Anda di halaman 1dari 12

BEDAH BUKU “TENTANG SETELAHNYA”

KARYA REY MBAYANG


UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIK MEMBACA

Dosen Pengampu :
Marista Dwi Rahmayantis M.Pd.

Kelompok 6
- Lisa Nailul Muna (2014040016)
- Firda Nurmaya Sinta (2014040018)
- Rina Dian Martha (2014040022)
- Rosyida Septiani (2014040025)
- Shinta Ananda Prilistian Claudy (2014040027)
- Amni Ainun Nadhirah (2014040046)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nyakami
dapat menyelesaikan tugas bedah buku dari novel yang berjudul “Tentang Setelahnya” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterimakasih kepada Ibu
Marisa Dwi Rahmayantis, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Praktik Membaca yang telah
memberikan tugas ini pada kami.

Kami sangat berharap laporan bedah buku ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yag telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Kediri, 27 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….………. i
Daftar Isi………………………………………………………………………........... ii
Identitas Pengarang………………………………………………………………….. 1
Identitas Novel………………………………………………………………………. 2
BAB 1
Pendahuluan…………………………………………………………………………. 3
Latar Belakang………………………………………………………………….……. 3
Tujuan……………………………………………………………………….……….. 4
Landasan Teori………………………………………………………………………. 4
BAB II
Pembahasan………………………………………………………….……………… 6
Unsur Intrinsik……………………………………………………….……………… 6
Unsur Ekstrinsik………………………………………………………………...…… 7
BAB III
Kesimpulan…………………………………………………………………………. 9
Saran…………………………………………………………………………….….. 9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 10

ii
IDENTITAS PENGARANG

Reynaldi Mbayang, atau yang akrab disapa Rey, lahir di Manado, pada 15 November
1998. Anak kedua dari dua bersaudara ini mengawali karirnya sebagai penyanyi. Rey mulai
menggeluti dunia tarik suara sejak 2017. Single perdananya yang berjudul Selamat Tinggal
sukses dijadikan soundtrack sinetron di salah satu stmasiun TV swasta nasional. Pada
Desember 2018, single kedua Rey yang berjudul Untuk Apa juga sukses dan berhasil
mengantarkannya tur keliling Indonesia.

Tentang Setelahnya adalah single ketiganya yang juga menjadi judul novel perdana
Rey Mbayang. Kisah yang bercerita tentang perasaan cinta dua insan yang tidak berani
mengutarakan isi hatinya ini ditulis beradaasarkan kisah nyata. Melalui akun Instagramnya,
@rey_mbayang, Rey yang menjalani masa kecil di Bolaang Mongodow Timur, Sulawesi
Utara, ini sering berbagi kisah galau kepada para pengikutnya.

IDENTITAS NOVEL

Judul : Tentang Setelahnya

Penulis : Rey Mbayang

Penerbit : PT Falcon Publishing

Tahun Terbit : 2019

Penyunting : Putri Nurtitasari

Ukuran Buku : 13cm x 19cm

Jumlah Halaman : 164 halaman

Jenis Kertas : Bookpaper

Jenis Huruf : Times New Roman

Deskripsi Sampul : Sampul novel ini berlatar biru tua dan menampilkan beberapa

kutipan isi novelsupaya pembaca cepat tertarik untuk

membacanya. Pada sampul depan terdapat gambar perkotaan di

malam hari dan ditengahnya terdapat foto si penulis.

1
Sampul :Sinopsis novel "Tentang Setelahnya": Telah lama saling kenal, bahkan
lebih dari setengah usia telah mereka lalui bersama. Rey memang
punya rasa pada Safira, juga kadang bingung, apakah Safira merasakan
hal yang sama. Berulang kali Rey berusaha mengacuhkan perasaannya
dan fokus pada hal lain, tapi seakan semesta selalu mendekatkan
mereka berdua, bahkan dalam beberapa kesempatan yang tidak diduga.
Is it too good to be true? Mungkin pembaca mengira ini bisa-bisanya
Penulis saja, tapi novel ini memang ditulis berdasarkan kisah nyata
Penulisnya.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh
dalam kehadiran sebuah karya sastra. Seperti halnya karya sastra lainnya, novel juga dibentuk
oleh berbagai unsur, diantaranya penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema.
Semua unsur tersebut dianggap penting dalam membangun sebuah karya yang utuh.

