Anda di halaman 1dari 16

Hakikat organisasi dan kode etik profesi kependidikan

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Profesi kependidikan

Dosen pengampu
Ahmad mukhlasin,M.pd

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Destiya
Semester : IV – manajemen pendidikan islam

Sekolah tinggi agama islam Jam’iyah mahmudiyah tanjung pura


langkat 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya dan
tak lupa juga sholawat berangkaiukan salam kepada nabi besar
muhammad saw sampai makalah tersusun hingga selesai.

harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan,ilmu


dan pengalaman bagi readers. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tanjung pura,1 maret 2023


Penyusun

Destiya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. A.Latar belakang ...........................................................................................
B. B.rumusan masalah ........................................................................................
C. C.tujuan penelitian ........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
A. A.konsep dasar organisasi profesi guru ........................................................
B. B.peranan organisasi profesi guru ..................................................................
C. C.kode etik guru .............................................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
A.kesimpulan ......................................................................................................
B.saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makalah ini akan membahas mengenai hakikat organisasi dan kode


etik profesi kependidikan.
organisasi profesi guru adalah sekumpulan orang yang bekerja sebagai guru
yang di bangun dan didirikan oleh guru dan diurus oleh seorang guru yang
didasari landasan hukum.
Tujuan organisasi profesi guru adalah untuk meningkatkan
profesionalitas dan kompetensi para guru dan untuk meningkatkan
kesejahteraan guru.
Fungsi organisasi guru yaitu sebagai tempat dan wadah mengasah
kemampuan guru dan tempat mendapatkan berbagai pengalaman,pengetahuan
dan wawasan yang luas.
kode etik guru yaitu pedoman tindakan dan perilaku yang memiliki
tujuan menempatkan profesi pendidik atau guru
sebagai profesi paling terhormat dan sangat mulia,dan bermartabat yang
dilindungi undang undang.
Di bab selanjutnya saya akan menjelaskan secara rinci mengenai hakikat
organisasi dan kode etik profesi kependidikan.

B. Rumusan masalah
1. bagaimana konsep dasar organisasi guru?
2. apa peranan organisasi profesi kependidikan?
3. apa kode etik guru ?
C. Tujuan penelitian
1.untuk mengetahui konsep dasar organisasi profesi guru
2.untuk mengetahui peranan organisasi profesi guru
3.untuk mengetahui tentang kode etik guru
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Profesi guru

Guru PP no 19 tahun 2017, perubahan atas peraturan pemerintah

nomor 74 tahun 2008 tentang guru, mengatakan bahwa Organisasi Profesi

Guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan

diurus oleh Guru untuk mengembangkan profesionalitas Guru. Definisi ini

menunjukkan bahwa organisasi profesi guru didirikan oleh, dari dan untuk

guru itu sendiri. Organisasi profesi keguruan berasal dari tiga kata, yaitu

organisasi, profesi dan keguruan (guru). Organisasi sering didefinisikan

sebagai sekelompok manusia (group of people) yang bekerja sama dalam

rangka mencapai tujuan bersama (common goals). Meski definisi ini

cukup populer karena mudah dipahami, banyak ahli mengatakan bahwa

definisi ini terlalu sederhana. Masih ada beberapa unsur penting yang

seharusnya menjadi bagian dari esensi dasar organisasi, tetapi belum

terungkap dalam definisi tersebut.

Stephen F. Robbins (2000) (dalam irawan, 2018: 196) mendefinisikan

organisasi sebagai unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu

yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja

bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang


terstruktur, serta didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa

organisasi itu didirikan untuk kepentingan bersama.

Ada kesamaan antara defisi dari Sthepen dengan David Cherrington

(1989) (dalam Irawan, 2018:196) yang memberikan definisi organisasi

sebagai sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur dan yang

didirikan oleh manusia serta beranggotakan sekelompok manusia dalam

rangka mencapai satu set tujuan tertentu. Sehingga pokok pentingnya

adalah adanya tujuan.

Organisasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal

dan organisasi non-formal. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua

orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama

secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :

Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya. Organisasi

informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada

suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan

ibu-ibu, belajar bersama anak-anak SD. Sedangkan Profesi adalah jabatan

atau pekerjaan yang menuntut keahlian seseorang dan didapat melalui

adanya proses pendidikan. Suatu profesi erat kaitanya dengan jabatan atau

pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya menuntut

keahlian,pengetahuan, dan ketrampilan tertentu pula. Dan Guru adalah

pendidik dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,

melatih dan mengevaluasi. Jabatan guru dikenal sebagai pekerjaan


professional, artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus Dari

kata Organisasi profesi dapat diartikan sebagai organisasi yang

anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai

profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial

yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai

individu. Organisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota

professional tersebut menggabungkan diri dan mendapatkan perlindungan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa organisasi profesi guru ialah suatu

perkumpulan dan wadah tempat orang orang yang punya kemahiran

khusus dalam mendidik.

1.fungsi organisasi profesi guru

1. Fungsi Pemersatu Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional


untuk membentuk suatu organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu
bervariasi, ada yang bersifat sosial, politik ekonomi, kultural, dan falsafah
tentang sistem nilai. Namun umunya dilatarbelakangi oleh dua motif, yaitu
Motif intrinsik dan ekstrinsik. Secara Intrinsik, para profesional terdorong
oleh keinginannya mendapat kehidupan yang layak, sesuai dengan tugas
profesi yang diembannya. Bahkan mereka terdorong untuk menjalankan
tugasnya sebaik mungkin. Secara Ekstrinsik mereka terdorong oleh tuntutan
masyarakat pengguna jasa suatu profesi yang semakin hari semakin kompleks.
Kedua motif tersebut sekaligus tantangan bagi pengembangan profesi. Namun
kesadaran inilah yang menyebabkan para professional membentuk organisasi
profesi. Dengan demikian organisasi tersebut dapat dijadikan pemersatu antar
profesi, yang diharapkan organisasi kependidikan memiliki kewibawaan dan
kekuatan dalam menentukan kebijakan dan melakukan tindakan bersama yaitu
upaya melindungi dan memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi
kependidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakat pengguna jasa profesi

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional Fungsi kedua dari


organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional
pengemban profesi kependidikan ini. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam
PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi: “Tenaga kependidikan dapat
membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan
mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan
kesejahteraan tenaga kependidikan”. Bahkan dalam UUSPN tahun 1989, pasal
31 ; ayat 4 dinyatakan bahwa : “Tenaga kependidikan berkewajiban untuk
berusaha mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai dengan
perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan
bangsa”. Kemampuan yang dimaksud adalah apa yang disebut dengan istilah
kompetensi. Kompetensi merupakan kecakapan atau kemampuan
mengerjakan kependidikan. Peningkatan kemampuan professional juga terkait
dengan Kurikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu: 1)
Program Terstruktur adalah program yang dibuat dan dilaksanakan
sedemikian rupa, mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang dapat
diakreditasikan secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. 2) Program
Tidak Terstruktur adalah program pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan yang dibuka berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan
tuntutan waktu dan lingkungan yang ada. Terlingkup dalam program tidak
terstruktur ini adalah : Penataran tingkat nasional dan wilayah, Supervisi yang
dilaksanakan oleh pejabat terkait, Pembinaan dan pengembangan sejawat,
Pembinaan dan pengembangan individual.
jadi fungsi organisasi profesi guru adalah untuk mempersatukan para guru
dalam melakukan dan menjalankan tugas sebagai guru untuk mencapai tujuan
bersama,dan fungsi nya untuk meningkatkan kemampuan dan keprofesionalan
guru sebagai pendidik.

2. tujuan organisasi profesi guru

1.untuk meningkatkan mutu dan kulitas anggota sebagai pendidik

2.untuk mengembangkan karier guru

3.mengembangkan atau meningkatkan hak kekuasaan profesional guru

4.meningkatkan kesejahteraan para guru

5.meningkatkan hak untuk dihormati dan dihargai sebagai guru

B.Peranan organisasi profesi guru

setelah saya baca beberapa peranan organisasi profesi guru yang dapat saya
simpulkan adalah dari salah satu organisasi guru yaitu organisasi yang
bernama PGRI peran nya yaitu

1.peningkatan kompetensi tenaga pendidik,beberapa pendidik masih kudet


dengan yang nama nya teknologi,dan beberapa guru masih minim juga
pengetahuannya tentang bahasa asing dan kekurangan lainnya,maka dari itu
peran organisasi PGRI yang ada di pusat ini adalah dengan sering dan efektif
mengadakan pelatihan,sarana belajar,dengan kualitas yang tinggi agar tenaga
pendidik atau guru mengalami perubahan keterampilan,pola fikir dan perilaku
dalam bidang yang kurang dikuasai tadi
2.perlindungan profesi guru,sering kali siswa dan orang tua murid
menyalahkan guru saat guru memberi hukuman kepada murid,banyak orang
tua murid yang tidak terima dan melaporkan guru atau pendidik ke ranah
hukum atau penjara

PGRI memberikan perlindungan terhadap guru yang sering mendapatkan


perlakuan tidak adil dari siswa atau pun orang tua siswa,PGRI melakukan
upaya pencegahan kekerasan di sekolah seperti seminar anti kekerasan,
kemitraan dengan Polri dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),
revisi UU Guru dan Dosen, dan sosialisasi regulasi. PGRI juga memiliki
Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) dan Dewan Kehormatan Guru
Indonesia (DKGI) yang salah satu tugasnya mendampingi guru yang terkait
masalah hukum, anggota maupun nonanggota PGRI.

3. mengupayakan kesejahteraan guru. Seperti yang kita ketahui zaman


sekarang gaji seorang guru honor sangat rendah yaitu hanya di angka ratusan
rupiah saja,padahal beban pekerjaan yang dipikul seorang guru honor sama
berat nya dengan guru pegawai atau pns,tapi dalam pemberian kompensasi
sangat tidak adil dan masih banyak guru yang tidak mendapatkan tunjangan
sertifikasi guru.

Di tingkat pusat, PGRI mendorong perubahan UU Aparatur Sipil Negara


(ASN) dan konseptor lahirnya peraturan pemerintah tentang Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), agar guru honor dijadikan PNS
atau P3K dan mendapatkan gaji yang layak. Di tingkat daerah, PGRI berhasil
melakukan pendekatan pribadi dengan Pemda untuk memberikan keadilan
kepada guru, seperti tambahan hasil (tamsil) [Sulawesi Tengah], kendaraan
dinas (Banjar Kalimantan Selatan), dana pensiun (Solo),walaupun belum
merata di semua daerah yang ada diindonesia.
C.Kode Etik Guru

Secara etimologis, “kode etik” berarti pola aturan,tata cara, tanda,


pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata
lain kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebagai pedoman
berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh
sekelompok orang atau masyarakat tertentu. Dalam kaitannya dengan istilah
profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar
kegiatan anggota suatu profesi

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian Pasal 28 menyatakan bahwa “Pegawai Negeri Sipil mempunyai
kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di
luar kedinasan “. Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI XIII, Basuni
sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia
merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI
dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru
(PGRI,1973). Dari pendapat Ketua Umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yakni :
sebagai landasan moral dan sebagai pedoman tingkah laku.

Dalam kode etik guru Indonesia bagian satu pasal 1 diperjelas lagi, bahwa
kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga
negara. Pedoman sikap dan perilaku ini adalah nilai-nilai moral yang
membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik, serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah. Dari
uraian tersebut, kode etik profesi ialah aturan aturan dan norma yang harus di
patuhi dan di indahkan oleh setiap orang yang memiliki profesi tertentu dalam
menjalankan tugas profesi yang dimilikinya dan dalam kehidupan
bermasyarakat,norma yang ada di kode etik profesi tersebut berisi tentang
aturan aturan untuk dijadikan pedoman hidup berperilaku dalam berprofesi.

