Disusun oleh :
Kelompok 2
XI MIPA 7
Tujuan :
Mengamati fenomena gelombang transversal dan longitudinal
Prosedur Kerja:
Jawaban :
1. Jika slinki diberikan gangguan secara berturut-turut, maka akan terbentuk rapatan dan
renggangan yang bergantian.
2. Benang dibuat dengan tinggi yang sama dan jarak yang sama agar posisi slinki sejajar
dari ujung ke ujung serta agar saat digerakan rapatan dan renggangan dapat terlihat
dengan jelas sehingga dapat diperoleh panjang gelombang.
Kesimpulan Praktikum :
Dari Kegiatan 11.3, tampak bahwa slinki bergetar secara longitudinal, karena
terdapat daerah yang lebih rapat dan daerah yang lebih renggang saat digetarkan. Daerah
yang kumparannya lebih rapat dalam sebuah ruang sempit disebut rapatan, sedangkan daerah
yang kumparannya renggang disebut renggangan.
Pada kasus gelombang bunyi, rapatan merupakan daerah pada medium bunyi yang
bertekanan tinggi karena partikel-partikel medium pada daerah itu merapat (mempunyai
massa jenis yang besar), sedangkan renggangan merupakan daerah pada medium bunyi yang
bertekanan rendah karena partikel-partikel medium pada daerah itu merenggang (mempunyai
massa jenis yang kecil). Pola rapatan dan renggangan gelombang longitudinal pada tali dan
gelombang bunyi yang merambat melalui suatu medium ditunjukkan pada gambar berikut.
Jika gelombang transversal terdiri atas pola selang-seling puncak dan lembah, maka
gelombang longitudinal terdiri atas pola selang-seling rapatan dan renggangan. Pada
gelombang longitudinal, panjang gelombang diperoleh dengan mengukur jarak dari satu
pusat rapatan ke pusat rapatan yang berdekatan berikutnya atau dari satu pusat renggangan ke
pusat renggangan yang berdekatan.
Lampiran