Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN MAGANG

BUDIDAYA SORGUM DI DINAS TANAMAN PANGAN DAN


HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

IBNU HAITHAMI
C1012191033

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
LAPORAN MAGANG

BUDIDAYA SORGUM DI DINAS TANAMAN PANGAN DAN


HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

IBNU HAITHAMI
C1012191033

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Magang

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
LAPORAN MAGANG

BUDIDAYA SORGUM DI DINAS TANAMAN PANGAN DAN


HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Tanggung Jawab Yuridis Material Kepada

IBNU HAITHAMI
C1012191033
Telah di presentasikan dan diuji
Pada tanggal:

Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Agroteknologi Dosen Pembimbing

Maulidi, SP, M.Sc Ir. Rahmidiyani, MS.


NIP.197606052005011002 NIP. 195811241986032002

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan
Mata Kuliah Magang
Tanggal:

Disahkan
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

Dr. Ir. Fadjar Rianto, MS


NIP. 196101261985031002
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan magang yang berjudul "BUDIDAYA SORGUM DI DINAS TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT ".

Penulisan laporan magang ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar sarjana dan melaporkan kegiatan yang telah
dilaksanakan selama melakukan magang di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat. Dalam menyelesaikan laporan magang, penulis menerima
berbagai masukan baik bersifat moril ataupun materil. Terima kasih kepada Ibu Ir.
Rahmidiyani, MS. selaku pembimbing magang dan pada kesempatan ini dengan
segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan materi,
moral dan do'a selama kegiatan praktek magang berlangsung
2. Prof. Dr. Ir. Hj. Denah Suswati, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura.
3. Dr. Ir. Fadjar Rianto, MS selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Tanjungpura
4. Maulidi, SP., M.Sc selaku Ketua Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura
5. Ir. Florentinus Anum, M.Si selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
6. Mufti Mubarak Ahmad, SP, MA, M.Eng, selaku pembimbing lapangan dan
seluruh staf bapak/ibu yang ada di lingkup pemerintahan Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah memberi
dukungan dan semangat
Penulis menyadari dalam laporan magang ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan laporan magang ini sehingga laporan magang ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak, Oktober 2022

Ibnu Haithami
C1012191033

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peranan sangat penting dalam membangun


perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah, karena sektor pertanian
berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat,
sebagai instrumen pengetasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sebagai
sumber pendapatan masyarakat.

Peranan generasi muda dalam pertanian sangat besar untuk meningkatkan


pertanian di Indonesia. Oleh karena itu generasi muda harus didorong agar tertarik
dengan sektor pertanian. Generasi muda diharapkan dapat melakukan pendekatan
langsung kepada petani. Generasi muda juga dapat menjadi SDM pembangunan
pertanian. masih diperlukan para pemuda yang memiliki komitmen untuk terjun
membangun sektor pertanian. Apabila para pemuda yang memiliki kekuatan dan
semangat yang tinggi terjun ke dunia pertanian, tentunya negara ini masih punya
harapan untuk melihat naiknya kesejahteraan petani Indonesia.

Sebagai mahasiswa tentunya kita harus ikut membantu memajukan pembangunan


nasional terutama dibidang pertanian. Tidak hanya sebatas menyuarakan
permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat, melakukan aksi-aksi demonstrasi
dan mengkritik kebijakan pemerintah saja, mahasiswa pun kini bisa ikut aktif dan
memiliki peran penting dalam pengembangan pertumbuhan perekonomian negara.
Hal-hal yang bisa kita lakukan diantaranya : Berupaya mencoba membuat penelitian
untuk mencari varietas baru bibit-bibit tumbuhan unggul (rekayasa teknologi
produksi) dan dibudidayakan secara optimal sehingga dapat meningkatkan penjualan
hasil pertanian Indonesia. Mengadakan program penyuluhan bina desa pertanian,
memberdayakan masyarakat petani dalam mengelola usaha taninya. Mendampingi
petani dalam mengolah bahan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, bagi hasil
serta evaluasi keseluruhan untuk meminimalkan kerugian. Membuat strategi
pengembangan pertanian yang inovatif, kreatif  untuk meningkatkan daya saing dan
juga mengadakan pengembangan pertanian dengan mengutamakan perlindungan
ramah  lingkungan (tidak menghasilkan limbah). membangun produktifitas pertanian
dengan menggunakan teknologi yang modern, mengadakan pelatihan-pelatihan
melalui kelembagaan mahasiswa.
Pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan untuk mendidik mahasiswa menjadi
tenaga ahli dan terampil dalam dunia kerja. Tak terkecuali Fakultas Pertanian yang
kini juga dituntut untuk dapat mencetak tenaga kerja pertanian, perkebunan maupun
industri. Melalui praktek dan pengalaman kerja lapangan, keterampilan mahasiswa
khususnya dalam bidang pertanian akan semakin terasah. Kerja lapangan merupakan
salah satu bentuk dari praktek lapangan yang memberikan pengalaman kerja,
menambah pengetahuan serta pengalaman bagi mahasiswa untuk memecahkan
masalah di lapangan.

