Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA (Citrullus Vulgaris)

DI PEKARANGAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)


BATUMARTA UNIT I

Oleh

RICHI SETIAWAN
1841027

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BATURAJA

BATURAJA

2021

1
KATA PENGATAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan magang

Laporan ini disusun berdasarkan data dan pengamatan selama melaksanakan

magang dari tanggal 12 Agustus sampai 10 September 2021 di BPP (Balai

Penyuluhan Pertanian) Batumarta Unit 1 Kecamatan Lubuk Raja.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir Gribaldi, M.Si selaku dekan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja

2. Nurmala Dewi, S.P., M.Si selaku Ketua Program Studi Agroteknlogi

Fakultas Pertanian Universitas Baturaja

3. Ir. Nurlaili, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah dengan penuh

pengertian dan ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis dalam

membuat laporan

4. Suratno, S.P selaku ketua Badan Penyuluhan Pertanian Batumarta I yang

telah memberikan dukungan kepada peserta magang

5. Seluruh staff dan penyuluh yang telah memberikan kerjasama yang baik

selama pelaksanaan magang

6. Orang tua kami, kakak serta teman-teman yang telah memberikan

motivasi, semangat, bantuan serta doa kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan kegiatan magang ini.

i
ii

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak

kekuranagan baik dari cara penulisan maupun susunanannya, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan

dan semoga Allah SWT akan membalas kebaikan yang telah diberikan kepada

kami dalam menyelesaikan kegiatan magang ini, Aamiin.

Baturaja, September 2021

Penulis

Richi Setiawan
NPM. 1841027

ii
iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Richi, Kotabumi pada tanggal 05 Mei 2000, Saya putra

ketiga dari tiga bersaudara lahir dari pasangan Bapak Herwan Edison dan Ibu Sari

Herlinawati. Pada tahun 2012 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 25 OKU,

tahun 2015 lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 OKU dan pada tahun

2018 penulis lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 OKU.

Pada tahun 2018 penulis memasuki masa kuliah di Universitas Baturaja,

penulis juga telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) XXVI di Kelurahan

Sepancar Lawang Kulon, Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering

Ulu. Pada tanggal 12 Agustus sampai 10 September 2021 penulis telah

menyelesaikan Magang serta menyelesaikan laporan magang yang berjudul “

“Teknik Budidaya Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris) Di Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kab. Ogan Komerung Ulu”.

iii
iv

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Riwayat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batumarta I
B. Sistematika Dan Morfologi Tanaman Semangka
C. Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
D. Budidaya Tanaman Semangka

BAB III PELAKASANAAN MAGANG


A. Tempat Dan Waktu
B. Kegiatan Magang
C. Metode Yang Digunakan
D. Parameter Yang Diamati
E. Jadwal Kegiatan Magang

BAB IV HASIL MAGANG


A. Balai Penyuluhan Pertanian Batumarta Unit I
B. Teknik Budidaya Tanaman Semangka

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian, mahasiwa

Fakultas Pertanian Universitas Baturaja diwajibkan belajar bekerja di dunia

kerja yang sesungguhnya yang disebut magang, setelah bersangkutan

memenuhi persyaratan tertentu. Magang merupakan salah satu mata kuliah

yan harus diselesaikan setiap mahasiwa sebagai cara mempersiapkan diri

untuk menajdi Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional siap kerja,

siap membuka lapangan pekrjaan sendiri dan mampu mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh dalam dalam kehidupan pasca perguruan tinggi. Selama

magang mahasiswa bekerja sebagai tenaga kerja di instansi/perusahaan yang

bergerak dibidang pertanian, perkebunanm, industri, agroindustri, Koperasi

Unit Desa (KUD), Badan Penyuluh Pertanian, Lembaga Penelitian Pertanian,

Usaha Kecil Menengah (UKM) agribisnis yang telah memiliki izin usaha, dan

tempat magang lain yang relevan dengan bidang pertanian, khusunya

agroteknologi dan agribisnis, sehingga mampu menyerap berbgai pengalaman

kerja yang sesungguhnya dan sesuai dengan disiplin ilmu.

Tanaman semangka (Citrullus vulgaris. Scard) adalah tanaman yang

berasal dari Benua Afrika tepatnya di gurun pasir Kala hari. Penyebarannya

ke India, China dan Amerika dilakukan oleh para pelayar dari pedagang.

Buah semangka memiliki daya tarik tersendiri dari buahnya yang segar dan

1
2

manis. Kandungan airnya mencapai 92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya

adalah vitamin. Semangka termasuk tanaman musim kering, tetapi akhir-

akhir ini dengan teknologi yang makin berkembang, semangka dapat ditanam

kapan saja. Agar dapat tumbuh dengan baik dan cepat, tanaman semangka

membutuhkan iklim yang kering, panas dan tersedia cukup air (Mulyanto,

2012).

Tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) memiliki daya tarik

khusus di mata penikmatnya dan merupakan salah satu tanaman holtikultura

yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis,

kandungan airnya banyak, dan renyah. Tanaman semangka termasuk salah

satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi

perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan

budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung

upaya peningkatan pendapatan petani. Daya tarik budidaya semangka bagi

petani terletak pada nilai ekonominya yang tinggi. Praktek budidaya

semangka umumnya menghasilkan keuntungan mencapai 5,8 juta/hektar

dalam 1 musim (Prahasta, 2009).

Budidaya tanaman semangka di Indonesia masih terbatas untuk memenuhi

pasaran dalam negeri. Padahal terbuka peluang yang sangat luas bahwa

semangka dapat diekspor ke luar negeri, sebab kondisi alam Indonesia

sesungguhnya lebih menguntungkan daripada kondisi alam negara produsen

lain di pasaran internasional. Permintaan pasar dunia akan semangka


3

mencapai 1.506.000 ton, sampai saat ini Indonesia mendapat peluang ekspor

semangka cukup besar yaitu 1.144 ton per tahun (Anonim 2008).

Buah semangka yang berkualitas baik dapat dihasilkan melalui teknik

budidaya tanaman semangka yang tepat serta pengendalian hama penyakit

yang intensif. Tanaman semangka dibudidayakan seperti halnya tanaman

hortikultura yang lain begitu pula dengan cara perawatannya. Perawatan

tanaman semangka meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan,

pemangkasan, pengendalian hama penyakit.

B. Tujuan Magang

1. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dan

menerapkannnya dalam dunia kerja

2. Melatih mahasiwa menjadi manusia yang disiplin, bertanggung jawab,

berfikir maju dan berjiwa kewirausahaan.

3. Mencetak SDM yang handal dalam dunia kerja pertanian khususnya

agroteknologi dan agribisnis.

4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi

dilingkungan kerja

C. Manfaat Magang

1. Bagi Perguruan Tinggi

a. Dapat menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan

tinggi dengan dunia kerja


4

b. Dapat terciptanya kerjasama antara perguruan tinggi dengan dunia

usaha dan industri dibidang agroteknologi dan agribisnis

2. Bagi mahasiswa

a. Dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisai di

lingkungan kerja

b. Dapat melatih mahasiswa untuk menjadi manusia yang disiplin,

bertanggung jawab, berpikir maju dan berjiwa kewirausahaan

c. Dapat memperoleh pengalaman dalam dunia kerja

3. Bagi Perusahaan

a. Dapat meninngkatkan kerjasama antara perusahaan dan perguruan

tinggi

b. Dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja dari perusahaan

c. Dapat meningkatkan citra perusahaan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Riwayat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batumarta Unit I

1. Sejarah

Daerah pemukiman transmigrasi Batumarta yang terdiri unit I sampai

XIV terdapat 2 BPP, salah satunya BPP Batumarta I yang terletak di

Batumarta I. Balai Penyuluhan Pertanian yang dulunya berada di

Batumarta Unit VI sehubungan dengan pemekaran Kabupaten yang

menjadi Kabupaten OKU, OKU Timur dan OKU Selatan maka BPP ini

pindah ke Desa Batumarta Unit I di Wilayah Kecamatan Lubuk Raja pada

Tahun 2004. Sehubungan dengan perkembangan dan kebijakan pemerintah

daerah BPP Batumarta I menjadi BP3K Batumarta I dan pada tahun 2018

berubah lagi menjadi BPP Batumarta I di bawah Dinas Pertanian

Kabupaten OKU (BPP Batumarta I, 2019).

2. Wilayah Binaan

Wilayah kerja BPP Batumarta I berdasarkan Keputusan Bupati OKU

Nomor 74/KPTS/XXXIX/2017 tanggal 17 Februari 2017 tentang Wilayah

Binaan Penyulu Pertanian di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU

yaitu Kecamatan Lubuk Raja dan Kecamatan Baturaja Timur. Kecamatan

Lubuk Raja yang terdiri dari 7 Desa dan Kecamatan Baturaja Timur terdiri

dari 4 Desa dan 9 Kelurahan.

