Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sastra Nusantara
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, karunia dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Lingkup Kajian sastra nusantara” ini dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sastra nusantara.
Dalam kesempatan ini, dengan segenap ketulusan hati kami ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan semangat,
masukan dan kontribusi dalam proses penulisan makalah ini, terkhusus kepada dosen
pengampu mata kuliah Sastra Nusantara Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
kelas 3A, Ibu Trie Utari Dewi, rekan-rekan satu kelompok: Anisa Sania Nabila, Faiz
Ramadhan Putra Subroto, Fadiah Addiniyah dan Pramhastuti Putri Salsabila beserta orang tua
dari masing-masing penulis yang telah memberikan dukungan, kepercayaan dan semangat
untuk terus menuntut ilmu selama perkuliahan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
perlu adanya studi lebih lanjut mengenai materi ini dan kajian lebih banyak dengan para ahli
atau senior di bidang ini. Kami harap dengan adanya makalah ini dapat menjadi salah satu
bahan bacaan dan juga sumber pengetahuan yang dapat memberikan manfaat terkhususnya
dalam memahami materi terkait sastra nusantara.
Penulis,
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu peradaban pasti turut serta dibangun dari adanya unsur budaya didalamnya.
Begitupun ketika masa kerajaan Majapahit dulu yang menguasai berbagai wilayah di
bumi ini yang dikenal dengan istilah nusantara. Dari adanya kekuasaan atas suatu wilayah
ini maka kebudayaan-kebudayaan didaerah-daerah tersebut juga berkembang. Batasan
jelas mengenai unsur budaya yang dikemukakan oleh koentjaraningrat dalam makalah
[ CITATION Dau20 \l 1033 ] terdapat tujuh unsur, yaitu unsur bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, peralatan kehidupan manusia, mata pencarian, sistem kemasyarakatan,
dan sistem religi.
Sastra merupakan bagian dari unsur bahasa suatu budaya. Karena bahasa adalah
sistem pelambangan manusia berupa lisan maupun yang tertulis yang difungsikan untuk
berkomunikasi antara satu orang dengan yang lainnya dalam kelompok. Dalam karangan
etnografi, bahasa masyarakat tercermin dalam rangkaian kata-kata dan kalimat yang
diucapkan oleh suku-suku bangsa, beserta variasi-variasi dari pemilik bahasa itu.
Mengaitkan antara luasnya wilayah nusantara kala itu dengan sastra Dengan demikian
penulis mencoba menjelaskan hal-hal penting terkait bahasa, medium, teks dan konteks
kekayaan dalam karya sastra nusantara dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa ruang lingkup kajian sastra nusantara?
2. Apa peran bahasa dan medium dalam khazanah sastra nusantara?
3. Bagaimana teks dan konteks dalam ranah sastra nusantara?
C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui peran bahasa dalam khazanah sastra nusantara.
2. Untuk mengetahui medium yang digunakan dalam khazanah sastra nusantara.
3. Untuk memahami lingkup sastra nusantara berdasarkan teks atau naskah.
4. Untuk memahami lingkup sastra nusantara berdasarkan konteks yang tersaji.
D. Manfaat
Dalam hal teoretis, makalah ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama di bidang sastra. Makalah ini disusun dengan pertimbangan
akan menambah wawasan pengetahuan tentang khazanah sastra Indonesia, khususnya
dalam materi lingkup kajian sastra nusantara bagi pembaca, mahasiswa maupun
masyarakat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konteks budaya mengarah kepada budaya sebagai tujuannya dalam tradisi lisan. Hal
yang menjadi perbincangan dalam konteks budaya membidik pada tujuan
dilakukannya tradisi lisan dalam sebuah pergelaran. Dalam tujuan budaya juga
melibatkan daur hidup dan sumber penghasilan. Barangkali tradisi lisan dipakai pada
ritual bersalin, pernikahan atau pada acara kematian sebagai daur hidup ataupun
dipakai kala menanam, mengelolah, dan panen sebagai daur mata pencaharian.
4. Konteks situasi menunjuk pada cara penggunaan teks, tempat, dan waktu. Pemaparan
mengenai konteks situasi waktu memperoleh deskripsi mengenai waktu pertunjukan,
waktu tidak hanya membicarakan waktu sehari yakni pagi, siang, sore, pun malam,
juga pembagian minggu dan bulan misalnya awal, pertengahan, ataukah akhir minggu
sama halnya dengan bulan juga melihat siklus pertanian misalnya masa penanaman,
menyiangi, dan masa panen. Selain waktu, dalam konteks situasi juga
menggambarkan perasaan seperti pada acara syukuran sebagai bentuk ekspresi dari
suka dan ucapan ratapan sebagai bentuk dari duka, hal inipun bagian dari fungsi
tradisi lisan. Bagian lain yang dihasilkan oleh konteks situasi adalah lokasi/tempat
baik secara terbuka maupun tertutup, semuanya kembali kepada kebutuhan masing-
masing kelompok atau individu (Sibarani, 2015).
Khazanah Sastra Indonesia diidentikkan dengan kawasan yang terdiri dari berbagai
pulau, yang menjadi wilayah Negara Republik Indonesia dan budaya Melayu sehingga
mencakup Malaysia Barat dan timur serta Brunei. Termasuk juga Filipina selatan dan
Mungthai selatan serta Timor Leste.
Salah satu ragam sastra yang tersebar luas dan dimiliki oleh hampir setiap daerah di
dunia, khususnya di Indonesia, adalah ragam sastra daerah. Setiap daerah di Indonesia
yang mempunyai khazanah kebudayaan daerah sendiri dengan ciri keragaman bahasanya,
mempunyai ragam sastra daerah sendiri pula.
Dalam rangka pembinaan dan pengembanga sejarah sastra perlu terus dikembangkan.
Untuk lebih memperdalam pemahaman terhadap sejarah periodisasi sastra perlu diadakan
penelitian yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, M. A., & Tambun, F. H. (2020). Analisis Unsur dan Nilai Budaya dalam Sastra
Lisan "SIRAJA TAMBUN" (Kajian Antopologi Sastra). JURNAL SASINDO
(Program Studi Sastra Indonesia FBS UNIMED), 2.
dkampus. (2017, January 11). Teori Sastra dan Ruang Lingkup Sastra. Retrieved from
dkampus: https://www.dkampus.com/2017/01/teori-sastra-dan-ruang-lingkup-sastra/#
Gres, M., Nensilianti, & Mahmudah. (2021). Konteks Pengungkapan Sastra Lisan Gelong
Tondok Ditinjau dari Kajian Antropolinguistik. SOCIETIES: Journal of Social
Sciences and Humanities Vol. 1, 165.