Nurgiyantoro mengemukakan, salah satu unsur terpenting dari sebuah novel adalah
tokoh. Walaupun merupakan ciptaan dari imajinasi pengarang, tidak menutup kemungkinan
tokoh mencerminkan perilaku dan watak dari manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seorang
tokoh memiliki sifat-sifat dan karakter tertentu sebagai individu, baik sebagai orang yang
memiliki kepribadian yang baik maupun buruk. Sifat dan karakter tokoh dapat dilihat melalui
ia berbicara ataupun perilaku yang ditunjukkan dalam novel tersebut. Tokoh memegang
peranan penting dalam membangun cerita, segala sesuatu yang terjadi dalam sebuah novel
dapat ditentukan oleh perilaku tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Penafsiran terhadap sikap
dan watak seseorang sangat mendasar pada apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan atau
dengan kata lain ucapan dan tindakan seseorang mencerminkan perwatakannya
(Nurgiyantoro, 1995:173).

Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dialami penulis, Rey Mbayang.
Reynaldi Mbayang atau yang akrab disapa Rey, lahir di Manado, pada 15 November 1998.
Setelah sukses dengan single perdananya “SelamatTinggal” yang sempat menjadi soundtrack
sinetron di salah satu TV swasta Nasional, pada desember 2019 lalu Rey Mbayang juga telah
merilis single ke-2 berjudul “Untuk Apa” yang mengantarkannya berkeliling Indonesia
dengan jadwal panggung yang cukup padat. Dan akhirnya di oktober 2019 inidi bawah label
musik WDM Indonesia, Rey Mbayang kembali merelease single ke 3 nya yang juga
merupakan soundtrack untuk novel perdananya yang berjudul sama “Tentang Setelahnya”,
Lagu ini bercerita tentang perasaan cinta dua insan yang tidak berani mengutarakan isi
hatinya dan berakhir dengan perpisahan, sampai mereka pun tak mengerti apa yang akan
terjadi tentang setelahnya. Untuk itu kami membedah novel ini untuk memberikan
pengetahuan dan wawasan tentang buku mengenai kelebihan dan kekurangan serta untuk
memberikan motivasi bagi pengguna untuk menulis buku.

3
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam membedah novel ini adalah sebagai berikut :

1. untuk melengkapi tugas mata kuliah praktik membaca.


2. Sebagai sarana penilaian tingkat kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan
kemampuannya dalam mengolah dan menerapkan materi pembelajaran yang diterima
sebelumnya.
3. untuk menganalisa kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam sebuah novel.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa unsur interinsik di dalamnya.

1.3 Landasan Teori

Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan melalui
ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Selain itu sastra
juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalui tulisan yang indah,
sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan dapat menarik para pembaca
untuk menikmatinya. Karya-karya yang indah ini dalam sastra salah satunya adalah
novel. Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-
kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Untuk itu resentator mengambil beberapa pengertian tentang novel dari beberapa ahli sebagai
pedoman untuk menyimpulkan tentang apa sebenarnya novel tersebut.

The American College Dictonary (dalam Tarigan, 1984:164) menyatakan, “ Novel


adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu yang melukiskan para
tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu
keadaan yang agak kacau atau kusut. Karya novel biasanya mengangkat berbagai fenomena
yang terjadi dimasyarakat. Karya-karya yang menarik itu dapat mempengaruhi jiwa para
pembaca sehingga dapat menyelami dan seolah-olah hadir dalam cerita tersebut.

KBBI (2002 : 788) menyatakan, “Novel adalah karangan prosa panjang, mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

4
Menurut Jassin (dalam Mursini, 2005 : 34) menyatakan, “Novel adalah menceritakan suatu
kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, di mana kejadian-kejadian ini menimbulkan
pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.

Senada dengan pendapat di atas Antilan (2001 : 63) menyatakan, “Novel adalah jenis
prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan
manusia atas dasar sudut pandang pengarang, dan mengandung nilai hidup, diolah dengan
teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan novel adalah
karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang disekelilingnya dan memiliki unsur tokoh, alur, latar rekaan dan nilai hidup di mana
kejadian-kejadian menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Unsur Instrinsik
- Tema : Percintaan Remaja.
- Tokoh
a) Rey : Rajin, aktif, berjiwa pemimpin, penyayang, penuh ambisius dengan sesuatu
yang diinginkan, peduli terhadap sesama, ramah, penyayang, sabar
b) Safira : Aktif, rajin, mudah jatuh cinta, rajin.
c) Riza : Pendiam.
d) Ato : Aktif .
e) Alham : Mandiri.
f) Teddy : Posesif.
g) Icha : Peduli.
h) Intan : Optimis terhadap sesuatu.
i) Charlie: Posesif, egois, over protektif.
j) Robby : Aktif kegiatan sekolah, hobby makan.
k) Dian : Cekatan.
l) Rina : Baik.

Penokohan

- Plot : Maju
- Latar/Setting :
a) Latar tempat : Kampung halaman di Kotabunan, bolang Mongondow Timur,
Sulawesi Utara, dibuktikan dengan kalimat”Kampung halamanku di Kotabunan,
bolaang Mongondow Timur, salah satu daerah pemekaran baru di provinsi
Sulawesi Utara”.