5
6

Kecamatan Lubuk Raja terdiri atas Desa Batumarta I, Desa Batuwinangun,

Desa Baturaden, Desa Batumarta II, Desa Marta Jaya, Desa Lekis Rejo, Desa

Lubuk Banjar sedangkan Kecamatan Baturaja Timur terdiri atas Kelurahan

Sepancar Lawang Kulon, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kelurahan

Kemala Raja, Kelurahan Sukaraya, Kelurahan Baturaja Lama, Kelurahan

Pasar Baru, Kelurahan Sukajadi, Kelurahan Sekar Jaya, Kelurahan Baturaja

Permai, Desa Tanjung Kemala, Desa Terusan, Desa Air Poah dan Desa

Tanjung Baru.

3. Uraian Tugas

a. Kepala BPP

Tugas pokok kepala BPP sebagai berikut: (1) Menyusun program

penyuluhan pada tingkat balai penyuluhan pertanian sejalan dengan

program penyuluhan kabupaten, (2) Melaksanakan penyuluhan

berdasarkan program penyuluhan, (3) Memfasilitasi dan menyebarkan

informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar, (4)

Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama

dan pelaku usaha, (5) Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS,

penyuluh swadaya dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran

secara berkelanjutan, (6) Melaksanakan proses pembelajaran melalui

percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan

pelaku usaha, (7) Melaksanakan pelatihan dan konsultasi di BPP dua


7

minggu sekali, (8) Melakukan monitoring, supervisi, dan evaluasi

penyelenggaraan penyuluhan. Tugas pokok kepala BPP adalah identik

dengan tugas pokok balai penyuluhan pertanian (BPP). Sedangkan fungsi

balai penyuluhan pertanian (BPP) adalah sebagai tempat pertempuran

aparat, pelaku utama, dan pelaku usaha pertanian.

b. Programer

Tugas pokok programa sebagai berikut: (1) Membantu kepala balai

dalam bidang tugasnya, (2) Melaksanakan identifikasi potensi sumber

daya penyuluhan dalam rangka penyusunan perencanaan program dan

programa penyuluhan, (3) Melaksanakan kegiatan pengumpulan dan

pengolahan data penyuluhan, (4) Menyiapkan, merencanakan dan

melaksanakan atau kerja sama dengan UPTD lingkup pertanian dalam

pengkajian dan pengembangan teknologi bidang pertanian sesuai dengan

kearifan lokal, (5) Menyusun program dan programa penyuluhan tingkat

balai penyuluhan, (6) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program

penyuluhan tingkat balai penyuluhan, (7) Melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh kepala balai penyuluhan.

c. Supervisi

Tugas pokok supervisi sebagai berikut: (1) Membantu kepala

balai penyuluhan dalam bidang tugasnya, (2) Melaksanakan monitoring


8

terhadap pelaksanaan program dan programa penyuluhan baik secara

rutin maupun berkala, (3) Melaksanakan supervisi terhadap kinerja

penyuluh yang berada di wilayah balai penyuluhan, baik secara rutin

maupun berkala, (4) Menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil

kegiatan penyuluhan, (5) Mengkoordinasikan penyiapan bahan rapat

koordinasi dengan instansi tingkat kecamatan dan kabupaten, (6)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala balai penyuluhan

sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Tata Usaha

Tugas pokok tata usaha sebagai berikut: (1) Membantu kepala

balai penyuluhan dalam bidang tugasnya, (2) Memimpin kegiatan sub

bagian yang ada dalam lingkungan dan bertanggung jawab atas

kelancaran tugasnya, (3) Melaksanakan pengelolaan urusan umum

meliputi surat menyurat, keprotokolan, kearsipan dan dokumentasi (4)

Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, perlengkapan dan

kepegawaian, (5) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, (6)

Melaksanakan koordinasi kegiatan bidang-bidang, baik pemerintahan

dan pembangunan, (7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

kepala balai sesuai bidang tugasnya.


9

Struktur Organisasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batumarta I

KA. BPP/Koordinator Penyuluh


Suratno, S.P

Tata Usaha

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


PPL Urusan Program PPL Urusan Supervisi

Ir.Yunita Tawantina Wanito, A.Md

PENYULUH

POKTAN/G APOKTAN
10

B. Sistematika dan Morfologi Tanaman Semangka

Klasifikasi ilmiah semangka menurut Sobir dan Siregar (2010) antara lain:

Kingdom : plantae

Divisi : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)

Ordo : violales

Family : curcubitaceae (suku labu-labuan)

Genus : Citrullus

Spesies : Citrullus vulgari.

