Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN SELADA

(Lactiva sativa)

DI

P4S TRANGGULASI

DUSUN SELONGISOR DESA BATUR

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Aulia Nisa Septian


2. Hani Nofela
3. Jihan Isnadiah
4. Moh Jambari
5. Puji Nur Aini
6. Rengki Suwanda
7. Sari Alpiyah
8. Uty Sulistiya
9. Wahadi

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

SMK NEGERI 01 BULAKAMBA

TAHUN 2021/2022
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Judul:

PRAKTIK KERJA LAPANGAN P4S SAYUR ORGANIK

TRANGGULASI

Tempat:

P4S SAYUR ORGANIK TRANGGULASI

Dusun selongisor,Desa Batur,kec Getasan,kab Semarang

Pada tanggal 22 bulan April Tahun 2021

Mengetahui:

Pembimbing Lapangan Pembimbing

Internal

Pitoyo Ngatimin S.P Ani Kurniasih S.P


NIP:197401062000122002

Kepala Program

Ilham M.P

NIP:196405281986031011

Kepala Sekolah

Dra.Rr.Ismijarti Dwi Retnaningtyas

NIP:1964110519892002

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama kurang lebih 2 bulan di P4S sayur organik Tranggulasi.

Di dalam melaksanakan PKL ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak yang telah memberikan perhatian serta dorongan kepada penulis,maka pada kesempatan
ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan program dan laporan ini.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Ibu Dra.Rr Ismijarti Dwi Retnaningtyas selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Bulakamba.

2. Bapak Ir.Ilham M.P selaku Kepala Program Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Holtikultura (ATPH).

3. Ibu Ani Kurniasih S.P selaku Pembimbing Internal.

4. Bapak Pitoyo Ngatimin S.P selaku P4S Tranggulasi.

5. Kepada Bapak/Ibu Guru Jurusan ATPH SMK Negeri 1 Bulakamba.

6. Kepada Bapak/Ibu dan keluarga yang telah mendukung dan memberi semangat serta
motivasi baik secara moral maupun materi.

7. Serta teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan laporan

Penyusun menyadari walaupun dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan baik dalam susunan kata ataupun cara penyajiannya.Maka
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pembaca guna
memperbaiki laporan ini untuk dijadikan pedoman.Namun besar harapan penulis semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri umumnya bagi
kita semua pembaca.

Bulakamba,April 2021

penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...............................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................................iii

Bab I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar belakang diadakannya program prakerin.................................................1

B. Tujuan Pelaksanaan Prakerin.............................................................................1

Bab II Profil DU/DI.................................................................................................2

A. History Institusi.................................................................................................3

B. Visi, Misi dan fungsi Institusi............................................................................3

C. Struktur Institusi/DUDI.....................................................................................3

Bab III Pelaksanaan Prakerin..................................................................................11

A. Latar Belakang Tanaman Selada Keriting.........................................................11

1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Selada Keriting..................................11

2. Syarat Tumbuh Tanaman Selada Keriting...................................................12

B. Teknik Budidaya.............................................................................................15

1. Penyiapan Bibit ......................................................................................15

a) Persemaian Benih..................................................................................15

b) Perawatan Persemaian...........................................................................16

2. Pengolahan Lahan......................................................................................16

3. Pemupukan................................................................................................16

4. Pengaturan Jarak Tanam............................................................................17

5. Penanaman.................................................................................................17

6. Pemupukan Susulan.....................................................................................18

7. Pemeliharaan...............................................................................................18

a) Penyulaman.............................................................................................18

b) Sanitasi Lahan.........................................................................................18

iv
c) Penyemprotan Pestisida...........................................................................18

d) Pengendalian OPT...................................................................................18

8. Panen dan Pasca Panen................................................................................20

Bab IV KENDALA YANG DIHADAPI...................................................................36

a) Kendala Non Teknis................................................................................36

b) Kendala Teknis........................................................................................36

Bab V PENUTUP.......................................................................................................37

a) Kesan selama Prakerin............................................................................37

b) Kesan dari Pembimbing Lapangan .....................................................37

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang fundamental dan mempunyai peranan


penting dalam pemenuhan pangan dan pembangunan nasional suatu negara. Arti
penting dari pertanian adalah sebagai lapangan pekerjaan bagi warga negara khususnya
di Indonesia. Karena di Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan yang
subur untuk pertumbuhan tanaman pangan dan hortikultura.

Sayuran merupakan komoditas yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat


sebagai sumber gizi. Namun dalam budidayanya petani memberikan input produksi
berupa pupuk dan pestisida yang terkadang berlebihan untuk menjamin produksi dan
kualitas sayur yang dihasilkan.

Produk sayuran yang tercemar pestisida dan pupuk kimia sintetis mempunyai
dampak langsung terhadap kesehatan konsumen dan daya saing pemasaran. Sekalipun
belum terungkap data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang resiko
(kesehatan) maupun dampak negatif lainnya akibat mengonsumsi sayur yang
mengandung residu pestisida dan pupuk kimia sintetis di Indonesia, namun sudah
saatnya kita bertindak arif dan bijaksana dalam menggunakan bahan-bahan tersebut.

Berkembangnya pasar produk pertanian organik di dunia juga harus diantisipasi


Indonesia. Negara kita harus berperan dalam perdagangan pertanian organik. Saat ini
di beberapa daerah di Indonesia, telah bermunculan kebun-kebun sayuran organik.
Kelompok Tani Tranggulasi adalah salah satu yang membudidayakan sayuran secara
organik dengan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya sayuran
organik.

B. Tujuan

a) Tujuan praktik kerja lapangan

1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan dan etos kerja siswa


sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.

vi
2. Melatih agar lebih mandiri dengan meningkatkan kompetensi keahliannya sesuai
dengan bidang kerjanya.

3. Menumbuh kembangkan sikap profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan


lapangan kerja.

4. Memberi kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada suasana atau
iklim yang sebenarnya.

b) Hasil yang diharapkan

Dengan dilaksanakan praktik kerja industri diharapkan siswa-siswi mampu :

1. Membina dan melatih siswa untuk lebih mandiri.

2. Melatih siswa untuk bisa bersosialisasi dengan masyarakat luas.

3. Mengembangkan daya pikir dan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam dunia usaha.

5. Mampu berwirausaha.

vii
BAB II

PROFIL DU/DI

A. HISTORY INSTITUSI

PROFIL KELOMPOK TANI TRANGGULASI

DUSUN SELONGISOR DESA BATUR

KECAMATAN GETASAN

KABUPATEN SEMARANG

2021

Kelompok Tani Tranggulasi, yang terletak di dusun Selongisor,desa Batur,

kecamatan Getasan, kabupaten Semarang mempunyai spesialisasi kegiatan Agribisnis


komoditas sayuran organik. Usaha tersebut telah dilakukan kelompok Tani Tranggulasi sejak
tahun 2000-an. Awalnya adalah karena keterbatasan kemampuan para anggota untuk membeli
Saprodi berupa pupuk dan pestisida. Karena mahalnya pupuk dan bahan-bahan kimia tersebut,
maka kelompok Tani Tranggulasi mencoba untuk membuat pupuk sendiri.

B. VISI, MISI, DAN FUNGSI INSTITUSI

VISI : Menjadikan desa Batur sebagai Agrowisata sayuran organik Agribisnis yang mampu
meningkatkan ekonomi petani.

MISI :

1. Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan
pendapatan petani.

2. Menjadikan pertanian berkelanjutan bagi petani yang ramah lingkungan. Membangun


hubungan kerja sama kemitraan untuk pemasaran hasil sayuran organik.

