Anda di halaman 1dari 18

Cara Budidaya Buah Nangka

1. SEJARAH SINGKAT NANGKA


Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari India & menyebar ke daerah tropis termasuk
Indonesia. Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/ nangka (Jawa, Gorontalo),
langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (sunda).
Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka (Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina),
peignai (Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).

2. JENIS TANAMAN NANGKA


Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon & ukuran buah
nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka buah besar & pohon nangka buah mini.
1) nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm & umur mulai berbuah sekitar 5-10
tahun.
2) nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm & umur mulai berbuah sekitar 1824 bulan.

Cara Budidaya Buah Nangka

Buah Nangka Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat


dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma
keras mudah lepas dari buah.
2. nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang
keras. (nangka celeng & nangka belulang).
3. nangka cempedak: daging buah tipis, liat & beraroma harum spesifik. Varietas-varietas unggul nangka yg
ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel,
nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, & nangka misin.[jenis tanaman nangka]
3. MANFAAT TANAMAN NANGKA
1. Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
2. Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).

3. Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.


4. Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan
pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda & kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, & alat musik.
5. Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.[manfaat buah nangka]
4. SENTRA PENANAMAN NANGKA
Merupakan buah utama bahkan dianggap sebagai pangan pokok pada saat kekurangan pangan. Di Asia Tenggara,
nangka terutama dipelihara di pekarangan & dikebun buah campuran; pada tahun 1980-an beberapa kebun buahnya yg
luas ditanamai nangka sebagai tanaman tumpang sari dengan nangka. Karena buahnya mudah sekali busuk, tidak
dapat dilakukan perdagangan ekspor ke Australia, Eropa & sebagainya dari pabrik-pabrik pengalengan di Malaysia.

5. SYARAT TUMBUH NANGKA


5.1. Iklim
1. Angin berperan dlm membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
2. Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yg memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm & musim
keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yg mempunyai
bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan
3. Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa & pertumbuhan, karena pohon ini
termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga & buah
serta pertumbuhannya.
4. Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C & suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat C.
5. Kelembaban udara yg tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.
5.2. Media Tanam
1. Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat
berlempung yg dlm & beririgasi baik.
2. Umumnya tanah yg disukai yaitu tanah yg gembur & agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai
subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat
tumbuh & menghasilkan buah.
3. Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yg optimum pH 67.

4. Kedalaman air tanah yg cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena
perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yg cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1
m).
5.3. Ketinggian Tempat
Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian
tempat yg terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. [syarat tumbuh tanaman nangka]
Budidaya Tanaman Nangka
6. PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN NANGKA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya, karena perbanyakkan dengan
cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yg dapat
menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yg
bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yg berkualitas & tahan terhadap hama &
penyakit). Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm memilih bibit yg baik adalah:
1. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yg unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang
& tahan terhadap hama & penyakit).
2. Bibit harus sehat yg dapat dilihat dari sosoknya yg kokoh, batangnya kuat, lurus & tumbuh tegak,
percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar & mengkilap.
2) Penyiapan Bibit
Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji yg berlendir & membuang bagian
perikarp yg berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika
diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering. Benih yg memilki 40% dari
kandungan air aslinya & disimpan dlm wadah plastik yg kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu
berkecambah selama 3 bulan. dlm kondisi yg memadai perkecambahan dapat diawali setelah 10 hari & mencapai
persentase perkecambahan 80-100% dlm jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan
mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. Cara pembiakan pohon nangka dengan
okulasi memerlukan keterampilan khusus & pengalaman & persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain
cepat berbuah & sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yg digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan
nangka/cempedak yg asalnya dari biji.
Cara okulasinya adalah sebagai berikut:
1. Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya kira-kira 2 cm dari atas sampai 2
cm di bawah mata. Kayu yg terbawa dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.

2. Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan lebar 2-3 cm & panjangnya 34 cm. Ungkitlah dari kayunya & lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dlm lidah
kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon yg
dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia & mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
3. Pada okulasi yg berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh
sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus & tidak dirusak karena
digoyang-goyang angin. Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang
pohon/tunas ranting baru yg berada di cabang pohon maupun tunas ranting yg belum produktif.
Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun
demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.
Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dlm 3-5 cm lebarnya. Luka yg telah dibuat
dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan
tanah berkompos atau humus yg telah dibasahi & dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lobanglobang kecil.
3) Teknik Penyemaian Bibit
Biji disemai/ditanam ke dlm kantong-kantong plastik yg sudah tersedia di bedengan sedalam setebal biji, setelah itu
ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dengan rata-rata daya kecambah & persen jadi tanaman 90 %.
Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit yg lebih tua sulit untuk
dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dlm
satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan yg
tidak terlalu rapat & menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air yg terlalu cepat. Untuk bibit dari
cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini
dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak
layu.
5) Pemindahan Bibit
Bibit yg akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan
penanaman dilakukan pagi atau sore hari & dikerjakan dengan hati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan
hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yg telah
dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan
sewaktu masih muda sekali, yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran dapat
mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm & berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dari okulasi
dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas
pohon pangkal & lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah & tidak hujan.
Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak & cangkok dapat diambil.
Setelah disapih beberapa hari, cangkok dapat ditanam di lapangan.

