Anda di halaman 1dari 15

Teks Akademik dan Teks non Akademik

Oleh :
Ahmad Wildaanurrajab (11950114999)
Hisyam Wibi Suryo (11950115077)
Rendi Aulia Rahman (11950115190)

Kelas A
Jurusan Teknik Informatika / S1
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Dalam makalah ini,
penulis akan membahas mengenai “teks akademik dan teks non akademik”. penulis
ucapkan terima kasih kepada pihak yang memberikan kontribusi materi dan
pikirannya demi kelancaran makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengembangkan makalah ini menjadi
lebih baik kedepannya.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
bahasa Indonesia, Roza Afifah, S.Pd M.Hum. yang telah memberikan bimbingan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar semakin baik untuk
makalah selanjutnya..

Pekanbaru, 13 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Teks Akademik......................................................................................3
2.2 Teks non Akademik...............................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................11
3.1 Simpulan..................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan

Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis,
misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro
yang masing-masing didalamnya terkandung campuran dari beberapa genre
mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.

Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah


jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang
lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro
tersebut. Beragam genre mikro itu telah Anda pelajari di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Sedangkan teks non akademik atau teks non ilmiah berasal dari
pemikiran dan pengalaman seseorang dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Teks non akademik juga bisa berupa karangan manusia yang dipaparkan
dalam bentuk tulisan. Oleh karenanya diperlukan pengetahuan antara kedua
teks tersebut supaya pembaca bisa membedakan antara kedua teks tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian dan ciri-ciri teks
akademik dan teks non akademik, serta contoh kedua teks tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu teks akademik dan teks non akademik
2. Apa saja ciri-ciri teks akademik dan teks non akademik
3. Bagaimana contoh teks akademik dan teks non akademik

1
1.3 Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian teks akademik dan teks non akademik.
2. Mengetahui ciri-ciri teks akademik dan teks non akademik dan dapat
membedakan kedua teks tersebut.
3. Dapat mengetahui model teks akademik dan teks non akademik.

2
BAB 11
PEMBAHASAN

2.1 Teks Akademik

Menurut Abidin, Yunus(dalam Widiastuti, :4), teks akademik atau karya tulis
ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dimediakan atau cara seseorang
untuk mengungkapkan sebuah ide dalam bentuk tulis dan lisan untuk
mengungkapkan makna secara kontekstual yang bersifat ilmiah. Wujud teks
akademik antara lain, seperti, buku, ulasan buku, proposal, proposal penelitian,
laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Kelima jenis teks tersebut genre makro yang
didalamnya masing masing terdiri atas beberapaa genre mikro, seperti deskripsi,
laporan prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik
yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara
lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat
bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai
secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu.
Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan
pada data atau teori tertentu.
Wiratno (dalam Widiastuti, : 4) menjelaskan Secara umum, teks akademik
memiliki ciri ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Namun, belum
terdapat bukti bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang
memadai secara linguistic tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis.
membagi ciri teks akademik menjadi 14 ciri, antara lain sebagai berikut :

3
1. Sederhana dalam hal struktur kalimat.
2. Padat informasi.
3. Padat akan kata kata leksikal.
4. Banyak memanfaatkan nominalisasi.
5. Banyak memanfaatkan metafora gramatika.
6. Banyak memanfaatkan istilah teknis.
7. Bersifat taksonomik dan abstrak.
8. Banyak memanfaatkan sistem pengacuan esfora.
9. Banyak memanfaatkan proses relasional aributif untuk membuat deskripsi.
10. Bersifat monolog dan untuk itu lebih banyak mendayagunakan jenis kalimat
indikatif-deklaratif.
11. Memanfaatkan bentuk pasif untuk memberikan tekanan kepada pokok
persoalan yang dikemukakan.
12. Teks akademik menjadi objektif bukan subjektif
13. Bukan penceritaan fiktif, tidak mengandung kalimat minor.
14. Tidak mengandung kalimat takgramatikal.

Sesuai dengan cara pandang LSF pada strata leksikogrmatika, Wiratno mengurai
keempat ciri keilmiahan teks akademik ke dalam empat belas pilar. Empat di
antaranya dijadikan landasan dan acuan dalam teori penelitian ini. Berikut dijelaskan
ciri keilmiahan teks akademik.

A. Sederhana Struktur

Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana


melalui penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada kalimat
kompleks secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan.