Budidaya tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati


yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat maupun hasil panennya,
misalnya budidaya tanaman sorgum. Sorgum adalah tanaman serba guna yang dapat
digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai
bahan pangan, sorgum termasuk dalam golongan tanaman gandum, jagung, padi, dan
kedelai. Sorgum banyak ditanam di daerah bersuhu panas. Sorgum merupakan
tanaman serealia potensial yang perlu dikembangkan untuk menunjang program
ketahanan pangan dan agribisnis.

Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan lahan kering yang potensial
dikembangkan di Indonesia. Sorgum dapat digunakan sebagai pangan, pakan, dan
bioenergi (bioetanol), mampu beradaptasi pada lahan marginal dan membutuhkan air
relatif lebih sedikit karena lebih toleran terhadap kekeringan dibanding tanaman
pangan lain (Deptan 1990).

Berdasarkan paparan diatas maka akan di bahas mengenai Budidaya Tanaman


Sorgum di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
sebagai topik laporan magang ini.

B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan magang, antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan
mahasiswa pada saat budidaya tanaman dilapangan.
b. Mengetahui permasalahan dan kendala yan dialami selama proses
budidaya Sorgum serta solusi dari permasalahan tersebut.
c. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk merintis jaringan ke dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin di capai adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan memperoleh pengalaman secara langsung tentang
kegiatan budidaya Sorgum di kebun Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
b. Untuk mengetahui tentang budidaya tanaman lain yang dibudidayakan di
kebun percobaan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dapat meningkatkan kemampuan personal penulis mengenai pengelolaan
dalam budidaya Sorgum

C. Tempat dan Waktu Magang


Kegiatan magang dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat, selama ± 1 bulan yang mulai dari tanggal 5 September – 6
Oktober 2022

D. Manfaat Magang
a. Dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara teknik budidaya
tanaman Sorgum.
b. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam bercocok tanam.
c. Sebagai bekal mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.
d. Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman kerja.

E. Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat untuk mencegah meluasnya pembahasan dan agar


lebih terarah. Adapun batasan masalah didalam laporan magang ini adalah:

a. Memahami proses budidaya tanaman Sorgum baik teori maupun praktek


b. Memahami proses budidaya tanaman lain yang di budidayakan kebun
percobaaan di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat
c. Turut serta dalam kegiatan di bidang Tanaman Pangan
F. Alasan Pemilihan Lokasi Magang

Alasan saya memilih lokasi magang di Dinas Tanaman Pangan dan


Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat adalah agar mendapatkan pengalaman
bekerja, menambah wawasan pertanian tentang budidaya, dan alat-alat mesin
pertanian.
II. PELAKSANAAN MAGANG

A. Gambaran Umum Lokasi Magang

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat merupakan


salah satu lembaga pemerintahan yang menaungi dinas-dinas pertanian pada tingkat
kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat beralamat di Jalan Alianyang berjarak ± 3 km dari pusat
kota dan dekat dengan pusat pemerintahan. Terdapat beberapa bidang untuk
melaksanakan tugas dan kegiatannya yaitu bidang tanaman pangan, bidang
hortikultura, bidang penyuluhan dan pengembangan pertanian, bidang prasarana dan
sarana pertanian.

1. Struktur Organisasi Institusi


Adapun tugas-tugas dari struktur organisasi sebagai berikut :

2. Bidang Tanaman Pangan


a. Menyusun program kerja di bidang Tanaman Pangan
b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman
Serelia.

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan


dan pemasaran hasil tanaman pangan.
d. Pengkoordinasiaan di bidang tanaman pangan.

e. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi


di bidang tanaman pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas di bidang
tanaman pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Adapun tugas dari seksi kelompok bidang tanaman pangan adalah sebagai
berikut:

1) Tanaman Serelia
a. Penyusunan rencana kegiatan seksi tanaman serealia

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis


di bidang tanaman serealia.
c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang tanaman serealia.

d. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang tanaman serealia


sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang tanaman serealia.
f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang tanaman serealia.
g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman serealia.
h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang tanaman serealia yang
diserahkan oleh kepala bidang.

2) Bidang Tanaman Aneka Kacang dan Umbi


a. Penyusunan rencana kegiatan seksi tanaman aneka kacang dan umbi
b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang tanaman aneka kacang dan umbi

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang tanaman aneka


kacang dan umbi.

d. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang tanaman aneka kacang


dan umbi sesuai ketentuan perundang-undangan.
e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang tanaman aneka kacang dan umbi.
f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang tanaman aneka kacang dan umbi
g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang tanaman aneka kacang dan
umbi.
h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang tanaman aneka kacang dan umbi
yang diserahkan oleh kepala bidang.
3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
a. Penyusunan rencana kegiatan seksi pengolahan dan pemasaran hasil
tanaman pangan.
b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis
di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan.
c. Pelaksanaan koordinasi dan asilitasi di bidang pengolahan dan
pemasaran hasil tanaman pangan.
d. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pengolahan dan
pemasaran hasil tanaman pangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan.
f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan
dengan tugas dan fungsi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil
tanaman pangan.
B. Metode Pendekatan

Dalam melaksanakan kegiatan magang ini digunakan beberapa metode


pendekatan yaitu :
1) Observasi

Mahasiswa terjun langsung ke kebun agar dapat mengamati serta melihat dari
dekat, baik itu situasi, kondisi dan permasalahan yang terjadi di lapangan dan
ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
2) Metode Diskusi

Metode diskusi dilakukan dengan memecahkan atau menyelesaikan suatu


masalah atau kendala yang biasa berupa pernyataan yang bersifat problematik
dan membahas secara bersama dengan kelompok magang.
3) Studi Pustaka

Penulis menggunakan berbagai literatur yang bisa memperkuat isi tulisan.


Literatur yang digunakan seperti buku, jurnal dan berbagai literature lain
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan tentang budidaya sorgum.
4) Dokumentasi

Selama melaksanakan kegiatan magang di lapangan, mahasiswa


menggunakan foto atau gambar untuk memperkuat isi laporan yang akan
disusun.
C. Gambaran Kegiatan Magang
Di Kantor Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat mempunyai kebun percobaan, dimana terdapat beberapa tanaman yang
ditanam. Dibagian tanaman pangan terdapat berbagai komoditas yaitu : Sorgum,
Padi, porang, Jagung, Talas, Kacang Tanah, Ubi Kayu, Daun Bawang. Selain
dilapangan Mahasiswa juga melakukan kegiatan di kantor yaitu membantu jalannya
aktifitas didalam kantor, Mempelajari Pengolahan Data, Mempelajari berpresentasi
yang baik, dan Ikut Serta Dalam Kegiatan Kantor.
Adapun kegiatan yang dilakukan dilapangan maupun dikantor adalah sebagai
berikut:

Di lapangan :
1. Budidaya Tanaman Sorgum
Kegiatan yang dilakukan dalam budidaya sorgum di Kebun Percobaan Dinas
Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat mulai dari
pengolahan lahan, Pemilihan bibit tanam, Penanaman, Pemeliharaan, dan
pemupukan.
2. Budidaya Tanaman Porang
Kegiatan yang dilakukan dalam budidaya Porang di Kebun Percobaan Dinas
Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat perawatan
porang dan Pemupukan
3. Kegiatan Panen Tanaman Padi
Kegiatan yang dilakukan di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura adalah
Belajar Memanen Padi Dan Belajar Merontok Padi Menggunakan Power
Thereser

Di Kantor :
1. Mengikuti Kegiatan BIMTEK Pasca Panen
Penulis berkesempatan untuk membantu kegiatan Bimbingan Teknologi
Pasca Panen yang dilakukan di Hotel Swiss bellin Kota Singkawang yang
berlangsung selama 3 hari (21-23 September 2022). Adapun narasumber
yang menghadiri kegiatan dari perusahaan CV Javatech Agro Persada, CV.
Adi Setia Utama Jaya (Gunung Biru), dan PT Pura Group.
2. Kunjungan Ke UPH Keladi Kelompok Tani Setapuk Mandiri Di
Singkawang
Penulis berkesempatan mengunjungi langsung ke tempat Unit Pengolahan
Hasil (UPH) Keladi yang dikelola oleh Kelompok Tani Setapuk Mandiri.
Pengolahan hasil keladi mulai dari pembersihan keladi, pemotongan keladi,
perendaman keladi, pengorengan hingga pengemasan keladi siap untuk di
pasarkan.
3. Kunjungan Kebun Talas Gapoktan JAS-B Di Pasir Panjang
Dalam kesempatan ini dapat berkunjung langsung ke kebun Gapoktan JAS-
B Pasir Panjang yang dimana banyak ditanami tanaman talas, selain itu ada
juga tanaman gambas, labu, mentimun dan kurma.
4. Mengunjungi Alsintan Pasca Panen Padi di Semparuk Gapoktan
Daronando
Penulis berkesempatan berkunjung ke Alsintan Pasca Panen yang ada Di
Semparuk Gapoktan Daronando. Adapun beberapa alsintan pasca panen,
mulai dari Vertical Dryer, Rice Milling Unit (RMU), Rice Grading
(pemisahan beras utuh,beras pecah), hingga Mesin Packing dan Penakar
otomatis.
III. PEMBAHASAN

A. Budidaya Tanaman Sorgum

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan proses dan teknik budidaya tanaman
sorgum serta permasalahannya antara lain :

1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan dan pengolahan lahan merupakan kegiatan dalam


mempersiapkan lahan sebelum ditanami dengan maksud agar lahan tersebut idela
bagi pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam proses selanjutnya (Pandu B
Wahono, 1995), kegiatan ini dapat menentukan kualitas tempat tumbuh bagi
tanaman pada areal tersebut.

Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya atau gulma tanaman


perdu yang dapat mengganggu pengolahan tanah. Pengolahan tanah dimaksdukan
untuk menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi tanah dan mengendalikan gulma.

Bedengan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan


Barat menggunakan tanah PMK, dalam penanaman bedengan sudah di pupuk
dengan pupuk kendang dan sekam padi dengan bedengan ukuran 80 CM × 10 M,
jadi yang perlu dilakukan adalah hanya menggemburkan tanah yang sudah siap.
Menggemburkan tanah dengan alat berupa garpu taman dan cangkul.

Gambar 1. Penggemburan lahan Gambar 2. Tanah yang sudah


digemburkan
2. Penyiapan Benih dan Stek Sorgum

Benih Sorgum dan Stek diambil dari hasil tanaman sebelumnya yang berupa
Varietas Simpang. Memperoleh benih dengan cara memipil sorgum, kemudian benih
di rendam di dalam ember setelah itu ambil benih yang terendam dan dijemur untuk
ditanami. Untuk stek diambil dari batang sorgum yang telah mengeluarkan primordia
akar dan dipotong menggunakan gunting dahan.

Gambar 3. Memipil Sorgum Varietas Gambar 4. Benih yang sudah di jemur


Simpang

Gambar 5. Stek yang siap ditanam

3. Penanaman Tanaman Sorgum

Pada areal yang telah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam dengan
jarak tanam yang disesuaikan dengan varietas yang digunakan (60 cm-75 cm) x 20
cm, ketersediaan air, dan tingkat kesuburan tanah. Pada lahan yang kurang subur
dan kandungan air tanah rendah sebaiknya menggunakan jarak tanam lebih lebar
atau populasi tanam dikurangi dari populasi baku (sekitar 125.000 tanaman/ha).
Untuk mengurangi penguapan air tanah, jarak tanam antarbaris dapat dipersempit
tetapi jarak dalam baris diperlebar. Penanaman dapat dilakukan dengan cara ditugal.
Pembuatan lubang tanam menggunakan alat tugal mengikuti arah yang telah
ditentukan sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.

Kedalaman lubang tanam tidak lebih dari 5 cm. Setiap lubang tanam diisi 3-4
benih, kemudian ditutup dengan tanah ringan atau pupuk organik. Penutupan lubang
tanam dengan bongkahan tanah atau tanah berat menyebabkan benih sulit
berkecambah dan menembus permukaan tanah.

Gambar 6. Pengukuran jarak Gambar 7. Penanaman Benih


tanam Sorgum

Gambar 8. Penanaman Stek


Sorgum

4. Perawatan Tanaman Sorgum


Dalam melakukan perawatan sorgum agar berhasil tumbuh nya tanaman
sorgum perlu dilakukan berupa Penyiraman, Pemupukan, Penyiangan.
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air
yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya
untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu pemberian air yang cukup merupakan
faktor penting bagi pertumbuhan tanaman, karena air berpengaruh terhadap
kelembaban tanah. Tanpa air yang cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan
maksimal
Pada saat magang penulis jarang melakukan penyiraman pada tanaman
sorgum karena turun hujan setiap harinya baik pagi maupun sore hari, jika hujan
tidak turun penulis melakukan penyiraman sehari cukup sekali tetapi jika hujan
turun tanaman sorgum tidak disiram

Gambar 9. Penyiraman Tanaman


Sorgum
b. Pemupukan
Salah satu yang penting dalam budi daya adalah pemupukan. Pemupukan
merupakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan hara, terutama
nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang merupakan unsur-unsur hara makro
yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Ketersediaan N, P, dan K di
dalam tanah adalah faktor yang paling membatasi untuk mendapatkan
pertumbuhan dan hasil maksimum dari tanaman yang dibudidayakan (Munawar
2011).
Kebutuhan tanaman akan jenis dan jumlah pupuk yang berbeda dipengaruhi
oleh proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebab terdapat berbagai
proses fisiologis yang berbeda pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangan
tanaman yang menentukan kebutuhan tanaman akan unsur hara (Sutedjo, 2002).
Pada pemupukan tanaman sorgum ini penulis menggunakan pupuk organik
dan pupuk anorganik. Jenis pupuk yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair yang digunakan berupa Pupuk Organik Teknologi
Nano dan Imun merek Paten, dengan teknologi nano pupuk ini memiliki
keunggulan berupa, nutrisi dalam paten merupakan makanan siap saji,
sehingga bisa diserap secara langsung melalui akar, batang, daun, bunga
dan buah tanpa melalui proses fotosintesis, Sistem penyerapannya lebih
cepat, dengan Teknologi Nano membuat unsur hara dapat disimpan di
jaringan tanaman, tidak menguap / hilang.

Gambar 10. Pupuk Organik Teknologi Nano dan


Imun merek Paten

Pupuk Organik Teknologi Nano Paten memiliki manfaat:


 Meningkatkan hasil & kualitas produksi,
 Mempercepat masa panen,
 Merangsang pembuahan di luar musim,
 Meringankan biaya produksi,
 Memperbaiki kualitas tanah,
 Memperkuat daya tahan tanaman terhadap cuaca ekstrim.
Paten Imun memiliki manfaat:

 Meningkatkan imunitas tanaman terhadap Bakteri, Virus & Jamur


 Meningkatkan kinerja Paten 10 kali lipat
 Menghemat fungisida sampai 100%
 Menghemat pestisida sampai 80%
 Menghemat pupuk kimia sampai 80 - 100%
Pupuk organik cair diberikan dengan dosis paten 1 sachet + imun 1
sachet pertangki, setelah dilarutkan dengan air selanjutnya disemprotkan tipis-
tipis secara merata pada tanaman, pemupukan dilakukan setiap 20 hari sekali
hingga menjelang panen

Gambar 11. Membuat pupuk organik Gambar 12. Penyemprotan pupuk


cair

2) Pupuk Anorganik

Pupuk yang digunakan dalam perawatan sorgum adalah pupuk urea.


Pupuk urea merupakan pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi
sebesar 45% - 56%. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat
diperlukan tanaman. Unsur nitrogen di dalam pupuk urea sangat bermanfaat
bagi tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Manfaat lainnya
antara lain pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar.
Unsur nitrogen di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk
urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga
membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil).
Dengan adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah
melakukan fotosintesis, pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman
(tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain). Serta, pupuk urea juga mampu
menambah kandungan protein di dalam tanaman (Suhartono, 2012).

Gambar 13. Pupuk Urea

Pupuk urea diberikan dengan dosis 3gr/tanaman, kemudian pupuk urea


diaplikasikan dengan cara di taburkan di sekitar tanaman sorgum. Pupuk urea
di berikan pada tanaman sorgum setiap 1 bulan sekali dari saat pertama kali di
tanam hingga menjel ang panen.

Gambar 14. Pemupukkan Urea


c. Penyiangan
Kompetisi tanaman sorgum dengan gulma dapat menurunkan hasil dan
kualitas biji, terutama pada awal musim hujan. Bahkan keberadaan gulma dapat
menurunkan hasil sorgum secara nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
sorgum turun 10% jika penyiangan gulma tidak dilakukan sampai tanaman sorgum
berdaun tiga helai, bahkan dapat menurunkan hasil lebih 20% jika tidak dilakukan
penyiangan gulma selama 2 minggu pertama pertumbuhan. Pada pertanaman
musim kemarau, kompetisi gulma menurunkan efisiensi dan hasil sorgum.

Gambar 15. Penyiangan Gulma

Penyiangan dilakukan selama seminggu sekali untuk menanggulangi


tumbuhnya gulma agar mengurangi kompetisi antara gulma dengan tanaman
sorgum memperebutkan unsur hara, air , dan sinar matahari. Penyiangan juga dapat
memperbaiki struktur tanah. Penyiangan dilakukan secara manual dengan cara
mencabut gulma dengan tangan, penyiangan dapat dilakukan ketika disekitar
tanaman sorgum sudah tumbuh gulma.
B. Perawatan Tanaman Porang
Syarat tumbuh tanaman porang sebagai berikut:
1. Tinggi Tempat.
Porang umumnya terdapat di lahan kering pada ketinggian hingga 800 m di
atas permukaan laut (dpl), namun yang bagus adalah daerah dengan tinggi 100-600
mdpl. Untuk pertumbuhannya memerlukan suhu 25-35 C, dan curah hujan 1.000 -
1.500 mm/tahun dan tersebar rata sepanjang tahun. Pada suhu di atas 35 C, daun
tanaman akan terbakar sedangkan pada suhu rendah, menyebabkan tanaman dorman.
Kondisi hangat dan lembab diperlukan untuk pertumbuhan daun, sementara kondisi
kering diperlukan untuk perkembangan ubi.
2. Tekstur Tanah
Sebagaimana tanaman ubi-ubian yang lain, porang akan tumbuh dan
menghasilkan ubi yang baik pada tanah bertekstur ringan hingga sedang, gembur,
subur, dan kandungan bahan organiknya cukup tinggi karena tanaman porang
menghendaki tanah dengan aerasi udara yang baik (Ermiati dan
Laksmanahardja,1996). Meskipun cukup toleran terhadap genangan, namun kondisi
genangan yang agak lama dapat mengakibatkan tanaman mati karena membusuk.
Menurut Jansen et al. (1996 cit. Flach and Rumawas 1996) pada budidaya porang
diperlukan sistem drainase yang baik sehingga air tidak menggenang. Tanaman
porang tumbuh baik pada tanah dengan pH netral (pH: 6-7).

