Oleh :
C. Visi/Misi Perusahaan
Visi :
Menyediakan kebutuhan terong dengan kualitas yang baik dan bermutu
bagi masyarakat Indonesia.
Misi :
Mengembangkan usaha tani yang berkualitas guna memperoleh
keuntungan secara optimal
Memproduksi terong dengan kualitas dan mutu terbaik
Menjalin kerjasama dengan komunitas pedang
D. Kegiatan Perusahaan
Fokus kegiatan perusahaan yaitu bergerak pada bidang produksi terong
segar. Kegiatan yang dilakukan mencakup proses budidaya, panen, pasca panen,
sampai ke tahap pemasaran.
DIREKTUR
AFIF MUBIN
e. Pengendalian HPT
Prinsip pokok hama dan penyakit meliputi pengelolaan ekosistem
pertanian dengan cara bercocok tanam yaitu meliputi : pemakaian bibit
sehat dan varetas resisten, sanitasi kebun, pemupukan berimbang dan
tumpangsari.
- Penerapan pengendalian non kimiawi seperti secara fisik mekanik,
genetisdan lain-lainnya.
- Penggunaan pestisida secara selektif berdasarkan hasil pemantauan
dan analisis ekosistem
4. Panen
Masa panen tanaman terong berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, Buah
terong yang siap dipanen tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua. Hal ini bisa dilihat dari ukuran Buah dan tingkat kekerasan
saat dipencet. Budidaya terong ungu yang baik dapat menghasilkan 10-30 ton
buah terong per hektar. Panen dilakukan 1-2 kali per minggu. Buah terong
yang layak dikonsumsi adalah buah yang padat dan permukaan kulitnya
mengkilat.
5. Pasca panen
Buah terong tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan
segera setelah tanam. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran dan
warna. Pe-nanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-
hati untuk mencegah kerusakan kulit.
a. Pre-sorting biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka,
busuk atau cacat lainnya sebelum pendinginan atau penanganan
berikutnya. Pre-sorting akan menghemat tenaga karena produk-produk
cacat tidak ikut tertangani. Memisahkan produk busuk akan
menghindarkan penyebaran infeksi ke produk-produk lainnya,
khususnya bila pestisida pascapanen tidak dipergunakan.
b. Kebanyakan buah dan sayuran membutuhkan pembersihan untuk
menghilangkan kotoran seperti debu, insekta atau residu penyemprotan
yang dilakukan sebelum panen. Pembersihan dapat dilakukan dengan
sikat atau melalukan pada semprotan udara. Namun lebih umum
digunakan dengan penyemprotan air atau mencelupkan ke dalam air.
Bila kotoran agak sulit dihilangkan maka dapat ditambahkan deterjen
c. Pengemasan, karena proses pemasaran produk mengupayakan buah
segar maka pengemasan dilakukan dengan standart menggunakan
plastik. Sehingga produk tidak disarankan untuk dijual dalam jangka
waktu panjang. Penjualan produk juga dilakukan saat panen, sehingga
tidak ada penumpukan produk yang tidak terjual.
V. ASPEK PEMASARAN
A. Segmentasi Pasar
Segmantasi pasar adalah pembagian kelompok konsumen atau pembeli
yang memiliki kebutuhan, karakteristik, dan perilaku yang berbeda-beda
(heterogen) di dalam pasar tertentu sehingga nantinya menjadi satuan pasar yang
homogen dan dijadikan sasaran pasar dengan strategi marketing mix tersendiri.
segmenatsi pasar dilakukan untuk mengetahui hal apa yang disukai dan dijadikan
sebagai kebutuhan bagi konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan suatu
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dilihat dari analisis survey pasar yang sudah dilakukan, produksi terong
tidak dapat dipasarkan di beberapa pasar yang telah disurvey. Sehingga pemasaran
akan dilakukan langsung kepada konsumen. Target konsumen antara lain rumah
makan, pecel lele, burjo, ibu rumah tangga, dan lain-lain.