3. Menumbuhkan kembangkan sains petani.

viii
C. STRUKTUR INSTITUSI

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI

Kelompok Tani Tranggulasi dusun Selongisor desa Batur kecamatan Getasan

kabupaten Semarang, beranggotakan 32 orang KK dengan pengurus sebagai berikut :

Pelindung : Kades Batur

Penasehat : Kadus Selongisor

Ketua I : Pitoyo Ngatimin

Ketua II : Slamet Harto

Sekretaris I : Abdul Wahab

Sekretaris II : Supar

Bendahara I : Jumari

Bendahara II : Saefrudin

Seksi Saprodi : Supardi, Parman

Seksi Usaha : Jumarno, Ngatemin

Seksi Humas : Rebo, Sumadi

Seksi Peternakan : Poto, Mujar

Seksi Pemberdayaan: Sri Jumiati, Siti Imronah

ix
KEADAAN KELOMPOK TANI

Kelompok Tani Tranggulasi berdiri sejak tanggal 10 Desember 2001.

Klasifikasi kelompok tergolong madya. Berada di dusun Selongisor di ketinggian 1400


mdpl, dengan jumlah penduduk 85 KK terdiri dari :

Laki-laki : 125 jiwa

Perempuan : 159 jiwa

Luas lahan tegal kelompok : 20 ha

Komoditas lahan : Sayuran organik

Pola tanam : Pergiliran tanam dan tumpang sari

KEGIATAN USAHA

Jenis kegiatan

1. Pembuatan pupuk organik.

2. Perbanyakan Mikro Organisme efektif lokal (MOL).

3. Pengembangan agensia hayati : Tricoderma dan Beauveriabassiana serta


vertilisium.

4. Memproduksi pupuk cair organik, insektisida alami, perekat alami.

5. Bekerjasama dan bermitra usaha dengan.

- Ponpes agro Nur El Fallah Salatiga

- PT. Mitra Mas Semarang

- Kemitraan budidaya penanaman buncis Prancis (exspor)

- Kemitraan budidaya sayuran organik bersama PT. AGSI

- PPM

- EXSPOR BUNCIS PRANCIS dengan CV. OG FRES

x
- PT. DIAN ALFITA AGRO JAKARTA

6. Atas bimbingan pengurus IPPHTI pusat, Bapak Suprapto, pernah mengadakan

Expro IPPHTI tingkat kabupaten Semarang pada tanggal 16 Maret 2004.


Anggota Anggota kelompok mengadakan lokakarya Ekologi Tanah dan
menerapkan PHT dengan membentuk kelompok PUSPAHATI.

7. Menganalisa kan kandungan produk sayuran organik ke Balai Besar


Laboratorium Kesehatan Surabaya pada tanggal 10 Mei 2006 dengan nomor
23/051/Tox/V/2006 terhadap berbagai jenis sayuran antara lain kol, brokoli,
lettuce, buncis, kapri, bawang daun, dan labu siam, dengan hasil sayuran tersebut
negates dari residu pestisida golongan organophosphae, golongan karbonat, DDT,
thiodan, dieldrin, endrin, dan lendan.

8. Menyusun SOP sayuran organik (2008).

9. Melakukan registrasi kebun organik 2010.

10. Melakukan sertifikat pangan organik (SNI) NO. REG : 023/INOVICE/2010.

PEMODALAN

Untuk menunjang usaha kelompok telah mengadakan kerjasama dengan cara :

1. Menghimpun modal dari anggota kelompok sendiri

2. Pinjaman lunak dari LKMA JICCA

3. Pemanfaatan bengkok Kepala Dusun Selongisor untuk usaha pertanian.

4. Pinjaman lunak dari GATARI

KOMODITAS ANDALAN

Dari berbagai sayuran organik yang dilaksanakan oleh kelompok Tani Tranggulasi,

yang menjadi andalan adalah brokoli dan buncis prancis, dengan alasan:

1. Benih mudah didapat di pasaran

xi
2. Mudah dalam pembudidayaan

3. Harga di psar lebih stabil sehingga lebih menguntungkan

4. Banyak di sukai konsumen karena dalam penelitian yang telah dilakukan dinyatakan
mengandung zat yang mencegah kanker (brokoli) jenis sayuran yang di usahakan
adalah : Kol, Brokoli, Cabe besar, Petsay, Wortel, Pakchoy, Kentang, Lettuce, Buncis,
Kapri, Bawang Daun, Tomat, Bawang Jepang (spinak) ,Bit Root, Lebak Putih.

PENANGANAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT)

1. Pengendalian OPT dilakukan dengan cara mekanik, rotasi tanaman dan hayati dengan
menggunakan pestisida nabati (MOL) dan Agensia Hayati.

2. Pestisida nabati dan bio - pestisida yang biasa digunakan adalah Tcichoderma spp
(biasanya digunakan sebelum tanaman pada saat pembuatan bedengan, dicampur
merata dengan pupuk kandang) Beauveria bassiana.

3. Untuk penyakit khususnya jamur digunakan Agensia Hayati.

PENANGANAN PASCA PANEN

Penanganan pasca panen dilakukan dengan 2 cara, sebagai berikut :

1. Untuk pasar tradisional, dibeli oleh pengepu.

2. Untuk supermarket , pasar khusus dan mitra usaha, dilakukan tahapan sebagai berikut :

- Pemanenan

- Pencucian

- Sortasi

- Greiding

- Peking

- Pengiriman

PENGEMBANGAN SDM DAN KEGIATAN SOSIAL

xii
1. Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan kelompom tani
mengikuti berbagai macam pelatihan diantaranya sebagai berikut :

a. Pertemuan bulanan yang dilaksanakan setiap tanggal 5.

b. Pelatihan PRA

c. Pelatihan TOT Ekologi Tanah

d. Pelatihan Koperasi tingkat Jawa Tengah

e. Pelatihan Pertanian Organik tingkat Jawa Tengah

f. Pelatihan Kewirausahaan di Bogor

g. Pelatihan penangkaran bibit kentang di Bandung

h. Pelatihan P4S di Ketindan Malang (BBPP)

i. Study Banding di STA Malang

j. Study Banding tanaman Stevia di Tawang Mangu

k. Magang management di BMT Mandiri

l. Magang Pacing House di MTJ Bandung

m. Seminar campion sayuran di Serang

n. Worshop Campion tingkat Jawa Tengah

o. Worshop Campion tingkat Nasional

2. Sebagai Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S)

Yang pernah magang atau study banding diantaranya :

a. Magang bagi siswa sekolah pertanian

b. Praktek Kerja Lapangan (UNS)

c. Study lapang BPTP Jawa Tengah

d. One day Tour

xiii
e. Kelompok Tani Canggalan dari Temanggung

f. Kelompok Tani Kledung Temanggung

g. Kelompok Tani Sri Rejek Sukoharjo

h. Kunjungan peserta pelatihan bersama direktur hortikultura dan bio farmaka pusat

i. Kunjungan Kelompok Prima Tani Kb. Magelang

j. Kunjungan Kelompok Prima Tani Sumowono

k. Magang dari UNCEN Irian Jaya (Papua)

l. Tempat pelatihan dari beberapa instansi baik swasta maupun negeri tentang budidaya
pertanian organik

m. Tempat PKL untuk SMK :

 SMK DHARMA LESTARI SALATIGA

 SMK NEGERI 1 BAWEN

 SMK SPP MUHAMMADIYAH MAGELANG

 SPP H MUNADI UNGARAN

 SMK ISLAM JEPARA

 PONTDOK PESANTREN AGRO ILIR-ILIR KARANGANYAR

n. Tempat PKL dari UNSUD PURWOKERTO

o. UTP Surakarta

p. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

q. UNIBRAW

r. SMK NEGERI 1 BULAKAMBA BREBES

s. SMK - SPP Kanesius Ambarawa

t. SMK YOS SOEDARSO CILACAP


xiv
3. Prestasi Yang Diraih

Tahun 2006 Mendapatkan Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat :

A. Tahun 2011 Adikarya Pangan Nasional

B. Tahun 2014 P4s Berprestasi Nasional

xv
BAB III

PELAKSANAAN PREAKERIN

1. SELADA

Tanaman Selada keriting merupakan tanaman sayuran daun dan tergolong kedalam
tanaman semusim (berumur pendek). Selada adalah salah satu komoditi hortikultura
yang memiliki prospek yang cerah dan bernilai ekonomis tinggi. Selada hijau tidak
membentuk krop daun-daunnya, daun selada berwarna hijau terang sampai putih
kekuningan.

