Anda di halaman 1dari 8

Nama kelompok

1.manda Ella

2.depi apriliani

3.nuraeni

4.patma Wijayanti

LAPORAN

Topik : Pembibitan sawit, jenis sawit perawatan dan jenis pupuk yang
digunakan

Tujuan : Untuk mengenal pengertian sawit jenis sawit pembibitan,


penanaman, pemeliharaan dan pupuk yang digunakan

Hari / tanggal: Selasa/22 November 2022

Tempat : PT. EAS JAR

I. CARA KERJA
1. Cara kerja pembibitan sawit
•Pembibitan Awal (Pre Nursery)Tahap pertama dalam system
pembibitan ini adalah menanam kecambah kelapa sawit pada Baby
Polybag.
•Persiapan Media Tanam,Media tanam kecambah kelapa sawit di
Pembibitan Awal harus subur, gembur dan bebas hama penyakit.
•Tanam Kecambah Lakukan perendaman kecambah dengan larutan
POC GDM Kelapa Sawit dan tanam secara hati-hati 1 biji per babybag.
•Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pemupukan dan pencegahan
hama penyakit.
•Seleksi bibit dilakukan mulai bibit berumur 1 bulan sampai menjelang
pindah ke pembibitan utama. Bibit yang afkir meliputi bibit yang
tumbuhnya abnormal ataupun terserang hama penyakit.

2. Cara kerja penanaman sawit

•Penentuan Pola Tanaman,Pola menanam yang dapat diterapkan


pada budidaya sawit yaitu pola monokultur atau tumpang sari. Tanaman
penutup tanah pada areal lahan perkebunan sawit sangat penting adanya untuk
memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi pada tanah.

•Pembuatan Lubang Tanam,Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum


penanaman dilakukan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 40 cm dan
kedalaman 40 cm. Tanah galian bagian atas setebal 20 cm dipisahkan dari
tanah bagian bawah. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 x 9 x 9 m. Apabila
kebun kelapa sawit ebrupa area berbukit, harus dibuat teras melingkari bukit
dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.

•Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada musim hujan, setelah hujan
turun. Hal ini dimaksudkan agar cukup air untuk tumbuh.

3. Cara kerja pemupukan sawit

•Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (Pocket) Pada
sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir
piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman
dewasa.

•Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan


disekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket
disarankan pada areal rendahan, areal pirengan ataupun pada tanah pasiran
yang mudah tercuci/ter- pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem
pocket.

•Pemberian pupuk pada Tanaman Menghasilkan (TM) harus dilaksanakan


dengan cara sebagai berikut :

•Pupuk N ditaburkan secara merata pada piringan mulai jarak 50 cm sampai


dipinggir luar piringan.

•Pupuk P, K, dan Mg ditabur secara merata 1,5 m hingga jarak 3,0 m dari
pangkal pokok

•Pupuk B ditaburkan secara merata pada jarak 30 – 50 cm dari tanaman pokok

•Pemberian pupuk pada kelapa sawit diatur dua kali dalam setahun

II. TEORI DASAR

Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak


memiliki akar tunggang. Radikula (bakal akar) pada bibit terus
tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-
menerus dan panjang akarnya mencapai 15 meter. Tanaman kelapa
sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang.
Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tumbuhan
tropis yangdiperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena
pertama kali ditemukan dihutan belantara Negara tersebut.Kelapa
sawit pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1848,dibawa dari
Mauritius Amsterdam oleh seorang warga Belanda (Hadi, 2004).

•Jenis sawit
Sriwijaya 1-5,dan losum
•cara penanaman
1. Iklim
Pohon sawit memerlukan penyinaran dari sinar matahari
langsung selama 5 – 7 jam per hari
Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan pohon sawit yaitu
1.500 – 4.000 mm per tahun
Suhu lingkungan yang ideal pada perkebunan sawit yaitu 24 –
28 derajat Celcius
Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan
ketinggian sekitar 1.500 mdpl
Tanaman sawit membutuhkan kecepatan angin sekitar 5 – 6 km
per jam untuk membantu proses penyerbukannya
2. Media Tanam
Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit yaitu tanah yang
mengandung lempung, tidak berbatu dengan pH 4 – 6
Tanah untuk menanam sawit harus memiliki aerasi yang baik
dan subur
Perkebunan sawit sebaiknya mempunyai sistem drainase yang
baik, dengan permukaan air yang cukup dalam, solum juga harus
dalam keadaan cukup dam sekitar 80 cm,

•cara pemeliharaan
Ketika proses pembibitan, lakukan perawatan tanaman berupa
penyiraman, penyiangan, penyulaman dan pemupukan. Penyiraman
dilakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Penyiangan
dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan dengan
keadaan gulma pada bibit. Penyulaman yaitu menyeleksi bibit yang
mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan
ketika bibit ebrumur 4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak
normal, terserang penyakit dan memiliki kelainan genetik atau cacat
fisik sebaiknya dibuang dan diganti dengan bibit yang baru dan
sehat.

Pupuk yang digunakan untuk sawit, tuliskan rumus kimianya:


•Borate
Asam borat (Boric acid) dengan rumus molekul H3BO3, merupakan
senyawa organik
•Trinatrium fosfat ( TSP )
Na₃PO₄
•Urea
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau
(NH2)2CO.Dosis yang diberikan kepada tanaman kelapa sawit
harus sesuai dengan kebutuhan dan umur tanamannya.

Metode Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di PT Jhonlin agro raya,.


Penelitian dilaksanakan selama 1 hari, yaitu bulan November 2022.
Dengan cara menggunaka metode survei langsung di lapangan,kami
telah menemukan beberapa jenis penyakit pada beberapa tanaman
sawit, contohnya seperti daun keriting yang disebabkan oleh jamur

III. HASIL PENGAMATAN


V . ANALISA DATA

Kelapa sawit ( Elaeis )

A.    Klasifikasi sawit


Nama ilmiah: Elaeis
Divisi: Magnoliophyta
Famili: Arecaceae
Kelas: Liliopsida
Kerajaan: Plantae
Ordo: Arecales

B.     Morfologi
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 2
meter.
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan
samping.selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh
mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya,
daunnya tersusun majemuk menyirip.Daun berwarna hijau
tua dan pelepah berwarna sedikit lebih
muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya
saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang
tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah
umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga
penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina
terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin)
dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang
terjadi penyerbukan sendiri.Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan
panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril
sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam
produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. Buah sawit
mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah Buah
bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak
dihasilkan oleh buah.Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah.setelah melewati fase matang, kandungan asam
Lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan
rontok dengan sendirinya.Inti sawit (kernel,yang sebetulnya adalah
biji) merupakan endosperma dan embrio dengankandungan minyak
inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara
generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan
berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula)
(Munandar,
VI. KESIMPULAN

Kelapa sawit merupakan komoditi strategis nasional karena memiliki


rantai pemanfaatan yang panjang sehingga banyak sekali manfaat yang
dapat diambil antara lain menggantikan peran minyak bumi yang
merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-
renewable resources) sebagai bahan bakar dan menghasilkan berbagai
produk turunan yang dapat dimanfaatkan yang mengakibatkan
meningkatnya industri pengolahan produk turunan dari kelapa sawit.
Banyaknya industri tersebut akan mengakibatkan banyak penyerapan
tenaga kerja dan menghasilkan peningkatan devisa bagi negara
sehingga perekonomian di Indonesia meningkat

Tambahkan daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai