4. Kedalaman air tanah yg cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena
perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yg cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1
m).
5.3. Ketinggian Tempat
Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian
tempat yg terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. [syarat tumbuh tanaman nangka]
Budidaya Tanaman Nangka
6. PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN NANGKA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya, karena perbanyakkan dengan
cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yg dapat
menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yg
bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yg berkualitas & tahan terhadap hama &
penyakit). Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm memilih bibit yg baik adalah:
1. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yg unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang
& tahan terhadap hama & penyakit).
2. Bibit harus sehat yg dapat dilihat dari sosoknya yg kokoh, batangnya kuat, lurus & tumbuh tegak,
percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar & mengkilap.
2) Penyiapan Bibit
Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji yg berlendir & membuang bagian
perikarp yg berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika
diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering. Benih yg memilki 40% dari
kandungan air aslinya & disimpan dlm wadah plastik yg kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu
berkecambah selama 3 bulan. dlm kondisi yg memadai perkecambahan dapat diawali setelah 10 hari & mencapai
persentase perkecambahan 80-100% dlm jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan
mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. Cara pembiakan pohon nangka dengan
okulasi memerlukan keterampilan khusus & pengalaman & persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain
cepat berbuah & sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yg digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan
nangka/cempedak yg asalnya dari biji.
Cara okulasinya adalah sebagai berikut:
1. Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya kira-kira 2 cm dari atas sampai 2
cm di bawah mata. Kayu yg terbawa dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.
2. Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan lebar 2-3 cm & panjangnya 34 cm. Ungkitlah dari kayunya & lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dlm lidah
kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon yg
dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia & mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
3. Pada okulasi yg berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh
sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus & tidak dirusak karena
digoyang-goyang angin. Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang
pohon/tunas ranting baru yg berada di cabang pohon maupun tunas ranting yg belum produktif.
Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun
demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.
Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dlm 3-5 cm lebarnya. Luka yg telah dibuat
dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan
tanah berkompos atau humus yg telah dibasahi & dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lobanglobang kecil.
3) Teknik Penyemaian Bibit
Biji disemai/ditanam ke dlm kantong-kantong plastik yg sudah tersedia di bedengan sedalam setebal biji, setelah itu
ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dengan rata-rata daya kecambah & persen jadi tanaman 90 %.
Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit yg lebih tua sulit untuk
dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dlm
satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan yg
tidak terlalu rapat & menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air yg terlalu cepat. Untuk bibit dari
cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini
dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak
layu.
5) Pemindahan Bibit
Bibit yg akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan
penanaman dilakukan pagi atau sore hari & dikerjakan dengan hati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan
hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yg telah
dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan
sewaktu masih muda sekali, yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran dapat
mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm & berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dari okulasi
dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas
pohon pangkal & lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah & tidak hujan.
Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak & cangkok dapat diambil.
Setelah disapih beberapa hari, cangkok dapat ditanam di lapangan.
serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempat tumbuh nangka. Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman
murni & kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu seluruhnya
ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, & sebagainya. Pohon
nangka yg dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dlm pola segi empat atau segi enam: kepadatan yg
umum adalah 100-120 batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. 2) Pembuatan Lobang
Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam,
tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yg sudah
matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yg telah digali dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar mendapat
sinar matahari sehingga teroksidasi dengan baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur
dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam & tanah campuran ini dimasukkan ke dlm lubang
2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yg terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir
sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (1515 15) 100 gram ke dlm lubang
penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak & kokoh ke dlm tengah lubang penanaman.
Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
3) Cara Penanaman
Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup
merata. Bibit ditanam pada lubang yg sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus
dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan
tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit yg telah ditanam perlu disiram secara teratur.
4) Pembuatan Lubang pada Mulsa
Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan
kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur.
Mulsa juga dapat dimasukkan ke dlm tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali per tahun sangat membantu
pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
Penyulaman tanaman yg mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama & tahun kedua.
2) Penyiangan
Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara
membersihkan gulma secara manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara
kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dlm 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dlm 800
liter air/ha. Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan dilakukan
selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau kimiawi.
3) Pemupukan
Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman.
Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman.
Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada
tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis
250 gram per tanaman & pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per
tanaman. Selanjutnya bagi tanaman yg sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650
gram/pohon.
Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian
pupuk daun dilakukan selang 2 minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yg digunakan Gandasil
D/Bayfolan.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman nangka membutuhkan drainase yg baik. Pengairan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya.
Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena
tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yg dalam.
Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
5) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yg tidak subur & tidak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan
terhadap pohon nangka yg bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan.
Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam & sedikit pemotongan dahan-dahan yg
mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus & kemudian dipanen. Pemangkasan cabang
dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer.
Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk
menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang
pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik & besar, lakukan penjarangan buah. Buah yg mulai membesar
bungkuslah dengan kantong/kertas semen yg sudah dicelupakan ke dlm larutan insektisida. Bisa juga dibungkus
dengan anyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa. Tindakan ini dapat
menghalangi serangan tikus atau kelelawar, & memikat semut yg dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh
buah yg kulitnya mulus & cerah.[pedoman budidaya tanaman nagka]
bergeletakkan di tanah, tetapi hendaknya dikubur-kubur dalam, & penyemnprotan pada umpan dapat dilakukan.
Hama-hama lainnya adalah bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu tepung, afid, lalat putih, & thrips,
juga ulat perekat daun (leaf webber). Hama nangka yg lain adalah kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa &
kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman yg masih muda (daun & buah). Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan
dengan cara ditusukkan pada jaringan tanaman. Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa & kepik dewasa warnanya bervariasi,
hijau atau kuning-kehitaman & kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa panjangnya berkisar 6,57,5 mm dengan kemampuan bertelur sampai 18 butir. Beberapa musuh alami diantaranya yg berupa parasit adalah
Euphorus helopeltis, Erythmelus helopeltis & sebagai predator adalah Sycanus leucomesus, Isyndrus sp. &
Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali oleh musuh alam apabila populasi tinggi
dapat dilakukan dengan insektisida misal Lannate 25 WP, Atabron 50EC.
7.2. Penyakit
Bakteri mati bujang (Erwinia carotovora) sering menyerang pohon nangka, juga cempedak. Jamur tersebut pertama
kali menyerang bagian pucuk & turun pada tajuk berikutnya. serangan yg hebat dapat mematikan pohonnya. Di India
dilaporakan serangan busuk akar & busuk batang dilakukan oleh jamur Rhizopus artocarpi yg menyebabkan
keruguian tanaman hingga 15-30 %. Jamur ini umunya meyerang tunas bunga. Beberapa penyakit yg cukup penting
antara lkain Colletotrichum lagenarium, Phomopsis artocarpina, Septoria artocarpi, & Corticium salmonicolor. Jamur
tersebut kebanyakan menyerang pada musim penghujan. Pemotongan bagian tanaman yg terserang akan banyak
membantun mengatasi serangan, di samping itu sanitasi kebun & pemupukan dapat meningkatkan kesehatan tanaman.
[hama dan penyakit nangka]
8. PANEN NANGKA
8.1. Ciri & Umur Panen
Kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut:
1. Apabila buah tersebut dipukul-pukul dengan benda (misalnya punggung pisau) akan berbuyi nyaring.
2. Perubahan warna kulit buahnya dari hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan.
3. Mengeluarkan bau yg khas atau aromanya harum.
4. Durinya mulai lunak & jarak satu duri dengan duri lainnya semakin lebar
5. Kulit buah terlihat seperti akan pecah.
8.2. Cara Panen
Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dengan pisau tajam & buah nangka itu diturunkan
dengan hati-hati. Pohon nangkayg berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan nangka mini pada umur
1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan sejak bunganya muncul.
8.3. Periode Panen
Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah itu harus diremajakan. Hasil buah per tahun per pohon beragam
umumnya berkisar 8-12 buah / pohon / tahun.
Buah nangka mini merupakan pariental baru jenis nangka. Bagi yang gemar menanam buah dalam pot, saatnya
mencoba menanam buah yang satu ini. Nangka mini memang sangat cocok sebagai tanaman buah/hias pekarangan
depan rumah maupun tabulampot (tanaman buah dalam pot). Nangka mini dengan ketinggian tanaman yang dapat
mencapai 3 5 meter tergolong cepat berbuah.
Nangka istimewa ini merupakan salah satu pilihan tanaman buah yang layak dipilih untuk dijadikan hiasan depan
rumah. Nangka mini memiliki sifat genjah dan mulai berbuah pada umur satu setengah tahun. Nangka ini baru dapat
dinikmati rasa manis buahnya setelah empat bulan setelah pembungaan.
Bentuk buahnya bulat atau agak lonjong. Berat buah rata-rata nangka mini adalah 5-7,5 kg, tetapi dapat mencapai 15
kg pada varietas tertentu.
