IBNU HAITHAMI
C1012191033
IBNU HAITHAMI
C1012191033
IBNU HAITHAMI
C1012191033
Telah di presentasikan dan diuji
Pada tanggal:
Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Agroteknologi Dosen Pembimbing
Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan
Mata Kuliah Magang
Tanggal:
Disahkan
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan magang yang berjudul "BUDIDAYA SORGUM DI DINAS TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT ".
Penulisan laporan magang ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar sarjana dan melaporkan kegiatan yang telah
dilaksanakan selama melakukan magang di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat. Dalam menyelesaikan laporan magang, penulis menerima
berbagai masukan baik bersifat moril ataupun materil. Terima kasih kepada Ibu Ir.
Rahmidiyani, MS. selaku pembimbing magang dan pada kesempatan ini dengan
segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan materi,
moral dan do'a selama kegiatan praktek magang berlangsung
2. Prof. Dr. Ir. Hj. Denah Suswati, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura.
3. Dr. Ir. Fadjar Rianto, MS selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Tanjungpura
4. Maulidi, SP., M.Sc selaku Ketua Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura
5. Ir. Florentinus Anum, M.Si selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
6. Mufti Mubarak Ahmad, SP, MA, M.Eng, selaku pembimbing lapangan dan
seluruh staf bapak/ibu yang ada di lingkup pemerintahan Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah memberi
dukungan dan semangat
Penulis menyadari dalam laporan magang ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan laporan magang ini sehingga laporan magang ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Ibnu Haithami
C1012191033
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan lahan kering yang potensial
dikembangkan di Indonesia. Sorgum dapat digunakan sebagai pangan, pakan, dan
bioenergi (bioetanol), mampu beradaptasi pada lahan marginal dan membutuhkan air
relatif lebih sedikit karena lebih toleran terhadap kekeringan dibanding tanaman
pangan lain (Deptan 1990).
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan magang, antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan
mahasiswa pada saat budidaya tanaman dilapangan.
b. Mengetahui permasalahan dan kendala yan dialami selama proses
budidaya Sorgum serta solusi dari permasalahan tersebut.
c. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk merintis jaringan ke dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin di capai adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan memperoleh pengalaman secara langsung tentang
kegiatan budidaya Sorgum di kebun Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
b. Untuk mengetahui tentang budidaya tanaman lain yang dibudidayakan di
kebun percobaan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dapat meningkatkan kemampuan personal penulis mengenai pengelolaan
dalam budidaya Sorgum
D. Manfaat Magang
a. Dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara teknik budidaya
tanaman Sorgum.
b. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam bercocok tanam.
c. Sebagai bekal mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.
d. Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman kerja.
E. Batasan Masalah
Adapun tugas dari seksi kelompok bidang tanaman pangan adalah sebagai
berikut:
1) Tanaman Serelia
a. Penyusunan rencana kegiatan seksi tanaman serealia
Mahasiswa terjun langsung ke kebun agar dapat mengamati serta melihat dari
dekat, baik itu situasi, kondisi dan permasalahan yang terjadi di lapangan dan
ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
2) Metode Diskusi
Di lapangan :
1. Budidaya Tanaman Sorgum
Kegiatan yang dilakukan dalam budidaya sorgum di Kebun Percobaan Dinas
Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mulai dari
pengolahan lahan, Pemilihan bibit tanam, Penanaman, Pemeliharaan, dan
pemupukan.
2. Budidaya Tanaman Porang
Kegiatan yang dilakukan dalam budidaya Porang di Kebun Percobaan Dinas
Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat perawatan
porang dan Pemupukan
3. Kegiatan Panen Tanaman Padi
Kegiatan yang dilakukan di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura adalah
Belajar Memanen Padi Dan Belajar Merontok Padi Menggunakan Power
Thereser
Di Kantor :
1. Mengikuti Kegiatan BIMTEK Pasca Panen
Penulis berkesempatan untuk membantu kegiatan Bimbingan Teknologi
Pasca Panen yang dilakukan di Hotel Swiss bellin Kota Singkawang yang
berlangsung selama 3 hari (21-23 September 2022). Adapun narasumber
yang menghadiri kegiatan dari perusahaan CV Javatech Agro Persada, CV.