4
1) Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks lazim disebut dengan kalimat tunggal yang hanya


terdiri atas satu klausa atau struktur predikat . Pengertian ini serupa dengan
pengertian kalimat simpleks dalam kajian LSF. Akan tetapi, perbedaan yang
mendasar antara cara pandang kajian Linguitik Formal dan LSF yakni linguistik
formal hanya memandang kalimat simpleks (tunggal) berdasarkan pola yang
telah ditetapkan sesuai yang tercantum dalam Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Sementara itu, LSF menambahkan satu unsur ke dalam pola atau
struktur kalimat tersebut, yaitu dengan menggunakan sematan yang ditandai
oleh [...] dengan menggunakan konjungsi yang sebagai penanda sematan yang
berfungsi untuk mempertahankan struktur kalimat tetap berada pada satu aksi
atau peristiwa.
Berikut ini adalah contoh teks akademik kalimat Simpleks

Pada bagian ini dipaparkan temuan penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis
cerpen melalui penerapan metode conference writing siswa kelas X-B SMA Negeri 3
Parepare.

2) Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu aksi atau
peristiwa dan dapat dinyatakan dengan hubungan parataksis dan hipotaksis.
Namun, pada teks akademik, jenis kalimat kompleks yang digunakan adalah
kalimat kompleks yang dihubungkan secara hipotaksis. Taksis menunjukkan
status atau sifat hubungan antarklausa dalam kalimat kompleks. Secara
semantik, akibat penggabungan klausa yang satu dengan klausa lainnya ke
dalam sebuah kalimat kompleks, satu klausa lebih kuat dalam makna
dibandingkan dengan yang lainnya. Hubungan semantic atau logikosemantik
disebut juga tipe dasar klausa kompleks. Halliday menjelaskan tipe hubungan

5
antarklausa, yakni ekspansi dalam tiga pengelompokan semantik yang lebih
luas, yaitu
a. Dalam Elaborasi, satu klausa mengelaborasikan atau menguraikan makna
lainnya dengan cara menguraikannya atau memberikan spesifikasi.
b. Dalam Ekstensi, satu klausa memperluas makna klausa lainnya dengan
menambahkan sesuatu yang baru di dalamnya.
c. Dalam Ganda, satu klausa menggandakan makna klausa lainnya dengan
mengubahnya dengan salah satu kemungkinan cara, antara lain, dengan
merujuk pada waktu, tempat, cara, sebab atau kondisi.

Berikut ini adalah contoh teks akademik kalimat kompleks parataktsis

Pengamatan terhadap proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kendala kendala


yang dihadapi siswa dan kemajuan yang telah dicapai.

Berikut ini adaah contoh teks akademik kalimat kompleks hipotaksis

Hal tersebut terlaksana karena perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi


pembelajaran sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya sudah meningkat dan berjalan baik.

B. Padat Informasi

Teks akademik yang padat infomasi adalah teks yang padat akan
informasi dan padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks
akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan
melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.
Dalam penelitian ini, kepadatan informasi dilihat dari segi penggunaan
kalimat simpleks yang diwujudkan dengan penggunaan sematan yang sedang
dari segi nominalisasi, pemadatan informasi diwujudkan dengan mengubah

6
leksis nonbenda (antara lain verba, adjektiva, adverbia, konjungsi) menjadi
kata benda (nomina).
C. Padat Kata Leksikal

Padat kata leksikal pada teks akademik adalah teks akademik lebih
banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator,
adjektiva, dan advebia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata
sandang, preposisi). Halliday dalam Wiratno menyatakan bahwa semakin
ilmiah suatu teks, semakin besar pula kandungan kata-kata leksikalnya.
Berikut ini adalah contoh teks akademik padat kata leksikal

Pembahasan hasil penelitian pada dasarnya ditujukan untuk menemukan jawaban atas
permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

D. Memanfaatkan Nominalisasi

Teks akademik yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk memadatkan


informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh dengan mengubah
leksis non-benda (antara lain verba, adjektiva, adverbial, konjungsi) menjadi
leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks akademik digunakan untuk
mengungkapkan dengan lebih ringkas dan padat. Nomina dapat diturunkan
melalui afiksasi. Afiksasi nomina adalah suatu proses pembentukan nomina
dengan menambahkan afiks tertentu pada kata dasar.
Berikut ini adalah contoh dari teks akademik Memanfaatkan Nominalisasi

Berbagai kelemahan masih ditemukan misalnya, kejelasan indicator, pengembangan


materi, penyusunan langkah langkah pembelajaran, alokasi waktu, penggunaan
media, metode dan sumber belajar serta alat evaluasi.

