Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA

OLEH

NAMA : WA ODE NAANA


NIM. : A1M120076
KELAS : B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas
makalah yang berjudul ” Menganalisis Novel Safanah Karya Ima Lamuru dengan
Pendekatan Struktural Genetik". Dalam bentuk maupun isinya dengan sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
secara teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan
demi penyempurnaan makalah ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan
setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua
bantuan itu sebagai ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...
1.3 Tujuan………………………………………………………………….
1.4 Manfaat…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..
2.1 Pengertian Novel……………………………………………………….
2.2 Pengertian Pendekatan Struktural Genetik…………………………….
2.3 Fakta Individual dalam Novel Savannah………………………………
2.4. Fakta Kolektif dalam Novel Savannah………………………………..
2.5 Analisis Strukturasi dalam Novel Savannah…………………………..
2.6 Pandangan Dunia dalam Novel Savannah……………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
3.1 Simpulan…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya sastra merupakan wadah seni menampilkan keindahan lewat
penggunaan bahasa yang menarik, bervariasi, dan penuh imajinasi (Keraf,
2002:115). Tidak hanya itu,karya sastra juga memberikan pengetahuan tentang
berbagai hal yang mungkin saja belum diketahui pembaca. Sastra merupakan
sarana yang digunakan pengarang yang Berisi ide dan gagasan terhadap karya
seni.
Karya sastra termasuk salah satu dari bentuk seni yang bermedium bahasa,
baik lisan maupun tulisan. Melalui bahasa, pengarang dapat mengungkapkan
imajinasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra.
Karyakarya sastra yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi,
budaya, dan politik pada saat karya sastra tersebut diciptakan. Tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa sastra merupakan cermin dari kehidupan seseorang dan
masyarakat tertentu. Pernyataan ini didukung oleh Sumardjo & Saini (1997: 3-4)
yang menyatakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Sastra memiliki unsur-unsur berupa pikiran, pengalaman, ide, perasaan,
semangat, kepercayaan (keyakinan), ekspresi atau ungkapan, bentuk dan bahasa.
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra juga
mempunyai kemampuan untuk merekam semua pengalaman yang empiris-natural
maupun pengalaman yang nonempiris-supernatural, dengan kata lain sastra
mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia. Seorang penulis
sastra adalah anggota masyarakat yang mempunyai ide, gagasan, pendapat dan
pandangan tentang kehidupan pada tiap zamannya.
Kehadiran sastra asing dari berbagai negara dalam bentuk asli, terjemahan,
saduran, maupun kritik sastra di Indonesia dapat menggugah semangat untuk
membaca, memahami dan mengapresiasikannya. Selain menambah khazanah
Membaca, memahami dan mengapresiasikannya. Selain menambah
khazanah kasusastraan Indonesia, karya sastra asing mempunyai peran penting
untuk membuka wawasan, pemikiran, dan pandangan pembaca. Tokoh
budayawan dan politikus Sutan Syahrir (Soemardjo, 1985: 25) menganjurkan
pentingnya membaca dan mempelajari karya-karya sastra asing untuk memajukan
kebudayaan sendiri. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa membaca karya sastra
untuk mengambil makna bukanlah perkara yang mudah. Di dalam karya sastra
terdapat beragam permasalahan secara tersurat dan tersirat, seperti susahnya
memahami isi cerita dan pesan yang terkandung di dalamnya. Maka, penelitian
sastra memiliki peranan untuk membantu pembaca atau penikmat sastra dalam
memahami isi cerita dan pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam karya
sastra terseb.
Dari sekian banyak karya sastra, roman merupakan bentuk yang banyak
digemari oleh masyarakat. Selain lebih mudah dinikmati dan dipahami, roman
empunyai daya komunikasi yang luas pada masyarakat. Oleh karena itu, roman
merupakan jenis karya sastra yang populer, serta banyak diterbitkan dan
diedarkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Novel !
2. Pengertian Pendekatan Struktural Genetik !
3. Bagaimanakah fakta Individual dalam Novel Savannah?
4. Bagaimanakah Fakta Kolektif dalam Novel Savannah?
5. Bagaimana fakta Strukturasi dalam Novel Safannah
6. Bagaimanakah Pandangan Dunia dalam Novel Savannah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Novel.
2. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan Struktural Genetik.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah fakta Individual dalam Novel Savannah.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah kolektif dalam Novel Savannah.
5. Untuk mengetahui Fakta Strukturasi dalam Novel Safannah.
6. Untuk mengetahui bagaimanakah pandangan dunia dalam Novel Savannah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Novel


