Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Fenomena Gelombang Transversal dan Longitudinal

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika


Guru Pembimbing : Drs. Agus Dedi

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Julius Kristian Eliezer


2. Muhammad Aditya Hasta Pratama
3. Nadia Mariam Marpaung
4. Reina Ramadhani
5. Reza Dwiputra
6. Sarah Auliyaurrohman Setiawati S

XI MIPA 7

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SMA NEGERI 12 KOTA BANDUNG
Jl. Sekejati IV No.36 KiaracondongTelp,/Fax.(022)7310256 Bandung 40285
Website: www.sman12bandung,sch.id / E-mail: sman12bandung@yahoo.co.id

KEGIATAN 8.2: PRAKTIKUM


HALAMAN 200
BUKU PAKET FISIKA KELAS XI
YRAMA WIDYA

Tujuan :
Mengamati fenomena gelombang transversal dan longitudinal

Alat dan bahan :


1. Slinki
2. Dua buah statif dengan penjepit
3. Tongkat kayu kira-kira 2 meter
4. Benang Kasur (tali)
5. Dua buah meja belajar sekolah

Prosedur Kerja:

1. Baliklah meja sehingga bagian bawah meja menjadi di bagian atas.


2. Ikat tongkat pada ujung tiang meja yang berdekatan.
3. Rentangkan slinki sepanjang kira-kira dua meter dan gantung slinki tersebut dengan
tali di bawah tongkat kayu sekurang-kurangnya berjarak 30cm. Usahakan tali
penggantung sama tingginya dan jarak di antaranya kira-kira 20cm.
4. Berikan sentuhan ke samping pada salah satu ujung slinki dan amati gelombang yang
merambat pada slinki.
5. Berikan gangguan kea rah vertical pad asalah satu ujung slinki dan amati gelombang
yang merambat pada slinki.

Pertanyaan dan Tugas :


1. Apa yang terjadi jika slinki diberikan gangguan secara berturut-turut?
2. Mengapa tali penggantung (benang) dibuat dengan tinggi yang sama dan jarak di
antaranya juga sama?
3. Buatlah laporan dari hasil kegiatan ini lengkap dengan kesimpulan kelompok Anda
kemudia presentasikan.

Jawaban :
1. Jika slinki diberikan gangguan secara berturut-turut, maka akan terbentuk rapatan dan
renggangan yang bergantian.
2. Benang dibuat dengan tinggi yang sama dan jarak yang sama agar posisi slinki sejajar
dari ujung ke ujung serta agar saat digerakan rapatan dan renggangan dapat terlihat
dengan jelas sehingga dapat diperoleh panjang gelombang.
Kesimpulan Praktikum :
Dari Kegiatan 11.3, tampak bahwa slinki bergetar secara longitudinal, karena
terdapat daerah yang lebih rapat dan daerah yang lebih renggang saat digetarkan. Daerah
yang kumparannya lebih rapat dalam sebuah ruang sempit disebut rapatan, sedangkan daerah
yang kumparannya renggang disebut renggangan.
Pada kasus gelombang bunyi, rapatan merupakan daerah pada medium bunyi yang
bertekanan tinggi karena partikel-partikel medium pada daerah itu merapat (mempunyai
massa jenis yang besar), sedangkan renggangan merupakan daerah pada medium bunyi yang
bertekanan rendah karena partikel-partikel medium pada daerah itu merenggang (mempunyai
massa jenis yang kecil). Pola rapatan dan renggangan gelombang longitudinal pada tali dan
gelombang bunyi yang merambat melalui suatu medium ditunjukkan pada gambar berikut.

Jika gelombang transversal terdiri atas pola selang-seling puncak dan lembah, maka
gelombang longitudinal terdiri atas pola selang-seling rapatan dan renggangan. Pada
gelombang longitudinal, panjang gelombang diperoleh dengan mengukur jarak dari satu
pusat rapatan ke pusat rapatan yang berdekatan berikutnya atau dari satu pusat renggangan ke
pusat renggangan yang berdekatan.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai