Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KLASIFIKASI USAHATANI

KELOMPOK 2 :
Nurdiansyah (2052011011)
Syifa Mufidah (2052011073)
Devi Lusiana (2052011003)
Della Sahnia (2052011057)
Ahmad Dzaki W. (2052011021)

1. POLA UASHA TANI


Pola tanam adalah usaha yang dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada
sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan
tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa
tidak ditanami selama periode tertentu. (Soekartawi 2011)
Dalam pola usahatani terdapat 2 macam, yaitu usahatani lahan basah dan lahan kering.
Usaha tani lahan basah adalah lahan dimana tanahnya tergenang oleh air, seperti
sawah, sedangkan lahan kering adalah lahan yang cenerung mengandalkan curah
hujan. (Prasmatiwi.2019)

 Macam Pola Tanam


Pola tanam dibagi menjadi dua yaitu pola tanam monokultur dan polikultur.
Monokultur adalah menanam satu jenis tanaman pada lahan dan waktu penanaman
yang sana dan polikultur adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu
lahan.(Soekartawi.2011)
a. Monokultur
Monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah
ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
b. Tumpang sari (Intercropping)
Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan
atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama. Contohnya Tanaman induk
kacang panjang dengan tanaman tumpang yakni tanaman tomat atau cabe. Tanaman
induk jagung dengan tanaman tumpang yakni ubi jalar, cabe, tomat atau kedelai.

c. Tumpang gilir ( Multiple Cropping )


Tumpang gilir dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh TANAMAN
CABE, TOMAT, JAHE DAN Milu
d. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping )
Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain
tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yanTanaman jagung
dengan tanaman kacang hijaug berbeda). Pada umumnya tipe ini dikembangkan untuk
mengintensifikasikan lahan.

e. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping )


Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap
ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi
kayu.

2. TIPE USAHA TANI

Menurut klasifikasinya tipe-tipe usahatani dapat digolongkan dalam beberapa tipe


yang mau diusahakan. Berdasarkan komoditas yang diusahakan, seperti halnya
usahatani jagung, usahatani padi, usahatani kambing, usahatani ternak ayam, dan
usahatani kubis. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik, perbedaan ekonomi dan
perbedaan lainnya yang tidak termasuk pada keduanya. Karena itu jenis tanaman dan
hewan yang tumbuh dapat diusahakan pada suatu daerah yang berbeda- beda pula.

3. BERDASARKAN STRUKTUR USAHA TANI

Pola usahatani dapat ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang
diusahakan. Berdasarakan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat
dibedakan sebagai Berikut :
a. Usahatani Khusus
Usahatani khusus adalah usahatani yang mempunyai satu cabang saja. Contohnya:
usahatani tembakau, usahatani padi, usahatani sapi perah. Faktor yang
mempengaruhi petani memilih 1 cabang adalah:
Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang adalah :
1. Keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan sepanjang tahun
sehingga cocok ditanami padi.
2. Prinsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan cabang usahatani
yang memberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang
usahatani lain.
b. Usahatani Tidak Khusus
Petani mengusahakan bermacam-macam usahatani. Seperti ternak atau ikan. Hal
ini dilakukan jika petani memiliki dan mengusahakan berbagai macam tanah
seperti tanah sawah, tanah darat, padang rumput dan kolam.

Pemilihan khusus dan tidak khusus ditentukan oleh


1. Kondisi lahan
2. Musim atau iklim setempat
3. Pengairan
4. Kemiringan lahan
5. Kedalaman lahan

c. Usahatani Campuran (Mix Farming)


Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman
dengan tanaman, tanaman dengan ternak, tanaman dengan ikan dan sebagainya.
Usahatani ini juga dikenal dengan tumpang sari, misalnya tumpang sari antara
jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padi dan ikan. Kombinasi antara
tanaman dan ternak dikenal dengan isatilah mixed farm.
Keuntunganya adalah
1. Ternak memberikan tenaga kerja dalam waktu- waktu tertentu.
2. Ternak memberikan makan berupa protein

4. CORAK USAHA TANI

Menurut corak dan sifat, usahatani dibagi menjadi dua, yakni komersial dan
subsistence.Usahatani komersial telah memperhatikan kualitas serta kuantitas
produk sedangkan usahatani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri.

Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan
kemampuan pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup
kebutuhan keluarga (selfsufficient farm / subsistences farms), dan adapula
kegiatannya yang bertujuan untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya yang
disebut dengan usahaani komersial (commercial farm).

Karena cirri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup
kebutuhan keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua
usahatani ini.Usaha tani komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis
& usahatani tidak komersial disebut usahatani statis. Penggolongan tsb
dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat tertentu , karena setiap
usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan menjadi usaha tani
dinamis.

