1.manda Ella
2.depi apriliani
3.nuraeni
4.patma Wijayanti
LAPORAN
Topik : Pembibitan sawit, jenis sawit perawatan dan jenis pupuk yang
digunakan
I. CARA KERJA
1. Cara kerja pembibitan sawit
•Pembibitan Awal (Pre Nursery)Tahap pertama dalam system
pembibitan ini adalah menanam kecambah kelapa sawit pada Baby
Polybag.
•Persiapan Media Tanam,Media tanam kecambah kelapa sawit di
Pembibitan Awal harus subur, gembur dan bebas hama penyakit.
•Tanam Kecambah Lakukan perendaman kecambah dengan larutan
POC GDM Kelapa Sawit dan tanam secara hati-hati 1 biji per babybag.
•Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pemupukan dan pencegahan
hama penyakit.
•Seleksi bibit dilakukan mulai bibit berumur 1 bulan sampai menjelang
pindah ke pembibitan utama. Bibit yang afkir meliputi bibit yang
tumbuhnya abnormal ataupun terserang hama penyakit.
•Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada musim hujan, setelah hujan
turun. Hal ini dimaksudkan agar cukup air untuk tumbuh.
•Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (Pocket) Pada
sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir
piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman
dewasa.
•Pupuk P, K, dan Mg ditabur secara merata 1,5 m hingga jarak 3,0 m dari
pangkal pokok
•Pemberian pupuk pada kelapa sawit diatur dua kali dalam setahun
•Jenis sawit
Sriwijaya 1-5,dan losum
•cara penanaman
1. Iklim
Pohon sawit memerlukan penyinaran dari sinar matahari
langsung selama 5 – 7 jam per hari
Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan pohon sawit yaitu
1.500 – 4.000 mm per tahun
Suhu lingkungan yang ideal pada perkebunan sawit yaitu 24 –
28 derajat Celcius
Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan
ketinggian sekitar 1.500 mdpl
Tanaman sawit membutuhkan kecepatan angin sekitar 5 – 6 km
per jam untuk membantu proses penyerbukannya
2. Media Tanam
Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit yaitu tanah yang
mengandung lempung, tidak berbatu dengan pH 4 – 6
Tanah untuk menanam sawit harus memiliki aerasi yang baik
dan subur
Perkebunan sawit sebaiknya mempunyai sistem drainase yang
baik, dengan permukaan air yang cukup dalam, solum juga harus
dalam keadaan cukup dam sekitar 80 cm,
•cara pemeliharaan
Ketika proses pembibitan, lakukan perawatan tanaman berupa
penyiraman, penyiangan, penyulaman dan pemupukan. Penyiraman
dilakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Penyiangan
dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan dengan
keadaan gulma pada bibit. Penyulaman yaitu menyeleksi bibit yang
mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan
ketika bibit ebrumur 4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak
normal, terserang penyakit dan memiliki kelainan genetik atau cacat
fisik sebaiknya dibuang dan diganti dengan bibit yang baru dan
sehat.
Metode Penelitian
B. Morfologi
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 2
meter.
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan
samping.selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh
mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya,
daunnya tersusun majemuk menyirip.Daun berwarna hijau
tua dan pelepah berwarna sedikit lebih
muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya
saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang
tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah
umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga
penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina
terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin)
dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang
terjadi penyerbukan sendiri.Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan
panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril
sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam
produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. Buah sawit
mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah Buah
bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak
dihasilkan oleh buah.Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah.setelah melewati fase matang, kandungan asam
Lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan
rontok dengan sendirinya.Inti sawit (kernel,yang sebetulnya adalah
biji) merupakan endosperma dan embrio dengankandungan minyak
inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara
generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan
berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula)
(Munandar,
VI. KESIMPULAN