(Lactiva sativa)
DI
P4S TRANGGULASI
Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Judul:
TRANGGULASI
Tempat:
Mengetahui:
Internal
Kepala Program
Ilham M.P
NIP:196405281986031011
Kepala Sekolah
NIP:1964110519892002
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama kurang lebih 2 bulan di P4S sayur organik Tranggulasi.
Di dalam melaksanakan PKL ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak yang telah memberikan perhatian serta dorongan kepada penulis,maka pada kesempatan
ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan program dan laporan ini.
1. Ibu Dra.Rr Ismijarti Dwi Retnaningtyas selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Bulakamba.
2. Bapak Ir.Ilham M.P selaku Kepala Program Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Holtikultura (ATPH).
6. Kepada Bapak/Ibu dan keluarga yang telah mendukung dan memberi semangat serta
motivasi baik secara moral maupun materi.
Penyusun menyadari walaupun dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan baik dalam susunan kata ataupun cara penyajiannya.Maka
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pembaca guna
memperbaiki laporan ini untuk dijadikan pedoman.Namun besar harapan penulis semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri umumnya bagi
kita semua pembaca.
Bulakamba,April 2021
penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...............................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. History Institusi.................................................................................................3
C. Struktur Institusi/DUDI.....................................................................................3
B. Teknik Budidaya.............................................................................................15
a) Persemaian Benih..................................................................................15
b) Perawatan Persemaian...........................................................................16
2. Pengolahan Lahan......................................................................................16
3. Pemupukan................................................................................................16
5. Penanaman.................................................................................................17
6. Pemupukan Susulan.....................................................................................18
7. Pemeliharaan...............................................................................................18
a) Penyulaman.............................................................................................18
b) Sanitasi Lahan.........................................................................................18
iv
c) Penyemprotan Pestisida...........................................................................18
d) Pengendalian OPT...................................................................................18
b) Kendala Teknis........................................................................................36
Bab V PENUTUP.......................................................................................................37
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk sayuran yang tercemar pestisida dan pupuk kimia sintetis mempunyai
dampak langsung terhadap kesehatan konsumen dan daya saing pemasaran. Sekalipun
belum terungkap data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang resiko
(kesehatan) maupun dampak negatif lainnya akibat mengonsumsi sayur yang
mengandung residu pestisida dan pupuk kimia sintetis di Indonesia, namun sudah
saatnya kita bertindak arif dan bijaksana dalam menggunakan bahan-bahan tersebut.
B. Tujuan
vi
2. Melatih agar lebih mandiri dengan meningkatkan kompetensi keahliannya sesuai
dengan bidang kerjanya.
4. Memberi kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada suasana atau
iklim yang sebenarnya.
5. Mampu berwirausaha.
vii
BAB II
PROFIL DU/DI
A. HISTORY INSTITUSI
KECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG
2021
VISI : Menjadikan desa Batur sebagai Agrowisata sayuran organik Agribisnis yang mampu
meningkatkan ekonomi petani.
MISI :
1. Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan
pendapatan petani.
viii
C. STRUKTUR INSTITUSI
Sekretaris II : Supar
Bendahara I : Jumari
Bendahara II : Saefrudin
ix
KEADAAN KELOMPOK TANI
KEGIATAN USAHA
Jenis kegiatan
- PPM
x
- PT. DIAN ALFITA AGRO JAKARTA
PEMODALAN
KOMODITAS ANDALAN
Dari berbagai sayuran organik yang dilaksanakan oleh kelompok Tani Tranggulasi,
yang menjadi andalan adalah brokoli dan buncis prancis, dengan alasan:
xi
2. Mudah dalam pembudidayaan
4. Banyak di sukai konsumen karena dalam penelitian yang telah dilakukan dinyatakan
mengandung zat yang mencegah kanker (brokoli) jenis sayuran yang di usahakan
adalah : Kol, Brokoli, Cabe besar, Petsay, Wortel, Pakchoy, Kentang, Lettuce, Buncis,
Kapri, Bawang Daun, Tomat, Bawang Jepang (spinak) ,Bit Root, Lebak Putih.
1. Pengendalian OPT dilakukan dengan cara mekanik, rotasi tanaman dan hayati dengan
menggunakan pestisida nabati (MOL) dan Agensia Hayati.
2. Pestisida nabati dan bio - pestisida yang biasa digunakan adalah Tcichoderma spp
(biasanya digunakan sebelum tanaman pada saat pembuatan bedengan, dicampur
merata dengan pupuk kandang) Beauveria bassiana.