B. Persaiangan Produk
Persaingan produk terong sangat ketat karena banyak kelompok penjual
yang menjual tanaman sejenis. Persaingan produk yang dihadapi dapat di
minimalkan dengan mengetahui kelemahan pesaing sehingga tahu peluang yang
ada. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dari pesaing merupakan kunci dari
penyusunan strategi dengan mengembangkan kekuatan perusahaan untuk
menutupi kelemahan pesaing.
C. Strategi Pemasaran
Beberapa usaha pemasaran yang dilakukan kegiatan usaha kami yaitu
dengan menyusun strategi pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosinya sehingga alurnya sudah terarah. Adapun penerapan strategi
pemasaran yang kami lakukan yaitu sebagai berikut :
a. Penggunaan Sosial Media
Sosial media merupakan alat pem.asaran paling efektif dan terccepat di
masa sekarang. Karen apada saat ini hampir semua orang merupaka
pengguna dari sosial media. Dengan adanya sosial media perusahaan dapat
melakaukan interaksi secara luas. Sosial media yang dapat digunakan
sebagai wadah pemasaran yaitu seperti whatsaap, facebook, ataupun
instagram.
b. Tempat yang strategis
Dalam pemasaran tempat yang strategis akan menentukan angka
penjualan. Kriteria tempat yang strategis yaitu dengan mempertimbangkan
sasaran serta kemudahan untuk menjangkau. Dari survey yang sudah
dilakukan, kami menemukan beberapa tempat strategis yang dapat
dijadikan tempat pemasaran, yaitu pada area sekitar kampus Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Tempat strategis dalam penjualan yaitu pada
saat ahad morning yang di area Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
dan pada saat sunday morning di area Universitas Gadjah Mada.
c. Menjalin hubungan baik dengan konsumen
Pelanggan merupakan hal penting dalam proses usaha. Transaksi berulang
kali yang dilakukan dengan konsumen harus tetap terjaga, hal inilahyang
menjadikan perlu adanya hubungan yang baik antar konsumen dan
perusahaan. Pelanggan yang loyal dapat diberikan suatu award, sehingga
pelanggan merasa senang terhadap perusahaan, sehingga kerjasama akan
tetap berlangsung.
VI. ASPEK FINANSIAL
A. Analisis Usaha Tani
URAIAN VOL SAT HARGA/SAT MT JUMLAH
A. Sewa lahan 400 M2 1.500 400 600.000
B. Bahan : - Benih/bibit 3 Kotak 80.000 3 240.000
- Pupuk : - kandang 400 kg 1.500 400 600.000
- Urea 0
- ZA 11 kg 8.500 93.500
- SP-36 11 kg 5.000 55.000
- KCl/ZK 11 kg 20.000 220.000
3. Produktivitas Modal
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Modal = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑇𝐶)
𝑅𝑝.3.808.000,00
= x 100%
𝑅𝑝.3.536.000,00
= 107%
Karena Modal > Bunga pinjaman (4%) maka usaha ini layak
diusakan.
= Rp.310.857,00/HKO
5. Produktivitas Lahan
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Lahan = x 100%
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑅𝑝.3.808.000,00
=
400 𝑚2
= Rp.9.520,00 / m2
Karena Produktivitas lahan > Sewa lahan maka usaha ini layak
diusakan.
𝑅𝑝.1.970.000,00
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 = = 656,8 𝑘𝑔
𝑅𝑝.3000,00
Karena BEP Harga < Harga Jual maka usaha ini layak diusakan.
Karena BEP Produksi < Hasil Produksi maka usaha ini layak
diusakan.
B. Aspek Finansial
Aspek finansial dalam kegiatan usaha tani ini dilakukan dengan melihat
peluang pasar, angka pasokan, dan angka permintaan. Analisis finansial dilakukan
untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang dapat membantu ataupun
menghambat proses usaha. Data dari survey yang telah perusahaan kami lakukan
dalam beberap jenis pasar yaitu sebagai berikut :
20 meter
20 meter
Layout Bedenngan
50 cm 50 cm
50 cm 50 cm
60 cm
60 cm
19 m
100 cm 100 cm