Anda di halaman 1dari 145

HALAMAN COVER DEPAN

i
Kata Pengantar

Budaya membaca dan menulis merupakan salah satu tujuan literasi.


Gerakan yang sedang gencar didengungkan oleh pemerintah ini
diharapkan mampu menambah wawasan untuk para siswa. Menjadi
sarana untuk unjuk diri, serta dapat meningkatkan kepercayaan
diri.

Program ini melibatkan seluruh siswa yang ada di sekolah. Siswa


yang berjumlah rata-rata 35 dalam tiap kelas membagikan
pengalamannya dalam bentuk tulisan dan mengumpulkannya untuk
dijadikan sebuah buku. Ya, inilah antologi pertama, karya siswa di
SMA Wiradesa. Cerita tentang pengalaman terbaik, pengalaman
yang menjadi satu episode tak terlupakan bagi mereka.

Berawal dari antologi akan berkembang menjadi karya sendiri.


Itulah harapan kami. Mungkin tidak akan mudah. Ada inspirasi yang
mesti dicari. Ada kemauan yang harus ditanam. Ada kesadaran
yang mesti dibangun untuk mewujudkannya. Dengan tekad yang
kuat saya yakin, bisa. Dalam hal ini, dorongan, pendampingan dari
bapak ibu guru menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan cita-
cita itu.

Buku ini menjadi wujud dari kepedulian akan pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Isinya memang cukup sederhana. Sesederhana pola
pikir seorang siswa. Kesederhanaan yang berbalut keluguan. Tapi,
disinilah kekuatannya. Ada kejujuran rasa yang tercermin dalam
tiap tulisan. Ada pesan dan harapan yang melindungi mereka dari
keterpurukan. Mereka belajar untuk menghargai setiap moment
dalam hidup serta mensikapinya dengan penuh syukur.

Terbitnya antologi ini mengawali harapan untuk mewujudkan cita-


cita. Semoga dapat menjadi penebar kebaikan. Menjadi inspirasi
bagi siapapun yang mau membaca dan memahaminya.

Salam hangat
Erni Ariyanti

ii
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH
Dra. Heti Puryanti

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Salam Literasi,

SMA Negeri 1 Wiradesa dengan bangga mempersembahkan karya-


karya istimewa yang dihasilkan oleh siswa-siswa kami melalui
program "One Class One Book" (OnCOB). Program ini merupakan
wujud komitmen kami dalam meningkatkan minat baca dan literasi
di kalangan siswa, serta untuk meningkatkan kreativitas mereka
dalam menceritakan berbagai pengalaman, impian maupun tokoh-
tokoh idola mereka yang dituangkan kedalam sebuah tulisan.

Setiap anak telah berjuang keras untuk menciptakan cerita unik


yang menggambarkan imajinasi, pengalaman pribadi, serta
pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan mereka.
Dalam buku ini, akan menemukan beragam cerita yang memikat,
menginspirasi, dan menghibur.

Proses pembuatan buku ini adalah perjalanan panjang yang penuh


dedikasi dan kerja keras dari siswa-siswa dan guru pendamping

iii
masing-masing kelas. Siswa-siswa kami dengan bimbingan tim
literasi telah mengatasi berbagai tantangan, mengasah kemampuan
menulis mereka, dan menggali ide-ide brilian untuk cerita mereka.
Mereka juga belajar tentang kolaborasi, pembenahan teks, serta
proses kreatif dari awal hingga akhir.

Melalui buku ini, kami berharap dapat memberikan wawasan baru


kepada pembaca tentang perspektif dan bakat yang dimiliki oleh
generasi muda. Kami percaya bahwa setiap cerita di dalamnya
memiliki kekuatan untuk menggerakkan hati dan merangsang
pikiran para pembaca.

Selain itu, buku ini juga menjadi pengingat bagi siswa-siswa kami
bahwa setiap usaha yang mereka lakukan memiliki nilai, dan setiap
kata yang mereka tulis memiliki potensi untuk mengubah dunia.
Kami berharap bahwa buku ini akan mengilhami mereka untuk terus
mengejar impiannya, memperluas wawasan mereka, dan menjadi
pribadi yang lebih baik.

Kami ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada para siswa


yang telah bekerja keras, para guru yang telah memberikan
bimbingan, serta kepada semua pihak yang telah mendukung
program "One Class One Book" (OnCOB) ini.

Selamat menikmati setiap halaman cerita yang penuh warna dari


buku ini. Semoga Anda merasakan keajaiban kata-kata dan
menemukan inspirasi di dalamnya.

Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam upaya untuk


mendorong literasi di kalangan siswa kami. Mari bersama-sama
mewujudkan #Spatra Beraksi#, sehingga kita dapat membantu
generasi muda kita tumbuh menjadi pembaca yang tangguh dan
penulis yang berbakat.

iv
Semangat berkarya dan sukses selalu untuk para siswa SMA
Negeri 1 Wiradesa.

Wassalamu’alaikum wr Wb.

v
Sambutan Wali Kelas

Luarrrr Biasahhh…

Bahagia sekali dapat membaca tulisan anak-anak XII IPS 1.


Ternyata bisa, itu kesimpulannya. Mereka hanya membutuhkan
kesempatan dan kepercayaan untuk dapat menunjukkan dirinya.
Melalui tulisan, mereka bercerita. Tema best moment yang mereka
pilih menjadi pilihan yang tepat. Ada memori penuh kebahagiaan
yang menjadi motivasi untuk terus dapat menikmati hidup. Ada
cinta yang mereka simpan untuk menciptakan best moment
berikutnya.

Program yang dicanangkan oleh sekolah terbukti baik. Selain dapat


membuktikan kemampuan anak dalam menulis, melalui tulisan anak
dapat menuangkan emosinya. Sebagai bagian dari literasi, program
one class one book yang disingkat OnCob ini menuju muara yang
saya sebut sebagai “kepuasan.”

Terimakasih untuk anak-anakku. Terimakasih sudah berusaha


menulis. Kalian hebat. Kalian generasi emas bangsa. Semoga karya
dalam bentuk antologi ini dapat bermanfaat. Bagi diri, setidaknya
menjadi pemicu untuk terus berkarya. Menularkan kebaikan
melalui tulisan yang penuh dengan cinta dan harapan. Bagi orang
lain, semoga karya kalian dapat menjadi inspirasi. Inspirasi untuk
menciptakan best moment. Inspirasi yang memunculkan motovasi
untuk menjalani hidup dengan lebih bahagia.

Antologi ini adalah karya pertama kalian. Jika ada yang pertama,
pastikan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. Semangat
berkarya, semangat mengejar cita-cita. Harapan yang terangkum
dalam doa selalu mengalir untuk kalian.

Salam penuh cinta.

Erni Ariyanti

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... ii

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH ............................................ iii

SAMBUTAN WALI KELAS ...................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................. vii

Bagian I

MOMENT TERBAIK

Sebuah Perjuangan Yang Berakhir Bahagia ............................1

Tarik Ulur Insecure .................................................................... 6

Di Bandung Saat Itu ................................................................... 9

Kue Kering ................................................................................... 13

Amerta ......................................................................................... 16

Tradisi “Koprekan” Di Bulan Puasa .........................................22

Sepeda Merah ............................................................................25

Tujuh ............................................................................................30

Develop Talent ...........................................................................33

Cinta Segitiga .............................................................................36

Pengalaman Pertama Dalam Perlombaan Atletik ................40

Perjalananku ...............................................................................44

Makesta .......................................................................................48

Semua Aku Dirayakan ............................................................... 51

Antara Tidur Dan Bola .............................................................54

My Hobby ....................................................................................57
vii
Sepucuk Motivasi Dari Euro.................................................... 61

Moment Berharga Di SMP .......................................................65

Yogyakarta ..................................................................................69

Satu Titik Keberhasilan ...........................................................74

Juara Di Kajen ...........................................................................77

Tragedi Petak Umpet ...............................................................80

Hari Terbaik ...............................................................................83

Klajo..............................................................................................85

Ikhlas ...........................................................................................88

Lautan Air ...................................................................................95

Juara Kelas .................................................................................98

Liburan Ke Bali ......................................................................... 101

Pesona Pantai ............................................................................ 104

Kebahagiaan .............................................................................. 107

Enam Belas ................................................................................ 110

Belajar Dari Pengalaman ........................................................ 113

My Experience Of Losing Weight ....................................... 116

Two Side .................................................................................... 118

June Walk Upstairs ................................................................ 122

Awal ............................................................................................ 128

Bagian II

BIOGRAFI KELAS

Ini Kami...................................................................................... 131

viii
Bagian III

MEMORIES

Foto Kenangan kami ................................................................ 134

ix
Mengabadikan momen dengan menuangkannya ke dalam sebuah
tulisan adalah sebuah cara untuk bisa mengenangnya dengan
indah.

x
SEBUAH PERJUANGAN YANG BERAKHIR BAHAGIA
Oleh. Achmadah Fatimah

Terkadang hidup itu tidak sejalan dengan apa yang di


inginkan, adakalanya seseorang harus berjuang lebih keras untuk
mendapatkan apa yang ingin mereka raih.

Perjalanan seorang gadis bernama Danastri lembayung


Nuraga, gadis cantik dengan rambut sebahu, memiliki mata lebar
dan berwarna coklat gelap. Anak itu dengan kesungguhan belajar
berbagai mata pelajaran.

Hingga suatu ketika aku mendapatkan amanah untuk


menjadi seorang Pratama di masa biru putihnya.

♥♥♥

Suatu ketika aku harus memimpin teman-temannya untuk


berlatih mengikuti salah satu perlombaan Pramuka di tingkat
kabupaten. Sedangkan waktu berlatih hanya 2 Minggu saja.

Minggu pertama ketika mereka berlatih banyak kesalahan


dalam lenggang tangan pada saat melakukan langkah tegap maju
dalam baris berbaris.

"TANGAN LURUS 90⁰", tegas sang pelatih.

"ULANGI DARI AWAL!"

"ck! ,decakan kecil muncul dari beberapa mulut anak-anak


yang berlatih.

Latihan baris berbaris selesai, pada pertemuan kedua


mereka di latih untuk melakukan sebuah dance dengan
menggunakan bendera semapur. Seorang gadis yang tidak memiliki
bakat dalam menari saat itulah ia di tuntut untuk bisa
menyesuaikan teman-temanya yang lain.

"Hahahaha" suara tawa memenuhi lapangan latihan.

1
Latihan dance memang cukup berat untuknya yang tidak pandai
dalam hal menari. Rasa minder itu selalu menghampirinya.

"Mas, aku tuh gak bisa nari, mending aku gak ikut semapore
dance aja", protesnya pada pelatihnya saat itu.

"Harus bisa! makanya latihan!" Tegas sang pelatihan.

♥♥♥

Hari-hari ia lalui dengan banyak berlatih untuk bisa menari,


gadis itu memiliki prinsip bagaimana caranya agar ia bisa mengikuti
teman-temannya yang memiliki badan lentur ketika menari. Tidak
seperti dirinya yang kaku layaknya kayu dan robot.

Ketika ia pulang kerumahnya, Astri terus mencoba agar bisa


menari dengan sewajarnya dan tidak terlalu kaku.

Setelah langit menjatuhkan kesedihannya pada malam hari


saat itula bumi mengeluarkan aroma yang khas setelahnya. Hujan
lebat diiringi petir yang menyambar, Astri sudah menggunakan
sandal dari rumah, karena bisa di pastikan akses menuju
sekolahnya akan tergenang air yang cukup tinggi.

Dengan rasa semangat yang menggebu gadis itu melewati


setiap genangan air yang setinggi lutut dengan penuh kehati-
hatian, setelah selesai melakukan pembelajaran, semua anak yang
akan mengikuti lomba baris berbaris ditugaskan untuk membawa
dua buah botol air mineral dengan volume 500ml dan diisi oleh
pasir.

Dengan masing-masing tangan membawa beban 500 ml pasir


didalam botol, mereka melakukan langkah tegap maju. Namun
beberapa anak masih salah pada gerakan langkah kaki, begitupun
dirinya.

"Astri kakinya di samain"

"Naura lenggang tangan mu kurang tinggi"

2
"Nela, lirik kanan kirinya"

Suara saut menyahut dari 2 pelatih membuat semuanya


segera memperbaiki kesalahannya.

Waktu berlalu dengan begitu cepat, latihan-latihan yang


cukup panjang sudah mereka lalui

"Weh gak nyangka guys bentar lagi kita lomba" ucap Alina
dengan nada yang ceria

Tapi tidak bagi Astri, dirinya justru tegang dan juga


prihatin, bagaimana jika ia tidak bisa menyesuaikan teman-
temannya? bagaimana jika ia salah gerakan?

Hujan terus mengguyur jalanan kota, air yang semula akan


surut kini bertambah tinggi. Tapi semangat mereka masih
membara, perlombaan sudah didepan mata.

Betapa irinya mereka ketika melihat PBB Variasi milik anak


laki-laki sudah mulai terbentuk, sedangkan mereka baru berlatih
separuh dari variasi.

"Ih, bagus banget punya anak laki-laki, lah punya kita belum
jadi apa-apa" celetuk Mala pada semua teman-temannya.

"Tapi gapapa yang penting semapore dance kita udah jadi"


ucap Farim selaku danton yang akan memimpin mereka di
pertempuran nanti.

♥♥♥

Minggu kedua, semuanya sudah siap, tapi mereka masih


berlatih di lapangan dengan terik matahari yang menyinari, dan
genangan air yang masih tersisa di depan sekolah miliknya. Hari ini
adalah akhir terkahir mereka berlatih

Pagi yang ceria,mentari yang mulai menampakkan dirinya


dengan sangat bahagia, genangan air itu mulai menyusut, didepan
sekolahnya. Astri yang sudah berusaha tersenyum dan berdoa

3
dengan apapun hasilnya nanti, yang terpenting mereka semua sudah
berusaha dengan sangat keras.

12 anak laki-laki dan 12 anak perempuan siapa menampilkan


apa yang sudah diajarkan sang pelatih 2 Minggu yang lalu. Waktu
berjalan dengan cepat, tak terasa mereka semua sudah melewati
berbagai perlombaan.

Pukul 14.00 mereka menanti pengumuman perlombaan,


setiap anak melafalkan berbagai macam doa

"Juara 1 Lomba sempore dance Putri di raih oleh SMP N 1


GERHANA"

"Juara 1 lomba PBB variasi di raih oleh SMP N 1 GERHANA"

Sampai sang MC menyebutkan juara umum lomba tangkas


Galang II tingkat kabupaten. SMP N 1 Gerhana mendapatkan juara
2 umum dari hasil piala - piala yang mereka dapatkan.

Tangis haru memenuhi ruangan, sang pelatih yang berada di


belakangnya ikut menangis bahagia. Rasa lelah mereka terbayar
dengan sebuah penghargaan yang sangat amat menyenangkan.

"Hahaha, Alhamdulillah, untungnya tadi pas PBB kak Astri


gak nginjak kaki ku, biasanya kalau latihan tu sering banget nginjak
kakiku waktu aba - aba empat langkah ke belakang" ucap Linda
dengan sangat antusias, gadis itu menceritakan kejadian di
lapangan.

Mereka semua pulang dengan membawa sebuah


penghargaan yang tidak pernah di bayangkan. Semuanya membawa
kenangan yang tidak bisa di lupakan, namun tidak juga untuk
diulang. Selalu berjuang dan berdoa untuk mendapatkan apa yang
kamu inginkan, karena sehebat apapun kamu berlatih jika tanpa doa
tidak ada apa-apanya.

♥♥♥

4
“Cara terbaik untuk bisa melawan segala keraguan adalah, kita
harus bisa melawannya dengan membuktikan hasil terbaik kita.

♥ Tunjukkan bahwa kita bisa meraih kemenangan! ♥

5
TARIK ULUR INSECURE
Oleh. Aldian Syah Bagaskara

Sore mulai datang. Aku terduduk manis di Teras rumah


sambil menikmati secangkir teh dan roti buatan Mamah. Rasa
hangat berbaur dengan hembusan angin sore hari yang mengusap
tubuhku. Kembali kurebahakan tubuhku, dalam kerebahan itulah
terdengar suara

"Mas mandi sudah sore nih" ucap kakak.

"Ah nanti dulu sih" ucapku kesal.

Hari Minggu tepatnya bagi orang-orang menikmati hari


liburnya, aku pun tidak mau kalah dengan orang-orang di luar sana
yang setiap hari libur selalu menghabiskan waktunya untuk jalan-
jalan. Suara ringtone hp ku berbunyi sangat keras bagai sound
sistem hajatan. Rupanya teman ku menelepon

"Hey nge mall yuk" ucapnya saat itu.

aku yang ingin seperti orang-orang pun tanpa berfikir


panjang langsung menerima tawaran dari temanku. Di mall yang
dingin sedingin kulkas itu aku tertarik pada design-design poster
di mall itu.

aku pun bergumam kecil "siapa ya yang mendesign poster


itu?"

Rasa penasaran ku berlanjut ketika perjalanan pulang bus


dengan design livery yang sangat cantik. Tak sampai disitu aku pun
mencoba menonton vidio tutorial diyoutube yang membahas
bagaimana cara membuat livery bus. Aku mencoba untuk pertama
kalinya, namun hasil nya tidak memuaskan. Aku menunjukkan
hasilnya kepada teman ku tetapi malah mendapatkan respon yang
kurang mengenakkan

"Hahaha kokjelek banget".

6
Akan tetapi aku jadikan ejekan temanku itu sebagai
motifasi agar bisa lebih baik lagi.

Waktu menunjukkan pukul 00:30 WIB. Suara hening dan


dingin nya angin malam memang waktu yang pas untuk mengasah
skil ku dibidang design.

"Mas tidur udah jam satu pagi lho ini.” ujar sang Bapak.

♥♥♥

Selang beberapa bulan aku tetap belajar untuk membuat


design livery, usaha tidak mengkhianati hasil, yang semula hanya
penasaran lalu mencoba dan sekarang menjadi sumber penghasilan
ku. Tak lama itu ada salah satu perusahaan bus membuat
sayembara design livery bus untuk unit terbarunya. Dalam hatiku
berkata

"Hmm apa aku ikut aja ya sayembara ini, siapa tau aku
menang".

Dari situ aku berusaha mencari-cari konsep supaya bisa


mendapat hasil design yang bagus dan menjadi pemenang. Akan
tetapi aku merasa insecure karena dulu aku sempat ditertawakan
oleh temanku sendiri.

Di tengah itu, aku teringat dengan salah satu pesan ustadz


saya, ia berkata

"belum mencoba kok udah bilang tidak bisa, coba dulu siapa
tau bisa" ujar beliau.

♥♥♥

Beryakinlah bahwa hikmah dalam setiap proses kehidupan


bisa menjadi cara pandang yang lebih baik ketimbang meratapinya
saja ketika kita menjumpai realita yang tiada kita dambakan. Diam-
diam beliau telah menjadi guru ketegaran hati saya dalam
menyikapi persoalan hidup ini. Sepenggal kata itu membuat saya
sadar bahwa sesungguhnya berusaha adalah kunci kesuksesan.
7
Berbekal pengalaman yang ku ambil dari vidio youtube aku
mengikuti sayembara tersebut dengan mental nekat, akan tetapi
dengan nasihat dari guru sekaligus ustadz ku tersebut aku jadikan
ini sebagai pengalaman.

Pada saat aku mengikuti lomba tersebut, aku kembali


merasakan tidak percaya diri dengan hasil karya ku yang hanya
berbekal ajaran dari youtube, karena pesaing - pesaing yang ikut
meramaikan sayembara tersebut sudah mengirimkan hasil karya
nya kepada pihak perusahaan dan hasilnya dipamerkan di
instagram. Disitu aku hampir saja menyerah, akan tetapi aku
mengingat kata - kata yang disampaikan oleh ustadz ku kala itu.

♥♥♥

Satu bulan berlangsung entah rezeki atau bukan, karya ku


terpilih menjadi salah satu pemenang dari sayembara tersebut.
Perasaan campur aduk antara senang dan bingung, karena masih
tidak percaya bisa terpilih jadi salah satu pemenang.

♥♥♥

“Sesungguhnya manusia memiliki kemampuan untuk berkembang


dengan cara berusaha dan belajar. Mungkinkah melalui cara
instan bisa membuat kita sukses? mungkin saja bisa,akan
tetapi tidak untuk jangka waktu yang lama.”

8
DI BANDUNG SAAT ITU
Oleh. Andini Rizqi Utami

Ricuh riuh siswa siswi yang berpamitan dengan orang tua


mereka yang seakan enggan untuk berpisah untuk beberapa hari ke
depan mengiringi suasana di malam itu. Mereka berkumpul dengan
teman mereka masing - masing, menanyakan apa saja yang di bawa
dan bertukar jajan dengan temannya sembari menunggu yang lain
berkumpul, sebentar lagi menunjukkan pukul delapan malam yang
menandakan bus akan segera berangkat, seruan dari salah satu
guru ke semua siswa untuk segera menaiki bus mereka masing -
masing masing. Tidak sedikit orang tua dari mereka yang ikut naik
ke bus dan memastikan barang bawaan mereka terbawa.

Dingin-Nya malam menemani perjalanan mereka menuju ke


Bandung. Saat di perjalanan tidak sedikit dari mereka yang sudah
terlelap karena akan menempuh perjalanan yang cukup panjang dan
melelahkan. Namun, ada juga dari mereka yang asik dengan hp
masing – masing. Ada juga yang bercanda dengan teman - teman
nya dan bahkan ada juga yang memilih untuk melihat ke luar jendela
entah agar tidak bosan ataupun menikmati pemandangan di malam
hari.

♥♥♥

Sudah cukup lama perjalanan yang sudah di tempuh, bus pun


berhenti di salah satu rumah makan, seruan salah satu murid di
dalam bus yang sedang menatap keluar jendela membangunkan
teman sebelahnya dari tidur yang lelap

"wah sudah sampai" seruan tersebut membuat beberapa


orang ikut menatap keluar jendela dan benar saja mereka sudah
sampai di rumah makan untuk dapat menyantap makan malam.

satu persatu mereka pun bangun dari tidur nya, dan


memutuskan untuk turun memasuki rumah makan karena perintah

9
dari Ibu dan Bapak guru untuk makan malam terlebih dahulu
sebelum kita ke hotel nantinya.

♥♥♥

Bus pun melanjutkan perjalanan setelah selesai dengan


urusan makan malam tadi, candaan dari mereka mulai terdengar
kembali, obrolan yang tadi sempat tertunda di lanjutkan kembali,
dan ada juga yang memilih melanjutkan tidurnya.

Entah berapa kali tepukan yang saya abaikan dari teman


saya dan tidak kunjung bangun, karena sudah sampai ke hotel jadi
semua siswa di bangunkan termasuk saya. Saat semua terbangun,
turun lah mereka dari bus satu per satu, dengan mengikuti arahan
guru kita baris sesuai kelas karena akan di bagi kamar sesuai kelas,
yang setiap 1 kamar nya di isi 6 orang.

Saat sedang menunggu giliran untuk mendapatkan kunci


kamar aku mengamati bangunan hotel besar yang menjulang tinggi
ke atas dengan empat lantai, nuansa bangunan yang bercorak
warna putih coklat ke abu - abu an, mungkin karena bangunan yang
sudah tua, dengan halaman yang cukup luas untuk memarkir
beberapa bus di depan nya. Tidak hanya bus kita saja yang
terparkir, banyak bus dan kendaraan lain yang terparkir rapih

Aku dan lainnya sudah mendapatkan kunci kamar, kita pun


di arah kan menuju kamar oleh petugas hotel. Karena hotel yang
cukup luas kita melewati beberapa lorong kamar yang sangat sunyi,
saat sudah menemukan kamarnya, tepat di ujung lorong lantai 2
nomor 203. Saat membuka kamar, kamar gelap gulita yang kita
dapati, tidak ada saklar lampu di mana pun, karena bingung kita pun
berinisiatif untuk bertanya ke kamar tetangga untuk menanyakan
perihal saklar lampu. Namun, hal memalukan baru saja terjadi,
ternyata untuk menyalakan lampu tersebut hanya butuh
memasukan kunci kartu kedalam sebuah lubang agar lampu dapat
menyala. Memalukan bukan.

♥♥♥
10
Pada saat itu kita tidak di perbolehkan untuk keluar kamar
sembarangan karena takut mengganggu pengunjung lain yang ingin
tidur. Tapi, karena kita lapar jadi kita memutuskan untuk keluar
mencari makanan. Aku dan temanku mencoba mencari penjual
makanan keluar hotel di pinggiran jalan, siapa tau ada penjual
makanan. Dan akhirnya, di depan ada penjual nasi goreng, jadi aku
memutuskan untuk membeli 3 nasi goreng untuk kita makan
bersama.

Saat sampai di hotel aku dan lainnya memakan nasi goreng bersama
dengan di selingi beberapa obrolan tentang kejadian apa saja yang
tadi terjadi di dalam bus. Saking asyiknya kita bercerita, sampai
kita pun lupa akan waktu. Sontak terkejut, pada saat kita akan
tidur, ada dering telpon dari alat komunikasi di hotal tersebut, hal
tersebut membuat kita penasaran dan membuat kita mencoba
untuk mengangkat telepon tersebut. Takut, namun ternyata
telepon tersebut berasal dari teman kita yang berada di kamar
lain.

Karena penasaran, kita memutuskan untuk keluar kamar,


ternyata tidak aku saja yang keluar, ada beberapa dari mereka
yang ikut keluar. Aku dan lainnya memutuskan untuk berjalan –
jalan menelusuri lorong hotel. Walaupun sedikit takut, namun jika
dilakukan bersama – sama rasa takut tersebut seakan – akan hilang.

Karena kita takut di marahi oleh petugas kita pun


memutuskan untuk tidur agar besok pada saat akan jalan – jalan
kita tidak merasa ngantuk. Tapi ternyata kita tetap tidak bisa
tidur sampai pagi.

♥♥♥

Saat sedang makan aku mendapatkan satu telepon dari


orang terdekat, yang katanya dia ada di depan hotel. Aku terkejut,
karena aku sempet bilang ke salah satu teman ku yang ada di
Bandung bahwa aku sedang berada di salah satu hotel terdekat di
daerah dia, langsung aku mempercepat makan ku agar bisa bertemu

11
dengannya. Rasanya senang sekali, karena kita sudag lama tida
bertemu di Bandung. Dan kita pun menyempatkan waktu untuk bisa
berbincang bersama dan tidak lupa foto bersama untuk kenang –
kenangan.

♥♥♥

Destinasi awal adalah Tangkuban Prahu, di sana super dingin


dan berkabut tentunya. Saat sudah sampai, kita di angkut
bertahap menggunakan angkot, karena bus nya tidak bisa naik
keatas, kita was - was karena jalannya yang berbelok belok. Namun
kami sangat puas dengan keindahannya, kita pun menyempatkan
untuk mengabadikan momen yang sangat indah. Karena sudah puas
dengan pesona alam nya, kita pun meneduh dibawah warung untuk
menacri sebuah jajan yaitu jagung bakar.

Destinasi kedua adalah Museum dan dilanjutkan ke Trand


Studio Mall Bandung, di sana banyak sekali macam - macam
permainan. Saat ingin mencari penjual minuman aku melihat orang
duduk bergerombol yang ingin menonton sebuah pertunjukan.

Pertujukan sebentar lagi akan di mulai, karena penasaran


aku ikut duduk dan bener saja, pertunjukan di mulai setelah
beberapa waktu aku menunggu. Sorakan dan tepuk tangan meriah
dari penonton terdengar, membuat pertujukan lebih asik. Pada
pertunjukan tersebut banyak orang - orang yang menggunakan
berbagai kostum cantik dan menarik, ada juga yang berdansa ada,
dan ada juga yang menyanyi. Pada saat pertujukan selesai, kita di
perbolehkan berfoto dengan mereka. Lucu, aku tertarik untuk ikut
berfoto dengan salah satu penari balet. Setelah sesi foto selai kita
berkumpul untuk kembali lagi ke bus dan pulang.

♥♥♥

“Kebahagiaan datang bisa dari mana saja, teman menjadi


salah satu ketidaksengajaan dalam hidup yang datang dan
memberi rasa bahagia yang tiada tara”

12
KUE KERING
Oleh. Apriliana Tri Wahyuningtyas

Liburan di rumah juga bisa menjadi pengalaman yang


menyenangkan. Liburan semester akhir tahun lalu kebetulan saya
dan keluarga tidak bepergian kemana-mana. Sehingga, selama dua
minggu saya melakukan kegiatan di rumah maupun sekitar rumah
dengan bermain bersama teman-teman rumah dan menjaga adek.
Meski tidak kemana-mana, namun momen liburan yang lalu cukup
menyenangkan bagi saya.

