A. Standar Kompetensi 3
Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca
B. Kompetensi Dasar 3.3
Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat
atau kailamat selanjutnya. Ditandai dengan /, tanda koma, titik dua:, titik koma;
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Jeda akhir merupakan jeda yang perhentiannya agak lama dibandingkan dengan jeda
PANCASILA
1.
2.
3.
4.
Soal!!
1. Bentuklah kelompok, kemudian diskusikan dari kedua teks perangkat upacara tersebut
kemudian berilah tanda penjedaan!
2. Kemudian masing-masing kelompok membacakan kedepan hasil dikusinya, kelompok
lain menilai tentang:
N
o
Nama kelompok
Intonasi(40)
Lafal
(20)
Kelancaran(20)
Pernapasan(20)
jumlah
A Standar Kompetensi 4
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi
B Kompetensi Dasar 4.1
Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan
dan bahasa yang baik dan benar
Materi Pembelajaran
Pokok-pokok dalam menulis pengalaman pribadi
Pengalaman adalah suatu kejadian atau peristiwa yang pernah kita lalui, pengalaman
merupakan guru yang paling berharga karena kita di waktu yang akan dating belum tentu
kejadian atau peristiwa akan terulang kembali. Ada beberapa pokok-pokok dalam
menuliskan pengalaman diantaranya:
Menentukan tema, tema dalah pkok permasalahan dalam sebuah cerita
Rumus 5W+ 1H (apa, dimana, kapan, siapa,mengapa, bagaimana)
Latar atau setting terbagi atas tiga:
Latar tempat yaitu dimana tempat terjadi sebuah peristiwa tersebut. Misalnya: di
desa, kota, dipantai dll.
Latar waktu yaitu kapan peristiwa itu terjadi, misalnya di pagi hari, minggu lalu,
hari ini dll.
Latar suasana yaitu bagaimana suasana yang ada dalam cerita tersebut sedih,
sening, terharu, kecewa, dll.
Buku harian adalah buku catatan harian yang berisicurahan perasaan atau peristiwaperistiwa pribadi. Setiap hari kalian mengalami peristiwa atau pengalaman yang sangat istimewa
dan sayang untuk dilupakan. Untuk itu, sebaiknya ditulis dalam buku harian.Selama satu hari,
sejak kamu bangun pagi hingga tidur lagi, pasti banyak pengalaman atau kejadian yang kamu
alami. Pengalaman atau kejadian yang kamu alami tersebut beragam, dapat menggembirakan,
mengharukan, mengecewakan, menggelikan, atau membosankan. Kejadian-kejadian yang kamu
alami tersebut dapat kamu tulis dalam buku harian. Jika kamu menulis buku harian, cantumkan
hal-hal berikut:
1. Tempat.
2. Waktu.
3. Peristiwa.
4. Perasaan yang dialami.
Menggunakan bahasa yang ekspresif, bahasa ekspresif adalah bahasa yang mengandung
nilai rasa keindahan, atau berupa gambaran perasaan seseorang. Misalnya kalimat
ekspresif: wah, betapa bahagianya aku ketika mendapat juara pertama di lomba itu.
Sedangkan kalimat non ekspresifnya yaitu: aku memenangkan lomba itu.
soal..!!
1. Perhatikan petikan pengalaman di bawah ini!
......................................................................................
Teman, aku menangis sedih, karena aku buta dan membuatku tidak percaya diri. Rasa rendah
diri terus menghantuiku. Aku takut, di Jakarta nanti tidak punya teman. Tapi, guru, teman-teman
dan keluargaku terus memompa semangatku. Didampingi ibu, aku berangkat ke Jakarta. Di
tempat karantina aku merasa tidak kerasan dan meminta Ibu untuk mengajakku pulang saja ke
rumah. Namun Ibuku dengan sabar terus menasihatiku. Teman, ternyata dugaanku selama ini
salah, keenam belas finalis lain selalu menghibur dan berkawan akrab denganku. Mereka tidak
memandang sebelah mata terhadap keadaanku yang buta. Aku semakin kerasan dan tumbuh rasa
percaya diriku. Aku juga semakin berani tampil di depan lensa kamera.
........................................................................................
Berdasarkan isinya petikan pengalaman pribadi di atas dapat digolongkan menjadi ...
a. Pengalaman mengharukan
b. Pengalaman menyedihkan
c. Pengalaman menyenangkan
d. Pengalaman menakutkan
serta
mengalami kebangkrutan. Rasanya begitu berat beban hidup yang menimpaku dan
keluargaku.
B. Hari pertama masuk sekolah baru rasanya memang sangat mendebarkan hati. Aku
mendapat tugas sebagai pengibar bendera pada acara MOS. Pada saat inilah mentalku
benar-benar teruji. Alhamdulillah, semua dapat kujalani dengan baik.
C. Malam minggu ini terasa hambar bagiku. Aku yang jauh dari rumah dan ditinggal
temanku pulang kampung merasa was-was menunggu kedatangan ayah dan ibu yang tak
kunjung datang.
D. Kemarau tahun ini benar-benar panjang. Setiap hari, baik pagi, siang, maupu malam,
masyarakat di sekitarku mengambil air yang ada di sebelah desaku. Meskipun berjarak tiga
kilo, mereka seperti tidak mengenal lelah demi mengambil air. Seandainya semua rakyat di
desaku mau beriuran untuk membuat saluran air artesis, mungkin kejadiannya tidak akan
demikian.
