Anda di halaman 1dari 18

TANAMAN LADA

By. Lusia Widiastuti, SP.MP


 Lada merupakan bumbu dapur yang seringkali digunakan di
berbagai masakan dari masakan yang sederhana hingga
masakan yang cukup rumit. Tanaman rempah yang satu ini
digunakan secara luas oleh banyak orang dan sudah pasti
ada banyak permintaan pasar untuk bumbu dapur yang
satu ini. Maka dari itu, budidaya lada menjadi satu hal yang
ingin diketahui oleh mereka yang tertarik untuk bisa
membudidayakan lada. Cara budidaya ada bisa dengan
mudah ditemukan di berbagai sumber namun ada baiknya
untuk mengenal lebih lanjut proses persiapan terlebih
 Lada adalah tanaman memanjat dahulu.
dan termasuk dalam famili
Piperaceae.
 Tanaman memiliki dua sulur yaitu Lada (Piper nigrum L.) disebut sabagai raja dalam
sulur panjat dan sulur cabang kelompok rempah (King of Spices), karena merupakan
buah. Apabila digunakan sebagai komoditas yang paling banyak
bibit, sulur panjat akan
menghasilkan tanaman yang diperdagangkan.Produksi lada Indonesia pada tahun
memiliki sifat memanjat sulur panjat 2008 mencapai 81.662 ton. Daerah yang merupakan
dan sulur cabang buah, sentra produksi lada di Indonesia adalah Bangka dan
sedangkan sulur cabang buah
akan menghasilkan tanaman yang Lampung dan pada beberapa tahun terakhir ini telah
tidak memanjat atau lada perdu. dikembangkan secara intensif di Kalimantan Timur dan
Sulawesi Tenggara. Bangka menghasilkan lada putih
sedangkan Lampung lada hitam. Di tingkat dunia lada
dari Provinsi Lampung dikenal dengan nama Lampung
Black Pepper sedangkan dari Provinsi Bangka dikenal
dengan Muntok White Pepper.
Menanam lada

 Sebelum bercocok tanam, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tanah harus
dicangkul dan dilakukan pe,balikan tanah untuk sedalam 20 hingga 30 cm. Lalu
pada tanah yang sidah dicangkul dan dibalik tersebut, taburkanlah kapur khusus
untuk pertanian lalu didiamkan selama sekitar 3 hingga 4 minggu. Dosis kapur
yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan kondisi dari satu lahan. Untuk hasil
yang maksimal maka diperlukan riset untuk mengetahui jenis tanah dan jumlah
pH tanah dan kemudain menghitung seberapa banyak kapur pertanian yang
akan dibutuhkan di dalam satu lahan.
 Teknik menanam lada juga perlu diperhatikan. Cara tanam lada mengikuti sistem
monokultur degan jarak tanam sekitar 2m X 2m dan tanaman lain bisa ditanam
bersamaan dengan lada. Dalam cara menanam lada, lubang tanam dibuat
limas berukuran 40 cm X 35 cm di bagian atas, 40 cm X 15cm di ukuran bawah
dengan kedalaman 50 cm. Waktu penamanan sebaiknya saat musim hujan atau
peralihan dari kemarau ke penghujan.Pemupukan dilakukan saat penamanan
dengan menaburkan pupuk langsung pada bagian akar bibit lada. Panen
pertama dilakukan saat lada berusia 3 tahun.
 Di dalam teknik budidaya tanaman,
lokasi penanaman selalu penting
untuk dipertimbangkan. Untuk
tanaman lada, lahan yang
dibutuhkan haruslah terhindar dari
tiupan angin yang sangat
kencang namun memiliki cukup
sinar matahari sekitar 10 jam di setiap
hari. Curah hujan setidak-tidaknya
adalah 2.000 hingga 3.000 mm per
tahun dan suhu udara yang ideal
untuk tanaman lada adalah sekitar
20°C hingga 34°C. Kelembapan
udara untuk lahanpenanaman lada
sebaiknya sekitar 50% hingga 100%
namun untuk kelembapan udara
paling ideal adalah sekitar 60%
hingga 80%.
Media tanam & pemilihan bibit

