Anda di halaman 1dari 17

Klasifikasi Tanaman Perkebunan

YUANNITA AIDA
TEKPAN UPRISMA
 
A. Klasifikasi Tanaman
Perkebunan Berdasarkan Umur
Ekonomis
Umur tanaman adalah masa waktu tanaman
dapat dibudidayakan dimulai dari penanaman
hingga akhir masa produktif.Sedangkan umur
produktif tanaman disebut juga umur ekonomis
tanaman yang dihitung mulai tanaman
berproduksi hingga akhir masa produktif tanaman.

Umur ekonomis suatu tanaman karena sebagai


objek manusia yaitu dimanfaatkan oleh manusia
karena memiliki nilai ekonomi sehingga dimana
umurnya memiliki ekonomi yang tinggi maka pada
saat itu tanaman harus ditutup usianya atau
dimanfaatkan.
•Tanaman Semusim

Tanaman semusim pada umumnya


merupakan tanaman yang hidupnya hanya satu
musim saja atau sekitar kurang lebih tiga bulan
dan akan panen ketika tanaman tersebut
mencapai umur maksimal tiga bulan serta akan
layu dan mati ketika setelah di panen hasilnya,
contoh tanaman semusim ialah tanaman padi,
tanaman sayur-sayuran dan lain-lain.

Beberapa contoh tanaman perkebunan bersifat


semusim adalah:
1. Kol Bunga
2. Kacang Tanah
3. Kentang
• Tanaman Tahunan

Tanaman tahunan merupakan tanaman yang


hidupnya sepanjang tahun dan akan di panen
sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut
tidak berproduksi lagi tapi harus menunggu
beberapa tahun dari menanam hingga tanaman
itu dapat berproduksi dan dapat dipanen.

Contoh tanaman perkebunan Tahunan yaitu :


1. Pala
2. Cengkeh
3. Durian
4. Kopi
B.Klasifikasi Tanaman
Perkebunan Berdasarkan
Ketinggian Tempat

• Karakteristik Dataran Rendah

Berdasarkan letak geografisnya, dataran


rendah adalah dataran yang berada diantara
0 sampai 200m atau 500m di bawah
permukaan laut.

Tidak semua tumbuhan dapat hidup dan


dibudidayakan di dataran rendah.Tumbuhan
yang dapat hidup adalah dari jenis sayuran
misalnya selada, caisim (sawi), kangkung
cabut, bayam cabut, kemangi, dan kenikir
• Karakteristik Dataran Tinggi

Dataran Tinggi adalah wilayah daratan luas


yang terletak pada ketinggian di atas 200
meter dari permukaan air laut.

Contoh Tanaman dataran Tinggi yaitu


tanaman teh dapat tumbuh subur di
daerah-daerah dengan ketinggian 200 -
2.000 m di atas permukaan laut.
C. Klasifikasi Tanaman
Perkebunan Berdasarkan
Kegunaan

Tanaman perkebunan dapat dikelompokkan


menjadi tujuh berdasarkan jenis bahan yang
dikandung hasilnya (Balitbang
Pertanian,2009) yaitu :

1. Tanaman Penghasil bahan rempah


Contoh :cengkeh, lada, pala ,jahe
2. Tanaman Penghasil minyak atsiri
Contoh :nilam, melati, kenanga, cendana
3. Tanaman Penghasil bahan lemak atau
minyak makan (fat and oil crops)
Contoh :kelapa, kelapa sawit, wijen
4. Tanaman Penghasil bahan minuman
penyegar yang tidak mengandung alkohol
(Beaverage crops)
Contoh :teh, kopi, kakao

5. Tanaman Penghasil Serat (Fiber Crops)


Contoh : kapok randu, kapas, rami,
rosella, pisang abaca

6. Tanaman Penghasil bahan obat-obatan


(Drug crops)
Contoh : kayumanis, jahe, temulawak

7. TanamanPenghasil bahan bakar fosil


Contoh : kelapa, kemirisunan, aren
 
D. Klasifikasi Tanaman
Perkebunan Berdasarkan
Bentuk Morfologis atau Habitus

Tanaman Perkebunan dapat dikelompokkan


menjadi empat berdasarkan bentuk morfologi
atau habitus tanaman, yaitu :