Karya sastra adalah karya imajinatif, fiksional, dan ungkapan ekspresi
pengarang” (Susanto, 2012, hlm. 32). Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
manusia menggunakan karya sastra untuk mengungkapkan segala apa yang
dirasakan dan dipikirkan melalui penggambaran yang imajinatif.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2013, hlm. 304) “Karya adalah
buatan, kaangan; pekerjaan; hasil dari perbuatanbahasa yang dipakai dalam
tulisan; karya tulis ang memiliki nilai seni” (KBBI, 2013, hlm.)

2.2 Pengertian Pendekatan Struktural Genentik


Menurut Faruk (2010: 56) sebagai sebuah teori, strukturalisme
merupakan sebuah pernyataan yang dianggap sahih mengenai kenyataan.
Pernyataan itu dikatakan sahih jika di dalamnya terkandung gambaran mengenai
fakta kehidupan yang bersistem dan terpadu, yang didasarkan pada sebuah
landasan ontologis yang berupa kodrat keberadaan kenyataan itu dan pada
landasan epistemologis yang berupa seperangkat gagasan yang sistematik
mengenai cara memahami atau mengetahui kenyataan yang bersangkutan.
Keseluruhan persyaratan di atas tercakup dalam enam konsep dasar yang
membangun teori termaksud, yaitu fakta kemanusiaan, subjek kolektif,
strukturasi, pandangan dunia, pemahaman dan penjelasan
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa intinya teori
strrukturalisme genetik mengukuhkan adanya hubungan antara sastra dan
masyarakat melalui pandangan dunia yang diungkapkan pengarang. Namun, teori
terebut memiliki beberapa kelemahan yang ditandai dengan adanya kritik yang
mengatakan bahwa teori strukturalisme genetik masih terlalu sederhana untuk
memahami dan menjelaskan fenomena sosiologi sastra, seperti yang dikatakan
oleh Swingewood dan Wolf (via Faruk, 1994: 43).

3.3. Fakta Indifidual dalam Novel Savannah


1. Fakta sosial tokoh Savannah
 Dan terasa organ tubuhku yang paling intim ditusuknya sekali, dua
kali, tiga kali, empat kali, lima kali, enam kali, tujuh kali, oh…
berkalikali dengan sangat kasar! erus ditusuknya lagi dan lagi. Tanpa
peduli dengan teriakanku!” (Savannah 2017: 24)
 Lalu..tiba-tiba sosok tangan misterius dengan kasar membuka bajuku
Oh..bukan membukanya,ia merobeknya dari depan dengan kasar!
Sangat kasar...dan cepat! Hingga aku tak sedikitpun sempat
menahannya. Kencing-kancing bajuku terlepas serentak! Dalam gelap,
dalam kebingungan...sontak aku teriak histeris ketakutan.
(halaman :41)
 Dia malah semakin beringas menyerap tubuhku dari tempat
berpermukaan kasar tadi ke sebuah tempat yang permukaannya lebih
kasar lagi, di atas batu-batu tajam yang tak terlihat. Yang hanya bisa
kurasakan dengan kulitku. Kulit punggungku.(halaman 41)
 Lalu beberapa detik kemudian entah siapa yang mengomandoi.Entah
siapa yang memulai teman-teman di belakangku samping kanan,kiri
kudengar mulai saling berbisik-bisik( halaman 77)
 Soal tingkat ekonomi, tentunya orang yang berkebun tadi tak
seberuntung orang-orang yang bekerja di bidang lain. Di Torina, yang
bisa naik haji, yang punya rumah mewah, pakaian bagus, kendaraan
bagus, dan punya cukup tabungan untuk masa depan adalah orang-
orang yang memilih berlayar dan Berdagang di negeri orang atau
mereka Berdagang di kampung sendiri dan bernasib mujur. (halaman
23)
 Sudah seminggu aku menunggu ketetapan yang terrjadi atasku.
Menunggu hasil kerja polisi yang mendebarkan. Sekaligus
menjengkelkan! Iya. Sudah seminggu! Dan belum ada titik terangnya.
(57)

2. Fakta Sosial Ibu Savannah


 Terus mengapa masih keras kepala ikut teman-temanmu pergi
mencuri? Kamu tahu tidak, hasil jerih payah Mama, ayahmu juga,
kalau dicuri anak-anak kayak begitu kok Mama akan sangat marah!
Akan ku gantung anak-anak itu di atas pohon!” suara guntur itu
berhenti sesaat titik yang menarik nafas.
 “Lah, kalian sekarang, sudah kurang ajar! Kaombo kalian anggap
seperti mainan saja!” Dalam hati kecilku berbisik”Sudalah Ma, polisi
saja yang punya pistol, mukanya lebih menyeramkan, yang bisa
dilihat jelas, kami tidak takut! Apalagi Cuma racun kaombo yang
tidak jelas itu!”

3.4 Fakta Subjek kolektif dalam Novel Savannah


Aspek yang perlu diteliti yaitu pikiran-pikiran,perasaan-perasaan,dan
tindakan-tindakan yang dimiliki oleh banyak orang dalam budaya tertentu.
1. Pikiran
Jika dilihat dari aspek waktu atau zaman ada dua pikiran atau pandangan
yaitu untuk kisaran waktu yang ada dalam novel dan kisaran waktu yang ada pada
zaman sekarang atau kisaran waktu si pembaca. Jika ditinjau dari waktu dalam
novel Savana korban pemerkosaan atau pelecehan seksual dianggap akan
dipandang rendah dan tidak memiliki nilai di dalam masyarakat. Masyarakat
dalam novel Savannah bersikap acuh tak acuh terhadap peristiwa yang menimpa
Savannah. Peristiwa yang dialami savannah bukan hanya berpengaruh terhadap
lingkungan yang ada dalam keluarga namun pada lingkungan masyarakat.
Keluarga savannah bersikap dingin seolah-olah kejadian yang menimpa savanah
dianggap sebagai noda bagi keluarga, sedangkan di dalam masyarakat savannah
dipandang rendah, dan di kucilkan. Sedangkan zaman sekarang perempuan yang
mengalami pelecehan seksual dianggap melanggar norma agama, hukum, HAM.
Dalam norma agama perempuan yang mengalami pelecehan seksual akan di
nikahkan oleh keluarganya untuk menghilangkan aib pada dirinya maupun padaa
keluarga, sedangkan dalam pandangan hukum perempuan yang mengalami
pelecehan seksual akan dilindungi oleh undang-undang Dan bagi peluku akan
mendapat hukuman atau sangksi. Dimana dalam pasal 1 UU nomor 12 tahun
2022, tindak pidana kekerasan seksual didefinisikan sebagai segala perbuatan
yang memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana diatur dalam undang-undang ini
dan perbuatan kekerasan seksual lainnya sebagaimana diatur dalam undang-
undang.