Jadi kode etik guru adalah peraturan yang harus dilaksanakan seorang guru
yang ada di setiap negara dalam melaksanakan tugas nya sebagai pendidik
atau guru dan perilaku dalam bermasyarakat.

a. Tujuan Kode Etik


Tujuan kode etik profesi diadakan ialah supaya anggota profesional
dalam menjalankan tugas profesinya.
Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
1.untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2.untuk memelihara dan menjaga kesejahteraan anggotanya
3.untuk mengingkatkan pengabdian para anggota profesi
4.untuk meningkatkan mutu profesi
5.untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

b. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia


Fungsi adanya kode etik adalah untuk menjaga kualitas,profesionalitas
dan nama baik guru dalam menyandang status pendidik. Dengan adanya
kode etik tersebut diharapkan guru guru tidak melakukan pelanggaran
terhadap kewajibannya. Jadi substansi diberlakukannya kode etik kepada
guru sebenarnya untuk menambah kewibawaan dan memelihara image
profesi guru tetap baik. Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992) secara
spesifik mengemukakan empat fungsi kode etik guru bagi guru itu sendiri.
Keempat fungsi kode etik tersebut sebagai berikut. 1. Agar guru terhindar
dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
karena sudah ada landasan yang digunakan sebagai acuan. 2. Untuk
mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan
pemerintah. 110 3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar
lebih bertanggung jawab pada profesinya. 4. Pemberi arah dan petunjuk
yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam
melaksanakan tugas. Secara umum dapat dirinci bahwa fungsi kode etik
guru yaitu: (a) agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi,
(b) agar guru bertanggung jawab atas profesinya, (c) agar profesi guru
terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal, (d) agar guru mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa profesi guru
diakui dan digunakan oleh masyarakat, (e) agar profesi ini membantu
dalam memecahkan masalah dan mengembangkan diri, dan (f) agar
profesi guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
Lebih singkat dari pendapat-pendapat di atas kode etik guru pasal 1
menyebutkan bahwa Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai
seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas
dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik,
orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan
pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan
kemanusiaan. Dengan demikian Ketaatan guru pada Kode Etik akan
mendorong mereka berperilaku sesuai dengan norma- norma yang
dibolehkan dan menghindari normanorma yang dilarang oleh etika profesi
yang ditetapkan oleh organisasi atau asosiasi profesinya selama
menjalankan tugas-tugas profesional dan kehidupan sebagai warga negara
dan anggota masyarakat.
A.kesimpulan
1. organisasi profesi guru adalah sekumpulan orang yang bekerja
sebagai guru yang di bangun dan didirikan oleh guru dan diurus oleh seorang
guru yang didasari landasan hukum.

2. Peran organisasi profesi guru ialah sebagai peningkatan


kompetensi,kualitas guru, dan sebagai perlindungan profesi
guru,mengupayakan atau memperjuangkan kesejahtetraan guru.

3. kode etik profesi ialah aturan aturan dan norma yang harus di
patuhi dan di indahkan oleh setiap orang yang memiliki profesi tertentu dalam
menjalankan tugas profesi yang dimilikinya dan dalam kehidupan
bermasyarakat,norma yang ada di kode etik profesi tersebut berisi tentang
aturan aturan untuk dijadikan pedoman hidup berperilaku dalam berprofesi.

Jadi kode etik guru adalah peraturan yang harus dilaksanakan seorang guru
yang ada di setiap negara dalam melaksanakan tugas nya sebagai pendidik
atau guru dan perilaku dalam bermasyarakat.

B. Saran

Hanya ini isi makalah yang dapat saya sampaikan,masih banyak kekurang
nya dalam makalah ini,maka dari itu dimohonkan dan diharapkan dari para readers
untuk memberikan kritik dan saran agar kedepan nya saya membuat makalah dengan
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Tustiyana widiayani, M.Pd. (2020). profesi kependidikan,kajian konsep


aturan dan fakta keguruan. bogor: Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar .
http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/hakikat-fungsi-dan-tujuan-
organisasi.html
https://fitk.uinjkt.ac.id/kedudukan-dan-peran-organisasi-profesi/
https://www.researchgate.net/publication/357078367_PERAN_ORGANI
SASI_PROFESI_KEPENDIDIKAN_DALAM_SISTEM_PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai