Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REPORT

REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK

STUDI KINETIKA DEHIDRASI RISINOLEAT DARI MINYAK JARAK

(M.Sitorus, 2010)

ELIMINASI SENYAWA SILIKA DARI TERAK PELEBURAN TIMAH


MENGGUNAKAN ASAM FLUORO-SILIKAT (N.Saleh, 2015)

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Ayulia Annisa Nasution (4193131038)


2. Bilham Aditya Sembiring (4193331027)
3. Risti Anggita (4193131006)
4. Rosalya Marbun (4193331035)
5. Tania Aulia Putri (4193131040)

Kelas : Pendidikan Kimia E 2019

Dosen : Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Critical Jurnal Report ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti
mata kuliah Reaksi Kimia Organik. Critical Jurnal Report ini kami susun agar dapat
memperluas pengetahuan tentang Reaksi Eliminasi yang kami sajikan berdasarkan sumber
informasi, referensi, dan berita. Kami berharap semoga Critical Jurnal Report ini dapat
bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi kami dan seluruh mahasiswa lainnya.

Tugas ini kami akui masih banyak kekurangannya, baik dalam bentuk maupun isinya,
karena pengalaman yang kami miliki masih kurang untuk menyusun tugas ini. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati kami harapkan kepada bapak/ibu dosen pembimbing,
kami meminta masukkannya demi kemsempurnaan tugas ini, baik sekarang ataupun dimasa
yang akan datang dan kami mengharapkan kepada bapak/ibu dosen atau mahasiswa lainnya
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.

Medan, 12 Oktober 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR......................................................................................................1
1.3 Manfaat CJR.....................................................................................................................1
1.4 Identitas Jurnal..................................................................................................................2
BAB II RINGKASAN JURNAL...............................................................................................3
2.1 Pendahuluan Jurnal...........................................................................................................3
2.2 Deskripsi Isi Jurnal...........................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN ANALISIS.......................................................................................9
3.1 Kelebihan Isi Artikel........................................................................................................9
3.2 Kekurangan Isi Artikel.....................................................................................................9
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
4.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Melakukan Review terhadap sebuah jurnal merupakan kegiatan mendeskripsikan atau


menjelaskan bagian isi jurnal dan mengetahui bagian isi jurnal tersebut mengenai kelebihan
dan kekurangan isi jurnal, dan bagaimana isi jurnal tersebut dapat mempengaruhi pola fikir
dan pola pemahaman kita terhadap suatu kajian atau masalah tertentu.

Selain itu dengan adanya kegiatan Review ini mahasiswa akan dilatih untuk berfikir
dan bertindak secara kritis dan sistematis dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada.
Dan dengan kegiatan review ini mahasiswa dapat membandingkan suatu pernyataan dalam
jurnal tersebut dengan beberapa pernyataan menurut para ahli dalam beberapa buku dan
jurnal lainnya.

1.2 Tujuan Penulisan CJR

Tujuan penulisan Critical Journal Review ini adalah sebagai penyelesaian tugas
matakuliah Reaksi Kimia Organik, untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
identitas jurnal, ringkasan artikel jurnal secara umum, analisis isi artikel jurnal yang
dilakukan dengan cara membandingkan isi artikel jurnal tersebut dengan buku atau jurnal lain
serta mengulas kelebihan dan kekurangan isi artikel jurnal baik dari segi sisitematika
penulisan, maupun aspek ruang lingkup isi artikel jurnal itu sendiri. Dan tujuan lainnya dalam
penulisan Critical Journal Review ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda dan untuk
menguatkan pemahaman mahasiswa atas apa yang sudah diperolehnya.

Untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal ini, melatih diri
untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang ada dalam jurnal serta membandingkan isi
jurnal satu dengan yang lain.

1.3 Manfaat CJR

Untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review mata kuliah Reaksi Kimia Organik dan
membantu pembaca untuk mengetahui cara berfikir kritis dengan melakukan penelitian,
sehingga mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal.