Adi Setia Utama Jaya (Gunung Biru), dan PT Pura Group.
2. Kunjungan Ke UPH Keladi Kelompok Tani Setapuk Mandiri Di
Singkawang
Penulis berkesempatan mengunjungi langsung ke tempat Unit Pengolahan
Hasil (UPH) Keladi yang dikelola oleh Kelompok Tani Setapuk Mandiri.
Pengolahan hasil keladi mulai dari pembersihan keladi, pemotongan keladi,
perendaman keladi, pengorengan hingga pengemasan keladi siap untuk di
pasarkan.
3. Kunjungan Kebun Talas Gapoktan JAS-B Di Pasir Panjang
Dalam kesempatan ini dapat berkunjung langsung ke kebun Gapoktan JAS-
B Pasir Panjang yang dimana banyak ditanami tanaman talas, selain itu ada
juga tanaman gambas, labu, mentimun dan kurma.
4. Mengunjungi Alsintan Pasca Panen Padi di Semparuk Gapoktan
Daronando
Penulis berkesempatan berkunjung ke Alsintan Pasca Panen yang ada Di
Semparuk Gapoktan Daronando. Adapun beberapa alsintan pasca panen,
mulai dari Vertical Dryer, Rice Milling Unit (RMU), Rice Grading
(pemisahan beras utuh,beras pecah), hingga Mesin Packing dan Penakar
otomatis.
III. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan proses dan teknik budidaya tanaman
sorgum serta permasalahannya antara lain :
1. Persiapan Lahan
Benih Sorgum dan Stek diambil dari hasil tanaman sebelumnya yang berupa
Varietas Simpang. Memperoleh benih dengan cara memipil sorgum, kemudian benih
di rendam di dalam ember setelah itu ambil benih yang terendam dan dijemur untuk
ditanami. Untuk stek diambil dari batang sorgum yang telah mengeluarkan primordia
akar dan dipotong menggunakan gunting dahan.
Pada areal yang telah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam dengan
jarak tanam yang disesuaikan dengan varietas yang digunakan (60 cm-75 cm) x 20
cm, ketersediaan air, dan tingkat kesuburan tanah. Pada lahan yang kurang subur
dan kandungan air tanah rendah sebaiknya menggunakan jarak tanam lebih lebar
atau populasi tanam dikurangi dari populasi baku (sekitar 125.000 tanaman/ha).
Untuk mengurangi penguapan air tanah, jarak tanam antarbaris dapat dipersempit
tetapi jarak dalam baris diperlebar. Penanaman dapat dilakukan dengan cara ditugal.
Pembuatan lubang tanam menggunakan alat tugal mengikuti arah yang telah
ditentukan sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.
Kedalaman lubang tanam tidak lebih dari 5 cm. Setiap lubang tanam diisi 3-4
benih, kemudian ditutup dengan tanah ringan atau pupuk organik. Penutupan lubang
tanam dengan bongkahan tanah atau tanah berat menyebabkan benih sulit
berkecambah dan menembus permukaan tanah.
2) Pupuk Anorganik
Dalam kegiatan praktik magang ditemukan beberapa perbedaan antara teori yang
terdapat dalam buku ataupun materi selama perkuliahan dengan dilapangan.
Perbedaan ini disebabkan oleh penyesuaian dengan kondisi dan situasi dilapangan.
a. Penyiangan
Seperti tanaman lainnya, gulma atau tanaman liar terkadang tumbuh tanpa
diduga, di sekitar tanaman yang sedang pembudidaya tanam. Gulma tersebut bisa
berupa rumput liar yang merupakan pesaing porang dalam kebutuhan pupuk
maupun air. Pembudidaya cukup fokus pada tanaman utama dan singkirkan
gulma-gulma yang mengganggu. Tujuannya agar umbi dapat tumbuh besar.