2. Untuk supermarket , pasar khusus dan mitra usaha, dilakukan tahapan sebagai berikut :
- Pemanenan
- Pencucian
- Sortasi
- Greiding
- Peking
- Pengiriman
xii
1. Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan kelompom tani
mengikuti berbagai macam pelatihan diantaranya sebagai berikut :
b. Pelatihan PRA
xiii
e. Kelompok Tani Canggalan dari Temanggung
h. Kunjungan peserta pelatihan bersama direktur hortikultura dan bio farmaka pusat
l. Tempat pelatihan dari beberapa instansi baik swasta maupun negeri tentang budidaya
pertanian organik
o. UTP Surakarta
q. UNIBRAW
xv
BAB III
PELAKSANAAN PREAKERIN
1. SELADA
Tanaman Selada keriting merupakan tanaman sayuran daun dan tergolong kedalam
tanaman semusim (berumur pendek). Selada adalah salah satu komoditi hortikultura
yang memiliki prospek yang cerah dan bernilai ekonomis tinggi. Selada hijau tidak
membentuk krop daun-daunnya, daun selada berwarna hijau terang sampai putih
kekuningan.
Kingdom Plantae
Divisi Spermathophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Asterales
Famili Astereceae
Genus Lactuva
1) Akar
Akar tanaman selada adalah akar tunggang dan serabut. Akar tunggang tumbuh
kedalam tanah lurus cukup, sedangkan akar serabut menempel pada batang selada
kemudian menyebar ke sekitar tanaman hingga tumbuh sekitar 20 cm - 50 cm.
Perakaran bisa tumbuh dengan baik pada tanah subur, mudah menyerap air dan
gembur.
xvi
2) Batang
Batang selada merupakan barang sejati, yang membentuk krop dan tidak
membentuk krop. Batang tersebut pendek dan hampir tidak terlihat pada bagian dasar
didalam tanah ada juga sebaliknya. Batang yang dimiliki selada memiliki sifat kokoh,
tegap, serta kuat berdiameter antara 2 - 7 cm.
3) Daun
Bentuk daun selada keriting adalah bulat panjang bergigi atau panjang dengan
warna hijau muda, terang dan merah.
Tangkai pada daun selada lebar dan tulang daunnya menyirip yang mana setiap
tangkainya kuat dan juga halus. Daun selada memiliki sifat lunak dan memiliki rasa
manis ketika di makan. Daun selada memiliki ukuran sekitar 20 - 25 cm panjangnya
sedangkan lebarnya 15 cm bahkan lebih.
4) Bunga
Bunga pada tanaman selada adalah berwarna kuning yang tumbuh dalam satu
rangkaian secara lengkap. Bunga tanaman selada memiliki panjang 80 cm bahkan
lebih. Tanaman selada akan bisa tumbuh secara cepat dan berbuah jika di tanam di
daerah beriklim seperti di pegunungan.
5) Biji
Biji yang dimiliki selada adalah berkeping dua yang berbentuk lonjong pipih,
agak keras, berbulu dan memiliki warna coklat tua serta berukuran sangat kecil sekitar
4 mm panjangnya sedangkan lebar sekitar 1 mm. Biji tanaman selada termasuk biji
tertutup, sehingga bisa digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk
perkembangbiakan.
Syarat Tumbuh
1) Iklim
Iklim yang cocok untuk menanam tanaman selada adalah iklim di daerah yang
memiliki suhu rata-rata 15 hingga 20°C
xvii
2) Tanah
Tanah untuk menanam tanaman selada adalah di perlukan tanah yang gembur dan
remah. Tanah untuk menanam selada memiliki PH 6,0 - 6,8 .
3) Intensitas Cahaya
4) Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk tanaman selada pada daerah yang berada di ketinggian
500 - 2000 m dpl.
Selada memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat menangkal radikal bebas
yang beresiko memicu berbagai masalah kesehatan.
Vitamin C dalam selada berperan untuk mencegah kolesterol melekat pada dinding
pembuluh darah, sementara vitamin K membantu mencegah penyumbatan darah
dan menguatkan tulang.
Folat dan antioksidan dalam selada mampu melindungi tubuh dari kanker dan
mencegah kemunculan dari jenis kanker tertentu.
xviii
e) Menurunkan tekanan darah
Mineral potasium yang berada didalam selada dapat menurunkan tekanan darah
dan mengurangi resiko terkena stroke, serta menjaga keseimbangan cairan dan
peredaran darah.
Selada merupakan salah satu sayuran yang bisa dijadikan sumber serat untuk
pencernaan. Serat dalam selada dapat mencegah sembelit karena tinja yang
mengeras.
Vitamin A dan C dalam selada dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu melawan infeksi. Dapat mencegah kemunculan penyakit pilek dan flu
yang sering melanda.