6.2. Pengolahan Media Tanam


1) Persiapan
Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan & berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan ditentukan batas-batas areal.Faktor-faktor yg mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma,
genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk itu tindakan pembersihan lapangan
secara total, pengaturan drainase & pengolahan tanah terutama di tempat yg akan dibuat lobang tanam.
2) Pembentukan Bedengan
Beberapa ketentuan yg perlu diperhatikan dlm pembuatan bedengan pembibitan sebagai berikut:
1. Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x 1 m.
2. Bedengan membusur arah Utara ke Selatan & pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu merah, atau kayu
serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dari atas permukaan tanah.
3. Antar bedengan berjarak 0,45 m & setiap 5-10 m bedengan dibuat jalan pemeriksaan sekitar 60-100 m.
4. Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
5. Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yg menghadap ke timur dibuat lebih tinggi
daripada yg menghadap ke Barat.
6. Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yg sudah diisi media tumbuh & sudah diberi lobang-lobang
kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh yg digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, & pasir
halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yg digunakan 20 x 30 cm dengan tebal 0,08 mm &
berwarna hitam.
3) Pengapuran
Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agar nangka bisa tumbuh &
memberikan hasil yg optimal. Apabila terlalu asam (pH<5) dapat ditambahkan kapur, jika terlalu basa (pH>7)bisa
ditambahkan belerang. Dosis yg dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau
belerang untuk 1 m 3 lobang tanam.
4) Pemupukan
Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dengan pupuk kandang 20 kg/lubang & dolomit 0,5 kg/lubang (untuk
menaikkan pH). Tanah campuran ini dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum
tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dlm lubang penanaman.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini tidak semata-mata untuk dijual tetapi
sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yg jauh lebih luas dari
pekarangan dengan pertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar, modal & tenaga kerja cukup tersedia

serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempat tumbuh nangka. Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman
murni & kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu seluruhnya
ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, & sebagainya. Pohon
nangka yg dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dlm pola segi empat atau segi enam: kepadatan yg
umum adalah 100-120 batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. 2) Pembuatan Lobang
Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam,
tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yg sudah
matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yg telah digali dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar mendapat
sinar matahari sehingga teroksidasi dengan baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur
dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam & tanah campuran ini dimasukkan ke dlm lubang
2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yg terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir
sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (1515 15) 100 gram ke dlm lubang
penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak & kokoh ke dlm tengah lubang penanaman.
Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
3) Cara Penanaman
Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup
merata. Bibit ditanam pada lubang yg sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus
dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan
tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit yg telah ditanam perlu disiram secara teratur.
4) Pembuatan Lubang pada Mulsa
Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan
kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur.
Mulsa juga dapat dimasukkan ke dlm tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali per tahun sangat membantu
pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
Penyulaman tanaman yg mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama & tahun kedua.
2) Penyiangan
Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara
membersihkan gulma secara manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara
kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dlm 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dlm 800
liter air/ha. Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan dilakukan
selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau kimiawi.
3) Pemupukan
Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman.
Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman.
Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada
tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis

250 gram per tanaman & pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per
tanaman. Selanjutnya bagi tanaman yg sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650
gram/pohon.
Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian
pupuk daun dilakukan selang 2 minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yg digunakan Gandasil
D/Bayfolan.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman nangka membutuhkan drainase yg baik. Pengairan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya.
Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena
tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yg dalam.
Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
5) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yg tidak subur & tidak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan
terhadap pohon nangka yg bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan.
Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam & sedikit pemotongan dahan-dahan yg
mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus & kemudian dipanen. Pemangkasan cabang
dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer.
Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk
menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang
pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik & besar, lakukan penjarangan buah. Buah yg mulai membesar
bungkuslah dengan kantong/kertas semen yg sudah dicelupakan ke dlm larutan insektisida. Bisa juga dibungkus
dengan anyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa. Tindakan ini dapat
menghalangi serangan tikus atau kelelawar, & memikat semut yg dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh
buah yg kulitnya mulus & cerah.[pedoman budidaya tanaman nagka]

7. HAMA & PENYAKIT NANGKA


7.1. Hama
Ulat diaphania caesalis yaitu penggerek pucuk, membuat terowongan sampai ke kuncup, pucuk muda, & buah.
Pemotongan bagian yg terserang memutuskan daun hidupnya karena ulat-ulat ini akan menjadi pupa di dlm
terowongan itu; buah dilindungi dengan dibungkus atau disemprot insektisida Thiodan 35 EC. Penggerak kulit batang;
berupa ulat-ulat Indarbela tetraonis & Batocera rufomaculata diberantas dengan mengasap lubang-lubang
mereka/disemprot dengan insektisida sistemik yg mengandung bahan aktif karboril (Sevin 85 S). Kumbang-kumbang
belalai (weevil) coklat yg menyerang kuncup, Ochyromera artocarpi, merupakan hama nangka yg khas. Tempayaknya
(grubs) masuk ke dlm kuncup & buah yg masih lunak, yg dewasa memakan daun. Bagian tanaman yg terserang
dihancurkan, & diperlukan insektisida. Menyeruaknya kumbang bersayap selaput (spittle bug), Cosmoscarata relata,
memakan daun muda. Nimfa hidup bersama-sama dlm suatu massa busa yg disekresi oleh mereka ; nimfa dipungut &
dihancurkan. Larva lalat buah , Dacus dorsalis & D. umbrosus sering menyerang buah. Untuk menghindari
serangannya, buah nangka hendaknya dibungkus; buah yg matang atau kelewat matang jangan dibiarkan