Warna, aroma, tekstur, maupun rasa buahnya bervariasi tergantung jenisnya. Seperti halnya jenis tanaman nangka
lainnya, tempat ideal untuk pertumbuhan nangka mini adalah daerah dengan ketinggian sampai 700 mdpl dengan
tanah yang gembur dan agak berpasir.
Tanaman nangka mini memerlukan curah hujan tinggi, yaitu antara 2.500-3.000 mm/tahun untuk dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik jadi harus rajin menyiram kalau musim kemarau agar tidak mati.
Asal Usul Penyebaran
Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati
tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia
Tenggara.
Tanaman nangka mini tergolong serba guna. Buah nangka mini yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara buah
nangka mini yang matang enak dimakan segar. Biji nangka mini enak dimakan setelah direbus atau dibakar. Daun
nangka mini untuk pakan ternak seperti kambing jawa atau lainya.
Batang nangka mini yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang nangka mini semakin kuning tua,
mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Buah nangka mini yang telah matang dapat dibuat dodol dan
keripik nangka yang tahan lama disimpan. Tanaman nangka mini baik untuk konservasi lahan miring (curam), tetapi
kurang baik untuk pelindung jalan karena daun mudah gugur.
Syarat Tumbuh
Meskipun tanaman nangka mini dapat tumbuh hampir di semua tempat, tetapi tempat ideal untuk pertumbuhan nangka
mini adalah daerah yang berketinggian 1-700 m di atas permukaan laut. Tanah yang gembur dan agak berpasir adalah
jenis tanah yang disukai nangka mini. Tanaman nangka mini ini membutuhkan curah hujan tinggi, yaitu antara 2.5003.000 mm/tahun.
Perbanyakan tanaman nangka mini diperbanyak dengan biji. Namun, saat ini dikembangkan dengan cara sambungan
karena teknik sambung lebih cepat berbuah.
Batang bawah dapat digunakan untuk perbanyakan dengan sambungan. Walaupun dapat diperbanyak dengan okulasi,
tetapi cara ini jarang digunakan. Bila bibit nangka mini berasal dari biji, tanaman mulai berbuah pada umur 2-8 tahun.
Namun, bibit dari sambungan sudah bisa berbuah pada umur kurang dari 2-3 tahun.
Biji nangka mini yang akan digunakan untuk bibit tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari terik karena embrionya
mudah mati (biji rekalsitran): Budidaya nangka mini, bibit ditanam dalam lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x
30 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang 10 kg.
Bibit nangka mini di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 50 cm (biji disemaikan dulu dalam polibag atau
persemaian khusus).
Buah nangka mini untuk disayur biasanya dipanen sewaktu masih muda. Namun, bila buah nangka mini akan dimakan
segar, sebaiknya dipanen setelah matang pohon. Namun, buah nangka mini dapat dipanen menjelang matang, tetapi
telah tua penuh.
Buah yang telah matang ditandai dengan durinya yang jarang dan bila dipukul-pukul dengan benda keras akan
menimbulkan suara yang menggema serta timbul aroma khas.(int)
- See more at: http://www.jurnalasia.com/2014/12/19/budidaya-nangka-mini-dalampot/#sthash.GbO3kWXr.dpuf
Budidaya Nangka
Budidaya Nangka
BERTANAM NANGKA
Nangka dapat dimakan sebagai buah segar ketika matang atau sebagai bahan sayur ketika
masih muda. Buah ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Itulah buah nangka.
Cara budidayanya tidak sulit, seperti yang akan diuraikan di bawah.
Nangka si Tanaman Serbaguna
Nangka (Artocarpus heterophyllus atau A. integra) termasuk keluarga Moraceae, masih
semarga dengan cempedak dan keluwih. Sebagai buah segar dan bahan sayur, nangka cukup
populer di Indonesia. Konon tanaman yang bergetah putih ini berasal dari India Selatan, dan
sudah lama dibudidayakan. Kemudian tanaman ini menyebar ke dataran Malaysia, dan kini
terdapat luas di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia.
Tidak ada ruginya memiliki tanaman nangka, apalagi membudidayakannya. Karena tanaman
ini banyak kegunaannya. Buahnya yang masih pentil, disebut babal, sering digunakan sebagai
bahan rujak bebeg. Buah muda digunakan untuk sayur, sedangkan yang sudah matang selain
untuk buah segar, juga sebagai bahan berbagai jenis makanan. Bijinya pun (yang sudah tua)
enak rasanya bila direbus atau digoreng.