8. Senin, 23 November 2009
Aku bersama temnan-teman berkunjung ke Yayasan Penitipan Bayi dan Anak. Tempat
tersebut digunakan untuk menampung anak-anak yang tidak berayah dan beribu. Usia 0-5 tahun.
Saat itu, ada seorang gadis yang memiliki keterbatasan fisik. Kata petugas di tempat tersebut, dia
paling tua di tempat tersebut karena keterbatasan fisiknya, maka belum ada yang
mengadopsinya.
Selasa, 24 November 2009
Ibu mengajakku ke pasar. Dalam perjalanan tiba-tiba ada 4 orang menghentikan angkot kami.
Begitu masuk, mereka langsung merapat ke tempat duduk kami. Seketika aku dan ibu paham dan
langsung minta pada pak sopir untuk berhenti. Ups terlambat, mereka berhasil mengambil
dompet ibu.
Rabu, 25 November 2009
Hari ini hari yang paling kutunggu. Tanpa kuduga ayah dan ibu tidak memberikan apa-apa
padaku. Dari pagi hingga sore, tak ada yang enak untuk diajak bicara. Namun aku menjadi kaget
menjelang malam, di kebun belakang ternyata sudah ramai orang-orang. Ternyata ayah dan ibu
sengaja memberikan kejutan di hari ulang tahunku.
adalah
a. Aku bangun kesiangan, ibu marah-marah karena pekerjaan rutinku tidak kukerjakan
gara-gara aku nonton sepak bola.
b. Hari ini, Senin 25 Maret 2008, aku bangun kesiangan gara-gara menonton siaran
langsung Liga Italia dan itu membuat ibuku marah-marah karena pekerjaan rutinku tidak
kukerjakan.
c. Gara-gara aku nonton siaran sepak bola, aku bangun kesiangan dan ibuku lupa
membangunkan aku sehingga pekerjaan rutinku tidak kukerjakan, padahal biasanya aku
bangun pukul 05.00.
d. Gara-gara aku bangun kesiangan, ibuku membangunkan aku setelah pukul 07.00. Ini
karena tadi malam aku nonton siaran Liga Italia sampai larut malam.
Solo, 10 Mei 2015
10. Hari ini aku tidak masuk sekolah. Pagi tadi badanku panas sekali dan kepalaku seperti
berputar-putar. Ibu lalu membawaku kedokter. Kata dokter aku harus istirahat selama tiga
hari. Sedih ya rasanya!
Tulisa tersebut merupakan contoh penulisan
a. Kamus
b. Pengumuman
c. Pantun
d. Buku harian
A. StandarKompetensi 4
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi
B. Kompetensi Dasar 4.2
Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciricirisurat resmi:
1. Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2. Ada nomorsurat, lampiran, danperihal
Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
1.kepala pengumuman
2. badan pengumuman
Salam pembuka
Isi pengumuman
Kaki pengumuman
3. kaki pengumuman
Jenis-jenis dari pengumuman
Pengumuman resmi
Pengumuman pribadi
Menulis pengumuman dengan bahasa yang efektif
Bahasa yang efektif adalah bahasa kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik
dari ejaan maupun dari tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan
pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksud oleh penulis.
Fabel
Fabel adalah sebuahcerita rekaan yang semua tokohnya binatang. Tokoh-tokoh yang
berwujud binatang itu dikisahkan berprilaku seperti layaknya manusia. Salah satu fabel
Nilai-nilai tersebutlah yang harus dicari oleh mendengar ketika mendengarkan isi dongeng.
Nilai-nilai atau hal yang menarik dalam isi dongeng akan memberikan pesan positif sehingga bisa
memberikan nilai manfaat bagi pendengar/pembaca.
Penyihir Tua
Joseph Jacobs
Pada jaman dahulu kala, hiduplah dua orang anak gadis yang tinggal bersama ayah dan
ibunya. Ayah mereka tidak mempunyai pekerjaan, dan gadis-gadis tersebut ingin keluar dan
mencari pekerjaan agar dapat menghidupi orang tua mereka. Satu orang gadis itu ingin bekerja
menjadi pelayan, dan ibunya berkata bahwa dia mungkin bisa bekerja apabila dia menemukan
tempat untuk bekerja di kota. Akhirnya anak gadis tersebut berjalan ke kota untuk mulai mencari
tempat pekerjaan, tetapi di kota tersebut, tidak ada yang ingin mempekerjakan gadis seperti dia.
Gadis kecil itu kemudian berjalan lebih jauh sampai tiba di pedesaan, dan dia datang ke tempat
dimana disana ditemukan banyak sekali tungku pemanggang dan roti. Lalu roti tersebut berkata,
"Gadis kecil, gadis kecil, bawalah kami keluar. Kami telah memanggang selama tujuh tahun, dan
tidak ada orang yang pernah membawa kami keluar." Gadis tersebut lalu membawa keluar roti
tersebut, membaringkannya di tanah dan segera berjalan pergi kembali.
Hari itu sangat panas tetapi gadis ini tetap melanjutkan perjalanannya kemudian dia
bertemu dengan seekor sapi, dan sapi tersebut berkata, "Gadis kecil, gadis kecil, perahlah
susuku, perahlah susuku! Tujuh tahun saya telah menunggu dan tidak ada orang yang pernah
datang untuk memerahku." Gadis tersebut kemudian memerah susu sapi tersebut ke ember yang
ada didekatnya. Karena kehausan, dia meminum sedikit susu tersebut dan membiarkan sisanya
tetap di dalam ember. Kemudian gadis tersebut berjalan lebih jauh dan bertemu dengan sebuah
pohon apel, yang penuh dengan buah apel sehingga dahan-dahannya kelihatan banyak yang
patah, lalu pohon apel tersebut berkata, "Gadis kecil, gadis kecil, tolong guncangkan buahku,
dahan dan cabangku sudah patah karena terlalu berat." Lalu gadis itu berkata, "Tentu saja saya
akan membantumu, kamu terlihat sangat kasihan." Lalu dia mengguncangkan dahan pohon apel
tersebut sehingga buahnya lepas dari dahan pohon dan terjatuh ke tanah, lalu membiarkan buah
apel tersebut tergeletak di tanah.
Kemudian dia berjalan dan berjalan lagi hingga dia tiba di sebuah rumah. Rumah tersebut
di huni oleh seorang penyihir tua, dan penyihir ini berkeinginan untuk membawa gadis tersebut
ke rumahnya untuk dijadikan pelayan. Saat dia mendengar bahwa gadis tersebut memang
meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan, dia berkata akan mencobanya dan memberikan
upah yang pantas. Penyihir tua tersebut menyebutkan pekerjaan yang harus dilakukan. "Kamu
harus tetap memelihara agar rumah ini bersih dan rapih, menyapu lantai dan perapian; tetapi ada
satu hal yang jangan pernah kamu lakukan. Kamu jangan pernah melihat ke atas cerobong asap
rumah ini, karena sesuatu yang buruk akan menimpa kamu nantinya."
Gadis tersebut berjanji akan melakukan segala apa yang diperintahkan, tetapi pada suatu
pagi saat dia sedang membersihkan, dan wanita penyihir itu keluar rumah, dia menjadi lupa pada
apa yang dikatakan oleh penyihir tua dan melihat ke atas cerobong asap. Saat itu sebuah
bungkusan yang berisikan uang jatuh kepangkuannya. Hal ini terus berulang setiap kali gadis
tersebut menengok ke atas cerobong asap. Gadis tersebut begitu senangnya, dia mengambil
kantong-kantong uang tersebut dan segera pulang kerumahnya. Saat dia berjalan pulang ke
rumahnya, dia mendengar kedatangan penyihir tua yang datang mengejarnya. Gadis tersebut
kemudian berlari ke pohon apel dan berkata:
"Pohon apel, pohon apel, sembunyikan saya,
Sehingga penyihir tua tidak menemukan saya;
Jika dia menemukan saya, dia akan memungut tulangku,
Dan menguburku di bawah batu yang dingin." Pohon apel tersebut kemudian menyembunyikan
si gadis. Ketika penyihir tua datang dan berkata:
Tungku panggangan berkata, "Saya tidak punya ruangan kosong, tanyakan pada pembuat
roti," dan kemudian pembuat roti menyembunyikan gadis kecil itu di belakang tungku. Ketika
penyihir tua itu tiba dan melihat kesana-kemari, dia bertanya kepada pembuat roti:
"Pembuat roti milikku, pembuat roti milikku,
Apakah kamu melihat seorang gadis,
Dengan membawa banyak bungkusan,
Yang mengambil semua uang milikku?"
Pembuat roti itu berkata, "Lihat di dalam tungku" Penyihir itu masuk untuk melihatnya,
dan tungku panggangan itu berkata, "Masuklah dan lihat ke sudut yang paling dalam." Penyihir
tua itu melakukannya, dan ketika dia telah ada dalam tungku, tungku tersebut menutup pintunya,
hingga penyihir itu tertahan disana dalam waktu yang lama. Gadis itu kemudian pulang ke
rumahnya dengan kantongan yang penuh dengan uang, akhirnya menikah dengan orang yang
sangat kaya dan hidup bahagia setelahnya. Saudara dari gadis tersebut berpikir bahwa dia akan
pergi dan melakukan hal yang sama dengan gadis yang pertama tadi. Dia kemudian melakukan
perjalanan yang sama. Tetapi ketika dia bertemu dengan tungku panggangan, dan saat roti
berkata "Gadis kecil, gadis kecil, bawalah kami keluar.
Kami telah memanggang selama tujuh tahun, dan tidak ada orang yang pernah membawa
kami keluar." Gadis tersebut lalu berkata, "Tidak, saya tidak ingin jari-jari saya terbakar."
Kemudian dia berjalan dan bertemu dengan seekor sapi, dan sapi tersebut berkata, "Gadis kecil,
gadis kecil, perahlah susuku, perahlah susuku! Tujuh tahun saya telah menunggu dan tidak ada
orang yang pernah datang untuk memerahku." Tetapi gadis itu berkata, "Tidak, saya tidak sempat
memerah susumu, saya sedang terburu-buru," dan pergi secepatnya. Kemudian gadis tersebut
berjalan lebih jauh dan bertemu dengan sebuah pohon apel yang meminta bantuan agar gadis
tersebut membantu dia mengguncangkan buah-buahnya. "Saya tidak bisa, mungkin di hari lain."
