Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan: 11 LEMBARAN KERJA 10

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


Senin, 01 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Permata Sari Br Siregar


Anada Leo Virganta,S.Pd,M.Pd NIM : 1213111140
Materi: Hakekat Manusia.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Hakekat Pendidikan ?
2. Mengapa pendidikan selalu memperhatikan perkembangan manusia?
3. Simpulkan Hakekat Pendidikan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
4. Sebutkan landasan yang menjadi hakikat dari bentuk penyelanggaraan Pendidikan di
Negara kesatuan Republik Indonesia.
5. Kemukakan alasan filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntunan nasional adalah
Jawaban:
1. Imam Barnadib (2002: 4), memandang pendidikan sebagai fenomena utama dalam kehidupan
manusia di mana orang telah berada orang dewasa membantu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik menjadi dewasa. Pendidikan dalam arti luas itu, sudah ada sejak
manusia ada. Dari awal memulai hidupnya, manusia telah melakukan itu adalah tindakan
mendidik berdasarkan pengalaman sebuah, tidak didasarkan pada teori seberapa baik-
mendidiknya. Dalam hal ini, pendidikan mengacu pada pendidikan secara umum,yaitu
pendidikan yang dilakukan oleh masyarakaat umum.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro (1977: 20), pendidikan adalah bimbingan dalam
kehidupan tumbuh kembang anak-putra. Adapun tujuan pendidikan, yaitu membimbing
semua kekuatan alam yang adapada anak-anak itu, sehingga mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi mungkin.
Sedangkan menurut Driyarkara (2007: 413), intisari pendidikan adalah upaya memanusiakan
manusia muda. Driyarkara menyebutnya sebagai proses hominisasi dan humanisasi.
Hominisasi dan humanisasi adalah pengangkatan pemuda setinggi itu sehingga dia bisa
menjalani hidupnya sebagaigai manusia dan budidaya diri. Mengangkat kaum muda ke tingkat
manusia,itulah yang memanifestasikan dalam semua mendidik secara artifisial, yang bentuk
dan keberadaannya beragam.
Menurut Dewey, pengalamannya adalah dasar pendidikan, atau dalam terminologi Dewey
sendiri "mengalami" sebagai saranadan tujuan pendidikan” (John Dewey, 2004).Oleh karena
itu, bagi John Dewey, pendidikan pada dasarnya adalah proses penggalian dan pengolahan
pengalaman sebuah terus menerus. Inti dari pendidikan tidak terletak pada upaya untuk
menyesuaikan dengan standar kebaikan, kebenaran dan keindahan abadi, tapi dalam upaya
untuk terus menyelenggarakan perkemahan ( rekonstruksi) dan penataan ulang( reorganisasi)
pengalaman hidup subjek didik.
2. Pendidikan dalam perkembangan manusia
Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala
aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang
tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.
Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa
datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang
signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan
merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak
akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh
secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya
perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia.
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan
pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama
perubahan tersebut, apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka
pendidikan akan ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri.
Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah. Pertama transformasi budaya dari
generasi ke generasi, mempertahankan unsur-unsur esensi dari kebudayaan dengan membuka
diri pada usur positif dari luar. Kedua Pendidikan bertanggung jawab terhadap generasi masa
kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap pengangguran dan harus
mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam tugas yang paling berat
pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan kehidupan, yang
dulu hidup dalam keadaan tradisional harus mempersiapkan generasi yang mampu menerobos
kehidupan modern dan berperan aktif.
3. Dapat disimpulkan bahwa hakekat pendidikan adalah sarana memanusiakan manusia serta
meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan-an
setinggi mungkin
4. 1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti
apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi
tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu, landasan filosofis merupakan landasan yang
berdasarkan atau bersifat filsafat. Sesuai dengan sefatnya, maka landasan filsafat menelaah
sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi
mengenai kehidupan dan dunia.
2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi sosial.
Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan proses saling
mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa
yang dinamakan pendidik dan peserta didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari
kedudukannya dalam interaksi sosial.
3. Landasan Hukum
Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan berbagai aspek
kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pe
pendidikan dalam masyarakat perlu disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah.
Dengan berlandaskan hukum, kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan
dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan hukun segala
hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara.
4.Landasan Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dikarenakan
pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik. Kebudayaan dapat
dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke genarasi
berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal.
5.Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis
merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis
pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses
belajar manusia.
6.Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai kaitan yang sangat
erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk
pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan
pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa landasan ilmiah
dan teknologi dijadikan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dan praktik
pendidikan.
7.Landasan Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar
manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak hanya ditimbulkan oleh dunia
politik, melainkan juga masalah dari ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan
penghasilan negara bertambah walaupun utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat
kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang pendidikan.
8.Landasan Sejarah
Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari suatu landasan sejarah itu
bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Bidang pendidikan terlebih dahulu
memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun internasional.
9. Landasan Religius
Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dari landasanlandasan
pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang diciptakan oleh Allah swt. Bahkan
setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta didik mengikuti pendidikan agama.
Karena sistem pendidikan agama diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan
berkolaborasi dengan kebutuhan zaman yang semakin modern. Pendidikan agama adalah hak
setiap peserta didik dan bukan negara atau organisasi keagamaan.