Para ahli telah banyak menegemukakan pendapatnya untuk membedakan apakah


suatu usahatani tergolong subsisten atau komersil.. Salah satu ukuran itu adalah
tindakan ekonomi petani dalam penggunaan unsure-unsur produksi.penggunaan
usnur produksi misalnya penggunaan tenaga kerja & pemilihan cabang usaha
sering didasarkan pada kebiasaan.

Hubungan petani dengan dunia luar usahataninya merupakan dasar pengukur


tingkat perkembangan usaha tani.

5.BENTUK USAHA TANI

Berdasarkan cara penguasaan unsur-unsur produksi dan pengelolaannya


usahatani digolongkan dalam 3 macam bentuk yaitu :

- Usahatani yang penguasaan unsur produksi dan pengelolaannya dilakukan


oleh seseorang

- Usahatani yang penguasaan unsur produksi dan pengelolaannya dilakukan


oleh banyak orang secara kolektif.

- Usahatani yang merupakan bentuk peralihan dari usahatani perseorangan ke


usahatani kolektif.

 Usahatani perseorangan (individual farm).

Dalam usahatani ini, unsure- unsure produksi ditentukan oleh seseorang dn


pengelolaannya dilakukan oleh seseorang. Tanah yang diusahakan dapat berupa
miliknya atau orang lain. Jadi pda usahatani ini masih terdapat variasi-variasi
yang menghendaki penggolongan- penggolongan yang lebih halus. Tenaga kerja
yang diperlukan didapatkan dari berbagai sumber.Ada yang berasal dari petani
sendiri beserta anggota keluarganya dan ada yang berasal dari luar keluarga
berdasarkan gotong royong atau upah.Tenaga kerja yang diupah tersebut bisa
berbentuk :

- Tenaga kerja tetap

- Tenaga kerja harian

- Tenaga kerja musiman

Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan usaha tani
keluarga. Usaha tani keluarga dapat pula terdiri dari tanah yang sempit.Karena
tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang berbeda-beda maka pemakaian
luas tanah untuk mendefinisikan luas tanah tiak mudah. Jumlah kerja yang
diperlukan dan pendapatan kotor tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar
untuk mendefenisikan usahatani keluarga dan ini bisa sebagai contoh kasus
individual farm.

Usahatani keluarga dipimpin oleh kepala keluarga yang memutuskan segala


yang bersangkutan dengan operasi usahatani, tujuan usahatani berhubungan erat
dengan kepentingan hidup keluarganya. Oleh karena itu pada sebagian besar
usahatani keluarga tidak ada pemisah antara pengeluaran usahatani dengan
pengeluaran untuk keperluan hidup keluarganya.

 Usahatani Kolektif (collective farm)

Adalah usaha tani yang unsure-unsur produksinya dimiliki organisasi kolektif.


Unsur-unsur produksi diperoleh organisasi dari membeli,menyewa,menyatukan
milik perorangan atau berasal dari pemerintah.Usaha tani ini terbentuk karena
kemauan beberapa orang yang mempunyai ikatan keluarga, karena sistem
pemerintahan suatu Negara atau factor lingkunggan dimana mereka berada.
Kolektivitas dikenal pada abad ke 10. Tujuannya sendiri dalah untuk meniadakan
unsure-unsur produksi milik perseorangan. Dengan penyautuan alat-alat produksi
pertanian tang tidak dikenal atau sukar dilaksanakan pada usaha tani
perseorangan. Pengunaan tanah dan tenaga kerja diharapkan lebih efisien.
Contohnya bisa dikatakan seperti kelompok tani dan lain sebaginya.

 Usahatani Kooperatif (cooperative farm)

Merupakan bentuk peralihan antar usaha tani perseorangan dan usahatan


kolektif.Pada usaha tani ini tidak semua unsure- unsure produksi dan
pengelolaannya dikuasai bersama.tanahnya masih milik perorangan.Usaha
bersama dituangkan dalam bentuk kerja sama di beberapa segi seperti :

- Kerjasama dalam penjualan hasil

- Kerjasama dalam pembelian sarana produksi

- Kerjasama dalam tenaga kerja.

Usaha tani kooperatif ini terbentuk karena petani-petani kecil dengan modal
yang lemah tidak mampu membeli alat-alat pertanian yang berguna untuk
mengembangkan kegiatan usahanya.Dengan menggabungkan modal yang dimilki
mereka dapat membeli alat- alat untuk digunakan bersama yang bertujuan untuk
meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat pertanian.

Anda mungkin juga menyukai