Selain dapat bermain bersama teman-teman sekitar, saya


setiap hari membantu ibu di rumah. Setiap pagi setelah bangun
tidur, saya membantu ibu saya menyirami tanaman dan menyapu
halaman. Setelah itu, saya membantu ibu mencuci beberapa piring
dan peralatan di dapur. Dari semua kegiatan itu, yang paling
menyenangkan untuk saya adalah saat membuat kue, Ibu saya
membuat beberapa jenis kue karena akan ada saudara yang datang
dari jauh. Saya pun membantu ibu seharian di dapur menyiapkan
adonan.

Lalu saya membantunya mencetak kue kering dengan


bentuk-bentuk yang sangat lucu dan mengesankan. Setelah selesai
mencetak, kemudian saya membantu ibu untuk memanggang kue
kering tadi. Namun tanpa saya sadari ketika pertama memanggang
saya melupakan kacang mete yang seharusnya di taruh di atas kue
sebagai hiasan pada kue tersebut agar terlihat menarik.

Ibu yang menyadari bahwa kue kering yang saya panggang


tidak ada taburan kacang mete di atasnya pun mulai menegur pelan.

"Lho kok adonan ini gak ada kacang metenya, April" tanya
Ibuku dengan keheranan.

Sontak aku memperhatikan kue itu dengan seksama,


memang benar adanya. Ternyata aku melupakan kacang mete
sebagai taburan diatasnya.
13
"Oh iya, Bu. Aku lupa tadi," ucapan ku dengan cengiran tak
berdosa.

Ibuku begitu sabar, beliau tidak memarahiku dan hanya


menasehatinya.

"Yasudah itu kuenya di cicipi dulu saja, apakah Takaran


adonannya pas atau kurang sesuatu," ucap Ibuku sambil
mempersilahkanku mencicipi adonan yang pertama kali di panggang.

Aku menikmati setiap suapan roti yang masuk kedalam


mulutku, ternyata rasanya tidak buruk, walaupun tanpa kacang
mete di atasnya.

"Hmmm, enak banget rotinya, walaupun kurang taburan


mete diatasnya," ucapku yang lalu di balas senyum oleh Ibu.

Setelah menghabiskan adonan pertama aku kembali


memanggang adonan yang selanjutnya, tak lupa Ibuku menaburi
kacang mete diatasnya sedangkan aku memasukkan adonan
tersebut kedalam oven yang tersedia. Langkah demi langkah
dilakukan, tak terasa pembuatan kue tersebut hampir selesai, ada
tercetak senyum tipis di bibirku ketika aku berhasil membantu
Ibuku membuat kue dengan tuntas.

♥♥♥

Kemudian pada saat hari ulang tahun ku kakakku ingin


membuatkan sebuah kue ulang tahun untukku.Tanpa adanya
perbekalan ilmu tentang membuat kue ulang tahun ia tetap
mencoba membuatnya, walaupun tidak mengetahui berapa
takarannya. Ia menggunakan dengan takaran yang asal asalan,
sambil di coba-coba dan berkali-kali gagal, namun dia tetap teguh
dengan pendiriannya untuk membuat kue itu, dalam waktu seharian
itu akhirnya ia bisa menyelesaikan sebuah kue mini dengan
memberikan sedikit hiasan. Yang akhitnya kue tersebut ia berikan
untukku, dan tak lupa ia juga mengucapkan jucapan selamat ulang
tahun kepadaku. Ia juga menyuarakan doa-doa yang selalu di

14
panjatkan untukku, agar aku menjadi anak yang memiliki
kepribadian lebih baik dari sebelumnya.

♥♥♥

“Janganlah mudah menyerah dengan apa yang kita cita


citakan. Teruslah berusaha walaupun akan adanya kita harus
melewati jalan yang tidak selalu mulus. Lewati semua itu
dengan percaya diri dan penuh semangat bahwa kita bisa
melewatinya dan pada akhirnya dapat meraih cita cita
tersebut.”

15
AMERTA
Oleh. Besta Shafa Aulia

Pada saat itu, 11 November 2022, tepat pada tanggal


tersebut merupakan hari dimana sekolah tercintaku SMA Bina
Nusantara merayakan hari ulangtahun sekolah yang ke – 42.

Dan tepat pada hari itu, semua masa dimulai.

♥♥♥

Aku, Amerta Dikala Renjana, semua orang biasa memanggil


ku “Amerta”, satu nama yang memiliki sebuah arti yang sangat
indah yaitu Abadi. Namaku tak sengaja diberikan oleh seorang
wanita dan laki – laki yang telah merawatku hingga tumbuh dewasa.
Amerta kecil pada saat itu adalah anak yang ceria, dan tidak
pernah merasa malu. Namun lambat laun Amerta besar menjadi
pemalu, tidak percaya diri, dan senyumnya pun sedikit pudar.

Namun semuannya berubah, ketika Amerta berada di


lingkungannya yang sekarang yaitu lingkungan di SMA Bina
Nusantara.

Amerta merupakan salah satu anak organisasi yang cukup di


kenal oleh banyak orang. Bahkan orang – orang memberikan
beberapa julukan, salah satu diantaranya adalah “Si paling suka izin
kelas”. Tak pernah ada keinginan marah dalam diriku dengan
julukan – julukan yang mereka berikan, karena semua itu benar
adanya.

Pada saat itu aku tergabung dalam organisasi yang sangat


famous di sekolah yaitu OSIS, dan aku menjabat pada posisi
bendahara. Itulah jabatan yang aku terima, sangat penuh
tantangan ketika aku mendapatkan jabatan tersebut.

Saat Amerta menjabat menjadi pengurus organisasi,


Amerta sangat di sibukkan dengan seluruh program kerjanya.

16
Dispen, hanya kata itu yang sering ia dengar pada saat tiba
di sekola.

“Astaga lagi – lagi dispen.” Itulah kata – kata yang setiap


hari Amerta lontarkan.

♥♥♥

Pada saat itu, ia sedang menjalankan satu program kerja


yang telah ia susun bersama rekan – rekan kerjanya yaitu event
Diesnatalis SMA Bina Nusantara. Ia sangat sibuk pada saat itu,
hampir setiap hari dia tidak pernah mengikuti pelajaran sekolah
hanya demi melaksanakan sebuah event besar.

Kita semua bersungguh – sungguh untuk menjalankan event


yang akan kita buat, banyak sekali tantangan yang harus kita lalui.
Aku yang pada saat itu belum berani untuk percaya diri pun dipaksa
agar rasa itu hilang. Pada awalnya aku melalui nya begitu berat,
hingga tiba saat pemilihan panitia.

“Amerta, kamu kami tunjuk untuk menjadi bendahara pada


kegiatan ini.” Sontak aku terkejut, aku yang baru saja menjabat
menjadi bendahara langsung di tunjuk untuk berada di kepanitiaan
pada event yang sangat besar. Sedih dan takut, aku yang tidak
memiliki besic dalam bidang keuangan ditunjuk begitu saja. Namun
hal tersebut aku terima, dan itu menjadi awal yang baik bagi ku.

Hal tersebut cepat berlalu pada saat satu nama di sebut


dalam kepanitiaan, “Dewangga”. Nama itu terdengar tidak asing
lagi, betul nama itu adalah salah satu nama anak yang mejadi
penyemangat ku untuk melaksanakan tugas ku. Ia yang sudah lama
tidak muncul di dalam organisasi, hingga akhirnya sekarang ia bisa
bergabung kembali.

“Mimpi apa aku semalam?” pertanyaan itu selalu muncul


dikepalaku karena merasa tidak yakin dengan fakta yang sangat
membuatku bahagia.

17
Satu demi satu nama yang masuk kepanitiaan pun muncul,
hal lain yang membuat aku senang adalah akhirnya teman – teman
dekat ku berkumpul bersama di dalam satu kepanitiaan, dan
membuat hati ini merasa senang, seakan mengabaikan jabatan yang
sebelumnya aku khawatirkan.

♥♥♥

Setelah semuanya berlalu, masing – masing dari kita diberi


tugas. Ada bagian yang menyiapkan susunan acara, ada yang harus
mencari sponsor, dan masih banyak lagi.

Semua berlalu begitu cepat, baru kali ini Amerta merasa


bahwa Amerta kecil yang ceria akhirnya bisa kembali lagi. Di
pertemukan dengan teman – teman tersayang nya membuat semua
rasa takutnya menghilang begitu saja seperti di telan bumi, senyum
riang selalu nampak di wajah Amerta.

Namun tidak semua yang terjadi penuh dengan rasa senang,


banyak sekali lika – liku yang Amerta dan teman – temannya lalui.
Banyak drama pertikaian yang terjadi antara satu dengan yang lain,
bahkan antara kami panitia dengan guru pun sering terjadi. Namun,
kita semua dapat menghadapinya dengan tenang, semua dapat
selesai dengan mudah atas kekompakan kita tim panitia.

Hingga tiba akhirnya kita berada di waktu – waktu dekat


acara akan dimulai, beberapa hari sebelum acara dimulai kegiatan
ini diisi dengan kegiatan perlombaan antar kelas. Seperti lomba
futsal putri, lomba kebersihan kelas, lomba paduan suara, dan ada
pula pemilihan duta literasi SMA Bina Nusantara.

Seluruh siswa sangat antusias dengan kegiatan tersebut,


kami panitia pun merasa puas melihat antusias para warga sekolah.

♥♥♥

Sehari sebelum acara dimulai kami seluruh panitia


berkumpul bersama untuk menyiapkan hal – hal apa yang belum kita
kerjakan dan mengecek ulang semuanya. Pada saat itu kami seluruh
18
panitia menginap di sekolah, seru sekali rasanya bisa bersama
teman – teman selama semalam. Sebenarnya tradisi tersebut
sering kami lakukan pada saat kita akan melaksanakan event –
event besar. Dengan tujuan agar kita semua bisa menggarap semua
pekerjaan kita dengan maksimal dan tidak ada hal yang terlupakan.

Hal asik yang sering kita lakukan pada saat menginap di


sekolah adalah pada saat tengah malam, banyak sekali hal – hal unik
yang teman – teman ku lakukan. Kita bercanda gurau bersama tanpa
batas waktu, hingga akhirnya kita melupakan waktu istirahat kita.
Kita jarang sekali beristirahat dan tidur pada saat menginap di
sekolah, terlalu sia – sia untuk membiarkan moment tersebut di
tinggalkan.

♥♥♥

Tiba – tiba, pada malam itu Amerta merasa lelah dengan


pekerjaannya. Hingga akhirnya seseorang tak sengaja melihat
mataku yang sedang membendung air mata. Aku pergi ke satu
ruangan tempat biasa kami bekerja, lalu ia menghampiriku ke
ruangan tersebut sembari ikut duduk berdua dibawah dengan ku.

“Kamu kenapa Amerta, kamu lelah? Tenang ya, aku disini”


Ujar lelaki yang berada di depan muka ku. Dewangga, ia seakan
menenangkan ku. Namun sialnya, suara lembut yang ia katakan
membuat air mataku terjatuh sangat deras. Rasanya tak kuat
mendengar ucapannya.

“Aku lelah Dewangga, aku lelah.” Ujarku pada saat itu.

Semua teman ku pun ikut menghampiriku untuk ikut


menenangkan ku. Dan perlahan aku pun mencoba untuk tenang,
mencoba menghapus air mata yang tak kunjung berhenti karena
melihat teman – teman ku yang berusaha menenangkan ku.

Aku mencoba bangkit kembali, berusaha keras agar aku bisa


melalaui ini semua dengan penuh semangat.

19
“Ayo bangkit lagi, ada banyak hal yang harus kamu
kerjakan.” Amerta mencoba untuk menyemangati dirinya.

♥♥♥

Ketika aku keluar menuju lapangan, seorang pria


menghampiri ku kembali, benar, itu adalah Dewangga. Ia datang
kembali kepadaku untuk memberikan kata semangat, namun
akhirnya aku tetap tak bisa menahan tangisan ku lagi. Amerta
sangat lemah dengan Dewangga, ia bisa meluapkan perasaanya
lewat Dewangga. Pada saat aku menangis, pria itu mengusap
kepalaku dengan lembut, sambil pelan berkata “Sudahlah, sampai
kapan kamu akan menangis?”

Hingga akhirnya, aku mencoba bersandar pada pundak


Dewangga untuk bisa sedikit menenangkan perasaan lelahku. Dan
tak sengaja aku tertidur di pundaknya, rasanya nyaman dan tenang
karena aku bisa berada di dekapannya.

♥♥♥

Malam pun berlalu, aku dan teman – teman ku kembali


terbangun dan bergegas untuk memulai hari dimana kita akan
bekerja sangat keras.

“Ayo cepat mandi. Jangan lupa solat, setelah itu sarapan


dan kita briefing terlebih dahulu.” Ujar ketua dari penyelenggara
event tersebut.

Setelah semuanya siap, kami bergegas untuk briefing.


Mengecek ulang apakah semuanya suda siap dan aman, tak lupa juga
menjelaskan kembali tugas kita masing – masing.

♥♥♥

Acara dimulai dengan upacara ceremonial, sambutan –


sambutan, dan hingga pada akhir acara punvak yaitu konser ambyar
oleh Guest Star yang kita undang. Kegembiraan terlihat oleh para
guru dan siswa – siswi yang menikmati event tersebut.

20
Kami panitia pun merasa senang ketika melihat kegembiraan
mereka yang menikmatinya. Satu persatu panitia menyatu
bersama, tangis haru dari kami tercipta. Semua berpelukan untuk
melepas tangisan bahagia atas keberhasilan yang telah kita
ciptakan. Senang rasanya bisa membuktikan kepada guru – guru
bahwa kita semua bisa melaksanakan event yang sempat mereka
ragukan. Semua kita ciptakan dengan penuh rasa lelah, dan pada
saat ini akhirnya rasa lelah kita terbayarkan.

“Semuanya keren, selamat ya..” Ujar semua panitia sambil


berpelukan satu sama lain.

♥♥♥

“Sebuah perjuangan tidak akan berakhir sia – sia. Buktikan


kepada semua orang yang meremehkan kita, buktikan bahwa
pada akhirnya kita bisa melakukannya dengan baik. Jangan
takut gagal, semuanya butuh proses yang begitu panjang
hingga akhirnya kita semua bisa berada di titik keberhasilan.
Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah kunci
dari keberhasilan.”

21
Tradisi “koprekan” Di Bulan Puasa
Oleh. Danu Yoga Pamungkas

Di bulan puasa tahun 2020, saat itu masih terjadi pandemi


covid-19 dan membuat para remaja di Perumahan Wirabaru 1 tidak
memiliki kegiatan rutin seperti sekolah ataupun bekerja. Oleh
karena itu ketika malam hari para remaja berkumpul bersama di
taman untuk bermain bersama.

Setelah sholat isya saya bersama teman-teman langsung


berkumpul di taman perumahan untuk memikirkan kegiatan apa
yang akan dilakukan, lalu diputuskan untuk bermain petasan.
Setelah itu kami bermain petasan hingga tengah malam. Setelah
tengah malam, kami berkeliling perumahan untuk mencari drum dan
tempat sampah. Karena sebelumnya kami berencana untuk
melakukan koprekan atau membangunkan orang untuk sahur.
Setelah selesai mencari, kami berkumpul di salah satu rumah
teman kami yang sudah tidak ditinggali sejak lama, sembari
menunggu waktu sahur kami melakukan kegiatan untuk mengisi
waktu tersebut seperti bermain kartu, bercanda gurau, dan lain
sebagainya. Pada saat itu kami benar-benar merasa senang karena
pada saat itu kami tidak terbebani oleh kegiatan sekolah karena
libur, dan yang kedua karena aku dan teman-teman bisa berkumpul
bersama.

♥♥♥

Setelah waktu sahur tiba kami mulai menabuh drum dan


bernyanyi bersama, kami berkeliling perumahan, dan terkadang
kami berhenti sejenak jika ada pohon yang berbuah untuk bisa
kami ambil buah tersebut. Dan kami pun lari bersama sambil
tertawa pada saat sudah mendapatkan buah-Nya, setelah
berkeliling perumahan dengan menabuh dan bernyanyi kami
berhenti dan masuk ke dalam masjid. Lalu kami melanjutkan
membangunkan sahur menggunakan mic masjid, kadang kami juga
bergurau bersama saat membangunkan sahur menggunakan mic

22
masjid. Setelah membangunkan sahur kami berpatungan membeli
nasi untuk sahur, lalu kami makan bersama. Setelah terdengar
suara adzan kami semua kembali ke rumah masing-masing dan
melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai sholat subuh kami kembali berkumpul untuk


bermain sepak bola, kami bermain sepak bola hingga hampir siang.
Sampai waktu siang tiba, kami kembali ke rumah salah satu teman
saya. Di sana kami tidur bersama sampai sore hingga waktu adzan
maghrib berkumandang. Lalu kami pun pulang ke rumah masing-
masing untuk berbuka puasa.

♥♥♥

Bulan puasa pun telah sampai di penghujung bulan, tiba


waktunya malam Idul Fitri kami kembali berkumpul di perumahan
dengan rencana kami selanjutnya yaitu bermain petasan dengan
menggunakan petasan yang lebih banyak.

Sebelumnya saat siang hari kami sudah membeli beberapa


petasan, setelah sholat isya selesai kami mulai menyalakan
petasan-petasan yang telah kami beli. Beberapa petasan pun kami
nyalakan hingga tiba dimana petasan terakhir merupakan petasan
“kembang api” yang menjadi penutup. Setelah semua petasan kami
nyalakan, kami melanjutkan dengan mengumandangkan takbir atau
“takbiran” menggunakan mic di dalam masjid. Kegiatan tersebut
berlangsung hingga tengah malam sampai semua anak kembali ke
rumah masing-masing.

♥♥♥

Keesokan harinya, tiba saatnya kami umat muslim


merayakan hari kebesaran kita yaitu Lebaran Idul Fitri.
Sebelumya itu kamis semua melaksanakan sholat Ied. Namun ada
yang membuat sholat Ied waktu itu berbeda, karena saat itu masih
berlakunya PPKM sehingga para warga yang sebelumnya seperti
bekerja ataupun kuliah di luar negeri ikut melaksanakan sholat Ied

23
di masjid perumahan hingga sekitaran masjid pun sudah tidak bisa
menampung warga yang melaksanakan sholat Ied.

♥♥♥

Peristiwa tersebut saya anggap merupakan persitiwa yang


sangat menyenangkan karena yang pertama saya merasa senang
teman-teman bisa berkumpul semua tanpa terkecuali. Kegiatan
tersebut dilakukan selama satu bulan penuh, jadi terasa puas bisa
bermain bersama-sama, yang terakhir saya merasa sangat senang
karena peristiwa tersebut bisa dikatakan yang terakhir kalinya
karena setelah tahun-tahun berikutnya kami tidak bisa lagi
berkumpul tanpa terkecuali. Hal tersebut terjadi karena teman-
teman memiliki alasan yang berbeda mulai dari bekerja, berangkat
pondok, hingga merantau ke luar kota. Menurut saya peristiwa
tersebut tidak bisa diulang kembali karena adanya kesibukan
masing – masing.

♥♥♥

“Nikmatilah hidup ini selagi kalian bisa merasakannya”

24
SEPEDA MERAH
Oleh. Desi Komalasari

Hai kenalin nama gue Sari Anjani biasa di panggil Sari, nah
disini gue mau nyeritain kisah gue yang menurut gue bermakna
banget, bagi kalian sih momen yang gue ceritain ini biasa aja, tapi
bagi gue momen tersebut adalah moment yang akan bisa gue lupain
dan juga sepertinya akan menjadi momen yang gaakan bisa diulang
kembali. Gak usah bertele-tele, ini kisah gue. Sebagai Sari.

Flashback

13 tahun sebelumnya

Disebuah desa ada kumpulan anak-anak kecil yang di dalam


kumpulan tersebut ada berbagai perbedaan umur, salah satunya
Sari Anjani. Ia merupakan seorang anak yang hiperaktif, ia juga
anak yang paling kecil diantara anak-anak lainnya, dan juga Sari
tidaklah memandang harus berteman dengan siapa saja dan salah
satunya ia pernah bermain dengan anak laki-laki.

Di pagi hari Sari sedang bersama ayah nya, duduk bersama


didepan teras sambil melihat orang yang berlalu lalang di depan
rumahnya. Ada yang jogging, ada yang jalan sehat, dan salah
satunya ada yang bersepedaan. Sari yang hiperaktif pun bertanya
kepada ayahnya yang sedang mencabuti rumput di sekitaran rumah.

"Ayah, ayah." ucap Sari.

"Hm." ucap Ayah.

"Ayah,gimana sih cara ngendarain sepeda besar itu?" ucap


Sari sambil menunjuk ke orang yang sedang menunggangi sepeda.

"Oh itu gampang, cuman kamu bisa gak naik sepeda besar
tersebut?" ucap ayah sambil menertawakan anaknya dan juga
berjalan ke arah anaknya duduk.

25
"Bisa dong ayah." ucap Sari dengan bangganya sambil
tangannya menggepal ke udara.

"Masak, perasaan ayah, kamu itu masih kecil gitu kok." Ucap
Ayah .

"Sari itu udah besar Ayah." Ucap Sari

"Nih lihat udah besar belum." Sambil memeragakan tinggi


badannya dengan menjinjitkan kedua kakinya agar terlihat besar
dan tinggi.

Sang ayah pun melihat kaki Sari sambil berkata "Apanya


yang besar cuman jijit kaki doang mah ayah pun bisa.” Sari pun jadi
cemberut.

Sang ayah yang tidak tega pun berucap "Gak usah


cemberut, nanti ayah ajarin kamu buat bisa naik sepeda besar itu"
sambil mwnyubit pipi kecil Sari.

"Beneran ayah.” Ucap sari dengan wajah terbinar-binar.

"Iya,tapi ngajarin pakai sepeda kecil aja gimana?" ucap ayah


masih lanjut ngeledekin anaknya.

"Ayah kok gitu." Ucap sari dengan lesu.

"Iya-iya ini serius, ayah bakal ngajarin kamu naik sepeda


besar itu"

"Bener? kapan yah?" ucap Sari.

"Iya,nanti sore mau gak?"ucap ayah sambil bernego dengan


sang anak.

"Iya sore, biar gak panas yah.” Ucap Sari.

♥♥♥

26
Sore hari pun tiba.

Sari dengan semangat membangunkan ayahnya yang sedang


tidur siang untuk mengajarinya bersepeda.

"Ayah,ayah." Ucap Sari sambil mengoncang tubuh ayahnya.

"Ayah bangun katanya mau ngajarin Sari naik sepeda


besar.” Ucap Sari tetap sambil menggoncang tubuh ayahnya, dan
hasilnya ayah pun terbangun.

"Iya iya tapi nunggu ayah mandi dulu sama shalat dulu ya.”
Ucap ayah sambil mengambil handuk untuk mandi.

"Loh kamu udah shalat sama mandi belum?"ucap ayah

"Udah dong, masak belum sih, itu mah namanya bukan Sari
kalau belum mandi sama shalat." Ucap Sari dengan bangganya.

"Bener itu baru anak ayah." Ucap ayah.

♥♥♥

Sesudah mandi

"Ayah buruan." Ucap sari yang tidak sabar menunggu sang


Ayah.

"Iya sabar, gak sabar banget sih buat latihannya." Ucap


ayah sambil berjalan ke arah Sari.

"Iya yah, sama juga nanti keburu mau magrib." Ucap Sari
sambil melihat awan senja.

"Ya udah ayo latihan." Ucap ayah sambil menenteng sepeda.

"Ayah itu cara naik sepedanya gimana?" cap Sari yang ingin
cepat – cepat menaikinya.

"Gampang, nanti ayah yang akan pegangin kamu." Ucap ayah


sambil menyakinkan anaknya.

27
Sesudah sari menaiki sepeda ia ditemani dengan ayahnya
agar sari tidak jatuh. Sri ini sangat hiperaktif, sehingga gampang
mudah untuk mengetahui banyak hal.

Di pagi hari, Sari diajak oleh teman-temannya untuk


bermain bersama, tapi Sari tidak mau karena ia ingin belajar
bersepeda, karena ia anak paling kecil di kumpulan anak-anak
tersebut maka teman-temannya pun mengalah untuk tidak bermain
seperti biasa.

♥♥♥

Di pagi yang cerah, ada seorang anak yang sekarang sudah


bisa mengendarai sepeda besar, siapa lagi kalau bukan si Sari. Ia
sekarang sedang bersantai menikmati keindahan dengan
mengendarai sepeda, tapi ada yang aneh dari si Sari pada hari ini.
Karena sekarang sudah bisa mengendarai sepeda, ia malah
sekarang bergaya seperti mlelepaskan tangan dari stang sepeda.

"Ye sekarang aku sudah bisa mengendarai sepeda gak pakai


tangan." Ucap Sari dengan bangganya.

Tiba-tiba saat ada belokkan yang bersebelahan dengan


selokan, si Sari pun terjatuh kedalam selokan tersebut. Aku tidak
masalah jika selokan tersebut kering, namun masalahnya adalah
selokan tersebut terganang air dan air tersbut berwarna hitam
pekat.

Tidak lama kemudian si Sari sudah ditemukan dengan


tetangganya.

"Eh itu apa ya? ada sepedanya tapi gak ada orangnya?"
tanya tetangganya sambil melihat sekeliling.

"Loh itu selokannya kok goyang – goyang? apa orangnya ada


di dalam?" lanjut tetangganya.

"Bantu aja lah kasihan juga kalau di biarin gini." Ucap


tetangga.

28
"Huaaaaaaaaaaaaaaaaa." ucap sari sambil menangis keras
tanpa henti.

"Owalah kau ya yang jebur ke got." Sahut tetangga


tersebut, dan membuat Sari semakin menangis keras. Dan akhirnya
para tetangga yang menemukan sari pun membawanya ia pulang
kerumah.

"Yaudah saya bawa kamu ke rumahmu saja ya." Ujar


tetangga tersebut.

♥♥♥

Sesampai di rumah sari

"Assalamualaikum." Ujar si tetangga.

"Waalaikumsalam, yaAllah kenapa nih si Sari?" ujar Ibu


Sari kepada tetanga yang membawanya pulang.

"Nih bulek, anaknya kejebur ke selokan." Ujar tetangga


kepada Ibu Sari.

"Owalah ya Allah Sari ada – ada saja, yaudah Bu ini saya


masuk saja, terimakasih ya Bu.” Ujar Ibu Sari.

♥♥♥

“Usaha tidak akan pernah mengkhianati suatu usaha, karena


usaha lah yang akan membuat kita bersyukur atas
keberhasilan yang kita dapat”

29
TUJUH
Oleh. Diana Nisfatin Naya

Suatu hari setelah selesai melaksanakan MPLS (Masa


Pengenalan Lingkungan Sekolah), akhirnya saya resmi menjadi
salah satu murid di SMPN 02 WONOKERTO. Setelah itu, pasti ada
pembagian kelas kan? nah betul sekali.

Tiba saatnya pembagian kelas, saya sangat antusias dan


berbicara di dalam hati ”akan dapat kelas berapa ya, dan juga
temanku siapa saja”.

♥♥♥

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya nama saya di


panggil oleh operator yang disiarkan oleh speaker, dan ternyata
saya menempati kelas 7D dengan wali kelas bernama Ibu Wiji,
beliau merupakan orang yang lemah lembut. Nah, disitulah awal
cerita saya dimulai.

Setelah itu, saya mulai berkenalan dengan teman-teman


yang sebagian besar tidak saya kenal, karena tidak ada yang satu
SD dengan saya dulu. Tidak butuh waktu lama, akhirnya saya bisa
beradaptasi dengan kelas yang baru dan mulai akrab dengan teman-
teman saya tersebut.

Kehidupan saya berjalan seperti biasanya dan tidak


terdapat suatu halangan apapun. Mungkin, awal-awal teman-teman
saya masih malu-malu. Tetapi setelah berjalan beberapa bulan,
sifat asli mereka pun terlihat.