 Di dalam tata cara budidaya tanaman  roses pembibitan lada haruslah


lada, media tanam juga penting untuk dilakukan dengan jeli dan
diperhatikan. Tanah yang dijadikan memperhatikan beberapa hal. Bibit
media tanah sebaiknya merupakan harusah terjamin kemurniannya dan
tanah yang subur dan juga kaya akan perlu untuk berasal dari pohon induk
bahan organik juga tidak terlalu kering yang sehat. Hal ini penting untuk selalu
atau menggenang. Selain itu, pH tanah diingat untuk enghindari berbagai
sebaiknya adalah berkisar di antara 5,5 macam penyakit ataupun hama yang
hingga 7,0. Warna tanah yang ideal mungkin bisa diidap oleh tanaman lada.
adalah merah hingga tanah merah Jika hal ini terjadi, kualitas lada akan
kekuningan seperti Utisol, Leteritic dan menurun. Penting juga untuk mengambil
masih banyak lagi. Humus yang bibit dari pohon induk yang berada di
terkandung di dalam tanah sebaiknya kebun yang sudahberumur sekitar 10
sedalam 1 hingga 2,5 m. Sudut bulan hingga 3 tahun.
kemiringan lahan tanam tidak lebih dari
300 m dan ketinggian sekitar 300 hingga
1.100 meter di atas permukaan laut.
Teknologi Pembibitan Lada Satu Ruas

 Stek lada diiambil dari tanaman induk yang berumur dua tahun serta sudah
di pangkas dua kali (8 - 10 bulan pertama dan 18 - 20 bulan kedua).
 Berasal dari cabang panjat, tumbuh ke atas, serta melekat pada tiang
panjat.
 Stek dari pohon induk yang sehat.
 Stek yang akan diambil sudah berkayu, berdaun hijau tua, tidak ada gejala
abnormal.
 pengambilan stek pada pagi hari jam 06.00 - 10.00 atau sore hari jam 17.00
agar tidak layu kepanasan.
Teknologi Pembibitan Lada Satu Ruas

 Media tanam yang baik adalah tanah  Stek 1 ruas apabila sudah banyak
yang subur, gembur, dan drainase baik akarnya (21-30 Hss) dapat dipindahkan
(tanah liat berpasir). ke kantong plastik berukuran 10 x 15 cm
berlubang 10 buah yang telah disiapkan
 Lingkungan tumbuh stek 1 ruas harus dengan perbandingan tanah dan
lembab, tidak becek, dan disiram pupuk kandang 1 : 1.
secara teratur.
 Kantong plastik disusun rapat, bibit di
 Stek 1 ruas tidak tahan penyinaran dalam barisan diberi jarak 10 cm. Jarak
langsung, maka dinaungi dengan atap antar barisan disesuaikan.
kemudian disungkup terpal plastik.
 Apabila cuaca kering dilakukan
 Stek 1 ruas ditanam miring dimana mata penyiraman dan bibit tumbuh kurang
dan daun terletak di atas tanah, jarak baik perlu diberikan pupuk daun seperti
antara stek ± 5 cm dalam bentuk larikan. Gandasil D, Ceruplesal Fluid sekali
Jarak antar bedengan 0,4 meter. seminggu dengan konsentrasi 0,2 %.
 Setelah 3-4 minggu di persemaian,
kemudian dipindahkan ke pembibitan.
Usaha pembudidayaan tanaman dengan
cara perbanyakan pembibitan yang lebih Pemangkasan.
menguntungkan kini mulai banyak di lirik  Tujuan :
oleh para petani. Salah satunya pada
 Untuk memperoleh cabang samping (cabang buah) yang
tanaman lada, tanaman ini dapat lebih banyak.
diperbanyak melalui 2 cara yaitu
pembibitan dengan biji dan pembibitan  Untuk mendapatkan pohon yang rimbun.
dengan stek. Namun,karena pembibitan
dengan biji membutuhkan waktu yang Cara pemangkasan :
relative lama dan membutuhkan  Pemangkasan dilakukan pada ruas yang tidak terdapat
keterampilan khusus,maka cara cabang-cabang samping.
pembibitan biji ini banyak ditinggalkan  Apabila tanaman sudah mempunyai 8 atau 9 ruas maka
oleh para petani. Sedangkan cara harus dipangkas pada ketinggian 25-30 cm dari tanah.
pembibitan dengan stek batang secara
 Tunas yang tumbuh dari batang stek utama harus
langsung tidak ekonomis karena akan dipangkas pula dan pangkasannya dapat dijadikan
terjadi pemborosan bahan stek walaupun sebagai bahan stek.
dapat menghasilkan bibit dalam jumlah
 Sulur-sulur yang kemudian tumbuh diikatkan ketiang
yang banyak. Maka dari itu kini ada cara pemanjat dan bila telah lebih dari 10 ruas dipangkas lagi
alternatif yang dapat dikembangkan cara hingga tinggal 3-4 ruas dari pangkasan pertama.
baru yakni penggunaan stek pendek satu
 Pemangkasan dilakukan terus sampai sulur mencapai ujung
ruas. Penggunaan stek pendek satu ruas tiang pemanjat.
ini,selain dapat menghemat lahan, dapat
menghemat bahan tanaman, menekan
kematian tanaman di kebun,
mempermudah dalam pengangkutan.
Panen & pasca panen
 Nilai ekonomis dari tanaman lada atau Waktu Panen
merica sebenarnya cukup tinggi. Karena Untuk memanen buah lada agar menjadi lada atau merica hitam, waktu
lada atau merica akan selalu dibutuhkan pemanenan atau pemetikan buah yang dianjurkan adalah setelah buah
oleh semua orang sampai kapanpun. Maka berumur 6-7 bulan dengan ciri-ciri buah yang di ambil berwarna hijau tua. Untuk
budidaya merica akan punya banyak mengetahui buah lada siap dipanen dilakukan dengan cara memencet/memijit
manfaat baik untuk kebutuhan pribadi buah lada, apabila keluar cairan putih maka buah lada tersebut belum siap
maupun untuk dijual di pasaran. Lada atau dipanen. Buah lada siap dipanen apabila dalam satu tandan buah terdiri atas
yang biasa akrab disebut merica sendiri buah lada merah (2%), kuning (23%) dan hijau tua (75%).
dibedakan menjadi 2 yaitu lada hitam dan Pelaksanaan Panen
lada putih. Sebenarnya kedua jenis lada 1. Untuk waktu pelaksanan panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari yaitu
tersebut di hasilkan dari pohon yang sama, antara jam 9-12. Untuk lada hitam, hanya buah lada yang telah matang lah
hanya saja waktu pemanenannya lah yang yang dapat dipanen, ditandai dengan satu atau dua buah lada dalam satu
berbeda. Lada hitam di panen saat tangkai yang telah berubah warnanya menjadi kuning.
buahnya masih berwarna hijau dengan kata 2. Buah harus dipetik secara selektif, dan panen harus dilakukan sesering
lain buah yang di petik belum matang. mungkin selama musim panen. Dengan seringnya dilakukan pemetikan selama
Sedangkan lada putih di panen saat buah musim panen ini, dapat diharapkan buah lada yang di petik menjadi seragam.
telah benar-benar matang. Untuk Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen,
menghasilkan lada sendiri dengan kualitas kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbawa.
yang baik dan bermutu jual tinggi perlu 3. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diambil secara terpisah dan tidak boleh
adanya pengetahuan dan cara untuk dicampur dengan buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke
mengolah buah lada saat panen dan tanah harus diproses secara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan.
pasca panen. Untuk lebih jelasnya berikut 4. Pemetikan lada harus dilakukan dengan cara yang higienis /bersih,
akan dijelaskan langkah apa saja yang dikumpulkan dan di angkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk
harus di lakukan ketika masa panen tiba : dibawa ketempat pemrosesan. Keranjang atau kantong yang telah
dipergunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan
untuk mengemas buah lada. Setiap kantong atau keranjang yang akan
digunakan harus dibersihkan untuk memastikan bahwa kantong atau keranjang
tersebut bebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.
Panen  Untuk membuat lada hitam, pemetikan
lada dilakukan pada 6-7 bulan setelah
tanaman berbunga dengan ditandai
 Tanaman lada mulai buah berwarna hijau tua atau hijau gelap,
berproduksi pada umur atau ditandai dengan adanya tangkai
buah dengan satu atau dua buah lada
3-4 tahun, dan dapat yang telah berwarna kuning. Petik buah
berproduksi sampai lada dan masukkan dalam kantong atau
keranjang yang bersih. Kantong harus
berumur 15 tahun atau bersih dari bahan-bahan yang dapat
lebih. Buah lada pada kontaminasi atau pencemaran. Kantong
mulanya berwarna atau keranjang yang telah digunakan
untuk menyimpan bahan kimia pertanian
hijau muda, kemudian tidak boleh digunakan untuk menyimpan
berubah menjadi hijau buah lada. Panen dilakukan sesering
mungkin selama musim panen supaya
tua, dan bila sudah tua buah lada yang dipetik menjadi seragam.
berwarna kuning Bila pemetikan buah hanya dilakukan satu
atau 2 kali saja selama musim panen
sampai kemerah- maka kemungkinan akan terjadi
merahan. pemetikan buah yang belum matang
atau terlalu tua. Buah lada yang jatuh ke
tanah tidak boleh dicampur dengan
buah lada yang dipetik.
 Untuk lada putih, hanya buah lada yang telah matang
yang dapat dipanen yang ditandai dengan satu atau
dua buah biji lada yang telah berubah warna menjadi
 Lada dasarnya, proses
kemerahan. pengolahan buah lada untuk
 Buah harus dipetik secara selektif, dan panen harus menghasilkan produk lada
dilakukan sesering mungkin selama musim panen. hitam adalah dengan cara
Dengan seringnya dilakukan pemetikan selama musim
panen, dapat diharapkan buah lada yang di petik
mengeringkan dan
menjadi seragam. Bila pemetikan lada hanya memisahkan buah dari
dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, tangkainya tanpa
kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu
tua akan ikut terbawa. menghilangkan kulit luarnya.
 Buah lada yang telah jatuh ke tanah harus diambil
Didalam kulit luar buah lada
secara terpisah dan tidak boleh dicampur dengan terdapat zat resin yang memiliki
buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang khasiat obat dan mengandung
jatuh ke tanah harus diproses secara terpisah untuk
digunakan sesuai dengan kebutuhan. minyak yang biasa digunakan
 Pemetikan lada harus dilakukan dengan cara yang
sebagai bahan pembuatan
higienis /bersih, dikumpulkan dan di angkut di dalam parfum. Tahap-tahap
kantong atau keranjang yang bersih untuk dibawa penanganan pasca panen
ketempat pemrosesan. Keranjang atau kantong yang
telah dipergunakan untuk menyimpan bahan kimia untuk menghasilkan lada hitam
pertanian tidak boleh digunakan untuk mengemas
buah lada. Setiap kantong atau keranjang yang akan
digunakan harus dibersihkan untuk memastikan bahwa
kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-
bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.
 Pada umumnya pengolahan lada ditingkat petani masih menggunakan alat
serta teknologi yang sederhana sehingga masalah rendahnya mutu lada masih
sering ditemui. Untuk pengolahan lada putih sering terjadi pencemaran bau oleh
air perendaman dan kontaminasi oleh mikroorganisma. Sedangkan pada lada
hitam masalah yang sering ditemui adalah bau pemeraman dan warna hitram
kusam. Berbagai penelitian mengenai penanganan buah lada sesudah dipetik
dan sebelum dikeringkan telah banyak dilakukan untuk meningkatkan
mutunya. Blanching buah lada segar berikut tandannya dengan suhu 80oC
selama 2,5-5 menit dapat mempercepat proses pencoklatan dan laju
pengeringannya (Risfaheri dan Hidayat, 1993). Sedangkan untuk mendapatkan
lada hitam dengan cemaran yang lebih rendah, proses blanching dapat
dilakukan sebagai pengganti proses pemeraman. Selain itu untuk memperbaiki
cara pengolahan lada di tingkat petani, Risfaheri dkk telah merancang bangun
alat perontok lada , pengering dan blansir. Perbaikan cara pengolahan tersebut
bertujuan agar proses pengolahan lebih efisien, meningkatkan mutu dan
kebersihan.
Perlakuan pasca panen
 Perontokan
Buah lada harus dirontokan untuk memisahkan buah lada dari tangkainya. Perontokan buah lada
dilakukan dengan mempergunakan mesin atau secara manual. Bila jumlah buah lada yang
dirontokan berjumlah cukup banyak, disarankan untuk menggunakan mesin perontok. Perontokan
harus dilakukan secara hati-hati supaya buah lada tidak rusak. Pastikan bahwa alat perontok
benar-benar bersih sebelum digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan.
Alat perontok juga harus dibersihkan setelah digunakan.
 Pengayakan
Buah lada yang telah dirontok harus diayak untuk memisahkan biji buah lada yang kecil, tidak
matang dan lada menir, dimana bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi mutu lada hitam
kering. Pengayakan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau secara manual, dengan
menggunakan pengayak 4 mm mesh, dimana buah lada dapat melewati lubang pengayak
tersebut, kemudian dipisahkan untuk dikeringkan ditempat yang terpisah.
 Pencucian.
Buah lada yang telah dirontok harus dicuci di dalam air yang bersih untuk menghilangkan kotoran
yang menempel, serangga atau kontaminan lainnya yang mungkin ada. Disarankan agar
pencucian buah lada di lakukan didalam air yang mengalir dan bersih.
 Pengeringan
Pengeringan buah lada dilakukan dengan cara menjemur di bawah panas sinar matahari 2 - 3
hari sampai kadar air mencapai 15% yaitu kadar air yang dikehendaki pasar. Pengeringan dengan
penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas (terpal/tikar) yang bersih, dan jangan dijemur
di atas tanah tanpa alas karena akan menghasilkan kualitas lada jelek dan kotor. Saat
penjemuran maka dilakukan beberapa kali pembalikan atau ketebalan tumpukan penjemuran
ditipiskan 10 cm dengan menggunakan garu dari kayu agar kekeringan buah lada seragam
dalam waktu yang sama.
Perlakuan pasca panen
 Perontokan
Buah lada harus dirontokan untuk memisahkan buah lada dari tangkainya. Perontokan buah lada
dilakukan dengan mempergunakan mesin atau secara manual. Bila jumlah buah lada yang
dirontokan berjumlah cukup banyak, disarankan untuk menggunakan mesin perontok. Perontokan
harus dilakukan secara hati-hati supaya buah lada tidak rusak. Pastikan bahwa alat perontok
benar-benar bersih sebelum digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan.
Alat perontok juga harus dibersihkan setelah digunakan.
 Pengayakan
Buah lada yang telah dirontok harus diayak untuk memisahkan biji buah lada yang kecil, tidak
matang dan lada menir, dimana bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi mutu lada hitam
kering. Pengayakan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau secara manual, dengan
menggunakan pengayak 4 mm mesh, dimana buah lada dapat melewati lubang pengayak
tersebut, kemudian dipisahkan untuk dikeringkan ditempat yang terpisah.
 Pencucian.
Buah lada yang telah dirontok harus dicuci di dalam air yang bersih untuk menghilangkan kotoran
yang menempel, serangga atau kontaminan lainnya yang mungkin ada. Disarankan agar
pencucian buah lada di lakukan didalam air yang mengalir dan bersih.
 Pengeringan
Pengeringan buah lada dilakukan dengan cara menjemur di bawah panas sinar matahari 2 - 3
hari sampai kadar air mencapai 15% yaitu kadar air yang dikehendaki pasar. Pengeringan dengan
penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas (terpal/tikar) yang bersih, dan jangan dijemur
di atas tanah tanpa alas karena akan menghasilkan kualitas lada jelek dan kotor. Saat
penjemuran maka dilakukan beberapa kali pembalikan atau ketebalan tumpukan penjemuran
ditipiskan 10 cm dengan menggunakan garu dari kayu agar kekeringan buah lada seragam
dalam waktu yang sama.
Perlakuan pasca panen
 Sortasi Buah
Pemisahan atau sortasi buah ini bertujuan untuk memisahkan biji lada hitam yang sudah
kering dari kotoran seperti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat-serat dan juga
sebagian lada enteng. pemisahan dilakukan secara manual dengan menggunakan
tampah, sortasi juga dapat dilakukan dengan mesin yang digerakkan menggunakan
pedal (blower), alat ini untuk memisahkan buah lada bernas, lada enteng dan kotoran.
 Pengemasan dan Penyimpanan
Buah lada hitam yang sudah kering dan terlepas dari tangkainya dan telah disortasi.
Kemudian lada bernas dikemas dengan menggunakan karung plastik. Ruang
penyimpanan buah lada hasil sortasi harus kering dengan kelembaban ± 70% untuk
menghindari agar lada tidak berjamur. Ruang penyimpanan diberi alas dari bambu atau
kayu setinggi lebih kurang 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah karung
tidak langsung menyentuh lantai. Kualitas lada hitam dapat dipertahankan 3-4 tahun
apabila disimpan di ruangan bersuhu 20-28 OC.
Demikian yang bisa dijelaskan bagaimana cara panen dan pasca panen tanaman lada.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Kami CV.Mitra Bibit juga telah menyediakan bibit
dan biji lada yang siap tanam serta siap untuk dijadikan bibit. Tentunya dengan kualitas
yang unggul, tertarik? Hubungi kontak kami untuk info pemesanan.

Anda mungkin juga menyukai