Anda di halaman 1dari 6

IV.

TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG KERJA


4.1 Profil Lokasi Magang
Nama perusahaan yang menjadi tempat magang kerja adalah CV.
(Commanditaire Vennotschap) Kurnia Kitri Ayu Farm. Perusahaan ini berada di
Malang, tepatnya beralamat di Jalan Rajawali No. 10 Sukun, Malang. Perusahaan
ini berdiri sejak 28 April 2006 yang merupakan usaha mandiri dan bergerak di
bidang pertanian sayuran organik. Pemilik perusahaan ini bernama Bapak Ir. Hary
Soejanto.
Asal usul nama CV. Kurnia Kitri Ayu Farm dipilih oleh pemilik perusahaan sesuai
dengan nama keluarganya yaitu CV. Kurnia, selebihnya nama Kitri Ayu diambil
dari bahasa Jawa yang memiliki arti tanaman yang indah, sehingga dapat diartikan
sebagai tanaman yang indah yang memiliki manfaat untuk kelangsungan hidup
orang banyak dan tanaman yang diproduksi dapat bermanfaat untuk masyarakat
luas. Dalam menjalankan perusahaan ini pemilik perusahaan dibantu oleh istri dan
ketiga anaknya dan satu menantunya.
Melihat peluang usaha pertanian organik yang tinggi, pada awal tahun
2007, pemilik perusahaan membuka usahanya di lereng Gunung Semeru tepatnya
di Kecamatan Ampel Gading. Pada awal pembukaan, pemilik hanya
mengusahakan lahan seluas 0,25 ha, namun seiring dengan meningkatnya
permintaan pasar akan sayuran organik, pada tahun 2008 luas lahan kemudian
dikembangkan menjadi 1 ha. Selain mengembangkan lahan usaha tani sayuran
organik, CV. Kurnia Kitri Ayu Farm juga bekerja sama dengan petani-petani
plasma yang juga membudidayakan sayuran organik untuk meningkatkan
produksinya karena permintaan pasar akan sayuran organik cenderung meningkat
setiap bulannya. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan antara petani plasma
dengan pihak perusahaan yaitu membantu para petani untuk memberikan
teknologi budidaya sayuran organik serta memasarkan produk-produknya dengan
bantuan distributor. Untuk menjaga mutu dan kualitas dari produk sayuran
organik, petani plasma yang bekerja sama dengan pihak perusahaan harus
melakukan program organik yang telah ditetapkan oleh CV. Kurnia Kitri Ayu

22

23

Farm yang mengacu pada Standart Nasional Indonesia yaitu SNI 01-6729-2002
dan sistem manajemen mutu yaitu SNI 19-9000-2001.
Proses budidaya sayuran organik yang dilakukan oleh CV. Kurnia Kitri
Ayu Farm tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ada. Salah satu
kendala yang dialami yaitu keadaan dimana iklim di sekitar lereng Gunung
Semeru yang menyebabkan hujan abu yang diakibatkan oleh aktivitas Gunung
Semeru yang tidak menentu pada saat itu menyebabkan penurunan hasil produksi
sayuran organik pada bulan Juli sampai Agustus sehingga beberapa permintaan
konsumen tidak mampu dipenuhi. Oleh karena itu pada tahun 2009, pemilik
perusahaan memutuskan untuk memindahkan kebun produksinya yang semula di
bawah kaki Gunung Semeru dipindahkan ke Lereng Gunung Kawi dengan luas
lahan 1 ha. Pemilihan lokasi di Lereng Gunung Kawi dilakukan dengan beberapa
alasan antara lain: (1) Lokasi kebun yang berada di lereng gunung menyebabkan
sayur dapat tumbuh lebih subur, (2) Luas lahan 1 ha menggunakan green house
membuat hasil produktivitas sayuran organik menjadi meningkat, (3) Penggunaan
lahan pertanian di kebun milik CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yang menggunakan
pertanian konvensional namun tidak menggunakan bahan kimia sama sekali
sehingga dapat menguntungkan pihak perusahaan dalam membudidayakan
sayuran organik, dan (5) Jauh dari polusi perkotaan, karena letaknya yang berada
di Lereng Gunung Kawi menyebabkan jarangnya kendaraan yang melintas di area
kebun.
Saat ini muncul lagi permasalahan yang timbul di lahan kebun Lereng
Gunung Kawi. Dimana masyakarakat petani di daerah Lereng Gunung Kawi
masih menggunakan kepercayaan kebudayaan mereka dimana saat bulan puasa,
petani di Lereng Gunung Kawi meliburkan pekerjaan pertanian. Hal ini
menyebabkan banyak kerugian yang dialami oleh pihak perusahaan sehingga
pertengahan tahun 2015, pemilik perusahaan memutuskan kontrak kerja sama
dengan petani plasma yang ada di Lereng Gunung Kawi dan semakin
meningkatkan kemitraan dengan petani plasma yang ada di Kalipare yang
mayoritas pekerjanya dari karang taruna dan di Pagelaran yang mayoritas
pekerjanya adalah ibu-ibu rumah tangga.