Pasti tahukan apa yang dilakukan oleh anak-anak yang masih


kelas 7 SMP? kalau tidak tahu, maka akan saya beri tahu. Hal yang
sering dilakukan oleh anak kelas 7 adalah menjodoh jodohkan
temannya. Sebagai contoh yaitu saat berbincang dengan teman
cowo, maka teman yang lain akan berkata satu kalimat
menyebalkan, yaitu kata ”Cie-cie.”

30
Padahal hanya sebatas berbicara biasa saja (tidak ada yang
spesial). Hal tersebut sering terjadi di kelas saya dan menurut
saya itu adalah hal yang menyenangkan, karena dengan ejekan
tersebut bisa membuat kita terawa lepas.

♥♥♥

Pada tanggal 19 Agustus, sekolah saya mengadakan lomba-


lomba dan karnaval. Ada lomba menghias nasi tumpeng dan
menghias makanan tradisional. Kelas saya memilih makanan
tradisional yang bernama Tiwul. Tiwul adalah makanan pokok khas
Jawa sebagai pengganti nasi yang berbahan dasar ketela pohon
atau singkong. Setelah selesai di nilai,Tiwul akhirnya boleh di
makan bersama - sama, dan tidak lama kemudian seluruh siswa pun
akhirnya dipulangkan agar dapat melakukan persiapan.

Tiba saatnya Karnaval dimulai. Terdapat banyak karya dari


kelas 8, seperti gaun dari koran,tas dari koran, dan masih banyak
lagi yang lainnya. Saya sangat terpukau dengan karya yang telah
dibuat oleh kakak kelas. Semua murid sangat gembira, karena bisa
berjoget dan bernyanyi ria saat karnaval tersebut.

Pada saat itu, kelas saya memiliki sebuah konflik dengan


kelas lain, sampai - sampai terdapat plang tidak boleh lewat
ataupun duduk diperbatasan, hingga lempar - lemparan air kotor
bekas mengepel lantai. Konflik tersebut tidak kunjung membaik,
sehingga ketua kelas harus menandatangani surat pernyataan
damai. Tetapi, menurut saya dan teman-teman hal itu sangat
mengasyikkan, karena mengejek satu sama lain pada saat itu,
termasuk hal yang menyenangkan.

Nah,ada satu mapel yang sangat di sukai oleh kelas saya,


yaitu mapel Pendidikan Agama Islam (PAI), alasannya karena saat
sebelum jam pembelajaran selesai kelas saya selalu melantunkan
shalawat. Pada saat itu, yang terkenal adalah lantunan shalawat
yang dilantunkan oleh Nisa Sabyan dengan disertai tabuhan khas

31
anak sekolah, yaitu tabuhan meja. Hal tersebut sangat
mengasyikkan sekali.

♥♥♥

Dikelas 7, saya mempunyai sahabat yang sangat baik hati


sekali, bernama Nindy dan Wulan. Saya sering bersama mereka,
bukan sering lagi sih, tapi setiap hari. Saat itu, saya masih sering
diantar jemput, tetapi oh tetapi, orang rumah seringkali telat
menjemput, dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk
mengantarkan saya pulang dengan mengayuh sepeda dibawah
teriknya matahari.

Walaupun rumah mereka berdua tidak sejalan dengan


rumah saya, tetapi mereka dengan tulus mengantarkan saya pulang
sampai di depan rumah. Saya sangat merepotkan bukan?

Dulu,setiap ada teman yang ulang tahun, sering kali


mengadakan tradisi disiram air? Sampai saat inipun masih tetap
ada, tetapi sudah jarang kita temui. Saat saya ulang tahun, saya
juga diguyur air oleh teman teman saya, air tersebut didapatkan
dari kamar mandi sekolah dan terisi beberapa ember. Walaupun
agak kedinginan, tetapi itu mengasyikkan, dan termasuk kejadian
yang tidak pernah saya lupakan. Pada saat itu juga, saya diantar
pulang oleh Wulan Dan Nindy. Pakaiaan kita bertiga masih sedikit
basah waktu itu, akibat guyuran air tadi.

Dikelas 7 juga, saya dan teman-teman pernah menjadi


supporter bola saat sekolah kami bertanding di sebuah lapangan
Wonopringgo. Saya sangat antusias menyuarakan yel yel sekolah
kami dan disertai dengan tabuhan drum yang sangat besar dan
keras. Pertandingan semakin memanas dan menegangkan, sehingga
penonton menjadi lebih antusias untuk mengikuti pertandingan
tersebut sampai selesai.

♥♥♥

“Berbahagialah kawan, hidup hanya lah sementara.”

32
DEVELOP TALENT
Oleh. Diska Neskriya Febriana

Haii, aku seorang manusia biasa yang ingin menjadi penari


profesional. Karena sejak kecil aku sering melihat kakak ku melatih
anak - anak menari tarian - tarian tradisional sehingga dari situlah
saya tertarik untuk menjadi penari.

Betapa besar keinginanku menjadi seorang penari


profesional. Selain hobi, itu juga salah satu pekerjaanku ketika
mendapat job menari.

Aku biasa berlatih sendiri, dan aku juga mengikuti sebuah


sanggar tari di dekat rumah. Sudah banyak berbagai piala lomba
menari yang telah aku dapatkan, karena aku berusaha menguasai
berbagai jenis tarian tradisional.

Sejumlah tari yang sudah aku kuasai antara lain Tari


Jaipong dari Jawa Barat, Tari Gambyong dari Jawa, dan juga Tari
tarian tradisonal lainya. Pada intinya, aku ingin sekali memperdalam
berbagai tari – tarian tradisional dari berbagai daerah.

Aku juga ingin berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman


terbaikku selama aku menggembangkan bakat.

♥♥♥

Pada waktu itu, ada lomba unjuk bakat antar kelas, dan aku
ditunjuk untuk mewakili lomba tersebut. Rasanya senang sekali
karena aku bisa berkesempatan untuk menunjukan bakatku
disekolah. Saat itu pun aku berusaha untuk menunjukan yang
terbaik bagi kelasku. Dan aku mulai berlatih sendiri dengan
bantuan belajar hanya bermodalkan tarian dari YouTube. Setiap
harinya aku terus berlatih, walaupun kadang aku sedikit mengeluh
karena menghafalkan gerakan - gerakan yang rumit sangatlah
susah.

33
Lomba unjuk bakat antar kelas tersebut dilaksanan pada
tanggal 18 Agustus, dimana sebelum tampil dilakukan tahap seleksi
secara online dengan mengirimkan sebuah video bakat yang
nantinya akan di posting ke akun YouTube kelas masing – masing.

Pada waktu pembuatan vidio teman temanku begitu


antusias dengan senang hati membantu proses pembuatan vidio
unjuk bakat, hal itu juga aku dapatkan tidak lepas dari support
teman temanku.

♥♥♥

Beberapa hari kemudian tahap seleksi online diumumkan,


dari 27 kelas, yang lolos ke babak semifinal hanya ada 9 kelas saja,
dan aku termasuk dari salah satu finalis yang lolos ke tahap
selanjutnya. Teman - teman kelas ku memberi ucapan selamat, dan
itu membuatku lebih semangat untuk menampilkan yang terbaik di
babak semifinal.

Tanggal 18 Agustus telah tiba, saatnya menunjukan bakatku


ke semua orang, aku memilih tarian Genjring party yang berasal
dari Sunda untuk ditampilkan di atas panggung.

Tinggal hitungan beberapa menit namaku dipanggil, rasanya


gerogi, namun akhirnya setelah tampil rasa gerogi ku pun mereda
berkat pujian teman – teman ku

"Tampilan tarianmu sangat keren".

Kemudian setelah peserta yang lain sudah tampil, giliran


menunggu saat pengumuman tiba.

Pada saat diumumkan rasa gerogi muncul lagi, ketika MC


membacakan juara pertama ternyata bukan kelas ku yang
mendapatkan juara, teryata kelas 12mipa4 yang meraihnya. Dan
akhirnya namaku disebut sebagai juara kedua lomba Unjuk Bakat.
Rasa kecewa sedikit muncul di pikiran ku, karena tidak meraih
juara pertama, tapi mau tidak mau harus menerima semuanya.

34
Teman kelasku pun berkata “Tidak apa – apa, yang penting
kamu sudah menampilkan yang terbaik, kamu sudah mendapatkan
juara 2 dan mengalahkan 26 kelas lain pun sudah termasuk hal yang
sangat keren sekali.” Tersipu malu aku mendengarnya, merasa
bangga juga dengan diri sendiri karena bisa membuktikan ke teman
- teman kelas.

♥♥♥

Semenjak saat itulah, moment dimana aku pernah mengikuti


lomba unjuk bakat tersebut, aku jadi lebih sering di tunjuk oleh
kepala sekolah dan beberapa guru untuk menampilkan tarianku di
beberapa acara seperti, acara ulang tahun sekolah, perpisahan
sekolah, penyambutan tamu, dan acara acara lainya.

Itulah moment terbaikku selama aku mengembangkan atau


menunjukan bakat ku di SMA. Sampai saat ini, kegemaranku
terhadap seni terutama seni-seni tradisional tidak berkurang.

Setelah lulus sekolah menengah atas aku pun akan


menjadikan pilihan kedua jurusan selain manajemen.

Dengan begitu, keinginanku memperdalam berbagai tarian


tradisional akan tercapai. Karena aku tak sebatas ingin menjadi
penari, di masa depan aku ingin lebih mengembangkan diri untuk
bisa menjadi pelatih atau instruktur tari tradisional. Agar
berbagai jenis tari tradisional tidak punah, tetap lestari di tengah
gempuran tari-tarian modern. Karena aku cinta seni dan budaya
Indonesia.

Harapanku, semoga cita-citaku kelak tercapai dan menjadi


penari professional terwujud.

♥♥♥

"Kemenangan bukanlah prioritas utama dalam suatu


perlombaan, tapi juga dapat menjadi pengalaman dan motivasi
diri”

35
CINTA SEGITIGA
Oleh. Elza Putri Nur Aini

Kisah ini bermula saat aku menginjak kelas 6 SD.

Aku mempunyai teman dari sekolah lain. Aku kenal sama dia
pada waktu aku sedang berlatih untuk persiapan popda. Pada waktu
latihan popda temanku bilang kepadaku kalau dia sedang menyukai
seseorang yang menurut dia ganteng dan manis. Temanku selalu
bercerita kepadaku tentang bagaimana dia berusaha mendekati
laki – laki itu dan ia juga menceritakan aktivitas laki – laki itu.

Aku sempat bingung, sambil membatin "Kok bisa dia tau


semuanya tentang laki - laki itu?".

Karena aku penasaran, aku bertanya ke temanku "Kok kamu


bisa tau semua kegiatan dia?".

Temenku menjawab, "Ya karena dia tetangga ku, dan juga


temen mengajiku.”

Aku hanya menjawab "Oh pantas saja hehe".

♥♥♥

Waktu terus berjalan, kata temanku dia selalu mengirim


pesan dengan laki – laki itu, ya bisa dibilang mereka sedang
melakukan pendekatan satu sama lain. Dia selalu curhat kepadaku
kalau dia tu baik dengannya.

Waktu demi waktu, aku pun mendapatkan satu pesan dari


laki – laki yang teman ku sukai.

Dia mengirim beberapa pesan yang berisi

"Lagi apa?",

"Udah punya pacar belum?"

“Boleh ga kalo chat kamu?"

36
Dan aku cuma membalasnya dengan berkata "Lagi gabut"

"Belum"

"Gausah ngechat aku lagi, karena temenku suka sama kamu."


Dengan polosnya aku membocorkan perilah ketertarikan teman ku
kepada lalki – laki itu.

Si cowo cuma membalas "Gapapa kan temenan doang."

Aku dengan mudah meng-Iyakan, karena aku malas dan


bingung untuk membalasnya. Dan keesokan harinya, laki - laki itu
membuat status di media sosial, ia memamerkan bahwa ia sedang
berulangtahun, karena aku kenal dengannya aku pun mengucapkan
ulang tahunnya

“selamat ulang tahun”

“Iya makasih.” Itulah kata yang ia balas.

Disitu pun aku sedikit bertanya – tanya tentang bagaimana


kabar dia dengan taman ku, aku sedikit menyinggung tentang
hubungan meraka. Sembari bertanya “Apakah kamu sudah
berpacaran dengannya?”

Laki – laki itu menjawab "Aku tak suka dengannya, kalo


boleh jujur aku sebenarnya suka sama kamu. Jadi kamu mau ga jadi
pacar aku?".

Aku sedikit kaget, bagaimana bisa dia suka dengan ku? Aku
takut akan hal itu, karena teman ku sudah sangat senang dengan
laki – laki itu. Di sisi lain sebenarnya aku juga senang sekali karena
laki – laki tersebut menyukai ku. Aku pun sebenarnya juga sangat
senang dengannya, karena pada saat pertama kali melihatnya ak
pun merasa tertarik dengannya. Namun karena teman ku menyukai
laki – laki tersebut, aku berusaha untuk mundur dan membiarkan
lelaki itu bersama teman ku.

37
Tanpa pikir Panjang aku langsung menjawab pertanyaan
tentang perasaan dia kepadaku "IYA AKU MAU"

Dengan bodohnya aku menerima ajakan dia untuk


berpacaran.

♥♥♥

Disaat lelaki itu memilih berpacaran denganku, aku langsung


berkata ke teman ku dan minta maaf atas apa yang telah terjadi.
Namun temanku tidak terima dengan semuanya, dia mencaci
diriku dengan ungkapan PHO (Perusak Hubungan Orang). Aku hanya
terdiam disaat temanku mengatakan hal itu, karena pada saat itu
aku tidak mengerti apa arti kata tersebut.

Lalu aku berkata ke lelaki ku pada saat itu bahwa teman ku


mencaci ku dengan kalimat yang kurang mengenakan

Lalu ia berkata, "Tidak usah didengerin, aku dan dia tidak


memiliki hungan apa – apa.”

♥♥♥

Semenjak kejadian itu aku dan teman ku tidak pernah


berhubungan lagi, seakan – akan putus hubungan pertemanan kita.
Ia berpikir bahwa aku adalah seorang pengkhianat.

Singkat cerita aku dan lelaki ku sudah satu tahun bersama


dan tiba saat nya kita menginjak pendidikan SMP. Sebuah
hubungan pasti ada masalah, perihal aku yang tidak mau bertemu
dengannya lelaki itu dengan mudah memutuskan hubungan kita.
Pada saat itu tidak apa – apa dengan apa yang terjadi.
Akhirnya aku dan dia tidak pernah ada hubungan lagi dan asing
begitu saja.

Namun saat ini, tidak disangka, aku dan dia masih tetap bisa
berteman tanpa rasa canggung.

♥♥♥

38
“Cintailah seseorang dengan sewajarnya, karena pada
akhirnya rasa sakit itu hadir karena rasa cinta kita yang
terlalu berlebihan”

39
PENGALAMAN PERTAMA DALAM PERLOMBAAN ATLETIK
Oleh. Faizatul Adhimah

Pada suatu hari dibulan Desember 2022, saya terpilih untuk


mengikuti Popda Kabupaten Pekalongan 2023.

Pada saat itu saya ditunjuk untuk mengikuti dua cabor yaitu
atletik dan bola voli, tapi 2 minggu sebelum pertandingan saya
mendapatkan jadwal tanding dan saya pun terkejut karena jadwal
pertandingannya jatuh pada hari dan waktu yang sama. Kemudian
saya memutuskan untuk mengikuti cabor atletik karena pada saat
popda 2022 saya sudah pernah mengikuti cabor bola voli.

Satu hari sebelum pertandingan, saya mengambil jersey di


sekolah dan berbincang-bincang dengan pelatih untuk
pertandingan besok.

“Nanti besok pada saat pertandingan kamu harus sudah


mulai bisa untuk menyeimbangkan diri dengan lawan yang larinya
cepat, sudah intinya dikuat-kuatin”, ucap si pelatih.
♥♥♥

Hari pertandingan pun tiba, saya langsung berkumpul di


sekolah dengan teman-teman yang akan mengikuti popda untuk
berangkat bersama-sama menggunakan mobil oren/angkot.
Perjalanan kurang lebih 30 menit untuk sampai di lokasi
pertandingan, sesampainya di lapangan saya bersama teman-teman
mulai pemanasan untuk mencegah terjadinya cedera.

Setelah itu, panitia memanggil para atlet wanita lari 400 m,


aku pun bergegas untuk menuju kesumber suara. Pertandingan pun
akan dimulai, waktu itu saya berada di lintasan 1, ketika peluit pun

40
berbunyi saya langsung lari dengan sekuat tenagaku. Tapi 50 m
sebelum finish saya merasa pusing dan saya tidak menghiraukan
itu, kemudian 3 langkah sebelum finish saya terjatuh kedepan.
Ketika saya berusaha untuk bangun, saya terjatuh lagi. Mendengar
support dari teman-teman, saya langsung sekuat tenaga berjalan
agar bisa melewati garis finish. Setelah melewati garis finish saya
terjatuh lagi hingga pelatih saya mengangkat tubuh saya ke tepi
lapangan. Beruntung saya masih bisa berada diurutan ke 3 dalam
babak 1, lalu saya berbaring di lapangan dengan mengatur nafas
dan tak lama kemudian saya muntah. Karena dibagian lutut terluka
dan kaki tidak bisa untuk berjalan akhirnya saya dipindahkan ke
lokasi PMI untuk mendapatkan pengobatan dengan menggunakan
scoop stretcher.

Setelah 10 menit berbaring saya bangun untuk berjalan


menuju ke basecamp dengan dituntun pelatih, sesampainya di situ
saya mengurut kaki saya sendiri dengan ditemani seorang teman
baik saya. 30 menit kemudian, saya dipanggil untuk mengikuti
atletik lari 100 m.

Perlahan pelatihku berkata kepadakau sembari memasang


muka khawatir "Sdah ikutnya lari 400 m aja"

Sontak aku pun menjawab "tidak apa - apa pak, ini juga udah
bisa buat lari lagi".

Saya pun langsung bergegas menuju kesumber suara untuk


mengikuti lari 100 m. Sesudah dibariskan sesuai lintasan masing-
masing, kemudian peluit dibunyikan, saya sekuat tenaga untuk
menuju finish dan bruntung saya berada diurutan ke 3. Tak lama
kemudian, final lari 400 m wanita akan dimulai dan aku
mempersiapkan diri. Pada waktu final lari 400 m, saya berada di
lintasan 8 dan jantung pun terasa bergetar karena melihat lawan
yang sudah terlatih semua, sedangkan aku hanya orang biasa yang
pertama kali mengikuti cabor atletik. Saat peluit akan dibunyikan
41
saya tidak memikirkan itu lagi dan hanya fokus satu tujuan, peluit
pun dibunyikan saya berlari dari start menuju finish, tapi ditengah
perjalanan saya terasa tidak kuat untuk menyeimbangkan dengan
urutan ke 3 sedangkan saya diurutan ke 4, sepertinya selisih 5
langkah dengan lawan yang diurutan ke 3. Pelatih juga siap siaga
menunggu di finish karena melihat saya yang seperti akan jatuh,
setelah melewati finish saya berada diurutan ke 4 dan di situ saya
langsung berbaring, pelatih pun langsung memijat kaki saya dan
teman saya langsung menyemprotkan oksigen portable ke bagian
hidung dan mulut saya.
♥♥♥

Waktu 30 menit sudah berlalu dan waktunya final lari 100


m pun akan dimulai, saya pun mempersiapkan lagi untuk bertanding,
namun kata pelatih saya tidak usah mengikuti final lari 100 m
karena takut terjadi apa-apa dan teman saya pun ikut panik karena
saya ingin mengikuti final lari 100 m.

Saya pun memastikan kalau saya tidak akan kenapa-kenapa


dan saya bilang "satu lagi pak nanggung biar tidak kepikiran" dan
akhirnya diperbolehkan oleh pelatih untuk mengikutinya.

Pertandingan akan dimulai dan saya berada di lintasan 8,


ketika peluit berbunyi saya langsung berlari tapi sayang sekali saya
berada diurutan paling akhir mungkin karena tenaga saya sudah
lemah.
♥♥♥

Pertandingan pun sudah berakhir, saya bersama teman-


teman dan pelatih menuju ke masakan padang untuk makan dan
boleh ngambil lauk apa saja yang kita mau. Setelah selesai makan,
kita melanjutkan untuk kembali ke sekolah dan sesudah sampai di
sekolah kita tak lupa foto bersama untuk kenang-kenangan.

42
Moment ini sangat istimewa bagiku, karena aku merasa
bangga terhadap diri sendiri dan bisa mewakili sekolah dalam
Popda Pekalongan 2023 walaupun tidak mendapatkan juara. Namun
saya tetap senang karena pertama kalinya ikut atletik lari bisa
finish diurutan ke 4 pada lari 400 m. Dan bisa bertemu dengan
teman-teman seperjuangan untuk mencapai tujuan yang sama.
Dengan mengikuti lomba atletik lari dapat mengubah
pandangan saya terhadap memelihara kebugaran tubuh dan
perkembangan jasmani, serta meningkatkan kedisiplinan,dan
kejujuran.
♥♥♥

Pengalaman yang saya peroleh dari mengikuti lomba atletik


lari yaitu dapat menjadi sumber motivasi tambahan untuk bekerja
keras, menguji kemampuan saya, mengembangkan keterampilan
dalam menghadapi tekanan, mengambil keputusan dengan cepat,
dan menyesuaikan strategi dalam situasi yang terus berubah.

Sampai sekarang moment ini masih menjadi moment paling


terkesan dalam hidup saya karena bisa memotivasi saya dari
kegagalan dan sampai saat ini saya pun masih tetap berjuang di
dunia atletik bersama teman dan pelatih saya. Saya mengenang
moment ini dengan latihan fisik setiap 3 kali dalam satu minggu dan
mencari informasi tentang event lomba atletik.

Dengan moment ini saya bisa membentuk karakter diri seperti


muncul rasa percaya diri ketika melihat lawan yang sudah terlatih
sejak lama, mengendalikan emosi dalam pertandingan, terus
belajar dari kekalahan, dan bisa tahu kelebihan dan kekurangan
saya.

♥♥♥

“Berusahalah dengan keras hingga akhirnya kita dapat


membuktikan kepada semua orang bahwa kita bisa.”
43
PERJALANAN KU
Oleh. Gusti Muhammad Rafli

Halo semuanya perkenalkan nama saya Gusti Muhammad


Rafli akan menceritakan salah satu momen yang menurut saya
sangat menyenangkan yaitu ketika saya bergabung menjadi
Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Wiradesa. Saya bergabung kepada
pengurusan OSIS pada tahun 2021-2023, saya bergabung melalui
banyak tahap tes, ada tes wawancara, tes tertulis, dan tes ilmu
pengetahuan. Ketika saya mendaftar pengurus OSIS SMA Negeri
1 Wiradesa saya melewati banyak hal dan banyak rintangan yang
saya lewati.

Dan dengan perjuangan saya, akhirnya saya bisa mengikuti


semua tahapan tes OSIS dengan baik dan benar.

♥♥♥

Singkat cerita saya bisa lolos untuk menjadi pengurus


OSIS SMA Negeri 1 Wiradesa dan saya ditempatkan di sekbid 6
yaitu tentang kewirausahaan. Selain itu hal yang ingin saya
ceritakan dalam cerita ini yaitu rentang saya menjadi bagian sie
perlengkapan atau biasa disebut dengan perkap. Perkap adalah
suatu sie dimana sie lain membutuhkan barang - barang untuk
dipersiapkan sebelum kegiatan mulai. Jauh - jauh hari kegiatan
mulai perkap yang membuat barang - barang atau mempersiapkan
barang - barang baik kegiatan kecil maupun kegiatan besar perkap
sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan semua.

Saya telah menjadi perkap kurang lebih selama 3 tahun dari


kelas 10 sampai kelas 12 ini. pada saat saya kelas 10 saya sudah
ditunjuk untuk menjadi sie perlengkapan dan disitu saya
mempelajari tentang sie perlengkapan kebutuhan apa aja yang
harus disiapkan untuk kegiatan. Saya dengan teman-teman saya

44
menangani bagian perlengkapan itu dengan sangat gembira dan
sangat menyenangkan. Untuk salah satu kegiatan yang kita mulai
menjadi sie perlengkapan yaitu dari kegiatan PHBN atau
Peringatan Hari Besar Nasional. Di kegiatan itu saya menjadi
perlengkapan bersama teman saya. Pada saat kegiatan acara
tersebut saya sudah dijadikan koordinator sie perkap. Saya di
tunjuk untuk memimpin anggota perkap lainya untuk mensukseskan
kegiatan tersebut untuk mempersiapkan barang - barang yg harus
di siapkan pada saat kegiatan tersebut. Banyak hal yang harus saya
lewati tentang apa yang dibutuhkan oleh kegiatan ini untuk sie
perlengkapan, seperti meja, kursi, tanaman, panggung, sound, mmt,
poster, triplek, dan masih banyak lagi.

♥♥♥

Hal yang sangat menyenangkan yang saya dapat dalam sie


perlengkapan yaitu ketika kita mengerjakannya dengan bergurau
dan tidak tegang agar suasana menjadi senang dan kita
mengerjakannya pun senang dan mengerjakannya dengan sangat
mudah dengan sangat bahagia dan menyenangkan. Namun dari
kegiatan peringatan hari besar nasional itu saya tetap merasa
putus asa, dikarenakan ada beberapa hal yang kurang persiapan
dan perlengkapan yang harus dipenuhi pada kegiatan penilaian hari
besar itu saya mendapat evaluasi.

Berbagai macam evaluasi yang dikatakan oleh bapak ibu


guru dan teman-teman. dikarenakan dari si perlengkapan kurang
kesiapan untuk menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk penilaian
hari besar itu dan kurang rapih dalam mengerjakan persiapan
tersebut.

♥♥♥

Tetapi saya sadar ketika saya melakukan banyak hal yang


kurang siap dalam kegiatan tersebut. Saya hanya bisa terdiam dan

45
mendengarkan apa saja evaluasi yang diberikan oleh bapak ibu
guru, ketua panitia dan teman teman.

♥♥♥

Menjadi sie perlengkapan pada kegiatan hari besar nasional


itu sangatlah berat, karena banyak hal yang harus di kerjakan
menjadi sie perlengkapan itu sangat berat namun jika
mengerjakannya dengan senang dan penuh ikhlas itu membuat
pekerjaan menjadi mudah, ringan, dan cepat selesai.

Saya senang berada di sie perlengkapan apalagi menjadi


koordinator saya dan teman teman saya bisa bekerja bareng
bareng untuk mengerjakan persiapan kegiatan itu. saya menjadikan
evaluasi itu sebagai sebuah pelajaran bagi saya untuk kedepannya
agar menyiapkan hal kegiatan untuk mempersiapkannya dengan
matang dan jauh-jauh hari agar semua persiapan berjalan dengan
baik dan terpenuhi.

Selain pada kegiatan hari besar nasional ada kegiatan


DiesNatalis yang juga merupakan kegiatan yang paling besar bagi
sekolah karena DiesNatalis adalah ulang tahun sekolah yang ke 42
kemarin. Pada saat kegiatan itu dibentuk kepanitiaan dan saya
ditunjuk lagi menjadi sie perlengkapan dan menjadi koordinator
bagi sie perlengkapan. Untuk persiapan DiesNatalis ini cukup lama
hingga kurang lebih membutuhkan waktu 1bulan.

♥♥♥

Kita seluruh panitia mempersiapkan kegiatan ini agar bisa


mensukseskan kegiatan ini. Seluruh panitia bekerja sama agar
mempercepat proses persiapan kegiatan ini. Apalagi saya sebagai
koordinator perkap saya harus bisa mengkoordinir teman - teman
saya agar bisa bekerja dengan cepat dan tepat. Banyak hal yang
harus disiapkan pada kegiatan DiesNatalis ini contohnya seperti

46
panggung, tratak, sound, tenda sarnavil, booth foto, gapura,
triplek, MMT, dan banyak sekali perlengkapan yang harus kita
siapkan.

Pada saat itu saya dan teman - teman saya mempersiapkan


seluruh persiapan dengan sangat cepat dikarenakan waktu sudah
sangat dekat. Saya dan teman - teman saya harus melembur
pekerjaan ini dari pagi hingga malam.

