Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN MEMBACA

Nama ................................................................. Kelas ....................................


Saya ................................................................... setuju membaca jenis bacaan berikut selesai
pada tanggal ..................................... dan menyampaikan laporan bacaan dari jenis bacaan ini.

DONGENG � DRAMA � KOMIK � BUKU FAKTUAL �


MAJALAH � KORAN � BIOGRAFI � KUMPULAN PUISI �
CERPEN � NOVEL � DRAMA �

Mengetahui, Kediri, ...............................


Tanda tangan Orang tua Tanda tangan Siswa

........................................ .............................................

Menyetujui,

Dra. Amin Eko Wulandari,M.Si.


NIP 19671012 200801 2 019
PORTOFOLIO MEMBACA

Nama:MOHAMAD ABDILLAH AKBAR


Kelas :XI ATPH3
Dilaporkan Tanggal :

LAPORAN HASIL BACA


I. Identitas buku
1. Judul : Habis Gelap Terbitlah Terang
2. Penulis : Armijn Pane
3. Tahun terbit : 2011
4. Penerbit : PT. BALAI PUSTAKA

II. Sinopsis
Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau adalah
putri dari Bupati Jepara Raden Mas Adipati Sastrodiningrat. Saat beliau kecil
bersekolah di Jepara. Di masa sekolah beliau baru merasa bebas ketika berumur 12
tahun, tetapi kartini tidak boleh keluar lagi secara bebas selama 4 tahun. Ketika
berumur 16 tahun, baru kartini bisa melihat dunia luar.

Saat Raden Ajeng Kartini menginjak dewasa, beliau menilai kaum wanita
penuh dengan kehampaan, kegelapan, dan ketiadaan dalam perjuangan yang tidak
lebih sebagai perabot kaum laki-laki yang bekerja secara alamiah hanya mengurus
dan mengatur rumah tangga. Beliau tidak bisa menerima itu, walaupun dirinya
berasal dari kaum bangsawan, namun tidak mau ada perbedaan tingkatan derajat.

Beliau sering turun berbaur dengan masyarakat bawah yang bercita-cita


merombak perbedaan status sosial pada waktu itu dengan semboyan “Kita harus
membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan
keperluan kita sebagai kaum wanita dan harus mendapatkan pendidikan yang
cukup seperti halnya kaum laki-laki.” Raden Kartini lah yang mempelopori
pendidikan tinggi setara dengan pemerintah kolonial Belanda dan terus memberi
semangat kaum perempuan untuk tampil sama dengan kaum laki-laki.

Raden Ajeng Kartini wafat pada usia 25 tahun, beliau meninggalkan bangsa
indonesia saat usia masih sangat muda. Perjuangan Raden Ajeng Kartini berhasil
menempatkan kaum peremouan ditempat yang layak yang sejajar dengan kaum
laki-laki dan mengangkat derajat kaum perempuan dari tempat gelap ke tempat
terang, sesuai karyanya yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang.”
III. Kelebihan buku
Pada buku ini terdapat kumpulan surat yang diterima ataupun yang dikirim oleh
Kartini semasa hidupnya.
IV. Kekurangan buku
Sulit dipahami karena kata-katanya mengggunakan bahasa lampau.
V. Simpulan
Ada beberapa hal yang membuat Kartini menjadi perempuan yang menarik
perhatian, salah satunya adalah perjuangan jiwanya dan perjalanan rohaninya dapat
menjadi inspirasi bagi kaum hawa.

Anda mungkin juga menyukai