bergeletakkan di tanah, tetapi hendaknya dikubur-kubur dalam, & penyemnprotan pada umpan dapat dilakukan.
Hama-hama lainnya adalah bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu tepung, afid, lalat putih, & thrips,
juga ulat perekat daun (leaf webber). Hama nangka yg lain adalah kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa &
kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman yg masih muda (daun & buah). Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan
dengan cara ditusukkan pada jaringan tanaman. Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa & kepik dewasa warnanya bervariasi,
hijau atau kuning-kehitaman & kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa panjangnya berkisar 6,57,5 mm dengan kemampuan bertelur sampai 18 butir. Beberapa musuh alami diantaranya yg berupa parasit adalah
Euphorus helopeltis, Erythmelus helopeltis & sebagai predator adalah Sycanus leucomesus, Isyndrus sp. &
Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali oleh musuh alam apabila populasi tinggi
dapat dilakukan dengan insektisida misal Lannate 25 WP, Atabron 50EC.
7.2. Penyakit
Bakteri mati bujang (Erwinia carotovora) sering menyerang pohon nangka, juga cempedak. Jamur tersebut pertama
kali menyerang bagian pucuk & turun pada tajuk berikutnya. serangan yg hebat dapat mematikan pohonnya. Di India
dilaporakan serangan busuk akar & busuk batang dilakukan oleh jamur Rhizopus artocarpi yg menyebabkan
keruguian tanaman hingga 15-30 %. Jamur ini umunya meyerang tunas bunga. Beberapa penyakit yg cukup penting
antara lkain Colletotrichum lagenarium, Phomopsis artocarpina, Septoria artocarpi, & Corticium salmonicolor. Jamur
tersebut kebanyakan menyerang pada musim penghujan. Pemotongan bagian tanaman yg terserang akan banyak
membantun mengatasi serangan, di samping itu sanitasi kebun & pemupukan dapat meningkatkan kesehatan tanaman.
[hama dan penyakit nangka]

8. PANEN NANGKA
8.1. Ciri & Umur Panen
Kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut:
1. Apabila buah tersebut dipukul-pukul dengan benda (misalnya punggung pisau) akan berbuyi nyaring.
2. Perubahan warna kulit buahnya dari hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan.
3. Mengeluarkan bau yg khas atau aromanya harum.
4. Durinya mulai lunak & jarak satu duri dengan duri lainnya semakin lebar
5. Kulit buah terlihat seperti akan pecah.
8.2. Cara Panen
Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dengan pisau tajam & buah nangka itu diturunkan
dengan hati-hati. Pohon nangkayg berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan nangka mini pada umur
1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan sejak bunganya muncul.
8.3. Periode Panen

Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah itu harus diremajakan. Hasil buah per tahun per pohon beragam
umumnya berkisar 8-12 buah / pohon / tahun.

9. PASCAPANEN BUAH NANGKA


9.1. Pengumpulan
Buah nangka dikumpulkan oleh pemborong atau dibawa langsung ke pasar & dijual ke pedagang eceran atau dibelah
& dilepas satu-satu untuk dijual langsung ke konsumen.
9.2. Penyimpanan
Daging buah nagka yg tebal itu seringkali diekstrak, dibersihkan, & dijual dlm keadaan ekstrak segar. Jika persediaan
melimpah, buah nangka diawetkan, caranya ialah: daging buah dipisahkan dari bijinya, kemudian dicuci, dipipihkan,
& dijemur ditambah gula atau sirop, atau tanpa diberi apa-apa. Hasil olahan ini dijual sebagai kue kering. Di
semenanjung Malaysia dilakukan pengalengan.
9.3. Penanganan Lain
Daging buah nangka digunakan untuk mengharumkan es krim & minuman/dijadikan madu nangka, konsentrat, atau
tepung & dimanfaatkan dlm pembuatan minuman. Biji nangka bisa dibuat tepung biji nangka yg dicampurkan ke dlam
tepung gandum untuk pembuatan roti. Penggunaan tepung biji nangka sebagai bahan substitusi sebagian tepung terigu
dlm pembuatan cookies & BMC (Bahan Makanan Campuran).