Selada juga bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah katarak. Beta-karoten
didalam selada mampu mencegah kehilangan penglihatan karena usia.
Selada sebagai salah satu makanan pengganti siap saji yang sering dikonsumsi.
Selada hanya mengandung kurang lebih 17 kalori serta memiliki kandungan air
yang tinggi.
Folat dalam selada sangat berperan dalam menjaga janin dan mencegah kecacatan
pada buah hati.
xix
1. Penyiapan Bibit
a. Persemaian Benih
Siramlah media semai sampai didasar bumbungan agar kondisinya lembab, sehari
sebelum penanaman benih. Benih kemudian ditanam satu persatu secara berurutan
ditengah media. Penanaman dilakukan dari ujung ke ujung agar tidak ada yang
terlewat. Setelah benih di tanam timbunlah permukaan media bumbungan
menggunakan media semai setebal 0,5 cm. Gunakan karung, daun pisang atau plastik
xx
untuk menutup bedengan persemaian selama 3-4 hari sampai benih tampak mulai
berkecambah.
b. Perawatan Semaian
Setelah benih mulai tampak berkecambah, bukalah penutup bedengan dan siram secara
rutin guna menjaga kelembaban media semai. Apabila diketahui ada serangan penyakit
dumping off (bibit rebah karena adanya bercak basah di pangkal batang), semprotlah
dengan fungisida benlate berdosis 1g/liter air atau orthocide berdosis 3g/liter air.
Setelah umur 3 minggu tumbuh daun 3 helai, tanam bibit dilahan.
2. Pengolahan Lahan
Gemburkan tanah yang akan ditanami dengan menggunakan cangkul, agar tanah menjadi
remah sehingga aerasi dapat berjalan baik dan zat-zat beracun akan hilang. Hilangkan gulma
atau rumput-rumputan, utamanya akar alang-alang, agar akar-akar tanaman selada dapat
tumbuh bebas tanpa persaingan dalam memperebutkan unsur hara dengan gulma. Pengolahan
lahan adalah suatu kegiatan membolak-balik tanah baik menggunakan alat modern atau alat
tradisional (cangkul) sehingga membentuk guludan atau bedengan yang didiamkan terkena
sinar matahari dan terangin-angin. Hal ini bertujuan agar terjadi proses oksidasi zat-zat
beracun dalam tanah (asam sulfida) serta dapat juga berperan langsung membunuh sumber-
sumber pathogen. Pencangkulan dilakukan dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m tinggi 10-
15 cm, panjang bedengan menyesuaikan lahan yang ada.
3. Pemupukan
Pemupukan awal dilakukan setelah bedengan siap. Pemupukan dilakukan dengan cara
menebar merata diatas permukaan bedengan melalui pengocoran menggunakan pupuk organik
dan bakteri agensi hayati sebanyak 100 gr/14 liter air. Bedengan kemudian ditutup lagi dengan
tanah kurang lebih 4-5 cm. Setelah diratakan, bedengan lalu ditutup mulsa dan didiamkan
selama 3-5 hari sebelum ditanami. Pemberian pupuk dasar bersifat organik atau alami (kotoran
hewan ternak) yang sudah matang. Hal ini dikarenakan pupuk kandang yang belum matang
masih mengeluarkan panas mencapai 75°C sehingga dalam kondisi tersebut dapat
menyebabkan kematian pada tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas serta
pemberian pupuk kandang yang belum matang umumnya mengandung bibit-bibit penyakit
yang membahayakan tanaman dalam proses fisiologisnya. Pupuk kandang yang telah matang
dicirikan oleh strukturnya yang remah, tidak basah tetapi tidak terlalu kering dan tidak berbau.
xxi
Pemberian pupuk dasar bersifat organik atau alami dapat memperbaiki struktur tanah sehingga
daya ikat tanah menjadi lebih baik dan kaya akan bahan-bahan organik serta dapat menahan
air dalam tanah. Jenis pupuk yang diberikan untuk tanaman selada adalah pupuk kandang.
Fungsinya adalah sebagai penyedia hara organik guna memperbaiki struktur tanah, serta
menahan air yang ada di dalam tanah.
Pola pengaturan jarak tanam yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas lahan, pertumbuhan
tanaman. Pengaturan jarak tanam yang digunakan berukuran 20 × 20 cm atau 25 × 25 cm,
tergantung pada varietasnya semakin tinggi varietas yang ditanam semakin lebar jarak
tanamnya.