Lalu dia berjalan sampai ke rumah penyihir tua itu. Kejadian yang sama dengan gadis pertama
dialami oleh gadis tersebut, dia juga melupakan apa yang dikatakan oleh penyihir tua dan saat
penyihir tua itu keluar rumah, dia melihat ke atas cerobong asap, dan kantong-kantong berisi
uangpun berjatuhan. Dia langsung berpikir bahwa dia dapat pergi dan lepas dari rumah itu, dan
ketika dia mencapai pohon apel, dia mendengar penyihir tersebut datang mengejarnya, dia lalu
berkata kepada pohon apel:
"Pohon apel, pohon apel, sembunyikan saya,
Sehingga penyihir tua tidak menemukan saya;
Jika dia menemukan saya, dia akan mematahkan tulangku,
Dan menguburku di bawah batu yang dingin."
Tetapi pohon apel tersebut hanya diam dan akhirnya gadis tersebut melanjutkan larinya.
Ketika penyihir tua datang dan berkata:
"Pohon milikku, pohon milikku,
Apakah kamu melihat seorang gadis,
Dengan membawa banyak bungkusan,
Yang mengambil semua uang milikku?
"Pohon apel tersebut berkata, "Ya, ibunda, dia pergi ke arah sana." Akhirnya penyihir tua
itu menemukan dan menangkap gadis tersebut, mengambil kembali uang yang telah diambil,
memukulnya dan mengirimkannya pulang ke orang tuanya.
b. Bagaimanakah alur dari dongeng diatas, apakah menggunakan alur maju, alur
mundur atau alur campuran? Beserta alasan
Bagaimana akhir cerita dari dongeng yang berjudul penyihir tua apakah
menyenangkan atau menyedihkan?
c. Siapasajakah tokoh atau pemain dari dongeng diatas? serta tuliskan watak atau
sifat dari masing-masing tokoh!
d. Apa pesan atau amanat yang dapat diambil dari dongeng penyihir tua?
e. Sudut pandang apa yang digunakan pengarang dalam dongeng diatas?
3. Catatlah point-point yang menarik dari dongeng diatas?
A. Standar Kompetensi 5
Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
B. Kompetensi Dasar 5.2
Menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan dengan situasi sekarang
Materi Pembelajaran
Pengertian dongeng
Dongeng adalah: sebuah cerita atau kisah rekaan dan biasanya merupakan kisah masa
lampau serta mengandung pesan atau petuah. Ada beberapa macam dongeng:
Fabel
Fabel adalah sebuahcerita rekaan yang semua tokohnya binatang. Tokoh-tokoh
yang berwujud binatang itu dikisahkan berprilaku seperti layaknya manusia.
Salah satu fabel yang cukup terkenal adalah si kancil yang cerdik.
Legenda
Legenda adalah: cerita rekaan yang dihubungkan dengan terjadinya suatu
tempat atau dengan kata lain kisah tentang asal usul terjadinya suatu tempat.
Sage (saga)
Sage adalah: sebuah cerita rekaan yang mengandung sejarah dan hidup dalam
masyarakat. Biasanya cerita itu dicampur dengan imaji atau fantasi
masyarakat.dengan kata lain sage atau saga merupakan cerita sejarah yang
Merelevansi
maksudnya
adalah:
kesesuian
isi
dongeng
dengan
kehidupan
sekarang.merelevansi merupakan mencari hubungan atau keterkaitan dari cerita dongeng dengan
kehidupan sekarang.
Menunjukkan Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang
Dari hal-hal yang menarik dari isi dongeng yang telah kita dengarkan dan pesan atau amanat yang
sudah kita buat, langkah berikutnya adalah membuat relevansi/hububgan isi dongeng dengan situasi
sekarang. Isi dongeng kita sandingkan dengan situasi atau kenyataan yang ada sekarang.
Rapunzel
Brothers Grimm
Pada suatu masa, hiduplah sepasang suami-istri yang sangat menginginkan kehadiran
seorang anak, tetapi belum mendapatkan anak seorangpun. Di belakang rumah mereka ada
sebuah jendela kecil yang mengarah ke sebuah taman indah yang di tutupi dengan tembok besar
dan tak seorangpun berani masuk ke dalam taman tersebut karena taman tersebut adalah milik
seorang penyihir yang sangat ditakuti.
Pada suatu ketika saat sang istri berdiri di jendelanya dan melihat ke taman, dia melihat
sebuah hamparan kebun yang penuh dengan bunga rampion yang terlihat begitu segar dan hijau
sehingga ia menginginkannya teramat sangat. Setelah beberapa hari, karena kecewa dan tahu
bahwa ia tidak akan mendapatkan rampion tersebut, ia menjadi sakit dan pucat. Suaminya
menjadi cemas dan bertanya, Ada apa istriku?. Ah jawab istrinya, jika saja saya bisa
mendapatkan rampion dari taman di sebelah rumah. Si suami yang begitu mencintai istrinya
berpikir, Apapun yang terjadi, saya harus membawakan rampion untuk istriku. Maka saat hari
menjelang malam, dia pun memanjat dinding taman, cepat-cepat mengambil rampion dan
membawanya ke istrinya. Istrinya kemudian membuat salad (sayuran) dan memakannya dengan
rasa senang. Istrinya sangat menyukai rampion itu sehingga ia meminta suaminya untuk
membawakan dia rampion tiga kali lebih banyak dari sebelumnya.