Budidaya Nangka Mini Dalam Pot


Jumat, 19 Desember 2014 | 06:12:10

Buah nangka mini merupakan pariental baru jenis nangka. Bagi yang gemar menanam buah dalam pot, saatnya
mencoba menanam buah yang satu ini. Nangka mini memang sangat cocok sebagai tanaman buah/hias pekarangan
depan rumah maupun tabulampot (tanaman buah dalam pot). Nangka mini dengan ketinggian tanaman yang dapat
mencapai 3 5 meter tergolong cepat berbuah.

Nangka istimewa ini merupakan salah satu pilihan tanaman buah yang layak dipilih untuk dijadikan hiasan depan
rumah. Nangka mini memiliki sifat genjah dan mulai berbuah pada umur satu setengah tahun. Nangka ini baru dapat
dinikmati rasa manis buahnya setelah empat bulan setelah pembungaan.
Bentuk buahnya bulat atau agak lonjong. Berat buah rata-rata nangka mini adalah 5-7,5 kg, tetapi dapat mencapai 15
kg pada varietas tertentu.
Warna, aroma, tekstur, maupun rasa buahnya bervariasi tergantung jenisnya. Seperti halnya jenis tanaman nangka
lainnya, tempat ideal untuk pertumbuhan nangka mini adalah daerah dengan ketinggian sampai 700 mdpl dengan
tanah yang gembur dan agak berpasir.
Tanaman nangka mini memerlukan curah hujan tinggi, yaitu antara 2.500-3.000 mm/tahun untuk dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik jadi harus rajin menyiram kalau musim kemarau agar tidak mati.
Asal Usul Penyebaran
Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati
tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia
Tenggara.
Tanaman nangka mini tergolong serba guna. Buah nangka mini yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara buah
nangka mini yang matang enak dimakan segar. Biji nangka mini enak dimakan setelah direbus atau dibakar. Daun
nangka mini untuk pakan ternak seperti kambing jawa atau lainya.
Batang nangka mini yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang nangka mini semakin kuning tua,
mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Buah nangka mini yang telah matang dapat dibuat dodol dan
keripik nangka yang tahan lama disimpan. Tanaman nangka mini baik untuk konservasi lahan miring (curam), tetapi
kurang baik untuk pelindung jalan karena daun mudah gugur.
Syarat Tumbuh
Meskipun tanaman nangka mini dapat tumbuh hampir di semua tempat, tetapi tempat ideal untuk pertumbuhan nangka
mini adalah daerah yang berketinggian 1-700 m di atas permukaan laut. Tanah yang gembur dan agak berpasir adalah
jenis tanah yang disukai nangka mini. Tanaman nangka mini ini membutuhkan curah hujan tinggi, yaitu antara 2.5003.000 mm/tahun.
Perbanyakan tanaman nangka mini diperbanyak dengan biji. Namun, saat ini dikembangkan dengan cara sambungan
karena teknik sambung lebih cepat berbuah.
Batang bawah dapat digunakan untuk perbanyakan dengan sambungan. Walaupun dapat diperbanyak dengan okulasi,
tetapi cara ini jarang digunakan. Bila bibit nangka mini berasal dari biji, tanaman mulai berbuah pada umur 2-8 tahun.
Namun, bibit dari sambungan sudah bisa berbuah pada umur kurang dari 2-3 tahun.
Biji nangka mini yang akan digunakan untuk bibit tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari terik karena embrionya
mudah mati (biji rekalsitran): Budidaya nangka mini, bibit ditanam dalam lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x
30 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang 10 kg.

Bibit nangka mini di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 50 cm (biji disemaikan dulu dalam polibag atau
persemaian khusus).
Buah nangka mini untuk disayur biasanya dipanen sewaktu masih muda. Namun, bila buah nangka mini akan dimakan
segar, sebaiknya dipanen setelah matang pohon. Namun, buah nangka mini dapat dipanen menjelang matang, tetapi
telah tua penuh.
Buah yang telah matang ditandai dengan durinya yang jarang dan bila dipukul-pukul dengan benda keras akan
menimbulkan suara yang menggema serta timbul aroma khas.(int)
- See more at: http://www.jurnalasia.com/2014/12/19/budidaya-nangka-mini-dalampot/#sthash.GbO3kWXr.dpuf

Budidaya Nangka

Budidaya Nangka
BERTANAM NANGKA
Nangka dapat dimakan sebagai buah segar ketika matang atau sebagai bahan sayur ketika
masih muda. Buah ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Itulah buah nangka.
Cara budidayanya tidak sulit, seperti yang akan diuraikan di bawah.
Nangka si Tanaman Serbaguna
Nangka (Artocarpus heterophyllus atau A. integra) termasuk keluarga Moraceae, masih
semarga dengan cempedak dan keluwih. Sebagai buah segar dan bahan sayur, nangka cukup
populer di Indonesia. Konon tanaman yang bergetah putih ini berasal dari India Selatan, dan
sudah lama dibudidayakan. Kemudian tanaman ini menyebar ke dataran Malaysia, dan kini
terdapat luas di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia.
Tidak ada ruginya memiliki tanaman nangka, apalagi membudidayakannya. Karena tanaman
ini banyak kegunaannya. Buahnya yang masih pentil, disebut babal, sering digunakan sebagai
bahan rujak bebeg. Buah muda digunakan untuk sayur, sedangkan yang sudah matang selain
untuk buah segar, juga sebagai bahan berbagai jenis makanan. Bijinya pun (yang sudah tua)
enak rasanya bila direbus atau digoreng.
Selain itu kayu nangka cukup bagus untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk
perabot rumah tangga. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Hampir
semua bagian tanaman nangka tidak ada yang terbuang dan dapat dimanfaatkan.