Tanaman semangka termasuk jenis tanaman menjalar atau merambat dengan

perantara alat pemegang berbentuk pilin, dan hidupnya semusim. Sistem

perakarannya menyebar ke samping dan dangkal. Batang tanaman semangka

bersegi dan berambut. Panjang batang antara 1,5-5,0 meter dan Tanamannya

bercabang menjalar di permukaan tanah atau dirambatkan pada turus dari bilah

bamboo (Rukmana, 2006).

Helaian daun menyirip kecil-kecil, permukaannya berbulu, bentuknya mirip

jantung dibagian pangkalnya, ujungnya meruncing, tepinya bergelombang dan

berwarna hijau tua. Letak daun bersebrangan satu sama lain dan tersusun dalam

tangkai berukuran dalam tangkai berukuran relatif panjang (Rukmana, 2006).

Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina

(pistillate), dan bunga sempurna (hermaphrodite). Namun demikian, umumnya


11

semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan proporsi 7 : 1. Bunga

jantan memiliki tangkai sepanjang 12-45 mm, mahkota bunga sepanjang 10-25

mm, dan berwarna hijau kekuningan. Sementara bunga betina berbentuk tunggal

dengan panjang tangkai 45 mm, lima helai mahkota bunga, dan berwarna kuning

kehijauan. Bunga tersebut keluar dari ketiak daun dan biasanya mekar pada pagi

hari (Sobir dan Siregar, 2010).

Semangka tersedia dalam banyak bentuk, warna dan bermacam-macam ukuran.

Bentuknya bervariasi mulai dari bulat hingga lonjong, dengan warna-warna yang

berbeda mulai dari hijau muda hingga kehitaman. Warna kulit buah dapat mulus,

C. Syarat Tumbuh Tanaman Semangka

Setiap tanaman memerlukan kondisi optimum lingkungan sekitar untuk

memperoleh hasil yang optimum. Kondisi optimum pada hakekatnya tidak pernah

100% tercapai. Lingkungan dalam arti yang luas setiap detik, hari, bulan dan tahun

dipengaruhi oleh faktor-faktor alami yang saling mempengaruhi dan mengisi.

Faktor-faktor tersebut adalah: iklim dibentuk oleh matahari, curah hujan, angin

dan suhu udara, tanah, ketinggian tempat di atas permukaan air laut, tinggi

rendahnya permukaan air tanah, pengairan. Menurut Rukmana (2004) syarat

tumbuh tanaman semangka adalah sebagai berikut:

1. Iklim

Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman semangka adalah 100 sampai

300 meter di atas permukaan laut. Namun demikian pada ketinggian kurang
12

dari 100 meter atau ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut

pun masih dapat ditanam semangka. Apabila suhu udara di sekitar tanaman

senantiasa tinggi dan kering, maka air diperlukan untuk pertumbuhan

tanaman. Kebutuhan air ini mutlak, terutama pada masa awal pertumbuhan

tanaman. Curah hujan yang dibutuhkannya hanya 40 sampai 50 mm per bulan.

Bila hujan terlalu lebat dan lahan sampai tergenang, pertumbuhan tanaman

dapat terganggu.

2. Tanah

Tanah yang cocok untuk ditanami semangka adalah tanah yang sarang

(porous) hingga mudah membuang kelebihan air. Tetapi tanah yang terlalu

mudah membuang air kurang baik pula untuk ditanami semangka, karena

tanah demikian akan membutuhkan frekuensi penyiraman yang lebih sering

hingga menambahkan tenaga untuk melakukan kegiatan penyiraman.

Sebaliknya, tanah yang terlalu padat ataupun menyerap dan menyimpan air

sama sekali tidak cocok untuk

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik untuk areal penanaman semangka adalah: 0-400

m dpl. Pada ketinggian 400-900 m dpl, pertumbuhan tanaman kurang baik.

Pada ketinggian lebih dari 700 m dpl, tanaman menghasilkan buah bermutu

rendah dan rasa kurang manis.


13

D. Budidaya Tanaman Semangka

1. Pembukaan dan Pengolahan Lahan

Bila areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang masih

tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampah

tanah itu mudah dicangkul. Lahan yang ditanami dilakukan pembalikan

tanah untuk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan

yang merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu

dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis batuan yang ada dibuang,

sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yang akan

ditanam di areal tersebut.

2. Pembentukan Bedengan

Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di

dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat.

