Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI SASTRA
KONSEP DASAR SASTRA DAN STUDI SASTRA

Oleh :

May Reza Yunia S (200210402002)


Imma Sajarotul Maulida (200210402003)
Viona Rosalinda (200210402004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
September 2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Teori Sastra.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan adanya bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari adanya kesalahan dan kekurangan dalam susunan
kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jember, 30 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………..
……………………………………………………......2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................................................5
1.4.1 Bagi Penulis.....................................................................................................................5
1.4.2 Bagi Pembaca………….……………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN……………….
…………………………………………………………………6
2.2 Sastra dan Studi Sastra…………..
…………………………………………………………………………………..7
2.2.1 Sastra…………………………………………………………...……………………7
2.2.2 Studi Sastra………………………………………………………………………….7
2.3 Pandangan Para Ahli Terhadap Hakikat Sastra……………………………………………..7
2.4 Nilai Sastra….……………………………………………………………………………….8
2.5 Fungsi Sastra………………………………………………………………………………...8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..11
3.2 Saran…………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA ………………..……………………………………………………...…12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apakah sastra itu? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab. Setiap jawaban yang diberikan
tidak akan menimbulkan kepuasan penanya. Namun demikian, jika seseorang ditanya tentang
apakah ia pernah membaca karya sastra, jawabannya“ya, pernah atau belum”. Atau jika
seseorang ditanya apakah ia menyukai sastra, dengan segera pula jawabnya “ya” atau
“tidak”, sesuai dengan pengalaman keseharian hidupnya bergaul dengan sastra. Ini berarti,
secara konseptual yang ditanya tidak dapat menjelaskan tentang “apa itu sastra”, tetapi dalam
keseharian ia mengenal “sastra sebagai suatu objek yang dihadapinya”.
Dalam kehidupan sehari-hari pula, pada umumnya orang menyukai sastra. Kata-kata
mutiara, ungkapan-ungkapan yang bersifat persuasif yang merupakan salah satu ciri khas
keindahan bahasa sastra sering kali digunakan orang dalam situasi berkomunikasi. Kenyataan
ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan orang kearah bersastra.
Untuk memahami dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman tentang konsep
dasar sastra dan studi sastra. Konsep dasar sastra menjelaskan kepada kita sebagai salah satu
disiplin ilmu humaniora yang akan mengantarkan kita kearah pemahaman dan penikmatan
fenomena yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari konsep dasar sastra, kita akan
memahami fenomena kehidupan manusia yang tertuang didalam konsep dasar tersebut.
Melalui makalah ini, secara umum diharapkan pembaca dapat memahami konsep dasar sastra
itu seperti apa sebagai bekal dalam mempelajari apresiasi dan kajian sastra.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sastra dan studi sastra?
2. Bagaimana pandangan para ahli tentang hakikat sastra?
3. Apa saja yang termasuk dalam ciri sastra?
4. Nilai apa saja yang terkandung dalam sastra?
5. Apa saja fungsi sastra?

4
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk dapat mengetahui hakekat sastra dan ruang
lingkupnya. Dengan demikian penulisan ini dapat memberikan masukan tentang apa itu
sastra dan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan proses belajar dan pembelajaran.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Penulis


Manfaat makalah ini yaitu menambah wawasan baru yang belum didapat pada
saat pembelajaran.

1.4.2 Bagi Pembaca

Dari makalah ini diharapkan nantinya pembaca mengetahui lebih dalam lagi makna
sastra dan sadar akan betapa pentingnya sastra di era saat ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sastra dan Studi Sastra


2.1.1 Sastra
“Sastra adalah Proses Kreatif, sebuah Karya Seni”
(Wellek & Warren, 1995:3)
“StudiSastra” adalah Cabang Ilmu Pengetahuan—Teori

Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif,
cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media
bahasa.Kata Sastra berasal dari bahasa Sanskerta ‘Shastra’. Jadi kata sastra adalah
serapan dari bahasa asing, bahasa yang berasal dari India. Arti asal kata sastra adalah
‘teks yang mengandung pedoman’ atau ‘instruksi’. Dalam bahasa Sanskerta, kata sastra
adalah bentukan dari akar kata ‘sas’ yang memiliki arti ‘ajaran’ atau instruksi. 

2.1.2 Studi Sastra

Menurut Wellek dan Waren (1993: 37-46) dalam wilayah sastra perlu terlebih dahulu
ditarik perbedaan antara sastra di satu pihak dengan teori sastra, kritik sastra, dan
sejarah sastra di pihak lain. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif. Sedangkan teori
sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra.

Jadi, ada 3 cabang studi sastra

1. Teori Sastra
Berhubungan dengan teori kesusastraan, jenis-jenis karya sastra, norma yang
berhubungan dengan sastra.
2. Sejarah Sastra
Berhubungan dengan kesejarahan sastra, baik pembicaraan jenis, bentuk, pikiran-
pikiran, gaya-gaya bahasa yang terdapat dalam karya sastra dari periode ke
periode.
3. Kritik Sastra
Menyelidiki karya sastra dengan langsung, menganalisis, menginterpretasi,
memberi komentar, dan memberikan penilaian.

6
Antara teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra mereka saling berhubungan dan
tidak dapat dipisahkan.

2.2 Pandangan Para Ahli Terhadap Hakikat Sastra

Berikut ini pandangan sastra menurut beberapa ahli :

- Mursal Esten
Sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi
kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan
memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia (Esten, 1978: 9)
- Terry Eagleton

Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam
bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan
diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa
(Eagleton, 2010: 4).

- Atar Semi

Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya) adalah
manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium (1988: 8 ).

- Panuti Sudjiman

Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapanya (1990 : 68).

- Ahmad Badrun

Menurut Ahmad Badrun, Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan


bahasa dan simbol-simbol lain sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang bersifat
imajinatif (1983: 16).

2.3 Ciri Sastra

2.3.1 Ciri-ciri Karya Sastra Lama


1. Bentuk Karya Sastra lama berupa puisi yang terikat seperti syair, pantun, hikayat,
mite, legenda, dongen.

7
2. Bahasa pada karya sastra lama menggunakan Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan
Bahasa Daerah.
3. Tema yang digunakan cenderung kaku, dan bersifat istanasentris, dan berupa mistis
4. Latar Belakang Penciptaan terpengaruh pada kesastraan hindu, islam, budaya
tradisional, dan sifat karyanya bersifat Anonim (milik masyarakat).
5. Perkembangannya secara statis, dan disampaikan lisan secara turun temurun.

2.3.2 Ciri-Ciri Karya Sastra Baru/Modern


1. Bentuk karya sastra baru berupa puisi bebas dan kontemporer, seperti cerpen, novel,
dram Indonesia.
2. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa keseharian dan sering dimasuki bahasa
asing kreatif.
3. Tema yang diangkat seputar kemanusiaan, kemasyarakatan, kehidupan modern,
pergaulan remaja,dll
4. Latar belakang penciptaan terpengaruh kesusastraan barat, Budaya industri modern,
hak cipta pengarang individu.
5. Perkembangannya bersifat dinamis, melalui media cetak dan audiovisual.
2.4 Nilai Sastra
Ada tiga aspek yang harus ada dalam sastra, yaitu keindahan, kejujuran, dan kebenaran.
Kalau ada sastra yang mengorbankan salah satu aspek ini, misalnya karena alasan komersial,
maka sastra itu kurang baik. Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai
itu dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur, latar,
tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, kuplet, rima, dan irama.Nilai yang terkandung
dalam karya sastra itu, antara lain adalah sebagai berikut:
(1) Nilai hedonik (hedonicvalue), yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan secara
langsung kepada pembaca.
(2) Nilai artistik (artisticvalue), yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu seni atau
keterampilan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(3) Nilai kultural (culturalvalue), yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan
yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan.
(4) Nilai etis, moral, dan agama (ethical, moral, relligionvalue), yaitu nilai yang dapat
memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika, moral, atau
agama.
(5) Nilai praktis (practicalvalue), yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis yang dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
2.5 Fungsi Sastra
Fungsi sastra dalam kehidupan masyarakatadalahsebagaiberikut :

8
1. Fungsi Religius
Banyak sekali karya sastra yang menyentuh kata-kata tentang Tuhan serta keindahan
alam semesta sebagai ciptaan maha pencipta. Ada juga karya sastra yang memuji-muji
keagungan Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan
manusia dan alam.Hal lainnya adalah karya sastra yang mengandung rasa cinta kasih
kepada sesama mahluk hidup di dunia agar tercipta keseimbangan alam. Selain itu
banyak juga karya sastra yang mengungkapkan tentang kematian sebagai wujud
kesadaran tempat akhir manusia didunia ini.Contoh karya sastra yang berfungsi religius
biasanya pada puisi, pantun, drama, cerpen, novel dan lainnya.

2. Fungsi Moralitas
Banyak bentuk karya sastra yang mengangkat tema tentang kebaikan selalu menjadi hal
yang lebih mulia dari kejahatan. Hal ini merupakan bentuk pesan moral kepada setiap
manusia agar senantiasa melakukan kebaikan dalam kehidupan ini demi terciptanya rasa
aman dan kedamaian.Sastra yang berisi tentang nilai moral seperti tolong menolong antar
sesama manusia dalam kehidupan nyata merupakan contoh tujuan hidup yang sejati.
Adapun karya sastra yang memiliki pesan moral memiliki tujuan untuk memberi
gambaran manfaat akhlak yang baik di masyarakat.Biasanya karya sastra yang berfungsi
sebagai pesan moral diantaranya drama keluarga, cerpen, novel, puisi dan lainnya.

3. Fungsi Rekreatif
Karya sastra yang satu ini memang banyak disukai orang karena memiliki manfaat untuk
menghibur hati para penikmat atau pembacanya. Sastra jenis ini biasanya menampilkan
kisah atau cerita yang bersifat hiburan atau netral tanpa ada dialektika tokoh protagonist
dan antagonis.Beberapa contoh karya sastra hiburan diantaranya adalah drama komedi,
tari-tarian, konser musik, sandiwara radio dan lainnya.

4. Fungsi Didaktif
Sastra yang memiliki fungsi sebagai didaktif biasanya berisi tentang karya yang
membawa pesan, amanat, saran, kritik, opini dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pesan pendidikan yang berisi tentang nilai kebaikan dan budi pekerti yang
luhur.kepada pembacanya.Karya sastra tyang memiliki muatan deduktif paling banyak
terdapat dalam buku, tulisan esai, artikel-artikel yang ada pada blog serta peribahasa atau
kata-kata bijaksana yang disampaikan melalui televisi ataupun radio.

5. Fungsi Estetis
Bentuk karya sastra yang memiliki fungsi estetis memang mengutamakan akan nilai
keindahan serta hal-hal lainnya yang membuat hati senang. Biasanya karya sastra ini
diaplikasikan dalam bentuk lukisan, syair-syair puisi yang memiliki kata-kata menyentuh
hati, alunan lagu dan musik.

6. Fungsi Sosial
Sastra dapat menggugah pembacanya untuk menjadi lebih sadar terhadap isu-isu sosial
yang tengah terjadi di dunia. Melalui perumpamaan atau cerminan realita, tulisan ini juga

9
dapat mengkritik tanpa main hakim sendiri (judging), karena tidak mengarahkannya
langsung pada pihak atau individu yang bersangkutan.

7. Fungsi Sejarah
Sejarah sudah terlalu sering ditunggangi oleh kepentingan dari pihak yang diunggulkan
pada masanya. Sehingga sejarah dapat menjadi sangat tidak objektif dan memihak. Sastra
dapat menjadi saksi bisu sekaligus pengomentar terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi
disekitar Penulisnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sastra adalah ungkapan


ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat,
pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan kenyataan atau
data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa. Untuk memahami
dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman tentang konsep dasar sastra dan studi
sastra. Konsep dasar sastra menjelaskan kepada kita sebagai salah satu disiplin ilmu
humaniora yang akan mengantarkan kita kearah pemahaman dan penikmatan fenomena
yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari konsep dasar sastra, kita akan
memahami fenomena kehidupan manusia yang tertuang didalam konsep dasar tersebut.

3.2 Saran

Sastra sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.Didalam sastra


sendiri banyak mengandung pesan moral, dengan hal ini sastra dapat membawa kita ke
dalam kebaikan.Oleh karena itu hendaknya kita sadar bahwa betapa pentingnya belajar
tentang sastra dan kita bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ghamal Thraboni, Sastra – Pengertian, Sejarah, Jenis&Fungsi (PendapatAhli), Serupa.id, 10


Oktober 2019
Agung Prasetyo-fungsi Sastra bagi kehidupan manusia, Linguistikid, 17 juni 2017
Sihaloholistick, Nilai dan Fungsi Sastra, Jendela Sastra, Senin, 21 Agustus 2014
Kerani, Sastra adalah...|Asal-usul dan Pengertian Sastra, Blogspot, 27 April 2017
Maulfi Syaiful Rizal, Hakikat Sastra dan Studi Sastra, Bookmark The Permalink, 17 September
2013

12
13

Anda mungkin juga menyukai