Dalam kegiatan praktik magang ditemukan beberapa perbedaan antara teori yang
terdapat dalam buku ataupun materi selama perkuliahan dengan dilapangan.
Perbedaan ini disebabkan oleh penyesuaian dengan kondisi dan situasi dilapangan.

Berikut merupakan kegiatan praktik magang yang dilaksanakan dalam kegiatan


usaha tani:

a. Penyiangan
Seperti tanaman lainnya, gulma atau tanaman liar terkadang tumbuh tanpa
diduga, di sekitar tanaman yang sedang pembudidaya tanam. Gulma tersebut bisa
berupa rumput liar yang merupakan pesaing porang dalam kebutuhan pupuk
maupun air. Pembudidaya cukup fokus pada tanaman utama dan singkirkan
gulma-gulma yang mengganggu. Tujuannya agar umbi dapat tumbuh besar.
Sebaiknya, dilakukan sebulan setelah penanaman. Gulma bisa ditumpuk di sekitar
batang tanaman porang supaya bisa membusuk dan berubah menjadi kompos.

Gambar 16. Gulma ditumpuk disekitar


Tanaman Porang

Penyiangan dapat dilakukan secara rutin untuk menanggulangi tumbuhnya


gulma agar tidak terjadi persaingan antara gulma dengan tanaman porang yang
memperebutkan unsur hara, air dan sinar matahari, penyiangan juga dapat
memperbaiki struktur tanah. Penyiangan dilakukan secara manual dengan cara
mencabut gulma dengan tangan atau pun menggunakan kored rumput, Penyiangan
dapat dilakukan ketika disekitar tanaman porang sudah tumbuh gulma.

b. Penyiraman
Air merupakan senyawa yang penting dalam pertumbuhan tanaman. Apabila
terjadi kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu dan menghambat proses
fisiologi yang terdapat dalam tubuh tanaman sehingga laju prosesnya berlangsung
dibawah normal. Penyediaan air yang cukup pada media pertanaman diperlukan,
terutama pada tanaman muda yang sangat membutuhkan air untuk proses
pertumbuhan vegetatifnya hingga dewasa. Pada saat magang penulis jarang
melakukan penyiraman pada tanaman porang karena turun hujan setiap harinya
baik pagi maupun sore hari, jika hujan tidak turun penulis melakukan penyiraman
sehari cukup sekali tetapi jika hujan turun tanaman porang tidak disiram
Gambar 17. Penyiraman Tanaman
Porang

C. Kegiatan Panen Tanaman Padi


Panen merupakan kegiatan memetik hasil tanaman padi disawah atau di
ladang sesuai dengan kriteria tingkat kemasakan. Panen pada saat umur optimum
sangat penting untuk memperoleh mutu beras yang baik dan menekan kehilangan
hasil. Umumnya panen optimum dilakukan pada saat gabah menguning 90−95%,
kadar air gabah 25−27% pada musim hujan dan 21−24% pada musim kemarau
atau pada umur 50−60 hari setelah pembungaan, bergantung pada varietas
(Nugraha 2008).

Di Kebun Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat


varietas tanaman padi yang ditanam yaitu vareitas cakrabuana. Padi Cakrabuana
merupakan Padi Genjah tahan hama dan penyakit juga tahan tanah asem aseman,
bermalay panjang, bulir lonjong besar, pengisian bulir mudah, anakan banyak
hingga 65 anakan perumpun, batang tegak kokoh, aman dari serangan burung
karena daun bendera tegak. Benih Padi Genjah Cakrabuana sendiri merupakan
jenis Tanaman padi yang cepat berbuah. Varitas Cakrabuana sangat cocok ditanam
di musim kemarau dan musim hujan. Panen dari varietas ini pada umur 104 hari
setelah semai (hss) atau setara dengan 75-80 hari setelah tanam (hst).
Dalam kegiatan ini akan dijelaskan proses pemanenan padi dan proses
merontokan padi.;
1. Penentuan Kriteria Panen Padi
Penentuan saat panen dapat dilakukan dengan cara melihat
kenampakan padi pada hamparan sawah, umur panen optimal padi dicapai
apabila 90 – 95 % butir padi pada malai sudah berwarna kuning atau kuning
keemasan, pada kondisi ini akan menghasilakan gabah berkualitas baik
sehingga menghasilkan rendeman giling yang baik. Ataupun dengan cara
dengan melihat deskripsi varietas padi dan mengukur kadar air dengan
moisture tester. Berdasarkan deskripsi varietas padi umur panen yang tepat
adalah 30 – 35 hari setelah berbunga merata atau 135 – 145 HST, berdasarkan
kadar air umur padi optimal dicapai setelah kadar air gabah mencapai 22 -23
% pada musim kemarau dan antara 24 – 26 % pada musim penghujan

Gambar 18. Padi siap panen

2. Panen Padi
Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang tepat, menggunakan
alat dan mesin panen yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomi dan
ergonomis serta menerapkan sistem panen yang tepat. Ketidaktepatan dalam
melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan
mutu hasil yang rendah.
Pemanenan padi yang dilakukan penulis menggunakan alat sabit bergerigi.
Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara cepat. Sabit
terdiri 2 jenis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi. Sabit biasa/bergerigi pada
umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang berpostur
pendek. Penggunaan sabit bergerigi sangat dianjurkan karena dapat menekan
kehilangan hasil sebesar 3% (Damardjati et al, 1989; Nugraha et al, 1990).