5. Penanaman
Dalam proses penanaman, terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan menggunakan jari
tangan sesuai dengan kedalaman bibit, jangan terlalu dalam. Waktu yang baik untuk
penanaman pada pagi atau sore hari. Bibit yang segar dan sehat, selanjutnya ditanam pada
lubang tanam. Setelah ditanam, masukan tanah halus sedikit demi sedikit, lalu tekan dengan
perlahan tanah tersebut agar benih berdiri tegak.
Waktu penanaman
Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari. Penanaman pada siang hari dapat
menyebabkan kelayuan pada tanaman yang disebabkan dari jumlah air yang hilang pada
proses transpirasi. Oleh karena itu, waktu penanaman yang baik adalah pagi sebelum pukul
09.00 WIB dan sore hari setalah jam 15.00 WIB.
Pemilihan bibit dan seleksi bibit merupakan kegiatan pemindahan sekaligus penyeleksian.
Bibit yang telah siap dipindah tanamkan ke kebun atau lahan produksi mempunya beberapa
ciri fisik yaitu pertumbuhan baik dan segar dengan jumlah daun 3-5 helai, daun daun tidak
rusak, tumbuh kuat dan tegak serta tidak terserang hama dan penyakit. Pemindahan ini perlu
diperhatikan alam penanaman karna sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya dilahan
produksi. Pemindahan bibit yang kurang hati-hati akan menyebabkan kerusakan akar yang
nantinya dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan tanaman atau bahkan menyebabkannya
kematian pada bibit yang akan dipindah tanamkan tersebut.
xxii
6. Pemupukan susulan
Selama masa pertumbuhan tanaman, lakukan pemupukan susulan sebanyak 2 kali, yakni pada
waktu tanaman berumur 2 minggu dan 3 minggu. Pemberian pupuk dilakukan dengan
melingkari tajuk tanaman.
7. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan karena ada beberapa tanaman selada hijau yang tidak tumbuh.
Penyulaman di lakukan agar bedengan yang di tanami selada penuh.
b. Sanitasi lahan
Sanitasi lahan dilakukan 1 - 2 kali sebelum pemupukan, yakni pada waktu tanaman berumur 2
dan 3 minggu. Sanitasi lahan harus dilakukan dengan hati hati karena dapat merusak sistem
perakaran tanaman.
d. Pengendalian OPT
OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman) penting bagi tanaman selada, berikut ini adalah
hama yang merusak pada tanaman selada dan cara pengendalian nya :
1. Tumpil dan cacing. Tumpil/cacing biasa menyerang pada bagian daun selada
pencegahan agar tanaman tidak di serang hama tumpil/cacing adalah dengan pestisida
nabati. Bahan bahan untuk membuat pestisida nabati : daun kina, suren, sriwiti, dan
rempah rempah. Cara pembuatan nya adalah : semua bahan di hancurkan atau di
ekstraksi atau di cincang, lalu di rebus.
2. Siput ( Agriolimax sp ). Siput biasa menyerang tanaman selada pada bagian daun, daun
tersebut banyak yang berlubang tetapi tidak merata. Sering pula di jumpai alur - alur
bekas lendir pada tanaman atau sekitarnya. Penyebab gejala tersebut adalah siput jenis
Agriolimax sp hewan berkulit cokelat, tubuh lunak, bergerak amat lambat, siput
xxiii
umumnya menyerang pada malam hari. Cara pengendalian hama siput adalah dengan
penyemprotan pestisida nabati.
3. Ulat. Ulat biasa menyerang tanaman selada pada bagian daun. Pencegahan agar
tanaman tidak terjangkit hama ulat adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar
tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terjangkit hama ulat adalah
dengan prodak Tranggulasi yaitu cp (ces pleng), bahan bahan untuk membuat cp
adalah : biji bengkuang 5 kg dan air kelapa 5 liter. Cara pembuatan cp adalah : biji
bengkuang di rendam terlebih dahulu dengan air mendidih lalu didiamkan selama 5
jam agar ketika di blender cepat halus atau lembut, setelah itu di blender pakai air
kelapa di peras lalu di diamkan selama 3 hari bisa di aplikasikan perbandingannya
pertengki 20 liter 3 tutup botol atau 2 ml per 1 liter air. Di semprotkan pada waktu pagi
dan sore hari.
1. Penyakit bercak daun. Kondisi daun tanaman selada yang terserang penyakit ini di
tandai dengan bercak kuning pada daun hingga coklat kehitaman bahkan dapat
mengakibatkan daun layu dan mati. Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit
bercak daun adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
Cara mengatasi jika tanaman selada sudah terjangkit penyakit bercak daun adalah
dengan penyemprotan pestisida nabati.
