Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar

dalam keanekaragaman sumberdaya alam yang bisa memberikan

keuntungan baik secara finansial maupun dalam menjaga

keharmonisan alam. Sektor pertanian merupakan sektor yang

sangat pentingdalam pembangunan perekonomian di indonesia

(sigit, 2008).

Membangun pertanian hendaknya tidak diartikan hanya untuk

meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan saja,

akan tetapi harus meliputi semua kegiatan usaha dalam

meningkatkan kesejahteraan, derajat dan martabat kaum tani

indonesia. Salah satu kegiatan usaha yang juga diperlukan

mendapatkan perhatian dalam hal ini adalah Perbenihan. Dalam

hal ini, Benih menjadi salah satu penentu faktor produksi padi.

Usaha pemasaran benih milik pak asdar berdiri dan mendapatkan

izin pada tahun 2016. Awalnya mendirikan usaha pemasaran

karena ingin menghasilkan benih dengan kualitas unggul. Selain

dari pada itu, usaha pak asdar sendiri sudah banyak di kenal oleh

kelompok-kelompok tani di maros. Awalnya usaha ini di dirikan

dengan tujuan ingin membuat usaha benih dengan nama di bawah

naungan IKB.
B. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan
a. Melakukan pembinaan kelompoktani dalam melakukan
penangkaran benih
b. Menghasilkan dan meningkatkan mutu dan kulitas benih.
c. Meningkatkan Kesejahteraan Petani
2. Manfaat
a. Mempermudah petani dalam menjual hasil produksinya
b. Menghasilkan mutu dan kualitas yang baik
C. Visi, misi dan tujuan
1. Peran
Melakukan pembinaan terhadapt kelompok tani penangkar
agar dapat menghasilkan benih dan mutu / kualitas yang
baik. Selain itu mempermudah petani dalam melakukan
penjualan benih.
2. Hasrat
Ingin Mendirikan Perusahaan pada Sektor Pemasaran
Perbenihan. Serta menjadi perusahaan penangkar benih
dengan mutu dan kualitas terjamin di Sul-sel. Dengan
melakukan pembinaan terhadap kelompok tani penangkar.
3. Visi
Menjadi Pemasaran Benih dengan mutu dan kualitas terbaik.
Dan dapat mensejahterakan petani penangkar benih.
4. Misi
a. Melakukan pembinaan terhadap petani penangkar agar
dapat menghasilkan benih dengan kualitas dan mutu
yang terjamin.
b. Selalu memproduksi benih dengan kualitas serta mutu
yang terjamin terhadap konsumen dengan daya tumbuh
serta hasil produksi yang melimpah.
c. Mengembangkan usaha Pemasaran Perbenihan dan
melakukan kerjasama dengan Perusahaan Besar
lainnya.

BAB II

KEADAAN AGROSISTEM

A. Lingkungan eksternal kasus


Lingkungan ekternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar (
ekstern) yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu
perusahaan serta mepengaruhi struktur organisasi dan proses
internalnya.
1. Teknologi
Melakukan Pengemasan dengan kemasan sendri agar
mempermudah kegiatan serta mengenalkan brand atau nama
usaha.
2. Ekonomi
a. Harga: Benih yang di jualkan umumnya dengan harga Rp.
12.000,- akan tetapi pak asdar menjual dengan harga yang
terjangkau oleh segala kalangan.
b. Persaingan: Banyak Pesaing yang sudah menjadi
perusahaan besar dan dapat memproduksi benih dengan
skala besar. Perusahaan lain pula memiliki koneksi yang
lebih luas.
c. Kecenderungan konsumen: Konsumen utama pada usaha
pak asdar sendiri adalah beberapa kelompok tani dan IKB.
Serta, beberapa penangkar benih atau usaha pemasaran
benih lain yang membutuhkan pasokan benih tambahan.
d. Pendapatan: Pendapatan Pak asdar tiap musimnya adalah
sebesar Rp. 150.000.000,-
3. Ekosistem
Saat musim kemarau produksi benih petani penangkar yang pak
asdar bina mengalami penurunan produksi. Sehingga, pak
asdar mengalami penurunan dalam stock benih. Hal ini
menyebabkan pak asdar ketika memiliki pesanan yang melebih
stock tersedia harus mengambil stock tambahan di Kantor IKB
lain.
4. Sosial
a. Tenaga kerja: Pak asdar Memiliki 3 orang tenaga kerja
dimana 1 orang adalah keluarganya dan 2 orang lainnya
adalah orang sekitar.
b. Perlakuan produsen terhadap konsumen: pak asdar
meberikan kejujuran dan kepercayaan kepada pelanggan.
Sehingga, beberapa pelanggan pak asdar lebih yakin dan
percaya terhadap mutu dan kualitas beih yang pak asdar
siapkan.
B. Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
yang mempengaruhi organisasi
1. Proses-Proses Agrosistem
a. Proses investasi
Modal yang pak asdar keluarkan tidak terlalu besar.
Modal beliau dapatkan dari gaji sebagai PNS serta
beberapa tabungan nya. Modal awal yang pak asdar
siapkan adalah Rp. 10. 000. 000,-. Modal tersebut di
gunakan untuk membeli bahan baku di petani atau
kelompok tani penangkar dengan harga gabah dan
untuk biaya trasportasi. Terkadang pak asdar
meminjam di petani dan ketika terjual maka akan di
bayar.
b. Proses produksi
Benih yang pak asdar jual diambil dari gabah dari
beberapa kelompok tani dan penangkar benih lain
yang kesulitan dalam menjual hasil produksi benih.
Selain itu beih di ambil juga dari beberapa anggota
IKB atau Kantor IKB lainnya saat membutuhkan stock
tambahan.
c. Proses pengelolaan
Sebelum dipasarakan, pak asdar membawa atau
meminta BPSB Melakukan uji sertifikasi Benih. Uji lab
ini di tujukan untuk mengetahui bahwa gabah yang di
beli dari petani dapat menjadi benih unggul. Sehingga
keluar sertifikasi dari benih tersebut. Sertifikasi
berguna untuk mengetahui kualitas dan mutu benih
yang di hasilkan. Selain itu dengan adanya sertifikat
benih maka petani lebih yakin dan percaya dengan
benih yang di jual.
d. Proses pemasaran
Pak asdar menjualkan benihnya kepada kelompok
tani atau perusahaan besar perbenihan yang
membutuhkan stock tambahan seperti pak abu
saniasa yang biasa membeli benih pokok untuk
penangkaran benihnya.
e. Pendapatan
Pendapatan yang di terima Pak asdar tidak tentu
tergantung permintaan. Untuk permusim panennya
produksi benih pak asdar dari 10ton hingga 15 ton
dan di jual dengan harga Rp 10.000/Kg.
2. Sumber daya agrosistem kasus
a. Tempat, Lahan, Bangunan.
Usaha Pemasaran Perbenihnya berada di jalan
DR. Ratulangi, Maros. Depan UPTD maros di
Kantor IKB maros. Luas lahan atau tanah adalah
±6 Ha
Tabel 1. Tabel Aset Bangunan dan lahan
No Bangunan Jumlah Status
1 Gudang 2 Milik IKB
penyimpanan
2 Gudang Produksi 2 Milik IKB
3 Lantai Jemur 2 Milik IKB
4 Rumah 1 Milik IKB
5 Lahan 6 Ha Milik IKB

b. Mesin dan peralatan


Mesin dan peralatan yang pak asdar gunakan
adalah milik IKB. Akan tetapi Pak asdar
memanfaatkannya untuk Memproduksi Benih padi.

Tabel 2. Mesin dan Peralatan


No Mesin dan Jumlah Status
peralatan
1 Mesin Jahit Karung 2 Milik IKB
2 Dryer 1 Milik IKB
3 Mesin Prosesing 1 Milik IKB
4 Garu Jemur 3 Milik IKB
5 Timbangan 2 Milik IKB

c. Financial
Modal yang di keluarkan sekitar Rp 10.000.000,-
untuk membeli gabah di petani dan biaya
transportasi pengiriman gabah ke gudang
produksi. Modal di dapatkan dari gaji PNS yang
dikumpulkan dan di tabung.

d. Bahan baku
Usaha ini menggunakan bahan baku gabah yang
di peroleh dengan melakukan kerja sama atau
pembinaan kepada petani yang lahannya di sewa
dan hasil panen akan di beli oleh pak asdar lalu di
produksikan menjadi benih dengan mengajukan uji
lab sertifikasi di BPSB maros..
e. Sumber daya manusia
Dalam kegiatan pemasaran ini pak asdar
melakukan dengan di bantu 3 tenaga kerja, 1
sebagai pengoprasi mesin dryer, 1 orang di bagian
pengemasan, dan 1 orang sebagai pengotrol atau
pengecek bahan baku atau benih yang sedia dan
Pak asdar menggukana Kelompok tani untuk
memperoleh gabah atau hasil sawah.

Tabel Penilaian

No. stambuk Nama mahasiswa observasi Visi & Anali Analisis keaktifan
misi sis internal
ekste
rnal
17.012.014.113 Ahmad Kurnia Summase 80 82 83 84 85
17.012.014.020 Nurul Fadillah 80 80 80 84 78
Muh. Iqbal Ishak 70 78 80 80 79
BAB III

Problemisasi

2.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem

Masalah merupakan situasi yang memerlukan seseorang dalam bertindak


dengan sepenuhnya atau sebagian yang menjadi bagian dari tanggung
jawabnya atau keadaan yang tidak semestinya terjadi yang memerlukan
tindakan segera secara penuh atau sebagian sesuai dengan wewenang
serta tanggung jawab yang dimilikinya. Analisis masalah adalah suatu
usaha untuk menyelidiki masalah-masalah utama dalam suatu agrosistem
yang terkait dengan keadaaan yang ingin diperbaiki

Analisis masalah dapat dilakukan untuk meneliti penyebab timbulnya


masalah-masalah dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh masalah-
masalah tersebut serta dapat memberikan rangkaian hubungan sebab
akibat yang ditunjukkan dalam suatu diagram. Suatu masalah tidak harus
menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan oleh
karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian
harus menentukan terlebih dulu, apa masalahnya.

2.2.1 Identifikasi masalah

Masalah adalah pertanyaan ilmiah yang akan dicari solusinya. Masalah


dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Masalah
pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang
jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian yang kita
kerjakan. Untuk mempermudah dapat pula digunakan pertanyaan yang
hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak. (Anonim, 2009). Identifikasi
masalah dimasudkan untuk melihat dan menilai situasi mana yang
memerlukan tindakan perbaikan guna mengatasinya karena mesalah
tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan terhadap apa yang
diharapkan sehingga perlu adanya penyelesaian.

Masalah-masalah yang timbul dalam usaha manajemen investasi pada


UB. RAIHAN adalah sebagai berikut:

1) Volume penjualan masih rendah

volume penjualan yang masih rendah ini disebabkan oleh karena selain
volume produksi memang sedikit yaitu rata-rata 10.000 kg/Musim, UB.
RAIHAN juga menjual tahu ini hanya berdasarkan pesanan saja. Harapan
UB. RAIHAN yaitu rata-rata volume penjualannya sekitar 20.000
kg/Musim

2) Volume Produksi Rendah

Bahan baku yang susah di dapatkan serta UB. RAIHAN berproduksi


sesuai dengan jumlah pesanan saja yaitu rata-rata 10.000 kg. UB.
RAIHAN mengharapkan volume produksi rata-rata 20.000 kg

3) Alat/Mesin Jumlahnya Sedikit

UB. RAIHAN memiliki alat dan mesin yang jumlahnya sedikit untuk
memenuhi jumlah pesanan yang relatif lebih besar yaitu 2 unit dengan
kapasitas 4 ton. UB. RAIHAN. Hal ini membuat Produksi dari pada pak
asdar membutuhkan waktu yang lama.

4) Jumlah tenaga kerja kurang

Perusahaan kasus hanya memiliki 3 (Tiga) orang tenaga kerja yang


bekerja. Dalam meningkatkan kapasitas produksi UB. RAIHAN
mengharapkan 6 orang tenaga kerja agar memperlancar proses produksi.
Akan tetapi mencari tenaga kerja yang dapat di percaya cukup sulit.
5) Modal investasi kurang

Modal Permusim produksi beserta Transportasi. UB. RAIHAN hanya


sekitar Rp 10.000.000,-, Namun masih banyak alat dan mesin yang
kurang sehingga modal yang di butuhkan lebih banyak.

6) Bahan Baku Kurang

Produksi Bahan Baku berupa gabah petani di maros sangat minim. Sekitar
± 4-5 Ton/ Hektar. Akibat lahan yang kekeringan saat musim kemarau dan
lahan yang kebanjiran saat musim hujan. Sedangkan, tidak semua hasil
produksi petani dapat menjadi enih dengan mutu dan kualitas terjamin.

7) Kemampuan Dalam Membeli Bahan Baku Terbatas

Kemampuan UB. RAIHAN dalam membeli bahan baku masih terbatas


yang disebabkan karena terbatasnya modal yang dimilki UB. RAIHAN
dalam membeli bahan baku yaitu sekitar 15.000 kg. Harapan UB. RAIHAN
dalam membeli bahan baku yaitu sekitar 20.000 kg. untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan konsumen.

8) Keadaan Lingkungan yang kurang stabil.

Pada lokasi maros keadaan lingkungannya kurang stabil akibat perluasan


lahan pertanian di daerah bantimurung. Sehingga, pasokan air dari
bantimurung ke lokasi penangkaran serata lokasi pertanaman di sekitar
wilayah perusahaan sedikit dan mengakibatkan kekeringan. Sedangkan,
pada saat musim hujan lokasi penangkaran serta petani di sekitar
perusahaan mengalami kebanjiran dikarenakan intensitas air hujan yang
turun berlebihan.

9) Transpotasi

Transportasi yang di gunakan pak asdar sendiri adalah trasportasi yang di


sewa. Sehingga biaya yang di keluarkan untuk trasportasi lebih besar.
Selain itu jumlah transportasi truk yang dapat di sewakan terbatas di
daerah maros sendiri.

10) Persaingan Perusahaan

Persaingan Pasarnya sendiri sangat sulit akibat produksi yang dapat di


lakukan pak asdar sangat minim dan kalah bersaingan dengan
perusahaan besar seperti Sang Hyang Seri. (SHS) Dan milik pak Abu
Saniasa. Selain produksi yang minim jumlah produksi benih yang di miliki
pak asdar masih kurang dalam segi mutu dan kualitasnya.
Bahan Baku

produksi
alat / mesin yang
terbatas

tenaga kerja
Tenaga Kerja
yang kurang

Transportasi Kendaraan sewa


UB. Raihan

Persaingan
perusahaan
Pemasaran
Ketersedian
terbatas

Keadaan
Lahan lingkungan yang
tidak stabil

Anda mungkin juga menyukai