Sebaiknya, dilakukan sebulan setelah penanaman. Gulma bisa ditumpuk di sekitar
batang tanaman porang supaya bisa membusuk dan berubah menjadi kompos.
b. Penyiraman
Air merupakan senyawa yang penting dalam pertumbuhan tanaman. Apabila
terjadi kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu dan menghambat proses
fisiologi yang terdapat dalam tubuh tanaman sehingga laju prosesnya berlangsung
dibawah normal. Penyediaan air yang cukup pada media pertanaman diperlukan,
terutama pada tanaman muda yang sangat membutuhkan air untuk proses
pertumbuhan vegetatifnya hingga dewasa. Pada saat magang penulis jarang
melakukan penyiraman pada tanaman porang karena turun hujan setiap harinya
baik pagi maupun sore hari, jika hujan tidak turun penulis melakukan penyiraman
sehari cukup sekali tetapi jika hujan turun tanaman porang tidak disiram
Gambar 17. Penyiraman Tanaman
Porang
2. Panen Padi
Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang tepat, menggunakan
alat dan mesin panen yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomi dan
ergonomis serta menerapkan sistem panen yang tepat. Ketidaktepatan dalam
melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan
mutu hasil yang rendah.
Pemanenan padi yang dilakukan penulis menggunakan alat sabit bergerigi.
Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara cepat. Sabit
terdiri 2 jenis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi. Sabit biasa/bergerigi pada
umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang berpostur
pendek. Penggunaan sabit bergerigi sangat dianjurkan karena dapat menekan
kehilangan hasil sebesar 3% (Damardjati et al, 1989; Nugraha et al, 1990).
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan magang yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang budidaya tanaman sorgum dan juga tanaman lain, dapat memperoleh
pengalaman, keterampilan dan dapat terlibat langsung dalam proses
pengolahan dan tahapan budidaya di kebun
2. Secara keseluruhan tahapan teknik budidaya sorgum di Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat sudah berjalan dengan
baik. Walaupun demikian masih terdapat masalah yang perlu mendapatkan
perhatian. Permasalahan yang terjadi yaitu pada tanaman sorgum ialah pada
penanaman sorgum menggunakan benih tidak semua nya tumbuh, sedangkan
yang menggunakan penanaman stek tumbuh dengan baik.
3. Budidaya tanaman sorgum terdiri dari persiapan lahan, penyiapan benih dan
stek sorgum, penanaman, perawatan (penyiraman, pemupukan, penyiangan)
B. Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Diharapkan kegiatan budidaya di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura lebih
ditingkatkan lagi dengan menanam tanaman pangan yang beragam.
2. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini tentang tanaman
sorgum, sehingga dapat melakukan budidaya tanaman sorgum dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Deptan. 1990. Teknologi budidaya sorgum. Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian
Provinsi Irian Jaya. www.pustaka.litbang.deptan.go.id
Ermiati and M.P. Laksmanahardja. 1996. Manfaat iles-iles (Amorphophallus sp) sebagai
bahan baku makanan dan industri. Jurnal Litbang Pertanian 15 (3):74-80.
Jansen, P.C.M., C. van der Wilk, and W.L.A. Hetterscheid. 1996. Amorphophallus Blume ex
Decaisne. In Flach, M. and F. Rumawas (eds.). PROSEA: Plant Resources of South-
East Asia No 9. Plant Yielding Non-seed Carbohydrates. Leiden: Backhuys
Publishers.
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): IPB Press.
Nugraha, S., A. Setyono, dan D.S. Damardjati. 1990. Pengaruh keterlambatan perontokan
padi terhadap kehilangan dan mutu. Kompilasi Hasil Penelitian 1988/1989,
Pascapanen. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi
Nugraha, S. 2008. Penentuan umur panen dan sistem panen. Informasi Ringkas Bank
Pengetahuan Padi Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian Bogor. http://pustaka.litbang. deptan.go.id
Pandu B Wahono, 1995. Petunjuk Teknis persiapan dan pengolahan lahan pembangunan HTI
Pulp. Pontianak
Suhartono. 2012. Unsur-Unsur Nitrogen Dalam Pupuk Urea. UPN Veteran, Yogyakarta.
Tabri, Fahdiana dan Zubachtirodin. 2016. Budi Daya Tanaman Sorgum. Balai Penelitian
Tanaman Serealia
LAMPIRAN