Buah Nangka Bilulang

Tempat Yang Cocok untuk Nangka


Nangka cocok ditanam di dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 meter di atas
permukaan laut. Namun sering juga dijumpai tanaman nangka yang tumbuh baik di daerah
yang berketinggian 1000 meter dpl. Hal ini bisa saja terjadi karena tanaman nangka tahan
terhadap hawa dingin dan memiliki perakaran yang dalam. Meskipun demikian, tanaman
nangka tidak menyukai air yang berkelebihan. Ia lebih suka ditanam di daerah yang memiliki
kedalaman air tanah antara 1-2 meter. Tanah yang gembur dan agak berpasir, ideal untuk
tanaman ini.

Bibit Nangka
Nangka bisa diperbanyak secara vegetatif maupun generatif, yaitu dengan cangkok, okulasi,
sambung pucuk, dan biji. Masing-masing teknik perbanyakan ini memiliki keunggulan.

1. Bibit dari Biji Nangka


Umumnya tanaman buah-buahan tidak dianjurkan diperbanyak dengan biji, karena
perbanyakan dengan biji menghasilkan tanaman yang sifatnya menyimpang dari tanaman
induknya. Lain halnya dengan nangka, meskipun diperbanyak dengan biji biasanya tidak
banyak mengalami perubahan/penyimpangan dari induknya, seandainya ada hanya sedikit.
Hal ini disebabkan tanaman nangka melakukan penyerbukan sendiri karena bunganya
sempurna.
Tetapi untuk mendapatkan bibit yang bagus, yang tidak menyimpang dari sifat induknya,
tidak sembarang biji nangka bisa ditanam. Harus dipilih biji yang baik.
Biji untuk benih diambil dari buah nangka yang matang pohon dan sehat. Tidak semua biji
dari sebuah nangka dapat digunakan sebagai benih. Buah yang diambil bijinya hanya di
bagian tengahnya saja, sedangkan bagian pangkal buah dan bagian ujungnya tidak usah
diambil bijinya. Biji-biji di bagian tengah buah itu dikeluarkan dari daging buahnya dan
diseleksi lagi. Untuk keperluan benih dipilih biji-biji yang bentuk dan ukurannya seragam. Biji
yang cacat, ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, terlalu gepeng atau lonjong sebaiknya
tidak digunakan untuk benih. Pemilihan biji yang seragam ini dimaksudkan agar diperoleh
bibit nangka yang sama.
Baca Juga Artikel Budidaya Tanaman Lainnya :

Budidaya Nangka Mini

Budidaya Salak

Budidaya Lengkeng di Thailand

Budidaya Asam Manis (Sweet Tamarind)

Agar terhindar dari serangan cendawan, biji yang terpilih tadi dicuci bersih, untuk
menghilangkan zat gula yang masih melekat. Lalu dikering-anginkan selama 3 hari dan
dihindarkan dari panas matahari.
Setelah mendapatkan biji yang terpilih dan sudah dikeringkan, sebaiknya benih segera
disemai atau ditanam, minimal keesokan harinya. Sebab semakin lama ditahan/disimpan,
semakin besar resikonya, daya kecambah benih berkurang dan kemungkinan benih dapat
terkena cendawan.
Tempat media semai dapat di polybag atau kotak yang dangkal. Polybag diisi campuran tanah
gembur dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih baik jika
ditambah NPK sebanyak 1 sendok makan per polybag. Bila menggunakan kotak, isilah dengan
pasir, tujuannya hanya untuk mengecambahkan benih, selanjutnya dipindahkan ke dalam
polybag. Polybag-polybag untuk bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh atau
dibuatkan atap dari alang-alang.
Sebelum disemai/ditanam, benih dikupas kulit terluarnya agar pertumbuhan lembaga tidak
terganggu. Peletakkan benih dalam polybag tidak boleh sembarangan. Belahan biji yang lebih
kecil menghadap ke atas, agar benih cepat berkecambah dan nantinya tanaman dapat
tumbuh lurus ke atas. Untuk mempercepat biji berkecambah juga dapat digunakan zat
perangsang tumbuh, seperti Atonik, Rootone, atau lainnya dengan dosis yang tertera dalam
kemasannya.
Agar diperoleh bibit yang sehat dan tumbuh baik, maka perawatan bibit selama dalam
persemaian tidak boleh diabaikan. Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila ada hama atau
cendawan yang mengganggu, bibit segera disemprot dengan pestisida atau fungisida yang
sesuai. Pada masa-masa ini bibit juga perlu dipupuk, dan sebaiknya menggunakan pupuk
lengkap, seperti Gandasil, Complesal atau lainnya, cukup 10 hari sekali.
Dua bulan kemudian bibit sudah bisa dipindahkan ke lapang untuk ditanam secara permanen.
Seminggu sebelum ditanam di lapang, atap alang-alang yang menutup pesemaian dibuka
agar bibit beradaptasi dengan cahaya matahari. Sementara itu bibit diseleksi sehingga hanya
bibit yang baik dan sehat yang ditanam.