Selain itu kayu nangka cukup bagus untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk
perabot rumah tangga. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Hampir
semua bagian tanaman nangka tidak ada yang terbuang dan dapat dimanfaatkan.
Bibit Nangka
Nangka bisa diperbanyak secara vegetatif maupun generatif, yaitu dengan cangkok, okulasi,
sambung pucuk, dan biji. Masing-masing teknik perbanyakan ini memiliki keunggulan.
Budidaya Salak
Agar terhindar dari serangan cendawan, biji yang terpilih tadi dicuci bersih, untuk
menghilangkan zat gula yang masih melekat. Lalu dikering-anginkan selama 3 hari dan
dihindarkan dari panas matahari.
Setelah mendapatkan biji yang terpilih dan sudah dikeringkan, sebaiknya benih segera
disemai atau ditanam, minimal keesokan harinya. Sebab semakin lama ditahan/disimpan,
semakin besar resikonya, daya kecambah benih berkurang dan kemungkinan benih dapat
terkena cendawan.
Tempat media semai dapat di polybag atau kotak yang dangkal. Polybag diisi campuran tanah
gembur dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih baik jika
ditambah NPK sebanyak 1 sendok makan per polybag. Bila menggunakan kotak, isilah dengan
pasir, tujuannya hanya untuk mengecambahkan benih, selanjutnya dipindahkan ke dalam
polybag. Polybag-polybag untuk bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh atau
dibuatkan atap dari alang-alang.
Sebelum disemai/ditanam, benih dikupas kulit terluarnya agar pertumbuhan lembaga tidak
terganggu. Peletakkan benih dalam polybag tidak boleh sembarangan. Belahan biji yang lebih
kecil menghadap ke atas, agar benih cepat berkecambah dan nantinya tanaman dapat
tumbuh lurus ke atas. Untuk mempercepat biji berkecambah juga dapat digunakan zat
perangsang tumbuh, seperti Atonik, Rootone, atau lainnya dengan dosis yang tertera dalam
kemasannya.
Agar diperoleh bibit yang sehat dan tumbuh baik, maka perawatan bibit selama dalam
persemaian tidak boleh diabaikan. Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila ada hama atau
cendawan yang mengganggu, bibit segera disemprot dengan pestisida atau fungisida yang
sesuai. Pada masa-masa ini bibit juga perlu dipupuk, dan sebaiknya menggunakan pupuk
lengkap, seperti Gandasil, Complesal atau lainnya, cukup 10 hari sekali.
Dua bulan kemudian bibit sudah bisa dipindahkan ke lapang untuk ditanam secara permanen.
Seminggu sebelum ditanam di lapang, atap alang-alang yang menutup pesemaian dibuka
agar bibit beradaptasi dengan cahaya matahari. Sementara itu bibit diseleksi sehingga hanya
bibit yang baik dan sehat yang ditanam.
membuat bibit dari biji. Tanaman yang berumur 6 bulan atau tingginya sekitar 50-60 cm
sudah dapat digunakan sebagai batang bawah.
Bila bibit batang bawah sudah tersedia, dibuatlah sayatan okulasi pada kulit batang itu
berbentuk persegi panjang, berukuran 1,5 x 3 cm, menggunakan pisau yang bersih dan
tajam. Posisi sayatan kira-kira 15 cm dari tanah. Kulit sayatan dilepas dengan hati-hati,
kambium di belakangnya di jaga jangan sampai rusak.
Mata tunas (entres) diambil dari cabang tanaman nangka yang dikehendaki dan berumur
lebih dari satu tahun dengan sayatan pisau juga. Ukuran sayatan sama dengan sayatan yang
dibuat pada batang bawah. Mata tunas dilepas perlahan-lahan, dan langsung ditempelkan
pada bekas sayatan yang dibuat pada batang bawah. Lalu diikat dengan tali rafia. Pengikatan
diusahakan tidak terlalu kencang atau longgar, dan tidak mengganggu mata tunasnya.
Berhasil tidaknya okulasi dapat dilihat 1 minggu kemudian. Apabila mata tunas masih nampak
segar, berarti okulasi berhasil. Tetapi bila kelihatan layu atau kering, sudah pasti gagal. Kalau
okulasi jadi, tali rafia bisa dilepas. Lalu ujung tanaman dipotong kira-kira 10 cm dari mata
okulasi, tapi jangan sampai putus, dirobohkan saja sampai mata okulasi tumbuh bagus, baru
boleh diputus. Sebaiknya semua kegiatan mengokulasi ini dilakukan di tempat yang teduh.
