Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FRASA PRONOMINA, ADVERBIAL


DAN PREPOSISIONAL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

1. APRILIA DWI YUSTIKA 1951041021


2. NURAFIQAH YAHYA 1951041023
3. ROSANTI SASMITA 1951042027

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Johar Amir, M.Hum

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini


jauh lebih baik. Namun apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami sangat mengharapkan adanya masukan maupun kritikan
yang sifatnya membangun dari semua pihak.

Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar
lebih mengerti dan memahami tentang “Frasa Pronomina, Adverbial dan
Preposisional” agar ke depannya kita bisa lebih menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin

Makassar, 29 Februari 2020

Penulis

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I 1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan...............................................................................................................2

D. Manfaat.............................................................................................................2

BAB II 3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Frasa Pronominal, Adverbial dan Preposisional..............................3

B. Hubungan Fungsi Antar Unsur dalam Frasa Pronominal, Adverbial dan


Preposisional serta Makna Gramatikalnya........................................................4

C. Perluasan Frasa Pronominal, Adverbial dan Preposisional................................6

BAB III 8

PENUTUP.........................................................................................................................8

A. Kesimpulan.......................................................................................................8

B. Saran.................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Frasa merupakan unsur sintaksis terkecil jika dibandingkan dengan unsur
sintaksis lainnya yaitu klausa dan kalimat. Hal ini ditegaskan oleh
Djajasudarma (2010:55), unsur sintaksis yang terkecil adalah adalah frase dan
dapat dikaji berdasarkan kelas frasa dan tipenya. Frasa hanya mengisi atau
menduduki salah satu fungsi sintaksis dalam satu klausa atau dalam satu
kalimat. Artinya, Satu fungsi sintaksis yaitu: S,P,O,Pel,K hanya diisi atau
diduduki satu frasa. Unsur klausa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
tidak melampau batas fungsi atau yang bersifat nonpredikatif disebut frasa
(lihat Verhaar,1995:97; Ramlan,1995:151; Putrayasa, 2007:3; Arifin dan
Junaiyah, 2008:18). Sebuah frasa sekurang-kurangnya mempunyai dua
anggota pembentuk konstruksi. Unsur-unsur tersebut berhubungan secara
fungsional satu dengan yang lainnya dalam konstruksi. Hubungan fungsi
antarunsur terdiri atas unsur pusat yang menjadi inti frasa, sedangkan pewatas
sebagai unsur yang menjelaskan tentang inti frasa (Khairah dan Sakura
Ridwan,2014: 22). Hubungan antarunsur ini akan menghasilkan makna. Frasa
dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu: yang pertama berdasarkan sama
tidaknya distribusi frasa dengan unsur-unsur pembentuknya dan yang kedua
berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur-runsur yang menjadi
inti frasa. Berdasarkan sama tidaknya distribusi frasa dengan unsur
pembentuknya, frasa terdiri atas frasa endosentris dan frasa eksosentris (lihat
Ramlan;1996:154; Putrayasa,2007:7; Arifin dan Junaiyah,2008:18;
Parera,2009:55; Khairah dan Sakura Ridwad, 2014:22). Selanjutnya, frasa
berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi inti,
frasa terdiri dari frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa numeralia,

1
frasa pronominal, frasa adverbial, dan frasa preposisional (lihat Ramlan, ISSN
2339-1162 13 1996:155; Khairah dan Sakura Ridwan, 2014:29- 78).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud frasa pronominal, adverbial, dan preposisional?
2. Bagaimana hubungan antarfungsi dalam frasa pronominal, adverbial, dan
preposisional serta makna gramatikalnya?
3. Bagaimana perluasan dari frasa pronominal, adverbial, dan preposisional?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang
Pengertian frasa pronominal, adverbial, dan preposisional. hubungan
antarfungsi dalam frasa pronominal, adverbial, dan preposisional serta makna
gramatikalnya dan perluasan dari frasa pronominal, adverbial, dan
preposisional. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis Bahasa
Indonesia yang telah di pelajari dan dibimbing oleh dosen pembimbing mata
kuliah Sintaksis Bahasa Indonesia yaitu Ibu Prof. Dr. Johar Amir, M.Hum
dan Ibu Rizki Herdiani.