2. Bibit Nangka Okulasi


Untuk mendapatkan bibit okulasi diperlukan batang bawah dan mata entres. Batang bawah
diambil dari semaian biji nangka. Cara mendapatkan batang bawah sama dengan cara

membuat bibit dari biji. Tanaman yang berumur 6 bulan atau tingginya sekitar 50-60 cm
sudah dapat digunakan sebagai batang bawah.
Bila bibit batang bawah sudah tersedia, dibuatlah sayatan okulasi pada kulit batang itu
berbentuk persegi panjang, berukuran 1,5 x 3 cm, menggunakan pisau yang bersih dan
tajam. Posisi sayatan kira-kira 15 cm dari tanah. Kulit sayatan dilepas dengan hati-hati,
kambium di belakangnya di jaga jangan sampai rusak.
Mata tunas (entres) diambil dari cabang tanaman nangka yang dikehendaki dan berumur
lebih dari satu tahun dengan sayatan pisau juga. Ukuran sayatan sama dengan sayatan yang
dibuat pada batang bawah. Mata tunas dilepas perlahan-lahan, dan langsung ditempelkan
pada bekas sayatan yang dibuat pada batang bawah. Lalu diikat dengan tali rafia. Pengikatan
diusahakan tidak terlalu kencang atau longgar, dan tidak mengganggu mata tunasnya.
Berhasil tidaknya okulasi dapat dilihat 1 minggu kemudian. Apabila mata tunas masih nampak
segar, berarti okulasi berhasil. Tetapi bila kelihatan layu atau kering, sudah pasti gagal. Kalau
okulasi jadi, tali rafia bisa dilepas. Lalu ujung tanaman dipotong kira-kira 10 cm dari mata
okulasi, tapi jangan sampai putus, dirobohkan saja sampai mata okulasi tumbuh bagus, baru
boleh diputus. Sebaiknya semua kegiatan mengokulasi ini dilakukan di tempat yang teduh.

3. Bibit Cangkokan Nangka


Nangka juga bisa diperbanyak dengan cangkok meskipun agak sulit karena tanaman ini
bergetah. Sebagai bahan cangkok, pilih dahan yang sehat, yang besarnya seukuran ibu jari.
Lalu dikerat sekitar 4 cm, dan kulitnya dilepas/dikupas. Kambium dibersihkan dengan
mengeriknya perlahan-lahan. Getah yang keluar dibersihkan berkali-kali sampai bersih.
Kupasan ini dibiarkan terbuka selama 1 hari agar kering. Oleskan zat perangsang
pertumbuhan akar seperti Rootone atau bioroot-A di luka sayatan bagian atas. Setelah itu di
bagian dahan yang terkelupas itu diberi mos dan dibalut dengan plastik bening lalu diikat
dengan tali rafia.
Dua bulan kemudian tampak akar-akar bermunculan di permukaan media cangkok itu. Bila
demikian, cangkokan sudah bisa dipotong dengan gergaji. Bagian yang dipotong sekitar 10
cm di bawah balutan. Bibit cangkok yang baru dipotong sebaiknya tidak langsung ditanam,
tetapi taruh dalam polybag yang berisi tanah subur. Untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan, daun-daunnya dipangkas. Lalu polybag diletakkan di tempat yang teduh sampai
pertumbuhan bibit normal. Setelah itu bibit bisa ditanam.

4. Bibit Sambung Pucuk Nangka

Sambung pucuk ialah hasil penyatuan pucuk dari tanaman yang satu dengan batang bawah
dari tanamanlainnya. Sama halnya dengan okulasi, sambung pucuk ini hanya dapat dilakukan
bila tanaman itu satu marga atau satu famili.
Sebagai batang bawah diambil bibit asal biji yang berumur 2-3 bulan. Sedangkan sebagai
batang atas diambil pucuk ranting tanaman nangka yang sudah berumur lebih dari 1 tahun.
Batang bawah mula-mula dipotong kira-kira 20 cm dari tanah. Lalu bagian tengahnya dibelah.
Ranting calon untuk batang atas juga dipotong dan bekas potongan ini runcingkan hingga
membentuk huruf V. Daun-daunnya dipotong kecuali yang berada di ujung. Besarnya batang
atas harus sesuai dengan batang bawah, dan tidak lebih besar dari batang bawahnya.
Selanjutnya potongan ranting itu dimasukkan ke dalam belahan batang bawah, lalu diikat
dengan tali rafia.
Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, sambungan dibungkus dengan plastik. Bila
sudah nampak tanda-tanda ada pembengkakan pada sambungan dan pucuknya tampak
segar, berarti sambungan itu berhasil. Oleh sebab itu plastik maupun tali pengikat
sambungan boleh dibuka. Semua kegiatan penyambungan ini dilakukan di tempat yang teduh
dan terhindar cahaya matahari langsung. Kira-kira satu bulan kemudian bibit sambungan itu
akan nampak berkembangannya. Perawatan selanjutnya sama seperti perawatan bibit asal
biji.

Persiapan Tanam dan Penanaman Nangka


Untuk penanaman di lapangan perlu disiapkan lubang tanam. Lubang tanam digali dengan
ukuran 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 m, dan kedalamannya 0,5 meter. Cara pembuatan lubang
tanam tidak berbeda dengan tanaman buah lainnya. penanaman lebih dari satu pohon jarak
tanamnya 12 x 12 m.
Setelah digali, lubang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, kemudian tanah galian
dikembalikan ke dalam lubang, tapi sebelumnya dicampur dulu dengan pupuk
kandang/kompos yang sudah matang sebanyak 2 kaleng minyak (20 liter) per lubang tanam.
Bila tanah dan pupuk kandang sudah dikembalikan ke lubang, bibit tidak langsung ditanam.
Tetapi dibiarkan 2 atau 3 minggu lagi, baru setelah itu boleh ditanami.
Kira-kira 1 minggu sebelum tanam bisa juga ditambahkan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 100
gram setiap lubang. Juga dapat diberi pestisida, seperti Curater atau Furadan, sesuai dosis
pada kemasannya, agar aman dari gangguan nematoda. Pupuk NPK dan pestisida dicampur
rata dengan tanah pada lubang tanam.
Bila persiapan tanam sudah selesai, bibit nangka dapat ditanam. Terlebih dahulu tanah bekas
galian itu digali seukuran wadah tempat bibit. Bibit dikeluarkan dari polybag dan dimasukkan

ke dalam lubang. Perakaran bibit diatur supaya tidak menggerombol pada satu sisi, tetapi
menyebar ke segala arah. Posisi bibit diarahkan tegak lurus, agar tanaman dapat tumbuh
baik. Setelah bibit dimasukkan, tanah di sekitar bibit dipadatkan sehingga bibit berdiri kokoh.

Butuh Perawatan
Sebenarnya menanam nangka itu mudah, ibaratnya hanya ditaruh di tanah saja ia akan
tumbuh dengan baik. Tanpa perawatan pun nangka dapat tumbuh dan berbuah, namun
tentunya hasil yang diperoleh tidak sebagus bila tanaman itu dirawat dengan baik. Perawatan
yang penting adalah pemupukan, pemangkasan, perawatan buah dan pengendalian
hama/penyakit.

1. Pemupukan Pohon Nangka


Di dalam tanah telah tersedia unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, baik hara makro
maupun mikro. Namun persediaan hara itu lama-kelamaan bisa habis terserap oleh tanaman
yang tumbuh di atasnya. Bila hal itu dibiarkan tanaman bisa menderita, bahkan mati. Oleh
sebab itu tanah perlu dipupuk agar kebutuhannya akan hara tetap terpenuhi.

Pohon Buah Nangka


Memupuk nangka pada dasarnya sama dengan memupuk tanaman buah lainnya. Pada masamasa pertumbuhan vegetatif (sebelum berbuah) tanaman butuh hara N lebih banyak, dan
pada masa generatif (pembuahan) unsur P dan K lebih banyak dibutuhkan dari pada N.
Dengan mengetahui prinsip ini sebenarnya tidak ada masalah bagi kita untuk memupuk
tanaman nangka.
Bila kondisi tanah cukup baik, artinya tanah subur, pemberian pupuk organik, seperti pupuk
kandang atau kompos, sudah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Minimal setiap tahun
tanaman kita beri pupuk kandang/kompos sebanyak 2 blek per pohon. Pemberian pupuk
organik ini penting untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga tanah tetap subur. Enam
bulan setelah tanam, tanaman dipupuk juga dengan NPK sebanyak 150 gram per pohon.
Selanjutnya setiap 6 bulan sekali dosis pupuk NPK ditambah 50 gram dari dosis sebelumnya.
Bila jumlah NPK sudah mencapai 500 gram/pohon, pemupukan selanjutnya menggunakan
dosis itu.
Pupuk diberikan dengan cara dibenamkan di sekeliling pohon dalam radius tajuk tanaman,
baik pupuk organik maupun kimia. Cara ini umum diterapkan untuk daerah yang tanahnya
datar. Namun untuk tanaman nangka yang ditanam di daerah yang berlereng, caranya tidak

demikian. Pupuk jangan dibenam di sisi yang lebih rendah dari tanaman, tetapi di sisi atas
(yang lebih tinggi). Bila pupuk dibenam di sisi yang rendah, tanaman tidak dapat mengambil
hara secara maksimal, bahkan pupuk akan cepat hilang bila ada air siraman atau air hujan.
Sebaliknya bila dibenam di bagian atas, lebih banyak unsur hara yang dapat diserap
tanaman. Pada saat menggali lubang untuk membenamkan pupuk sebaiknya berhati-hati,
jangan sampai merusak akar-akarnya.