♥♥♥

Pada hari itu banyak hal yang saya dapat yaitu tentang
kebersamaan, kejarsama,kecepatan, kegigihan untuk bersama
sama mensukseskan kegiatan yang ada di sekolah ini. Karena kita
sangat senang berada di sie perlengkapan apapun yang kita
kerjakan pasti ada cerita yang menarik yang tak akan terlupakan.
Entah itu cerita musibah atau cerita senang tetap tidak akan
pernah saya lupakan. Dengan cerita saya ini saya merasa senang
berada dalam organisasi agar bisa mencontoh kan teman - teman
yang lain saya sebaik mungkin menjalankan tugas dengan baik agar
mensukseskan segala acara kegiatan sekolah.

♥♥♥

“Pengalaman bisa datang dimana saja, asalkan kita tidak


bermalas – malasan ilmu baru akan kita dapatkan kapan saja”

47
MAKESTA
Oleh. Hikmal Baihaqi

Pada saat di suatu keorganisasian IPNU IPPNU kelurahan


Pekuncen Kec. Wiradesa itu mengadakan acara Makesta.

Makesta adalah syarat wajib untuk menjadi anggota yang


sah dalam IPNU IPPNU, pada saat itu saya sangat ingin menjadi
anggota dalam organisai tersebut, maka dari itu saya mengikuti
program kegiatan makesta tersebut. Setalah ada progam itu saya
mendaftar dan mengikuti nya. Kegiatan Makesta itu seperti
perkemahan yang di laksanakan selama 3 hari.

Dalam tiga hari tersebut kegiatan ini diisi dengan materi


materi dan pada malam hari ada pentas seni yang di selenggarakan.
Dan juga pada dini hari, jam 01.30 WIB ada kegiatan Cakara malam
atau semacam mencari jejak. Di saat dini hari kita di bangunkan,
pada saat itu kita semua dilatih untuk disiplin. Bergegas kita di
bangunkan dan harus langsung memakai baju dan sepatu. Kita juga
harus langsung menuju ke lapangan untuk melaksanakan tugas
caraka malam.

Pada saat caraka malam kita di tugaskan untuk melewati


jalan yang tidak ada penerangan sama sekali, dan juga kita
situgaskan melewati kuburan. Di kuburan ini banyak sekali suara –
suara dan hantu – hantu seram yang di buat sengaja oleh para
panitia pelaksana. Dengan tujuan hanya untuk menakut – nakuti
saja.

♥♥♥

Mungkin momen pada saat itu adalah momen yang paling


berkesan bagi saya, pada saat saya mengikuti makesta ada satu
kegiatan seperti kemah. Pada hari Jum'at - Minggu tanggal 22-25
Juni 2023 Momen itu terjadi di SMPN 1 Wiradesa Kabupaten
Pekalongan.

48
Yang membuat istimewa di kegiatan tersebut adalah yang
pada awalnya saya tidak saling mengenal dengan peserta lain namun
pada akhirnya dengan adanya kegiatan tersebut saya mengenal
banyak orang dan mempunyai banyak teman.

Kegiatan tersebut menjadikan saya lebih baik dari pada


sebelumnya dan juga melatih kedisiplinan pada diri saya sendiri. Di
saat itu saya tidak sendirian, ada juga peserta makesta lain, panitia
penyelenggara, pimpinan anak cabang Kec. Wiradesa, CBP, dan juga
pemateri makesta. Pemateri yang menyampaikan materinya nya
tidak hanya satu pemateri saja, ada 6 pemateri lain yaitu Bapak
Ustad Luthfi, yang mengisi materi tentang Nahdatul Ulama yang
memberikan pengetahuan tentang memahami perjuangan
mempertahankan ajaran Islam Ala Aswaja, lalu ada Bapak Ustad
Zaenudin, yang mengisi materi tentang Ahlussunah Wal Jama'ah,
ada juga Bapak Ustad Agus, yang mengisi tentang ke Indonesiaan
yang memberikan motivasi ke para remaja untuk bisa
menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri pelajar, selain materi
tersebut kita juga di ajarkan mengenai Sejarah Umum tentang
latar belakang sebelum kemerdekaan Indonesia, peristiwa
peristiwa penting sejarah kemerdekaan Indonesia, penyerahan
Jepang terhadap sekutu, dan keterkaitan NU dengan kemerdekaan
Indonesia peristiwa tanggal 10 November 1945, dan masih banyak
lagi. Dan juga selain di ajarkan materi sejarah kita juga diberi
motivasi oleh pemateri agar kita sadar siapa kita sebagai pelajar
atau generasi muda bangsa Indonesia yang akan memperjuangkan
bangsa ini.

Sedangkan Mas Dwi mengajarkan materi tentang organisai


IPNU guna menumbuhkan semangat berorganisasi pelajar NU.

Selain itu, ada Mas Prastyo yang mengajarkan materi


tentang berorganisasi dan sedangkan Pak Ulum mengajarkan
materi tentang desain grafis, dimana saat itu kita di ajarkan untuk
mendesain dengan menggunakan aplikasi Canva.

♥♥♥
49
Hal yang bisa saya pelajari dari momen tersebut adalah Melatih
kemandirian, tanggung jawab, kerjasama, empati, dan disiplin.
Memupuk keberanian memimpin dan dipimpin, mengasah jiwa
kepemimpinan dalam berbagai kegiatan, dan juga menambah
pengalaman bagi diri saya.

Ada hal kecil yang membuat momen itu istimewa yaitu adanya
kebersamaan, saling membantu, dan saling bercanda gurau
bersama satu sama lain. Momen itu berdampak bagi diri saya
karena telah merubah diri saya menjadi lebih baik dan disiplin.
Mungkin mengikuti program kegiatan seperti itu dapat
mengenang/mengingat peristiwa peristiwa yang telah terjadi
waktu itu.

♥♥♥

“Belajar dari pengalaman adalah fakultas yang hamper tidak


pernah dipraktikan”

-Barbara W.Tuchman-

50
SEMUA AKU DIRAYAKAN
Oleh : Indah Karismayani

Hari "Ulang tahun" biasanya memang menjadi hari yang


ditunggu tunggu. Karena di hari itulah biasanya terlontar limpahan
ucapan selamat dan doa - doa yang turut serta dipanjatkan. Doa
doa dan ucapan selamat dari orang - orang terdekatlah yang
biasanya menjadi pelengkap sekaligus spesial dihari ulang tahun.

Di hari ulang tahun pula biasanya menjadi moment yang


tepat untuk seseorang memberikan kejutan indah yang berkesan,
yang nantinya mungkin tak akan terlupakan. Terkadang memang
banyak hal aneh dan unik terjadi yang dilakukan oleh orang - orang
untuk memperingati hari kelahiran seseorang atau yang disebut
hari ulangtahun. Aku sangat menantikan hari itu. Hari dimana aku
akan menerima banyak ucapan dan kejutan dari orang-orang
terdekatku.

♥♥♥

Beberapa tahun lalu, dan beberapa bulan lalu. Pengalaman


pribadi yang masih sangat terasa hangat dan tergambar jelas
dalam angan. Sejak kecil, keluargaku selalu merayakan hari
kelahiranku secara sederhana. Pada saat ulangtahunku yang ke 9
tahun, ibuku merayakanya dengan sederhana. Aku mengundang
teman sekelasku, dan teman - teman mainku dirumah untuk
memeriahkan hari ulang tahunku. Memang kedengaranya biasa
saja, tetapi ada yang luar biasa didalam ulang tahunku. Ibuku selalu
membuatkanku kue ulangtahun, dan menghias sebisanya saat aku
bertambah umur. Merayakan ulang tahun secara sederhana adalah
kebiasaan di dalam keluargaku.

Begitupun dengan sahabat – sahabatku. Kita mempunyai


suatu kebiasaan seperti merayakan setiap ulang tahun secara kecil
- kecilan.

♥♥♥

51
Pada tanggal 1 Februari salah satu sahabatku ber ulang
tahun ke 17, dan kebetulan tanggal lahir kita berdekatan. Aku dan
sahabatku mempunyai ide akan menggabungkan ulangtahun kita
pada tanggal 4, tepat dihari ulangtahunku.

Dari jauh - jauh hari kita sudah merencanakan akan


mengadakan pesta ulang tahun kecil - kecilan dirumah secara
sederhana. Hari yang di nanti nantikan pun tiba, Pada tanggal 4
Februari 2023 pada jam 10 pagi, aku dan sahabatku merayakan
ulang tahun ke 17 dan tak lupa kita mengundang beberapa teman
terdekat kita untuk menghadiri pesta ulangtahun kita.

Pada saat itu ada 5 anak yang menghadiri ulangtahun dengan


membawa kado mereka masing – masing untuk mereka beri kepada
kita. Tak lupa mereka pun mengucapkan beberapa doa untuk kita
sembari mengucapka “Selamat Ulangtahun.” Acara pun berlangsung
hingga sore hari, ditengah - tengah acara kita membuka kado
Bersama - sama dan pastinya di sertai canda tawa.

Di hari itu juga banyak orang - orang yang sekedar aku kenal
mengucapkan lewat sosial media. Pada hari itu menjadi satu hari
yang paling sepecial dihidupku, dan menjadi moment paling
berkesan, serta tidak akan pernah aku lupakan. Ingatan ini selalu
berhasil membuatku tersenyum setiap mengingatnya, hingga saat
ini.

Aku bersyukur memiliki keluarga yang selalu merayakan


hari kelahiran ku. Keluarga kecil yang sederhana, namun
memancarkan kebahagiaan yang nyaris sempurna. Siapapun pasti
setuju jika keluarga adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan
kepada manusia. Rasanya tidak akan pernah ada cinta setulus
pemberian keluarga. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan
pernah meninggalkan kita dalam situasi apapun. Bahkan di saat kita
dalam kondisi terburuk sekalipun. Mereka adalah satu-satunya
tempat dimana kita bisa pulang, di saat orang lain tak bisa
menerima kehadiran kita.

52
♥♥♥

Maka dari itu, selagi mereka masih ada hargailah setiap


momen bersama dengan keluarga.

Bersyukur pula mempunyai sahabat yang selalu support, dan selalu


mendengarkan segala keluh kesahku. Terimakasih sudah menerima
aku menjadi sahabat kalian.

Halaman-halaman buku kenanganku dipenuhi dengan catatan


tulisan tangan tentang rasa terima kasih atas momen-momen yang
telah kita bagi bersama, masing-masing merupakan permata
berharga yang berkilau dengan cinta dan persahabatan. Aku
bersyukur atas album kenangan yang telah kita buat Bersama

♥♥♥

“Jalan terindah adalah mengukir album,merayakan dan


mensyukuri hal hal kecil yang hadir melengkapi”

53
ANTARA TIDUR DAN BOLA
Oleh. Irghi Maulana Muzaki

Semua berawal sejak aku bergabung di Sekolah Sepak Bola,


kala itu aku masih menempuh Pendidikan tingkat dasar. Sekolah
yang berada di lapangan Rowoyoso telah banyak membantu diriku
untuk sampai di titik ini. Memang benar sekolah yang aku ikuti itu
menempati dibidang olahraga saja, khususnya sepak bola. Andai
saja aku tidak menyeruput kopi hangat dan pisang goreng special
dari ibuku pada sore itu, tidak akan mungkin aku mengetahui
sekolah berbasis sepak bola itu. Pak Cipto, beliau lah yang
menyarankan ku untuk masuk sekolah tersebut.

Untung saja ibu dan ayahku dapat memahami terhadap


potensi yang aku miliki. Aku, Jeki anak yang tidak memiliki bakat
dibidang akademik. Huftt…Entahlah setiap aku melihat angka dan
teks yang begitu panjang rasanya mata ini teringin menutup dan
bertemu lautan kapuk. Bahkan seringkali guru mendapati aku yang
tengah tertidur di atas meja pada saat jam pelajaran beliau.

Satu kalimat yang aku yakini sejak dulu, makna kalimat


tersebut bagiku sangatlah luas. Dengan kalimat itu, aku menuntut
diriku sendiri untuk dapat membuktikannya. Jika seseorang tidak
memiliki ssuatu kemampuan, pasti ada kemampuan lain yang ia
unggulkan di dalam dirinya. Tinggal bagaimana seseorang tersebut
dapat mengembangkannya atau tidak. Benda bulat yang umumnya
banyak di giring dan di perebutkan menjadi benda yang teramat
aku sukai dan gemari.

Lapangan, tempat yang selalu mendampingi kegiatan ku tiap


sore. Kudapati banyak teman - teman disana dengan kobaran
semangat tiap kali kami berlatih. Pak Ababil, seorang pelatih kami
yang selalu setia membimbing kami yang pada saat itu masih kecil.
Benar saja kala itu kami masih berada di bangu SD. Dari situlah
semua mimpi ku mulai tersusun. Dengan pacuan satu nama Crystiano

54
Ronaldo, pemain sepak bola asal Portugal yang telah mendunia itu
telah membawa semangatku untuk bisa menjadi seperti dia.

Sudah ku katakan, bola adalah teman sehari hari ku. Hingga


tidak terasa hari bulan tahun telah di lalui dengan berbagai
kegiatanku bersama bola. Hobi ku menggiring benda bulat itu tidak
terganti hingga kini usia ku telah memasuki sekolah tingkat
menengah atas di salah satu kabupaten di wilayahku.Tiap kali
diadakan lomba antar kelas, namaku terpampang di atas papan
putih hingga papan informasi kelas. Tercengang mata ku dan
telinga ku begitu mengetahui piala beserta tropi akan menjadi
bagian dari timku. Tidak kali itu saja, sudah banyak tropi dan
penghargaan yang tim kami kuasai.

♥♥♥

Kian mengembang seperti kue, bakat ku perlahan semakin


membaik. Tidak hanya antar kelas, perjalanan dimulai pula sejak
Organisasi di wilayah yang biasa di sebut “Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama” mengadakan turnamen futsal antar wilayah. Lagi dan lagi
piala beserta tropi itu tim kami kuasai. Apa yang diriku capai tidak
lepas dari relasi yang terus ku galakkan.

Tidak hanya dalam lingkup sekolah dan daerah, Aku anak


yang biasa mendapat julukan “tukang tidur” ini terus merambah apa
yang menjadi impianku. Pembuktian terus ku perlihatkan kepada
orang yang senantiasa memandangku sebagai anak yang pemalas
dan gemar tidur di kelas. Club futsal dengan base camp tidak jauh
dari perumahan Buntek kini menjadi bagian dari keluarga ku. Club
Bernama kan “Satya Galassi” tersebut terus terbang bersama para
anggota yang hebat hebat termasuk diriku.

Banyak hal baru yang ku temui pada diriku, di berbagai


aktivitasku sebagai pemain futsal dan sepak bola daerah. Terus
teringat satu kalimat di atas untuk mengubah ku di posisi sekarang
ini. Namun diri ini harus terus berlatih dan lebih menguatkan
kompeten bakat yang aku miliki. Perjuangan ku kini belum selesai

55
sampai disini. Masih banyak hal - hal yang menjadi goals diriku yang
belum tercapai. Sekarang diriku disibukkan untuk terus
berkembang dan membuktikan atas kalimat yang meremahkan
diriku.

♥♥♥

“Dalam kehidupan tidak ada istilah gagal, hanya saja belum


ditemukan jalannya”

56
MY HOBY
Oleh. Jalu Bagus Sadewa

Saya merupakan salah satu keluarga besar dari pedesaan.


Keluarga ku terdiri dari kedua orang tuaku dan tujuh anak,
semuanya laki laki. Hoby disetiap anak tidak sama, ada yang
hobinya menyanyi, juga ada yang hobinya melukis, hobi tersebut
diturunkan dari Ayah saya. Sedangkan aku memeiliki satu hobi yang
berbeda dari saudara ku yang lain, aku memiliki hobi bermain sepak
bola yang merupakan olahraga permainan yang dimainkan oleh
sebelas orang setiap regunya. Permainan sepak bola juga termasuk
dalam permainan bola besar.

Biasanya permainan ini dipimpin oleh seorang wasit,


biasanya posisi yang sangat dibutuhkan dalam sepak bola adalah
penjaga gawang, yang bertugas menjaga gawang supaya bola lawan
tidak masuk ke gawang kita, lalu ada juga yang bertugas menjadi
pemain belakang atau biasa disebut bek, ada juga yang menjadi
pemain tengah gelandang pemain depan yang bertugas memasukkan
bola kearah lawan. Dari semua posisi tersebut, aku paling suka
menjadi bek, karena Hobi saya adalah sebagai pemain belakang
yang bertugas membendung serangan lawan baik itu bola atas
ataupun bola bawah. Untuk bek harus jeli karena harus tau posisi
kelemahan lawan yang harus kita serang, juga harus punya
tendangan keras dan jauh bila mana diperlukan harus berani duel
diudara karena bola atas sering dilakukan oleh serangan lawan.

Itulah yang paling aku sukai dalam permainan sepak bola.


Alasan mengapa saya sangat suka berada dalam posisi bek karena
saya sering melihat pemain di sepak bola dunia seperti Paulo
Maldini dan juga Franko Banesi pemain sepak bola dari Italia. Pada
suatu hari saya pernah bermain dalam Sekolahan Kes meting pada
waktu itu saya ditugaskan sebagai bek dan semua lawan tidak ada
yang bisa memasukkan ke gawang saya sampai lawan lawanku
kewalahan dan frustasi karena pertahanan ku sangat kuat.

57
♥♥♥

Setelah 1 tahun kami berlatih di SSB tunas garuda,


akhirnya kami di beritahu oleh pelatih bahwa akan ada turnamen
sepak bola untuk mewakili daerah kami, dan kami seluruh tim
ditugaskan untuk berlatih seperti biasa dan mengikuti seleksi oleh
pelatih kami untuk mengikuti turnamen itu. Setelah 1 minggu
berlatih, seleksipun tiba dan saya dan teman - teman saya terpilih
untuk turnamen untuk mewakili daerah saya. Dan kami pun
ditugaskan kembali untuk melakukan persiapan turnamen tersebut.
Dan keesokan harinya kami dan tim SSB berangkat untuk
mengikuti turnament. Setelah kami sampai di kota kami
beristirahat untuk persiapan turnamen tersebut. Keesokan
harinya lagi turnament pun di mulai. Kami pun bertanding dan
hasilnya sangat memuaskan.

Tiba saat nya pengumuman dan ternyata tim kami


memenangkan turnament tersebut dan memperoleh juara 1
mewakili Kabupaten Pekalongan. Setelah kemenangan, pelatih kami
mengajak kita semua untuk jalan – jalan bersama, hal tersebut
dilakukan untuk merayakan kemenangan tim kami. Kami memilih
untuk berlibur ke salah satu destinasi yaitu pantai, sesudah kami
berlibur kamipun pulang ke kampung lagi Bersama teman-teman
semuanya dengan penuh rasa senang. Seperti biasa kami terus
berlatih 3 kali dalam seminggu.

♥♥♥

1 bulan kemudian pelatih kami mengumumkan bahwa ada


seleksi lagi untuk di kirimkan ke Jakarta untuk seleksi. Kami
mempersiapakan agar saya dan teman teman saya dapat terpilih.
Adanya pengumuman tersebut membuat kita semua semakin
semangat untuk berlatih sepak bola. Keesokan harinya seleksi pun
tiba, kami di seleksi oleh pelatih dan saya sendiri tidak terpilih
karena harus banyak berlatih, dan teman - teman saya terpilih
untuk di seleksi lagi di Jakarta. 1 minggu berlalu, pelatih saya dan
teman saya yang lolos tahap seleksi pun berangkat ke Jakarta. Aku
58
dan teman – teman lainnya berharap semoga mereka dapat lulus
seleksi untuk turnamen di Jakarta Seleksi dilakukan selama 1
minggu dan alhasil hanya 1 orang yang lulus dan sisanya tidak.
Namun kami dan kawan-kawan tetap merasa bahagia, karena teman
saya bisa membawa nama SSB kami menuju ke Jakarta. Lalu tiba
saatnya turnamen di Jakarta dimulai untuk mendapatkan piala
menpora, dan kamipun berharap teman saya dan timnya bisa
menang. Namun takdir berkata lain, tim mereka kalah dalam
turnamen tersebut, kami dan temanteman tidak merasa kecewa
karena sudah memberikan yang terbaik dan mebawa nama SSB
kami menuju kelas yang lebih baik. Beberapa bulan kemudian tim
kami membuka kembali pendaftaran untuk U-18 agar tim kami bisa
lebih ramai dan bisa mengikuti beberapa pertandingan, ujar pelatih
kami. Dan banyak sekali kakak-kakak kami yang mendaftar, dengan
total yang mendaftar ada 50 orang dan seperti biasa mereka
berlatih tiga kali selama seminggu. Mereka harus berlatih seperti
biasa kami Latihan dan bukan itu saja, pelatih kami merekrut wakil
untuk membantu dia dalam melatih kami Latihan. Dan ketika
pelatih sedang tidak bisa mengajar ada wakilnya yang
menggantikan pelatih kami.

♥♥♥

Setelah kita berlatih selama 2 bulan kami dan teman-teman


U-18 mengikuti turnamen antar kabupaten untuk mendapatkan
piala lagi seperti tahun lalu. Di Kabupaten lain banyak dari tim bola
yang ikut mendaftar turnament. Untuk mendapatkan piala
tersebut kami dan teman-teman U-18 semuanya ikut bertanding,
dan kami mempersiapkan semuanya dengan matang.

Setelah 1 minggu, pertandingan tersebut di mulai. Dan kami


pun mulai bertanding. Namun pada akhirnya tim kami, tim U-14
kalah dalam pertandingan tersebut. Namun untuk tim U-18, mereka
memenangkannya dan mendapatkan juara 1.

♥♥♥

59
“Nothing is wasted,everything has been served in its own
portion!”

60
SEPUCUK MOTIVASI DARI EURO
Oleh. Liliana Vania Veda

Pada suatu hari di sebuah sekolah yang begitu indah


pemandanganya yang berseberangan dengan sungai juga dekat
dengan bukit. Pada hari Senin di mana para siswa berangkat dan
melaksanakan upacara bendera. Suasana hari itu sangat cerah dan
upacara berlangsung dengan lancar. Di suatu kelas dimana mereka
belum mengenal satu sama lain, para guru meminta mereka untuk
memperkenalkan diri satu - persatu. Aku bernama Euro, sebutan
namaku dari sahabat ku. Kita membuat sebutan nama untuk
menciptakan sebuah karangan cerita.

♥♥♥

Satu minggu berlalu mereka mulai mengenal satu sama lain,


ternyata di dalam kelas tersebut ada sekelompok anak yang suka
membully dan juga meminta uang kepada anak yang pendiam.
Sekelompok geng tersebut terdiri dari tiga cewek. Ria adalah
ketua geng lalu Eka dan Sindy sebagai anak buahnya. Mereka setiap
hari selalu membuat ulah bahkan ada anak laki - laki yang membantu
aksinya di kelas. Felin termasuk salah satu anak yang menjadi
bahan bullyan setiap hari, karena sifatnya yang pendiam dan
pemalu. Tidak semua anak yang berada di kelas itu setuju dengan
tindakan geng tersebut. Dan aku adalan salah satu siswi yang
merasa sangat tidak suka dan mengganggap bahwa perilaku
tersebut sangat tidak pantas di lakukan.

Pada suatu hari ketika jam istirahat aku mencoba untuk


mendekati Felin dan mempertanyakan "Felin apakah kamu tidak
merasa lelah dengan sikap para geng itu yang setiap hari membuat
ulah dan juga menyuruh mu membelikan jajan mereka?"

Lalu Felin menjawab dengan wajah sedihnya "Ya,


sebenarnya aku lelah namun aku harus bagaimana ?,sedangkan
semua anak yang di kelas juga tidak peduli terhadapku"

61
Aku menjawab "Tidak semua nya, banyak dari kita yang
peduli dan hanya memilih untuk diam karna takut akan berdampak
pada mereka"

"Besok saat istirahat aku akan langsung mengajakmu keluar


kelas agar tidak di suruh untuk membelikan mereka makanan"

"Ta tapi... aku takut nanti mereka akan semakin marah dan
menjadi jadi" kata Felin ketakutan

"Tidak usah di pikirkan, besok kau hanya perlu menjawab


iya dan ikut aku keluar kelas."

"Baiklah "

Keesokan harinya saat jam istirahat tiba

"Felin ayo kita kekantin bersama"

"Baiklah "

Aku menggandeng tangan Felin lalu mengajaknya kekantin


dan membeli makan disana, lalu setelahnya langsung kembali ke
kelas.

"FELIIIN kemana aja kamu dari tadi, aku sudah lapar,


cepat belikan aku makan juga kedua temanku "

"Kenapa kalian harus nyuruh Felin untuk membelikan


makanan, kalian juga bisa membelinya sendiri "

"Heh kamu jangan sok jadi jagoan ya, emang kamu siapa
berani sama kita? "

"Iya sok jadi jagoan lagi, haha"

"Udah jangan ikut campur deh sama urusan kita, dari pada
kamu juga ikut kena dampaknya" Lalu mereka bertiga tertawa
terbahak bahak

"Euro gimana ini " Felin berbisik

62
"Ayo kita kekelas Felin. Oiya kita belajar yuk habis ini kan
akan ada ulangan Bahasa Indonesia."

Aku membawa felin masuk kekelas melewati 3 gadis tersebut

"Liat aja nanti aku akan semakin membuat mu menderita"


kata Ria

Aku memberikan sedikit nasehat kepada Felin " Felin aku


yakin kamu bisa membalas itu semua, mulai sekarang kamu harus
berani untuk menolak apa yang mereka suruh, jangan takut, kamu
kan ngga salah ngapain harus takut."

"Makasih banyak Euro kamu sudah mau membantuku"

"Iya sama sama"

♥♥♥

Seminggu setelah nya suasana mulai membaik, aku merasa


sangat senang melihat felin yang bahagia, namun siapa sangka baru
saja merasa damai tiba - tiba Ria membuat ulah lagi yang sampai
membuat Felin menangis. Melihat itu aku semakin geram dan aku
memutuskan untuk melapor pada guru BK. Lalu guru BK masuk
kedalam kelas dan meminta Ria dan kedua temannya untuk
membawa orang tua mereka ke sekolah. Atas kejadian itu mereka
bertiga pun berhenti melakukan ulahnya

"Hei Felin pasti kamu kan yang melaporkan kita bertiga ke


guru BK"

"Iya ngaku kamu"

"Enggak kok"

"Oh atau jangan - jangan itu si Euro yang sok jadi jagoan”

"Ngga untuk apa aku melapor, kalau mau tau tanya aja sama
guru BK"

63
Melihat itu mereka bertiga kesal namun hanya bisa diam
karena takut akan terkena guru BK lagi. Berbulan - bulan berlalu
mereka damai dan aku dengan Ria pun menjadi akrab.

♥♥♥

“Jalan di atas kebenaran adalah tonggak kapal yang tidak


boleh diterpa ombak”

64
MOMEN BERHARGA DI SMP
Oleh. M. Fadil Baihaqi

Kirom, sepenggal nama yang biasa di lontarkan untuk


memanggilku. Banyak dari mereka yang tidak mengetahui mengapa
aku di panggil Kirom. Entahlah diriku pun tidak mengetahuinya,
yang aku tau nama itu memberiku banyak kesan dan momen bagiku.

Nama itu kudapati saat berada di SMP N 2 Wiradesa,


sekolahku masa SMP. Setelah ku mencari tahu, nama Kirom berarti
anak yang dermawan, doakan saja agar hal itu menjadi realita. Aku
merasa sangat senang karena bisa masuk ke sekolah yang berada
di Jalan Petukangan No.153 itu dengan nilai ujian yang lumayan
memuasakan. Aku merasa beruntung dan bangga sekolah di SMP N
2 Wiradesa.

Sekolah yang terletak di desa dengan view sawah dan


tanaman tebu, memiliki ruangan dan lingkungan indah, bersih,
rapih, pohonya rindang. Bangga sekali sekolah ku memiliki
keunggulan di bidang olahraga.

Pada saat awal masuk kelas 7 aku berkesempatan mendapat


kelas 7B. Canggung, bingung dan rasa malu selalu menemaniku di
awal masuk kelas. Hal itu karena belum kenal dengan menyeluruh
dengan penghuni kelas itu. Saat itu temanya baru tujuh orang
itupun kenal karena dulunya dari SD yang sama. Seiring
berjalannya waktu aku telah berhasil mengenal seluruh siswa kelas
7B sampai - sampai dulu aku akrab dengan temenku dikelas, kita
itu lucu, aneh, asik, kocak pokoknya semuanya bisa kita lakukan.
Kemudian aku dan teman - temanku menamai dirinya sendiri dengan
nama samara.

