Anda di halaman 1dari 17

FERTILIZER PLACEMENT AND

TIMING

Siswanto, Ir. MT.


Tujuan

1. Mampu mengidentifikasi pilihan penempatan pupuk.


2. Mengetahui berbagai pilihan waktu pemberian pupuk.
3. Memahami efek penempatan dan waktu pada hasil panen dan kualitas.
4. Mengenali efek penempatan dan waktu pemupukan pada efisiensi
penggunaan pupuk, munculnya gulma, dan kualitas air.
Latar Belakang
• Tepat tempat berarti menempatkan persediaan hara yang diperlukan secara
strategis sehingga tanaman dapat mengambilnya
• Penempatan yang tepat mendukung tanaman untuk tumbuh dengan baik dan
mengaktualisasikan potensi panennya
• Penempatan pupuk yang efektif dan waktu pemupukan tepat dapat
memaksimalkan hasil dan efisiensi penggunaan hara tanaman.
• Kemajuan teknologi pertanian penempatan dan pilihan waktu yang tepat telah
meningkat dalam beberapa dasa warsa terakhir ini.
Prinsip Tepat Tempat
Prinsip ilmiah yang mendefinisikan tepat tempat untuk aplikasi hara tertentu antara lain
sebagai berikut:
• Pertimbangkan sumber, dosis dan waktu aplikasi.
• Pertimbangkan dimana akar tanaman bertumbuh.
– Hara harus ditempatkan dimana akar berkembang dapat menjangkaunya saat
diperlukan.
• Pertimbangkan reaksi kimia tanah.
– Hara yang terkonsentrat saat tertahan dalam tanah seperti P pada ikatan atau
volume tanah yang kecil dapat meningkatkan ketersediaan
• Sesuaikan tujuan sistem pengolahan tanah.
– Teknik penempatan dalam tanah yang menjaga penutupan tanah oleh sisa tanaman
• Mengelolah variabilitas spasial.
– Menilai perbedaan tanah dalam areal dan antar areal mengenai produktivitas
tanaman, kapasitas tanah dalam menyediakan hara, dan kerentanan terhadap
hilangnya hara
Pertumbuhan Akar Tanaman
• Arsitektur akar adalah konfigurasi spasial • Plastisitas akar: Arsitektur akar tanaman
dan 3 dimensi pada sistem perakaran berubah sepanjang musim seiring
dan mengacu pada susunan geometris tanaman semakin matang dan sistem
akar tanaman di dalam tanah. perakaran beradaptasi terhadap
lingkungan sekitarnya
Cara Penempatan
1 Band Suatu metode penempatan pupuk dalam lajur disamping bibit/tanaman
2 Broadcast Aplikasi pemberian pupuk secara merata kesemua permukaan tanah/sebar rata
3 Deep band Aplikasi pupuk dengan cara dibenamkan dibawah permukaan, biasanya sekitar 10 cm
4 Dribble Penempatan pupuk dalam lajur permukaan dekat tanaman
5 Dual Aplikasi serentak dari N dan P
6 Fertigation Aplikasi pupuk dengan air irigasi
7 Foliar Aplikasi pupuk cair ke permukaan daun
8 Knife Aplikasi pupuk disamping bibit/tanamn di bawah permukaan
9 Ploughdown Penggabungan aplikasi pupuk broadcast yang mendalam dibawah tapak bajak
10 Point Injection Aplikasi pupuk cair pada titik tunggal
11 Pop-up Pupuk ditempatkan dalam kontak langsung dengan benih
12 Preplant Pupuk diterapkan sebelum penyemaian
13 Sidedress Pupuk diterapkan di baris yang berdekatan dengan baris tanaman
14 Split Application Pupuk diterapkan setidaknya dua kali per musim
15 Starter Pupuk diterapkan pada saat penyemaian, umumnya dengan/dekat benih
16 Topdress Pupuk disebar di atas tanaman
Waktu Pemupukan
• Pupuk dapat diaplikasikan sebelum awal tanam (preplant),
• pada saat pembenihan (starter),
• atau setelah kemunculan
• Pupuk N dapat diaplikasikan setiap saat dari persemaian hingga akhir
musim,
• sedangkan pupuk P umumnya diaplikasikan awal tanam atau sebagai
pupuk starter.
Kualitas dan Hasil

Pengaruh penempatan pupuk N di samping benih Pengaruh cara pemberian pupuk P (disebar rata) dan
dan dibawah benih Gamdum, ternyata hasil tidak Banded pada peningkatan hasil dengan tingkat STP sangat
berbeda nyata (Modified from Kushnak et al., 1992). rendah (VL) ke rendah (L). From Randall and Hoeft (1988).
Cara Pemupukan
Pemupukan perlu dilakukan dengan cara yang baik agar:
• Pupuk dapat diambil akar tanaman dengan efisien
• Pupuk tidak merusak benih atau akar tanaman.
• Mudah dilakukan sehingga efisien tenaga kerja dan biaya aplikasi murah.
• Contoh-contoh cara pemupukan:
– Disebar (broadcast)
– Di samping tanaman (side band)
– Dalam larikan tanaman (in the row)
– Dimasukkan bersama benih (pop up)
– Cara ini cocok untuk pupuk yang mempunyai salt index rendah (contoh TSP)
Praktek Penempatan Hara
Terdapat dua cara utama untuk memberi hara di atas atau di bawah permukaan tanah:
1. disebar (broadcasting)  pengaplikasian hara pada permukaan tanah  perlakuan
hampir seragam:
• sebaran pupuk merata antara individu hara
• baik pupuk granul/pupuk cair.
2. pemupukan pada lajur (banding)  mengaplikasikan hara pada area/volume tanah
dengan kelebaran tertentu:
• dapat dilakukan pada permukaan tanah
• bawah permukaan dengan kedalaman tertentu.
Praktek Penempatan Hara
biji lajur lebar lajur lebar lajur sempit
diatas jalur antara jalur dekat jalur