2. Penyakit busuk pangkal batang. Kondisi tanaman selada yang terserang penyakit ini di
tandai dengan akar tanaman membusuk dan selada akan mati. Pencegahan agar
tanaman tidak terjangkit penyakit busuk pangkal batang adalah dengan cara menjaga
kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Penyakit busuk pangkal batang juga di
tandai dengan kelembaban tanah dan curah hujan yang tinggi cara mengatasi nya
adalah dengan memasang naungan.
Selada keriting yang telah berumur 40-60 hari sudah siap untuk di panen. Selada
keriting yang siap di panen ini memiliki ciri ciri : ketika daun dewasanya berwarna
hijau cerah, lebar dan bergelombang. Cara memanen selada keriting dilakukan dengan
memotong bagian batang diatas tanah menggunakan pisau tajam.
xxiv
Hasil panen tersebut selanjutnya di kumpulkan di tempat yang teduh dan terlindung
dari hujan. Angka terakhir dalam budidaya selada keriting adalah panen, pemanenan
selada sudah bisa di panen ketika selada sudah memiliki daun yang besar dan lebar,
atau pada umumnya 40 - 60 hari.
Nah seperti itulah langkah-langkah cara pembudidaya selada keriting yang baik dan
benar yang bisa anda coba praktekan di desa masing-masing, selamat mencoba.
PEMILIHAN LOKASI
Memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh
jenis sayuran organik yang akan di tanam. Tujuannya untuk mendapatkan lokasi
yang sesuai dengan persyaratan usaha tani sayuran organik.
B. Referensi
C. Informasi Pokok
3. Lahan untuk budidaya tanaman sayuran organik adalah lahan datar sampai
dengan kemiringan 30% ( 15 derajat ) yang diikuti dengan tindakan konservasi.
xxv
PEMETAAN LAHAN
Pemetaan adalah pembuatan peta lokasi yang menunjukkan dimana lahan budidaya
sayuran organik akan dilakukan. Pembuatan peta ini juga dimaksudkan sebagai dasar
perencanaan rotasi/pola tanam, pembibitan dan penanaman.
Informasi Pokok
a. Peta lahan menggambarkan batas - batas antara lahan - lahan konvensional dan
lahan organik, jenis tanaman yang ditanam. Dalam satu wilayah pertanian organik
seluruh lahan yang akan disertifikasi maka harus organik, apabila terdapat lahan
konvensional maka harus di buat pembatas tanaman ( barrier tanaman ) yang jelas.
b. Peta ini berfungsi untuk memudahkan penilaian dalam proses sertifikasi pertanian
organik
D. Prosedur Pelaksanaan
Buat gambar peta pada kertas yang menggambarkan batas-batas antara lahan
konvensional dan lahan organik serta jenis tanaman yang akan di tanam.
KONVERSI LAHAN
Konversi lahan adalah proses perubahan suatu sistem pertanian konvensional menjadi
pertanian organik. Tujuannya adalah agar lahan yang dikonversi dapat digunakan
untuk budidaya sayuran organik.
Informasi Pokok
a. Jangka waktu konversi tergantung kondisi lahan. Umumnya lahan bekas pertanian
konvensional harus mengalami periode konversi paling sedikit 2 ( dua ) tahun
xxvi
sebelum penebaran benih, atau untuk tanaman tahunan minimal 3 ( tiga ) tahun
sebelum panen pertama produk organik. Kecuali ditentukan oleh lembaga
sertifikasi organik.
b. Dalam hal seluruh lahan tidak dapat dikonversi secara bersamaan, maka boleh
dikerjakan secara bertahap.
c. Hasil panen yang dihasilkan selama masa konversi belum dapat digolongkan
sebagai produk organik.
d. Selama masa konversi dan setelah masa konversi, sepanjang areal digunakan untuk
produksi sayuran organik, maka status lahan tidak boleh di ubah antara metode
produksi organik menjadi konvensional dan sebaliknya secara bolak-balik.
e. Dilakukan pemisahan secara jelas dan dapat diidentifikasi antara lahan dalam masa
konversi dengan lahan organik.
a. Buku catatan riwayat penggunaan lahan anggota untuk mencacat masa konversi
lahan.
D. Prosedur Pelaksanaan
c. Selama masa konversi air yang digunakan harus bebas dari cemaran limbah kimia
maupun residu pestisida.
d. Lahan dalam masa konversi diberi tanda pemisah / pembatas dari lahan
konvensional.
xxvii
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Pembuatan pupuk organik merupakan kegiatan dekomposisi pupuk kandang dan bahan
alami lainnya dengan tujuan menghasilkan pupuk organik untuk meningkatkan
kesuburan tanah dilahan pertanaman sayuran organik.