Klasifikasi tanaman selada keriting

Kingdom Plantae

Divisi Spermathophyta

Sub Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Asterales

Famili Astereceae

Genus Lactuva

Spesies Lactuva sativa var. Crispa L

Morfologi tanaman selada keriting (Lactuva sativa) adalah :

1) Akar

Akar tanaman selada adalah akar tunggang dan serabut. Akar tunggang tumbuh
kedalam tanah lurus cukup, sedangkan akar serabut menempel pada batang selada
kemudian menyebar ke sekitar tanaman hingga tumbuh sekitar 20 cm - 50 cm.
Perakaran bisa tumbuh dengan baik pada tanah subur, mudah menyerap air dan
gembur.

xvi
2) Batang

Batang selada merupakan barang sejati, yang membentuk krop dan tidak
membentuk krop. Batang tersebut pendek dan hampir tidak terlihat pada bagian dasar
didalam tanah ada juga sebaliknya. Batang yang dimiliki selada memiliki sifat kokoh,
tegap, serta kuat berdiameter antara 2 - 7 cm.

3) Daun

Bentuk daun selada keriting adalah bulat panjang bergigi atau panjang dengan
warna hijau muda, terang dan merah.

Tangkai pada daun selada lebar dan tulang daunnya menyirip yang mana setiap
tangkainya kuat dan juga halus. Daun selada memiliki sifat lunak dan memiliki rasa
manis ketika di makan. Daun selada memiliki ukuran sekitar 20 - 25 cm panjangnya
sedangkan lebarnya 15 cm bahkan lebih.

4) Bunga

Bunga pada tanaman selada adalah berwarna kuning yang tumbuh dalam satu
rangkaian secara lengkap. Bunga tanaman selada memiliki panjang 80 cm bahkan
lebih. Tanaman selada akan bisa tumbuh secara cepat dan berbuah jika di tanam di
daerah beriklim seperti di pegunungan.

5) Biji

Biji yang dimiliki selada adalah berkeping dua yang berbentuk lonjong pipih,
agak keras, berbulu dan memiliki warna coklat tua serta berukuran sangat kecil sekitar
4 mm panjangnya sedangkan lebar sekitar 1 mm. Biji tanaman selada termasuk biji
tertutup, sehingga bisa digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk
perkembangbiakan.

Syarat Tumbuh

1) Iklim

Iklim yang cocok untuk menanam tanaman selada adalah iklim di daerah yang
memiliki suhu rata-rata 15 hingga 20°C

xvii
2) Tanah

Tanah untuk menanam tanaman selada adalah di perlukan tanah yang gembur dan
remah. Tanah untuk menanam selada memiliki PH 6,0 - 6,8 .

3) Intensitas Cahaya

Tanaman selada memerlukan cahaya matahari yang penuh. Semakin banyak


cahaya yang diterima semakin mudah pula tanaman selada melakukan proses
fotosintesis.

4) Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat untuk tanaman selada pada daerah yang berada di ketinggian
500 - 2000 m dpl.

Manfaat Selada Untuk Kesehatan :

a) Menangkal radikal bebas

Selada memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat menangkal radikal bebas
yang beresiko memicu berbagai masalah kesehatan.

b) Tinggi vitamin C dan K

Vitamin C dalam selada berperan untuk mencegah kolesterol melekat pada dinding
pembuluh darah, sementara vitamin K membantu mencegah penyumbatan darah
dan menguatkan tulang.

c) Mencegah penuaan kulit

Vitamin A dalam selada baik untuk kesehatan kulit sementara vitamin C


didalamnya dapat membantu produksi kolagen yang berperan dalam
mengencangkan kulit dan mencegah berkurangnya elastisitas kulit.

d) Berpotensi mencegah kanker

Folat dan antioksidan dalam selada mampu melindungi tubuh dari kanker dan
mencegah kemunculan dari jenis kanker tertentu.

xviii
e) Menurunkan tekanan darah

Mineral potasium yang berada didalam selada dapat menurunkan tekanan darah
dan mengurangi resiko terkena stroke, serta menjaga keseimbangan cairan dan
peredaran darah.

f) Baik untuk pencernaan

Selada merupakan salah satu sayuran yang bisa dijadikan sumber serat untuk
pencernaan. Serat dalam selada dapat mencegah sembelit karena tinja yang
mengeras.

g) Meningkatkan daya tahan tubuh

Vitamin A dan C dalam selada dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu melawan infeksi. Dapat mencegah kemunculan penyakit pilek dan flu
yang sering melanda.

h) Menjaga kesehatan mata

Selada juga bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah katarak. Beta-karoten
didalam selada mampu mencegah kehilangan penglihatan karena usia.

i) Menurunkan berat badan

Selada sebagai salah satu makanan pengganti siap saji yang sering dikonsumsi.
Selada hanya mengandung kurang lebih 17 kalori serta memiliki kandungan air
yang tinggi.

j) Baik dikonsumsi selama masa hamil

Folat dalam selada sangat berperan dalam menjaga janin dan mencegah kecacatan
pada buah hati.

xix
1. Penyiapan Bibit

a. Persemaian Benih

Setiap hektar lahan, dibutuhkan benih sekitar 200-250 g. Pembenihan dilakukan


dengan menyiapkan media semai berupa tanah yang dicampur pupuk kandang matang
dengan perbandingan 2:1. Media semai tersebut selanjutnya disaring memakai ayakan
pasir dan dimasukkan kedalam bumbungan semai, yakni semacam polibag yang
terbuat dari daun pisang. Untuk setiap hektar lahan dibutuhkan bumbungan persemaian
sebanyak 34.000-35.000 buah.

Langkah berikutnya adalah menyiapkan bedengan sebagai tempat persemaian dengan


lebar 100 cm dan tinggi 15 cm. Bedengan tersebut dilengkapi dengan pembatas disisi
sisinya yang terbuat dari bilah bambu atau kayu. Agar jauh dari gangguan binatang
peliharaan dan mudah diawasi, tempat persemaian juga harus terbuka. Biasanya
menggunakan media semai dan di polibag kecil.

Siramlah media semai sampai didasar bumbungan agar kondisinya lembab, sehari
sebelum penanaman benih. Benih kemudian ditanam satu persatu secara berurutan
ditengah media. Penanaman dilakukan dari ujung ke ujung agar tidak ada yang
terlewat. Setelah benih di tanam timbunlah permukaan media bumbungan
menggunakan media semai setebal 0,5 cm. Gunakan karung, daun pisang atau plastik

xx
untuk menutup bedengan persemaian selama 3-4 hari sampai benih tampak mulai
berkecambah.

b. Perawatan Semaian

Setelah benih mulai tampak berkecambah, bukalah penutup bedengan dan siram secara
rutin guna menjaga kelembaban media semai. Apabila diketahui ada serangan penyakit
dumping off (bibit rebah karena adanya bercak basah di pangkal batang), semprotlah
dengan fungisida benlate berdosis 1g/liter air atau orthocide berdosis 3g/liter air.
Setelah umur 3 minggu tumbuh daun 3 helai, tanam bibit dilahan.

2. Pengolahan Lahan

Gemburkan tanah yang akan ditanami dengan menggunakan cangkul, agar tanah menjadi
remah sehingga aerasi dapat berjalan baik dan zat-zat beracun akan hilang. Hilangkan gulma
atau rumput-rumputan, utamanya akar alang-alang, agar akar-akar tanaman selada dapat
tumbuh bebas tanpa persaingan dalam memperebutkan unsur hara dengan gulma. Pengolahan
lahan adalah suatu kegiatan membolak-balik tanah baik menggunakan alat modern atau alat
tradisional (cangkul) sehingga membentuk guludan atau bedengan yang didiamkan terkena
sinar matahari dan terangin-angin. Hal ini bertujuan agar terjadi proses oksidasi zat-zat
beracun dalam tanah (asam sulfida) serta dapat juga berperan langsung membunuh sumber-
sumber pathogen. Pencangkulan dilakukan dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m tinggi 10-
15 cm, panjang bedengan menyesuaikan lahan yang ada.

