iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Mandar sejak dahulu mengenal lapisan sosial. Sebagai
masyarakat yang berbentuk kerajaan, mereka mengenal tiga lapisan sosial, yakni
lapisan atas yang terdiri dari golongan bangsawan (Todiang Laiyana), golongan
orang kebanyakan (Tau Maraqdia), dan lapisan budak (Batua). Sistem
kepercayaan Masyarakat Mandar sebelum islam yakni menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme yang banyak dipengaruhi oleh agama Budha dan Hindu
dalam melakukan praktek-praktek penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
yakni, kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda diantaranya pohon,
batu, dan sungai, serta kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan
yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam
mempertahankan hidup.
Kebudayaan dan agama erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat
Mandar khususnya di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar,
Provinsi Sulawesi Barat. Meminjam Mohd. Taib Osman, tolak bala dapat
dikelompokkan ke dalam “Islam Populer”. Islam populer merupakan hasil dari
dialektika antara agama yang dianut oleh masyarakat dengan kepercayaan lokal.
Tolak Bala (Tola’ Bala) sudah menjadi tradisi dikalangan masyarakat Mandar
yang diyakini sebagai penolak bala, masyarakat Mandar mengenal sosok
Tosalama’ (orang yang selamat) seorang Wali yang menganjurkan dan
mengajarkan Islam di Tanah Mandar bernama K.H Muhammad Tahir atau yang
awam dikenal dengan sebutan Imam Lapeo khususnya masyarakat Campalagian
Provinsi Sulawesi Barat. Terdapat makam Imam Lapeo yang berada di
pekarangan Mesjid Nurul Taubah Lapeo atau lebih dikenal dengan Mesjid Imam
Lapeo di Kecamatan Campalagian Provinsi Sulawesi Barat.
Semasa hidup, Imam Lapeo menerima banyak kunjungan masyarakat yang
ingin bertemu dan meminta didoakan oleh Beliau untuk menolak bala. Hal serupa
bahkan masih terus berlanjut ketika Imam Lapeo sudah meninggal dunia, sampai
saat ini sebagaimana diperlihatkan di rumahnya, Boyang Kayyang (rumah besar).
Anak-anak perempuan Imam Lapeo menggantikan peran ayah mereka yang
menerima banyak banyak kunjungan masyarakat yang meminta untuk didoakan.
Di Lapeo, masyarakat percaya Allah SWT akan menjawab doa-doa mereka
melalui perantara Imam Lapeo atau keturunannya. Masyarakat Mandar percaya
bahwa Imam Lapeo adalah seorang yang ajaib mempunyai karamah dalam
kehidupannya. Akulturasi merupakan perpaduan budaya yang kemudian
menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya
tersebut. Proses ini terjadi antara budaya Mandar, yang menyatu dalam ajaran
agama lalu menghasilkan tradisi berziarah ala peziarah Imam Lapeo. Adanya
persenyewaan (affinity) lalu adanya keseragaman (homogenity) (Zuhriah, 2013).
Pandangan dari Natural Hazards (2020) 103:1881 melihat bahwa
memahami budaya kesiapsiagaan sangat penting untuk meningkatkan atau
2
Wawancara, dokumemntasi
Perekaman Video AnalisisKualitatif
dan observasi
3 Perjalanan 3.900.000
4 Lain-lain 1.102.000
Jumlah 9.144.000
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Mangun. 2016. Pergulatan Agama dan Budaya: Pola Hubungan Islam
dan Budaya Lokal di Masyarakat Tutup Ngisor, Lereng Merapi,
Magelang Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Agama, XVII(3).
B. Riwayat Pendidikan
S-2
No. S-1 S-3
Pertama Kedua
Nama Universitas Negeri Universitas
Perguruan Makassar Negeri
Tinggi Makassar
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasadan Pendidikan
Sastra Indonesia dan Bahasa
Daerah Indonesia
Tahun Masuk 1997 – 2003 2004 – 2007
– Lulus
Judul Korelasi antara Analisis Puisi
Skripsi/Tesis/ Penguasaan Teori Puisi Emha Ainun
Disertasi dengan Keterampilan Nadjib dalam
Menulis Puisi Mahasiswa “Sesobek Buku
Jurusan Pendidikan Harian
Bahasa dan Sastra Indonesia”
Indonesia dan Daerah melalui
Angkatan 2001/2002 Pendekatan
Hermeneutika
C. PengalamanPenelitianDalam 5 TahunTerakhir
PENDANAAN
No TAHUN JUDUL PENELITIAN Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2016 Pemanfaatan Strategi Two Stay PNBP Rp. 10.000.000,-
Two Stray(TS-TS)
dalam PembelajaranPuisi
2. 2017 Pengaruh Penguasaan Gaya PNBP Rp. 10.000.000,-
Bahasa terhadap Keterampilan
Membaca Sastra Mahasiswa
Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Daerah
Fakultas Bahasa dan Sastra
UNM Angkatan 2014
3. 2017 Kesesuaian Fungsi, Kategori, PNBP Rp 27.000.000
dan Peran dalam Kalimat Pascasarjana
Simpleks Buku Teks Bahasa
Indonesia SMA Kelas X
4. 2017 Pengaruh Penggunaan Model RISTEKDI Rp 25.000.000
Mind Mapping KTI
18
D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam 5 TahunTerakhir
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No. Tahun Jumlah
Masyarakat Sumber
(Juta Rp)
IbM Penyusunan Penilaian Autentik
1. 2016 pada Majelis Guru Mata Pelajaran PNBP Rp. 10.000.000,-
Bahasa Daerah di KabupatenTakalar
IbM Pelatihan Cipta dan Baca Puisi
Guru Sekolah Menengah Pertama PNBP
2. 2017 Rp 10.000.000,-
pada MGMP Bahasa Indonesia di Pascasarjana
Kabupaten Maros
PKM PelatihanCiptadan Baca
PNBP
3. 2018 PuisiSiswa SMP Negeri 2 Rp 30.000.000,-
Pascasarjana
BontonompoKabupatenGowa
2018 Pelatihan Pemanfaatan Kartun untuk PNBP FBS Rp. 10.000.000
4. Penunjang Keterampilan Menulis UNM
Pada Siswa SMPIT Al Ishlah Maros
19
Kabupaten Maros
2019 PKM Pelatihan Penyusunn Teks PNBP FBS Rp 15.000.000
Pdato dan Keterampilan Berpidato UNM
5.
Mahasiswa Jurusan TSP Fakultas
Teknik UNM
2019 PKM Pelatihan Cipta Dan Baca Puisi PNBP FBS Rp 15.000.000
6. Makassar Bagi Guru Bahasa Daerah UNM
Makassar Di Kabupaten Takalar
2020 Pembelajaran Penggunaan Pola PNBP FBS Rp 15.000.000
Kalimat Simpleks Pada Persatuan UNM
Guru Republik Indonesia Di
7
Kacamatan Lembang Kabupaten
Pinrang
nasional 0 0
Biaya internet 5 bulan kali 3 orang 65.000 50.000
Biaya pemakian pulsa 5 bulan kali 3 orang 20.000 52.000
SUB TOTAL Rp. 1.102.000
TOTAL 1+2+3+4 Rp. 9.144.000
(Terbilang Sembilan Juta Seratus Empat Puluh Empat Ribu)
23