Suaminya sekali lagi harus masuk ke kebun. Dalam kegelapan malam, ia memanjat
dinding, dan saat itulah sang Suami dihinggapi rasa takut karena ia melihat si Penyihir telah
berdiri di depannya ."Kamu sungguh berani," katanya dengan marah, "masuk ke kebun saya dan
mencuri rampion saya? Kamu akan menderita karena itu!" "Ah," jawab si Pria malang ini,
"Ampunilah saya. Saya hanya melakukannya karena terpaksa. Istri saya melihat rampion Anda
dari jendela, dan memiliki keinginan untuk memakannya."
Kemudian si Penyihir yang menjadi sedikit reda amarahnya, berkata kepadanya, "Jika
benar seperti yang kamu katakan, saya akan memperbolehkan kamu untuk mengambil rampion
sebanyak yang kamu mau, dengan satu syarat, kamu harus memberikan saya anak yang
dilahirkan oleh istrimu nanti. Saya akan memperlakukan anak itu dengan baik, dan saya akan
berlaku bagaikan seorang ibu untuk anak itu". Pria malang yang ketakutan ini, menyetujui segala
persyaratan si Penyihir, dan ketika bayinya lahir, si Penyihir muncul, memberi nama Rapunzel
pada bayi itu, lalu membawanya pergi.
Rapunzel tumbuh menjadi anak yang sangat cantik. Ketika dia berusia dewasa, si
Penyihir mengurungnya di sebuah menara yang terletak di hutan, dan tidak memiliki tangga
ataupun pintu, kecuali sebuah jendela kecil. Ketika si Penyihir akan naik ke menara, dia akan
berdiri di bawah dan berkata:"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk
saya."Rapunzel yang memiliki rambut yang sangat panjang dan indah seperti benang emas,
ketika mendengar suara penyihir, dia akan melepaskan ikatan rambutnya, menggulungnya pada
sebuah kaitan di jendela, kemudian membiarkan rambutnya terulur turun ke bawah, dengan
begitu si Penyihir bisa naik ke atas menara.
Setelah satu-dua tahun tinggal di menara, seorang pangeran, berkuda menyusuri hutan dan tiba di
dekat menara. Saat itu sang Pangeran mendengarkan sebuah lagu yang begitu merdu sehingga
dia hanya bisa berdiri terdiam dan mendengarkan lagu tersebut. Lagu itu dinyanyikan oleh
Rapunzel yang dalam kesendiriannya melewatkan waktunya dengan menyanyikan lagu merdu.
Pangeran menjadi sangat ingin untuk naik ke atas menara, dan dia pun mencari pintu menara,
tetapi tidak ada satupun pintu yang dapat ditemukan olehnya. Dia lalu berkendara untuk pulang
ke rumah, tetapi nyanyian Rapunzel sangat menyentuh hatinya, karena itu, setiap hari ia pergi ke
hutan dan mendengarkannya. Suatu waktu, ia berdiri di belakang sebuah pohon, ia melihat si
Penyihir yang datang ke sana, dan dia pun mendengarkan penyihir tersebut berkata,
"Rapunzel,Rapunzel,Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."Kemudian Rapunzel
mengulurkan rambutnya turun, dan si Penyihir pun naik keatas. "Jika itu adalah cara untuk naik
ke atas, saya akan mencobanya nanti," katanya dalam hati, dan pada hari berikutnya, ketika hari
mulai
gelap,
ia
pergi
ke
menara
dan
berkata:
"Rapunzel,
Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya." Segera setelah Razunzel mengulurkan rambutnya,
sang Pangeran pun naik.
Pada awalnya Rapunzel sangat ketakutan ketika dia melihat seorang pria yang tidak
pernah dilihatnya, tetapi pangeran berbicara dengannya dengan halus layaknya seorang teman,
dan mengatakan bahwa hatinya tidak tenang apabila dia tidak melihat Rapunzel setelah
mendengarkan Rapunzel menyanyi. Kemudian Rapunzel pun kehilangan rasa takutnya, dan
ketika sang Pangeran bertanya apakah dia bersedia untuk menjadi suaminya, Rapunzel melihat
bahwa sang Pangeran yang muda dan tampan, dia pun berpikir,"Pangeran ini akan menjadi suami
saya dan akan mencintai saya melebihi cinta ibu angkat saya," Rapunzel pun mengiyakan sang
Pangeran, dan berkata,
"Aku rela untuk pergi bersama Anda, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk turun.
Bawakanlah saya sebuah gulungan sutra setiap kali Anda datang, dan aku akan menenun sebuah
tali dengan sutra tersebut, dan ketika tali tersebut siap, saya akan turun, dan Anda bisa membawa
saya ke istana Anda."Mereka berdua sepakat bahwa sang Pangeran akan datang kepadanya setiap
malam, karena si Penyihir tua selalu datang di siang hari. Si Penyihir tidak pernah mengetahui
apa pun tentang hal ini, sampai suatu saat, Rapunzel berkata kepadanya,"Katakan kepadaku,
bunda, mengapa saat saya menarik Anda naik, Anda jauh lebih berat dibandingkan sang
Pangeran?"