5. alasan filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntunan nasional adalah


A.  Pancasila Sebagai Filsafat Hidup Bangsa
Pancasila adalah :
a.    Jiwa seluruh rakyat Indonesia
b.    Kepribadian bangsa Indonesia
c.    Pandangan bangsa Indonesia
d.    Dasar negara Indonesia
e.    Tujuan hidup bangsa Indonesia
f.     Kebudayaan yang mengajarkan banhwa hidup manusia akan mencapai puncak
kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup
manusia secara pribadi, sebagai makhluk sosial dalam hubungan masyarakat, alam dan
Tuhannya à mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
Pancasila harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan  agar mempunyai nilai
dan arti bagi kehidupan bangsa. Pancasila yang dimaksud tersebut dirumuskan dalam
Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 5 sila, penjabarannya sebanyak 36 butir yang saling
berhubungan menjadi satu kesatuan.
B.  Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional
Pendidikan di Indonesia berkembang secara dinamis dari zaman kemerdekaan 17 Agustus
1945 yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Seperti yang disebutkan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 yang berbunyi “pendidikan
diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional
(setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan dapat menjamin perkembangan dan
kelangsungan kehidupan bangsa.

C. Sejarah yang menyatakan bahwa Pancasila sebagai asas pendidikan nasional:


·                             Menurut Aris Toteles, tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya
suatu negara (Rapar, 1988:40). Begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 ingin menciptakan manusia pancasila.
a.       Tahun 1959,  pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan agar arah pendidikan tidak
menuju pembentukan manusia liberal yang dianggap sangat bertentangan dengan jiwa dan
semangat bangsa Indonesia (Depdikbud,1993:79).
b.      Atas instruksi menteri Pengajaran dan Budaya (PM) Prof. Dr. Priyono yang dikenal
dengan nama “Sapta Usaha Tama dan Pancawardhana”  yang isinya antara lain bahwa
Pancasila merupakan asas pendidikan nasional (Supardo, 1960:431).

Alasan Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, karena Filsafat


pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara yang merupakan perwujudan
nilai dan jiwa pancasila yang dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian
bangsa dan Negara. Dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek
Rohaniah atau spiritual Sisdiknas (Jalaludin & Abdullah Idi,2011:170). Tercermin dalam
tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003.
DAFTAR PUSTAKA
Esensi Pendidikan Dalam Perspektif John Dewey (Wasitohadi) Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni
2014: 49-61
HAKIKAT PENDIDIKAN DAN LANDASAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Savira Nurmalita 18016041
http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/03/fungsi-pendidikan-bagi-perkembangan.html
http://sariwex.blogspot.com/2013/06/filsafat-pendidikan-pancasila_4357.html

Anda mungkin juga menyukai