♥♥♥

Setelah beberapa bulan beradaptasi kita semua satu kelas


sudah lebih akrab dan kenal, baik cewek ataupun cowok. Suatu hari
pada waktu jam kosong aku dan teman laki - laki ingin ke kantin
bersama – sama. Sampai kantin, teman saya pernah mengambil
65
bakso bilangnya lima padahal ngambilnya sepuluh. Ia berani
mengambil karena mungkin kelaparan, sehingga saya kaget dan mau
ikut mengambil, tapi saya pikir – pikir terlebih dahulu. Karena
memakan apa yang bukan milik kita menimbulkan dosa.

Setelah semuanya sudah selesai makan, temanku yang


bernama Amar berjalan pulang ke kelas sambil berbicara

"aku tuku bakso siji baksone sepuloh tak tutupi mie


baksone, terus sempolan sepuluh gorengan lima, tapi bayare mung
delapan ribu tok"

Aku dan teman – temanku tertawa terbahak - bahak dan di


belakang kita ada pak bon. Dan ia berkata "Kui arane mbodo! "

Aku dan teman - temanku berlari sambil tertawa,


sesampainya dikelas kita melanjutkan pelajaran.

Setelah kenaikan kelas 8, kita dipisahkan oleh kelas. Dan


aku dimasukan ke kalas 8C. Awalnya aku dibuat agak down gara -
gara terpisah kelas, karena di kelas baruku itu tidak ada teman
baikku maupun teman - teman cewek dari kelas 7 yang sama
denganku.

Aku berusaha berinteraksi dengan mereka yang awalnya


cuman kenal sama beberapa anak, yang lama lama menjadi akrab.
Aku juga bertemu teman - teman baruku, mereka memiliki sifat
yang bermacam – macam, ada yang jahil, cerewet, aneh, tukang
tidur, happy terus, pokoknya asik deh. Gak cuman temenku aja sih
yang gitu teman - teman lainya juga asik, seru,heboh,ceria,kerja
sama nya itu loh bikin semua orang iri.

Walaupun aku punya teman baru, namun tetap saja aku


masih sering bermain bersama temanku dari kelas 7. Menurutku
dikelas 8 ini banyak sekali kenangan yang gak kalah dari kelas 7.
Apalagi moment pemilihan ketua kelas, temanku yang bernama
Amar mengajak teman - teman barunya untuk memilih aku sebagai
ketua kelas sehingga terpilihlah aku sebagai ketua kelas 8C,

66
sedangkan aku pasrah dengan keadaan sambil berpikir dan akan
mebalas kejahilan temenku.

♥♥♥

Ketika aku kelas 8 banyak sekali acara yang diadakan oleh


sekolah. Dari study tour ke Tangkuban prahu Bandung, dan lain
lainnya. Moment pada saat perjalanan ke tangkuban prahu, ku
jadikan sebagai moment pembalasan kejahilan temanku. Aku ingin
membalas kejahilan temenku yang sering menjahili ku, pandangan
ku tertuju pada temen saya yang Bernama Amar. Pada saat ia tidur
aku dan teman - temanku berniat menjahili si Amar dengan
mengoleskan sambal dan kopi kemulutnya. Sebelum di oleskan ke
mulutnya aku memfotonya dengan pose – pose jeleknya. Setelag
sesi foto, aku melanjutkan aksi ku untuk mengoleskan sesuatu
kemulutnya. Hal tersebut membuat aku dan teman – teman satu
bus tertawa terbahak - bakah.

Sesudah study tour, kami semua Kembali ke sekolah dan


mulai belajar seperti biasa. Ada moment yang sangat lucu pada hari
itu. Aku dan teman - teman satu angkatan ku bermain bola di
halaman sekolah, saat bola berada di tangan ku, aku pun berniat
mengumpan bola ke teman ku yang bernama Ajik, namun bolanya
tidak sesuai harapan, hingga mengenai kaca cendela kelas 7D
hingga pecah. Dan aku dan teman – teman ku berlarian ke kelas
masing - masing. Namun pada saat pulang, aku dan teman – teman
aku yang ikut bermain bola pada saat itu pun disuruh untuk
mengganti rugi kaca yang telah kita pecahkan. Jika tidak
membayarnya kita semua akan di kenai sanksi.

♥♥♥

Moment indah selanjutnya ada pada saat hujan di sekolah,


dan sekolah ku pada saat itu terkena banjir. Sehingga satu
sekolahan melakukan hujan-hujanan sampai semua baju kita basah
kuyup.

67
Tak terasa, aku pun mulai naik ke kelas 9, pembagian kelas
sama seperti sebelum – sebelumnya, yap betul, kita semua diacak
kembali. Dan aku masuk kedalam kelas 9F. Pada saat itu aku sudah
tidak menghiraukannya.

Untung di kelas 9 ini banhyak anak – anak yang sudah aku


kenal, jadi aku tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan semuanya.
Apalagi ternyata aku bersama dengan teman ku pada saat kelas 7
yaitu Amar, tiga tahun aku melihat wajahnya dan melihat
kejahilannya, sangat bosan.

Dikelas 9F belum banyak kenangan yang kita ciptakan,


namun aku senang berada dalam kelas 9F karena anak - anaknya
baik, seru, asik, dan kompak. Pokoknya kelas 9 tidak kalah
menyenangkan dari kelas 7 dan 8.

Mungkin itu lah cerita pada saat kelas 9, karena adanya


virus covid 19 membuat moment indah ku tidak bisa terulang
kembali.

♥♥♥

"Hidup adalah pilihan, sudah sering dihadapkan pada pilihan


untuk menyerah atau putus asa.Namun, selalu berupaya untuk
memilih bangkit kembali dari setiap kegagalan.Selalu untuk
melangkah ke depan,menjadikan semua yang terjadi dimasalalu
sebagai pelajaran.lalu fokus untuk merangkai hal hal yang
lebih baik untuk masadepan"

68
YOGYAKARTA
Oleh.Maritsa Huwaida

Hari itu adalah hari dimana ada momen yang membuatku


bahagia, yang mungkin ingin terus ku ulang. Pada tahun 2019 Kakak
sepupuku yang bernama Ayu akan menikah, jadi kami sekeluarga
akan pergi ke Yogyakarta. Saat itu kami memutuskan untuk
berangkat pada malam hari, tepatnya pukul setengah delapan
malam. Sebelum berangkat kami berkumpul dirumah kakak tertua
dari keluarga Ibuku.

Setelah semua berkumpul kami bergegas menaiki bus, lalu


masing-masing mencari tempat duduk. Kedua orang tuaku memilih
tempat duduk paling belakang, karena katanya paling nyaman. Aku
pun akhirnya memilih tempat duduk didepannya. Oh ya pada saat
itu kami sedikit mengalami kendala, sepupuku yang bernama Hilya
yang akan duduk bersebelahan denganku datang terlambat
sehingga sedikit memakan waktu, tapi itu bukan masalah besar.

Aku ingat saat diperjalanan aku makan beberapa seafood


bakar yang dibawakan oleh Hilya. Memang, awalnya aku ragu untuk
mencobanya, namun ternyata sangat enak sampai-sampai aku
ketagihan dan ingin memakannya lagi. Mulai hari itulah aku
menyukai seafood bakar. Selain makan seafood aku juga makan roti
yang berisi selai durian, rasanya sih biasa saja seperti roti pada
umumnya.

♥♥♥

Di tengah perjalanan aku bercanda bersama Hilya, hingga


kami sama-sama terdiam karena lelah tertawa. Kulihat saudaraku
yang lainnya sudah tertidur, pada saat itu aku belum bisa tidur.
Karena aku memilih duduk didekat jendela saat itu, aku bisa
menikmati suasana pada malam hari di Jogja. Dapat ku lihat melalui
jendela bus bangunan-bangunan khas Jogja yang sangat indah.
Suasananya sangat damai, tenang, dan menurutku itu membuat ku
69
sedikit dejavu dengan suasana Jogja malam itu. Sekali lagi aku
takjub melihatnya kala itu. Dapat kurasakan juga semakin malam
udaranya semakin dingin malam itu.

Tanpa disadari waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, bus


kami berhenti di sebuah rest area. Aku dan Hilya turun dari bus
lalu pergi ke toilet. Setelah selesai dari toilet kulihat beberapa
saudaraku sedang makan bakso yang dibeli dipinggir Indomaret,
aku pun membeli bakso bersama Hilya dan memakannya disana.

Sudah waktunya bus akan kembali berjalan lagi, aku dan Hilya
segera menghabiskan bakso yang sedang kami makan, dan bergegas
kami berdua berlari menuju bus agar tidak tertinggal. Saat
semuanya sudah kembali ke bus, bus pun bergerak maju. Tak lama
kemudian suasana disana membuat kami berdua mengantuk, kami
pun memutuskan untuk tidur saat itu juga. Aku terbangun saat ada
sedikit suara berisik, yang kala itu dapat kudengar. Karena masih
meengantuk aku pun tertidur lagi.

♥♥♥

Pukul 02.30 Ibuku membangunkan ku "Nak sudah sampai.

Aku pun langsung membuka mata dan melihat sekeliling,


ternyata hari masih gelap. Kami semua pun turun dari bus.

Saat turun dari bus, dapat kulihat sebuah bangunan yang


kusebut sebuah villa. ya, villa kuno dengan nuansa Belanda. Tenyata
bangunan itulah yang akan kita singgahi sementara.

Kami semua masuk dan segera memilih kamar untuk


ditempati. Memang kamar yang disediakan di sana terbatas. Ah,
tidak memang anggota kami saja yang terlalu banyak. Satu kamar
akhirnya diisi dua sampai tiga keluarga. Keluargaku dan keluarga
Hilya sepakat untuk tidur sekamar, karena kamar yang tersisa di
sana hanya menyediakan dua kasur. Kami masuk dan meletakkan
barang-barang kami, lalu kami semua memutuskan untuk
melanjutkan tidur, tapi entah kenapa aku tidak bisa tidur kembali.

70
♥♥♥

Adzan subuh berkumandang, ayahku masih tertidur. Aku


keluar kamar untuk mencari ibuku, dan setelah bertemu ia
menyuruhku untuk mandi dan sholat.

Setelah itu aku memutuskan untuk keluar vila dan


menikmati suasana pagi hari disana. Aku masuk kembali, Ibu
menyuruhku untuk sarapan. Setelah selesai sarapan aku memakai
baju yang berseragam dengan keluargaku. Aku ingat sekali, Hilya
dan aku menggunakan riasan yang tipis kala itu.

Kurang lebih setengah sembilan semuanya sudah bersiap.


Kami menaiki bus dan melaju menuju gedung tempat resepsi
pernikahan saudaraku, Ayu.

Setibanya pukul 10.00 kami turun dan masuk, disana sangat


ramai sekali. Selama acara berlangsung aku, Hilya, dan saudaraku
yang lain bernama Fida, kita sedikit mengobrol, dan ber-selfie ria
untuk mengabadikan momen. Acara makan – makan pun tiba, kami
bertiga langsung memburu prasmanan yang ada disana. Aku
mengambil bakso, Zuppa soup, ice cream, dan beberapa makanan
lainnya.

Waktu berjalan begitu cepat, sudah saatnya kami kembali


ke villa. Setibanya di villa kami hanya mengambil barang masing-
masing dan sekedar mengganti baju yang lebih nyaman dipakai saat
perjalanan pulang.

Kami semua sudah di bus, dan bus kembali melaju untuk


perjalanan pulang. Pukul 2 siang bus kami berhenti disebuah
masjid, dan kami memutuskan sholat dhuhur disana. Sambil
menunggu yang lain selesai sholat, aku dan orang tuaku membeli es
pisang ijo yang ada didepan masjid. Tak lama saudaraku selesai
sholat. Mereka juga membeli es pisang ijo, kemudian bergabung
dan bersama-sama menikmati es nya.

71
Setelah semuanya siap, kami menaiki bus kembali. Bus
berjalan melaju lumayan cepat. Beberapa jam kemudian tiba di
kawasan tol Semarang dan berhenti di rest area. Aku, Ibuku, dan
Hilya turun dari bus dan pergi ke toilet. Kesan pertama toiletnya
yang kulihat adalah unik, karena bentuknya seperti box, dan
ternyata setelah ku telusuri, itu ternyata toilet portabel. Jujur
aku baru pertama kali melihat toilet seperti itu.

Lalu kita pun kembali lagi ke bus dan melanjutkan


perjalanan. Hari itu sudah sore aku merasa sangat lelah namun ini
semua sangat menyenangkan bagiku.

Di tengah perjalanan aku dan Hilya berbincang bincang,


hingga kawasan tol perlahan berganti menjadi jalan raya umum.
Saat itulah aku dan Hilya merasa bahwa momen tersebut terasa
begitu cepat, "Yah udah mau sampai ya?" keluhku pada Hilya.

"Mengapa saat berangkat ke sebuah tempat terasa lama


dan saat pulang terasa begitu cepat?" ucapnya menanggapi.

Hari mulai gelap, kami hanya menikmati perjalanan dan


melihat hilangnya senja. Tanpa ku sadari akhirnya bus memasuki
wilayah yang sangat kukenal, ya kami sudah sampai di tempat awal
kita berkumpul sebelum berangkat ke Yogyakarta.

Kami semua turun dari bus, lalu semuanya saling berpamitan.


Aku dan orang tuaku pulang ke rumah. Sampai dirumah aku kembali
termenung, "mengapa waktu itu berlalu begitu cepat, aku ingin
mengulangnya lagi."

♥♥♥

Pada 2023, bulan Juli tepatnya keluarga besarku berencana


untuk mengadakan arisan di Jogja. Kebetulan pada saat itu kami
anak-anak sedang liburan. Ah, ternyata tidak jadi karena
keadaannya tidak memungkinkan.

Sebenarnya sudah beberapa kali keluarga besar ku


berencana untuk ke Jogja, entah itu acara silaturahim atau arisan
72
keluarga, tapi lagi-lagi itu hanya sebuah wacana. Aku merasa
momen - momen kebersamaan bersama keluarga besar sangat
langka. Karena lewat acara-acara seperti itulah aku bisa ke Jogja.

♥♥♥

Bagiku, Jogja menjadi kota yang candu dan seperti memiliki


magnet tersendiri sehingga membuatku tertarik. Entahlah aku
sendiripun tidak tahu apa sebabnya.

Aku berharap kami semua bisa berkunjung ke Jogja lagi


saat pernikahan sepupuku, Mas Ichan.

Yaa mungkin cerita ini biasa saja bagi orang-orang, tapi


bagiku ini adalah sebuah kebersamaan yang menjadi momen langka
dalam hidupku, chuakss.

♥♥♥

"Kebersamaan dengan keluarga akan membuatmu bahagia.


Maksimalkan momen dengan keluargamu sebaik – baiknya”

73
SATU TITIK KEBERHASILAN
Oleh. Meiza Aqila

Hai, namaku Meiza Aqila biasa dipanggil Meme. Aku adalah


salah satu murid sapu-sapu (sekolah pulang, sekolah pulang).
Namaku cukup jarang dikenal di sekolah, karena aku bukan siswi
aktif di luar kelas. Aku juga salah satu anak yang tidak suka dengan
persaingan, mengikuti lomba juga termasuk masalah bagiku. Dan
masalahku dimulai pada saat akhir semester 3.

Pada saat itu sekolah ku mengadakan pemilihan Duta


Literasi, dan setiap kelas harus mengirimkan dua orang siswa atau
siswinya. Suatu malam aku yang sedang bermain game online
mendapat satu pesan Whatsapp dari wakil ketua kelasku, yaitu
Ayu. “Me kamu ikut duta literasi ya sama zuhrial”.

"HAHHH" itu reaksiku setelah membaca pesan dari Ayu.

Bagaimana bisa aku yang jarang berliterasi ini dipilih


mewakili kelas untuk mengikuti lomba, sedangkan aku tidak suka
dengan persaingan.

"Dicoba dulu Me, aku tau kamu pasti bisa kok", ucap Ayu
kepadaku.

Akhirnya aku sepakat untuk mencobanya, bagaimana


hasilnya yang terpenting aku sudah berusaha. Ah, tapi bagaimana
aku menjelaskan kepada semua orang tentang literasi, sedangkan
aku jarang berliterasi. Aku suka menonton, tapi aku jarang
membaca. Buku terakhirku berjudul "Sepotong Hati Yang Baru"
karya Tere Liye. Buku itu aku baca karena banyak motivasi,
pengalaman, dan pesan yang terkandung di dalamnya. Dan buku itu
adalah buku satu-satunya yang masih kuingat jelas isinya. Lalu,
bagaimana bisa aku menjadi perwakilan dengan hanya bermodalkan
satu buku dan film-film yang ku tonton.

♥♥♥

74
Pemilihan Duta ini diawali dengan seleksi tahap awal yaitu
mengirimkan video berpidato dan di upload ke YouTube. Teks
pidato ini dibuat dengan bantuan Ayu, karena dia berjanji akan
membantuku. Aku tidak berharap lebih jika akan lulus dalam tahap
ini, karena aku sendiri tidak yakin dengan kemampuanku.

Ternyata Dari sekian banyaknya peserta hanya ada 6


peserta yang lolos, termasuk aku dan Zuhrial. Aku bingung harus
senang atau sedih, di satu sisi aku tidak suka persaingan, tetapi di
sisi lain aku terpacu untuk menjadi pemenang. Namun, setelah tahu
tahap berikutnya adalah wawancara mentalku langsung menciut
kala itu juga. Aku belum pernah ikut wawancara sebelumnya.

"Aku harus bagaimana, apa yang harus aku jawab dan apa
yang mereka tanyakan padaku". Kata itu yang terus ada dikepalaku
kala itu.

Tapi nyatanya sesi wawancara tidak semenakutkan itu,


semua jurinya sangat asik, dan ternyata kita hanya perlu menjawab
apa adanya saja. Ini adalah pengalaman pertama yang cukup
menjawab rasa penasaranku tentang bagaimana rasanya
diwawancarai. Dan setelah sesi wawancara ini, aku semakin terpacu
untuk menjadi juara dan semakin bersemangat untuk bersaing.

Sesi wawancara selesai, akhirnya aku lolos di tahap


wawancara ini, dan lagi-lagi aku bersama Zuhrial.

♥♥♥

Tahap selanjutnya adalah debat, debat ini dilakukan di atas


panggung tepat satu hari sebelum acara Dies Natalis sekolah ku.
Sainganku dan Zuhrial hanya tersisa 1 orang, karena yang terpilih
sebagai Duta Literasi hanya satu putra dan satu putri. Ditahap ini
rasanya campur aduk, untuk pertama kalinya aku naik ke atas
panggung dan menyampaikan pendapatku. Biasanya aku hanya naik
untuk menampilkan sesuatu bukan untuk berkampanye dan
berdebat.

75
Pada tahap ini aku menyiapkan semuanya dengan
bersungguh - sungguh. Namun, nyatanya pada saat debat di atas
panggung aku hanya bisa mematung dan membisu, rasanya badanku
akan runtuh. Bagaimana bisa aku menjawab semua pertanyaan
dengan mudah dan kritis sedangkan pandanganku hanya tertuju
pada semua warga sekolah yang seolah-olah menilai setiap
perkataanku.

Aku hanya bisa menjawab sebisa mungkin dan pasrah


dengan apapun hasilnya. 1 jam berlangsung akhirnya debat ini
selesai juga. Aku merasa lega dan sontak mengucapkan
"Alhamdulillah akhirnya".

♥♥♥

Keesokan harinya, di hari pengumuman aku semakin takut


akan hasilnya.

"HUAAAA MEME SELAMAT" teriakan yang sangat keras


dari teman-temanku saat namaku dipanggil sebagai pemenang Duta
literasi 2022.

Sontak aku tercengang, tidak menyangka jika aku bisa


menjadi juaranya. dan yang lebih mengagetkan lagi ternyata
Zuhrial juga menjadi pemenang. Nama 11 IPS 1 langsung menjadi
sorotan semua orang, karena aku dan Zuhrial berasal dari kelas
yang sama dan menjadi pemenang.

♥♥♥

Bagaimana kita tahu rasanya, jika kita belum mencobanya. Selagi


masih ada kesempatan, jangan pernah takut untuk mencoba.

♥♥♥

“Setiap pengalaman membuatmu tumbuh,ambil resiko,pandang


hidup sebagai pelajaran masa depan berkelanjutan”

76
JUARA DI KAJEN
Oleh. Muammar Alvi Hidayah

Pada tanggal 28 Februari - 2 Maret 2022, pemerintah


Kabupaten Pekalongan mengadakan kejuaran pobda pencak silat di
Gedung Serbaguna Golkar Kajen. Dan seluruh pesilat dari
Kabupaten Pekalongan ikut meraimakan even kejuaraan tersebut,
yang akhinya ramai dan meriah.

Pada hari Senin saya datang ke SMP N 1 Wiradesa untuk


kumpul dan menunggu teman - teman yang belum datang, setelah
datang semua kita berangkat ke Kajen dengan mengunakan
transportasi mobil angkot. Selama perjalanan rasanya sangat
membosankan karena tidak ada yang menarik, dan setelah sampai
di sana aku dan rombongan menurunkan barang - barang yang ada
di mobil angkot untuk diturunkan dan di bawa ke penginapan,
setelah menaruh barang - barang di penginapan, aku dan teman -
teman ku menuju ke Gedung Golkar unuk menyaksikan perlombaan
seni tungal dan penimbangan berat badan hingga sore hari.

Pada sore harinya saya den teman - teman pulang ke


penginapan untuk mandi, shalat magrib, dan makan. Setelah itu
semua selesai, aku dan teman - teman ku berbagi cerita gurauan
dan berbagi strategi unuk bermain besok, setelah sekian lama kami
bercerita hari semakin larut malam, aku dan teman - teman ku
memutuskan untuk tidur.

Pada pagi harinya aku dan teman - teman ku melakukan


olahraga pagi agar tubuh sehat dan lebih bugar untuk pertandian
siang hari. Setelah melakukan olahraga aku dan teman - temanku
sarapa pagi dan bergiliran unuk mandi, setelah selesai mandi aku
dan teman ku berangkat ke gor lagi untuk menoton pertandingan
lagi, pada siang harinya teman ku bertanding dan menimpa
kekalahan.

♥♥♥

77
Selang beberapa jam kemudian teman ku yang satunya
bertanding dan syukurlah ia lolos kebabak selajutnya.

Sore harinya aku dan teman memutuskan unuk pulang ke


penginapan dan melakukan shalat magrib, tadarus bersama dan
makan malam. Untuk mengisi waktu luang aku dan teman - temanku
bercerita dan bercanda gurau. Selang beberapa jam kemudian Mas
Arya datang dan membawa martabak. Setelah itu Mas Arya ikut
gabung sama kami dan berbicara tentangg sejarah pretasinya dan
memikirkan strategi. Selang beberapa jam waktupun menunjukan
sudah larut malam, Mas Arya mengakhiri ceritanya dan menuruh
kami tidur agar besok pagi tidak kesiangan.

Pagi harinya setelah shalat subuh kami pun melakukan


olahraga lagi, setelah olahraga selesai aku dan teman - temanku
lanjut mandi bergantian dan sarapan pagi. Setelah selesai sarapan
pagi, aku dan teman - temanku pergi ke Gor lagi untuk menyasikan
temanku yang kemarin sempat lolos ke babak selanjutnya.

pada jam 8, temanku bertanding, dan temanku lolos ke final.


Selang beberapa jam kemudian aku pun bertanding dengan
Maporto yang berasal dari Kedungwuni. Pada saat namaku dipanggil
untuk melakukan pertandingan, sontak hatiku mulai berwas - was,
dan sebelumnya coach memberikan arahan untuk tetap tenang dan
akhirnya aku main dengan tenang.

Pada pertengahan pertandinagn kepalaku terpukul dan


membenjol besar di kepal. Setelah pertandingan selesai aku pun
kalah dan menjadi juara tiga. Selesai pertandingan aku langsung
mengompres luka ku dengan es batu agar tidak membengkak,
beberapa jam kemudian temaku yang masuk final pun bertanding
dan syukur mendapat juara 1.

Pada sore itu, hati ini tercengang begitu melihat piala yang
telah tersaji di depan meja kini menjadi milik ku, suatu kebanggan
bagi diriku atas pencapain di kota Kajen tersebut.

78
Setelah pembagian piala kami pun berisap - siapa unuk
pulang ke rumah masing – masing. Dalam perjalanan kami
menyempatkan diri untuk mampir terlebih dahulu di tempat es sop
buah yang sangat segar. Setelah itu, kami pun mulang kerumah
masing – masing dengan rasa bahagia.

♥♥♥

“Melihat cahaya tidak hanya dari satu sumber”

79
TRAGEDI PETAK UMPET
Oleh. M. Alvin Rizqi Yanto

Petak Umpet Berujung Tragis Pada saat saya kelas empat


SD, saya sering bermain dengan teman satu desa saya yang
bernama Ikrom, Dias, Fatir, dan Ulum.

Pada waktu itu sehabis pulang sekolah saya dengan cepat


mengganti pakaian dan pergi membeli jajan di dekat rumah saya,
ya bisa dibilang tempat itu merupakan tempat tongkrongan bagi
kita berlima.

Kebetulan ketika saya sedang membeli jajan di situ ada


Ikrom, Dias, dan Fatir, sontak saya langsung berbaur dengan
mereka dan saling bercerita satu sama lain sampai akhirnya kita
berempat sudah mulai bosan.

Pada saat itu Ikrom mempunyai ide untuk memancing ikan


di tambak, sontak kita bertiga langsung menolak ajakan tersebut
karena sangat beresiko, entah itu ketahuan sama yang jaga tambak
atau dikejar anjing penjaga tambak. Lalu Dias mempunyai ide untuk
bermain bola di lapangan sepak bola, tapi kita bertiga menolak ide
tersebut karena pada saat itu masih jam setengah satu dan itu
sangat panas. Lalu saya mempunyai ide untuk jalan - jalan naik
sepeda dan berkeliling ke Wonokerto. Tetap saja mereka bertiga
menolak dengan alasan yang sama yaitu panas. Dan akhirnya salah
satu teman saya yaitu Fatir mempunyai ide untuk bermain petak
umpet, karena menurut dia petak umpet salah satu permainan yang
cukup praktis, karena tidak perlu pergi ke mana - mana untuk
melepas bosan. Pada akhirnya kita bertiga setuju dengan ide
tersebut.

♥♥♥

Akhirnya kita berempat pun bermain petak umpet, tidak


lama setelah itu si Ulum datang terlambat sambil berkata
"Ngapurone nembe metu seko kalongan".

80
Lalu dia ingin langsung bermain bersama kita sambil berkata
"Heh aku melu main a".

Sontak Ikrom langsung menyuruh Ulum untuk menjadi


penjaga petak umpet tersebut karena memang peraturan
bermainnya seperti itu dan Ulum mengiyakan perintah Ikrom.

Setelah 1 jam lebih Ulum masih tetap menjadi penjaga


petak umpet karena dia tidak bisa mencari aku dan teman - teman
ku yang sedang bersembunyi, tapi Ulum masih tetep mau untuk
bermain terus menerus. Saat Ulum menjadi penjaga untuk kesekian
kalinya, kakek Ulum yang bernama MA'I berteriak "Ojo main
maneh lum, koe dibodoni Alpin karo Ikrom".

Saya dan Ikrom tidak menghiraukan ucapan dari de MA'I karena


kita berdua memang merasa tidak membodohi Ulum dan tetap
melanjutkan permainan sambil mengeluh "Dumane kene paling tuo,
seng disalah salahke dewe".

♥♥♥

Lalu setelah kesekian kalinya de MA'I berteriak hal yang


sama, dan akhirnya de MA'I menemui aku dan teman - teman ku
sambil membawa alat senjata tajam berupa Pisau. Sontak saya dan
teman - temanku panik dan tidak tahu mau bagaimana lagi
setelahnya. Akhirnya dias mempunyai ide untuk bersembunyi, dan
sontak kita berempat yang kehabisan ide langsung bersembunyi di
kamar kosong dengan jendela kecil.

Kita berempat langsung mengunci kamar tersebut dan


berharap de MA'I tidak melihat kita berempat. Tapi akhirnya de
MA'I mengetahui keberadaan kita, langsung teman – teman saya
menempelkan badan mereka ke tembok untuk mengelabui de MA'I,
saya pun hanya bisa terdiam karena pada waktu itu saya gemuk dan
tidak masuk akal untuk menempelkan badan ke tembok seperti
teman - teman saya yang lain. Lalu de MA'I langsung mengarahkan
pisau tersebut ke muka saya lewat cendela dengan mengucap satu
kalimat "Koe po Pin, centenge kene".
81
Saya hanya bisa diam dan menunggu de MA'I pulang.
Setelah de MA'I pulang, kita berempat pulang dengan sangat hati
hati karena takut diBACOK de MA'I

♥♥♥

“Lakukanlah. Tidak peduli bagaimana akhir-nya,itu adalah


sebuah pengalaman”

82
HARI TERBAIK
Oleh. Muhammad Hendri Ardiansyah

Saya bingung akan menceritakan best moment tentang apa


dalam hidup saya, karena didalam hidupmu semuanya sama tidak
ada yang saya anggep best moments karena saya hidup di keluarga
yang jauh dari kata "Keluarga Cemara" mungkin satu-satunya best
moments di hidup saya adalah ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, tak
tahu mengapa saya sangat sering merindukan pagi di Hari Raya Idul
Fitri. Hari Raya idul Fitri adalah hari yang paling berkesan dalam
hidupku. Ini adalah hari yang tidak akan pernah bisa saya lupakan
dan saya menganggapnya sebagai hari yang terbaik.

♥♥♥

Pada saat malam takbiran saya dan teman-teman saya


berexcited untuk pergi ke masjid untuk melafalkan kalimat takbir.
Tidak jarang juga kita membantu para orang tua yang akan
membagikan zakat kepada orang yang membutuhkan, saya dan
teman-teman saya ikut mendorong grobak yang berisikan beras
zakat untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Setelah
semuanya selesai kita kembali lagi ke masjid untuk melanjutkan
takbiran sampai larut malam.

H-1 biasanya saya dan Abah saya pergi ke alun-alun kota


Pekalongan untuk membeli baju baru, sarung baru, peci baru, sandal
baru. Semuanya Abah berikan untuk saya, anaknya tercinta dan
melihat saat hari raya datang dengan pakaian baru yang telah
dibelikannya, saya sangat senang akan hal itu. Sesampainya di
rumah, saya tidak berhenti-henti melihat baju baru dan lainya yang
ingin cepat-cepat saya kenakan.

Dan di pagi harinya saya terbangun, sangat senang sekali


karena di hari raya Idul Fitri ini saya dapat mengenakan pakaian
baru yang dibelikan oleh Abahku. Pada saat itu saya adalah orang
pertama yang datanf ke mesjid untuk melakukan sholat Ied, belum
ada satu orangpun yang datang selain marbot masjid yang sedang
83
membersihkan dan menyiapkan untuk keberlangsungan sholat Ied
nanti. Setelah selesai melaksanakan sholat Ied saya dan teman-
teman saya memakan jamuan yang diberikan oleh orang masjid
untuk dimakan para jamaah sholat Ied.

Sesampainya dirumah ibuku sudah menyiapkan makanan


yang sangat enak untuk dimakan bersama keluarga. Sebelum
menjamu makanan diharapakan semua anggota keluarga berkumpul
untuk saling maaf - maafan. Dan di saat-saat ini lah air mata
berjatuhan, semua keluarga saya termasuk saya saling maaf-
maafan kepada seluruh anggota keluarga, dan Kakakku lah yang
selalu menangis kencang dihadapan orangtua. Pada waktu itu saya
masih kecil, jadi tidak membuatku terlalu terbawa suasana untuk
menangis. Setelah semuanya selesai tiba saatnya yang ditunggu –
tunggu, Kakak saya yang merantau memberi kan ku THR, saya
senang sekali mendapatkan THR karena setelah aku mendapatlan
uang aku bisa menjajan sepuasku.

♥♥♥

Setelah itu keluarga saya berjalan keluar untuk


mengunjungi setiap rumah di desa saya untuk bersilaturahmi, tidak
jarang juga saya berpapasan dengan teman saya sehingga kita
saling bermaaf-maafan. Pada waktu itu aku terlihat sumringah
karena dapat melihat banyak orang yang keluar untuk bermaaf-
maafan.

Setelah semuanya selesai saya dan keluarga saya kembali


ke rumah dan berkumpul untuk memakan makanan yang telah Ibu
masak. Dan disitu kami terlihat bahagia karena bisa berkumpul
dengan semua anggota keluarga secara lengkap, jarang sekali kami
bisa berkumpul dan berbincang-bincang bahkan sampai tertawa.

♥♥♥

“Liburan terbaik bukanlah soal kemewahan, tetapi soal


kebersaman di tengah keluarga tercinta”

84
KLAJO
Oleh. M Rafif Valencia

Angin di pagi hari yang bertiup kencang turut membawaku


beserta keluarga terhempas sampai ke kota yang terkenal dengan
sebutan Kota Meubel. Benar kota tersebut adalah Klaten, beragam
kesan dan moment banyak tersisa dikota itu.

♥♥♥

Hai perkenalkan namaku Rafif, aku mempunyai best moment


tepat pada waktu kenaikan kelas tiba, tidak ada orang yang mau
menyianyiakan waktu liburannya. Termasuk keluarga saya yang
turut berlibur ke Candi Prambanan. Destinasi tersebut awalnya
tidak direncanakan dan terjadi secara tiba tiba.

Perjalanan kami bermula di pagi hari pukul 05.45. Diawali


dengan membeli bekal dan makanan ringan. Tidak lupa mengisi E-
Toll di Alfamart.

Akhirnya kami mulai memasuki toll Kandeman pada pukul


07.00 WIB. Laju nya pengendara mobil yang melintas toll tersebut
menjadi penampakan di sepanjang perjalanan kami. Minimnya
pepohonan membuat cuaca di sekitar semakin panas.

Panas nya cuaca kala itu membuat tenggorokan ku teringin


melepaskan dahaga. Tidak pikir lama, kami mengambill keputusan
untuk menepi di rest area dan melakukan sarapan di toll Bawen
pukul 09.00 WIB. Dalam daerahku sarapan diperuntukkan untuk
menjelaskan kegiatan makan pagi. Dan kami pun keluar toll tepat
pukul 10.45 WIB.

Tahukah kalian jalur pantura Klaten sampai Jogja yang kami


lalui mengalami macet entah hal tersebut disebabkan oleh apa.
Lampu merah dipercepat dan setelah dekat dari Candi Prambanan
kami mencari masjid untuk beristirahat dan shalat dhuzur terlebih
dahulu sembari makan siang. Selesainya ibadah di masjid dan
beristirahat pukul 12.00 WIB, aku dan keluargaku melanjutkan
85
perjalanan dengan tujuan Candi Prambanan, keluargaku sampai di
Candi Prambanan Pukul 13.00 lalu membeli tiket seharga 50.000
per orang. Dan di Candi Prambanan tidak terlalu ramai dan tempat
nya juga teduh, adem banyak pepohonan, lalu aku dan keluarga ku
akan ke Jogja setelah dari Candi Prambanan, saat itu perjalanan
menuju Jogja sekitar jam 15.30 WIB.

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Jogja dan saat


itu keluarga ku sedang mencari penginapan di sekitar Malioboro
namun sialnya kami tidak mendapatkan penginapan yang kosong.
Hujan mulai terang pukul 16.30, akhirnya di Jogja kita hanya
membeli oleh – oleh khas Jogja yaitu Bakpia Pathok dan Yangko
khas Jogja.

Kita berkeliling Jogja hingga kurang lebih sampai jam 17.00.


Dan kita memutuskan untuk pergi dan mencari penginapan di
sekitarnya, mengisi asupan didaerah Klaten jam 18.20 sambil
mencari penginapan, dan sampai nyasar jg ke kebun warga.
Untungnya tidak terjadi apa-apa. Kita memutuskan keluar ke jalan
raya dan akhirnya kami menemukan penginapan pinggir jalan dekat
Klaten. Selanjutnya kita beberes, mandi, dan memutuskan
menginap di Klaten selama 1 malam.

♥♥♥

Besok nya kami memutuskan keluar penginapan pukul 07.30


dan melanjutkan ke wisata Rowo Jombor yang terletak di Krakitan,
Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Disana kita membeli ikan
bakar untuk kita santap bersama. Kami melanjutkan ke Masjid
agung Al- aqsha Klaten sampai jam 10.30 WIB dan melanjutkan
perjalanan ke Semarang pukul 13.00, dengan tidak melewati jalan
tol, entah mengapa kita ingin sekali melewati jalan raya.

Saat di perjalanan kami merasa lapar dan memutuskan


untuk memakan bakso dan mie ayam Boyolali. Setelah makan selesai
kami pun melanjutkan perjalanan pulang, dan kali ini kami melewati
jalan tol Salatiga.

86
Setelah itu kami menuju ke destinasi akhir yaitu Mall
Tentrem untuk sedikit merefreshing dengan bershoping, dari Mall
Tentrem kami berjalan menuju Mall Ciputra untuk makan disana.

♥♥♥

Setelahnya kami sekeluarga memutuskan untuk pulang ke


Pekalongan, melewati jalan toll, namun pada saat itu perjalanan
sedikit tersendat akibat ada perbaikan jalan. Aku dan keluargaku
setelah sampai di Pekalongan memutuskan makan lagi karena kita
lapar,pada saat itu kami memakan mie kuah dan mie goreng,

Setelah perjalanan panjang tiba akhirnya kita semua di


Pekalongan dan akhirnya tiba di rumah. Kita bersih – bersih
terlebih dahulu untuk menyegarkan badan, setelah itu kami lekas
beristirahat dari penatnya kita semua setelah perjalanan panjang.

Senang rasanya dapat menimati perjalanan Bersama keluarga

♥♥♥

“Sebagian dari kesempurnaan kebahagian di dunia adalah


memiliki keluarga yang Bahagia”

87
IKHLAS
Oleh. Nafila Mubarokah

Malam selalu menghadirkan rasa berbeda. Ada cerita di


balik gelap dan dinginnya malam. Entah cerita indah atau cerita
buruk. Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana
pesantren di malam itu, sayup-sayup terdengar suara jangkrik
memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang
penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah
dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam
yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga
tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari
hamparan kulit untuk mengobati kehausan.

Di jembatan penghubung mushola dan kamar - kamar, gadis


bertubuh mungil menggenggam buku dan pulpen di tangannya. Gadis
itu menghela nafas,

"Aku pengen pulang" ucapnya lirih.

Sambil menatap langit, tangannya mulai mencoret - coret


buku yang dibawanya, entah menulis apa. Ia hanya ingin sedikit
mengurangi bebannya. Memang sudah biasa, Nara pemilik tubuh
kecil itu menghabiskan malam nya di jembatan penghubung pondok
dan mushola.

Pukul satu dini hari, Nara mulai mengantuk, ia pun


melangkahkan kakinya menuju ke kamar nya, mengambil kasur
lipatnya dan bantal, menata tempat untuk ia tidur. Tubuhnya tidak
kuat, ia mulai lelah dengan kehidupan nya di pesantren, mau pulang
tapi takut mengecewakan orang tuanya. Mata yang semakin
menyipit, menguap, ia pun terlelap dengan memeluk buku catatan
yang menjadi tempat cerita nya.

♥♥♥

Langit masih petang dengan kabut tipis menghiasinya.


Matahari belum tampak. Semilir angin yang bertiup

88
menggoyangkan dahan pepohonan menyebabkan embun menetes
membasahi tanah yang kering. Adzan berkumandang di mana - mana
diiringi suara ayam yang berkokok.

"Nara ayo bangun, udah mau mulai jama'ah nya" Safira,


teman dekat Nara mencoba membangunkan Nara yang susah sekali
untuk bangun

"Naraaaaa"

Sudah banyak cara yang dilakukan safira agar Nara bangun.


menggoyang - goyangkan tubuh Nara, menarik tangannya, bahkan
menjepit hidung Nara. Memang Nara nya saja yang kebo, jangan
salahkan Safira kalau ia ditakzir berdiri saat mengaji.

"Aah udah ah terserah mu aja"

Mungkin Safira sudah lelah. mendengar iqomah, Safira


berlari dengan menggunakan mukenah langsungannya.

Nara bangun setelah jama'ah subuh selesai, setan memang


suka sekali menggoda mata nya, mungkin iman nya saja yang lemah.
Tidak ikut solat berjama'ah membuatnya ditakzir berdiri sampai
selesai mengaji.

♥♥♥

Pukul enam pagi saat Nara menyelesaikan hukumannya, ia


berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang
lengket, Nara kesiangan yang menyebabkan tidak bisa mandi
sebelum subuh.

"Nduk, sini, ambil nasinya dibawa keatas" Ibu Nyai


memanggil Nara yang mau masuk kamar mandi.

“Yes, dapet nasi” batin Nara

Di pesantrennya, ada dua jenis sarapan, yaitu nasi dan roti

89
Nara sering kehabisan nasi dan menjadikannya makan
sarapan roti, tidak kenyang memang, tapi mau bagaimana lagi hanya
ada roti yang bisa mengganjal rasa laparnya.

"Inggih ibu" Nara meletakkan peralatan mandinya dan


berjalan mendekati Bu Nyai

Mengambil tampah dari tangan Bu Nyai, lalu melangkahkan


kakinya menuju kamarnya, ia mengambil dua nasi, satu untuknya,
dan satunya lagi untuk Safira.

"Waah nasi"

"Eh aku ambilin satu dong"

"Nar, aku titip ya, aku mau mandi"

"Ah gamau, aku juga belum mandi kok" Nara meletakkan


tampah berisi beberapa nasi megono yang dibungkus dengan kertas
minyak.

Berlari menuju kamar mandi, takut mengantri lalu


terlambat. membayangkan nya saja nara merinding, sudah tidak
mengikuti jama'ah, terlambat sekolah pula. Beruntung kamar
mandi masih sepi seperti tadi, tapi ada beberapa yang sudah diisi
orang.

♥♥♥

Sore ini, Nara kembali duduk di jembatan penghubung


mushola dan pondok, teman - temannya membeli jajan, dia sudah
ditawari untuk ikut jajan tapi malah memilih untuk duduk diam
melihat langit yang mulai gelap. Burung burung berterbangan
kesana kemari, kicaunya membuat suasana hati yang semula kusut
menjadi halus kembali. Hembusan angin lembut menyentuh kulit,
awan berwarna oranye kemerahan.

Nara melamun, apa yang harus ia lakukan agar betah? Nara


tidak mungkin bilang ke ibunya kalau ia ingin pulang saja daripada

90
melanjutkan pendidikannya di pesantren, Nara takut mereka
kecewa dengannya.

Ia mulai mencoret coret buku catatannya.

"Aku harus sabar, bentar lagi juga lulus" ucapnya lirih.

"Harus bisa ya Nara" ia berbicara dengan dirinya sendiri.

♥♥♥

Setelah maghrib

Hati terasa tenang mendengarkan lantunan ayat suci


bersahut sahutan di mushola, jangkrik pun tidak terdengar, angin
semilir mendukung mereka menghafal Al-Qur'an.

Didalam mushola penuh, di samping kanan mushola ada


beberapa santri yang sudah menjadi kakak pengurus, samping kiri
mushola juga seperti itu, diisi dengan kakak pengurus.

Nara fokus menghafal, entah mengapa rasanya malam ini


sangat tenang.

Adzan isya' pun berkumandang, mereka melakukan sholat


isya berjamaah lalu makan malam.

Menu makan malam hari ini seperti biasanya, tempe orak


arik.

"Tempe lagi fir, males makan aku" Nara yang membawa


piring untuk makan berdecak.

"Masa ngga makan nar, nanti laper loh"

Fira mengambil nasi dan tempe orak arik untuk dua porsi,
mereka memang sering makan berdua, hemat piring katanya.

"Udah lah nar, berkah ini dimasakin bu nyai" Fira berusaha


membujuk Nara agar makan.

91
Nara mempunyai penyakit lambung, jadi kalau ia tidak
makan atau telat makan nanti perutnya akan sakit. Fira tidak mau
temannya sakit sakitan lagi.

"Yaudah deh" Nara mengalah.

♥♥♥

Beberapa bulan kemudian, tibalah hari ini, hari dimana Nara


berulang tahun. tetapi, teman temannya menjauhinya, padahal hari
ini adalah hari bahagianya.

"Fir, habis ini temenin jajan ke mbak yani ayo" Nara


mengajak bicara Fira yang sedang melipat baju.

"Males, sendiri kan bisa" jawab Fira ketus. Fira


memalingkan mukanya dari Nara.

"Aku traktir deh, aku hari ini lagi seneng" Nara masih
berusaha membujuk Fira agar menemaninya, ia malu jika jajan
sendirian.

"Ih dibilang gamau ya gamau, jangan deket deket sama aku!"


tangan Nara dihempaskannya.

Nara menahan tangisnya, teman nya tidak ingat hari


ulangtahun nya dan malah menjauhinya.

"Yaudah" balas Nara singkat.

Nara keluar dari kamar, berjalan dengan menghentak


hentakkan kakinya, ia sakit hati dengan sikap Fira tadi.

Waktu Maghrib tiba, dan sampai jam sembilan malam, Fira


masih saja menjauhi Nara.

Nara melamun disamping kanan mushola.

"Fira jahat banget sih, ngga ada yang inget kalo hari ini aku
ulangtahun, ibu juga ngga jenguk aku" Nara berucap lirih.

92
Malam semakin larut, Nara yang kedinginan akhirnya
memutuskan untuk tidur.

Nara berjalan dengan pelan, melihat lampu lampu kamar dan


aula sudah dimatikan. saat Nara membuka pintu, tiba tiba ia
dikagetkan dengan suara balon meletus.

‫مبروك الف مبروك‬


‫عليك مبروك‬
‫مبروك الف مبروك‬
‫عليك مبروك‬
‫مبروك الف مبروك‬
‫يوم مالذك مبروك‬
‫مبروك الف مبروك‬
‫عليك مبروك‬
‫مبروك الف مبروك‬
‫عليك مبروك‬
‫مبروك الف مبروك‬
‫يوم مالذك مبروك‬

Teman teman Nara menyanyikan lagu itu sambil membawa


kue yang dibuat dari biskuit oreo.

"Selamat ulang tahun naraa!" Fira memeluk Nara yang


menangis.

"Ihh jangan nangis, masa ulangtahun nangis" teman teman


Nara tertawa.

"Ini tiup dulu lilinnya" ucap mba Tia, teman Nara.

"huftt"

93
Lilinnya mati, lampu pun dinyalakan. Aula ramai dengan
teman satu angkatan Nara. memang sudah biasa merayakan hari
ulangtahun teman dengan ramai - ramai. memasak nasi goreng, dan
membuat kue dari biskuit.

"Aku kira ngga ada yang inget kalo aku ultah" ucap Nara
sambil sesenggukan.

"Yakali engga" Fafa, teman Nara ikut memeluknya.

Mereka menghabiskan malam dengan bercerita,


menghabiskan nasi goreng dan kue.

♥♥♥

“Kalau yang kita mau tidak terjadi, maka kita harus bisa
setidaknya menerima apa yang sudah terjadi dengan ikhlas
dan sabar. karena takdir allah adalah yang terbaik, pasti ada
hikmahnya”

94
LAUTAN AIR
Oleh. Nazwa Intan Aulia

Jika mengingat kenangan itu aku senang, tapi jika disuruh


untuk mengulang kenangan itu aku tidak mau. Kenangan itu bermula
ketika aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Suara derasnya hujan terdengar di telingaku, tanah dan


tanaman yang tadinya kering menjadi basah, volume air menjadi
naik dari sebelumnya. Aku memandangi hujan sambil menikmati
sarapanku. Saat ini baru pukul enam pagi, namun hujan turun sangat
lebat, padahal aku sudah memakai seragam sekolah dan bersiap
untuk pergi ke sekolah.

Pukul 06.20, hujan sedikit reda, namun belum berhenti. Aku


segera memakai sepatuku dan bersiap untuk berangkat. Biasanya
aku berangkat sekolah pukul setengah tujuh lebih. Namun hari ini
tidak, berhubung hujannya mulai reda lebih baik aku bergegas
untuk menuju ke sekolah. Aku berangkat ke sekolah dengan jalan
kaki, karena jarak antara sekolah dan rumahku cukup dekat.

♥♥♥

Setibanya di kelas, masih sepi hanya ada beberapa orang.


Sepertinya akan banyak siswa yang terlambat. Aku meletakkan
tasku dan melihat ke luar kelas. Air menggenangi lapangan tengah
di sekolahku, untung saja tidak sampai masuk kelas.

Hari ini banyak siswa yang terlambat, namun mereka tidak


dihukum seperti biasanya, masih untung mereka semua berangkat.
Pihak sekolah maklum dengan keadaan kami. Beberapa murid
berangkat ke sekolah dengan diantar oleh orang tua, ataupun naik
sepeda dan bahkan jalan kaki sepertiku. Karena di sekolahku para
siswa tidak diperbolehkan membawa motor.

Penampakan di kelasku maupun di kelas lain sama, kotor


karena lumpur. Para siswa melepas sepatu mereka karena basah,
bahkan guru - gurupun memakai sepatu bot ketika akan mengajar

95
karena banjir. Rajin sekali guru kami yang mau mengajar, walaupun
sedang ada banjir melanda.

♥♥♥

Bel istirahat berbunyi, waktunya kami pergi ke kantin untuk


jajan. Namun aku tidak kemana - mana, aku hanya di kelas, malas
rasanya jika harus melewati banjir untuk bisa jajan. Aku memilih
untuk mengobrol atau bergurau dengan temanku. Kebanyakan
murid di kelasku tidak pergi keluar kelas, karena alasan yang sama
yaitu malas. Kudengar suara bising dari luar. Karena penasaran,
akupun keluar kelas dan melihat apa yang sedang terjadi.

Ternyata anak laki - laki kelasku dan kelas sebelah sedang


bermain seluncuran di lantai teras kelas kami. Bahkan teman
perempuanku juga ikut bermain, ia menemukan papan kayu yang
dijadikan rakit mainan lalu diapungkan di halaman sekolah yang
banjirnya lumayan dalam.

Jadi gini, di halaman tengah sekolahku itu lapangan yang


biasa di jadikan tempat upacara. Di sebelah lapangan itu ada lubang
besar, kami menyebutnya tambak. Tambak itu berada di dekat
kelas kami. Temanku yang bernama Fia mengapungkan papan kayu
di tambak itu dan mencoba menaikinya, tentu saja tenggelam.
Akhirnya teman-teman kelasku yang tadinya di dalam kelas,
sekarang ikut bermain bersama kami. Kami berusaha membuat
papan kayunya mengapung, namun tidak bisa sama sekali.
Jangankan dinaiki, di letakkan di permukaan air saja sudah
tenggelam. Kami sangat bersenang - senang bermain air banjir bak
bermain dengan air kolam renang. Maklum saja, karena jika saya
melakukan hal tersebut dirumah pasti akan dimarahi oleh orang tua

Jika saja saat itu ada dari kami yang membawa ponsel,
sudah pasti sudah kami abadikan momen itu. Namun di sekolah kami
tidak diperbolehkan membawa ponsel. Baju kami basah dan kotor,
dan kami mendapatkan jam kosong pada saat itu sampai pelajaran

96
selesai. Sebenarnya ada guru yang mau masuk kelas kami, namun
beliau mengurungkan niat karena melihat kami seperti ini.

♥♥♥

Halaman yang dulu kami gunakan untuk bermain sekarang


sudah dijadikan tambak yang di Tengah - tengahnya ada
gazebonya. Untuk ke sana, kita harus melewati jembatan.

Sepertinya hanya SMP ku saja yang ada tambaknya. Eh tapi


bukan hanya SMP ku aja yang ada tambaknya. SD tempat aku
sekolah dulu juga ada tambaknya dan gazebo di tengah-tengahnya.
Hebat bukan?Karena kekreatifan sekolah kami, sekolah yang
tadinya banjir sekarang menjadi lebih menarik karena keberadaan
tambak tersebut.

Biasanya tambak di sekolah SD maupun di sekolah SMP ku


digunakan untuk belajar budidaya ikan. Cocok sekali bukan dengan
kami yang tinggalnya di dekat pantai. Kenangan bersama teman-
temanku menikmati banjir saat masih duduk di bangku sekolah
memang asik. Namun jika ditanya apakah aku mau untuk mengulang
hal tersebut ya pasti aku tidak akan mau mengulanginhya lagi.

♥♥♥

“Allah memberi kita mulut bukan untuk mengeluh, memberi


kita hati bukan untuk tidak bersyukur. Tapi Allah memberi
kita akal untuk berpikir dan berkreativitas. Kita tidak bisa
menghindari musibah, namun kita bisa menerimanya.”

97
JUARA KELAS
Oleh. Niswatus Shofiyyah

Pada suatu hari disebuah pedesaan terdapat sebuah


keluarga besar yang terdiri dari Ayah, Ibu, Aku, Nenek, dan Kakek.
Aku adalah anak pertama, yap anak sulung. Aku sedari kecil sering
dimanja oleh keluargaku, mengapa aku mengatakan itu? Karena
setiap aku menginginkan sesuatu dan apapun yang aku mau pasti
dituruti oleh keluargaku.Tetapi terkadang aku dikekang oleh
keluargaku karena setiap setelah sholat maghrib aku selalu disuruh
untuk mengaji bersama Ayah, padahal disore hari aku sudah
mengaji di salah satu TPQ yang ada di desaku. Aku juga selalu di
kekang agar mendapatkan nilai bagus.

♥♥♥

Suatu ketika, aku sangat sulit menghafalkan gabungan kata


“pangkal”. Saat itu aku duduk di bangku kelas tiga. Aku didiktekan
oleh Ibu, tapi tetap saja aku tak hafal juga. Tapi, tiba - tiba ada
sesuatu yang ajaib dan itu membuatku cepat menghafalnya.
Teman-teman mungkin kurang percaya, tapi aku masih ingat betul
tentang kejadian itu, kalian tahu apa itu? Ibu memukulkan buku
Bahasa Indonesia yang saat itu masih berupa LKS ke kepalaku,
spontan aku menangis.

Biasanya setelah shalat dzuhur aku selalu digiring ke kamar


tidurku untuk belajar dan mengejarkan PR-ku. Lalu di malam
harinya sehabis shalat dan mengaji aku disuruh oleh kakekku,
disitu jiwa malasku pun meronta-ronta. Aku pernah berpura-pura
tidur agar tidak belajar, tetapi rencana ku gagal karena Ayah
menggelitikiku sehingga membuat aku terbangun.Tetapi ada juga
yang membuatku bersemangat belajar karena Nenek bilang kalau
setelah belajar akan memberikan snack dan susu untukku.

98
Aku tidak menyukai pelajaran matematika sejak dulu,
karena itu memang sulit. Ketika belajar matematika aku selalu
beralasan bagaimana caranya agar aku tidak belajar matematika.
Setiap pelajaran matematika nilaiku sangat jelek. Tetapi aku juga
menyukai pelajaran Bahasa Arab karena kalau pelajaran Bahasa
Arab ada kosakata yang bagus dan itupun sering dijadikan syair
lagu jadi aku menyukainya. Disetiap pelajaran Bahasa Arab
Alhamdulillah nya nilai ku selalu tinggi.

♥♥♥

Pada saat ulangan, setiap hari setiap malam aku selalu


belajar sesuai dengan jadwal ulangannya, tetapi selain itu juga aku
sering memohon kepada Allah SWT. agar diberi kemudahan,
kelancaran saat mengerjakan ulangannya. Pada hari Senin semua
hasil ulangan pun dibagikan oleh walikelas. Aku takut akan nilai -
nilai yang aku peroleh, takut nilaiku ternyata tidak memuaskan, aku
hanya duduk terdiam, dan gemetar luar biasa. Sampailah dirumah,
dan hsasil ulangan ku pun dilihat, beberapa ada yang mengecewakan
keluargaku yaitu nilai Bahasa Inggris yang hanya mendapatkan nilai
72. Pada saat itu aku langsung dimarahi oleh Ayahku, aku dihukum
oleh Ayah dengan cara tidak memberi ku uang jajan selama 3 hari.
Aku menangis karena aku menyesal kenapa bisa - bisanya nilai ku
jelek. Nenek Kakek pun menenangkan ku dengan cara mengajakku
pergi keluar membeli ice cream. Selama aku dihukum oleh ayah
diam - diam kakek nenekku memberikan aku uang untuk aku jajan.