Dalam sekejap si Penyihir menjadi marah dan berkata "Ah! saya pikir saya telah
memisahkan kamu dengan dunia luar, namun kamu telah mengelabui saya!" Dalam
kemarahannya dia mencengkeram rambut Rapunzel yang panjang, melilitkannya pada tangan
kirinya, mengambil sebuah gunting, dan snip, snip, memotong rambut tersebut sehingga rambut
indah itu tergeletak di lantai. Dan dia pun dengan kejam membawa Rapunzel yang malang ke
sebuah gurun, di mana ia harus hidup dalam kesedihan dan kesengsaraan . Pada hari yang sama,
setelah mengusir Rapunzel, pada malam hari, si penyihir mengikat rambut yang ia potong
tadinya pada kaitan jendela, dan ketika sang Pangeran berkata:,"Rapunzel, Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."
Si Penyihir membiarkan rambut tersebut terulur turun. Saat sang Pangeran naik, ia tidak
menemukan Rapunzel yang dicintainya di atas, yang dilihatnya hanyalah si Penyihir yang
menatapnya dengan tatapan jahat. "Aha !" si Penyihir pun mengejek ."Kau akan membawa pergi
wanita yang sangat engkau cintai, tetapi sayang burung yang indah itu tidak lagi ada dan
bernyanyi di sarangnya. Seekor kucing telah membawanya pergi, dan kucing ini juga akan
mencakar matamu, sehingga kamu tidak akan melihat Rapunzel lagi selama-lamanya."Sang
Pangeran merasa terluka dan putus asa, ia pun melompat turun dari menara untuk meloloskan
diri dari si Penyihir, tetapi duri di mana ia jatuh menusuk matanya dan ia pun menjadi buta
seperti yang telah dikutukkan oleh si Penyihir. Ia pun berjalan dengan mata yang telah buta, tak
tentu arah di dalam hutan, tidak makan apa-apa kecuali akar dan buah, dan tidak melakukan
apapun kecuali meratap dan menangisi kehilangan istrinya yang tercinta.
Sang Pangeran berjalan tanpa arah dalam keadaan menderita selama beberapa tahun, dan
pada suatu saat, tibalah ia di sebuah padang pasir di mana Rapunzel berada. Saat itu, sang
Pangeran mendengar suara nyanyian yang sangat akrab didengarnya, dan ia pun berjalan menuju
ke arah itu. Ketika sang Pangeran mendekat, Rapunzel yang melihatnya, langsung mengenalinya,
memeluknya lalu menangis. Dua bulir air matanya turun membasahi mata sang Pangeran yang
buta, dan seketika itu juga, sang Pangeran bisa melihat dengan jelas seperti sedia kala. Sang
Pangeran pun membawa Rapunzel ke kerajaannya, di mana mereka tinggal dan hidup berbahagia
selama-lamanya.
4. Ungkapkan pendapatmu, mungkinkah cerita itu terjadi pada masa sekarang ini?
A. Standar Kompetensi 6
Mengapresiasi pikiran danperasaan melalui kegiatan bercerita
B. Kompetensi Dasar 6.1
Bercerita dengan urutan yang baik, suara,lafal, intonasi, gesture,dan mimik yang tepat
Materi Pembelajaran
1.
Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi akan merupakan daya tarik tersendiri
dalam berbicara. Bahkan kadang-kadang merupakan faktor-faktor penentu. Walaupun
maslah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan
durasi yang sesuai, akan menyebabkan masalahnya menjadi menarik. Sebaliknya jika
penyampaiannya datar saja, hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kejemuan dan
kefeektifan berbicara tentu berkurang.
c. Pilihan kata (diksi)
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah
dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran. Pendengar kan lebih terangsang dan
akan lebih paham, kalau kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang sudah dikenal
pendengar. Kata-kata yang belum dikenal memang membangkitkan rasa ingin tahu, namun
akan menghambat kelancaran berkomunikasi.
d. Ketepatan Sasaran Pembicaraan
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicaca yang menggunakan kalimat
efektif akan memudahkan pendengar penangkap pembicaraannya. Susunan penutur kalimat
ini sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan penyampaian. Seorang pembicara harus
mampu menyusun kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran, sehingga mampu
menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat.
Pokok-pokok dalam cerita agar cerita yang dibaca dapat menjadi urutan yang baik
dan benar ada beberapa hal yang harus yang diperhatikan adalah:
pembaca
Dalam penggunaan bahasa haruslah mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
ASPEK
1.
INDIKATOR
YA
TIDAK
()
2.
Lafal
dalam
menceritakan
suatu cerita
Apakah setiap kata diucapkan ()
()
Kelancaran
Nilai.0
ia ()
()
Pernapasan
tersebut.
Apakah
pembaca
Nilai.0
dapat ()
Jumlah skors
100
()
A. Standar Kompetensi 6
Mengapresiasi pikiran danperasaan melalui kegiatan bercerita
B. Kompetensi Dasar 6.2
Bercerita dengan alat peraga
Materi Pembelajaran
Alat Peraga
1. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciriciri dari konsep yang dipelajari.
2. Fungsi Alat Peraga
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
siswa menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan
memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu konsep (Estiningsih dalam Handono : 2007).
Contoh Alat Peraga
1.
Papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegi panjang
dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan sub bab bangun
geometri datar persegi panjang.
2.
