Anda di halaman 1dari 4

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

Tes objektif adalah tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah
tersedia. Oleh karena sifatnya demikian, Popham (1981:235) menyebutnya dengan istilah tes
pilihan jawaban ( selected response test). Butir soal telah mengandung kemungkinan jawaban
yang harus dipilh atau dikerjakan oleh peserta tes. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes yang
dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif (Arikunto, 1995:165). Soal ini tidak
memberi peluang untuk memberikan penilaian yang bergradasi, karena dia hanya mengenal
benar dan salah.

Tes objektif memiliki beberapa model, seperti: menjodohkah, jawaban singkat, dan pertanyaan
benar-salah. Tes dengan model pilihan ganda (PG) paling banyak digunakan oleh sekolah. Tes
PG disebut tes objektif karena penilaiannya hanya ada 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk
jawaban salah. Tes uraian termasuk dalam tes berbentuk subjektif, tes ini bersifat subjektif
karena penilaiannya tidak objektif, yaitu tidak 0 jika jawaban salah dan tidak 1 jika jawaban
benar. Jumlah pilihan jawaban di dalam tes PG berjumlah 3 sampai 5 pilihan. Pada sekolah dasar
di gunakan tes PG dengan 3 sampai 4 pilihan. Untuk tingkat menengah digunakan tes PG dengan
4 sampai 5 pilihan. Semakin banyak pilihan jawaban akan semakin membuat soal menjadi sukar.
Siswa yang memiliki kemampuan rendah akan sulit untuk menebak karena pilihan jawaban
terdiri dari jawaban benar dan jawaban pengecoh. Semakin banyak pilihan jawaban maka
semakin banyak pengecoh sehingga kemungkinan besar siswa yang menebak akan salah. Dalam
tes PG ada berbagai cara menentukan skor, di antaranya dengan cara konvensional, kompensasi,
dan penalti. Teknik penskoran konvensional disebut juga correct score atau summated rating
adalah pemberian skor dengan cara menjumlahkan jawaban betul pada satu tes. Teknik
penskoran kompensasi adalah penskoran dengan cara memberi tambahan skor sesuai dengan
jumlah butir yang tidak dijawab. Teknik penskoran penalti memberikan nilai negatif sesuai
dengan jumlah butir yang dijawab salah.

Bentuk-bentuk Tes Bentuk tes dibedakan atas tes objektif dan subjektifi dimana tes tersebut
memiliki penekanan tujuan yang berbeda dalam evaluasi hasil belajar.

1. Tes objektif memiliki berbagai karakteristik yang membedakan bentuk tes ini dengan tes-
tes yang lain. Berikut adalah karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh tes objektif. 1.
Terdiri dari masalah dan daftar solusi yang disarankan (alternatif, pilihan, atau opsi).
Masalah ada dalam soal yang disediakan, sedangkan solusi ada dalam salah satu pilihan
jawaban yang disediakan. 2. Jawaban selain dari jawaban yang benar disebut pengalih
perhatian (decoy atau foil). Pengalih ini berfungsi sebagai pengecoh untuk menguji
keteguhan pendirian siswa dalam mengerjakan tes. 3. Item dapat dinyatakan dalam dua
cara. a. Pertanyaan langsung. Pernyataan langsung ini memiliki karkateristik sebagai
berikut. 1) lebih mudah untuk ditulis 2) lebih alami untuk siswa yang lebih muda 3)
menyajikan masalah yang diformat dengan jelas b. Kalimat tidak lengkap. Kalimat tidak
lengkap ini memiliki karakteristik sebagai berikut. 1) lebih ringkas 2) menyajikan
masalah yang didefinisikan dengan baik jika diutarakan dengan baik Terdapat 2 jenis tes
pilihan ganda yang dapat dipilih untuk dijadikan soal. Kedua jenis tersebut adalah
sebagai berikut. 1. Jenis Jawaban yang Benar. Jenis jawaban yang benar hanya memiliki
satu kemungkinan jawaban yang benar (ingat informasi faktual). Sedangkan alternative
jawaban yang lain adalah pilihan yang salah. 2. Jenis Jawaban Terbaik. Jenis jawaban
terbaik mengukur hasil pembelajaran yang membutuhkan pemahaman, penerapan, atau
interpretasi informasi faktual (mengukur pembelajaran yang lebih kompleks dan lebih
sulit). Ketika berhadapan dengan variasi jawaban terbaik, jawaban terbaik adalah
jawaban yang disetujui oleh para ahli. Terdapat berbagai hal yang dapat diukur melalui
tes objektif. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diukur melalui tes objektif tersebut.
1. Mengukur Hasil Pengetahuan a. Pengetahuan tentang Terminologi b. Pengetahuan
tentang Fakta Khusus c. Pengetahuan tentang Prinsip d. Pengetahuan tentang Metode dan
Prosedur 2. Mengukur Hasil pada Tingkat Pemahaman dan Aplikasi a. Kemampuan
untuk Mengidentifikasi Aplikasi Fakta dan Prinsip b. Kemampuan untuk Menafsirkan
Hubungan Sebab dan Akibat c. Kemampuan untuk Membenarkan Metode dan Prosedur