B. Informasi Pokok
a. Pupuk organik diupayakan berasal dari pertanian organik, apabila tidak diperoleh,
masih di mungkinkan berasal dari pertanian non organik.
b. Pupuk kandang dan bahan alami lainnya bukan berasal dari factory
farming/peternakan yang menggunakan hormon dan antibiotik sintetis.
c. Pupuk organik yang dihasilkan disimpan di tempat yang bersih, aman, kering,
terlindung serta terpisah dari benih, hasil tanam, dan bahan bahan pengendali OPT.
d. Pupuk kandang 1 ton, bekatul 10 kg, air dan starter/mikroorganisme lokal (MOL) 1
liter, urine sapi sebagai bahan pembuatan pupuk organik.
D. Prosedur Pelaksanaan
a. Campurkan 1 liter MOL dengan 3 liter urine sapi ke dalam jerigen, simpan
dan diamkan selama minimal 3 hari.
PENYIAPAN LAHAN
B. Kegiatan pengolahan tanah agar struktur tanah menjadi baik sehingga tanah
menjadi gembur, aerasi dan drainase lebih baik, serta membentuk bedengan
sebagai tempat tumbuhnya tanaman sayuran organik, kondisi lahan dapat
ditanami sesuai persyaratan tumbuh tanaman.
C. Informasi Pokok
a. Lahan atau media tanam untuk budidaya tanaman sayuran harus memiliki
kesuburan yang cukup baik.
b. Kesuburan tanah atau media media tanam yang rendah tidak boleh di atasi
dengan penggunaan pupuk kimia sintetis.
e. Pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah, serta menambah bahan
organik dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.
E. Prosedur Pelaksanaan
PENYIAPAN BENIH
B. Menyediakan benih selada merah / hijau bermutu dari varietas yang unggul dan
sehat, dengan tujuan mampu berproduksi sesuai dengan keunggulan varietas
sehat, dan mempunyai daya adaptasi yang baik.
C. Informasi Pokok
1. Pemilihan benih
xxx
b. Benih yang berasal dari pasar harus ada usaha untuk meminimalkan
residu bahan kimia sintetis, antara lain dengan cara
pencucian/perendaman dengan air cucian beras (leri).
c. Benih yang dipilih merupakan benih yang jelas varietasnya (tepat jenis)
dengan potensi yang sesuai karakteristik varietas tersebut.
2. Mutu benih
D. Prosedur Pelaksanaan
a. Gunakan benih selada merah / hijau yang bermutu baik, jelas varietasnya
( tepat jenis), dengan potensi sesuai dengan karakteristik varietas tersebut.
b. Pilih benih yang memiliki daya adaptasi yang tinggi pada agroklimat
setempat serta jelas sumber benihnya.
PEMBENIHAN
Menebarkan benih selada merah / hijau di tempat atau bedengan persemaian untuk
menumbuhkan tanaman dari biji hingga siap di pindah tanam ke lahan.
xxxi
Benih F1
c. PGPR.
f. Air kelapa.
C. Prosedur Pelaksanaan
Gunakan benih selada merah / hijau yang unggul, bersertifikat, yang bermutu
baik dengan potensi sesuai dengan karakteristik benih tersebut, memiliki daya
adaptasi yang tinggi pada agroklimat setempat serta jelas sumber benihnya.
Buat media persemaian dengan komposisi : tanah, pupuk kandang yang sudah
difermentasi dengan perbandingan 1 : 3 .
Buat alur atau larikan untuk menabur benih brokoli dengan jarak 3 cm antar
larikan.
Setelah benih selada merah / hijau mulai tumbuh, penutup media semai dibuka.
xxxii
tanam dengan komposisi tanah dan pupuk kandang yang telah difermentasi
dengan perbandingan 2:1.
Setelah benih selada merah / hijau berumur sekitar 25 hari dilakukan seleksi
( tinggi seragam dan sehat ) dan siap di pindahkan ke lahan.
PENANAMAN
B. Informasi Pokok
b) Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi
atau sore hari setelah jam 15.30 untuk menghindari stres karena terik matahari.
C. Prosedur Pelaksanaan
Pada musim kemarau, siram lubang tanam dan benih dengan PGPR.
xxxiii
Benih dipindahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan.
PEMUPUKAN
Memberikan unsur hara tambahan atau susulan pada tanaman untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman dan untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal
sehingga menghasilkan tanaman dengan mutu yang baik.
B. Informasi Pokok
c. Limbah kotoran manusia tidak boleh digunakan sebagai pupuk pada tanaman
sayuran.