1
1.4 Identitas Jurnal

 Jurnal Utama
1. Judul artikel : Studi Kinetika Dehidrasi Risinoleat Dari Minyak Jarak
2. Nama jurnal : Jurnal Riset Kimia
3. Penulis artikel : M.Sitorus, S.Ibrahim, H.Nurdin, dan D.Darwis
4. Vol dan hal : Vol.3 Hal 139-144
5. Tahun terbit : 2010
6. ISSN : 1978-628X

 Jurnal Pembanding
1. Judul artikel : Eliminasi Senyawa Silika Dari Terak Peleburan
Timah Menggunakan Asam Fluoro-Silikat
2. Nama jurnal : Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
3. Penulis artikel : Nuryadi Saleh, Isyatun Rodliyah Dan Siti Rochani
4. Vol dan hal : Vol. 11, No. 2, Hal. 107-117
5. Tahun terbit : 2015
6. ISSN : 710-2087

2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1 Pendahuluan

Reaksi senyawa organik pada umumnya berlangsung relatif lambat dibanding dengan
reaksi-reaksi senyawa anorganik pada umumnya. Reaksi kimia dapat ditinjau berdasarkan
kontrol termodinamika yaitu berdasarkan energi bebas Gibbs (ΔG) yang menyatakan reaksi
akan berlangsung spontan apabila ΔG.

Reaksi dehidrasi merupakan jenis reaksi eliminasi yaitu pengurangan molekul air
(H2O) dari suatu molekul alkohol (mengandung gugus –OH) yang bertetangga dengan suatu
Hα. Reaksi dehidrasi sudah sangat umum dilakukan namun untuk molekul besar dan multi
gugus fungsional seperti dehidrasi risinoleat maka dehidratornya harus spesifik untuk
mencegah berbagai reaksi samping dari dua gugus lain yaitu alkena (C=C) dan trieste.

Dehidrasi risinoleat menghasilkan minyak jarak terdehidrasi (DCO = dehydrated


castor oil) yaitu campuran antara linoleat (LA) [18 : 2 (9, 12)] dan linoleat terkonjugasi (CLA
= conjugated linoleic acid ) [18 : 2 (9,11)] karena terdapat dua Hα terhadap alkohol.
Risinoleat mempunyai nama kimia 12-hidroksi–9–cis enoat dengan notasi [18: 1 (9), 12 (-
OH)]. Dehidrasi terhadap risinoleat akan menghasilkan dua produk utama yaitu linoeat (LA =
linoleic acid) dan linoleat terkonjugasi (CLA = conjugated linoleic acid) sebagai produk
dominan karena stabilisasi resonansi.

2.2 Deskripsi Isi

2.2.1 Jurnal Utama

Metode Penelitian Peralatan yang digunakan adalah berbagai alat gelas, satu set alat
refluks, alat GC HP 3890, dan alat GC-MS QP2010S Shimadzu.
Bahan yang digunakan antara lain: minyak jarak komersial, P2O5,
logam natrium (Na), metanol absolut, serbuk logam Zn, akuades dan
kertas pH universal
Prosedur Penelitian 1) Penentuan Komposisi Minyak Jarak dan DCO
Sebanyak 15 mL minyak jarak komersil atau DCO dicampur
dengan 50 mL Na metanol 1%. Selanjutnya dilakukan refluks
pada suhu sekitar 60°C sampai 90°C selama setengah jam. Hasil

