KELOMPOK 4
TUGAS
Jawab :
Jawab :
Petani modern merupakan petani yang sudah memiliki pemikiran yang maju paham akan
teknologi dan berpacu pada keuntungan ekonomi dalam perannya sebagai petani. Ciri dari
petani modern adalah selalu berusaha meningkatan hasil produksi dan keuntungan,
berorientasi pada pasar ekspor dan lokal, memiliki perencanaan yang matang mulai dari
perencanaan lahan hingga proses penjualan produk hasil pertanian. Petani modern mampu
mengambil keputusan-keputusan yang rasional dan inovatif, memiliki jiwa kewirausahaan
yang tinggi, mempunyai kemampuan manajemen yang modern dan profesional, mempunyai
jaringan (networking) yang luas, mempunyai akses informasi ke pasar global dan
mempunyai posisi tawar yang kuat, selalu berorientasi pada perbaikan mutu tanaman yang
dapat menguntungkan.
3. Langkah strategis apa yang saudara sarankan untuk petani kita dalam program
ketahanan pangan ?
Jawab :
langkah strategi yangperlu petani Indonesia lakukan dalam program ketahanan pangan
adalah sebgai berikut :
1. Diversifikasi angan.
Diversifikasi pangan adalah suatu proses pemanfaatan dan pengembangan suatu bahan
pangan sehingga penyediaannya semakin beragam. Latar belakang pengupayaan diversifikasi
pangan adalah melihat potensi negara kita yang sangat besar dalam sumber daya hayati.
Indonesia memiliki berbagai macam sumber bahan pangan hayati terutama yang berbasis
karbohidrat. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik bahan pangan lokal yang
sangat berbeda dengan daerah lainnya. Diversifikasi pangan juga merupakan solusi untuk
mengatasi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap satu jenis bahan pangan yakni
beras.
Untuk menuju ketahanan pangan diperlukan keberanian mengubah pola konsumsi dan
melakukan diversifikasi pangan. Potensi ketersediaan singkong yang melimpah di bumi
nusantara ini bisa menjadi alternatif andalan untuk mewujudkan ketahanan panga. Selain
singkong Negara Indonesia memiliki banyak sumber bahan makanan pokok lain yang dapat
dilakukan diversifikasi, diantaranya adalah sukun, ubi jalar, talas, sagu, kentang dan jagung.
Tidak mudah memang untuk mengganti makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia
berupa nasi. Hal ini menuntut semua pihak untuk berpikir kretif, termasuk melakukan
penelitian-penelitian terhadap padi sehingga menemukan varietas padi yang unggul. Tentu
ini harus ada koordinasi dari pemerintah, peneliti dan petani. Sehingga dapat tercipta iklim
yang mendukung terhadap penguatan ketahanan pangan nasional.
2. Mengoptimalakan pemanfaatan sumber daya lahan eksisting agar lebih produktif dan
lestari baik secara kuantitas dan kualitas, yaitu dengan intensifikasi dan peningkatan
intensitas tanam, pengembangan inovasi tekhnologi, dan pengendalian konversi lahan.
4. Berikan contoh proses produksi tanaman mulai on farm sampai off farm di era
revolusi indistri 4.0
Jawab :
Proses On Farm Buah Nanas
1. Iklim
Tanaman nanas madu bisa tumbuh pada kondisi iklim basah atau bisa kering, kedua tipe iklim
A, B, C atau D, E, F. Dimana Tipe A iklim daerah yang sangat basah, B (area basah), C (daerah
yang agak basah) , D (daerah menjadi), E (daerah yang agak kering) dan F (daerah kering).
Secara umum, tanaman nanas madu adalah toleran kekeringan dan mempunyai beberapa macam
curah hujan yang kurang lebih 1000-1500 mm/tahun. akan Tetapi, tanaman nanas madu tak
toleran salju sebab suhu yang sangat rendah rendah.
Tanaman nanas madu bisa tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari rata-rata 33-71%
kontinuitas maksimal, dengan tingkat tahunan rata-rata 2.000 jam. Sesuai dengan suhu budidaya
nanas adalah 23-32°C, akan tetapi nanas madu ini jga bisa tumbuh di daerah yang memiliki suhu
rendah hingga 10°C.
2. Media Tanam Nanas Madu
Secara umum, hampir semua jenis tanah yang dipakai untuk pertanian tepat untuk tanaman
nanas. akan tetapi sangat disarankan pilih jenis tanah yang mengandung pasir, subur, subur dan
tinggi bahan organik dan kadar kapur yang rendah.
Kadar keasaman adalah pH 4,5-6,5. Tanah yang kaya kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan
tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah masam (pH 4,5 atau lebih rendah) akan
mengalami penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum
cepat.
Air diperlukan untuk pertumbuhan tanaman nanas dalam Untuk penyerapan nutrisi yang bisa
larut di dalamnya. akan tetapi, kadar air tanah dlm tak terlalu banyak tak becek (menggenang).
