Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TIMUN

TANAMAN SAYUR
( Metavy )

Kelompok 9 :
1. Moh. Abdillah Akbar (21)
2. Moh. Andri Maulana (24)
3. Myla Marifatul Herwina (33)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PLOSOKLATEN


AGRIBISNIS dan AGROTEKNOLOGI
Jalan Pare – Wates km 7 Ds.Sumberagung Kec.Plosoklaten
Kode Pos 64175 Telp (0354) 392619
Laman : smknqplosoklaten.sch.id surel : smkn.plosoklaten@gmail.com.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang atas segala ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan proposal
timun.Sebuah kesempurnaan tentunya sulit ditemukan, kami selaku penyusun
proposal ini tentunya tak luput dari kesalahan, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang dapat memotivasi menuju ke arah perbaikan.Ucapan
terimakasih dan kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.

Kediri, 24 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
 

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN  

A.Latar Belakang ..............................................................................................

B.Tujuan ..........................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 1.1. Klasifikasi Timun ............................................................................................

1.2. Syarat Tumbuh Timun.....................................................................................

1.3 Pengolahan Lahan............................................................................................

1.4. Menyemai Benih Timun..................................................................................

1.5. Penanaman.....................................................................................................

1.6. Pemupukan.....................................................................................................

1.7. Pemeliharaan..................................................................................................

1.8. Panen..............................................................................................................

1.9. Pasca panen....................................................................................................

2.0. Analisa usaha..................................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu sayuran buah yang banyak di
konsumsi segar oleh masyarakat indonesia. Nilai gizi mentimun cukup baik karena
sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Pada umumnya mentimun di
sajikan dalam bentuk olahan segar, seperti acar, asinan, kimchi, salad, salad, dan lalap.
Mentimun dapat pula di konsumsi sebagai minuman segar berupa jus. Jus mentimun
yang di minum secara rutin setiap 2 hari sekali berkhasiat untuk menghaluskan kulit,
menjaga kerusakan kulit dari sengatan sinar matahari, dan dapat menurunkan panas
dalam (Sumpena, 2004).
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayur yang cukup populer
di hampir semua negara. Mentimun berasal dari dataran tinggi himalaya dan pada saat
ini budidayanya sudah meluas di seluruh wilayah tropis. di Indonesia mentimun banyak
ditanam di Jawa dan Sumatera. Kemajuan dibidan teknologi kecantikan mengungkap
bahwa mentimun dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik untuk perawatan
kecantikan dengan diolah menggunakan teknologi modern. Dari sudut pandang
ekonomi, mentimun memiliki propek yang cukup baik karena diminati dibanyak negara
(Zulyana, 2011 ).
Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk ke wilayah mediteran,
yaitu Cina. Pada tahun 1882, de Condolle memasukkan tanaman ini kedalam daftar
tanaman asli India. Pada akhirnya, tanaman ini menyebar ke seluruh dunia, terutama di
daerah tropika. Di Cina, mentimun baru dikenal 2 abad SM (Sumpena, 2004).
Di Indonesia, prospek budidaya tanaman mentimun sangat baik karena mentimun
banyak digemari oleh masyarakat. Umumnya mentimun dikonsumsi dalam bentuk
olahan segar seperti acar, asinan, salad dan lalap Selain untuk tujuan konsumsi
mentimun juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan pengobatan. Nilai gizi
mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin
(Muttaqiin, 2010).

B. Tujuan

Menerapkan teknik budidaya tanaman mentimun serta


pemasarannya.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Klasifikasi Mentimun

Mentimun Metavy merupakan benih mentimun hibrida berkualitas unggul dengan


keunikan menghasilkan daging buah yang tebal dan sangat produktif. Sayuran mentimun
Metavy F1 sangat menyukai dataran rendah sebagai habitatnya. Selain itu, timun ini
termasuk jenis mentimun yang bersifat genjah, buah yang dihasilkan berbentuk silindris,
seragam, berdaging tebal, ukuran buah memiliki panjang antara 21-23,5 cm dan
diameter 4,8-5,2 cm.Keunggulan lain jenis mentimun adalah tahan terhadap penyakit
Geminivirus dan GSB.Sayuran mentimun Metavy F1 dapat mulai di panen pada umur 34-
36 hari setelah proses penanaman.