D. Manfaat
Mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang materi
frasa pronominal, adverbial, dan preposisional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Frasa Pronominal, Adverbial dan Preposisional

Frasa pronominal adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih yang dapat digunakan kategori pronomina. Pronomina berfungsi sebagai
inti. Frase ini dibuat dengan menambahkan pewatas, baik pewatas depan juga
pewatas belakang. Pewatas depannya berupa adverbia, sedangkan pewatas
belakangnya berupa numeralia kolektif, demonstrativa, dan adverbia.
Contoh: kita semua, mereka itu, dan dia juga.
Frasa adverbial adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih dengan adverbia yang berfungsi sebagai inti dan nomina, demonstrative
(ini/itu), atau adverbia (saja, lagi) yang berfungsi sebagai pewatas. Tidak
semua adverbia dapat berfungsi sebagai inti, hanya adverbial yang memiliki
fitur semantik ‘waktu’, seperti: tadi, kemarin, nanti, besok, dan sekarang.
Frasa preposisional merupakan frasa eksosentris, tidak terdiri atas inti dan
pewatas, tetapi terdiri atas perangkai dan sumbu. Preposisi berfungsi sebagai
perangkai, sedangkan jenis kata yang berfungsi sebagai sumbu adalah nomina,
adjektiva, atau adverbia.

Contoh :

di Suriah

Prep N

sampai penuh

Prep Adj

dengan segera

Prep Adv

3
B. Hubungan Fungsi Antar Unsur dalam Frasa Pronominal, Adverbial dan
Preposisional serta Makna Gramatikalnya

1. Hubungan Fungsional Antarunsur dalam Frasa Pronominal dan Makna


Gramatikalnya
a. Hubungan fungsional antara pronomina sebagai inti dan numeralia
kolektif sebagai pewatas belakang. Contoh: kita berempat. Kata kita
termasuk pronomina yang berfungsi sebagai inti, sedangkan kata
berempat termasuk numeralia kolektif yang berfungsi sebagai pewatas.
Makna gramatikal dari konstruksi ini adalah himpunan.
b. Hubungan fungsional antara pronomina sebagai inti dan de- terminan
(ini/itu) sebagai pewatas belakang. Contoh: kami itu. Kata kami termasuk
pronomina yang berfungsi sebagai inti, sedangkan kata itu termasuk
determinan yang berfungsi sebagai pewatas. Makna gramatikal dari
konstruksi ini adalah penentu.
c. Hubungan fungsional antara pronomina sebagai inti dan adverbia sebagai
pewatas belakang. Adverbia yang dapat berfungsi sebagai pewatas dalam
konstruksi frase ini adalah saja, sendiri, dan lagi. Saja dan sendiri
membentuk makna gramatikal pembatas, sedangkan lagi membentuk
makna gramatikal pengulangan. Contoh: saya saja. Kata saya termasuk
pronomina yang berfungsi sebagai inti, sedangkan kata saja termasuk
adverbia. Frasa saya saja menghasilkan makna gramatikal pembatas.
d. Ada juga adverbia yang dapat berfungsi sebagai pewatas depan, yaitu
hanya. Contoh: hanya saya. Kata hanya berfungsi sebagai pewatas depan,
sedangkan kata saya berfungsi sebagai inti. Makna gramatikalnya adalah
pembatas.(Khairah dan Ridwan 2014)

2. Hubungan Fungsional Antarunsur dalam Frasa Adverbial dan Makna


Gramatikalnya

4
a. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan nomina sebagai
pewatas belakang.
Contoh:
1) tadi malam → tersusun atas adverbia tadi sebagai inti dan nomina
malam sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah
waktu.
2) nanti siang → tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan nomina
siang sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah waktu.
b. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan determinan (ini/itu)
sebagai pewatas belakang.
Contoh:
sekarang ini → tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan
determinan ini sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah
penentu.
c. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan adverhie sebagai
pewatas belakang.
Contoh:
a. sekarang saja → tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan
adverbia saja sebagai pewatas belakang. Makna t gramatikalnya adalah
pembatas.
b. nanti lagi → tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan adverbia lagi
sebagai pewatas belakang. Makna gramati- kalnya adalah perulangan.

3. Hubungan Fungsional Antarunsur dalam Frasa Preposisional dan


Makna Gramatikalnya
Preposisi menandai berbagai makna. Dalam frasa di Suriah, preposisi
menandai hubungan makna keberadaan di suatu tempat; dalam frasa sampai
penuh preposisi menandai hubungan makna keadaan; dan dalam frasa dengan
segera preposisi menandai hubungan makna cara. Kridalaksana (1985: 118)
menyebutkan makna dari frasa preposisional sebagai berikut.
1. tempat: di, pada

5
2. arah atau peralihan: ke, dari, kepada, terhadap
3. perihal: tentang, akan
4. tujuan: untuk, buat
5. sebab: karena, lantaran.
6. asal: dari
7. penjadian: oleh
8. kesertaan: dengan
9. cara: dengan
10. alat: dengan
11. penyamaan atau perbandingan: sesuai dengan, selaras dengan, seperti,
sebagai
12. keberlangsungan: sejak, sampai

Suatu preposisi dapat bergabung dengan nomina yang memiliki ciri lokatif,
seperti atas, dalam, dari. Nomina lokatif ini ada yang wajib, yaitu dari dan ada
pula yang manasuka, yaitu atas dan dalam. Muncul tidaknya nomina lokatif
dalam struktur frasa dipengaruhi oleh fitur semantik yang ada pada nomina
setelahnya. Contoh: di (atas) meja, bisa menggunakan nomina atas atau tanpa
atas; di (dalam) lemari, bisa menggunakan nomina dalam atau tanpa dalam; di
atas lemari, wajib menggunakan nomina atas.

C. Perluasan Frasa Pronominal, Adverbial dan Preposisional


1. Perluasan Frasa Pronominal
a. Frasa pronominal dapat diperluas ke kanan atau ke kiri dengan
menambahkan unsur-unsur pewatas pada pronomina inti.
Contoh:
Kamu
Kamu berempat
Hanya kamu berempat
Hanya kamu berempat saja ini.

6
b. Frasa pronominal dapat diperluas dengan penambahan frasa nominal yang
berfungsi sebagai apositif.
Contoh: Hanya kami, mahasiswa semester satu

2. Perluasan Frasa Adverbial


Frasa adverbial dapat diperluas ke kanan dengan menambahkan unsur-
unsur pewatas pada adverbia inti.
Contoh:
sekarang
sekarang ini
sekarang ini saja
bukan sekarang ini saja

3. Perluasan Frasa Preposisional


Frasa preposisional dapat diperluas ke kanan dengan menambahkan unsur-
unsur sumbu pada preposisi yang berfungsi sebagai perangkai. Biasanya
unsur sumbu yang ditambahkan untuk memperluas frasa preposisional
adalah nomina.
Contoh:
di
di atas lemari
di atas lemari baju
di atas lemari baju seragam
di atas lemari baju seragam kantor

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berlandasan dengan data diatas, bahwa makalah berjudul “Frasa Pronomina,
Adverbial dan Preposisional” yaitu tiga di antara frasa-frasa berdasarkan
persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi inti.(Tarmini dkk.
2013)

 Frasa pronominal adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata
atau lebih yang dapat digunakan kategori pronominal dan berfungsi
sebagai inti.
 Frasa adverbial adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih dengan adverbia yang berfungsi sebagai inti dan nomina,
demonstrative (ini/itu), atau adverbia (saja, lagi) yang berfungsi sebagai
pewatas.
 Frasa preposisional merupakan frasa eksosentris, tidak terdiri atas inti
dan pewatas, tetapi terdiri atas perangkai dan sumbu. Preposisi berfungsi
sebagai perangkai,

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Khairah, Miftahul, dan Sakura H. Ridwan. 2014. Sintaksis: memahami satuan


kalimat perspektif fungsi. Bumi Aksara.

Tarmini, Wini, M. Hum, Rr Sulistyawati, dan M. Hum. 2013. Sintaksis Bahasa


Indonesia. Bandarlampung: Universitas Lampung.

iii

Anda mungkin juga menyukai