Faktor yang perlu menjadi perhatian adalah aerasi dan drainase harus anda perhatikan dengan
baik, sebab jika tanaman ini terendam akan sangat rentan membusuk akat.
Kemudian kemiringan tanah tak banyak berpengaruh nanas dalam penanaman nanas, akan tetapi
sangatlah bagus apabila ditanam dalam sedikit miring, jadi ada air yang melimpah, sehingga
lebih tanah menjadi cepat kering.
3. Ketinggian Tempat
Nanas Madu sangat tepat ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum
tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
Kesuksesan penanaman nanas madu sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas bisa
dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. cara vegetatif dipakai dengan
mengandalkan tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Sedangkan
cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, ( namun cara ini jarang
dipakai). Kaualitas bibit yang baik wajib berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal,
sehat dan terhindar dari hama dan penyakit.
Cara memilih Benih Nanas Madu yang Baik
Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh berisi, terhindar
dari hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah yang banyak, pertumbuhan relatif
seragam dan mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang. Tunas batang dan
stek batang.
Benih nanas Madu dari biji (generatif) jarang dipakai sebab membutuhkan teknik khusus dan
beberapa tipe nanas tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri dan tak menghasilkan biji.
Penyiapan benih (bibit) nanas madu untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang
dan bibit nanas dari stek.
Memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/seusai panen.
Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan
memudahkan pengangkutan, seusai itu biarkan selama esok hari di tempat teduh dan bibit
siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakuakan adalah :
Memotong batang nanas yang telah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm,
Kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas.
Media semai berupa pasir bersih dalam tanam.
Bibit yang dihasilkan setinggi 25-35 cm alias berusia 3-5 bulan dicabut, ditanam di
kebun.
Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus
lembab.
Benih yang disiapkan wajib disesuaikan dengan luas areal penanaman.
Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per Ha,
tergantung jarak tanam, tipe nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan tipe bibit.
Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan kurang
lebih 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 – 15.875 bibit pada
sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah
kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.
Keadaan Media persemaian dijaga supaya tetap lembab dan sirkulasi udara yang baik, dengan
menutup bak pembibitan dengan selembar plastik tembus (transparan). Nanas stek batang
diizinkan untuk berkecambah dan berakar. Media baru pembibitan dipupuk dengan pupuk
kandang disiapkan.
Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) alias pasir halus
dengan pupuk kandang (1:1). Langkah terbaru adalah bibit nanas memindahtanamkan dari
pembibitan untuk pembibitan perkecambahan biji pembesaran.
Pemindahan bibit bisa dilakukan apabila ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berusia 3-5
bulan.
Persiapan
Penanaman nanas bisa dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan
pembukaan lahan yang terbaik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang
pepohonan yang tak diperlukan. Pengolahan tanah bisa diperbuat pada awal musim hujan.
Derajat keasaman tanah butuh diperhatikan sebab tanaman nanas bisa tumbuh dengan baik pada
pH kurang lebih 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk saru lahan tergantung dari jenis nanas,
tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
Pembukaan Lahan
Untuk membuka satu lahan, perlu dilakukan : membuang dan membersihkan pohon-pohon atau
batu-batuan dari kurang lebih lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah
tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, sebab, bisa
berdampak fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari
supaya tanah sangatlah matang dan siap ditanami.
Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan bisa dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya
yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan lumayan dengan cara meratakan
tanah, kemudian di sekililingnya dibangun saluran pemasukan dan pembuangan air.
Sistem bedengan dilakukan dengan cara bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar
bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan
adalah antara 30-40 cm.
Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah
dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara
ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang
bereaksi asam (pH dibawah 4,5).
Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, tetapi umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tak
turun hujan, seusai pengapuran segera dibangun irigasi tanah supaya kapur cepat melarut.
Pemupukan
Dalam penanaman nanas madu perlu pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar.
cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau bisa dimasukkan per celah
tanam. Juga dipakai pupuk anorganik NPK dan urea.
Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk ertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa
bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah,
terutama nanas. Pupuk urea pemakaiannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
Teknik Penanaman Nanas Madu
Pola tanam adalah pengaturan tata letak tanaman dan urutan tipe tanaman dengan waktu tertentu,
dalam kurun waktu setahun.
Sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar
barisan; 90 x 30 cm jarak dlm barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm.
Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri
dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan
tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm.
Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama segi dengan
jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm
dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm dan,
Sitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan
dari 4 barisan tanaman 90 cm.
Pembuatan celah tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran celah
tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat celah tanam dipakai pacul, tugal atau alat lain.
Membuat celah tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih
Gunakan bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada celah tanam yang terdapat
masing-masing satu bibit per celah tanam
Tanah ditekan/dipadatkan di kurang lebih pangkal batang bibit nanas supaya tak mudah
ambruk dan akar tanaman bisa kontak langsung dengan air tanah
Dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah
Penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun
tanah supaya bibit mudah busuk.
Penjarangan nanas madu tak perlu dilakukan sebab tanaman nanas spesifik dan tak berbentuk
pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tak tumbuh
sebab kesalahan teknis penanaman alias faktor bibit.
Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing
tanaman nanas alam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar tak jarang
menjadi sarang dari penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di
kebun, akan tetapi untuk menghemat anggaran penyiangan diperbuat bersamaan dengan kegiatan
pemupukan.
Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang tak
jarangkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit
di sekeliling bedengan, supaya bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, jadi
drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berkegunaaan untuk membenahi struktur tanah
dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali jadi tanaman nanas berdiri kuat.
Pemupukan
Pemupukan diperbuat seusai tanaman berusia 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan
susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali hingga tanaman berbunga dan berbuah. Tipe dan
dosis pupuk yang dipakai adalah :
Sekalipun tanaman nanas madu tahan kepada iklim kering, akan tetapi untuk pertumbuhan
tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Irigasi /penyiraman diperbuat 1-2 kali alam
seminggu atau tergantung kondisi cuaca.
Tanaman nanas madu siap panen juga masih butuh irigasi untuk merangsang pembungaan dan
fertilisasi secara optimal. Irigasi dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering bisa
menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu irigasi yang terbaik
adalah sore dan pagi hari dengan memakai mesin penyemprot alias embrat.
Gulma
Penurunan produksi nanas bisa dikarenakan oleh banyak dan dominannya gulma sebab
pemberian mulsa yang lumayan baik jadi pertumbuhan rumput subur.
Panen
Panen buah nanas madu dilakukan setelah nanas berusia 12-24 bulan, tergantung dari
jenis bibit yang dipakai. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuntut pada umur 24
bulan, hingga panen buah seusai berusia 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas
batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar seusai berusia 12 bulan.
Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
Mahkota buah terbuka.
Tangkai ubah mengkerut.
Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
Warna bagian dasar buah kuning.
Timbul bau nanas yang harum dan khas.
Cara Panen Nanas Madu
Tata cara panen buah nanas: memilih buah nanas yang menunjukkan tanda-tanda siap panen.
Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring dengan pisau tajam dan steril.
Pemanenan diperbuat dengan cara hati-hati supaya tak rusak dan memar.
1. Pemanenan
Bahan setelah memasuki fase panen harus segera dipetik dan diolah di pabrik dengan
segera karena masih harus melalui beberapa proses fisiologis, sehingga bahan tetap
terjaga kesegaraanya. Selain itu, bahan harus memenuhi standar : masak, tekstur
keras, ukuran dan volume maksimal.
2. Pencucian
Terdapat dua metode untuk pencucian bahan, yaitu dengan metode penyemprotan
bertekanan dan penggoncangan (agitating). Pencucian memakai metode yang pertama
yaitu penyemprotan bertekanan. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghilangkan
sisa-sisa insektisida dan tanah sebagai sumber kontaminan.
3. Pemilihan (sortasi)
Proses ini bertujuan untuk memilih bahan yang bagus dan sesuai standar dengan
bahan yang rusak. Selain itu juga bertujuan untuk keseragaman warna dan tekstur
bahan yang sesuai standar.
4. Pengupasan
Proses ini berguna untuk memisahkan bagian yang bisa dikonsumsi atau tidak. Secara
umum terjadi pemisahan pada kulit dan mata nanas. Pemisahan terhadap hati nanas
dilakukan dengan Cane Loader Machine tepat sebelum nanas dimasukkan dalam
kaleng.
5. Persiapan (Preparasi)
Pada proses ini terjadi aktivitas pencucian (washing), pemotongan (grading), dan
pemilahan (sorting) yang dilakukan secara semi-auto (mesin yang dioperasikan oleh
operator).
6. Blanching
Kegiatan pada proses ini adalah perendaman bahan dalam air panas yang bertujuan
untuk megurangi kontaminan dan menginaktivasi enzim yang berdampak pada
percepatan pembusukkan. Suhu air yang dipakai pada proses ini berkisar antara 70o-
80oC dalam waktu 2-4 menit.
7. Pengisian
Sebelum proses ini, kaleng yang akan dipakai telah melalui proses sortasi dan bebas
cacat pada bibir kaleng, deform, hingga karat. Proses ini harus secepat mungkin tepat
setelah bahan melalui proses preparasi. Kemudian proses pengisian larutan gula
dengan konsentrasi 60-65% untuk perasa, pemenuhan sela kaleng, dan juga
memudahkan nanas masuk ke dalam kaleng pada proses pengisian.
8. Exhausting
Proses tidak memberikan perlakuan pada bahan, melainkan kaleng yang akan
digunakan. Partikel gas dalam kaleng akan dibuang pada proses ini, sehingga ruang
dalam kaleng akan mengalami keadaan vakum.
9. Penutupan Kaleng
Proses ini harus segera dilakukan tetap setelah proses exhausting. Tujuannya adalah
untuk mencegah kebocoran dan masuknya partikel lain dari luar yang dapat merusak
bahan dalam kaleng.
Proses ini adalah proses akhir yang terdapat aktivitas untuk membunuh semua
mikroorganisme dalam kaleng, melakukan perbaikan tekstur dan juga
kenampakannya.