“ IDIOM ”
DISUSUN OLEH :
1951041021
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Idiom....................................................................................................3
B. Jenis-Jenis Idiom....................................................................................................5
C. Perbedaan Idiom, Kata Majemuk, dan Frasa..........................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alwasilah (1993: 2) mengatakan bahwa bahasa adalah kegiatan berpikir
manusia dan kegiatan ini sangat bermacam-macam, sering tidak logis,
kadang tidak terduga atau sering kali kacau karena kekuatan emosi, takut,
hasrat, keinginan, harapan, dan sebagainya. Itu berarti bahasa merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam proses berpikir dan dalam kegiatan
manusia.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Keraf
(1988:25) bahwa bentuk atau ekspresi adalah segi yang dapat diserap oleh
panca indera, yaitu dengan mendengar atau melihat, sedangkan segi isi atau
makna adalah segi yang menimbulkan reaksi dalam pikiran pendengar atau
pembaca karena rangsangan aspek isi atau makna.
Karena bentuk merupakan ekspresi makna, maka bentuk itu sendiri dapat
merangsang penafsiran yang lebih dari satu makna terutama penggunaan
idiom dalam kalimat. Idiom atau ungkapan sering digunakan oleh pemakai
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Tujuan penggunaan idiom atau ungkapan
itu agar pendengar atau pembaca merasa lebih tertarik terhadap apa yang
didengar atau dibacanya.
Idiom pada dasarnya seringkali digunakan oleh penutur bahasa dalam
berkomunikasi dengan masyarakat luas. Penggunaan idiom ini sengaja
dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada
lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih
mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan
persepsi antara penutur dan petutur. Misalnya, kata pencuri lebih halus
kedengarannya bila menggunakan kata panjang tangan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat kita rumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan idiom?
2. Apa sajakah jenis-jenis idiom?
3. Bagaimana perbedaan antara makna idiom, kata majemuk, dan frasa ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Semantik Bahasa Indonesia, mengenai salah satu materi yaitu idiom.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Idiom
Idiom merupakan kata lain dari ungkapan. Idiom adalah gabungan kata yang
bermakna khusus. Makna dari idiom bukanlah berasal dari kata-kata
pembentuknya, akan tetapi terbentuk setelah kata-kata tersebut digabungkan.
Idiom sering digunakan sebagai kiasan dalam penyampaian makna. Sebagai
contoh adalah gabungan kata “membanting tulang”. Makna dari gabungan
kata tersebut akan memiliki makna yang berbeda tergantung dari kalimat yang
menyertainya.
Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun tidak
dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna
gramatikal satuan-satuan tersebut). Umpanya, menurut kaidah gramatikal
kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna
hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki makna
yang seperti itu.
Gabungan kata pada kalimat ini bukanlah sebagai idiom karena membentuk
makna sesungguhnya yaitu kegiatan membanting tulang.
Gabungan kata pada kalimat ini berkedudukan sebagai idiom karena sebagai
kiasan untuk makna bekerja keras.
3
Jadi dalam contoh di atas kata kemaluan dan frase membanting tulang dalam
bahsa Indonesia ini tidak memiliki makna gramatikal, melainkan hanya
memliki makna idiomatikal. Karena makna idiom ini tidak lagi berkaitan
dengan makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsurnya, maka bentuk-
bentuk idiom ini ada juga yang menyebutkan sebagai satuan-satuan leksikal
tersendiri yang maknanya juga merupakan makna leksikal dari satuan tersebut.
Jadi, menjual gigi membanting tulang adalah sebuah leksem dengan makna
‘bekerja keras’.
Idiom adalah ungkapan yang mempunyai makna yang mana tidak mungkin
difahami secara kata-perkata saja.
Idiom yaitu ungkapan untuk dua kata atau lebih yang tidak dapat dimengerti
secara harfiah dan secara semantis berfungsi sebagai satu kesatuan.
Longman
Idiom adalah kumpulan kata-kata yang memiliki makna khusus yang berbeda
dengan makna tiap-tiap kata dalam pengertian kata itu sendiri.
4
Idiom adalah ungkapan atau kumpulan kata yang tidak bisa kita fahami
maknanya secara harfiah setiap katanya.
Sbrony Rachmadie
Idiom adalah suatu ungkapan yang tidak bisa difahami dengan makna harfiyah
kata-kata yang menyusunnya. Dalam hal ini idiom bisa dilihat dari makna
konteks.
B. Jenis-Jenis Idiom
Terdapat beberapa jenis dalam idiom, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Idiom Penuh
b. Idiom Sebagian
5
a. Idiom Dengan Bagian Tubuh
6
Adalah sebuah idiom yang ekspresinya dibandingkan dengan bagian-bagian
tanaman. Contoh frasa terhadap sebuah bagian tanaman:
7
Wajah merah berarti orang yang merasa malu.
Jago Merah berarti api.
Lapangan hijau berarti stadion olahraga.
Tulang yang memutih
C. Perbedaan Idiom, Kata Majemuk, dan Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau
lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di
dalam kalimat. Contoh: Nenek saya, baru datang, di pasar, dan sedang
membaca.
Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat)
yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsurnya
maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Idiom merupakan
perpaduan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat secara langsung
ditelusuri dari makna masing-masing kata yang tergabung. Contoh idiom
adalah membanting tulang, panjang tangan, dan tebal telinga.
Perbedaan frasa, kata majemuk, dan idiom; frasa tidak memiliki makna baru,
melainkan makna sintaktik atau makna gramatikal. Contoh, kaki Nasir yang
maknanya secara sintaktik atau gramatikal sesuai dengan kata 'kaki' dan
'Nasir'. Kata majemuk sebagai komposisi memiliki makna baru atau memiliki
satu makna tetapi maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-
8
kata yang digabungkan. Contoh, kaki meja yang masih dapat ditelusuri dari
makna 'kaki' dan 'meja'. Idiom memunculkan makna baru yang tidak dapat
secara langsung ditelusuri dari kata-kata yang digabungkan. Contoh, kaki
tangan yang tidak ada sangkut pautnya dengan 'kaki' dan 'tangan'.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun tidak
dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna
gramatikal satuan-satuan tersebut). Jadi perbedaan antara idiom, frasa dan kata
majemuk, perbedaan mendasarnya yaitu frasa merupakan gabungan dua kata
atau lebih yang menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Sedangkan kata
majemuk yaitu gabungan dua kata atau lebih yang masih mengandung makna
dari salah satu unsur pembentuknya. Dan idiom merupakan gabungan dua kata
atau lebih yang menghasilkan makna baru. umus mudah atau ciri yang
membedakan ketiganya. Frasa menggunakan rumus A+B = A+B "maknanya
sama", kata majemuk menggunakan rumus A+B = AB "maknanya masih
berkaitan" dan idiom A+B = C "maknanya berlainan".
B. Saran
9
10
DAFTAR PUSTAKA