Anda di halaman 1dari 8

IV.

KEADAAN UMUM LOKASI PKP

4.1. Sejarah BPTP Riau

Provinsi Riau dalam masa pembangunan berjangka atau pelita belum

memiliki institusi atau unit kerja/instalasi dibawah Eselon II Kementerian

Pertanian, yang mempunyai tugas fungsi menyampaikan dan menyebarkan

informasi hasill-hasil penelitian di bidang pertanian saat itu baru ada Kantor

Wilayah (Kanwil) Kementerian Pertanian. Meskipun keberadaan Balai Informasi

Pertanian (BIP) Sumatera Barat yang merupakan instalasi Badan Pendidikan

Latihan dan Penyuluhan (Badan Diklatluh) Kementerian Pertanian dengan

wilayah kerja meliputi tiga Provinsi yaitu Sumatera Barat, Riau dan Jambi banyak

membantu dalam penyebaran berbagai bentuk media informasi kepada Penyuluh

dan masyarakat Tani di Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 1985 atau pertengahan Pelita IV barulah ada Pusat

Informasi Pertanian (PIP) yang berkedudukan di Kanwil Kementan Riau sampai

tahun 1988, Pusat Informasi Pertanian (PIP) berubah menjadi Balai Informasi

Pertanian Riau yang diresmikan pada tanggal 20 Februari tahun 1988 oleh

Menteri Pertanian Ahmad Affandi dan telah memiliki gedung kantor sendiri di

Km.10 Padang Marpoyan Pekanbaru.

Balai Informasi Pertanian Riau hanya berlangsung dari tahun 1988 hingga

bulan Mei 1994 kembali mengalami perubahan nama dan tugas fungsi yang

berbeda dari Balai Informasi Pertanian menjadi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.798 /KPTS

/OT.210/12/ 1994, dibentuklah Balai Pengkajian Teknologi Pertaian (BPTP)

16
Padang Marpoyan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Padang

Marpoyan dibentuk setelah Balai Informasi Pertaian (BIP) Riau diserahkan dari

Badan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Pertanian ke Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Pada tahap awal pembentukan BPTP Padang Marpoyan merupakan

gabungan dari BIP Riau, BIP Jambi dan Sub Balai Penelitian Perikanan Pantai

Tanjung Pinang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian

No. 350/KPTS/OT.210/6/2001, tanggal 14 Juni 2001, Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Padang Marpoyan berubah menjadi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Riau dengan satu Laboratorium Diseminasi yang berada di Tanjung

Pinang.

Setiap perubahan yang terjadi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Riau mengarah kepada penyempurnaan tugas dan fungsi sebagai institusi vertikal

Badan Litbang Departemen Pertanian yang ada di Provinsi Riau, kronologis

sejarah nama instansi sehingga menjadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Riau adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Nama Instansi dan Pemimpin

Tahun Nama Instansi Pimpinan


1984 – 1988 Proyek Informasi Pertanian RiauIr. Amirsyah Hutasuhut
M.Ed
1988 – 1989 Balai Informasi Pertanian Riau Ir. Amirsyah Hutasuhut
M.Ed
1989 – 1994 Balai Informasi Pertanian Riau Ir. Sumardi Suriatna
M.Ed
1994 – 1996 Balai pengkajian Teknologi Ir. Arman Moenek
Pertanian Padang Marpoyan M.Ed.

Tahun Nama Instansi Pimpinan


2001 – 2003 Balai pengkajian Teknologi Ir. Sumardi Suriatna

17
Pertanian Riau M.Ed
2003 – 2005 Balai pengkajian Teknologi Ir. Amiruddin Syam, MS
Pertanian Riau
2005 – 2006 Balai pengkajian Teknologi Dr. Ir. Decianto Soetopo
Pertanian Riau MS
2006 – 2007 Balai pengkajian Teknologi Dr. Ir. A. Husni Malian
Pertanian Riau MS
2007 – 2012 Balai pengkajian Teknologi Dr. Ir. Ali Jamil, MP
Pertanian Riau
2012 – sekarang Balai pengkajian Teknologi Dr. Ir. Masganti, MS
Pertanian Riau

4.2. Profil BPTP Riau

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau berlokasi di jalan

Kaharudin Nasution No.341, Km.10 Marpoyan, kota Pekanbaru, Provinsi Riau

Indonesia.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau merupakan unit

pelaksanaan teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Provinsi

Riau yang mempunyai tugas pokok seperti termuat dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/3/2006 Tanggal 1 Maret 2006, yaitu

melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, BPTP Riau

mempunyai fungsi : (1) inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi

pertanian tepat guna spesifik lokasi, (2) pengkajian dan perakitan teknologi

pertanian, (3) penyiapan paket teknologi untuk penyuluhan pertanian, (4)

pelayanan teknik kegiatan pengkajian, dan (5) pelaksanaan urusan tata usaha dan

rumah tangga balai.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau memiliki Laboratorium Tanah

dan Tanaman serta Perpustakaan Digital. Laboratorium Tanah dan Tanaman

BPTP Riau ini telah beroperasi sejak tahun 2002. Laboratorium ini bertugas untuk

18
melayani permintaan analisis tanah dan tanaman untuk kegiatan penelitian baik

dari BPTP maupun perguruan tinggi, dinas dan intansi terkait, petani dan pihak

swasta. Laboratorium BPTP Riau telah dilengkapi dengan berbagai sarana

penunjang antara lain oven pengering, pH meter, flame photometer,

spectrophotometer, timbangan analitik, dan alat pendukung lainnya. Jasa analisis

yang dapat dilayani pada laboratorium tanah dan tanaman meliputi: analisis sifat

kimia tanah, analisis hara tanaman, analisis pupuk organik, analisis pupuk

anorganik dan analisis proksimat. Saat ini laboratorium ditangani oleh 6 orang

tenaga pendukung.

Perpustakaan BPTP Riau dibentuk seiring dengan terbentuknya BPTP

Riau berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 798/Kpts/OT.210/12

/1994 setelah Balai Informasi Pertanian (BIP) Riau diserahkan dari Badan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pertanian ke Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Perpustakaan BPTP Riau

merupakan salah satu implementasi dari Tupoksi BPTP sebagai pelayan teknologi

dan penyebarluasan hasil penelitian hinggga usianya mencapai 13 Tahun telah

melakukan pelayanan perpustakaan secara manual.

4.3. Visi dan Misi

4.3.1. Visi

Visi dari BPTP yaitu menjadi lembaga penelitian dan pengkajian inovasi

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi terkemuka di Provinsi Riau yang

bertaraf nasional.

4.3.2. Misi

Misi dari BPTP adalah sebagai berikut :

19
1. Menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik lokasi sesuai

dengan kebutuhan daerah.

2. Mengembangkan jejaring kerjasama di daerah dan nasional dalam rangka

peningkatan kapasitas pengkajian, pendayagunaan hasil pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian.

3. Melaksanakan pengkajian sesuai norma dan standar metodologi pengkajian

dan pengembangan teknologi pertanian.

4. Mengembangkan SDM yang profesional dan mandiri.

20
4.4. Struktur Organisasi BPTP Riau

Kepala Balai

Koordinator
Program dan
Monev

Seksi Kerjasama dan Sub Bagian


Pelayanan Pengkajian Tata Usaha

Koordinator Koordinator
Koordinator Koordinator Urusan Urusan
Pelayanan Kerjasama Kepegawaian Rumah
Pengkajian dan Keuangan Tangga

 Lab. Tanah
 Lab Diseminasi
 Lab. Pascapanen
 Lab. Rumah Kaca
 Informasi dan
Perpustakaan

Kelji
UPBS SDM Unit Alih
Teknologi

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP

Struktur organisasi BPTP Riau terdiri atas: a) Kepala Balai, b) Sub Bagian Tata

Usaha, meliputi: Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan, Urusan Rumah Tangga

dan Perlengkapan, serta Perencanaan dan Pelaporan, c) Seksi Kerjasama dan

21
Pelayanan Pengkajian, meliputi: Penanggung Jawab Perpustakaan, Penanggung

Jawab Alat dan Mesin Pertanian, Penanggung Jawab Audio Visual, Penanggung

Jawab Laboratorium dan Penanggung Jawab Kerja Sama Penelitian, d)

Koordinator Program. Selain itu BPTP Riau didukung oleh Kelompok Fungsional

yang terdiri atas: a) Kelompok Pengkaji Sumberdaya, b) Kelompok Pengkaji

Budidaya, dan c) Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi.

4.4.1 Tata Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 17/Permentan

/OT.140/1 /2014 tanggal 27Januari 2014 tentang rincian tugas pekerjaan Eselon

IV pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sub Bagian Tata Usaha

mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat

menyurat dan rumah tangga.

4.4. 2 Kepegawaian

Urusan kepegawaian bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana

kerja dan anggaran Sub bagian Tata Usaha , Melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana kebutuhan pegawai, melakukan mutasi pegawai, menyiapkan

bahan penyusunan pengembangan pegawai, melakukan urusan tata usaha

kepegawaian, melakukan urusan kesejahteraan pegawai menyiapkan bahan

evaluasi kinerja pegawai dan melakukan penyiapan bahan pendayagunaan jabatan

fungsional.

Berdasarkan pengamatan sampai tanggal 31 Desember 2015 BPTP Riau

mempunyai 71 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan 14 orang tenaga

kontrak. Komposisi pegawai menurut jenjang fungsional, 23 orang yang sudah

memiliki jenjang fungsional peneliti, 4 orang fungsional penyuluh, dan 14 orang

22
pengkaji belum memiliki jenjang fungsional. Dalam rangka peningkatan kualitas

sumber daya pegawai, pada tahun anggaran 2015, staf peneliti BPTP yang

mengikuti program tugas belajar sejumlah 5 (lima) orang meliputi 2 (dua) orang

peneliti mengikuti program tugas belajar Pasca Sarjana S3 dan 3 (tiga) orang

peneliti mengikuti program Pasca Sarjana S2.

23

Anda mungkin juga menyukai