Aplikasi tabur seragam biji

biji Berbagai lebar lajur permukaan dan jarak dari biji

lajur dangkal

biji
posisi lajur dengan
atau dekat biji
lajur dalam

posisi lajur pada berbagai jarak antara atau dibawah jalur


Pilihan Penempatan Pupuk

Sejumlah pilihan untuk penempatan di atas/bawah permukaan tanah:


a. Kombinasi dari kedua cara pemupukan tabur dan lajur umum terjadi.
b. Pemupukan lajur dapat berbeda lebar maupun posisi pada baris tanaman.
c. Tanah dapat dicampur sampai beragam dengan pengolahan tanah, penggunaan
organisme seperti cacing tanah.
d. Pemupukan dalam tanah, sering menggunakan pemupukan lajur, meskipun injeksi
pada berapa titik yang berjarak sama, disebut “sarang”, juga merupakan pilihan
lainnya.
e. Konfigurasi pemupukan lajur dalam tanah adalah banyak:
• Lajur di dekat bibit saat tanam biji (starter).
• pupuk dapat diletakkan bersentuhan dengan lubang bibit (pop up),
• atau pupuk diletakkan ke samping/di bawah/ke samping dan di bawah (side band).
Pilihan Penempatan Pupuk

f. Sejumlah lajur dari berbagai kombinasi dapat diaplikasikan.


g. Lajur yang tidak diletakkan dekat bibit dapat diletakkan pada berbagai jarak dari
barisan tanaman.
h. Dalamnya penempatan juga dapat sangat bervariasi, namun perlengkapan dan
kebutuhan tenaga biasanya membatasi peletakan lajur sampai kedalaman kurang
dari 20 cm, meskipun penempatan yang lebih dalam masih memungkinkan.
Pilihan Penempatan Pupuk

Penempatan di bawah permukaan dapat:


a. mengurangi kehilangan melalui aliran permukaan, yang diakibatkan oleh
konsentrasi permukaan hara larut air yang lebih rendah;
b. mengurangi kehilangan saat dikombinasikan dengan pengendalian erosi, karena
hara ditempatkan di bawah permukaan;
c. mengurangi kehilangan jangka pendek dari N dalam bentuk gas, seperti N2O,
tergantung pada jumlah curah hujan dan distribusinya.
Kebutuhan tanaman awal musim
Faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan saat menentukan dosis aman
maksimum untuk penempatan pupuk pada bibit antara lain (Gelderman, 2011):
1. kepekaan kecambah;
2. indeks garam pupuk;
3. lebar bukaan parit pembibitan;
4. tekstur tanah;
5. kelembaban tanah saat penanaman;
6. jumlah kehilangan yang dapat ditolerir.
Pemupukan Daun
Faktor-faktor yang dapat membatasi efisiensi dan efektifitas pemupukan ini antara
lain (Marschner, 2002):
a. lapisan kutikula daun yang lebih tebal, seperti pada tanaman kopi dan sitrus;
b. aliran permukaan pupuk cair dari daun tanaman;
c. tercucinya pupuk cair oleh hujan;
d. pengeringan pupuk cair pada daun;
e. pemindahan sebagian hara yang terbatas dari daun yang dipupuk ke bagian
tanaman yang lain;
f. kerusakan pada daun yang karena ketidakseimbangan hara lokal pada daun,
disebabkan oleh aplikasi pupuk.
Reaksi Tanah dan Akar thd Penempatan Lajur
Konsep perkembangan akar, serapan hara, reaksi kimia tanah, dan pergerakan hara
membentuk dasar dari prinsip penempatan hara yang diterima secara luas (Barber,
1995). Proses-proses yang terjadi saat hara pada lajur:
a. hara terkonsentrasi pada volume tanah yang lebih kecil;
b. jumlah hara yang diaplikasikan > tertinggal dalam larutan tanah;
c. konsentrasi larutan tanah > mempercepat laju difusi hara serta menyediakan
pergerakan hara yang oleh aliran massa dalam jumlah yang lebih besar, keduanya
akan meningkatkan laju penambahan hara ke akar tanaman;
d. persediaan N dan P terkonsentrat akan menyebartumbuhkan akar tanaman, yang
menyebabkan peningkatkan bagian dari jumlah penyerapan tanaman dari daerah
sekitar lajur;
e. laju serapan akar individu dapat meningkat saat tanaman mengalami deficit hara,
namun dapat mencapai titik maksimal.

Anda mungkin juga menyukai