2. Pemangkasan Pohon Nangka


Nangka termasuk tanaman yang tidak bisa dipangkas berat. Pemangkasan untuk tanaman ini
cukup dilakukan setahun sekali. Setelah tanaman berumur 1 tahun sudah bisa dipangkas.
Tujuan pemangkasan ini selain untuk membentuk tajuk tanaman agar menjadi bagus, juga
untuk tujuan pemeliharaan.
Agar bentuk tanaman nampak bagus, ujung batang bisa dipangkas sehingga tanaman tidak
tinggi dan akan terbentuk banyak cabang. Namun pemangkasan ini sebenarnya tidak begitu
penting, karena bila batang utama dipangkas, pembuahan akan terhambat. Sebaliknya
pemangkasan pemeliharaan sangat penting. Bagian mana yang perlu dipangkas?
Ranting-ranting yang nampak lemah, yang dekat tanah sebaiknya dipotong. Demikian juga
tunas-tunas yang tumbuh pada batang utama. Sebelumnya perlu dilihat, apakah tunas-tunas
itu akan menumbuhkan bunga atau tidak. Bila tunas-tunas itu menumbuhkan bunga, kita
biarkan saja. Tetapi bila menjadi tunas-tunas liar, sebaiknya dipangkas. Pemangkasan dapat
dilakukan dengan menggunakan parang yang tajam atau gunting pohon. Cara memotong
ranting/cabang sebaiknya runcing ke atas. Untuk mencegah infeksi cendawan, bekas luka
pangkas dapat diolesi lilis atau parafin.

3. Merangsang Pembungaan
Nangka mulai berbunga setelah berumur 3-5 tahun. Namun tidak jarang tanaman tidak
kunjung berbunga sehingga membuat jengkel pemiliknya. Beberapa hal dapat menjadi
penyebab, mungkin karena tanaman terlalu subur, daunnya kelewat lebat sehingga tanaman
enggan berbunga. Untuk itu kelebatan daun harus dikurangi dengan pemangkasan.
Masyarakat pedesaan sering membacok-bacok pohon nangkanya agar mau berbuah.
Batang nangka dilukai dengan parang. Membuat pelukaan pada batang sebaiknya parang
diarahkan ke atas. Bila bacokan ke bawah, hal ini membahayakan tanaman sebab bila hujan,
air akan tertampung pada bekas luka itu dan tidak bisa mengalir. Ini bahaya, dapat
mendorong tumbuhnya cendawan atau penyakit, dan dapat menjadi jalan masuknya hama

penggerek batang. Sebaliknya bila bekas luka mengarah ke atas, air hujan tidak sempat
tertampung dan luka cepat kering. Dengan demikian tidak ditumbuhi cendawan.

4. Perawatan Buah Nangka


Untuk menghindari serangan hama, seperti kumbang atau lalat buah, maka buah nangka
mesti dibungkus. Buah harus dibungkus sejak masih kecil. Setelah bakal buah terbentuk dan
sudah terjadi penyerbukan yang ditandai dengan menyembulnya tangkai putik/sari, harus
segera dibungkus. Pembungkusan buah ini harus berhati-hati, jangan sampai tangkai buah
melintir yang dapat mengakibatkan kerontokan sebelum waktunya.
Ketika buah masih kecil, untuk pembungkus bisa memakai plastik atau kain usang. Setelah
buah agak besar (kira-kira 2 bulan), dapat digunakan pembungkus dari karung goni atau
kertas semen. Bila menggunakan karung goni, kadang masih kurang aman, lalat buah
mungkin masih bisa menembusnya. Sehingga lebih baik bila di dalam karung pembungkus itu
diberi/dilapisi daun-daun pisang kering. Karung atau kertas semen untuk bungkus jangan
terlalu kecil, sebaiknya yang agak besar dan longgar agar perkembangan buah tidak
terganggu.
Bersamaan dengan pembungkusan ini, bila perlu dapat dilakukan penjarangan buah. Buah
yang kelewat menggerombol dapat dibuang sebagian. Yang ditinggalkan tentu saja buah yang
sehat dan baik bentuknya. Buah hasil sortiran yang sudah agak besar dapat dimanfaatkan
sebagai bahan sayur. Dengan penjarangan diharapkan buah yang dipelihara dapat
berkembang maksimal.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pohon Nangka


Pengganggu tanaman nangka sebenarnya tidak banyak. Tetapi yang sedikit itu bila dibiarkan
dapat menimbulkan kerugian bagi tanaman. Pengganggu itu bisa berupa hama atau
cendawan, yang menyerang batang maupun buahnya.
Musuh utama nangka adalah lalat buah. Hama yang berukuran kecil ini menyerang dan
mampu menghancurkan buah yang sudah diserangnya. Bila sudah demikian tidak ada lagi
yang dapat kita lakukan selain membuang buah itu. Satu-satunya cara mengatasi hama ini
adalah melakukan pencegahan dengan cara membungkus buah sejak buah masih muda (lihat
perawatan buah).

Anda mungkin juga menyukai