2. Tes Subjektif/ Esai Tes subjektif adalah suatu bentuk tes yang dalam penilaiannya
dipengaruhi oleh pribadi pemeriksa yang disebut efek halo atau halo error. Efek halo
adalah suatu bias kognitif dimana pertimbangan seseorang atau karakter seseorang dapat
berpengaruh kepada seluruh kesan terhadap orang yang sedang diamati.

Jenis-jenis tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk; (a) tes esai bebas, tes ini membuka
kesempatan kepada setiap pengikut tes untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri sesuai dengan
yang diketahui menurut pandangan masing-masing. (b)Tes esai terstruktur/ terbatas. Jenis tes ini
lebih mengikat peserta ujian, tetapi lebih membantu pada sebagian orang lain dan juga pada
waktu peskoran. Soal yang disusun tidak mengambang, tetapi lebih terarah dan terbatas.

Pengertian tes yaitu seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap
cakupan materi yang dipersyratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Tes yaitu suatu
alat yang digunakan oleh pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan peserta
didik dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar . Tes digunakan sebagai
alat penilaian dalam pendidikan yang mempunyai peran penting dalam mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang telah diajarkannya. Bentuk Tes Membaca
Pemahaman Sebagai alat pengukur perkembangan dan kemaujaun belajar peserta didik bentuk
tes membaca pemahaman ditinjau dari segi soal terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tes obyektif
(objective test) dan tes hasil belajar berbagai uraian (subjective test). Tes Obyektif (Objective
Test) Tes objektif disebut juga sebagai tes jawaban singkat (short answer test). Sesuai dengan
namanya, tes jawab singkat menuntut peserta didik hanya dengan memberikan jawaban singkat,
bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternative jawaban yang telah
disediakan, misalnya dengan memberi tanda silang, melingkari, atau menghitamkan opsi
jawaban yang dipilih. Tes objektif menurut pendapat diatas adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahankelemahan dari tes bentuk esai. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang
diajukan jauh lebih banyak daripada tes esai. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama
60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. Berikut ini macammacam tes objektif. Tes Pilihan
Ganda (Multiple Choice Test) Tes pilihan ganda merupakan suatu bentuk tes yang paling banyak
dipergunakan dalam dunia pendidikan. Pilihann jawaban alternatif terdiri atas jawaban yang
benar atau yang paling benar, selanjutnya disebut kunci jawaban yang kemungkinan jawaban
salah yang dinamakan pengecoh (distractor atau deboy atau fails), tetapi memungkinkan
seseorang memilihnya apabila tidak menguasai materi yang dinyatakan dalam soal. Tes Benar-
Salah (true-false) Tes tipe benar-salah (true-false) adalah tes yang butir soalnya terdiri dari
pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban dan pertanyaan yang benar dan
salah. Peserta tes menandai masing-masing jawaban, memilih „B‟ jika jawaban atau pernyataan
itu dianggap benar menurut pendapatnya dan memilih „S‟ jika jawaban atau pernyataan itu
dianggap salah menurut pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai