Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MINI RISET

GURU ABAD-21
MK.KDPSD

PGSD-FIP-UNIMED 2021

NILAI:

DISUSUN OLEH :
RANI PAIMA DAMANIK 1213111118
PERMATA SARI BR. SIREGAR 1213111140
NURSHINTA ROBINA LIMBONG 1213111014
NUR SYAHIRA AULIA 1213111060

MATA KULIAH :
KETERAMPILAN DASAR PENDIDIKAN SD

DOSEN PENGAMPU :
FAHRUR ROZI, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Guru
Abad ke-21 ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Keterampilan Dasar
Pendidikan Sekolah Dasar juga menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
penulis.

Kami berterima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan tugas kami untuk kedepannya.

Medan,17 November 2021

Tim penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
B.TUJUAN............................................................................................................ 1
C.MANFAAT ........................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2
A.KONSEP PENDIDIKAN ABAD KE-21 ......................................................................... 2
B.PEMBELAJARAN ABAD KE-21........................................................................
C.KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN GURU MENGHADAPI ABAD KE-
21. ........................................................................................................................ 3

D.MENGEMBANGKAN PROFESIONALITAS GURU ABAD KE-21 ............. ....... 6


BAB III PENUTUP ................................................................................................... 7
A.SIMPULAN ............................................................................................................ 7
B.SARAN .................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8
LAMPIRAN .............................................................................................................. PPT

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era
sebelumnya. Guru menghadapi klien yang jauh lebih beragam, materi pelajaran
yang lebih kompleks dan sulit, standard proses pembelajaran dan juga tuntutan
capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih tinggi (Darling, 2006). Hal ini
disebabkan transformasi besar pada aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan
kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang
efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk
mendukung peningkatan mutu pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan
praktek pembelajarannya secara terus menerus (Darling, 2006). Guru profesional
abad 21 adalah guru yang terampil dalam pengajaran, mampu membangun dan
mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas yang luas,
dan seorang pembelajar sekaligus agen perubahan di sekolah.
Cara mengajar yang monoton serta jarang memberikan penguatan
merupakan salah satu penyebab dari masalah ketidak lulusan dan kurang
maksimalnya nilai kelulusan siswa, dan kedua hal tersebut merupakan bagian
dariketerampilan keterampilan hidup dan berkarir. Menurut (Sagala, 2009) yang
menyatakan bahwa guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab
terhadap pendidikan siswa, baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Guru memegang peranan yang sangat penting

B.TUJUAN
1.Untuk melakukan penelitian tentang bagaimana guru pada abad-21
2.Penyelesaian tugas mini riset matakuliah KDPSD

C.MANFAAT
1.Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara sistematik
2.Dapat mengetahui sistem kerja object yang diteliti
3. Menambah keyakinan dalam pemecahan suatu masalah
4. Meningkatkan hubungan kerjasama antar team
5. Melatih dalam bertanggung jawab
6. Dapat memberikan rekomendasi tentang kebijakan suatu program
7. Menambah wawasan dan pengalaman

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.KONSEP PENDIDIKAN ABAD 21
Menurut Daryanto dan Syaiful Karim (2017) Tiga konsep pendidikan yang
diadaptasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam
mengembangkan Kurikulum Sekolah (SD), Sekolah Menengah (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dalam rangka
mengembangkan pendidikan menuju Indonesia Kreatif tahun 2045.
Kurikulum 2013 mengusung tema: menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif (berkarakter), melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi. (Mulyasa, 2015). Guru harus
dapat mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui berbagai
rancangan inovasi pembelajaran yang kreatif yang dapat mengembangkan
kreativitas peserta didik. Kehidupan dan karir pada abad 21 membutuhkan
kemampuan untuk 1) fleksibel dan adaptif; 2) berinisiatif dan mandiri; 3) memiliki
ketrampilan sosial dan budaya; 4) produktif dan akuntabel; serta 5) memiliki
kepemimpinan dan tanggung jawab.

B.PEMBELAJARAN ABAD KE-21


Sejak munculnya gerakan global yang menyerukan model pembelajaran baru
untuk abad ke-21, telah berkembang pendapat bahwa pendidikan formal harus
diubah. Perubahan ini penting untuk memunculkan bentuk-bentuk pembelajaran
baru yang dibutuhkan dalam mengatasi tantangan global yang kompleks. Identifikasi
kompetensi siswa yang perlu dikembangkan merupakan hal yang sangat penting
untuk menghadapi abad ke-21. Siswa harus mengasah keterampilan dan
meningkatkan belajar untuk dapat mengatasi tantangan global, seperti keterampilan
berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi secara efektif, berinovasi dan
memecahkan masalah melalui negosiasi dan kolaborasi. Namun demikian, dari sisi
pedagogi belum disesuaikan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Permendikbud No 65 tahun 2013 mengemukakan 14 prinsip pembelajaran,
terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 Sementara itu, Jennifer Nicols
menyederhanakannya ke dalam 4 prinsip yaitu: 1). Instruction should be student-
centered, 2). Education should be collaborative, 3). Learning should have context,
4). Schools should be integrated with society.

1. Instruction should be student-centered

Pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan yang berpusat pada


siswa. Siswa sebagai subyek pembelajaran yang secara aktif mengembangkan
minat dan potensinya. Siswa lah yang secara aktif meningkatkan pengetahuan,
potensi dan keterampilannya, sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan
berfikirnya, serta diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata

2
yang terjadi di masyarakat. Hal ini bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar
kepada siswa sepenuhnya namun intervensi guru masih tetap diperlukan.

2. Education should be collaborative

Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain, yang berbeda
latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Siswa perlu didorong untuk bisa
berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya dalam menggali informasi dan
membangun makna, menghargai kekuatan dan talenta setiap orang serta
bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka.
Sekolah (termasuk di dalamnya guru) seyogyanya dapat bekerja sama dengan
lembaga pendidikan (guru) lainnya di berbagai belahan dunia untuk saling berbagi
informasi dan pengalaman tentang praktik dan metode pembelajaran yang telah
dikembangkannya, dan bersedia melakukan perubahan metode pembelajarannya
agar menjadi lebih baik.
3. Learning should have context

Materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa karena


pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap
kehidupan siswa di luar sekolah. Guru perlu mengembangkan metode pembelajaran
yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real word). Guru juga
perlu membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa
yang sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
harinya.
4. Schools should be integrated with society

Sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam


lingkungan sosialnya, dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara
yang bertanggung jawab. Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan
program yang ada di masyarakat, seperti: program kesehatan, pendidikan,
lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula mengunjungi
panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian sosialnya.
Dengan kekuatan teknologi dan internet, siswa saat ini bisa berbuat lebih banyak
lagi

C.KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN GURU MENGHADAPI ABAD-21


1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas peserta didik,
dengan indikator diantaranya adalah sebagai berikut:

3
a. Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan
inovatif.
b. Melibatkan peserta didik dalam menggali isu dunia nyata (real word) dan
memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital.
c. Mendorong refleksi peserta didik menggunakan tool kolaboratif untuk
menunjukkan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual
dan proses kreatif peserta didik.
d. Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri
belajar dengan peserta didik, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktivitas
tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan assesmen era digital,


dengan indikator sebagai berikut:
a. Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat yang
mengintegrasikan toos dan sumber digital untuk mendorong belajar dan kreatifitas
peserta didik.
b. Mengembangkan lingkungan belajaryang kaya akan teknologi yang
memungkinkan semua peserta didik merasa ingin tahu dan menjadi partisipasi aktif
dalam menyusun tujuan belajarnya, mengelolahbelajarnya sendiri dan mengukur
perkembangan belajarnya sendiri.
c. Melakukan kostuminasi dan personalisasi aktif belajar yang dapat memenuhi
strategi kerja gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools dan sumber-sumber
digital yang beragam.

3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital, dengan indikator sebagai
berikut:
a. Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke
teknologi dan situasi yang baru.
b. Berkolaborasi dengan peserta didik, sejawat, dan komunitas menggunakan tool-
tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi peserta didik.
c. Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif kepada pesserta didik, orang tua,
dan sejawat menggunakan aneka ragam format media digital
d. Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif dari pada tool-tool
digital terkini untuk menganalisis, mengevaluasi dan memanfaatkan sumber
informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan belajar.

4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital, dengan
indikator diantaranya sebagai berikut:

4
a. Mendorong, mencontohkan, dan mengajar secara sehat, legal dan etis dalam
menggunakan teknologi informasi digital, termasuk menghargai hak cipta, hak
kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar.
b. Memenuhi kebutuhan pembelajar yang beragam dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan akses yang
memadai terhadap tool-tool digital dan sumberbelajar digital lainnya.
c. Mendorong dan mencontohkan etika digital tanggung jawab interaksi sosial terkait
dengan penggunaan teknologi informasi.

5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional, dengan


indikator sebagai berikut:
a. Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan
teknologi kreatif untuk meningkatkan pembelajaran.
b. Menunjukkan kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi,
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan
komunitas, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan teknologi kepada
orang lain.
c. Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktek profesional
terkini terkait dengan penggunaan efekti dari pada tool-tool dan sumber digital untuk
mendorong keberhasilan pembelajaran.
d. Berkontribusi terhadap efektifitas, vitalitas, dan pembaharuan diri terkait dengan
profesi guru baik di sekolah maupun dalam komunitas.