24

Sasaran pasar produk sayuran organik ini lebih banyak ke supermarket


karena pertimbangan harga jual yang tinggi dan konsumen yang membeli sayuran
organik yang berasal dari kalangan menengah atas yang memiliki kesadaran akan
gaya hidup yang sehat. Untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk
sayuran organiknya, CV. Kurnia Kitri Ayu Farm melakukan satu inovasi produk
yaitu melakukan sertifikasi terhadap kebun produksinya. Melalui INOFICE
(Indonesia Organic Farming Infection adn Sertification) produk sayuran organik
yang diproduksi mendapatkan jaminan bahwa produk sayuran organik yang
memiliki sertifikat telah diproses sesuai dengan kaidah sistem produksi pangan
organik. Dengan adanya sertifikasi tersebut, perusahaan dapat meningkatkan nilai
tambah pada produk sayuran organik yang dihasilkan sehingga dapat membantu
dalam meraih akses pasar yang lebih luas.
4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Perusahaan CV. Kurnia Kitri Ayu Farm memiliki visi yaitu sebagai pelaku
usaha pertanian organik yang profesional, mandiri, sesuai dengan prinsip
pengolahan manajemen dan teknis yang modern.
1.
2.
3.
4.

2. Misi Perusahaan
Memproduksi pangan organik yang aman, sehat dan bergizi.
Meningkatkan pendapatan petani.
Menciptakan lapangan kerja dan keharmonisan kehidupan sosial di perkotaan.
Meminimalkan polusi dan melestarikan sumber daya alam.

4.1.2 Keadaan Umum Lokasi Magang Kerja


Kebun utama yang merupakan lokasi dari pelaksanaan magang kerja
terletak di Jalan Rajawali No. 10 Sukun, Malang. Lokasi ini terletak di wilayah
pemukiman penduduk yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Selatan

: Perumahan

Sebelah Utara

: Sungai dan Rumah Sakit Soepraon

Sebelah Barat

: Perumahan

Sebelah Timur

: Balai Penelitian Pertanian Sukun

Lokasi magang kerja ini berada jauh dari daerah persawahan atau lahan
pertanian non-organik lainnya. Sehingga sudah sesuai dengan syarat-syarat
pertanian organik yang salah satunya yaitu lahan yang digunakan untuk pertanian

25

organik harus bebas dari lingkungan pencemaran pestisida dan dalam kurun waktu
2-3 tahun sebelum lahan ditanami, tidak boleh tercemar dengan pestisida sintesis
atau mengandung residu pestisida.
Teknik budidaya yang diterapkan pada lahan ini berbeda dengan pertanian
yang terdapat di pedesaan yaitu membudidayakan sayuran organik dengan sistem
perkotaan. Sistem perkotaan yang dimaksud adalah membudidayakan sayuran
organik dengan menggunakan media tanam polybag guna memanfaatkan lahan
agar lebih efisien di tengah perkotaan, namun juga terdapat pembudidayaan secara
lapangan di bedengan.
Untuk lokasi pembudidayaan sayuran organik berada dalam green house
dengan tujuan melindungi tanaman dari air hujan, mengatur intensitas cahaya
matahari dan mengurangi serangan hama tanaman budidaya. Selain itu,
pembudidayaan juga dilakukan pada polybag yang diletakkan di halaman
pekarangan samping rumah pemilik perusahaan dan sebagian diatur di dalam
green house tapi tidak sebanyak yang di halaman pekarangan.
4.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1. Struktur Organisasi CV. Kurnia Kitri Ayu Farm


Sumber: Database CV. Kurnia Kitri Ayu Farm, 2007
CV. Kurnia Kitri Ayu Farm adalah bisnis keluarga yang tergolong sederhana
sehingga para pekerjanya hanya berjumlah 6 orang yang merupakan anggota
keluarga dari pemilik perusahaan dan bekerja sama dengan petani plasma di Ds.
Sukowilangun, Kalipare dan di Pagelaran. Berdasarkan teknik atau cara

26

pembuatan skema organisasi pada Gambar 1 termasuk dalam skema organisasi


vertikal. Dalam bentuk ini, skema organisasi pimpinan sampai organisasi atau
pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal. Pada
struktur organisasi tersebut, tanggung jawab pelaksanaan tugas diserahkan kepada
bagian-bagian yang sesuai dengan fungsinya. Tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pimpinan Kebun
Pimpinan kebun sekaligus pengendalian mutu langsung dipegang oleh Ir.
Hary Soejanto sendiri karena pemilik memegang tanggung jawab yang sangat
besar dalam proses keberlangsungan usahanya. Disini pemimpin kebun
bertugas mengawasi seluruh jalannya proses kegiatan budidaya, panen, pasca
panen hingga pemasaran. Pemimpin kebun juga mengatur setiap manajemen
dalam usahanya mulai dari persediaan bahan baku hingga manajemen
pengendalian mutu.
2. Quality Control
Bagian quality control dipegang oleh anak pertama dari Bapak Hary yaitu
Herlina, S. Pt, yang bertanggung jawab atas kualitas tiap sayuran yang akan
dipasarkan. Divisi quality control ini memiliki tugas memeriksa setiap tahapan
proses yang dilakukan mulai dari pengendalian saprodi, budidaya, panen dan
pasca panen.
3. Budidaya
Budidaya tanaman dipegang oleh anak kedua Bapak Hary yaitu Henni, SP,
yang bertanggung jawab atas teknik pembudidayaan seluruh tanaman. Divisi
budidaya memiliki tugas menangani proses budidaya dari pengolahan lahan,
pembuatan bibit, penanaman, perawatan hingga tanaman siap panen.
4. Penanganan Pasca Panen
Penanganan pasca panen ini diserahkan kepada Ibu Kaisyah yang
merupakan istri dari Bapak Hary. Beliau sangat cekatan serta teliti dibidang
pasca panen. Kegiatan pasca panen dapat berupa grading, sortasi, pencucian,
dan pengemasan.
5. Pemasaran

27

Pemasaran sayuran organik dipegang oleh Hendra, SE, yang merupakan


anak ketiga dari Bapak Hary. Tugas yang dipegang beliau adalah mengawasi
jalannya pengiriman produk sayuran organik CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yang
dipasarkan di Kota Malang maupun Kota Surabaya.
4.3 Unit dan Program Kerja
Dalam progam yang yang dilakukan oleh CV. Kurnia Kitri Ayu Farm
dilakukan berbagai inovasi dalam program penjualan baik mengenai program
yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan. Program kerja
perusahaan yang sudah terlaksana adalah bekerja sama dengan petani plasma yang
berada di kawasan Kalipare dan Pagelaran. Selain itu perusahaan juga telah
melakukan pemberdayaan bagi petani maupun melalui urban farming yang
dilakukan di sekolah. Program selanjutnya adalah perusahaan masih tetap
menjaga sistem organik untuk SNI dan untuk menerapkan masyarakat sehat.
Tujuan dari pembuatan SNI disini adalah untuk memberikan dampak besar bagi
masyarakat agar menyadari bahwa dalam pertanian organik dan dalam
mengonsumsi produk organik akan mewujudkan masyarakat sehat dan lingkungan
sehat. Program CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yang sudah berjalan adalah
memberikan pelatihan kepada ibu-ibu, pensiunan PNS, maupun kepada peserta
magang yang ada di perusahaan.
Program kerja perusahaan yang akan disosialisasikan awal tahun 2016
adalah tetap melakukan program yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya,
hanya saja ada tambahan program baru yang ingin ditargetkan oleh CV. Kurnia
Kitri Ayu Farm yaitu dengan melakukan pengembangan pasar. Jadi target
perusahaan dalam mengirimkan produk organiknya yang sebelumnya hanya untuk
Surabaya dan Sidoarjo, awal tahun 2016 akan dilakukan pengembangan pasar di
seluruh Jawa Timur, Bali dan Bogor. Saat ini pihak CV. Kurnia Kitri Ayu Farm
sudah bekerja sama dengan pihak distributor di Bogor untuk pemasaran di
Hypermart selama lima tahun mulai awal tahun 2016 mendatang.

Anda mungkin juga menyukai