Pensil, kapu, lidi, biji-bijian dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat
memperkenalkan bilangan kepada siswa, dengan cara membilang banyaknya
anggota dari kelompok benda, sehingga pada akhir membilang akan ditemukan
bilamngan yang sesuai dengan kelompok benda tersebut.
3.
Gambar teks sebagai alat peraga bercerita dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Bercerita
a. Pengertian Bercerita
Surani (2007) menyatakan bahwa berbicara merupakan bentuk kegiatan berkomunikasi
lisan di samping menyimak. Kedua keterampilan berbahasa ini mempunyai hubungan
yang saat erat (saling melengkapi/menunjang). Demikian pula dengan keterampilan yang
berkaitan dengan berkomunikasi tertulis, yaitu membaca dan menulis.
Berbicara bukan sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata, tetapi sebagai
mengkomunikasikan gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
(Guntur dalam Rakhmawati : 2007).
A. Standar Kompetensi 7
Memahami isi berbagai teks bacaan satra dengan membaca
B. Kompetensi Dasar 7.1
Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca
Materi Pembelajaran
Pengertian Cerita
Cerita adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang mengisahkan suatu peristiwa yang
disajikan secara singkat. Cerita dapat juga dikatakan sebagai buah pemikiran dan rasa yang
disampaikan dengan gaya bahasa yang bervariasi dengan maksud tertentu.
Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak
1. Membaca secara keseluruhan isi cerita
Membaca secara keseluruhan isi cerita bertujuan agar dapat memahami isi cerita
berkaitan dengan pencarian makna yang terkandung dalam cerita tersebut. Nilai-nilai atau
amanat-amanat itulah yang harus kita temukan pada saat memahami isi cerita.
2. Mencatat tokoh dan penokohan dalam cerita
Tokoh merupakan motor penggerak alur. Tanpa tokoh, alur tidak akan pernah sampai pada
bagian akhir cerita. Ada tiga tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakkan
alur, yaitu: tokoh sentral, tokoh bawahan, dan tokoh latar.
Tokoh sentral
Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Tokoh sentral
merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik.
Tokoh bawahan
Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap
perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam perkembangan alur itu.
Tokoh latar
Tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya
hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.
3. Mencatat latar atau setting cerita
Latar atau setting merupakan lukisan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh
berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama
Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu,
Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat
mengalahkannya. Sebenarnya, kakak Kenthus sudah sering menasihati agar Kentus tidak
bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Akan tetapi, nasihat kakaknya tersebut tidak
pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya,
sehingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi. Pada suatu pagi, Kenthus berlatih
melompat di padang rumput. Ketika itu, ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ.
Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali,
dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak
sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.
"Huh, berani benar makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah
sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya, anak lembu itu pula tidak berniat untuk
mengganggunya. Kebetulan, pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Khentus menjadi
cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.Sambil terengah-engah, Kenthus
sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat lelah, kawan-kawannya nampak
sangat heran. "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, wajahmu juga kelihatan pucat
sekali," tanya teman-temannya."Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas. Lihatlah di tengah padang
rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu
hendak menelan aku." Kata Kenthus.Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu
anak lembu. Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di
padang rumput ini setiap pagi."
"Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi,"
kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput."
Jelas kakaknya lagi."Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang
olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan
menggembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga." Lawan saja Kenthus! Kamu tentu
menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai. "Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat
menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang
kali, tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasihat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan
dirinya karena dorongan teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi
pelajaran pada Kenthus yang sombong itu
"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan
Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh
lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang
lemas, kakak Kenthus lalu membantu.Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia
kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
Jawab pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Standar Kompetensi 7
Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
B. Kompetensi Dasar 7.2
Mengomentari buku cerita yang di baca
Materi Pembelajaran
Membaca buku cerita merupakan kegiatan yang mengasyikan. Hala ini dikarenakan cerita
anak masih menjadi alat hiburan,terutama teman di waktu senggang mauoun bacaan pengantar
tidur. Tema-tema yang di angkat dapat berguna sebagai sarana menanamkan nilai dan norma
kehidupan. Selain itu cerita anak juga membantu mengasah keterampilan berbahasa dan
menambah pengetahuan.
Mengomentari buku cerita adalah: menilai atau member tanggapan tentang isi atau
pokok permasalahan dari sebuah cerita tersebut. Apakah cerita tersebut memiliki unsur nilai dan
norama atau memiliki edukasi untuk anak-anak. Dalam mengomentari sebuah cerita harus ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Dari segi unsur intrinsiknya
Tema
Alur
Latar
Penokohan
Sudut pandang
amanat
b. berikanlah penilaian dari segi:
yang mengejek. Kemudian mereka tertawa dan berteriak. "Orang buta! Orang buta!" Bahkan
mereka melempariku dengan batu-batu kecil.
Sejak saat itulah aku lebih suka mengurung diri. Aku membutuhkan teman, hingga akhirnya
Liz datang. Aku tak tahu siapa dia. Saat kali pertama mengenalnya, ia berkata, "Aku ada hanya
untuk kamu, Via. Karena itu, aku minta kau tidak mengatakan kepada siapa pun tentang aku."
Sejak saat itulah kami berteman. Liz selalu membangunkanku dengan kata-kata bijaknya. Liz
juga selalu ada saat aku sendirian di dalam kamar. Mama selalu pulang malam. Aku tahu, Mama
berusaha keras agar dapat membiayai operasi mataku. Ah, seandainya saja Papa masih ada .... .
Aku menutup pintu kamar sambil tersenyum. "Kau sudah siap? Sebentar lagi kau akan bisa
melihat." "Ya, Dokter. Aku cuma terlalu senang." Aku tertawa kecil. Jantungku berdebar
kencang.
Mama menggenggam erat tanganku. Dokter memegang perbanku, lalu aku mendengar suara
gunting. Perbanku mulai dibuka. Aku merasa kepalaku terasa ringan. Berlapis-lapis perban lepas
dari kepalaku. "Bukalah matamu perlahan-lahan ..." Hatiku semakin berdebar-debar. Dan
perlahan-lahan ... aku merasa melihat seberkas cahaya. Lalu, makin lama semuanya tampak lebih
jelas. Kulihat seorang wanita cantik dengan wajahnya yang keibuan. Apakah dia ... . "Mama?"
Oh Tuhan, kau bisa melihat, anakku ..." Mama memelukku erat sekali. Aku tahu beliau
menangis. "Terima kasih, Dokter!" Dokter itu tersenyum. "Berterima kasihlah kepada Tuhan,
Via. Tuhanlah yang telah memberimu penglihatan ini." Setelah itu dokter pergi dari kamarku.
Lalu aku teringat sesuatu. "Liz ." "Kau ingin melihat Liz?" tanya Mama. Beliau mengambil
sesuatu dari sebelah tempat tidurku, dan mataku terbelalak kaget. Sebuah BONEKA ... "Di .. dia
Liz?" "Ya. Dia Liz. Kau sangat menyayangi dia, kan? Mama tahu kau suka berbicara dengannya.
Papamu yang memberikannya sebelum ia meninggal." Aku semakin tak percaya. Tiba-tiba
kulihat bibirnya bergerak perlahan, seolah-olah mengatakan selamat tinggal. Apakah ini
khayalanku? Bulu kudukku merinding.
Analisislah isi buku cerita di atas dari segi isi dan bahasa. Buatlah format berikut untuk
mempermudah analisis kalian!
a. bahasa
bitan
buku
a. judul buku
c. tahun terbit
d. penerbit
e. cetakan kebe-
penulis
rapa
f. tempat terbit
g. penerbit
C. Standar Kompetensi 8
Mengekspresikan pikiran, perasaaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng
D. Kompetensi Dasar 8.1
Menulis pantun yang sesuai dengan syarat-syarat pantun
Materi Pembelajaran
Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Pantun merupakan salah satu produk karya sastra
Melayu. Sampai sekarang jenis sastra ini masih populer dan banyak digunakan. Secara bahasa
pantun dapat diartikan sebagai ucapan yang teratur, juga mendidik. Ada juga yang mengartikan
pantun sebagai sindiran.
Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki kekhasan dibanding jenis karya sastra lain, perbedaaannya diantaranya:
1. Tiap bait terdiri dari 4 baris
2. Baris yang pertama dan kedua merupakan sampiran
3. Baris ketiga dan keempat merupakan isi
4. Sajaknya a b a b
5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
Untuk menulis pantun, hal yang harus diperhatikan ialah membuat topik atau tema terlebih
dahulu, sama halnya jika hendak membuat karangan yang lain. Tema dalam penulisan pantun
sangat penting sekali, karena dengan tema pantun-pantun yang dibuat oleh siswa akan lebih
terarah kepada sesuatu maksud yang diharapkan. Dan juga tidak akan merebak kemana-mana,
yang akhirnya dapat mendatangkan masalah. Memang diakui, adanya sedikit pengekangan
kreativitas bagi siswa dalam menulis pantun, jika menggunakan tema yang sempit. . Oleh karena
itu, guru harus lebih bijaksana dalam memilih tema yang didalamnya dapat mengandung atau
mencakup berbagai permasalahan keseharian. Tema yang cocok diberikan dalam proses
pembelajaran misalnya saja berkaitan dengan masalah politik, sosial budaya, percintaan, dan
kehidupan keluraga. Misalnya, tema tentang sosial budaya dengan mengambil topik soal
kebersihan kota atau masalah sampah. Hal pertama yang harus dilakukan ialah membuat isinya
terlebih dahulu. Untuk membuat isi harus diingat bahwa pantun terdiri atas empat baris. Dua
baris pertama sampiran, dan dua baris berikutnya ialah isi.
Contoh pantun yang bertema pendidikan
Anak ayam bermain di atas batu
Mengorek jemuran tumbuhan jamu
Banyak berdiam dan suka membantu,
Itulah sikap orang berilmu...
Paya-paya rawa-rawa
Biawak ikan alangkah banyaknya
Jangan bangga bermaksiat ria ketawa,
Nanti menangis bila azab siksaNya...
d. karmina
pantun di atas berisi...
a. cerita
b. nasihat
c. teka-teki
7.
d. lukisan alam
sayap elang patah di dusun
Jatuh dilangang merica
c. a b a b
b. a b b a
d. a b b c
A. Standar Kompetensi 8
Mengekspresikan pikiran, perasaaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng
B.Kompetensi Dasar 8.2
Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau di dengar
Materi Pembelajaran
Menulis kembali dongeng yang pernah dibaca, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
dalam menulis kembali dongeng yang dibaca, antara lain: