858419938
UIVERSITAS TERBUKA
PDGK4109
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Tidak lupa
shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran sebagai bagian dari revisi
makalah bahasa Indonesia ini.
Wassalamualaikum wr.wb
1.3 Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimlpulan.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Pengertian sastra
2. Jenis karya sastra secara umum
3. Sejarah sastra (singkat) di Indonesia
4. Manfaat belajar sastra
5. Materi sastra untuk sekolah dasar
1.3 Tujuan
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif,
cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media
bahasa.
Pengertian di atas diperkuat oleh Sumardjo & Saini (1997: 3) yang berpendapat bahwa
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan
pesona dengan alat bahasa.
Mengapa bentuknya dapat berupa imajinasi atau justru data real secara bersamaan?
Karena terdapat jenis Sastra non-imajinatif atau non-fiksi. Kategori ini mengambil data
real berupa berita atau sejarah, lalu mengemasnya dalam tulisan estetis agar lebih
menggugah pembacanya.
Sementara itu, meskipun suatu karya tulisan adalah fiksi, ia tetap dapat mencerminkan
kenyataan. Seperti pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra mempunyai kemampuan
untuk merekam pengalaman yang empiris-natural maupun pengalaman yang nonempiris-
supernatural.
Pengertian Sastra adalah hal yang tidak berhenti dibicarakan sepanjang masa.
Pengertiannya terus diperdebatkan sejalan dengan pendapat para pelaku dan
perkembangan zaman. Sehingga, untuk mengetahui perkembangannya, ada baiknya kita
mengetahui berbagai pendapat para ahli.
2.2 Jenis Karya sastra secara umum
Berikut adalah pembagian jenis sastra menurut Sumardjo & Saini (1997: 18).
Puisi
Puisi adalah bentuk tulisan bebas yang merupakan ekspresi dan gagasan Penulisnya
dalam bentuk bait-bait yang diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan tulisan
estetis yang dapat menggugah dan memberikan pesan secara tidak langsung melalui
berbagai gaya bahasa.
Puisi memiliki jenis yang beranekaragam seperti puisi: epik, lirik, dramatik, dsb.
Penjelasan lengkap mengenai puisi dapat dilihat pada artikel dibawah ini:
Prosa
Prosa adalah tulisan berupa cerita atau kisah berplot dalam rangkaian berbagai
peristiwa yang dihasilkan dari imajinasi, cerminan kenyataan dan atau dari data dan
informasi sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah.
Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah tulisan cerita berplot yang dihasilkan dari imajinasi atau cerminan
kenyataan yang dapat diambil juga dari data real seperti sejarah. Hanya pelaku, nama
tempat atau alur ceritanya saja yang dikarang. Contohnya adalah novel-novel
Pramoedya Ananta Toer yang kaya akan sejarah.
Drama
Drama adalah kisah yang menggunakan dialog sebagai bahan utama untuk
menyampaikan cerita dan berbagai rangkaian peristiwa yang ada dalam suatu cerita.
Drama dibuat dalam bentuk naskah untuk kemudian dilakonkan dalam pementasan
Seni Teater atau diekranisasi (transformasi) menjadi Film.
Drama dibagi menjadi dua jenis, yaitu Drama Prosa dan Drama Puisi. Selanjutnya
dapat dikategorisasikan lagi menjadi: komedi, tragedi, melodrama, tragedi-komedi.
Sastra Non-Imajinatif
Sastra non-imajinatif adalah karya yang tidak berasal dari khayalan semata dan
didasarkan pada data-data real yang ilmiah. Karya tulis jenis ini mengambil informasi
dari sumber terpercaya, lalu mengemasnya dalam tulisan estetis agar lebih menarik
dan menggugah pembacanya.
1. Esai
2. Kritik
3. Biografi
4. Otobiografi
5. Sejarah
6. Memoar
7. Catatan Harian
8. Surat-surat
2.3 Sejarah Sastra (singkat) di Indonesia
Sastra Indonesia merupakan sastra yang dibuat di wilayah kepulauan Indonesia. Sastra
Indonesia ini merujuk pasa sastra yang bahasa akarnya berdasarkan bahasa melayu
( dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya ). Dalam sejarah sastra Indonesia
dikenal dengan istilah angkatan. Angkatan adalah suatu usaha pengelompokan sastra
dalam suatu masa tertentu berdasarkan atas cirri khas karya yang dihasilkan pada masa
itu. Angkatan-angkatan dalam sejarah sastra Indonesia diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Angkatan Pujangga Lama
Pujangga Lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang
dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada angkatan ini didominasi oleh syair, pantun,
gurindam, dan hikayat. Para penulis pada masa ini diantaranya adalah:
• Hamzah Fansuri,
• Syamsudin Pasai,
• Abdurrauf Singkil,
• Nuruddin ar-Raniri,dll.
5. Angkatan ‘45
Pelopor angkatan ini adalah Cahiril Anwar. Ciri-ciri karyanya antara lain adalah bebas,
individualistik, realistik, dan futuristik. Karya-karya dari angkatan ini adalah;
• Kerikil Tajam (1949, Cahiril Anwar)
• Dari Ave Maria ke jalan lain ke Roma (Indrus), dll.
6. Angkatan 1950-1960 an
Pelopornya adalah Pramoedya Ananta Toer. Karya pada masa ini didominasi oleh
cerpen dan kumpulan puisi. Contoh karya pada masa angkatan ini, yaitu:
• Pramoedya Ananta Toer
– Kranji dan Bekasi Jatuh (1947)
– Keluarga Gerilya (1951)
• N. H. Dini
– Dua Dunia (1950)
• Mochtar Lubis
– Tak Ada Esok (1950)
8. Angkatan 1980-1990an
Karya pada angkatan ini berisi tentang roman percintaan dan lebih menonjolkan tentang
wanita. Beberapa contoh karya pada masa ini adalah:
• N.H. Dini
– Namaku Hiroko
– Dua Hati
Ciri-ciri dari karya N.H. Dini adalah lebih berpengaruh pada budaya barat
• HIlman Hariwijaya
– Lupus
9. Angkatan Reformasi
Munculnya angkatan reformasi ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi,
cerpen, maupun novel yang bertema sosial-politik, dan seputar reformasi. Contoh karya
pada masa ini adalah ;
• Widji Thukul
– Puisi Pelo
– Darman
Seperti inilah kiranya sejarah sastra di Indonesia. Setiap situasi dan kondisi suatu kaum
atau negara bisa mempengaruhi isi dari karya-karya sastra Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, sastra Indonesia akan semakin berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
3.1 Kesimpulan