2. Perasaan
Sama seperti pikiran dalam meneliti perasaan juga ada dua pandangan
berdasarkan kisaran waktu yakni waktu yang tertera pada novel atau karya
sastra dan yang sekarang. Untuk kisaran waktu dalam novel Savana perasaan yang
dirasakan oleh orang-orang dalam budaya tersebut akan melihat savannah dengan
pandangan rendah karena tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Berbeda dengan
perasaan orang yang berada dalam kisaran waktu sekarang ini yang pasti akan
merasa geram jika melihat hal-hal yang terjadi seperti dalam novel Savana yang
mana seorang perempuan yang mengalami kekerasan seksual, lalu hukum seolah-
olah menutup mata, seperti tidak melihat apa-apa, tidak memperdulikan spikis
yang terjadi pada tokoh savannah.

3. Tindakan
Sama seperti sebelumnya untuk tindakan ada dua pandangan atau aspek Jika
dilihat dari kisaran waktu dalam novel Savana dan kisaran waktu pada zaman
sekarang. Dalam kisaran waktu novel tindakan yang dilakukan masyarakat yaitu
mengucilkan bukan hanya pada tokoh Savana tapi pada semua keluarga savannah,
sehingga keluarga savaanna memutuskan pindah dari rumah mereka, dan mencari
tempat tinggal di desa lain. Sedangkan pada kisaran waktu zaman sekarang
perempuan yang mengalami kekerasan seksual akan mendapatkan simpati dari
masyarakat maupun dari keluarga, dan mendapatkan keadilan hukum karena
adanya hak asasi manusia yang mana dikatakan bahwa setiap orang memiliki hak
antara lain hak mencintai hak untuk hidup hak untuk berbicara dalam lain-lain

3.5 Analisis Strukturasi dalam Novel Savannah


Analisis novel Savana karya Ima Lawaru menceritakan tentang kekerasan
seksual terhadap perempuan yang bernama Savannah. Kekerasan fisik dalam
novel ini terjadi karena perlakuan seorang ayah terhadap anaknya. Ayah
melakukan kekerasan fisik terhadap anak tanpa memikirkan bahwa itu darah
dagingnya. Novel Savana bercerita tentang seorang anak yang mendapatkan
kekerasan fisik terhadap ayahnya. Seperti pada kutipan berikut ini
Lalu tiba-tiba sosok tangan misterius dengan kasar membuka bajuku. Oh
bukan membukanya, iya merobeknya dari depan dengan kasar! Sangat kasar dan
cepat! Aku tak sedikitpun sempat menahannya. Kancing kancing bajuku terlepas
serentak! Dalam gelap, dalam kebingungan sontak aku berteriak histeris
ketakutan.

3.5.1 Pandangan Dunia dalam Novel Savannah


Gagasan, perasaan, pikiran-pikiran yang diekspresikan pengarang sebagai
anggota kelompok atau sebuah kolektif sosial dengan kelompok yang lain.
Bloodman yang berpendapat bahwa yang cenderung berpikiran sosial adalah
pengarang dan seorang filsuf. Di mana pandangan dunia tersebut merupakan
realitas empiris tapi merupakan kompleks menyeluruh gagasan-gagasan aspirasi-
aspirasi dan pikiran yang menyatakan anggota kelompok dalam suatu kelompok
sosial tertentu dan yang pengarangnya dengan kelompok dalam subjek kelompok
sosial lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori struktural genetik adalah sebuah pendekatan di dalam penelitian sastra
yang lahir sebagai reaksi dari pendekatan strukturalisme murni yang anitistoris
dan kausal. Menjelaskan empat langkah yang dilakukan dalam menganalisis novel
Savana yaitu
 Fakta individual
 Fakta kolektif
 Analisis strukturasi
 Pandangan dunia
DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M. H. 1976. The mirror and ampe Romantis


Glodman, licien 1976, cultural creation in modern society Telos
press:stlovis:missauri
Ima, K., Kritik, L., Feminimse, S., Bahasa, P. & Oleo, U. H. No Title. 8, (2019).
Lawaru, Ima.2007. Savannah. Kendari: Oceamia press.
Pusatbahasa AlAzhar. Worderess. Com
Theary and the critical Tradition. Oxford University press. Oxford

Anda mungkin juga menyukai