1. Tanaman yang berbentuk pohon (tree crops)


Contoh : karet, kopi, kelapa, cengkeh
2. Tanaman yang memanjat (Climbing crops)
Contoh : lada
3. Tanaman yang berbentuksemak-semak
Contoh : rami, gambir
4. Tanaman yang berbentuk rumput
Contoh : serehwangi
E. Klasifikasi Tanaman
Perkebunan Berdasarkan Bentuk
Usatani Perkebunan Besar

Perkebunan Besar yaitu suatu usaha


budidaya tanaman yang dilakukan oleh
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
swasta yang hasil seluruhnya untuk dijual
dengan areal pengusahaannya sangat luas.

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki


maka perkebunan besar mampu untuk
meningkatkan penghasilan dan keuntungan
per hektar dan per satuan tenaga kerja yang
lebih tinggi dibanding perkebunan rakyat.
Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa
perkebunan besar tidak mempunyai
kesulitan /permasalahan, diantaranya:

1. Perkebunan Besar biasanya


mempunyai beban bunga yang tinggi
dari penanaman modal.

2. Perkebunan Besar mempunyai resiko


besar terhadap beberapa fluktuasi
harga pasaran dunia

3. Perkebunan Besar memerlukan tenaga


kerja yang besar dan relatif mahal
Perkebunan besar lebih mampu bersaing dibanding
dengan perkebunan kecil, hanya dalam kondisi spesifik
sebagai berikut:

1. Bila proses produksi memerlukan teknologi yang


tinggi.
2. Bila produksi per ha adalah besar sehingga
memerlukan biaya transpor yang tinggi.
3. Bila produksi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
dan untuk pemasaran memerlukan persyaratan
kualitas seragam, dan harus bisa menyerahkan hasil
pada waktu yang telah ditentukan.

Contoh tanaman Perkebunan Besar :


Sawit, Tebu, Kakao dll
F. Klasifikasi Tanaman Perkebunan
Berdasarkan Bentuk Usahatani
Perkebunan Rakyat

Perkebunan rakyat adalah usaha tanaman


perkebunan yang dimiliki dan atau
diselenggarakan atau dikelola oleh perorangan
atau tidak berbadan hukum, dengan luasan
maksimal 25 hektar atau pengelola tanaman
perkebunan yang mempunyai jumlah pohon
yang dipelihara lebih dari batas minimum
usaha (BMU).
Pengembangan kawasan perkebunan rakyat harus
dikelola berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Masyarakat atau rakyat sebagai pelaku utama dalam


pengambilan manfaatnya.
2. Masyarakat atau rakyat sebagai pengambil keputusan
dan menentukan sistem pengusahaan dan pengelolaan
yang tepat.
3. Pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau kegiatan.
4. Kepastian dan kejelasan hak dan kewajiban semua pihak.
5. Kelembagaan pengusahaan ditentukan oleh masyarakat
atau rakyat.
6. Pendekatan pengusahaan didasarkan pada jenis
sumberdaya alam dan keanekaragaman budaya yang
ada.
Dengan kata lain, secara umum dapat
dikatakan bahwa kawasan perkebunan rakyat
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Lokasi sesuai dengan agroekosistem,


agroklimat, dan alokasi tata ruang wilayah;
2. Dibangun dan dikembangkan oleh
masyarakat dalam atau masyarakat sekitar
kawasan tersebut;
3. Berbasis komoditas perkebunan unggulan
dan/atau komoditas perkebunan strategis;
4. Adanya pengembangan kelompok tani
menjadi kelompok pengusaha yang mandiri
dan porofesional;
5. Sebagian besar pendapatan masyarakat
berasal dari usaha agribisnis Perkebunan;
6. Memiliki prospek pasar yang jelas;
7. Didukung oleh ketersediaan teknologi dan
kualitas sumberdaya manusia yang
memadai;
8. Memiliki peluang pengembangan atau
diversifikasi produk yang tinggi;
9. Didukung oleh kelembagaan dan jaringan
kelembagaan yang berakses ke hulu dan
hilir.
10. Mempunyai potensi untuk berkembang
dalam jangka panjang.

Contoh Perkebunan Rakyat : Kebun


Teh, Padi dll
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai