1 cabang adalah:
Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang adalah :
1. Keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan sepanjang tahun
sehingga cocok ditanami padi.
2. Prinsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan cabang usahatani
yang memberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang
usahatani lain.
b. Usahatani Tidak Khusus
Petani mengusahakan bermacam-macam usahatani. Seperti ternak atau ikan. Hal
ini dilakukan jika petani memiliki dan mengusahakan berbagai macam tanah
seperti tanah sawah, tanah darat, padang rumput dan kolam.
Menurut corak dan sifat, usahatani dibagi menjadi dua, yakni komersial dan
subsistence.Usahatani komersial telah memperhatikan kualitas serta kuantitas
produk sedangkan usahatani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri.
Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan
kemampuan pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup
kebutuhan keluarga (selfsufficient farm / subsistences farms), dan adapula
kegiatannya yang bertujuan untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya yang
disebut dengan usahaani komersial (commercial farm).
Karena cirri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup
kebutuhan keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua
usahatani ini.Usaha tani komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis
& usahatani tidak komersial disebut usahatani statis. Penggolongan tsb
dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat tertentu , karena setiap
usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan menjadi usaha tani
dinamis.
Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan usaha tani
keluarga. Usaha tani keluarga dapat pula terdiri dari tanah yang sempit.Karena
tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang berbeda-beda maka pemakaian
luas tanah untuk mendefinisikan luas tanah tiak mudah. Jumlah kerja yang
diperlukan dan pendapatan kotor tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar
untuk mendefenisikan usahatani keluarga dan ini bisa sebagai contoh kasus
individual farm.
Usaha tani kooperatif ini terbentuk karena petani-petani kecil dengan modal
yang lemah tidak mampu membeli alat-alat pertanian yang berguna untuk
mengembangkan kegiatan usahanya.Dengan menggabungkan modal yang dimilki
mereka dapat membeli alat- alat untuk digunakan bersama yang bertujuan untuk
meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat pertanian.