Disusun Oleh :
ZAINI : A32202566
GOLONGAN B
DOSEN PENGAMPU :
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengenal dan memahami arti sosiasi komponen dalam ekosistem
pertanian.
2. Menetapkan keterkaitan dan interaksi antar penyusun komponen
dalam ekosistem pertanian.
BAB 2. TINJAUAN TEORI
1) Bercak pada daun kopi merupakan penyakit pada tanaman kopi yang
umum dijumpai dipertanaman kopi yang kurang mendapat pemeliharaan.
Daun yang tepinya kuning yang merupakan gejala bahwa daun terserang
penyakit.
2) Karat daun kopi merupakan penyakit pada tanaman kopi gejala yang
ditimbulkan adalah daun bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat.
Penyebab karat daun kopi disebabkan oleh jamur H. vastatrix B.et Br. Yang
tergolong parasit obligat yaitu hanya dapat berkembang pada sel hidup.
Jamur ini mempunyai uredospora seperti tepung berwarna kuning tua
sampai merah jingga. Uredospora yang masih muda berbentuk bulat
kemudian pada umur lebih lanjut spora ini berbentuk seperti ginjal dengan
satu sisi rata dan halus, sedangkan sisi lainnya berbentuk agak cembung
dengan permukaan kasar. Gejala awal penyakit karat daun terlihat sebagai
bercak berwarna kuning muda pada permukaan bawah daun yang berubah
menjadi kuning tua. Bercak tersebut pada mulanya berbentuk bulatan kecil
bergaris tengah + 0,5 cm. Selanjutnya bercak-bercak yang berdekatan akan
menyatu, sehingga ukurannya menjadi besar dan bentuknya tidak teratur,
diameternya dapat mencapai 5 cm. pada bercak ini terbentuk tepung yang
asalnya berwarna kuning/jingga berubah menjadi putih karena adanya
jamur hiper parasite pada uredospora. Penyakit ini dapat mengakibatkan
daun yang terserang gugur sebelum waktunya (premature). Serangan yang
berat dapat menyebabkan daun rontok, cabang/ranting mati dan akhirnya
tanaman mati. Uredospora merupakan alat penularan dan penyebaran
penyakit karat daun. Uredospora mengadakan infeksi melalui stomata pada
daun. Penularan penyakit melalui media air, angin, peralatan pertanian, dan
kontak yang lain.
3) Jamur upas Penyakit jamur upas pada tanaman kopi adalah penyakit yang
disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor. Penyakit ini dapat
menginfeksi bagian batang, cabang, ranting, dan buah kopi. Serangan
dimulai dari sisi bagian bawah cabang/ranting yang ditandai dengan
adanya benang-benang jamur berukuran tipis. Kemudian bagian tanaman
kopi yang tertutup benang tersebut lambat laun akan membusuk dan
berubah warna menjadi cokelat kehitaman.
4.2Kompone Abiotik
a. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor keberlangsungan makhluk hidup karena
setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Suhu pada
tanaman kopi arabica di kebun politeknik negeri jember adalah 29°C hal ini
diukur pada tanaman kebun kopi tersebut yang dilakukan pada siang hari.
b. Tanah
Tanah merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi makhluk
hidup sebagi tempat tumbuh tanaman kopi, ph tanah yang diukur dikebun
kopi politeknik negeri jember adalah 6 (termasuk kategori asam).
c. Udara / angin
Udara juga merupakan komponen tanah karena terkandung unsur tertentu
seperti oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan hidrogen yang merupakan
unsur yang diperlukan pada tanaman kopi sedangkan angin diperlukan
untuk penyerbukan tanaman kopi dan kecepatan angin di kebun kopi
politeknik negeri jember adalah 18,3 km/jam. Kelembabannya 84%.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Amir, A. M. & U. S. Budi. 2012. Preferensi perangkap berwarna terhadap thrips dan
serangga lainnya pada tanaman rosela minuman (Hibiscus sabdariffa var.
sabdarifa). Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Malang.
Barbour, M. G., J. K. Burk, & W. D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. The
Benyamin/Cummings Publishing Company. Inc., Los Angeles. Brotowidjoyo,
M. D. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Davis, M., B. Dinham, & S. Williamson. 1998. Growing coffee with IPM. Pesticides
Action Network UK. Pest Managemet Notes. 9: 1-4. Ewusie, J. Y. 1990.
Hamdi, S., Sapdi, & Husni. 2015. Komposisi dan struktur komunitas parasitoid
Hymenoptera antara kebun kopi yang dikelola secara organik dan
konvensional di Kabupaten Aceh Tengah. J. Floratek. 10(2): 44-51.
Heddy, S., Metty, & Kurniati. 1994. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi: Suatu Bahasan
tentang Kaidah Ekologi dan Penerapannya. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.