Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan prospektif untuk
dijadikan sebagai lahan budidaya padi secara organik. Usaha beras organik di Indonesia
berpeluang dalam menembus pasar ekspor secara luas, tetapi dengan jumlah desa pertanian
organik yang ada maka harga produk akan menjadi relatif tinggi. Kabupaten Ngawi
merupakan kabupaten yang memproduksi padi terbesar ke-4 di Provinsi Jawa Timur dengan
produksi sekitar 267.063 ton. Kabupaten Ngawi memiliki sebuah komunitas yang bergerak di
bidang pertanian organik, organisasi ini bernama Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC).
Komunitas ini memiliki produk beras organik dengan merk “Ratu Agung”. Dalam
pemasarannya terdapat beberapa kendala salah satunya adalah penumpukan stok yang
mengakibatkan harga jual beras organik sama dengan beras anorganik, hal ini menyebabkan
kerugian bagi pihak KNOC. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan strategi dalam
menjaga keseimbangan antara stok beras organik hasil produksi dengan volume penjualan.
Tujuan
Mengenal dan mengetahui Komunitas Ngawi Organic Center (KNOC) dan
manajemen pemasaran produk beras organik dari panen, pasca panen, pengemasan produk,
dan elemen-elemen penting dalam strategi pemasaran beras organik.
Rumusan Masalah
Kelompok yang bergerak dan berkembang dibidang apakah Komunitas Ngawi
Organic Center (KNOC) dan bagaimana proses managemen pemasaran beras organik brand
“Ratu Agung”dari proses panen hingga proses pemasarannya?
2.1 Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC)
Komunitas yang memiliki petani binaan padi organik di Kabupaten Ngawi yang
dirintis sejak tahun 2007
Memiliki produk beras organik dengan brand “Ratu Agung”.
KNOC pada saat ini telah menjadi sentra pertanian organik satu-satunya di Kabupaten
Ngawi yang membidangi padi organik.
2.2 Panen dan Pascapanen Beras Organik Cap “Ratu Agung”
Padi dipanen rata-rata umur sekitar 4 bulan pada luasan lahan 1 ha
Hasil panen padi organik bisa didapatkan 6 ton/ha padi kering sawah. Hasil panen 1
ha menghasilkan 6 ton dan dijual kepada pihak KNOC sejumlah 5 ton sementara sisa
1 ton digunakan oleh para petani sebagai bahan baku yang akan dikonsumsi.
Harga jual hasil panen padi ke pihak mitra KNOC adalah Rp. 5.000/kg untuk beras
putih, Rp.7.000/kg untuk beras hitam, Rp. 5.500/kg untuk beras merah, dan Rp.
7.000/kg untuk beras ketan.
Produksi yang paling banyak diterima oleh pihak KNOC adalah hasil panen dari beras
putih organik.
Proses pascapanen pada padi kering sawah yang didapatkan dari petani mitra dijemur
terlebih dahulu, digiling, lalu disortasi. Ketika sortasi telah dilakukan maka beras siap
untuk di packing dengan menggunakan mesim vacuum lalu siap untuk dipasarkan.
2.3 Pengemasan
Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau
pembungkus untuk produk.
Fungsi kemasan ada dua yaitu, untuk menjaga produk juga digunakan sebagai alat
pemasaran.
Gambar 2.1 Kemasan beras organik “Ratu Agung” (sumber: Aspowi, 2020)