1.2 Syarat Tumbuh

Sebelum melakukan budidaya, alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dulu syarat
tanam dari tanaman mentimun ini. Tanaman mentimun bisa tumbuh diberbagai daerah
dengan ketinggian dan suhu yang berbeda-beda. Namun tanaman mentimun bisa hidup
dengan optimal jika ditanam pada ketinggian antara 1000 sampai dengan 1200 meter
diatas permukaan laut dan dengan suhu yang berkisar antara 21-27 derajat celcius.
Selain itu, daerah yang akan ditanami harus memiliki penyinaran matahari yang penuh
karena tanaman ini merupakan jenis tanaman yang renta sehingga harus mendapatkan
penyinaran dan perawatan yang baik. Tak hanya itu saja, tanah yang akan digunakan
harus memiliki tingkat keasaman 6 sampai dengan 7. Lahan yang ideal untuk menanam
mentimun adalah tanah yang memiliki kandungan banyak unsur hara serta harus
memiliki tekstur gembur.Jika tanah masih padat sebaiknya lakukan penggemburan
terlebih dahulu dengan cara dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-30 cm.

1.3 Pengolahan Lahan

Setelah lahan siap dan tanah sudah dalam kondisi gembur, maka langkah selanjutnya
adalah membuat bedengan. Buatlah bedengan diatas lahan dengan ukuran lebar 1
meter dan tinggi kira-kira 30 cm. Lalu, buatlah jarak antar bedengan sekitar 40 cm
dengan panjang bedengan yang menyesuaikan dengan ukuran lahan yang dipakai.
Jangan lupa untuk membuat parit diantara bedengan yang berfungsi untuk sistem
drainase. Setelah bedengan siap, kemudian tutup bedengan menggunakan mulsa
plastik. Jika bisa, usahakan untuk memasangnya ketika siang hari atau cuaca sedang
panas dengan tujuan untuk memaksimalkan kondisi panjang dan ketahanan dari mulsa
plastik. Setelah siap, buatlah lubang pada bedengan yang sudah ditutupi mulsa dengan
diameter sekitar 10 cm.
2
Jarak tanam antar lubang dalam satu baris bisa dibuat sepanjang 40 cm, sedangkan
jarang lubang antar baris adalah 50-60 cm. Perlu diingat, dalam satu bedengan dibuat
dua baris tanam.

1.4 Menyemai Benih Timun

Untuk penanaman bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dilakukan penyemaian terlebih
dahulu atau ditanam secara langsung. Untuk cara yang pertama bisa dilakukan dengan
menyemainya pada plastik semai. Isilah plastik semai menggunakan campuran tandah
dan juga pupuk kandang yang sudah halus. Kemudian masukan satu persatu benih
mentimun pada plastik semai. Setelah selesai letakkan pada tempat yang mendapat
penyinaran yang cukup. Lakukan penyiraman secara teratur setiap pagi dan sore. Benih
akan mulai tumbuh setelah berusia 2 hari benih akan mulai tumbuh.

1.5 Penanaman

Benih sudah bisa ditanam ketika sudah berumur 19 hari. Untuk cara menanam timun
bisa dilakukan menanam secara langsung benih pada lubang yang telah disiapkan.
Lakukan penyiraman setelah bibit ditanam untuk menjaga kelembabanya. Tanamlah
bibit pada pagi atau sore hari untuk meminimalkan kelayuan pada tanaman. Jangan lupa
untuk melakukan penyiraman secara teratur. Dan setelah tanaman tumbuh, pasang
lanjaran pada tanaman. Mengingat bahwa timun merupakan tanaman yang merambat,
agar tidak merambat kemana-mana akan lebih baik jika disediakan media perambatan
seperti lanjaran. Selain itu lanjaran berfungsi agar buah mentimun menggantung dan
tidak tergeletan di tanah atau diatas mulsa plastik. Jika timun tergeletak diatas tanah
atau plastik, kemungkinan buah busuk dan rusak bisa terjadi.

1.6 Pemupukan

Pupuk dasar diberikan ketika pengolahan lahan menggunakan pupuk kompos dan pupuk
kandang 1,5 – 2 kg/ha. Untuk pupuk tambahan diberikan ketika tanaman berumur 2
minggu. Pupuk yang disarankan untuk pertumbuhan tanaman mentimun adalah pupuk
organik dan berikan juga sedikit tambahan dari pupuk UREA 225 kg/ha, ZA 150 kg/ha
dan juga KCL 525 kg/ha. Cara memupuk : pupuk di benamkan kedalam tanah, jarak
pupuk antar tanaman 10-15 cm dengan diameter lubang 3-4 cm.