♥♥♥

Hari penerimaan raport pun tiba, Ibu dan Ayahku


mengambil rapot ku. Disaat didalam ruang kelas Ibu Guru pun
menulis nama - nama anak yang mendapatkan peringkat 1 hingga 5.
Disitulah Ibu dan Bapakku mengucapkan puji syukur karena aku
berhasil mendapatkan peringkat 1. Aku sangat bersyukur atas
segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Aku pun
mendapatkan penghargaan yaitu sebuah piala, buku tulis, buku

99
gambar, pensil, penghapus beserta beasiswa selama 1 semester.
Disaat itu juga keluarga ku bangga padaku.

Singkat cerita aku mendapatkan beasiswa selama 3 tahun


sekolah tanpa membayar sepeser pun uang. Tak menyangka, aku
sangat senang.

♥♥♥

Didikan dan tempaan kedua orangtua semasa kecil sungguh


menancap dan melekat di benakku, selalu termindset seperti itu,
seperti apa yang telah mereka ajarkan padaku. Sehingga dalam hal
ini setidaknya aku akan berusaha untuk menceritakan tentang
pengalamanku ketika menjadi juara kelas

♥♥♥

“Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak


dan jarang menghampiri pada mereka yang dikalahkan
ketakutan”

100
LIBURAN KE BALI
Oleh. Nur Arindra Aprilia

Ini adalah cerita yang terbaik di setiap pengalaman –


pengalaman lain. Dan ya inilah ceritaku pada bulan Desember.

Aku bersama keluarga ku berlibur ke Bali dengan


menggunakan bus pariwisata. Pada malam hari sebelum
keberangkatan kami sekeluarga menyiapkan semua perlengkapan
selama berlibur ke Bali, tak lupa juga aku membuat surat izin
sekolah untuk meminta izin tidak berangkat. Setelah menyiapkan
beberapa pakaian dan kebutuhan aku langsung bergegas untuk
tidur. Keesokan harinya, pada jam 06.00 saya terbangun dan
langsung bersiap untuk mulai berangkat ke Bali tak lupa aku mandi,
sarapan, dan tidak lupa juga untuk meminum obat Antimo atau
Dermamin (obat pencegah mabuk kendaraan).

♥♥♥

Setelah sampai di bus kita langsung berangkat dari


Pekalongan menuju ke Bali dengan diawali membaca doa agar kita
semua di beri keselamatan pada saat perjalanan berlangsung.
Selama perjalanan berlangsung aku merasa sangat bosen, aku
hanya bisa tidur agar aku tidak mabuk kendaraan di karena kan
perjalanan yang sangat lah jauh. Kami hampir menempuh 19 jam
untuk bisa sampai ke pelabunan Ketapang Banyuwangi. Hufft lelah
rasanya hanya duduk di bus.

Setelah menyeberangi laut, kita langsung melanjutkan


perjalanan ke Bali bagian Denpasar dan menempuh perjalanan
selama 5 jam. Selama perjalanan aku merasa terkejut dengan
suasana dan udara yang begitu sejuk, nikmat sekali rasanya. Di Bali
ini banyak sekali patung – patung berjejeran, banyan juga dupa,
pepohonan dan banyak anjing yang berkeliaran. Tetapi aku heran
tidak ada kucing 1 pun di sana, jarang sekali melihat kucing – kucing
berkeliaran di jalanan.

101
Pada saat di Bali saya sangat senang bisa mengerti bahasa
Bali walaupun beda dalam arti bahasa Jawa, di Bali kita tidak
diperbolehkan untuk berbicara sembarangan, banyak pantangan
yang ada di Bali karena takut akan ada kejadian yang tidak
diinginkan. Maka dari itu, kita harus menjaga tutur kata kita.

♥♥♥

Pada malam hari, kita menginap di hotel bintang 4. Hotel di


Bali sangat bagus, walaupun menurutku cukup menyeramkan karena
bangunan yang terlihat seperti bangunan tua. Banyak fasilitas yang
disediakan di dalam hotel tersebut salah satunya adalah kolam
renang. Oh ya menurutku makanan di Bali sangat berbeda dengan
makanan yang ada di Jawa, termasuk teh nya pun terasa sangat
berbeda, seperti ada bau wewangian dari bunga, namun aku tak tau
campuran bungan apa yang ada di teh tersebut.

Lanjut keesokan harinya, di Bali banyak sekali pendatang


asing yang berlalu lalang disana terutama di pantai yang bernama
Pantai Melastis, pemandangan nya luar biasa indah, nikmat tuhan
mana yang sia – sia engkau berikan kepada umatnya. Angin dipantai
begiru kencang, membuat ombak pantai begitu kencang nan indah
dengan gelombangnya. Aku sangat menikmati keindahan di Bali, aku
juga mengunjungi beberapa pantai lain, makam ziarah, dan objek
wisata lainya. Aku tidak lupa dengan Pei susu yang menjadi ciri khas
Bali yang rasanya begitu manis seperti diriku.

Pada saat itu aku cukup kaget dengan apa yang terjadi, aku
terkejut karena aku bisa sampai di pulau yang begitu indah yaitu
Bali. Aku dsangat bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Kenikmatan dan keindahan yang diberikan menjadi salah satu hal
yang paling aku syukuri selama di Bali.

♥♥♥

Setelah kami selesai berlibur di Bali, kami memutuskan


untuk kembali ke Pekalongan dengan perjalanan yang begitu
lamanya dan membuat aku bosan kembali seperti pada saat awal
102
perjalanan menuju ke Bali. Di dalam perjalanan aku memutuskan
untuk tidur saja. Rasanya seperti baru saja kemarin berangkat,
namun waktu berjalan begitu cepat.

Setelah sampai di Pekalongan kami sekeluarga memutuskan


untuk makan karena kita merasa sangat lapar.

♥♥♥

“Bepergian dengan ditemani orang orang yang kita cintai


adalah rumah yang bergerak”

103
PESONA PANTAI
Oleh. Saila Arzaqina

Hai, namaku Saila Arzaqina, teman - teman bisa memanggil


saya dengan sebutan Sela. Aku akan menceritakan best moment
yang menurutku tidak akan terlupakan karena untuk pertama
kalinya aku menyukai laut.

Kala itu ditahun 2018 tepatnya pada tanggal 23 Februari


aku berumur 13 tahun. Keluargaku berencana untuk berlibur ke
suatu tempat untuk bersenang - senang dan merehatkan pikiran.
Sebelumnya aku juga berlibur ke beberapa tempat bersama
keluarga dan kerabat dekat ke beberapa tempat diluar kota.
Awalnya aku tidak tahu akan berlibur kemana kali ini, keluarga juga
tidak memberi informasi yang pasti. Aku ikut saja, karena aku suka
berlibur apalagi bersama keluargaku.

♥♥♥

Satu hari sebelum aku berlibur, aku disibukkan dengan


mengemasi barang - barang yang akan aku bawa untuk berlibur. Aku
membawa beberapa barang seperti baju ganti, snack, peralatan
mandi dan barang lainnya. Tidak lupa juga membawa obat - obatan
yang nantinya ketika aku merasa mual aku bisa meminumnya.

Keesokan harinya aku terbangun lebih pagi, pastinya karena


perasaan berdebar ketika akan berlibur. Walaupun berangkat pada
malam hari, aku tidak sabar untuk cepat - cepat berangkat.

Pada malam harinya, aku dan keluarga berkumpul untuk


berangkat berlibur mengendarai satu mobil. Terburu - buru kami
memindahkan barang ke mobil satu persatu, sampai tidak ada
barang yang tertinggal satupun. Sebelum perjalanan tentunya kami
akan berdoa terlebih dahulu untuk keselamatan kami agar
terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.

104
Pukul 20.00 WIB kami memulai perjalanan menuju
Yogyakarta. Dalam perjalanan aku memakan beberapa snack yang
kubawa. Dan menikmati angin malam yang cukup dingin. Jendela
mobil kubuka agar aku bisa melihat pemandangan dimalam hari.

Sebelum sampai ditempat tujuan, beberapa kali kami


beristirahat sejenak untuk beribadah dan mengisi perut ke
restoran padang. Agak aneh rasanya karena aku belum pernah
memakan masakan padang. Karena yang aku rasa masakannya
hambar, entah itu karena tehnya atau lauknya.

Singkat cerita, sesampainya aku di Yogyakarta tepatnya di


Gunungkidul pada dini hari. Kami beberapa kali menemukan jalan
yang dirasa kurang mengenakan untuk dilewati. Jalannya belum
diaspal dan banyak sekali gundukan tanah sehingga akan
mempersulit jalan. Akibatnya, kami yang berada didalam mobil
keluar untuk mengurangi kesulitan.

♥♥♥

Sesampainya ditempat tujuan aku dan keluarga turun dari


mobil untuk berjalan kesisi pantai. Jaraknya tidak terlalu jauh
untuk berjalan dari parkiran kesisi pantai. Aku sangat senang,
melihat pemandangan nan indah, walaupun ini masih dalam
perjalanan ke arah pantai. Waktu aku dan keluargaku sampai
dipantai, aku membaca papan besar yang bertuliskan “Pantai
Indrayanti “.

Aku bersyukur karena aku tiba di pantai diwaktu dini hari.


Karena air laut masih surut, aku bisa melihat batu karang dibibir
pantai yang dilengkapi dengan beberapa hewan laut yang pertama
kali aku jumpai.

Indahnya pantai ini berhiaskan dengan pasir putih dan


dibatasi dengan bukit karang. Selain bermain dibibir pantai aku
juga menaiki bukit karang yang sangat curam. Terpeleset sedikit
saja akan melukai tubuhku, aku harus berjalan hati-hati agar tidak
terjadi hal buruk.
105
Dari bukit karang ini aku bisa melihat ke arah pantai dari
beberapa sisi. Indahnya alam ini dilengkapi dengan angin sepoi -
sepoi. Awalnya aku tidak suka pantai karena dalam pikiranku
terbelit ingatan bahwa pantai itu tempatnya para hewan - hewan
menyeramkan dan memiliki racun yang mematikan.

Akan tetapi dengan berlibur nya aku ke pantai Indrayanti,


pikiranku tentang pantai yang menyeramkan hilang begitu saja.
Untuk pertama kalinya aku menyukai pantai, ternyata pantai tidak
semenyeramkan itu. Selain banyak misteri yang tersembunyi di
dalamnya, pantai juga memiliki keindahan sehingga dapat menarik
wisatawan asing.

♥♥♥

“Perubahan tidak akan hadir tanpa mencoba hal hal dalam


senangnya dunia”

106
KEBAHAGIAAN.
Oleh. Shaluna

Empat tahun yang lalu aku mendapatkan informasi dari


salah satu siaran televisi yang memberitahukan bahwa ada acara
giveaway di program televisi tersebut melalui media sosial dengan
syarat harus like, share, komen dan membuat sebuah video dengan
tema pesta ulang tahun, dengan menandai media sosial program
tersebut.

Lalu dengan rasa penasaran-Ku, aku mencoba mengikuti


acara tersebut. Dengan mengikuti syarat yang sudah tertera di
program itu.

Selang tiga hari berlalu ketika langit bersinar di temani


oleh sang baskara yang menyinari bumi, memberikan ku sebuah
kejutaan yang tak terduga.

Sebuah hadiah dari salah satu acara yang tidak pernah aku
duga, bahwa aku menjadi salah satu pemenang giveaway tersebut.
Hadiah itu aku dapatkan dari salah satu media sosial program
televisi yang mengadakan giveaway.

♥♥♥

Pada saat pengumuman, tanpa di duga nama ku terpilih


menjadi pemenang. Untuk memastikannya lagi, aku langsung
menghubungi pihak yang bersangkutan. Beberapa menit kemudian
pihak tersebut merespon dengan baik dan benar. Dengan spontan
aku berteriak kegirangan karena ini benar - benar membuat ku
takjub.

"Kenapa sih, kamu teriak - teriak sendiri?", ucap Kakakku


yang baru saja memasuki rumah.

"Seneng banget lah, karena namaku terpilih menjadi salah


satu pemenang giveaway, aduh duh senangnya," ucapku dengan
sangat antusias dan rasa haru.

107
♥♥♥

Tujuh hari berlalu, hadiah yang aku tunggu - tunggu datang,


aku dan Kakakku berencana pergi ke suatu mall dengan
menggunakan taksi online, setelah sampai di lokasi tujuan aku lupa
untuk mengabadikan moment dengan bersua foto. Kemudian aku
dan kakakku memilih berbelanja makanan ringan dan kebutuhan
rumah.

"Tujuan kita selanjutnya kira – kira kemana ya?." ucapku


menimang - nimang keputusan sambil memegangi dagu.

“Gimana kalau ke tokoh aksesoris aja, siapa tahu mau cari


barang lain." usul Kakaku yang berada di belakang.

"Boleh, ayo kita kesana." ucapku.

Lalu aku dan kakakku memesan ojol untuk menuju ke tokoh


aksesoris. Sesampainya disana aku membeli pernak-pernik di tokoh
aksesoris itu, sedangkan kakakku lebih memilih membeli sebuah
sepatu.

Setibanya di rumah, adikku yang sudah menunggu di depan


pintu tiba-tiba bertanya “Dari mana kalian?" ucap sang adik.

"Habis jalan-jalan dong," balasku dengan wajah yang


berseri-seri.

Lalu aku masuk ke dalam rumah, kebetulan mereka masih


berkumpul di ruang tengah yang asik menonton TV langsung
mendekati ku dengan keheranan melihat beberapa belanjaan yang
aku bawa.

"Luna, kamu belanja sebanyak ini, dapat uang dari mana?"


Tanya mereka

Dengan santai aku menjawab “Dapat dari giveaway dong."


lalu aku menaruh dan membagikan belanjaan tersebut pada orang-
orang yang berada di dalam rumah.

108
Mereka masih bingung dengan jawaban Luna, mereka
kembali bertanya kepadanya "mang giveaway apaan sih, emang
ada?."

"Ada dong, bentar biar aku jelaskan, aku dapat giveaway ini
dari salah satu program televisi." Ucapku dengan nada yang sedikit
mengejek.

Mereka Menikmati makanan yang aku beli dari


supermarket, senyum bahagia tercetak dari bibirku.

Aku sambil menatap dan berfikir hal sekecil itu bisa


membuat orang disekitarku tersenyum dan bahagia dengan apa
yang saya berikan meskipun bukan dari uang saya sendiri.

♥♥♥

“Hidup itu penuh kejutan, tidak bisa menduganya, dan sebuah


kebahagiaan itu bisa di dapatkan melalui hal-hal yang
sederhana, jika kamu mau terus mencoba dan berusaha tanpa
menyerah sampai memperoleh hasil yang memuaskan untuk diri
sendiri dan orang yang ada di dekat kita.”

109
ENAM BELAS
Oleh. Siti Rohmatun Hasanah

Halo! Perkenalkan namaku Hasna. Aku mempunyai banyak


momen terbaik dalam hidupku, dan sekarang aku akan
menceritakan salah satu momen terbaik itu. Cerita ini aku alami
pada saat hari ulang tahunku tahun lalu, yuk baca ceritaku!

Pada hari itu tanggal 11 Mei 2022 aku terbangun dari


tidurku pada pagi hari, tepatnya pukul 05.30 aku membuka mata.

Setelah itu aku membaca doa bangun tidur dan bergegas


untuk melaksanakan ibadah Sholat Subuh. Setelah selesai
melaksanakan Sholat Subuh, aku segera menuju ke meja makan di
rumahku, karena perutku ini sudah merasa sangat lapar.

Setibanya di meja makan, seperti ada yang aneh dan tidak


seperti biasanya. Di meja makan itu, terletak sebuah nasi kuning
yang berbentuk seperti kue ulang tahun. Nasi kuning tersebut
dihiasai oleh telur, tempe kering, abon, dan ayam. Dan juga ada
beberapa sayuran seperti mentimun, seledri, dan cabai merah di
tengahnya yang diibaratkan seperti lilin. Dan yang membuat nasi
kuning itu berbeda yaitu ada telur yang merangkai sebuah angka
"16" yang terletak di bawah cabai merah tersebut.

Setelah beberapa detik aku memandangi nasi kuning


tersebut, Ibuku tiba-tiba datang entah darimana. Beliau
memelukku dan berkata "Selamat ulang tahun".

Aku pun terharu dan menangis di pelukannya. Lalu Beliau


mulai mendoakan dengan berbagai kata yang berisi harapan
untukku, dan dilanjutkan dengan mencium kedua pipi dan keningku.
Dan aku pun segera memakan nasi kuning itu karena lapar.

Kemudian aku pun bergegas mandi dan berangkat ke


sekolah. Karena pagi itu aku harus menunaikan kewajiban ku untuk
menuntun ilmu demi masa depan.

110
♥♥♥

Setibanya di sekolah, aku mengikuti pembelajaran seperti


biasanya. Pada saat pertengahan jam pembelajaran dan kebetulan
sedang tidak ada guru, aku dipanggil temanku dari kelas lain dan
aku segera keluar kelas. Ternyata ada 2 orang temanku yang
bernama Alna dan Verda, mereka memberiku totebag yang
ternyata berisi sebuah hadiah. Mereka memberiku boneka sapi
yang sangat lucu. Boneka sapi yang berwarna hitam dan putih
dengan dua bola mata yang berbinar. Aku pun sangat senang dan
segera mengambil foto bersama mereka dan tidak lupa dengan
membawa boneka sapi tersebut. Sontak dengan kesenanganku, aku
langsung memberi nama untuk boneka sapi ku, nama Moowy yang
pada saat itu aku pikirkan. Lucu, aku sangat bahagia.

Setelah pulang sekolah, setibanya di rumah, Ibuku


menyuruhku membuka kulkas. Betapa terkejutnya aku, ternyata
disitu ada sebuah kue ulang tahun dan satu batang cokelat
Silverqueen. Ternyata itu adalah hadiah dari Kakakku. Segera aku
mengambil kue ulang tahun itu dan menyalakan lilin. Sebelum aku
meniup lilin, aku berdoa untuk harapan diriku sendiri yang
menginjak umur 16 tahun itu. Setelah itu aku meniup lilin dan
memakan kue tersebut bersama keluargaku.

Betapa bahagianya aku pada saat itu, haru dan tawa


menghiasi hari – hari ku pada sat itu. Tak terasa umurku semakin
bertambah, aku yang dulu adalah anak kecil yang selalu merengek
demi sebuah mainan kini sudah menjadi anak yang sudah akan
menginjak remaja. Dimana pada usia tersebut semua lika – liku
kehidupan akan segara terlihat dalam hari – hariku.

Moment Enam Belas, akan menghiasi kehidupanku selama


ini, akan selalu aku ingat masa – masa itu. Masa dimana aku bisa
merayakan ulang tahun bersama keluarga dan teman – teman ku.

♥♥♥

111
“jangan malu mengabadikan suatu moment yang tak akan bisa
terulang kembali.”

112
BELAJAR DARI PENGALAMAN
Oleh : Syihabud Din

Hai teman-teman..

Perkenalkan nama saya Syihabud Din, dari kelas XII IPS 1.


Alamat rumah saya di Dukuh Buntek, Desa Rowoyoso, Kecamatan
Wonokerto. Saya adalah salah satu siswa yang aktif dalam
berbagai kegiatan di sekolah, khususnya pramuka dan voli. Pada
saat pertama kali masuk sekolah di SMA N 1 Wiradesa. Saya
hanyalah siswa biasa yang meliliki sifat pemalu, penakut, bahkan
cenderung pendiam.

Suatu saat saya memutuskan untuk bergabung dengan


ekstrakulikuler voli karena voli menjadi olahraga yang saya sukai.
Tak hanya itu, saya bersama beberapa teman saya pun bergabung
dengan organisasi pramuka, yang mana hal tersebut berawal dari
jebakan kakak kelas yang kebetulan teman satu desa saya. Masuk
tanpa keinginan sendiri, itu menjadi sebuah hal yang tidak saya
sukai. Namun nasi sudah menjadi bubur, mau bagaimana lagi? Kita
pun berusaha untuk menjalaninya dengan baik. Beberapa proses
sudah saya lalui, banyak pertemuan yang diagendakan untuk
berkumpul satu sama lainnya, untuk tujuan saling mengenal sesama
anggota organisasi. Tak berselang lama pada saat itu saya terpilih
menjadi wakil pradana (wakil ketua), dari situ saya harus berusaha
untuk bisa menghilangkan sifat pemalu, penakut, dan egois saya
agar bisa memimpin organisasi pramuka ini. Karena pada dasarnya
saya tidak pernah memiliki pengalaman sebagai seorang ketua
dalam organisasi apa pun.

♥♥♥

Satu tahun berlalu dan saya naik kelas 11, sedikit demi
sedikit saya belajar dari apa yang telah di ajarkan oleh kakak kelas
mengenai kinerja di organisasi pramuka. Tiba juga waktunya
pemilihan Pradana (ketua). Dan terpilihlah saya sebagai Pradana
(ketua) masa bakti 2022-2023, di situlah awal dari semuanya.
113
Kemunduran proses serah terima jabatan sangat lama antara
pengurus 2021-2022 ke pengurusan saya 2022-2023.
Kepengurusan saya hanya mempunyai waktu kurang lebih 4-5 bulan
untuk menyelesaikan semua program kerja yang kita buat dan
tentunya juga mengikuti event perlombaan yang ada, apalagi bisa
dibilang tahun kepengurusan saya adalah tahun dimana semua
kegiatan berjalan dengan lancar kembali setelah sekian lama
terjerat kasus covid, sehingga saya merasa kesulitan akan keadaan
tersebut, karena saya dituntut untuk dapat menjalankan program
kerja yang banyak yang tidak terlaksana pada periode kemarin.

Banyak sekali kejadian diluar perkiraan saya, banyak jadwal


kegiatan yang mengalami kemunduran di karenakan tidak adanya
dana yang cukup. Jangan lupakan jadwal latihan voli yang selalu
padat karena untuk persiapan popda. Banyak kalimat remeh, hingga
dari teman dan guru yang saya terima. Hal itu membuat saya ingin
menyerah saja. Namun saya tetep berusaha menjalaninya dengan
baik, sampai akhirnya semua program kerja sudah selesai dan masa
bakti kepengurusan 2022-2023 sudah berakhir.

♥♥♥

Dari pengalaman-pengalaman tersebut saya belajar banyak


hal, dimulai dari mengikuti even lomba pramuka ataupun voli dimana
saya bisa menjadi orang yang lebih percaya diri, berani bicara di
depan umum, belajar banyak ilmu lain yang belum pernah saya
tau,dan memiliki banyak kenalan teman baru. Dan dari banyaknya
masalah itupun mental saya terbentuk, saya lebih paham bagaimana
cara mengatasi suatu hal diluar prediksi saya. Hingga saya berubah
jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal-hal itupun akan selalu saya
ingat di setiap proses pendewasaan ini. Mungkin hal-hal yang kita
kira tidak baik dan tidak sesuai dengan keinginan kita, justru malah
jadi hal yang berpengaruh penting dalam proses perubahan hidup
kita menjadi lebih baik. Maka belajarlah dari pengalaman, karna
pengalaman adalah salah satu guru terbaik dalam kehidupan.

♥♥♥
114
“Pendewasaan ditemani sejuta pengalaman adalah investasi
masa depan”

115
MY EXPERIENCE OF LOSING WIGHT
Oleh. Tegar Putra Dewantara

Pengalaman saya pada waktu itu adalah dimana saya bisa


menurun kan berat badan saya dari berat badan 92-75 kg, tahun
2020 waktu saya masih kelas 3 SMP saya memiliki berat badan 92
kg, waktu itu saya sama sekali tidak memikirkan kesehatan saya
seperti memiliki pola makan yang tidak teratur, dan membiarkan
berat badan yang hampir bisa di katakan obesitas. Dan saat itu
saya mengikuti sebuah latihan sepak bola di lapangan Mataram
kota Pekalongan, dan puji syukur saya bisa turun 2 kg yaitu menjadi
90kg. Seiring berjalannya waktu saya mulai joging tipis-tipis
hingga dapat menurunkan berat badan hingga 5kg yaitu menjadi 85
kg dan saya merasa senang dengan hasil yang saya dapat walaupun
sedikit. Setelah itu saya sudah tidak pernah berolahraga tetapi
berat badan saya masih sama tidak ada perubahan sedikit pun.

♥♥♥

Pada bulan Maret 2022 saya mengikuti seleksi paskibraka


tingkat kabupaten di SMA Negeri 1 wiradesa yang pada waktu itu
berat badan saya masih 85 tetapi saya di beri kesempatan untuk
mengikuti seleksi pusat dengan adanya saya di pilih menjadi
CAPASKA (calon paskibraka) tahun 2022 di sekolah. Akhirnya pun
saya harus mengikuti latihan sesuai target yang harus di lakukan
ketika seleksi nanti, seperti push up, sit up, dan lari. Itu saya
lakukan terus agar saya bisa lolos di pusat dan menjadi paskibraka
indonesia. Akhirnya pun berat badan saya turun 3 kg yaitu menjadi
82kg.

Pada tanggal 21 Maret 2022 tiba lah saat nya saya harus
bertarung dengan perwakilan antar sekolah tetapi hasil tes yang
pertama saya sudah tidak di nyatakan lolos karena berat badan
saya yang waktu tes yaitu 81 kg (masih di katakan tidak ideal),
sehingga saya tidak bisa melanjutkan tes untuk tahap yang ke dua.
Dan disitulah saya kecewa karena mengetahui berita saya tidak

116
lolos mengikuti seleksi capaska tingkat pusat. Namun hal tersebut
tidak membuat semangat ku patah.

Pada bulan mei 2022 saya memulai rutinitas binsik bersama


teman saya, tetapi sampat break beberapa waktu lamanya karena
teman saya harus mengikuti bimbel di Semarang sehingga aku
sempat tidak melaukan rutinitas seperti biasanya.

Bulan Juli 2022 saya menemukan seseorang yang pernah


saya cintai dan dia bisa menerima saya apa adanya. Dia selalu
menemani saya berproses apapun itu, dan dia selalu sabar
menghadapi sifat saya. Pada bulan September 2022 saya mulai
merutinkan olahraga saya lagi yaitu lari-lari bersama teman saya.
Saya melakukan itu demi mengubah penampilan saya agar tidak
terlalu gemuk, dengan giat saya melakukan kegiatan dengan di
support oleh seseorang yang saya jumpai pada bulan Juli silam. Dia
terus mensupport dan mendukung atas usaha saya untuk
menurunkan berat badan, senang sekali rasanya menemukan
seseorang yang bisa menerima kita apa adanya bukan ada apanya.

♥♥♥

Akhirnya waktu bulan Oktober berat badan saya menjadi


75kg dengan usaha saya yang tidak sia-sia, dan support dari orang
tua serta orang yang menemani saya waktu itu. Tetapi saat ini
berat badan saya bertambah lagi, dengan demikian saya menaruh
best moment saya pada pengalaman ini karena menurut saya
moment ini merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat bagi saya.
Dengan hal ini, saya belajar untuk bisa konsisten dan bisa lebih
besemangat atas kegagalan yang sama terima. Jangan lupa juga
dengan bersykur atas apa yang sudah kita miliki dan kita dapatkan.

♥♥♥

“Teruslah bergerak dan berusaha,diam di tempat dan


menunggu itu tidak ada gunanya”

117
TWO SIDE
Oleh.Trias Viola Asmara

Hai aku Viola. Remaja yang kini mulai menginjak usia dewasa.

Dua hari sebelum peringatan Sumpah pemuda nanti usiaku


tepat 17 tahun. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, betapa
bersyukurnya aku memiliki kesempatan untuk terlahir di keluarga
yang kini bersamaku. Bagaimana tidak? mereka selalu mendukungku
dalam berbagai hal jadi tidak heran hal itu akan memudahkan ku
untuk sampai di tujuanku. Dorongan dan dukungan sangat
mempengaruhiku dalam menjalani proses yang kini sedang ku jalani
tidak terkecuali teman - teman ku.

Sedari kecil aku terbiasa diajarkan mandiri oleh Ibu dan


Ayahku. Beliau tidak memanjakanku walau aku adalah anak bungsu.
Oragtua ku mendidik anak - anaknya agar bisa berdiri di atas kaki
nya sendiri tanpa menopang kaki beliau. Ditambah lagi karna kedua
orang tuaku sibuk bekerja, kakak - kakaku juga masih disibukkan
dengan sekolah masing - masing kala itu. Mau tidak mau aku harus
bisa beradaptasi dengan kondisi saat itu. Betapa takutnya aku saat
Ibu melepas genggaman tangannya dari tangan mungilku ini, benar
Ibu melatihku untuk bisa beradaptasi dengan teman - temnanku di
sekolah. Bahkan orang tuaku sudah mempercayakan aku yang hanya
dititipkan di sekolah, tepatnya guru yang mengajar di sekolah
tersebut.