Sambung pucuk ialah hasil penyatuan pucuk dari tanaman yang satu dengan batang bawah
dari tanamanlainnya. Sama halnya dengan okulasi, sambung pucuk ini hanya dapat dilakukan
bila tanaman itu satu marga atau satu famili.
Sebagai batang bawah diambil bibit asal biji yang berumur 2-3 bulan. Sedangkan sebagai
batang atas diambil pucuk ranting tanaman nangka yang sudah berumur lebih dari 1 tahun.
Batang bawah mula-mula dipotong kira-kira 20 cm dari tanah. Lalu bagian tengahnya dibelah.
Ranting calon untuk batang atas juga dipotong dan bekas potongan ini runcingkan hingga
membentuk huruf V. Daun-daunnya dipotong kecuali yang berada di ujung. Besarnya batang
atas harus sesuai dengan batang bawah, dan tidak lebih besar dari batang bawahnya.
Selanjutnya potongan ranting itu dimasukkan ke dalam belahan batang bawah, lalu diikat
dengan tali rafia.
Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, sambungan dibungkus dengan plastik. Bila
sudah nampak tanda-tanda ada pembengkakan pada sambungan dan pucuknya tampak
segar, berarti sambungan itu berhasil. Oleh sebab itu plastik maupun tali pengikat
sambungan boleh dibuka. Semua kegiatan penyambungan ini dilakukan di tempat yang teduh
dan terhindar cahaya matahari langsung. Kira-kira satu bulan kemudian bibit sambungan itu
akan nampak berkembangannya. Perawatan selanjutnya sama seperti perawatan bibit asal
biji.
ke dalam lubang. Perakaran bibit diatur supaya tidak menggerombol pada satu sisi, tetapi
menyebar ke segala arah. Posisi bibit diarahkan tegak lurus, agar tanaman dapat tumbuh
baik. Setelah bibit dimasukkan, tanah di sekitar bibit dipadatkan sehingga bibit berdiri kokoh.
Butuh Perawatan
Sebenarnya menanam nangka itu mudah, ibaratnya hanya ditaruh di tanah saja ia akan
tumbuh dengan baik. Tanpa perawatan pun nangka dapat tumbuh dan berbuah, namun
tentunya hasil yang diperoleh tidak sebagus bila tanaman itu dirawat dengan baik. Perawatan
yang penting adalah pemupukan, pemangkasan, perawatan buah dan pengendalian
hama/penyakit.
demikian. Pupuk jangan dibenam di sisi yang lebih rendah dari tanaman, tetapi di sisi atas
(yang lebih tinggi). Bila pupuk dibenam di sisi yang rendah, tanaman tidak dapat mengambil
hara secara maksimal, bahkan pupuk akan cepat hilang bila ada air siraman atau air hujan.
Sebaliknya bila dibenam di bagian atas, lebih banyak unsur hara yang dapat diserap
tanaman. Pada saat menggali lubang untuk membenamkan pupuk sebaiknya berhati-hati,
jangan sampai merusak akar-akarnya.
3. Merangsang Pembungaan
Nangka mulai berbunga setelah berumur 3-5 tahun. Namun tidak jarang tanaman tidak
kunjung berbunga sehingga membuat jengkel pemiliknya. Beberapa hal dapat menjadi
penyebab, mungkin karena tanaman terlalu subur, daunnya kelewat lebat sehingga tanaman
enggan berbunga. Untuk itu kelebatan daun harus dikurangi dengan pemangkasan.
Masyarakat pedesaan sering membacok-bacok pohon nangkanya agar mau berbuah.
Batang nangka dilukai dengan parang. Membuat pelukaan pada batang sebaiknya parang
diarahkan ke atas. Bila bacokan ke bawah, hal ini membahayakan tanaman sebab bila hujan,
air akan tertampung pada bekas luka itu dan tidak bisa mengalir. Ini bahaya, dapat
mendorong tumbuhnya cendawan atau penyakit, dan dapat menjadi jalan masuknya hama
penggerek batang. Sebaliknya bila bekas luka mengarah ke atas, air hujan tidak sempat
tertampung dan luka cepat kering. Dengan demikian tidak ditumbuhi cendawan.