3
1.7 Pemeliharaan

Pemasangan mulsa dilakukan 4-5 hari sebelum tanaman dipindah dari persemaian.
Pengairan sangat perlu dilakukan utamanya pada musim kemarau, penyiraman
dilakukan secukupnya dan dilakukan pada pagi hari. Tujuan penyiangan dilakukan salah
satunya adalah berfungsi untuk menjadi inang pengganti OPT yang dapat menimbulkan
persaingan makanan pada tanaman. Sanitasi dilakukan untuk menghilangkan bagian
tanaman yang terserang penyakit.

1.8 Panen

Tanaman mentimun bisa dipanen jika sudah berumur 75 hari setelah tanam. Panen
dilakukan secara berkala setiap harinya dengan memetik buah yang sudah siap dipetik.
Setelah dipetik buah mentimun harus segera dimasukkan kedalam karung jaring untuk
menghindari kerusakan mengingat buah ini memiliki kulit yang mudah tergores dan
gampang pecah. Letakkan timun dalam suhu yang sejuk untuk menghindari penguapan
cairan dalam buah. Pemetikan dan penempatan buah timun yang benar dan baik bisa
membuat tanaman lebih baik dan berkualitas.
1.9 Pasca Panen
Buah yang baru dipetik disimpan di tempat penampungan seperti gudang atau tempat lain
yang teduh dan sejuk. Buah busuk, rusak mekanis dan abnormal dipisahkan dari yang baik
dan sempurna. Kriteria penyortiran tanaman mentimun adalah :
1. Kelas A: panjang=16-20 cm; diameter=1,5 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan
mulus.
2. Kelas B: panjang=20-23 cm; diameter=2,0 cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus.
3. Kelas C: panjang=> 23 cm; diameter=< 2,0 cm; bentuk buah=buah afkiran, bengkok,
ukuran diameter tidak merata, cacat mekanis.
Setelah disortir, buah dicuci dengan air mengalir atau disemprot sampai bersih dan
ditiriskan. Buah dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya berupa kotak karton atau keranjang
plastik. Buah diatur rapi sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi terjadinya pergeseran
akibat pengangkutan. Di pasar tradisional, buah dikemas di dalam karung. Untuk
menghindari kerusakan mekanis, buah di dalam karung harus tersusun rapi dan sebaiknya
tidak melebihi 20 kg/karung.

4
2.0 Analisa Usaha (lahan 1400m²)
Alat dan Bahan :

Kegiatan Kebutuhan Satuan Harga Satuan Jumlah


1.Bibit Timun 5882 biji Rp60.000 Rp480.000
2.Mulsa 3 roll Rp500.000 Rp1.500.000
3.Plong 3 buah Rp15.000 Rp45.000
4.Pupuk :
-Pupuk 1.400 kg - -
Kandang
-Pupuk Urea 40 kg Rp2.500 Rp100.000
-Pupuk ZA 50 kg Rp1.700 Rp85.000
-Pupuk KCL 15 kg Rp7.000 Rp105.000
-Pupuk NPK 15 kg Rp10.000 Rp150.000
mutiara
-Pupuk SP-36 20 kg Rp2.400 Rp48.000
5.Pestisida :
•Insektisida :
-Winder 3/100ml botol Rp30.000 Rp90.000
-Samite 3/100ml botol Rp30.000 Rp90.000
•Fungisida :
-Antracol 3 kg Rp70.000 Rp210.000
6.Tenaga Kerja:
-Pengolahan 5 HOK Rp30.000 Rp150.000
lahan
-Penanaman 5 HOK Rp30.000 Rp150.000
-Penyemprotan 4 HOK Rp30.000 Rp120.000
-Panen 4 HOK Rp30.000 Rp120.000
Total biaya =Rp3.443.000

Ket : Jumlah bedengan = 9 bedeng ( 1400m² ÷ 1m 50cm )


DAFTAR PUSTAKA

Dedek Laksamana.2013.Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun.


http://www.petanihebat.com/2013/10/klasifikasi tanaman-timun.html.
Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
Abdurrazak, Muhammad H., dan Ainun Marliah.2009.Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)
Rukmana, R. 2010. Budidaya Mentimun. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 68 Hlm.
Sarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana,
Bandung.Hlm 120-125.
Yoyon, Tri Wijaya. 2016. Respons Berbagai Varietas Mentimun(Cucumis
SativusL.)

Anda mungkin juga menyukai