D.MENGEMBANGKAN PROFESIONALITAS GURU ABAD-21 MELALUI


PROGRAM PEMBIMBINGAN YANG EFEKTIF
Pembimbingan saat ini dipandang sebagai salah satu strategi pengembangan
guru yang sesuai tuntutan guru profesional dan sekolah abad 21 (Hargreavas, 1997;
Hargreaves & Fullan, 2000). Pembimbingan melekatkan pembelajaran pada praktek
profesional guru di sekolah, juga merupakan bentuk berbagi tanggung jawab dalam
upaya peningkatan mutu sekolah. Lebih dari itu, pembimbingan juga efektif
mengembangkan kepemimpinan guru dan budaya pembelajaran profesional di
sekolah (Walkinton, 2005) dimana kedua hal tersebut merupakan komponen penting
kesuksesan sekolah di abad 21 (Hargreaves dan Fullan, 2000; Beare,
2001).Menurut Reinman & Sprinthall (1998).
Menurut Reinman & Sprinthall (1998), pembimbingan merupakan bagian dari
supervisi. Walaupun demikian, pembimbingan memiliki karakteristik yang
membedakannya dari supervisi yaitu penekanan pembimbingan pada refleksi dan
pembelajaran profesional. Supervisi lebih dekat dengan peran sosialisasi untuk

5
'membentuk' guru menjadi sosok guru yang sesuai dengan dengan lingkungan
sekolah dimana guru mengajar. Fungsi supervisi ini meliputi penyambutan (guru
baru), enkulturasi, pemodelan, penjelasan, diskusi, dan pemberian umpan balik.
Fungsi ini dilakukan dalam pembimbingan namun dengan tuntutan komitmen yang
lebih holistik dan hubungan yang lebih multi arah. Pembimbing mungkin menjadi
pelatih, motivator, sumberinformasi, dan pasangan belajar, bergantung pada konteks
(Walkington, 2005). Di Inggris, istilah pembimbingan menjadi popular melebihi
supervisi di saat semakin banyak guru sekolah yang melakukan pembimbingan
terhadap calon guru di sekolah mereka (Hawkey, 1998).
Pembimbingan yang efektif perlu memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi
keefektifan hubungan pembimbingan, seperti berbagi pemahaman dan harapan
pembimbingan sejak awal antara pembimbing dan individu yang dibimbing,
pengetahuan pembimbing tentang strategi dan kegiatan pembimbingan, ketrampilan
memelihara kepercayaan dalam hubungan, pengetahuan bagaimana mengatasi
konflik dan perbedaan yang mungkin (Walkington, 2005). Oleh karena itu, struktur
organisasi pembimbingan yang mencakup penentapan tujuan program
pembimbingan, strategi pembimbingan dan metode yang akan digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembimbingan perlu ditetapkan bersama antara
pembimbing dan yang dibimbing sebelum pembimbingan dimulai.

6
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Di abad 21, pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang kompleks dan tidak
mudah seiring dengan perubahan besardan cepat pada lingkungan sekolah yang
didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi, perubahan demograsi, globalisasi dan
lingkungan. Guru profesional tidak lagi sekedar guru yang mampu mengajar dengan
baik melainkan guru yang mampu menjadi pembelajar dan agen perubahan sekolah,
dan juga mampu menjalin dan mengembangkan hubungan untuk peningkatan mutu
pembelajaran di sekolahnya. Untuk itu, guru membutuhkan pengembangan
profesional yang efektif yaitu pembimbingan.

B.SARAN
Guru di abad 21 ini ini diharapkan mampu menjalankan ke profesionalitasnya
sebagai tenaga pendidik dengan baik agar tercipta insan-insan penerus generasi
bangsa yang terbaik untuk menghadapi era globalisasi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan juga kami mengharapkan kritik dan saran, karena
kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Terima kasih

7
DAFTAR PUSTAKA
Darling, Linda., H., 2006. “Constructing 21st Century Teacher Education”. Journal of
teacher education, Vol. 57. 300-31
Tarihoran, E. (2019). Guru dalam pengajaran abad 21. Jurnal Kateketik Dan
Pastoral, 4(1), 46–58. blob:http://e-journal.stp-ipi.ac.id/393f7271-9934-4891-ab16-
b6f5cf42a9a7

Andrian, Y., & Rusman, R. (2019). Implementasi pembelajaran abad 21 dalam


kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 12(1), 14–23.
https://doi.org/10.21831/jpipfip.v12i1.20116

Tridiana, R., & Rizal, F. (2020). Keterampilan Guru Abad 21 Di Sekolah Menengah
Kejuruan ( SMK ). Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(2), 221–231.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/viewFile/25268/15440

Anda mungkin juga menyukai