C. Prosedur Pelaksanaan
Seminggu sekali disiram dengan Ferinsa + ( Ferinsa adalah fermentasi urine sapi +
pestisida nabati ) dengan dosis 1 liter / 20-30 liter air atau dengan fermentasi
limbah sayuran 1 gelas / tengki 14 liter.
PENYIRAMAN
Memberikan air sesuai kebutuhan tanaman pada daerah perakaran dengan air yang
memenuhi standar pada waktu, cara, dan jumlah yang tepat untuk menjamin
kebutuhan air bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan proses produksinya berjalan
optimal.
B. Informasi Pokok
xxxiv
Air yang digunakan untuk menyiram adalah air bersih yang tidak tercemar limbah
kimia sintetik.
Untuk menyalurkan air, gunakan alat bantu berupa selang, pompa air, atau
gembor.
Penyiraman dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali, pada pagi atau sore hari,
tergantung musim.
C. Prosedur Pelaksanaan
b. Dilakukan pengocoran dengan larutan ferinsa dengan dosis 1 liter/20-30 liter air.
Tindakan yang memadukan satu atau lebih teknik pengendalian hama dan penyakit
berupa hama patogen, yang dikembangkan dalam satu kesatuan atau dengan
Pengendalian Hama Terpadu ( HPT ) untuk mencegah kerugian ekonomi berupa
kehilangan hasil ( kuantitas ) dan penurunan mutu ( kualitas ) pokok.
e. Bahan perekat untuk merekatkan pestisida pada tanaman agar tidak mudah tercuci
oleh air / hujan.
xxxv
f. Bahan perata berfungsi agar pestisida dapat membasahi seluruh permukaan
tanaman yang disemprot.
h. Takaran ( gelas ) untuk mengukur komposisi dosis pestisida nabati dan air.
C. Prosedur Pelaksanaan
d. Pencampuran pestisida nabati dengan air dilakukan secara hati-hati dan tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.
D. Pengendalian Hama
a. Kutu daun
Pengendalian :
Cara fisik/mekanik
xxxvi
1) Bungkus sayur dengan kertas/kantong plastik.
Pengendalian :
c. Pengendalian penyakit
PANEN
Kegiatan memetik/memanen sayur yang telah siap panen sesuai persyaratan yang telah
ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yang diminati pasar.
xxxvii
B. Alat dan bahan
C. Prosedur Pelaksanaan
Penentuan saat panen dapat dilakukan dengan cara mengamati penampakan fisik
selada merah/hijau dan umur tanaman ( 30 HST ).
Panen dapat dilakukan dengan mencabut selada yang sudah memenuhi standar.
Prosedur Pelaksanaannya :
a) Panen sebaiknya dilakukan pada sore hari karena cahaya matahari tidak terlalu
panas.
Informasi Pokok
xxxviii
Tidak menggunakan plastik daur ulang (plastik hitam), bungkus plastik bekas dan
koran bekas.
Pisau stainless stell untuk membuang bagian yang tidak memenuhi kualitas.
Prosedur Pelaksanaan
1. Sortasi
b. Limbah sisa panen selada merah/hijau dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
atau untuk bahan pembuatan pupuk organik.
2. Grading
3. Penimbangan
xxxix
4. Pengiriman
BAB IV
Kendala yang kami hadapi selama 2 bulan Praktik Kerja Lapangan di P4S
Tranggulasi yaitu pada penggunaan bahasa. Bahasa yang di gunakan oleh orang
orang yang kami temui kebanyakan menggunakan bahasa Semarang yang jelas
berbeda dengan bahasa Brebes, baik dari pengucapan dan nada bicara. Beberapa
kali kami kurang memahami perintah yang diberikan oleh pembimbing lapangan
yang menggunakan bahasa Semarang.
B. Kendala Teknis
Kendala teknis yang kami hadapi adalah pengepelan tanah untuk pemindahan hasil
persemaian untuk pengganti dari polybag. Di situ tidak terlalu sulit menurut kami
tetapi menjadi hal baru bagi kami.
xl
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
maupun bagi pihak Dunia Industri ( DI ) selain itu juga kegiatan PKL menjadi tempat
di mana siswa SMK mengasah keterampilan mereka khususnya dalam hal praktik
dimana mereka dapat belajar lebih luas mengenai dalam hal Dunia Kerja.
B. KESAN
Kesan yang kami rasakan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yaitu
senang dan berterimakasih karena selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan kami
mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman baru dalam hal Dunia Kerja. Kami
sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman tersebut sehingga kami dapat mengembangkan keterampilan kami dalam
hal praktik.
C. SARAN
xli
Kepada pak Pitoyo Ngatimin selaku ketua di P4S Tranggulasi, penulis berharap
agar tidak bosan bosan memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan
peserta PKL yang akan datang.
Penulis juga berharap kepada P4S Sayur Organik Tranggulasi agar terus
meningkatkan kualitas usahanya dan meningkatkan mutu perusahaan yang lebih
baik.
xlii
PROGRAM KERJA
Lampiran 1
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
2 Budidaya
a.Penggemburan tanah
c.Pemupukan
d.Menanam bibit
e.Perawatan
h.Penyulaman
i.Seleksi benih
3 Pembibitan
xliii
b.Pengisian media
c.Menanam benih
e.Sanitasi di sekitar
pembibitan
f.Seleksi bibit
g.Menanam bibit
4 Panen
a.Kriteria memanen
b.Cara memanen
5 Pasca panen
a.Sortasi basah
b.Penyucian
c.Peranjangan (perubahan
bentuk)
d.Pengeringan
e.Sortasi kering
f.Pengemasan
xliv
g.Penyimpanan
Lampiran 2
xlvi
-Menutup bedengan
-Memasang mulsa
25 Jumat,19/3/2021 -Pratanam -Memasang mulsa
-Mengepali bit
26 Sabtu,20/3/2021 -Pratanam -Mengepali bit
-Pasca panen -Memecking sayuran
27 Minggu,21/3/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
28 Senin,22/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
29 Selasa,23/3/2021 -Perawatan -Menambahkan tanah pada
tanaman lobak
-Memanen pakcoy
-Pemanenan -Memecking sayuran
-Pasca panen
30 Rabu,24/3/2021 -Penanaman -Memanen selada hijau
-Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
31 Kamis,25/3/2021 -Penanaman -Menanam selada hijau
-Perawatan -Menyulam lobak putih
-Pasca panen -Memecking sayuran
32 Jumat,26/3/2021 -Penanaman -Menanam selada merah dan hijau
-Pasca panen -Memecking sayuran
33 Sabtu,27/3/2021 -Penanaman -Menaman selada hijau
34 Minggu,28/3/2021 -Penanaman -Menanam lobak
-Pratanam -Menyemai benih pakcoy
35 Senin,29/3/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
-Pasca panen -Memecking sayuran
36 Selasa,30/3/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
37 Rabu,31/3/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
38 Kamis,1/4/2021 -Pemanenan -Memanen kol
-Pasca panen -Memecking sayuran
39 Jumat,2/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
-Penanaman -Menanam pakcoy
40 Sabtu,3/4/2021 -Pengiriman -Mengirim sayuran di RSI Sultan
Agung
41 Minggu,4/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Mengepali pakcoy
xlvii
-Menanam bit
-Penanaman -Menyulam kol
42 Senin,5/4/2021 -Pratanam -Mengepali pakcoy
-Pasca panen -Memecking sayuran
43 Selasa,6/4/2021 -Pemanenan -Memanen kentang
-Pasca panen -Memecking sayuran
44 Rabu,7/4/2021 -Penanaman -Menanam horenzo
-Perawatan -Memasang naungan
-Pasca panen -Memecking sayuran
45 Kamis,8/4/2021 -Perawatan -Menyulam selada hijau
-Pasca panen -Memecking sayuran
46 Jumat,9/5/2021 -Free kerja -Membantu orang rumah karena
ada syukuran
47 Sabtu,10/4/2021 -Free kerja -Membantu orang rumah karena
ada syukuran
48 Minggu,11/4/2021 -Pasca panen -Memecking sayuran
49 Senin,12/4/2021 -Perawatan -Memberi pupuk pada tanah
-Pasca panen -Memecking sayuran
50 Selasa,13/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Pasca panen -Memecking sayuran
51 Rabu,14/4/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
52 Kamis,15/4/2021 -Perawatan -Mengikat tanaman cabai ke ajir
53 Jumat,16/4/2021 -Penanaman -Menanam pakcoy
54 Sabtu,17/4/2021 -Pengiriman -Mengirim sayur di RSI Sultan
Agung
55 Minggu,18/4/2021 -Pratanam -Sanitasi lahan
-Perawatan -Menyulam tanaman selada merah
dan hijau
56 Senin,19/5/2021 -Pengiriman -Mengirim sayur di RSI Sultan
Agung
57 Selasa,20/4/2021 -Perawatan -Menambahkan tanah pada
tanaman bit
58 Rabu,21/4/2021 -Persiapan pulang -Chek in ricek perlengkapan pulang
59 Kamis,22/4/2021 -Pulang -Sayonara
xlviii
FOTO – FOTO KEGIATAN
Lampiran 3
xlix
l