3. Pemupukan

Pemupukan awal dilakukan setelah bedengan siap. Pemupukan dilakukan dengan cara
menebar merata diatas permukaan bedengan melalui pengocoran menggunakan pupuk organik
dan bakteri agensi hayati sebanyak 100 gr/14 liter air. Bedengan kemudian ditutup lagi dengan
tanah kurang lebih 4-5 cm. Setelah diratakan, bedengan lalu ditutup mulsa dan didiamkan
selama 3-5 hari sebelum ditanami. Pemberian pupuk dasar bersifat organik atau alami (kotoran
hewan ternak) yang sudah matang. Hal ini dikarenakan pupuk kandang yang belum matang
masih mengeluarkan panas mencapai 75°C sehingga dalam kondisi tersebut dapat
menyebabkan kematian pada tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas serta
pemberian pupuk kandang yang belum matang umumnya mengandung bibit-bibit penyakit
yang membahayakan tanaman dalam proses fisiologisnya. Pupuk kandang yang telah matang
dicirikan oleh strukturnya yang remah, tidak basah tetapi tidak terlalu kering dan tidak berbau.
xxi
Pemberian pupuk dasar bersifat organik atau alami dapat memperbaiki struktur tanah sehingga
daya ikat tanah menjadi lebih baik dan kaya akan bahan-bahan organik serta dapat menahan
air dalam tanah. Jenis pupuk yang diberikan untuk tanaman selada adalah pupuk kandang.
Fungsinya adalah sebagai penyedia hara organik guna memperbaiki struktur tanah, serta
menahan air yang ada di dalam tanah.

4. Pengaturan Jarak Tanam

Pola pengaturan jarak tanam yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas lahan, pertumbuhan
tanaman. Pengaturan jarak tanam yang digunakan berukuran 20 × 20 cm atau 25 × 25 cm,
tergantung pada varietasnya semakin tinggi varietas yang ditanam semakin lebar jarak
tanamnya.

5. Penanaman

Dalam proses penanaman, terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan menggunakan jari
tangan sesuai dengan kedalaman bibit, jangan terlalu dalam. Waktu yang baik untuk
penanaman pada pagi atau sore hari. Bibit yang segar dan sehat, selanjutnya ditanam pada
lubang tanam. Setelah ditanam, masukan tanah halus sedikit demi sedikit, lalu tekan dengan
perlahan tanah tersebut agar benih berdiri tegak.

Waktu penanaman

Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari. Penanaman pada siang hari dapat
menyebabkan kelayuan pada tanaman yang disebabkan dari jumlah air yang hilang pada
proses transpirasi. Oleh karena itu, waktu penanaman yang baik adalah pagi sebelum pukul
09.00 WIB dan sore hari setalah jam 15.00 WIB.

Pemindahan dan Penyeleksian Bibit

Pemilihan bibit dan seleksi bibit merupakan kegiatan pemindahan sekaligus penyeleksian.
Bibit yang telah siap dipindah tanamkan ke kebun atau lahan produksi mempunya beberapa
ciri fisik yaitu pertumbuhan baik dan segar dengan jumlah daun 3-5 helai, daun daun tidak
rusak, tumbuh kuat dan tegak serta tidak terserang hama dan penyakit. Pemindahan ini perlu
diperhatikan alam penanaman karna sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya dilahan
produksi. Pemindahan bibit yang kurang hati-hati akan menyebabkan kerusakan akar yang
nantinya dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan tanaman atau bahkan menyebabkannya
kematian pada bibit yang akan dipindah tanamkan tersebut.
xxii
6. Pemupukan susulan

Selama masa pertumbuhan tanaman, lakukan pemupukan susulan sebanyak 2 kali, yakni pada
waktu tanaman berumur 2 minggu dan 3 minggu. Pemberian pupuk dilakukan dengan
melingkari tajuk tanaman.

7. Pemeliharaan

a. Penyulaman

Penyulaman dilakukan karena ada beberapa tanaman selada hijau yang tidak tumbuh.
Penyulaman di lakukan agar bedengan yang di tanami selada penuh.

b. Sanitasi lahan

Sanitasi lahan dilakukan 1 - 2 kali sebelum pemupukan, yakni pada waktu tanaman berumur 2
dan 3 minggu. Sanitasi lahan harus dilakukan dengan hati hati karena dapat merusak sistem
perakaran tanaman.

c. Penyemprotan Pestisida Nambati (MOL)

Sebelum hama menyerang tanaman, lakukan penyemprotan pestisida nabati.


Penyemprotan dapat juga dilakukan secara rutin setiap 1 - 2 minggu sekali. Untuk dosis
pestisida yang digunakan tergantung dari tingkat populasi hama.

d. Pengendalian OPT

OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman) penting bagi tanaman selada, berikut ini adalah
hama yang merusak pada tanaman selada dan cara pengendalian nya :

1. Tumpil dan cacing. Tumpil/cacing biasa menyerang pada bagian daun selada
pencegahan agar tanaman tidak di serang hama tumpil/cacing adalah dengan pestisida
nabati. Bahan bahan untuk membuat pestisida nabati : daun kina, suren, sriwiti, dan
rempah rempah. Cara pembuatan nya adalah : semua bahan di hancurkan atau di
ekstraksi atau di cincang, lalu di rebus.

2. Siput ( Agriolimax sp ). Siput biasa menyerang tanaman selada pada bagian daun, daun
tersebut banyak yang berlubang tetapi tidak merata. Sering pula di jumpai alur - alur
bekas lendir pada tanaman atau sekitarnya. Penyebab gejala tersebut adalah siput jenis
Agriolimax sp hewan berkulit cokelat, tubuh lunak, bergerak amat lambat, siput
xxiii
umumnya menyerang pada malam hari. Cara pengendalian hama siput adalah dengan
penyemprotan pestisida nabati.

3. Ulat. Ulat biasa menyerang tanaman selada pada bagian daun. Pencegahan agar
tanaman tidak terjangkit hama ulat adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar
tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terjangkit hama ulat adalah
dengan prodak Tranggulasi yaitu cp (ces pleng), bahan bahan untuk membuat cp
adalah : biji bengkuang 5 kg dan air kelapa 5 liter. Cara pembuatan cp adalah : biji
bengkuang di rendam terlebih dahulu dengan air mendidih lalu didiamkan selama 5
jam agar ketika di blender cepat halus atau lembut, setelah itu di blender pakai air
kelapa di peras lalu di diamkan selama 3 hari bisa di aplikasikan perbandingannya
pertengki 20 liter 3 tutup botol atau 2 ml per 1 liter air. Di semprotkan pada waktu pagi
dan sore hari.

Berikut ini adalah penyakit yang menyerang tanaman selada keriting :

1. Penyakit bercak daun. Kondisi daun tanaman selada yang terserang penyakit ini di
tandai dengan bercak kuning pada daun hingga coklat kehitaman bahkan dapat
mengakibatkan daun layu dan mati. Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit
bercak daun adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
Cara mengatasi jika tanaman selada sudah terjangkit penyakit bercak daun adalah
dengan penyemprotan pestisida nabati.

2. Penyakit busuk pangkal batang. Kondisi tanaman selada yang terserang penyakit ini di
tandai dengan akar tanaman membusuk dan selada akan mati. Pencegahan agar
tanaman tidak terjangkit penyakit busuk pangkal batang adalah dengan cara menjaga
kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Penyakit busuk pangkal batang juga di
tandai dengan kelembaban tanah dan curah hujan yang tinggi cara mengatasi nya
adalah dengan memasang naungan.

8. Panen dan Pasca Panen

Selada keriting yang telah berumur 40-60 hari sudah siap untuk di panen. Selada
keriting yang siap di panen ini memiliki ciri ciri : ketika daun dewasanya berwarna
hijau cerah, lebar dan bergelombang. Cara memanen selada keriting dilakukan dengan
memotong bagian batang diatas tanah menggunakan pisau tajam.

xxiv
Hasil panen tersebut selanjutnya di kumpulkan di tempat yang teduh dan terlindung
dari hujan. Angka terakhir dalam budidaya selada keriting adalah panen, pemanenan
selada sudah bisa di panen ketika selada sudah memiliki daun yang besar dan lebar,
atau pada umumnya 40 - 60 hari.

Nah seperti itulah langkah-langkah cara pembudidaya selada keriting yang baik dan
benar yang bisa anda coba praktekan di desa masing-masing, selamat mencoba.

PEMILIHAN LOKASI

A. Definisi dan Tujuan

Memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh
jenis sayuran organik yang akan di tanam. Tujuannya untuk mendapatkan lokasi
yang sesuai dengan persyaratan usaha tani sayuran organik.

B. Referensi

Pengalaman petani di kelompok Tani Tranggulasi, kecamatan Getasan, kabupaten


Semarang, Jawa Tengah.

C. Informasi Pokok

1. Lahan harus bebas dari cemaran limbah beracun dan berbahaya.

2. Penggunaan lahan usaha tidak bertentangan dengan peraturan daerah serta


bukan alih fungsi hutan.

3. Lahan untuk budidaya tanaman sayuran organik adalah lahan datar sampai
dengan kemiringan 30% ( 15 derajat ) yang diikuti dengan tindakan konservasi.

4. Terdapat riwayat penggunaan lahan yang akan digunakan.

xxv
PEMETAAN LAHAN

A. Definisi dan Tujuan

Pemetaan adalah pembuatan peta lokasi yang menunjukkan dimana lahan budidaya
sayuran organik akan dilakukan. Pembuatan peta ini juga dimaksudkan sebagai dasar
perencanaan rotasi/pola tanam, pembibitan dan penanaman.

Informasi Pokok

a. Peta lahan menggambarkan batas - batas antara lahan - lahan konvensional dan
lahan organik, jenis tanaman yang ditanam. Dalam satu wilayah pertanian organik
seluruh lahan yang akan disertifikasi maka harus organik, apabila terdapat lahan
konvensional maka harus di buat pembatas tanaman ( barrier tanaman ) yang jelas.

b. Peta ini berfungsi untuk memudahkan penilaian dalam proses sertifikasi pertanian
organik

C. Alat dan fungsi

a. Kertas untuk media menggambar peta.

b. Alat tulis untuk membuat peta.

D. Prosedur Pelaksanaan

Buat gambar peta pada kertas yang menggambarkan batas-batas antara lahan
konvensional dan lahan organik serta jenis tanaman yang akan di tanam.

KONVERSI LAHAN

A. Definisi dan Tujuan

Konversi lahan adalah proses perubahan suatu sistem pertanian konvensional menjadi
pertanian organik. Tujuannya adalah agar lahan yang dikonversi dapat digunakan
untuk budidaya sayuran organik.

Informasi Pokok

a. Jangka waktu konversi tergantung kondisi lahan. Umumnya lahan bekas pertanian
konvensional harus mengalami periode konversi paling sedikit 2 ( dua ) tahun

xxvi
sebelum penebaran benih, atau untuk tanaman tahunan minimal 3 ( tiga ) tahun
sebelum panen pertama produk organik. Kecuali ditentukan oleh lembaga
sertifikasi organik.

b. Dalam hal seluruh lahan tidak dapat dikonversi secara bersamaan, maka boleh
dikerjakan secara bertahap.

c. Hasil panen yang dihasilkan selama masa konversi belum dapat digolongkan
sebagai produk organik.

d. Selama masa konversi dan setelah masa konversi, sepanjang areal digunakan untuk
produksi sayuran organik, maka status lahan tidak boleh di ubah antara metode
produksi organik menjadi konvensional dan sebaliknya secara bolak-balik.

e. Dilakukan pemisahan secara jelas dan dapat diidentifikasi antara lahan dalam masa
konversi dengan lahan organik.

C. Alat dan Fungsi

a. Buku catatan riwayat penggunaan lahan anggota untuk mencacat masa konversi
lahan.

D. Prosedur Pelaksanaan

a. Dilakukan pencatatan kapan dimulainya masa konversi lahan.

b. Selama masa konversi diterapkan budidaya sayuran organik, dengan menghindari


penggunaan pupuk dan pestisida kimia / anorganik.

c. Selama masa konversi air yang digunakan harus bebas dari cemaran limbah kimia
maupun residu pestisida.

d. Lahan dalam masa konversi diberi tanda pemisah / pembatas dari lahan
konvensional.

xxvii
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

A. Definisi dan Tujuan

Pembuatan pupuk organik merupakan kegiatan dekomposisi pupuk kandang dan bahan
alami lainnya dengan tujuan menghasilkan pupuk organik untuk meningkatkan
kesuburan tanah dilahan pertanaman sayuran organik.

B. Informasi Pokok

a. Pupuk organik diupayakan berasal dari pertanian organik, apabila tidak diperoleh,
masih di mungkinkan berasal dari pertanian non organik.

b. Pupuk kandang dan bahan alami lainnya bukan berasal dari factory
farming/peternakan yang menggunakan hormon dan antibiotik sintetis.

c. Pupuk organik yang dihasilkan disimpan di tempat yang bersih, aman, kering,
terlindung serta terpisah dari benih, hasil tanam, dan bahan bahan pengendali OPT.

C. Alat, Bahan dan Fungsi

a. Cangkul untuk mencampur dan membalik lapisan pupuk kandang.

b. Garpu untuk membalik lapisan pupuk.

c. Embrat/gembor untuk menyiram.

d. Pupuk kandang 1 ton, bekatul 10 kg, air dan starter/mikroorganisme lokal (MOL) 1
liter, urine sapi sebagai bahan pembuatan pupuk organik.

D. Prosedur Pelaksanaan

1. Pembuatan pupuk padat

a. Hamparkan pupuk kandang setebal 15-20 cm.

b. Taburkan bekatul tipis - tipis (rata).

c. Siram dengan larutan MOL secara merata.

d. Selanjutnya langkah a, b, dan c diulang di susun sampai habis.

e. Setiap seminggu dilakukan pembalikan selama 3 kali (3 minggu).


xxviii
f. Pupuk sudah siap diaplikasikan pada lahan.

2. Pembuatan pupuk cair (ferinsa)

a. Campurkan 1 liter MOL dengan 3 liter urine sapi ke dalam jerigen, simpan
dan diamkan selama minimal 3 hari.

b. Aplikasi di lapangan, 125 ml pupuk cair per 15 liter air.

PENYIAPAN LAHAN

A. Definisi dan Tujuan

B. Kegiatan pengolahan tanah agar struktur tanah menjadi baik sehingga tanah
menjadi gembur, aerasi dan drainase lebih baik, serta membentuk bedengan
sebagai tempat tumbuhnya tanaman sayuran organik, kondisi lahan dapat
ditanami sesuai persyaratan tumbuh tanaman.

C. Informasi Pokok

a. Lahan atau media tanam untuk budidaya tanaman sayuran harus memiliki
kesuburan yang cukup baik.

b. Kesuburan tanah atau media media tanam yang rendah tidak boleh di atasi
dengan penggunaan pupuk kimia sintetis.

c. Peningkatan kesuburan tanah dilakukan melalui diversifikasi tanaman,


rotasi dengan tanaman kacang-kacangan, pemberian pupuk hijau, pupuk
kandang dan cara lain yang diperbolehkan.

d. Persiapan lahan dilakukan tanpa praktek pembakaran vegetasi.

e. Penyiapan lahan dilakukan tanpa menimbulkan erosi permukaan tanah,


kelongsoran tanah dan atau kerusakan sumber daya lahan.

D. Alat dan Fungsi

a. Cangkul untuk menggemburkan, menghaluskan tanah, membuat bedengan


dan membuat saluran air.

b. Papan untuk meratakan permukaan bedengan.


xxix
c. Mulsa untuk menutup bedengan.

d. Kaleng untuk melubangi bedengan mulsa.

e. Pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah, serta menambah bahan
organik dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.

E. Prosedur Pelaksanaan

a. Lahan di bersihkan dari tanaman-tanaman yang ada, sisa-sisa perakaran,


tunggul, batu-batu dan sampah

b. Tanah di gemburkan dengan cangkul sampai kedalaman 30-50 cm.

c. Lahan di biarkan atau di kering-anginkan selama 7 - 10 hari.

d. Lahan dibentuk sedemikian rupa agar menjadi datar.

e. Dibuat bedengan mulsa dengan lebar 90 cm dan tinggi 20 cm.

f. Dibuat lubang tanam dengan jarak 20 × 25 cm.

g. Beri pupuk organik sesuai kebutuhan dan tutup dengan tanah.

PENYIAPAN BENIH

A. Definisi dan Tujuan

B. Menyediakan benih selada merah / hijau bermutu dari varietas yang unggul dan
sehat, dengan tujuan mampu berproduksi sesuai dengan keunggulan varietas
sehat, dan mempunyai daya adaptasi yang baik.

C. Informasi Pokok

Dalam penyiapan benih, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut

1. Pemilihan benih

a. Benih yang digunakan berasal dari budidaya organik, kecuali tidak


terdapat benih / penangkar benih organik boleh menggunakan benih
komersial asal bukan benih GMO (Genetic Modified Organism).

xxx
b. Benih yang berasal dari pasar harus ada usaha untuk meminimalkan
residu bahan kimia sintetis, antara lain dengan cara
pencucian/perendaman dengan air cucian beras (leri).

c. Benih yang dipilih merupakan benih yang jelas varietasnya (tepat jenis)
dengan potensi yang sesuai karakteristik varietas tersebut.

d. Varietas yang ditanam disesuaikan dengan kondisi iklim setempat,


bervariasi untuk menjaga keanekaragaman dan keberlanjutan pertanian
organik.

e. Benih tidak boleh diberi perlakuan menggunakan bahan kimia sintetis.

2. Mutu benih

a. Tingkat kemurnian > 95%.

b. Daya kecambah > 90% dan vigoritas kecambah tinggi.

c. Bebas dari biji gulma dan cacat.

d. Benih sehat dan bebas dari OPT.

D. Prosedur Pelaksanaan

a. Gunakan benih selada merah / hijau yang bermutu baik, jelas varietasnya
( tepat jenis), dengan potensi sesuai dengan karakteristik varietas tersebut.

b. Pilih benih yang memiliki daya adaptasi yang tinggi pada agroklimat
setempat serta jelas sumber benihnya.

c. Gunakan benih yang belum kadaluarsa.

PEMBENIHAN

A. Definisi dan Tujuan

Menebarkan benih selada merah / hijau di tempat atau bedengan persemaian untuk
menumbuhkan tanaman dari biji hingga siap di pindah tanam ke lahan.

B. Alat dan Fungsi

xxxi
Benih F1

a. Kondisi untuk tempat media persemaian.

b. Tanah dan pupuk kandang untuk media persemaian.

c. PGPR.

d. Gembor / embrat untuk menyiram.

e. Polybag persemaian ukuran 5 × 6 cm.

f. Air kelapa.

C. Prosedur Pelaksanaan

 Gunakan benih selada merah / hijau yang unggul, bersertifikat, yang bermutu
baik dengan potensi sesuai dengan karakteristik benih tersebut, memiliki daya
adaptasi yang tinggi pada agroklimat setempat serta jelas sumber benihnya.

 Benih direndam dengan air kelapa secukupnya selama 30 menit.

 Buat media persemaian dengan komposisi : tanah, pupuk kandang yang sudah
difermentasi dengan perbandingan 1 : 3 .

 Buat alur atau larikan untuk menabur benih brokoli dengan jarak 3 cm antar
larikan.

 Tutup dengan tanah.

 Siram dengan larutan PGPR ( Plant Growth Promoting Rizobacterium )


50cc/10 liter air menggunakan embrat sampai kondisi tanah menjadi lembab.

 Atur suhu media semai untuk mempercepat proses perkecambahan.

 Lakukan kontrol dan pengamatan pada media semai 3 hari sekali.

 Setelah benih selada merah / hijau mulai tumbuh, penutup media semai dibuka.

 Selama 10 hari dilakukan pemeliharaan dengan menyiram air. Setelah benih


berumur 10 -12 hari dipindahkan ke plastik polybag yang telah diisi media

xxxii
tanam dengan komposisi tanah dan pupuk kandang yang telah difermentasi
dengan perbandingan 2:1.

 Selama di persemaian/di polybag, benih dirawat dan disiram sesuai kondisi


tanaman.

 Setelah benih selada merah / hijau berumur sekitar 25 hari dilakukan seleksi
( tinggi seragam dan sehat ) dan siap di pindahkan ke lahan.

 Dilakukan pencatatan sesuai dengan kegiatan.

PENANAMAN

A. Definisi dan Tujuan

Menanam benih selada merah / hijau ke areal pertanaman untuk menumbuhkan


kembangkan tanaman sampai siap di panen.

B. Informasi Pokok

a) Untuk menghindari kelayuan setelah penanaman dan memudahkan penanaman,


untuk tanah di siram sehingga kondisi tanah lembab.

b) Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi
atau sore hari setelah jam 15.30 untuk menghindari stres karena terik matahari.

c) Untuk membuat lubang tanam gunakan tugal.

d) Lakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan


jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan dan rotasi tanam.

C. Prosedur Pelaksanaan

 Sehari sebelum penanaman buat lubang tanam sedalam 5 - 7 cm dengan jarak


tanam 20 × 25 cm.

 Pilih benih yang tumbuh sehat dan kuat.

 Tugal lubang tanam yang sudah disiapkan.

 Pada musim kemarau, siram lubang tanam dan benih dengan PGPR.

xxxiii
 Benih dipindahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan.

 Padatkan tanah di sekitar perakaran.

 Tingkat kelembaban tanah diusahakan tetap optimal.

PEMUPUKAN

A. Definisi dan Tujuan

Memberikan unsur hara tambahan atau susulan pada tanaman untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman dan untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal
sehingga menghasilkan tanaman dengan mutu yang baik.

B. Informasi Pokok

a. Peningkatan kesuburan tanaman dilarang menggunakan pupuk maupun Zat


Pengatur Tumbuh (ZPT) kimia sintetis.

b. Pemupukan dengan menggunakan bahan-bahan organik.

c. Limbah kotoran manusia tidak boleh digunakan sebagai pupuk pada tanaman
sayuran.

C. Prosedur Pelaksanaan

 Seminggu sekali disiram dengan Ferinsa + ( Ferinsa adalah fermentasi urine sapi +
pestisida nabati ) dengan dosis 1 liter / 20-30 liter air atau dengan fermentasi
limbah sayuran 1 gelas / tengki 14 liter.

PENYIRAMAN

A. Definisi dan Tujuan

Memberikan air sesuai kebutuhan tanaman pada daerah perakaran dengan air yang
memenuhi standar pada waktu, cara, dan jumlah yang tepat untuk menjamin
kebutuhan air bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan proses produksinya berjalan
optimal.

B. Informasi Pokok

xxxiv
 Air yang digunakan untuk menyiram adalah air bersih yang tidak tercemar limbah
kimia sintetik.

 Untuk menyalurkan air, gunakan alat bantu berupa selang, pompa air, atau
gembor.

 Penyiraman dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali, pada pagi atau sore hari,
tergantung musim.

C. Prosedur Pelaksanaan

a. Air di siram ke masing masing tanaman.

b. Dilakukan pengocoran dengan larutan ferinsa dengan dosis 1 liter/20-30 liter air.

c. Penyiraman dilakukan setiap hari pada musim kemarau dan penghujan.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

A. Definisi dan Tujuan

Tindakan yang memadukan satu atau lebih teknik pengendalian hama dan penyakit
berupa hama patogen, yang dikembangkan dalam satu kesatuan atau dengan
Pengendalian Hama Terpadu ( HPT ) untuk mencegah kerugian ekonomi berupa
kehilangan hasil ( kuantitas ) dan penurunan mutu ( kualitas ) pokok.

B. Alat dan bahan yang digunakan adalah :

a. Pestisida organik dan pupuk organik.

b. Perekat organik ( daun binahong ).

c. Sprayer khusus yang digunakan untuk menyemprotkan bahan pengendalian ke


tanaman.

d. Bahan pengendali hama penyakit ( pestisida, agen hayati ), untuk mengendalikan


hama penyakit.

e. Bahan perekat untuk merekatkan pestisida pada tanaman agar tidak mudah tercuci
oleh air / hujan.

xxxv
f. Bahan perata berfungsi agar pestisida dapat membasahi seluruh permukaan
tanaman yang disemprot.

g. Air untuk bahan mencampur pestisida nabati.

h. Takaran ( gelas ) untuk mengukur komposisi dosis pestisida nabati dan air.

C. Prosedur Pelaksanaan

a. Lakukan pengamatan secara rutin pada kondisi pertanaman. Utamakan


pengendalian secara mekanis dan kultur teknis ( tanaman yang terserang hama/
penyakit di cabut dengan tangan atau pisau, dibuang dan dibakar atau di kubur
sejauh mungkin dari lokasi kebun ).

b. Lakukan prosedur pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida nabati secara


selektif apabila tanaman terserang hama atau penyakit.

c. Hentikan penyemprotan minimal 2 minggu sebelum panen.

d. Pencampuran pestisida nabati dengan air dilakukan secara hati-hati dan tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.

e. Cuci bersih peralatan setelah digunakan.

D. Pengendalian Hama

a. Kutu daun

Pengendalian :

 Cara kultur teknis :

1) Lakukan sanitasi lingkungan, dengan mengumpulkan sayur yang terserang,


baik yang jatuh maupun yang masih dipohon kemudian musnahkan dengan
cara : (1) masukkan sayuran yang terserang kedalam kantong plastik, ikat
rapat sehingga kutu daun tidak bisa keluar, atau (2) kubur ke dalam tanah
sedalam 0,5 m untuk memastikan bahwa kutu daun tidak berkembang.

2) Tanam tanaman perangkap di sekeliling kebun, misalnya tanaman kenikir.

 Cara fisik/mekanik

xxxvi
1) Bungkus sayur dengan kertas/kantong plastik.

2) Gunakan perangkap ( kertas kuning dan lem ).

b. Ulat, plutella ( tritip )

Pengendalian :

 Cara kultur teknis :

Lakukan sanitasi lingkungan dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman dan


inang lain disekitar tanaman.

 Cara fisik / mekanis :

1) Semprot dengan ekstrak biji bengkuang ( pakarizi ).

2) Semprot dengan ekstrak daun pahitan ( thitonia ) untuk mengendalikan ulat


crob.

c. Pengendalian penyakit

Pengendalian penyakit bercak daun :

 Lakukan sanitasi dan kebersihan kebun.

 Kumpulkan tanaman yang terserang kemudian ditaruh tempat kompos.

 Gunakan aplikasi tricchodermasp dengan dosis 100 gr/14 liter air.

 Rebusan daun cemara dengan perbandingan 1 liter air dengan 1 kg daun


cemara, aplikasi dilakukan dengan dosis 1 : 5 seminggu sekali.

PANEN

A. Definisi dan Tujuan

Kegiatan memetik/memanen sayur yang telah siap panen sesuai persyaratan yang telah
ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yang diminati pasar.

xxxvii
B. Alat dan bahan

a. Keranjang/container untuk wadah selada merah/hijau yang telah dipanen.

b. Ember untuk mencuci bagian akar selada merah/hijau.

C. Prosedur Pelaksanaan

 Penentuan saat panen dapat dilakukan dengan cara mengamati penampakan fisik
selada merah/hijau dan umur tanaman ( 30 HST ).

 Panen dapat dilakukan dengan mencabut selada yang sudah memenuhi standar.

 Waktu dan cara panen.

Prosedur Pelaksanaannya :

a) Panen sebaiknya dilakukan pada sore hari karena cahaya matahari tidak terlalu
panas.

b) Penyemprotan pestisida organik sudah dihentikan paling tidak 2 minggu


sebelum panen.

c) Panen dilakukan terhadap tanaman selada merah/hijau yang sudah benar-benar


siap panen, yaitu berdasarkan umur tanaman 30 hst.

d) Selada merah/hijau yang telah dipanen dikumpulkan dikeranjang atau


container, diberi alas kertas dan diletakkan di tempat yang teduh.

e) Selanjutnya, selada merah/hijau diangkut ke rumah kemas ( packing house ).

PASCA PANEN DAN PENGEMASAN

A. Definisi dan Tujuan

Kegiatan sortasi, pengkelasan, pengemasan, dan penyimpanan sayur berdasarkan


ukuran dan standar mutu yang telah ditentukan untuk menghasilkan sayur dengan
standar mutu yang baik dan seragam.

Informasi Pokok

xxxviii
 Tidak menggunakan plastik daur ulang (plastik hitam), bungkus plastik bekas dan
koran bekas.

 Pisau stainless stell untuk membuang bagian yang tidak memenuhi kualitas.

 Timbangan, untuk menimbang sayur.

 Plastik wrapping untuk membungkus selada merah / hijau.

 Keranjang untuk menyimpan sayuran yang akan disortasi.

 Stiker, untuk tanda pengenal pada sayur.

 Tempat penyimpanan produk harus terpisah dari sarana produksi.

 Sapu untuk membersihkan sisa-sisa sayuran.

Prosedur Pelaksanaan

1. Sortasi

a. Ditempat penampungan dilakukan penyortiran selada merah/hijau, dipilih yang


mulus, ukuran merata, bentuknya normal, tidak luka, tidak terserang penyakit,
tidak ada cacat fisik maupun mikrobiologis, tidak ada noda getah, tidak ada bintik-
bintik kehitaman

b. Limbah sisa panen selada merah/hijau dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
atau untuk bahan pembuatan pupuk organik.

2. Grading

a. Selada merah/hijau dipilih ukuran yang sama (100-200 gr).

b. Ukuran yang berbeda untuk ke pasar lokal.

3. Penimbangan

a. Setelah digrading kemudian di wrapping kemudian dilakukan penimbangan.

b. Selada merah/hijau yang telah ditimbang dimasukkan dalam krat/container plastik.

c. Krat/container harus bersih dan bebas dari semua benda asing.

xxxix
4. Pengiriman

Selanjutnya sayuran dalam kemasan diangkut dengan mobil box berpendingin.

BAB IV

KENDALA YANG DIHADAPI

A. Kendala Non Teknis

Kendala yang kami hadapi selama 2 bulan Praktik Kerja Lapangan di P4S
Tranggulasi yaitu pada penggunaan bahasa. Bahasa yang di gunakan oleh orang
orang yang kami temui kebanyakan menggunakan bahasa Semarang yang jelas
berbeda dengan bahasa Brebes, baik dari pengucapan dan nada bicara. Beberapa
kali kami kurang memahami perintah yang diberikan oleh pembimbing lapangan
yang menggunakan bahasa Semarang.

B. Kendala Teknis

Kendala teknis yang kami hadapi adalah pengepelan tanah untuk pemindahan hasil
persemaian untuk pengganti dari polybag. Di situ tidak terlalu sulit menurut kami
tetapi menjadi hal baru bagi kami.

xl
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
maupun bagi pihak Dunia Industri ( DI ) selain itu juga kegiatan PKL menjadi tempat
di mana siswa SMK mengasah keterampilan mereka khususnya dalam hal praktik
dimana mereka dapat belajar lebih luas mengenai dalam hal Dunia Kerja.

B. KESAN

Kesan yang kami rasakan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yaitu
senang dan berterimakasih karena selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan kami
mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman baru dalam hal Dunia Kerja. Kami
sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman tersebut sehingga kami dapat mengembangkan keterampilan kami dalam
hal praktik.

C. SARAN

xli
 Kepada pak Pitoyo Ngatimin selaku ketua di P4S Tranggulasi, penulis berharap
agar tidak bosan bosan memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan
peserta PKL yang akan datang.

 Penulis juga berharap kepada P4S Sayur Organik Tranggulasi agar terus
meningkatkan kualitas usahanya dan meningkatkan mutu perusahaan yang lebih
baik.

xlii
PROGRAM KERJA

Lampiran 1

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Februar Maret April


i

5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Observasi dan pengenalan 

2 Budidaya

a.Penggemburan tanah 

b.Membuat lubang tanam 

c.Pemupukan 

d.Menanam bibit 

e.Perawatan 

f.Sanitasi di sekitar tanaman 

g.Pengendalian hama dan 


penyakit

h.Penyulaman 

i.Seleksi benih 

3 Pembibitan

a.Persiapan lahan pembibitan 

xliii
b.Pengisian media 

c.Menanam benih 

d.Perawatan pada areal 


pembibitan

e.Sanitasi di sekitar 
pembibitan

f.Seleksi bibit 

g.Menanam bibit 

4 Panen

a.Kriteria memanen 

b.Cara memanen 

5 Pasca panen

a.Sortasi basah 

b.Penyucian 

c.Peranjangan (perubahan 
bentuk)

d.Pengeringan 

e.Sortasi kering 

f.Pengemasan 

xliv
g.Penyimpanan 

JURNAL KEGIATAN DI P4S TRANGGULASI

Lampiran 2

No Hari/Tanggal Kompetensi Uraian Kegitan


1 Selasa,23/2/2021 - Pemberangkatan
2 Rabu,24/2/2021 -Observasi Pengenalan lingkungan
3 Kamis,25/2/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
4 Jumat,26/2/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
5 Sabtu,27/2/2021 -Pratanam -Sanitasi di lahan kosong
-Menyemprot (power,cp)
6 Minggu,28/2/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Menyemai bit
-Pasca panen -Memecking sayuran
7 Senin,1/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Membuka mulsa
-Menyemai bit
-Pemanenan -Memanen selada hijau dan merah
8 Selasa,2/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Mengolah tanah
-Menyulam tanaman selada hijau
-Penanaman -Menaman tanaman bawang
polong
9 Rabu,3/3/2021 -Pratanam -Mengolah tanah
-Membuat bedengan
-Memberi pupuk organic pada
bedengan
xlv
-Mengisi polibag
10 Kamis,4/3/2021 -Pratanam -Membuat penjepit mulsa dengan
bambu
-Membalik tanah
-Memasang mulsa
-Mengisi polibag
11 Jumat,5/3/2021 -Pemanenan -Memanen bit
-Pratanam -Mengisi polibag
12 Sabtu,6/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Membuka mulsa
-Pemanenan -Memanen bit
-Perawatan -Menyemprot tanaman
13 Minggu,7/3/2021 -Pratanam -Membuat lubang tanam
-Penanaman -Menanam selada hijau
-Perawatan -Menyemprot tanaman
(power/mol)
14 Senin,8/3/2021 -Pratanam -Mengisi polybag
-Pasca panen -Memecking sayuran
15 Selasa,9/3/2021 -Pratanam -Mengepali selada hijau
16 Rabu,10/3/2021 -Pratanam -Mengepali selada hijau
-Menyusun hasil persemaian
17 Kamis,11/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
-Pasca panen -Memecking sayuran
18 Jumat,12/3/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
19 Sabtu,13/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Penanaman -Menanam lobak
-Pasca panen -Memecking sayuran
20 Minggu,14/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Perawatan -Menyemprot tanaman kol
-Mengikat tanaman cabai
-Pasca panen -Memecking sayuran
21 Senin,15/3/2021 -Pratanam -Memberi pupuk organic
-Memecking sayuran
-Pasca panen
22 Selasa,16/3/2021 -Pratanam -Mengepali selada hijau
23 Rabu,17/3/2021 -Pratanam -Mengepali selada hijau
24 Kamis,18/3/2021 -Pratanam -Memberi pupuk dasar (ponska)

xlvi
-Menutup bedengan
-Memasang mulsa
25 Jumat,19/3/2021 -Pratanam -Memasang mulsa
-Mengepali bit
26 Sabtu,20/3/2021 -Pratanam -Mengepali bit
-Pasca panen -Memecking sayuran
27 Minggu,21/3/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
28 Senin,22/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
29 Selasa,23/3/2021 -Perawatan -Menambahkan tanah pada
tanaman lobak
-Memanen pakcoy
-Pemanenan -Memecking sayuran
-Pasca panen
30 Rabu,24/3/2021 -Penanaman -Memanen selada hijau
-Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
31 Kamis,25/3/2021 -Penanaman -Menanam selada hijau
-Perawatan -Menyulam lobak putih
-Pasca panen -Memecking sayuran
32 Jumat,26/3/2021 -Penanaman -Menanam selada merah dan hijau
-Pasca panen -Memecking sayuran
33 Sabtu,27/3/2021 -Penanaman -Menaman selada hijau
34 Minggu,28/3/2021 -Penanaman -Menanam lobak
-Pratanam -Menyemai benih pakcoy
35 Senin,29/3/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
-Pasca panen -Memecking sayuran
36 Selasa,30/3/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
37 Rabu,31/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
38 Kamis,1/4/2021 -Pemanenan -Memanen kol
-Pasca panen -Memecking sayuran
39 Jumat,2/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
-Penanaman -Menanam pakcoy
40 Sabtu,3/4/2021 -Pengiriman -Mengirim sayuran di RSI Sultan
Agung
41 Minggu,4/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Mengepali pakcoy
xlvii
-Menanam bit
-Penanaman -Menyulam kol
42 Senin,5/4/2021 -Pratanam -Mengepali pakcoy
-Pasca panen -Memecking sayuran
43 Selasa,6/4/2021 -Pemanenan -Memanen kentang
-Pasca panen -Memecking sayuran
44 Rabu,7/4/2021 -Penanaman -Menanam horenzo
-Perawatan -Memasang naungan
-Pasca panen -Memecking sayuran
45 Kamis,8/4/2021 -Perawatan -Menyulam selada hijau
-Pasca panen -Memecking sayuran
46 Jumat,9/5/2021 -Free kerja -Membantu orang rumah karena
ada syukuran
47 Sabtu,10/4/2021 -Free kerja -Membantu orang rumah karena
ada syukuran
48 Minggu,11/4/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
49 Senin,12/4/2021 -Perawatan -Memberi pupuk pada tanah
-Pasca panen -Memecking sayuran
50 Selasa,13/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
51 Rabu,14/4/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
52 Kamis,15/4/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
53 Jumat,16/4/2021 -Penanaman -Menanam pakcoy
54 Sabtu,17/4/2021 -Pengiriman -Mengirim sayur di RSI Sultan
Agung
55 Minggu,18/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Perawatan -Menyulam tanaman selada merah
dan hijau
56 Senin,19/5/2021 -Pengiriman -Mengirim sayur di RSI Sultan
Agung
57 Selasa,20/4/2021 -Perawatan -Menambahkan tanah pada
tanaman bit
58 Rabu,21/4/2021 -Persiapan pulang -Chek in ricek perlengkapan pulang
59 Kamis,22/4/2021 -Pulang -Sayonara

xlviii
FOTO – FOTO KEGIATAN
Lampiran 3

xlix
l

Anda mungkin juga menyukai