Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TUGAS INDIVIDU

“ IDIOM ”

DISUSUN OLEH :

APRILIA DWI YUSTIKA

1951041021

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu  Mata Kuliah Semantik

Dosen Pengampu : Dr. Idawati S.Pd.,M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2020


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu


wata'ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam yang
selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wata'ala atas


limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
individu mata kuliah Semantik Bahasa Indonesia dengan judul “Idiom”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Makassar, 27 April 2020

Penulis

Aprilia Dwi Yustika

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Idiom....................................................................................................3
B. Jenis-Jenis Idiom....................................................................................................5
C. Perbedaan Idiom, Kata Majemuk, dan Frasa..........................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alwasilah (1993: 2) mengatakan bahwa bahasa adalah kegiatan berpikir
manusia dan kegiatan ini sangat bermacam-macam, sering tidak logis,
kadang tidak terduga atau sering kali kacau karena kekuatan emosi, takut,
hasrat, keinginan, harapan, dan sebagainya. Itu berarti bahasa merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam proses berpikir dan dalam kegiatan
manusia.

Berdasarkan pernyataan Alwasilah tersebut, dapat disimpulkan bahwa


bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat.
Bahasa dapat mengelola alam pikiran manusia sehingga diwujudkan dalam
kegiatan, seperti mengekspresikan kekuatan emosi yang dimilikinya. Jadi,
bahasa selain mengandung aspek dan bentuk, juga mengandung isi. Bahasa
juga merupakan sarana perpikiran manusia secara empiris. Kaitan antara
perpikiran dan perbahasaan atau berbahasa dan berpikir sangat erat atau
sama sekali tidak dapat dilepaskan (Parera 1991). 

Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Keraf
(1988:25) bahwa bentuk atau ekspresi adalah segi yang dapat diserap oleh
panca indera, yaitu dengan mendengar atau melihat, sedangkan segi isi atau
makna adalah segi yang menimbulkan reaksi dalam pikiran pendengar atau
pembaca karena rangsangan aspek isi atau makna.

Karena bentuk merupakan ekspresi makna, maka bentuk itu sendiri dapat
merangsang penafsiran yang lebih dari satu makna terutama penggunaan
idiom dalam kalimat. Idiom atau ungkapan sering digunakan oleh pemakai
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Tujuan penggunaan idiom atau ungkapan
itu agar pendengar atau pembaca merasa lebih tertarik terhadap apa yang
didengar atau dibacanya.
Idiom pada dasarnya seringkali digunakan oleh penutur bahasa dalam
berkomunikasi dengan masyarakat luas. Penggunaan idiom ini sengaja
dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada
lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih
mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan
persepsi antara penutur dan petutur. Misalnya, kata pencuri lebih halus
kedengarannya bila menggunakan kata panjang tangan.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat kita rumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan idiom?
2. Apa sajakah jenis-jenis idiom?
3. Bagaimana perbedaan antara makna idiom, kata majemuk, dan frasa ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Semantik Bahasa Indonesia, mengenai salah satu materi yaitu idiom.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Idiom
Idiom merupakan kata lain dari ungkapan. Idiom adalah gabungan kata yang
bermakna khusus. Makna dari idiom bukanlah berasal dari kata-kata
pembentuknya, akan tetapi terbentuk setelah kata-kata tersebut digabungkan.
Idiom sering digunakan sebagai kiasan dalam penyampaian makna. Sebagai
contoh adalah gabungan kata “membanting tulang”. Makna dari gabungan
kata tersebut akan memiliki makna yang berbeda tergantung dari kalimat yang

menyertainya.

Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun tidak
dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna
gramatikal satuan-satuan tersebut). Umpanya, menurut kaidah gramatikal
kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna
hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki makna
yang seperti itu.

Sebagai contoh, perhatikan kedua kalimat berikut:

 Ahmad  membanting tulang sapi yang ada di dapur untuk mengeluarkan


sumsumnya.

Gabungan kata pada kalimat ini bukanlah sebagai idiom karena membentuk
makna sesungguhnya yaitu kegiatan membanting tulang.

 Ahmad membanting tulang untuk menghidupi semua anggota


keluarganya.

Gabungan kata pada kalimat ini berkedudukan sebagai idiom karena sebagai
kiasan untuk makna bekerja keras.

3
Jadi dalam contoh di atas kata kemaluan dan frase membanting tulang dalam
bahsa Indonesia ini tidak memiliki makna gramatikal, melainkan hanya
memliki makna idiomatikal. Karena makna idiom ini tidak lagi berkaitan
dengan makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsurnya, maka bentuk-
bentuk idiom ini ada juga yang menyebutkan sebagai satuan-satuan leksikal
tersendiri yang maknanya juga merupakan makna leksikal dari satuan tersebut.
Jadi, menjual gigi membanting tulang adalah sebuah leksem dengan makna
‘bekerja keras’.

Idiom juga diartikan sebgai suatu ungkapan berupa gabungan kata


yang membentuk makna baru, tidak ada hubungan dengan kata pembentuk
dasarnya. Idiom adalah suatu ekspresi atau ungkapan dalam bentuk istilah atau
frase yang artinya tidak bisa didapatkan dari makna harfiah dan dari susunan
bagian-bagiannya, namun lebih mempunyai makna kiasan yang hanya bisa
diketahui melalui penggunaan yang lazim.

Berikut pengertian idiom menurut para ahli, yaitu :

 Menurut Munir Ba’albaki

Idiom adalah ungkapan yang mempunyai makna yang mana tidak mungkin
difahami secara kata-perkata saja.

 Beekmaan dan Callow

Idiom yaitu ungkapan untuk dua kata atau lebih yang tidak dapat dimengerti
secara harfiah dan secara semantis berfungsi sebagai satu kesatuan.

 Longman

Idiom adalah kumpulan kata-kata yang memiliki makna khusus yang berbeda
dengan makna tiap-tiap kata dalam pengertian kata itu sendiri.

 Muhammad Ismail Shiniy

4
Idiom adalah ungkapan atau kumpulan kata yang tidak bisa kita fahami
maknanya secara harfiah setiap katanya.

 Sbrony Rachmadie

Idiom adalah suatu ungkapan yang tidak bisa difahami dengan makna harfiyah
kata-kata yang menyusunnya. Dalam hal ini idiom bisa dilihat dari makna
konteks.

B. Jenis-Jenis Idiom
Terdapat beberapa jenis dalam idiom, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Jenis Idiom Berdasarkan Makna Unsur Pembentukannya

Berdasarkan pentingnya unsur-unsur pembentukannya, bisa dibagi menjadi


berbagai jenis, yakni:

a. Idiom Penuh

Idiom penuh merupakan adanya sebuah bentuk ekspresi, artinya tidak


tercermin dalam komponen. Contoh idiom lengkap:

 Roll Mat berarti kebangkrutan, penurunan perusahaan


 Darah biru berarti bangsawan atau orang istana.

b. Idiom Sebagian

Idiom Sebagian merupakan sebuah bentuk ekspresi, artinya masih tercermin


dalam makna komponennya. Contoh idiom adalah:

 Kabar Burung berarti berita yang masih belum pasti.


 Kabar Angin berarti rumor.

2. Jenis idiom berdasarkan pemilihan kata

Berdasarkan pilihan kata, idiom dapat dibagi menjadi beberapa bagian,


termasuk:

5
a. Idiom Dengan Bagian Tubuh

Merupakan sebuah ungkapan yang telah diekspresikan oleh deskripsi bagian


tubuh. Contoh ungkapan dengan bagian tubuh:

 Darah daging berarti anak kandung.


 Kepala batu berarti orang yang mempunyai sifat bandel
 Orang yang ingin mewaspadai orang tertentu sedang mencari wajah.
 Buah bibir adalah orang yang menjadi sebuah subjek terhadap
pembicaraan.

b. Idiom Dengan Kata Indera

Merupakan sebuah bekspresi yang ekspresinya dibandingkan dengan makna


kata. Contoh frasa dengan arti kata:

 Kulit kering adalah orang dengan tubuh kurus.


 Big Capable artinya orang yang sangat suka banyak bicara.
 Kerendahan hati berarti seseorang yang tidak sombong.
 Besar kepala berarti orang yang sombong.

c. Idiom Dengan Nama Benda Alam

Adalah sejenis idiom yang wahyunya disamakan dengan benda-benda alami di


lingkungan. Contoh idiom dengan objek alami:

 Bumi Langit berarti orang yang selalu diharapkan untuk membantu.


 Field Star adalah orang dengan keterampilan terbaik.
 Menolak matahari berarti seseorang yang menolak seseorang yang
berkuasa.
 Pengaturan bulan berarti seseorang yang sangat beruntung.

d. Idiom Dengan Bagian Tumbuhan

6
Adalah sebuah idiom yang ekspresinya dibandingkan dengan bagian-bagian
tanaman. Contoh frasa terhadap sebuah bagian tanaman:

 Sebatang Kara berarti seseorang yang hidup sendiri.


 Lidah bercabang berarti seseorang yang kata-katanya tidak bisa
dipercaya.
 Meningkatnya daun berarti orang yang telah mendapatkan popularitas.
 Kembang Desa berarti gadis berwajah cantik.

e. Idiom Dengan Nama Binatang

Adalah adanya sebuah ekspresi yang ekspresinya dibandingkan dengan


binatang. Contoh ungkapan dengan ama hewan:

 Kambing hitam berarti orang yang selalu dituduh.


 Badak berarti orang yang tidak kenal malu.
 Tidur ayam berarti orang yang tertidur tidak terlalu sehat.
 Kebutaan berarti seseorang yang melakukan sesuatu tanpa aturan.
 Daya Badak berarti orang dengan energi yang kuat.

f. Ucapan dengan angka

Adalah sejenis idiom yang ekspresinya dibandingkan dengan angka. Contoh


idiom dengan angka adalah:

 Kami sangat setuju bersama


 United berarti satu seiya
 Menjadi dua berarti hamil
 Tak terkalahkan berarti tidak ada perbandingan.

g. Idiom Dengan Warna

Suatu jenis wahyu disamakan dengan beberapa warna. Contoh idiom


diantaranya ialah sebagai berikut:

7
 Wajah merah berarti orang yang merasa malu.
 Jago Merah berarti api.
 Lapangan hijau berarti stadion olahraga.
 Tulang yang memutih

C. Perbedaan Idiom, Kata Majemuk, dan Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau
lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di
dalam kalimat. Contoh: Nenek saya, baru datang, di pasar, dan sedang
membaca.

Kata majemuk atau kompositum adalah gabungan morfem dasar yang


seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal,
dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan (KBBI).
Kata majemuk juga memiliki pengertian gabungan dua kata atau lebih yang
memiliki struktur tetap, tidak dapat disisipi kata lain atau dipisahkan
strukturnya karena akan memengaruhi arti secara keseluruhan. Contoh: rumah
makan.

Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat)
yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsurnya
maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Idiom merupakan
perpaduan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat secara langsung
ditelusuri dari makna masing-masing kata yang tergabung. Contoh idiom
adalah membanting tulang, panjang tangan, dan tebal telinga.

Perbedaan frasa, kata majemuk, dan idiom; frasa tidak memiliki makna baru,
melainkan makna sintaktik atau makna gramatikal. Contoh, kaki Nasir yang
maknanya secara sintaktik atau gramatikal sesuai dengan kata 'kaki' dan
'Nasir'. Kata majemuk sebagai komposisi memiliki makna baru atau memiliki
satu makna tetapi maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-

8
kata yang digabungkan. Contoh, kaki meja yang masih dapat ditelusuri dari
makna 'kaki' dan 'meja'. Idiom memunculkan makna baru yang tidak dapat
secara langsung ditelusuri dari kata-kata yang digabungkan. Contoh, kaki
tangan yang tidak ada sangkut pautnya dengan 'kaki' dan 'tangan'.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun tidak
dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna
gramatikal satuan-satuan tersebut). Jadi perbedaan antara idiom, frasa dan kata
majemuk, perbedaan mendasarnya yaitu frasa merupakan gabungan dua kata
atau lebih yang menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Sedangkan kata
majemuk yaitu gabungan dua kata atau lebih yang masih mengandung makna
dari salah satu unsur pembentuknya. Dan idiom merupakan gabungan dua kata
atau lebih yang menghasilkan makna baru. umus mudah atau ciri yang
membedakan ketiganya. Frasa menggunakan rumus A+B = A+B "maknanya
sama", kata majemuk menggunakan rumus A+B = AB "maknanya masih
berkaitan" dan idiom A+B = C "maknanya berlainan".

B. Saran

Sebagai penerus tongkat estafet bangsa dengan di dorong oleh semangat


sebagai pecinta bahasa persatuan. Mari kita tanamkan dalam diri kita untuk
senantiasa bersahaja dan turut andil dalam perkembangan bahasa bangsa,
dengan tetap mempelajari dan mendalami bahasa kesatuan Negara kita
tercinta. Dan sebagai pengguggah muda jangan hanya diam jika ada sesuatu
yang mengganjal dipikiran mengenai tulisan ini.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar semantik bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Parera, J. D. 1991. “Teori Semantik: Penerbit Erlangga.” Jl. Kramat IV

Pateda, Mansoer. 1986. Semantik leksikal. Nusa Indah.

Yadhi, Rusmiadi Jashar.2014. “Materi Frasa, Kata Majemuk dan Idiom”.


(internet)
http://nuansanuansabahasaindonesia.weebly.com/esai-konten/perbedaan-
frasa-kata-majemuk-dan-idiom

Anda mungkin juga menyukai