7
2.2 Teks non Akademik
1. Pengertian Teks non Akademik

Teks non akademik atau karya tulis non ilmiah adalah teks yang penulisanya
tidak didukung oleh fakta umum yang biasanya hanya bedasarkan fakta pribadi
dan menggunakan bahasa formal yang popular. Teks non akademik biasanya
digunakan untuk menuliskan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari. Penulisan teks non
akademik tidak terlalu mementingkan susunan bahasa yang padat, sederhana
maupun logis. Berbeda dengan teks akademik, yang mementingkan susunan
bahasa yang logis dan padat. Dalam penulisan teks non akademik tidak perlu
didasari oleh penilitian dan juga pegamatan terhadap suatu objek sseperti pada
teks akademik. Namun penulisan teks non akademik hanya memerlukan
pengetahuan dan pengalaman, seperti contohnya novel, percakapan, dan juga
cerpen.

2. Ciri-Ciri Teks non Akademik

Teks non akademik memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan teks


akademik,adapun ciri-ciri teks non akademik yaitu:
1. Rumit dalam struktur kalimat.
2. Cenderung tidak padat informasi.
3. Padat akan kata-kata struktural.
4. Cenderung sedikit menggunakan nominalisasi
5. Cenderung sedikit menggunakan metafora gramatika.
6. Sedikit menggunakan istilah teknis.
7. Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik.
8. Tidak menunjukkan pengacuan esfora
9. Tidak menonjol pada salah satu jenis proses
10. Bersifat dialogis dan lebih banyak menggunakan kalimat yang bervariasi.

8
11. Memberikan tekanan kepada pelaku dalam peristiwa dialog. Dan pelaku
yang menjadi lebih penting dalam peristiwa menimbulkan sifat subjektif.
12. Sering mengandung kalimat minor.
13. Sering mengandung kalimat takgramatikal.
14. Mengambil genre yang lebih bervariasi dan dapat faktual atau fleksional

3. Contoh Teks non Akademik


Teks non akademik adalah teks yang ditulis berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman seseorang, namun juga bisa berasal dari karangan seseorang yang di
kembangkan sehingga menjadi sebuah karya tulis non akademik atau teks non
ilmiah. Seperti contoh dibawah ini adalah teks non akademik atau teks non
ilmiah, yaitu:

Novel Dukuh Paruk


Dukuh Paruk adalah sebuah desa kecil yang terpencil dan miskin.
Namun,warganya memiliki suatu kebanggaan tersendiri karena mewarisi
kesenian ronggeng yang senantiasa menggairahkan hidupnya. Tradisi itu
nyaris musnah setelah terjadi musibah keracunan tempe bongkrek yang
mematikan belasan warga Dukuh Paruk sehingga lenyaplah gairah dan
semangat kehidupan masyarakat setempat. Untunglah mereka menemukan
kembali semangat kehidupan setelah gadis cilik pada umur belasan tahun
secara alamiah memperlihatkan bakatnya sebagai calon ronggeng ketika
bermain-main bersama Rasus, Warta, Darsun.
Permainan menari itu terlihat oleh kakek Srintil, Sakarya, yang
kemudian mereka sadar bahwa cucunya sungguh berbakat menjadi seorang
ronggeng. Berbekal keyakinan itulah, Sakarya menyerahkan Srintil kepada
dukun ronggeng Kartareja. Dengan harapan kelak Srintil menjadi seorang

9
ronggeng yang diakui oleh masyarakat. Dalam waktu singkat, Srintil pun
membuktikan kebolehannya menari disaksikan orang-orang Dukuh Paruk
sendiri dan selanjutnya dia pun berstatus gadis pilihan yang menjadi milik
masyarakat.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
teks akademik atau karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang
benar tentang penelitian atau pengamatab terhadap suatu objek. Sedangkan teks
non akademik atau teks non ilmiah adalah teks yang dibuat berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari
tanpa harus berdasarkan pengamatan terhadap suatu objek. Perbedaan antara kedua
teks tersebut dapat kita lihat melalui bentuk dan susunan kalimat dan model bahasa

3.2 Saran
Dalam memahami perbedaan teks akademik dan teks non akademik diperlukan
pengetahuan terhadap pengertian dan ciri-ciri kedua teks tersebut. Setelah
membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat membedakan antara teks
akademik dan teks non akademik. Dan juga memahami model serta contoh kedua
teks tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti, ANALISIS CIRI KEILMIAHAN TEKS AKADEMIK PADA TEKS


LAPORAN HASIL OBSERVASI (BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS X), Abstrak, 4-6. Dari
https://multisite.itb.ac.id/kkikfsrd/wpcontent/uploads/sites/154/2014/09/
Penulisan-Teks-Akademik.pdf (22 November 2019)

12

Anda mungkin juga menyukai