0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan8 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen membahas tentang hakekat manusia menurut beberapa ahli dan landasan pendidikan di Indonesia.
2) Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dan meningkatkan kualitas hidupnya.
3) Filsafat pendidikan Pancasila dijadikan sebagai tuntunan nasional karena Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen membahas tentang hakekat manusia menurut beberapa ahli dan landasan pendidikan di Indonesia.
2) Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dan meningkatkan kualitas hidupnya.
3) Filsafat pendidikan Pancasila dijadikan sebagai tuntunan nasional karena Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen membahas tentang hakekat manusia menurut beberapa ahli dan landasan pendidikan di Indonesia.
2) Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dan meningkatkan kualitas hidupnya.
3) Filsafat pendidikan Pancasila dijadikan sebagai tuntunan nasional karena Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
Senin, 01 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP– UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Permata Sari Br Siregar
Anada Leo Virganta,S.Pd,M.Pd NIM : 1213111140 Materi: Hakekat Manusia. Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario Soal: 1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Hakekat Pendidikan ? 2. Mengapa pendidikan selalu memperhatikan perkembangan manusia? 3. Simpulkan Hakekat Pendidikan yang dideskripsikan di atas (no.1)! 4. Sebutkan landasan yang menjadi hakikat dari bentuk penyelanggaraan Pendidikan di Negara kesatuan Republik Indonesia. 5. Kemukakan alasan filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntunan nasional adalah Jawaban: 1. Imam Barnadib (2002: 4), memandang pendidikan sebagai fenomena utama dalam kehidupan manusia di mana orang telah berada orang dewasa membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik menjadi dewasa. Pendidikan dalam arti luas itu, sudah ada sejak manusia ada. Dari awal memulai hidupnya, manusia telah melakukan itu adalah tindakan mendidik berdasarkan pengalaman sebuah, tidak didasarkan pada teori seberapa baik- mendidiknya. Dalam hal ini, pendidikan mengacu pada pendidikan secara umum,yaitu pendidikan yang dilakukan oleh masyarakaat umum. Menurut Ki Hadjar Dewantoro (1977: 20), pendidikan adalah bimbingan dalam kehidupan tumbuh kembang anak-putra. Adapun tujuan pendidikan, yaitu membimbing semua kekuatan alam yang adapada anak-anak itu, sehingga mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi mungkin. Sedangkan menurut Driyarkara (2007: 413), intisari pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Driyarkara menyebutnya sebagai proses hominisasi dan humanisasi. Hominisasi dan humanisasi adalah pengangkatan pemuda setinggi itu sehingga dia bisa menjalani hidupnya sebagaigai manusia dan budidaya diri. Mengangkat kaum muda ke tingkat manusia,itulah yang memanifestasikan dalam semua mendidik secara artifisial, yang bentuk dan keberadaannya beragam. Menurut Dewey, pengalamannya adalah dasar pendidikan, atau dalam terminologi Dewey sendiri "mengalami" sebagai saranadan tujuan pendidikan” (John Dewey, 2004).Oleh karena itu, bagi John Dewey, pendidikan pada dasarnya adalah proses penggalian dan pengolahan pengalaman sebuah terus menerus. Inti dari pendidikan tidak terletak pada upaya untuk menyesuaikan dengan standar kebaikan, kebenaran dan keindahan abadi, tapi dalam upaya untuk terus menyelenggarakan perkemahan ( rekonstruksi) dan penataan ulang( reorganisasi) pengalaman hidup subjek didik. 2. Pendidikan dalam perkembangan manusia Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan tersebut, apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri. Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah. Pertama transformasi budaya dari generasi ke generasi, mempertahankan unsur-unsur esensi dari kebudayaan dengan membuka diri pada usur positif dari luar. Kedua Pendidikan bertanggung jawab terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam tugas yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan kehidupan, yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus mempersiapkan generasi yang mampu menerobos kehidupan modern dan berperan aktif. 3. Dapat disimpulkan bahwa hakekat pendidikan adalah sarana memanusiakan manusia serta meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan-an setinggi mungkin 4. 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu, landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Sesuai dengan sefatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia. 2. Landasan Sosiologis Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. 3. Landasan Hukum Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pe pendidikan dalam masyarakat perlu disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum, kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan hukun segala hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara. 4.Landasan Kultural Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik. Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal. 5.Landasan Psikologis Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia. 6.Landasan Ilmiah dan Teknologi Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai kaitan yang sangat erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa landasan ilmiah dan teknologi dijadikan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dan praktik pendidikan. 7.Landasan Ekonomi Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah dari ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah walaupun utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang pendidikan. 8.Landasan Sejarah Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari suatu landasan sejarah itu bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Bidang pendidikan terlebih dahulu memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun internasional. 9. Landasan Religius Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dari landasanlandasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang diciptakan oleh Allah swt. Bahkan setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta didik mengikuti pendidikan agama. Karena sistem pendidikan agama diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi dengan kebutuhan zaman yang semakin modern. Pendidikan agama adalah hak setiap peserta didik dan bukan negara atau organisasi keagamaan.
5. alasan filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntunan nasional adalah
A. Pancasila Sebagai Filsafat Hidup Bangsa Pancasila adalah : a. Jiwa seluruh rakyat Indonesia b. Kepribadian bangsa Indonesia c. Pandangan bangsa Indonesia d. Dasar negara Indonesia e. Tujuan hidup bangsa Indonesia f. Kebudayaan yang mengajarkan banhwa hidup manusia akan mencapai puncak kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia secara pribadi, sebagai makhluk sosial dalam hubungan masyarakat, alam dan Tuhannya à mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Pancasila harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan agar mempunyai nilai dan arti bagi kehidupan bangsa. Pancasila yang dimaksud tersebut dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 5 sila, penjabarannya sebanyak 36 butir yang saling berhubungan menjadi satu kesatuan. B. Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional Pendidikan di Indonesia berkembang secara dinamis dari zaman kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Seperti yang disebutkan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 yang berbunyi “pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional (setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan dapat menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa.
C. Sejarah yang menyatakan bahwa Pancasila sebagai asas pendidikan nasional:
· Menurut Aris Toteles, tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara (Rapar, 1988:40). Begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ingin menciptakan manusia pancasila. a. Tahun 1959, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan agar arah pendidikan tidak menuju pembentukan manusia liberal yang dianggap sangat bertentangan dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia (Depdikbud,1993:79). b. Atas instruksi menteri Pengajaran dan Budaya (PM) Prof. Dr. Priyono yang dikenal dengan nama “Sapta Usaha Tama dan Pancawardhana” yang isinya antara lain bahwa Pancasila merupakan asas pendidikan nasional (Supardo, 1960:431).
Alasan Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, karena Filsafat
pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara yang merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila yang dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan Negara. Dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual Sisdiknas (Jalaludin & Abdullah Idi,2011:170). Tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003. DAFTAR PUSTAKA Esensi Pendidikan Dalam Perspektif John Dewey (Wasitohadi) Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni 2014: 49-61 HAKIKAT PENDIDIKAN DAN LANDASAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN Savira Nurmalita 18016041 http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/03/fungsi-pendidikan-bagi-perkembangan.html http://sariwex.blogspot.com/2013/06/filsafat-pendidikan-pancasila_4357.html