Lebar bedengan tergantung teknik budidaya yang digunakan. Untuk

penanaman sistem turus, lebar bedengan adalah 100-110 m; sistem tanpa

turus dengan 1 baris tanaman, lebar bedengan 200 cm; sistem tanpa turus

dengan 2 baris tanaman, lebar bedengan 400 cm. Panjang bedengan

maksimum 12-15 m, tinggi bedengan 30-50 cm, lebar parit 30-50 cm.

3. Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang

yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau

dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna
14

untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan

dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan

secara merata.

4. Pembibitan

a. Syarat teknis benih

Benih semangka yang baik adalah bentuk tidak keriput, tidak

mengapung jika direndam. Ada dua jenis benih semangka yang biasa

ditanam yaitu benih 5 semangka tidak berbiji (triploid) dan benih

semangka berbiji. Benih semangka tidak berbiji umumnya mempunyai

kulit biji yang sangat keras. Jika ingin menanam semangka tanpa biji

maka harus juga menanam semangka berbiji di sebelahnya sebagai

sumber polinator.

b. Penyiapan benih

Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih

disiapkan alat bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena

tanpa direnggangkan biji tersebut sulit untuk berkecambah, alat bantu

tersebut berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk segitiga

panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil yang mempunyai

permukaan lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena bijinya

tidak keras sehingga mudah membelah pada waktu berkecambah.


15

c. Teknik penyemaian benih

Sebelum disemai, benih semangka diperam terlebih dahulu. Caranya

adalah benih yang telah dikeringkan diletakkan di atas kain handuk,

kemudian dilipat. Masukkan bungkusan tersebut ke dalam kaleng atau

stoples yang dilapisi pasir dan kertas koran basah. Untuk memberikan

suasana hangat, kaleng diberi penerangan lampu pijar 15 watt, pada

jarak 5-10 cm di atas bungkusan. Pemeraman dilakukan selama 24-48

jam. Setiap 4-6 jam sekali perlu pengontrolan kelembaban. Jika kondisi

kering, segera semprotkan air menggunakan hand sprayer kecil. Benih

yang telah diperam, dimasukkan ke dalam polibag kecil (ukuran 12 x 12

cm) yang telah berisi media tanam yaitu campuran tanah dan pupuk

kandang (1:1). Kedalaman lubang tanam 1,5 cm. Setalah ditanam,

lubang ditutup dengan tanah halus yang dicampur abu sekam (2:1).

Kemudian polibag-polibag tersebut ditutup karung goni selama 2-3 hari.

d. Pemeliharaan persemaian

Polibag-polibag diberi disungkup plastik transparan serupa rumah kaca

mini dan salah satu sisi yang terbuka. Sungkup ini juga dilengkapi

dengan naungan paranet. Bibit yang masih muda diberi sinar matahari

pagi saja, maksimum hingga pukul 09.00. Tiga hari sebelum pindah

tanam, sungkup harus dibuka total, sehingga bibit mendapatkan

matahari penuh. Penyiraman dilakukan rutin untuk mempertahankan

kelembaban. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan 6 pupuk


16

daun, untuk memacu perkembangan bibit, dicampur dengan fungisida,

dilakukan rutin 3 hari sekali.

e. Pemindahan bibit

Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai,

dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah.

5. Teknik Penanaman

a. Pembuatan lubang tanam

Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian

berumur 14 hari dan telah tumbuh daun ± 2-3 lembar. Sambil menunggu

bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman

8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu

sebelum bibit dipindah ke darat. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan

dengan jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/tergantung tebal tipisnya

bedengan. Lahan tertutup dengan plastik mulsa, maka diperlukan alat

bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang

disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang.

b. Penanaman

Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram scr massal

supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal

sekitar ¾ tinggi bedengan, & dibiarkan sampai air meresap. Sebelum


17

batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit

menggunakan kantong plastik yg ada.

6. Pemeliharaan Tanaman

a. Penjarangan dan penyulaman

Tanaman semangka yg berumur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila

tumbuh terlalu lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dgn

bibit baru yg telah disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan

bila tanaman terlalu lebat dgn memangkas daun & batang yg tidak

diperlukan, karena menghalangi sinar matahari yg membantu

perkembangan tanaman.

b. Penyiangan

Adanya gulma di sekeliling tanaman dapat menghambat pertumbuhan

tanaman, bahkan mengurangi produksi. Gulma juga dapat dijadikan

inang bagi hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan dengan mencabut

atau membuang gulma yang tumbuh di bedengan atau parit. Bila

menggunakan sistem mulsa 9 plastik hitam perak (MPHP), penyiangan

hanya dilakukan di tepi-tepi parit karena praktis gulma tidak dapat

tumbuh di dalam bedengan. Penyiangan ini dilakukan rutin.

c. Pembubunan

Pembubunan tanah dilakukan dengan menimbun kembali tanah yang

tererosi karena penyiraman, agar akar-akar tidak muncul ke permukaan


18

tanah. Pembumbunan hanya dilakukan untuk penanaman sistem tanpa

mulsa.

d. Penyiraman

Sistem irigasi yg digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan

melalui saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pd musim

kemarau 4-6 hari dgn volume pengairan tidak berlebihan. Bila dgn

pompa air sumur (diesel air) penyiraman dilakukan dgn bantuan slang

plastik yg cukup besar sehingga lebih cepat. Tanaman semangka

memerlukan air scr terus menerus & tidak kekurangan air.

e. Pemupukan

Pemberian pupuk organik pd saat sebelum tanam tidak akan semuanya

terserap, maka dilakukan pemupukan susulan yg disesuaikan dgn fase

pertumbuhan. pd pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun

(Topsil D), pd fase pembentukan buah & pemasakan diperlukan

pemupukan Topsis B utk memperbaiki kualitas buah yg dihasilkan.

Pemberian pupuk daun dicampur dgn insekstisida & fungisida yg

disemprotkan bersamaan scr rutin.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama tanaman semangka dpt digolongkan dlm 2 kelompok: hama yg tahan

& tidak tahan terhadap peptisida. Hama yg tidak tahan terhadap pestisida

(Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup
19

bergelombol, tidak bersayap, & mudah berkembang biak. Gejala yg terjadi

daun berberecak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian

dilakukan scr non kimiawi & kimiawi dgn obatobatan. Hama kedua adalah

hama yg tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing,

anjing & ayam). Pengendallian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan

pagar yg mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yg menghasilkan

bunyi-bunyian bila tertiup angin & diadakan pergiliran jaga.

8. Panen

a. Ciri panen

Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya:

setelah terjadi perubahan warna buah, & batang buah mulai mengecil

maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen). Masa panen dipengaruhi

cuaca, & jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah

berbiji).

b. Cara panen

Dalam pemetikan buah yg akan dipanen sebaiknya dilakukan pd saat

cuaca cerah & tidak berawan sehingga buah dlm kondisi kering

permukaan kulitnya, & tahan selama dlm penyimpananan ataupun

ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka

dilakukan beserta tangkainya.

c. Periode panen
20

Panen dilakukan dlm beberapa periode. Apabila buah scr serempak dpt

dipanen scr sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dpt dilakukan

2 kali. Pertama dipetik buah yg sudah tua, ke-dua semuanya sisanya

dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah daun-daun sudah mulai

kering karena buah sudah tidak dpt berkembang lagi maka buah tersebut

harus segera dipetik.

d. Perkiraan produksi

Hasil produksi dari masing-masing pohon semangka perlu diadakan

pembatasan hasil buahnya, sehingga dpt diperkirakan jumlah

produksinya. scr wajar, jumlah buah berkisar antara 2-3 buah setiap

pohon (1 buah pd cabang pohon & 2 buah pd batang utama dari pohon),

dgn berat buahnya ± 6-8 kg per pohon.


BAB III

PELAKSANAAN MAGANG

A. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan magang ini di laksanakan mulai tanggal 12 Agustus 2021

sampai dengan 12 September 2021. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian

Batumarta Unit I Kec. Lubuk Raja Kab. Ogan Komering Ulu.

B. Kegiatan magang

Kegiatan magang yang di lakukan di Balai Penyuluhan Pertanian Batumarta

Unit I adalah melakukan pengamtan cara budidaya tanaman semangka di Balai

Penyuluhan Pertanian Batumarta Unit I Kec. Lubuk Raja Kab. Ogan Komering

Ulu.

C. Metode yang Digunakan

Metode yang di lakukan dalam pengamatan data praktik magang ini adalah

pengamatan data primer dan pengamatan data sekunder, data primer di dapat dari

data yang di lakukan di lapangan atau praktik lapangan sedangkan data sekunder

adalah data yang di dapat dari literatur, media sosial, buku-buku tentang tanaman

semangka, jurnal, buku pustaka, dan buku cetak.

21
22

1. Metode observasi dan praktik langsung

Mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk mngamati serta melihat

keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan dan berpatisipasi dalam

setiap kegiatan yang di lakukan di lapangan .

2. Metode wawancara

Mahasiswa melakukan wawancara dan bertanya langsung kepada

pihak yang terkait di lapangan serta orang-orang yang terlibat langsung

dalam pelaksanaan di lapangan dan bertanggung jawab terhadap semua

masalah teknis dilapangan.

3. Studi pustaka

Penulis menggunakan berbagai literatur yang bisa memperkuat isi

tulisan seperti jurnal, buku, dan barbagai literatur lain yang berkaitan

dengan ilmu pengetahuan tentang budidaya tanaman semangka

D. Parameter yang diamati

Parameter yang diamati selama mengikuti kegiatan magang adalah:

1. Penyiapan dan Pengolahan lahan

2. Penanaman

3. Pemeliharaan (Penyiraman, Pemberian pupuk, penyiangan gulma dan

pengendalian hama dan penyait)


23

E. Jadwal Kegiatan Magang

Tabel 1. Laporan kegiatan magang fakultas pertanian agroteknologi di Balai


Penyuluhan Pertanian Batumarta Unit I

No Waktu Kegiatan Ket

Hari pertama magang melakukan


Kamis, 12 perkenalan kepada ketua BPP dan
1 berdiskusi tentang kegiatan magang Selesai
Agustus 2021
yang akan dilakukan di kantor BPP
Batumarta
Jumat, 13 Melakukan kegiatan pembersihan Selesai
2
Agustus 2021 secara gotong-royong di kantor BPP
Melakukan penyiapan dan pengolahan
3 Senin, 16
lahan di pekarangan kantor BPP untuk Selesai
Agustus 2021
ditanami tanaman hortikultura
Selasa, 17 Melakukan penyiapan dan pengolahan
4 lahan di pekarangan kantor BPP untuk Selesai
Agustus 2021
ditanami tanaman hortikultura
Rabu, 18 Pengambilan bambu didaerah tegal
5 arum bersama-sama untuk digunakan Selesai
Agustus 2021
sebagai tiang untuk pagar
Kamis, 19 Mengikuti penyuluhan bersama ketua Selesai
6
Agustus 2021 BPP di daerah sepancar
Jumat, 20 Mengikuti penyuluhan bersama ketua
7 BPP beserta beserta penyuluh lainnya Selesai
Agustus 2021
di Batumarta unit I blok D
Melakukan pengolahan lahan dan
Senin, 23 penanamann benih tanaman kangkung Selesai
8
Agustus 2021 secara tugal serta penyemaian benih
tanaman caisim
Selasa, 24 Melakukan penyiraman pada tanaman
9 kangkung dan tanaman caisim yang Selesai
Agustus 2021
sudah disemai
Rabu, 25 Melakukan penyiapan dan pengolahan Selesai
10
Agustus 2021 lahan untuk tanaman semangka
Melakukan pencampuran pupuk dan
Kamis, 26 tanah untuk media tanam ubi rambat di Selesai
11
Agustus 2021 dalam karung serta penanaman benih
semangka
12 Jumat, 27 Melakukan penyiraman pada tanaman Selesai
Agustus 2021 kangkung , caisim, semangka dan ubi
24

rambat

Senin, 30 Melakukan kunjungan ke tempat


13 pembuatan pupuk organik yang ada di Selesai
Agustus 2021
desa tegal arum
Selasa, 31 Melakukan penyiraman pada tanaman
14 kangkung, caisim, semangka dan ubi Selesai
Agustus 2021
rambat
Rabu, 1
15 September Melakukan diskusi bersama ketua BPP Selesai
2021 Batumarta

Kamis, 2 Melakukan penyiraman pada tanaman


16 September kangkung, caisim, semangka dan ubi Selesai
2021 rambat
Jumat, 3
17 September Melakukan penyiraman pada tanaman Selesai
2021
Senin, 6 Melakukan penyirmanan pada tanaman
18 September dan melakukan pengolahan dan Selesai
2021 penyiapan lahan untuk pemindahan
tanaman caisim
Selasa, 7 Pemindahan bibit tanamn caisim ke
19 September bedengan dan melakukan penyiraman Selesai
2021 pada tanaman
Rabu, 8 Melakukan penyiraman tanaman dan
20 September membantu kegiatan di staf TU BPP Selesai
2021 Batumarta

Kamis, 9 Pelepasan mahasiswa magang sekaligus


21 September berakhirnya kegiatan magang di kantor Selesai
2021 BPP Batumarta yang dilakukan di
lokasi wisata di tegal arum.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Balai Penyuluhan Pertanian Batumarta I

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batumarta I, merupakan bagian (unit

organik) dari Dinas Pertanian kabupaten Ogan Komering Ulu merujuk

undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian

perikanan dan kehutanan (SP3K) mahasiswa pada kesempatan kali ini

mengamati teknik budidaya tanamn semangka (Citrullus vulgaris Schard) di

pekarangan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batumarta unit I.

B. Budidaya Tanaman Semangka

1. Pengolahan Lahan

Pada lahan yang akan ditanami dilakukan pembalikan tanah

menggunakan cangkul untuk menghancurkan tanah agar menjadi

bongkahan-bongkahan yang merata. Tunggul bekas batang/perakaran

tanaman terdahulu dibuang keluar areal dan segala jenis bebatuan yang

ada dibuang agar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman semangka

yang ditanam.

2. Pembentukan Bedengan

Setelah pengolahan lahan kemudian pembentukan bedengan dengan

luas 1 meter, panjang 7 meter dan tinggi 30 cm.

25
26

3. Pemupukan Dasar

Kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk

kandang kambing dan pupuk sekam padi sebanyak 20 kg perbedengan.

pupuk di letakan diatas bedengan kemudian dicampurkan hingga merata

dengan menggunakan cangkul. Lalu kemudian lahan didiamkan selama 2

hari.

4. Penanaman

Lalu dilakukan penanaman semangka dengan jarak 50 cm x 50 cm,

setiap lubang tanam di isi dua benih tanaman semangka jenis benih

semangka yang digunakan adalah varietas Inul semangka tanpa biji.

Sebelum dilakukan penanaman dilakukan pembubunan pada setiap

lubang tanam agar tidak tergenang oleh air dan pada saat tanaman

tumbuh, akar tanaman dapat menyerap air secara maksimal.

5. Pemeliharaan Tanaman

Setelah dilakukan penanaman, kegiatan selanjutnya adalah

pemeliharaan tanaman pada tahap ini dilakukan penyiraman, penyiangan,

dan pengendalian hama dan penyakit.

a. Penyiraman

Tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) disiram dua kali

sehari yaitu pagi dan sore hari


27

b. Penyiangan

Apabila didekat tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard)

terdapat gulma segera dibersihkan, hal ini dilakukan untuk mencegah

persaingan unsur hara antara tanaman semangka

c. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dilakukan secara manual dengan cara

memangkas daun yang terkena serangan penyakit dan jika terserang

hama dilakukan dengan mengambil hama tersebut dan dibunuh.

6. Panen

Cara pemanenan buah semangka adalah dengan memotong tangakai

buah. Setelah dipotong, buah dapat diangkat dan diletakkan langsung ke

dalam keranjang. Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca

cerah dan tidak berawan sehingga permukaan kulit buah dalam kondisi

kering, agar tahan selama dalam penyimpananan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam budidaya tanaman semangka memiliki beberapa proses agar

tanaman dapat tumbuh dengan baik dan maksimal yaitu, pengolahan lahan,

pemberian pupuk dasar, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan

penyakit dan juga pemanenan.

Budidaya tanaman semangka memilki syarat pertumbuhan agar tanaman

dapat tumbuh dengan baik dan normal dimana tanaman semangka

membutuhkan tekstur tanah yang cukup gembur, dan pH tanah 6-6,7 dengan

ketinggian tempat mencapai 100-300 m dpl.

B. Saran

Penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengerti dan memahami

bagaimana teknik budidaya tanaman semangka agar tanaman dapat tumbuh

dengan baik. Pemeliharaan tanaman perlu ditingkatkan lagi agar tanaman

dapat tumbuh dengan baik.

28
29

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Kristyaphine. 2013. Makalah Budidaya Semangka. Diakses pada


tanggal 15 September 2021
Anggia, Citra Helda. 2017. Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Semangka
(Citrullus Vulgaris)Tanpa Biji. http://citraheldaanggia.blogspot.com/2017/06/laporan-
praktikum-budidaya-tanaman_12.html. Diakses pada tanggal 15 Spetember 2021
Anonim. 2017. Makalah Budidaya Buah Semangka.
http://tulisankita99.blogspot.com/2017/03/makalah-budidaya-buah-semangka.html .
Diakses pada tanggal 15 September 2021
Prihatman, Kemal. 2000. Semangka. Jakarta: BAPPENAS
Tim Penyusun. 2021. Pedoman Pelaksanaan Praktik Magang. Fakultas Pertanian.

Universita Baturaja. Baturaja

Wulandari, Afrida Ayu. 2012. “Budidaya Tanaman Buah Semangka Magang

Mahasiswa Di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pembangunan Masyarakat

Desa Oisca”. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai