DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar
lebih mengerti dan memahami tentang “Frasa Pronomina, Adverbial dan
Preposisional” agar ke depannya kita bisa lebih menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin
Penulis
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................2
BAB II 3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
BAB III 8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Frasa merupakan unsur sintaksis terkecil jika dibandingkan dengan unsur
sintaksis lainnya yaitu klausa dan kalimat. Hal ini ditegaskan oleh
Djajasudarma (2010:55), unsur sintaksis yang terkecil adalah adalah frase dan
dapat dikaji berdasarkan kelas frasa dan tipenya. Frasa hanya mengisi atau
menduduki salah satu fungsi sintaksis dalam satu klausa atau dalam satu
kalimat. Artinya, Satu fungsi sintaksis yaitu: S,P,O,Pel,K hanya diisi atau
diduduki satu frasa. Unsur klausa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
tidak melampau batas fungsi atau yang bersifat nonpredikatif disebut frasa
(lihat Verhaar,1995:97; Ramlan,1995:151; Putrayasa, 2007:3; Arifin dan
Junaiyah, 2008:18). Sebuah frasa sekurang-kurangnya mempunyai dua
anggota pembentuk konstruksi. Unsur-unsur tersebut berhubungan secara
fungsional satu dengan yang lainnya dalam konstruksi. Hubungan fungsi
antarunsur terdiri atas unsur pusat yang menjadi inti frasa, sedangkan pewatas
sebagai unsur yang menjelaskan tentang inti frasa (Khairah dan Sakura
Ridwan,2014: 22). Hubungan antarunsur ini akan menghasilkan makna. Frasa
dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu: yang pertama berdasarkan sama
tidaknya distribusi frasa dengan unsur-unsur pembentuknya dan yang kedua
berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur-runsur yang menjadi
inti frasa. Berdasarkan sama tidaknya distribusi frasa dengan unsur
pembentuknya, frasa terdiri atas frasa endosentris dan frasa eksosentris (lihat
Ramlan;1996:154; Putrayasa,2007:7; Arifin dan Junaiyah,2008:18;
Parera,2009:55; Khairah dan Sakura Ridwad, 2014:22). Selanjutnya, frasa
berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi inti,
frasa terdiri dari frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa numeralia,
1
frasa pronominal, frasa adverbial, dan frasa preposisional (lihat Ramlan, ISSN
2339-1162 13 1996:155; Khairah dan Sakura Ridwan, 2014:29- 78).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud frasa pronominal, adverbial, dan preposisional?
2. Bagaimana hubungan antarfungsi dalam frasa pronominal, adverbial, dan
preposisional serta makna gramatikalnya?
3. Bagaimana perluasan dari frasa pronominal, adverbial, dan preposisional?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang
Pengertian frasa pronominal, adverbial, dan preposisional. hubungan
antarfungsi dalam frasa pronominal, adverbial, dan preposisional serta makna
gramatikalnya dan perluasan dari frasa pronominal, adverbial, dan
preposisional. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis Bahasa
Indonesia yang telah di pelajari dan dibimbing oleh dosen pembimbing mata
kuliah Sintaksis Bahasa Indonesia yaitu Ibu Prof. Dr. Johar Amir, M.Hum
dan Ibu Rizki Herdiani.
D. Manfaat
Mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang materi
frasa pronominal, adverbial, dan preposisional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Frasa pronominal adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih yang dapat digunakan kategori pronomina. Pronomina berfungsi sebagai
inti. Frase ini dibuat dengan menambahkan pewatas, baik pewatas depan juga
pewatas belakang. Pewatas depannya berupa adverbia, sedangkan pewatas
belakangnya berupa numeralia kolektif, demonstrativa, dan adverbia.
Contoh: kita semua, mereka itu, dan dia juga.
Frasa adverbial adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih dengan adverbia yang berfungsi sebagai inti dan nomina, demonstrative
(ini/itu), atau adverbia (saja, lagi) yang berfungsi sebagai pewatas. Tidak
semua adverbia dapat berfungsi sebagai inti, hanya adverbial yang memiliki
fitur semantik ‘waktu’, seperti: tadi, kemarin, nanti, besok, dan sekarang.
Frasa preposisional merupakan frasa eksosentris, tidak terdiri atas inti dan
pewatas, tetapi terdiri atas perangkai dan sumbu. Preposisi berfungsi sebagai
perangkai, sedangkan jenis kata yang berfungsi sebagai sumbu adalah nomina,
adjektiva, atau adverbia.
Contoh :
di Suriah
Prep N
sampai penuh
Prep Adj
dengan segera
Prep Adv
3
B. Hubungan Fungsi Antar Unsur dalam Frasa Pronominal, Adverbial dan
Preposisional serta Makna Gramatikalnya
4
a. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan nomina sebagai
pewatas belakang.
Contoh:
1) tadi malam → tersusun atas adverbia tadi sebagai inti dan nomina
malam sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah
waktu.
2) nanti siang → tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan nomina
siang sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah waktu.
b. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan determinan (ini/itu)
sebagai pewatas belakang.
Contoh:
sekarang ini → tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan
determinan ini sebagai pewatas belakang. Makna gramatikalnya adalah
penentu.
c. Hubungan fungsional antara adverbia sebagai inti dan adverhie sebagai
pewatas belakang.
Contoh:
a. sekarang saja → tersusun atas adverbia sekarang sebagai inti dan
adverbia saja sebagai pewatas belakang. Makna t gramatikalnya adalah
pembatas.
b. nanti lagi → tersusun atas adverbia nanti sebagai inti dan adverbia lagi
sebagai pewatas belakang. Makna gramati- kalnya adalah perulangan.
5
2. arah atau peralihan: ke, dari, kepada, terhadap
3. perihal: tentang, akan
4. tujuan: untuk, buat
5. sebab: karena, lantaran.
6. asal: dari
7. penjadian: oleh
8. kesertaan: dengan
9. cara: dengan
10. alat: dengan
11. penyamaan atau perbandingan: sesuai dengan, selaras dengan, seperti,
sebagai
12. keberlangsungan: sejak, sampai
Suatu preposisi dapat bergabung dengan nomina yang memiliki ciri lokatif,
seperti atas, dalam, dari. Nomina lokatif ini ada yang wajib, yaitu dari dan ada
pula yang manasuka, yaitu atas dan dalam. Muncul tidaknya nomina lokatif
dalam struktur frasa dipengaruhi oleh fitur semantik yang ada pada nomina
setelahnya. Contoh: di (atas) meja, bisa menggunakan nomina atas atau tanpa
atas; di (dalam) lemari, bisa menggunakan nomina dalam atau tanpa dalam; di
atas lemari, wajib menggunakan nomina atas.
6
b. Frasa pronominal dapat diperluas dengan penambahan frasa nominal yang
berfungsi sebagai apositif.
Contoh: Hanya kami, mahasiswa semester satu
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berlandasan dengan data diatas, bahwa makalah berjudul “Frasa Pronomina,
Adverbial dan Preposisional” yaitu tiga di antara frasa-frasa berdasarkan
persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi inti.(Tarmini dkk.
2013)
Frasa pronominal adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata
atau lebih yang dapat digunakan kategori pronominal dan berfungsi
sebagai inti.
Frasa adverbial adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau
lebih dengan adverbia yang berfungsi sebagai inti dan nomina,
demonstrative (ini/itu), atau adverbia (saja, lagi) yang berfungsi sebagai
pewatas.
Frasa preposisional merupakan frasa eksosentris, tidak terdiri atas inti
dan pewatas, tetapi terdiri atas perangkai dan sumbu. Preposisi berfungsi
sebagai perangkai,
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
8
DAFTAR PUSTAKA
iii