TK islam yang ada di Kotabunan, dibuktikan dengan kalimat”Usiaku lima tahun


saat pertama masuk sekolah. Salah satu TK islam menjadi tempatku belajar”

SDN Center 1 Kotabunan, dibuktikan dengan kalimat “Setelah lulus TK, aku
melanjutkan sekolah di SDN Center 1 Kotabunan. Jarak dari rumah ke SD
sebenarnya lebih jauh dibandingkan ketika TK”

SMP 1 Islam Kotabunan, dibuktikan dengan kalimat”Ujian kelulusan SD aku


lalui dengan nilai yang memuaskan. Akupun melanjutkan sekolah ke SMP Islam,
tetap di Kotabunan”

6
SMA Manado, dibuktikan dengan kalimat “Sudah sebulan lebih aku pindah ke
Manado untuk melanjutkan sekolah di salah satu SMA”

b) Latar Waktu : Pagi, siang, sore dan malam.


c) Latar Suasana : Membanggakan, sedih, menyenangkan.
- Gaya Bahasa : Paralelisme, merupakan majas yang digunakan untuk menegaskan
atau mempercepat tujuan dan maksud suatu pernyataan dan ujaran. Ini menggunakan
kata atau klausa yang sejajar atau berkedudukan sama.
- Sudut Pandang : Narator aktif. Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-
kadang fungsinya sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam penggunaan kata ganti
orang pertama (aku, kami).
- Amanat : Berteman dengan siapa saja yang membawa kebaikan, terus belajar di
sekolah dan dimana saja, semangat dalam menggapai cita-cita, menghargai sesama
teman.

Unsur Ekstrinsik

- Nilai Agama : Novel ini menunjukkan nilai agama terbukti dari kalimat “Setiap
gurunya bertanya siapa yang hafal bacaan ayat Al-quran dan menyuruh kedepan
kelas, Safira sering mengangkat tangan dan membacanya tanpa malu-malu”
- Nilai Moral : Sikap saling menghargai satu sama lain, saling menjaga privasi, dapat
dibuktikan dengah ketika pemilihan ketua osis, Rey dan teman-temannya sportif,
bersaing secara sehat, siapapun yang terpilih, mereka tetap mendukung dan
menghargai satu sama lain.
- Nilai Budaya : Dipaparkan secara sekilas dalam novel tersebut bahwa kebiasaan
masyarakat Manado adalah memancing ikan menggunakan kapal kecil maupun kapal
besar yang disebut pajeko. Apalagi disebutkan bahwa tokoh utama yang bertempat
tinggal di daerah dekat pantai, jadi sudah tidak asing lagi jika mereka sudah bisa
berenang sejak kecil.
- Nilai Sosial : Novel ini mengangkat nilai sosial yang tinggi, terbukti dari tokoh yang
selalu aktif dalam berorganisasi, dan senang memperbanyak pengalaman dan
pertemanan. Menyayangi keluarganya dan berjiwa pemimpin.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan saran

Dari cerita yang ada dapat disimpulkan bahwa rey temasuk orag yang rajin, semangat
dalam mencapai apa yang ia inginkan namun kurang bisa mengambil keputusan dalam hal
hubungan, ia masih terikat dengan masa lalu yang belum terselesaikan dan ia justru
menghindarinya dengan kembali ke kampung halaman yang berada di Manado. Bahkan
dengan kurun waktu yang lama rey tetap saja memendam perasaanya dan lebih memilih
diam. Namun takdir berkata lain, ia justru dipertemukan kembali dengan teman masa
kecilnya yang ia sukai. Pada suatu waktu, disaat ada pemilihan putra-putri daerah Sulawesi
Rey dan Safira mengikuti ajang tersebut tidak disangka-sangak mereka terpilih menjadi
perwakilan putra-puri daerah, akan tetapi

Untuk penulisan penulis diharapkan bisa lebih spesifik dalam menceritakan suatu
cerita, karena didalam cerita penulis hanya menyampaikan beberapa garis besar, cerita yang
di ceritakan monoton, pemenggalan yang kurang tepat sehingga pembaca kesulitan untuk
memahami maksud penulis, diksi yang digunakan kurang tepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mbayang, Ray. 2019. Tentang Setelahnya. Jakarta : Falcon Publishing


Prasetyo, Wiwid. 2013. “Contoh Bedah Novel”,
https://ordelizalukhu.blogspot.com/2013/02/contoh-bedah-novel.html?m=1, diakses
pada 25 Maret 2021 pukul 10.23

10

Anda mungkin juga menyukai