♥♥♥

Taman kanak kanak. Jujur saja aku sempat terbesit iri hati
dengan kebanyakan teman - temanku kala itu, yang ditemani oleh
orang tuanya sampai selesai. Namun aku harus memahami bahwa
orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya untuk aku dan kakakk ku,
hingga akhirnya aku yang masih anak TK terpaksa menerima dan
memahami kondisi tersebut.

118
Kehidupanku masa Sekolah Dasar berbeda dengan masa
remajaku, tidak terlalu memikirkan banyak hal ataupun ada beban
yang ku rasakan. Tidak pernah sedikitpun ku terbesit rasa malu
untu melakukan apa yang ingin ku lakukan. Diri ini sangat percaya
diri melakukan apapun yang aku mau. Hari - hari kulalui bersama
bapak dan sepeda motor dengan nomor polisi Kota Pekalongan
menuju Sekolah Dasar yang dipercayakan oleh beliau untukku
menuntut ilmu. Sekolahku cukup jauh, jadi saat dijalan aku
menikmati suasana pada saat itu dengan Bapakku sambil menikmati
pemandangan jalan. Dan yap tidak terasa waktu berjalan begitu
cepat. Hingga aku memasuki Sekolah Menengah Pertama.

Sisi lain dari diriku muncul, sifat dan sikap yang terlihat
jelas. Tiga hal yang berbeda yang pasti dimiliki tiap individu. Diriku
dapat dikategorikan sebagai pribadi yang memiliki sifat salah
satunya penuh dengan rasa khawatir atau cemas. Kepribadian ku
itu muncul saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Memasuki bangku SMP aku sangat senang sekali, berharap akan
ada pengalaman baru di sekolahku saat ini. Aku bertemu dengan
seseorang, yang aku pikir tidak akan lama berteman dengannya.

Beriringan dengan kegiatanku, tidak ku sangka masa


pubertas ku datang begitu cepat. Dari hal itu, tentu memberikan
aku banyak dampak pada kepribadian. Aku jadi cenderung
memikirkan penampilan dan perkataan orang terhadap apa yang ada
pada diriku. Lama kelamaan rasa itu mengubah pada kepercayaan
diriku.

Ditambah dengan adanya pandemi covid-19 membuat


keadaanku lebih memburuk dimana kondisi saat itu tidak boleh
kemana-mana hanya di rumah saja. Aku lama tidak bermain dengan
teman - teman, kegiatanku hanya di rumah, daring (kegiatan
sekolah yang dilakukan secara online) yang membuat lebih
memperburuk kondisiku yang tidak percaya diri ini. Jika keluar
rumah aku sangat malu, padahal tidak berbuat kesalahan ataupun
sesuatu yang memalukan.

119
♥♥♥

Memasuki kelas 2 SMP aku sangat akrab dengan seseorang


tadi yang ku kenal waktu kelas 1. Sampai memasuki Sekolah
Menengah Atas (SMA) aku masih satu kelas dengannya dan
bertemu dengan teman - teman hebat lainya. Mereka memahami
kepribadianku dan selalu mendorongku untuk percaya diri dengan
berbagi cara yang tidak bisa ku jelaskan satu persatu. Yang
kurasakan mereka mengubah kepribadianku dari yang dulunya
tidak percaya diri. Namun pada saat SMA aku mulai percaya diri
dengan apa yang aku lakukan seperti saat ini aku berani tampil
didepan banyak orang. Apalagi aku bertemu orang - orang baik dan
hebat yang menjadi pandanganku untuk memotivasi diri, sehingga
aku bisa melangkah lebih maju dan mendapatkan banyak
pengalaman tak terlupakan.

Aku senang bertemu orang - orang hebat seperti mereka.


Menurutku mereka sangat berpengaruh dalam hidupku. Mereka ini
membantuku dalam berbagai hal dan mensupport ku dengan
berbagai cara dan selalu ada serta mengingatkanku mana yang baik
dan tidak untuk ku.

♥♥♥

Di waktu itu…

Sabtu yang tidak begitu cerah, memberi ku kesan dan


moment tersendiri. Awan yang kala itu tidak bersama matahari
menghadirkan rasa sejuk di tubuhku. Rampingnya pepohonan dan
miringnya bangunan menemani perjalanan kami di hari itu. Tidak
lebih dari lima belas anak berangkat saat arah jarum jam berada
di angka tujuh. Sempat timbul rasa ketakutan akan perjalanan kami
saat itu. Destinasi tujuan kami dapat dikatakan cukup jauh, berada
di dataran tinggi yang terletak di dua wilayah Kabupaten
Wonosobo dan Banjarnegara. Ladang buah dan sayur mendominasi
pemandangan kami menuju desa negeri awan tersebut.

120
Merah mata ku memudarkan ketegangan begitu melihat
tugu bertuliskan “Dieng Banjarnegara.” Sontak Fadil, teman ku
berkata “good guys”.

Kami begitu senang, dan siapa sangka hanya bermodalkan


kami dapat mencapai puncak negeri awan itu.Tentu saja hari itu
menjadi hari yang tidak terlupakan olehku.

Aku sangat berterimakasih karena begitu banyak hal yang


kulakukan bersama mereka yang menurutku momen demi momen itu
tidak bisa kulakukan dengan orang lain seperti yang ku rasakan
saat berteman dengan mereka semua. Maka dari itu aku suka
mengabadikan momen - momen itu dengan mendokumentasikannya
lewat foto ataupun vidio.

Peran keluarga memang yang utama namun aku sendiri lebih


erat atau terbuka dengan teman. Nah, untuk mengubah diri kita
sebenarnya lingkungan sangat berpengaruh. Oleh karena itu kita
harus bisa mencari teman yang membawa kita ke hal- hal yang
positif.

♥♥♥

“Banggalah dengan siapa dirimu,dan jangan malu dengan cara


orang lain melihatmu”

121
JUNE WALKS UPSTAIRS
Oleh. Wahyuni Salsabilla

“Tidak bisa! Sungguh ini tidak bisa aku jalani”

ucapku beberapa tahun silam.Sebuah alasan dibalik kata tidak


bisaku ini. Rasanya mata ini sungguh berat menahan banyaknya
percikan air yang tak kunjung aku jatuhkan. Hati dan pikiran ku
sungguh berkecimbung disertai rasa dilema bagaikan angin yang
tidak tahu arah terbangnya. Berada pada posisi yang tidak bisa
terbayangkan, sungguh aku seperi terbawa ke dalam kehidupan
yang berbeda. Ketakutan akan hancurnya rencana yang telah aku
susun sejak awal Tahun 2018 silam terus menghantuiku. Kala itu
aku merasa bunggah hati bahkan tidak bisa menerima realita yang
telah tersaji saat itu.

♥♥♥

Juni, bulan yang masih menjadi pemenang dalam memory


ingatan aku. Bulan dimana diri ini mengganggap tidak becus menata
impian dan menata masa depan. Siang itu didepan layar laptop
dengan saksi kedua mata ku ini, begitu jelas menyaksikan hilangnya
nama panjang ku ini yang telah di berikan oleh kedua orangtua ku
dengan penuh doa “Wahyuni Salsabila” tidak terdaftar dalam calon
peserta didik di salah satu SMA Negeri di kota ku. Mata ku
menatap tajam layar itu sembari berdoa menunggu keajaiban yang
akan datang di siang hari itu. Waktu terus berjalan namun tak
kunjung terlihat namaku. Getaran handhphone di sudut meja
semakin membuat jantung ini berdetak layaknya lari lima putaran
lapangan.

“Bagaimana dek? Tidak merosotkan?” ucap ibuku dengan


nada riang gembira seolah bangga dengan anaknya yang akan
diterima si sekolah yang di impi – impikan.

122
Belum sempat aku menjawab, ibuku telah mengetahui apa
yang akan aku sampaikan kepada beliau, benar hal itu karena suara
dengkisan ku selepas menangis yang ternyata sampai di telinga Ibu.

Sudah pupus sekolah impian ibu dan ayahku. Siang itu juga
aku berusaha mendapatkan sekolah negeri dengan nilai ku yang
tidak bisa dibilang tinggi. Perlahan aku jelaskan hal itu kepada
ibuku melalui telephone genggam yang sedang menyala. Ketakutan
ku perlahan mulai reda ,benar saja ternyata ibuku menerima dan
mengakui sangat susah mendapatkan sekolah di kecamatan tempat
kami tinggal, tidak terdapat sekolah negeri ,hanya prestasi yang
dapat diharapkan. Iri rasanya dengan anak yang memiliki letak
wilayah yang dekat dengan sekolahan. Namun ibuku berusaha
menenangkanku dan menyarakankan agar mencari sekolah swasta
saja. Sontak aku terdiam ,bukan tidak mau hanya saja aku masih
tidak rela melepas sekolah impianku tersebut.

Makin terombang ambing saat mendapat saran dari salah


satu staff tata usaha di SMP ku agar aku mencoba mencari
kesempatan di kabupaten. Sekian lamanya berdiskusi melalui
telephone genggam, dengan mantap aku mengambil keputusan
untuk mendaftar di SMA N 1 Wiradesa. Wahh begitu gembiranya
diri ini melihat nama panjang ku terpampang dalam daftar calon
peserta didik baru, walau tidak di sekolah yang aku impikan.
Sungguh perasaaan haru muncul dan tentu saja aku tidak sabar
untuk melihat secara langsung sekolah yang terletak di jalan
pattimura tersebut. Hari terakhir telah di tutup dan yappp aku
lolos,ibu ayahku sangat mengapresiasi usahaku dan berantusias
sekali dengan sekolah baru ku ini.

Pagar abu - abu dengan nama sekolah pelangi yang memiliki


bangunan dengan warna dominan orange memberiku kesan dan
moment yang sungguh tidak menyesal untuk aku mendapatkan nya.

♥♥♥

123
Hari demi hari peristiwa yang seiring terjadi benar - benar
mengubah kehidupanku. Sempat aku merasakan culture shock, hal
itu aku jadikan bonus untuk adaptasi ku dan menambah wawasan
ku. Lagi - lagi tentang pola pikir, 1 ekor kucing di hadapanku yang
terus menggerong seolah tau aku sedang melamun memikirkan
sesuatu. Dibawah alam melamunku secara sadar aku
bertekad,harus bisa melepaskan kata “T idak bisaku” yang terucap
Juni lampau. Dengan itu memberi arti bahwa diriku harus
berkembang dan mengukir kebanggaan bukan mewarisi previllege
nama Lembaga Pendidikan.

Tujuan dan keinginan, dua hal yang sore itu menjadi mosi
dalam perdepatan di otak ku. Diriku mengatakan bahwa keinginan
dan tujuan adalah dua hal yang berbeda. Keinginan sama halnya
dengan impian yang belum tertata dan belum ter struktur. Berbeda
hal nya dengan tujuan yang memberikan arahan jalannya impian.
Tujuan berarti telah menstruktur apa yang akan di
capai,prediksi,dan bagaimana Langkah untuk mencapainya? Telah
sampai mana progresnya. Itu yang dinamakan tujuan. Dengan bekal
melamun itu lantas aku bangkit dan memulai mengukir kebanggaan
pada diri, bahwa tidak selamanya previllege Lembaga Pendidikan
mampu membawa kita dalam kesuksesan dan kebahagiaan.

Dua tahun berada dalam lingkungan yang tidak aku sangka


sebelumnya, memberikan pelajaran baru pula. Sungguh, itu dapat
saya rasakan. Support rekan - rekan kelas tidak bisa dianggap
remeh. Tentu saja aku sangat bersyukur berada dalam
multikarakter. Ragam karakter seseorang yang aku temui dalam
Lembaga Pendidikan itu memberikan pro dan kontra tersendiri.
Tinggal bagaimana aku menyikapi nya saja. MPK organisasi yang aku
ikuti sejak masuk SMA telah memberi ku banyak pembelajaran
bagaimana cara mengatur,mengikuti,mewakili dan memberiku
peluang masuk dalam beberapa event di sekolahan seperti event
besar Diesnatalies ke 42 SMA ku ini.

♥♥♥

124
Selendang merah,karpet merah ,semangat merah membuat
jantung ini Kembali berdetak sangat kencang. Badan membeku
layaknya berada dalam negeri atas awan. Dongkrakan suara hiels
yang aku kenakan sembari berjalan di atas karpet merah dengan
iringan narasi kebaya menambah aura sang wanita yang dapat
berjalan sendiri dan tidak mudah dipandang rendah. Sungguh aku
sedikit tidak menyangka saat nama Panjang ku di sebut dalam
kategori Mbak spatra 2023. Sontak badan, hati, dan ekspresi ku
berada di ambang shock danersyukur. Ingat betul tema pidato saat
itu yang aku sampaikan masih seputar “Peran Generasi Milenial
Dalam Perkembangan Pendidikan.” Moment hari itu di bawah terik
matahari tepat pada pukul 13.00 siang tidak bisa terhempaskan
begitu saja.

Berbagai progam unggulan sekolah yang dulu tidak aku


impikan justru kini memberiku banyak manfaat dalam berbagai hal
salah satu nya pengembangan diri. Tidak Cuma - cuma hal itu ku
sampaikan, kini aku jadi lebih memiliki ilmu dan manner dalam
praktik langsung. Hal itu ku dapatkan dari sekolah ini, mulai dari
organisasi, estrakulikuler dan beberapa progam yang di ikuti.

♥♥♥

Selain itu aku adalah anak yang terbuka tegas dan berani,
jadi tidak heran teman - teman ku menunjuk diriku sebagai ketua
kelas dan ketua sangga dalam kegiatan kemah blok.

Kegiatan 2 hari 3 malam itu tidak memberikan kesan Cuma


– Cuma, dengan berbagai huru hara problematika dan keceriaan
menyertai memberi sejarah perkembangan. Dari situlah di bawah
bintang berteman pepohonan yang rindang dan penampakan kelas
yang berjejer, aku kembali melamun. Meratapi mengapa aku dulu
mengatakan tidak bisa, pada realitanya sepanjang malam itu
kembali menyesal karna aku telah mengatakan “tidak bisa” pada
bulan Juni lampau.

125
Pembekalan dari sekolah tidak memberi alasan ku untuk
tidak mencari relasi dan pengalaman dari masyarakat. Berbagai
macam kegiatan luar sekolah aku ikuti dan aku ambil ilmu yang mana
aku tidak punya. Melongo bibir dan mataku saat melihat Mba Diana
memasang tenda manual dengan kemampuannya. Dari kejauhan aku
mendekatinya dan meminta untuk di ajari mendirikan tenda sendiri.
Dan yap aku bisa dengan itu! Sembari membeli minuman aku
mengatakan “kemampuan itu penting,namun pengalaman jauh lebih
penting di atas kemampuan”

“Mba-mba”

sefruit suara anak lelaki memanggil ku sembari mengejarku.

Dengan langsung aku menoleh dan mengatakan

“ada apa?kamu tidak dicari guru kamu?”

Terlihat dia Lelah sambil membawa bingkisan makanan ringan di


tangan nya. Dengan alasan itu aku duduk dan menyuruhnya untuk
duduk pula di kursi keramik putih depan ku kala itu. Lalu dia
mengatakan ketertarikan nya pada kegiatan yang aku lakukan
disekolahnya. Benar saat itu aku sedang melakukan penanaman di
salah satu Sekolah Menengah Pertama di kota ku. SMP N 8 Kota
Ppekalongan yang terletak di Kecamatan Pekalongan Utara.
Penanaman ini salah satu progam dari komunitas yang aku ikuti
yaitu Saka Kalpataru yang bergerak di bidang lingkungan hidup.

Dengan lugu ia mengeja papan namaku yang ternyata sedikit


terlihat karna tiupan angin,

”Mba Namanya w-wah….hih siapa mba “

Nampak semakin geram anak lelaki itu tidak bisa membaca sepucuk
nama depan yang terpampang di dada kananku.

“Wahyuni, ada apa ?” jawabku ,

”Mba dari sekolah mana “

126
Mataku langsung tertuju pada kedua bola anak lelaki itu sembari
senyum tipis - tipis.

“Dari SMA N 1 Wiradesa dek ,tau tidak? “

Anak lelaki itu Kembali menjawab dan ia turut bangga dengan nama
sekolahku.Tak sedikit pula beberapa tenaga kerja dan tenaga
pendidik mempertanyakan asal sekolah ku saat itu. Siapa yang
tidak senang dan haru saat memperkenalkan nama sekolahnya.
Dengan banyak nya pengalaman yang aku dapatkan, kini tidak akan
lagi aku sebut “tidak bisa”.

Sore hari dengan santapan mineral dan bingkisan depan


meja yang telah disiapkan pihak sekolah. Aku memperkenalkan asal
sekolah ku tercinta ini SMA Negeri 1 Wiradesa di depan hadapan
anak anak hebat dari SMA/SMK di kota ku. Kegiatan Anjangsana
dan sosialisasi aku manfaatkan untuk memperkenalkan sekolahku
ini. Uang transport dan sambutan yang telah mereka siapkan
membuatku begitu menekan diri agar tidak mengecewakan pihak
manapun. Kini tidak ada lagi penyesalan dalam diri lantaran tidak
masuk sekolah Impian.

♥♥♥

Perubahan tidak dapat dimiliki oleh orang orang yang bermimpi.


Mimpi tidak memberikan arah langkah namun tujuan hidup sudah
pasti memiliki mimpi yang di realisasi

♥♥♥

“Orang hebat tidak akan takut masuk lingkungan


baru.Cari,gali,pahami,telurusi,bermimpi,susun stretegi dan
berani realisasi!”

127
AWAL
Oleh. Zuhrial Haidar Ismail

Cerita momen terbaikku mungkin sedikit berbeda dari


orang lain. Karena aku sendiri justru tidak mengingat kejadian
terbaik di hidupku. Terdengar aneh memang, tetapi itulah yang
menjadikannya spesial. Kejadian itu terjadi di kota yang kita semua
kenal, Kota Pekalongan. Tetapi kejadiannya jauh sebelum masa
sekarang. Kita akan melompat sejenak jauh ke tujuh belas tahun
yang lalu.

Tujuh belas tahun yang lalu tepatnya 2006 tidak banyak


yang berbeda dari kota Pekalongan. Kala itu pun sudah banyak
rumah sakit yang berdiri di kota ini. Namun, ada 1 rumah sakit yang
baru saja didirikan sekitar tahun tahun itu, yaitu rumah sakit
Anugerah.

Disitulah cerita ini akan bermula.

Tidak ada yang berbeda di pagi hari di rumah sakit itu.


Hanya ada beberapa orang yang datang untuk dirawat ataupun
hanya sekadar menjenguk sanak saudara atau teman terdekatnya.
Tidak banyak memang, wajar saja karena rumah sakit itu tergolong
rumah sakit yang baru.

Diantara beberapa orang itu, ada sepasang suami istri yang


raut wajahnya nampak tengah khawatir sambil bergegas berjalan
ke arah lobi. Sang istri terlihat buncit perutnya, ia sedang dalam
fase hamil besar. Nampaknya hari ini adalah hari yang dinanti-
nanti, hari kelahiran. Setelah sang suami mendaftarkan ke lobi,
mereka bergegas menyusuri lorong rumah sakit untuk segera
menuju ke ruangan yang telah mereka pesan. Setelah beberapa
saat, tibalah mereka di ruangan pasien, ruangan itu nampak rapi
dengan kasur dan bantal motif khas rumah sakit serta beberapa
furnitur seperti meja di samping ranjang dan kursi sofa di pojok
ruangan yang terlihat masih baru. Setelah mereka berbicara
dengan dokter barulah mereka tahu bahwa kamar tersebut
128
ternyata baru, dan merekalah pasien pertama yang menempati
ruangan tersebut.

Sang istri langsung berbaring di ranjang sementara sang


suami duduk di sofa sambil keduanya menunggu dokter yang akan
datang untuk memberitahu jadwal persalinan.

♥♥♥

Beberapa saat kemudian datanglah dokter yang akan


bertanggung jawab akan persalinan tersebut. Tetapi saat
berbicara dengan sang dokter, anehnya kedua suami istri ini
terlihat seperti sudah mengenal dan familiar dengan dokter
tersebut. Rupanya ini bukan kali pertama sang istri melahirkan, di
persalinan yang sebelumnya dokter inilah yang melakukan operasi
kepada keluarga tersebut. Dari percakapan mereka dengan dokter
ternyata diketahui bahwa mereka sebenarnya tidak menyangka
sang istri akan mengandung anak secepat ini, mereka memang
merencanakan anak kedua tetapi tidak dalam waktu dekat. Setelah
mereka berbincang, akhirnya ditentukan persalinan akan dimulai
pada siang hari jam 11.

Beberapa jam berlalu, datanglah waktunya. Sang istri


dibawa ke ruang operasi untuk melahirkan sang bayi. Ya, setelah
kelahiran anak pertama mereka yang juga operasi cesar, kedua
pasangan tersebut memutuskan untuk melahirkan anak kedua
mereka dengan cara yang sama pula. Segera setelah sang istri
dibawa ke ruang operasi, dokter pun menyusul masuk dan pintu
ditutup, sang suami hanya bisa terduduk di luar sembari menunggu.

Tidak ada masalah yang berarti pada awal persalinan, semua


berjalan lancar hingga setelah mereka selesai membedah perut
sang ibu, terlihat bahwa posisi sang bayi sungsang. Untung saja
persalinan dilakukan secara cesar, karena apabila dilakukan secara
normal maka kemungkinan akan berbahaya untuk keselamatan si
bayi.

♥♥♥
129
Setelah itu persalinan berjalan lancar, dan setelah
beberapa jam yang penuh fokus dan melelahkan, akhirnya lahirlah
dengan selamat seorang anak laki laki. Ia yang sebelumnya tidak
disangka sangka kedatangannya oleh kedua orang tuanya sekarang
disambut haru dan bahagia oleh keduanya di dunia. Ia adalah aku
sendiri, Zuhrial Haidar Ismail.

♥♥♥

“Setiap kelahiran diawali dengan proses yang menyakitkan,dan


setelahnya ada keindahan.Seperti Pelangi yang muncul setelah
badai hujan pergi.”

130
INI KAMI

Semua cerita akan tamat di pucuk kertas, segala kenangan


madu dan empedu turut menyelimuti buku ini. Kehangatan dalam
bercerita, mengutip ilmu dan riuh suara canda tawa begitu terasa.
Kelas yang berada di awal jurusan sosial ini menemani langkah -
langkah kecil tiga puluh enam siswa dalam rumpun kekeluargaan.
Benar adanya karakter yang berbeda seringkali menciptakan
suasana penuh dengan pro dan kontra. Suka dan duka sudah biasa
menjadi santapan di tiap hari nya.

Senin hingga jumat, hari anak - anak hebat mengukir


kenangan.Tak hanya kenangan manis, moment tak menyenangkan
pun turut hadir melengkapi kelas kami. Diawal menempati kelas
kami terhalang oleh pandemic covid dengan durasi satu tahun
lamanya. Hal ini yang menjadikan waktu beradaptasi kita sedikit
terhambat. Adaptasi kelas kami dimulai sejak pertengahan kelas
sepuluh, karakter dari sekolah sebelumnya masih mendominasi.
Lambat laun kelas kami mulai menyatu sejak sering diadakan
kegiatan seperti agenda bakar - bakar dan buka bersama. Walau
tidak semua anak dapat berpartisipasi, setidaknya terdapat celah
penysuaian.

Classmetting turut menyumbang alat penghubung


komunikasi kami. Kini kelas yang terletak di antara jurusan ilmu
sosial dan imu sains memiliki kalimat penyatu yaitu “kelas tersolid
,terkece”. Bahkan tidak sedikit guru memuji kelas kami yang dihuni
dua puluh dua putri dan empat belas putra sebagai kelas ter asik,
seru, keren, dan mudah diajak berinteraksi.

Kami tidak menyebut kelas kami IPS 1 sebagai kelas


unggulan, namun prestasi telah menjawab bagaimana kelas kami
berkarya. Beberapa penghargaan dan kejuaraan di seiap kegiatan
sekolah telah kami borong. Bidang olahraga seperti futsal dan
volley memberi power kelas kami, yang di isi dengan siswa bernama
Gusti, Irghi, fadlil, Syihabudin, Danu, Faizatul, Shaluna, Achmadah
dan Besta.
131
Beralih sedikit ke dalam bidang seni, team Tarik suara kelas
kami juga mendapatkan juara dan berkesempatan tampil di acara
besar diesnatalis SMA Negeri 1 Wiradesa ke 42 dengan anggota
Viola, Marisa, Nazwa, Saila, Elza, Bagaskara, Muammar, dan Tegar.
Baik Diesnatalis maupun Peringatan Hari Besar Nasional. Selain itu
seni tari tradisional pun membawa ketertarikan dari kelas kami,
Diska menjadi pokok dari kelas kami yang selalu membawakan
tarian gtradisional yang sangat indah. Selain Diska teman lain pun
ikut serta untuk menari bersama seperti Elza, Meiza, Indah, dan
Viola.

Sastra dengan predikat Duta literasi juga di ambil oleh


kelas kami, Zurial dan Meiza. Tidak hanya itu, kategori Mba spatra
dan runner up Mas spatra juga di borong kelas kami, Wahyuni dan
Danu.

Beragam karakter mewarnai kelas kami. Ada yang berlagak


bak panglima, ia adalah Tegar. Kutu buku si Achmadah, si paling
dewasa Bunda Liliana. Sebutan bunda sering kami sebut karna
Liliana memanglah memiliki aura keibuan terhadap kami semua.
Yang sering dispen Besta dan Gusti. Besta ini adalah manusia kupu
- kupu, tiada hari tanpanya untuk tidak membahas hewan
kecintaannya.

Karakter mas yanto cenderung tampil apa adanya, semaunya


dan sedikit aneh. Fadil, Irghi, dan Danu juga memiliki julukan
sebagai si paling bola. Shaluna dan Apriliana si paling pendiam,
namun aslinya mereka memiliki sisi extrovert bagi teman
terdekatnya. Andini, Arin, dan Diana memiliki karakter yang kalem
dan ayem tentrem. Tidak lengkap rasanya bila tidak ada yang
memiliki karakter emosian dan bisa mencairkan suasana, anak
tersebut cenderung rame, dia bernama Indah. Entahlah dia selalu
saja gampang tersulut emosi namun dalam tanda wajar. Lawan
karakter dari emosian, adalah karakter tenang, damai, dan
penyabar, seperti itulah karaker yang dimiliki Viola .

132
Tak berhenti sampai di situ, Fadil si anak jahil sangat cocok
bersama rekan dekatnya yaitu Gusti yang turut meramaikan
suasana. Bagas anak kocak yang manutan kalau dalam Bahasa kami.
Cowo kalem di pegang oleh Muammar, dan Hikmal. Berlawanan dari
anak yang paling apapun tentang motor di pegang oleh Rafif.

Adapula anak yang suka nimbrung namun tidak mau ikut


campur, haha anaknya memiliki kembaran di kelas lain, siapa lagi
kalua bukan Jalu.

Saila si anak manis dan kalem dan Hendri si cowo cool yang
menjadi pacar Saila. Yang terakhir adalah si anak yang kutu buku
dengan pelajaran Maematika di duduki oleh Desi. Dan masih
terdapat karakter lain yang memberi warna bagi kelas kami.

Dari kami, anak - anak IPS 1, merasa tidak malu dengan


jurusan ilmu sosial yang biasa mendapat perspektif sebagai
kumpulan anak santuy. Pada realitanya kami seperti menjadi anak
IPA, karna lintas minat yang berbeda dari kelas lain yaitu Kimia.
Mapel tersebut menjadi mapel yang sangat di hindari oleh anak –
anak IPS. Semenjak saat itu kelas kami diberi julukan sebagai IPA
6.

Berbagai moment kenangan ini akan menjadi fiksi beberapa


tahun mendatang. Hanya buku ini yang dapat menjawab arti
kehilangan dan perpisahan. Sampai jumpa kawan, sampai bertemu
di jalan kesukesan kita masing – masing.

133
HALAMAN LAMPIRAN FOTO IPS 1

134
HALAMAN COVER BELAKANG

135

Anda mungkin juga menyukai