Gambar 19. Pemanenan Padi Menggunakan


Sabit Bergerigi

3. Penumpukan dan Pengumpulan


Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pasca panen
setelah padi dipanen. Ketidaktepatan dalam penumpukan dan pengumpulan padi
dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk menghindari atau
mengurangi terjadinya kehilangan hasil sebaiknya pada waktu penumpukan dan
pengangkutan padi menggunakan alas. Penggunaan alas dan wadah pada saat
penumpukan dan pengangkutan dapat menekan kehilangan hasil sekitar 0,94 % –
2,36 %.

Gambar 20. Penumpukkan dan pengumpulan padi


4. Perontokan
Perontokan merupakan tahap pasca panen setelah pemanenan padi,
penumpukan dan pengumpulan padi. Pada tahap ini kehilangan hasil dari
ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat dicapai lebih dari 5 %.
Perontokan dapat dilakukan dengan mesin atau tenaga manusia .
Di Kebun Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
menggunakan Power Thresher dalam merontokkan padi. perontokan dilakukan
dengan menyentuhkan malai padi ke gerigi alat yang berputar sampai terpisah
antara batang dan gabah padi. Hasil buliran padi yang telah rontok dari jerami
dimasukan ke dalam karung, kemudian dimasukkan ke dalam gudang
penyimpanan.

Gambar 21. Pengisian Bahan Gambar 22. Perontokan Padi


Bakar Mesin Power Thresher Menggunakan mesin Power Thresher
D. Mengikuti Kegiatan BIMTEK Pasca Panen

Kegiatan diselenggarakan oleh Kantor Dinas Tanaman Pangan dan


Hortikultura yang berlangsung pada tanggal 21-23 September 2022 Di Hotel
Swiss-Belinn, Singkawang. Kegiatan ini berupa Bimbingan Teknologi Pasca Panen
yang dimana akan diisi pemateri dari beberapa narasumber seperti CV Javatech
Agro Persada, CV. Adi Setia Utama Jaya (Gunung Biru), dan PT Pura Group.
Peserta yang diundang ada yang dari kelompok tani setiap kabupaten dan dinas
pertanian Kabupaten.

Gambar 23. Kegiatan BIMTEK Pasca Panen


Tahun 2022

E. Kunjungan Ke UPH Keladi Kelompok Tani Setapuk Mandiri Di Singkawang


Dalam kesempatan ini penulis menghadiri ke Unit Pengolahan Hasil (UPH)
Keladi yang berada di Setapuk, Singkawang Utara. UPH Keladi ini dikelola oleh
Kelompok Tani yang bernama Setapuk Mandiri. Kelompok Tani Setapuk Mandiri ini
Mendapat bantuan fasilitas dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat berupa peralatan pengolahan, bangunan, serta bimbingan teknis.
Selain itu kelompok tani mendapatkan bimbingan manejerial, tata usaha pengolahan
yang baik agar menambah daya saing dan nilai jual.
Gambar 24. Peresmian UPH Keladi oleh
Kepala Dinas Pertanian TPH

Dalam Kunjungan ini Penulis berkesempatan melihat langsung proses


pengelolahan hasil keladi. Pengolahan dimulai dari pembersihan keladi, pemotongan
keladi, perendaman keladi, Penggorengan hingga pengemasan keladi siap dipasarkan.
Gambar 25. Proses Pengolahan Keripik Keladi

Gambar 25. Mesin Pengolahan Keladi


Gambar 25. Keripik (Keladi, pisang dan singkong)
Siap Untuk Dipasarkan

F. Kunjungan Kebun Talas Gapoktan JAS-B Pasir Panjang

Dalam kesempatan ini penulis menghadiri ke Kebun Kelompok Tani JAS-B


(Jujur Akur Sukses Bersama) yang di ketuai oleh Naweri. lokasi kebun ini
bertempat Di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota
Singkawang. Kelompok Tani JAS-B ini dibentuk pada Tahun 2014, dengan luas
lahan 60 Hektare dan memiliki jumlah anggota sebanyak 120 orang. Naweri
beserta anggotanya sudah melakukan usaha tani dari Tahun 2001, pada Tahun
2010 Kelompok Tani Naweri dan anggotanya dibentuk karena difasilitasi oleh
Pemerintah Kota Singkawang.

Gambar 26. Kunjungan Ke Kebun Gapoktan JAS-B


Pasir Panjang
Komoditi yang ada Di Kebun Gapoktan JAS-B ini meliputi talas, selain itu
ada juga komoditi lain seperti tanaman gambas, mentimun, labu, dan kurma.
Komoditi kurma merupakan bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang dimana bertujuan untuk melihat apakah kondisi bibit bantuan
kurma ini cocok untuk dikembangkan di kebun JAS-B. Untuk pemasaran hasil
pertanian langsung dijual ke pengepul atau distributor di pasar Kota Singkawang
dan pasar Flamboyan Kota Pontianak.

Gambar 27. Kebun Gapoktan JAS-B Di Pasir


Panjang
G. Mengunjungi Alsintan Pasca Panen Padi di Semparuk Gapoktan Daronando
Dalam kegiatan ini penulis berkesempatan mengunjungi Alsintan Pasca Panen
Padi. Kelompok Tani Daronando ini di ketuai oleh Pak Sukiman. Alsintan ini
merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian Pusat, Provinsi, dan Pemerintah
Daerah. Adapun Alsintan Pasca Panen Padi yang didapat berupa Vertical Dryer,
Rice milling unit (RMU) , Rice Grading (pemisahan beras utuh,beras pecah),
hingga Mesin Packing.
Gambar 28. Alsintan Pasca Panen Padi Di Gapoktan Daronando

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan magang yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang budidaya tanaman sorgum dan juga tanaman lain, dapat memperoleh
pengalaman, keterampilan dan dapat terlibat langsung dalam proses
pengolahan dan tahapan budidaya di kebun
2. Secara keseluruhan tahapan teknik budidaya sorgum di Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat sudah berjalan dengan
baik. Walaupun demikian masih terdapat masalah yang perlu mendapatkan
perhatian. Permasalahan yang terjadi yaitu pada tanaman sorgum ialah pada
penanaman sorgum menggunakan benih tidak semua nya tumbuh, sedangkan
yang menggunakan penanaman stek tumbuh dengan baik.
3. Budidaya tanaman sorgum terdiri dari persiapan lahan, penyiapan benih dan
stek sorgum, penanaman, perawatan (penyiraman, pemupukan, penyiangan)
B. Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Diharapkan kegiatan budidaya di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura lebih
ditingkatkan lagi dengan menanam tanaman pangan yang beragam.
2. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini tentang tanaman
sorgum, sehingga dapat melakukan budidaya tanaman sorgum dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA

Deptan. 1990. Teknologi budidaya sorgum. Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian
Provinsi Irian Jaya. www.pustaka.litbang.deptan.go.id

Ermiati and M.P. Laksmanahardja. 1996. Manfaat iles-iles (Amorphophallus sp) sebagai
bahan baku makanan dan industri. Jurnal Litbang Pertanian 15 (3):74-80.

Jansen, P.C.M., C. van der Wilk, and W.L.A. Hetterscheid. 1996. Amorphophallus Blume ex
Decaisne. In Flach, M. and F. Rumawas (eds.). PROSEA: Plant Resources of South-
East Asia No 9. Plant Yielding Non-seed Carbohydrates. Leiden: Backhuys
Publishers.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): IPB Press.

Nugraha, S., A. Setyono, dan D.S. Damardjati. 1990. Pengaruh keterlambatan perontokan
padi terhadap kehilangan dan mutu. Kompilasi Hasil Penelitian 1988/1989,
Pascapanen. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi

Nugraha, S. 2008. Penentuan umur panen dan sistem panen. Informasi Ringkas Bank
Pengetahuan Padi Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian Bogor. http://pustaka.litbang. deptan.go.id

Pandu B Wahono, 1995. Petunjuk Teknis persiapan dan pengolahan lahan pembangunan HTI
Pulp. Pontianak

Sutedjo. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Suhartono. 2012. Unsur-Unsur Nitrogen Dalam Pupuk Urea. UPN Veteran, Yogyakarta.

Tabri, Fahdiana dan Zubachtirodin. 2016. Budi Daya Tanaman Sorgum. Balai Penelitian
Tanaman Serealia
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat permohonan pelaksanaan magang


Lampiran 2. Surat balasan dinas terkait
Lampiran 3. Surat keterangan jalan dari fakultas
Lampiran 4. Daftar hadir kegiatan magang
Lampiran 5. Surat perintah tugas mengikuti BIMTEK Pasca Panen
Lampiran 6. Form Penilaian Aktivitas Magang
Lampiran 6. Dokumentasi

Gambar 29. Tanaman Sorgum


(13/09/2022)

Gambar 30. Tanaman Sorgum


(28/09/2022)

Gambar 31. Penyerahan plakat dan perpisahan)

Anda mungkin juga menyukai