3
refluks didinginkan dan lapisan metil ester asam lemak (fatty
acid methyl esthers = FAME) diambil dan dinetralkan dengan
akuades yang dipantau dengan indikator pH universal. Setelah
netral, dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat dan komposisinya
dianalisis dengan GC-MS.
2) Studi Kinetika Dehidrasi Risinoleat
Reaksi dehidrasi dilakukan pada aliran gas nitrogen, dengan
tekanan berkisar antara 50 sampai 70 mmHg, kecepatan
pengadukan berkisar antara 800 sampai 1000 rpm dengan
penambahan 0,1 g serbuk Zn sebagai anti polimerisasi variasi
waktu reaksi 1, 2, 3, dan 4 jam dengan jumlah dehidrator 2%
(w/w) pada suhu 125°C dan 175°C
3) Penentuan orde reaksi adalah dengan membuat grafik orde 1
(Ln C vs t), orde 2 ( 1/C Vs t) dan orde 3 (1/C2 vs t). Grafik yang
paling linier dengan R 2 paling mendekati satu adalah
merupakan orde reaksi untuk dehidrasi pada 125°C dan 175°C.
4) Penentuan Ea adalah dengan membandingkan dua data
konstantan kecepatan reaksi (k) pada 125°C dan 175°C dengan
menggunakan persamaan Archenius .
Hasil Penelitian  Penetuan Orde Konstanta Kecepatan Reaksi dan Energi Aktivasi
Persamaan reaksi dehidrasi risinoleat dengan P2O5 secara umum
adalah: Risinoleat (Ris) + P2O5 CLA + LA Laju reaksinya
adalah:   dt d[Ris]  dt d[LACLA] k [Ris] [P2O5. Hasil uji
grafik persamaan orde reaksi menunjukan bahwa reaksi adalah
orde 1 karena mempunyai linieritas paling besar (paling
mendekati 1) yaitu 0,833 pada temperatur 125°C (398 K) dan
0,9262 untuk temperatur 175°C (448 K).
Perhitungan harga energi aktivasi dilakukan dengan
membandingkan dua data k dengan menggunakan persamaan
Arhenius: k = e -Ea/RT Dengan membandingkan dua data k
yaitu k pada 125°C (398 K) dan 175°C (468 K) maka diperoleh
persamaan untuk menghitung Ea sebagai berikut: ln (k1/k2) = -
(Ea/R) × {( T1 – T2)/(T1 × T2) Dengan memasukkan harga k1 =
0,01 Jam-1 , k2 = 0,963, T1 = 398 K, T2 = 448 K dan konstanta

4
R = 8,314 J mol-1 K-1 maka diperoleh harga energi aktivasi (Ea)
sebesar 191,152 kJ mol-1 .
 Elusidasi Struktur Hasil Dehidras
Hasil utama dari dehidrasi risinoleat adalah linoleat (LA =
linoleic acid) dan linoleat terkonjugasi (CLA = conjugated
linoleic acid) dengan produk dominan adalah CLA yang dapat
mencapai 70%, karena distabilkan oleh resonansi sesuai dengan
hukum Zeithzev.
Temuan baru pada penelitian ini adalah mempelajari kinetika
reaksi risinoleat secara in situ atau mereaksikannya secara
langsung dalam bentuk minyak jarak (castor oil), tanpa
memisahkannya terlebih dahulu. Komposisi risinoleat hasil
dehidrasi (DCO = dehidrated castor oil) adalah 9,90% LA dan
CLA (C,C); 23,23% LA dan CLA (C,Z) yang merupakan isomer
paling esensial; 6,01% LA dan CLA (Z,Z), 20,09% sisa
risinoleat, dan terbentuk 16,16% senyawa 8, 11-oktadekadienat
yang juga suatu isomer linoleat.

2.2.2 Jurnal Pembanding

Metode Penelitian Percontoh terak berasal dari PT Timah (Persero), digerus hingga
berukuran -200 mesh, kemudian dianalisis menggunakan XRF dan
XRD untuk karakterisasi bahan baku awal. Selanjutnya percontoh
dilarutkan dalam asam fluoro-silikat kemudian disaring, endapannya
dianalisis menggunakan XRF dan XRD, sedangkan silika dalam
larutan dianalisis menggunakan metode gravimetri dan unsur-unsur
lainnya dianalisis menggunakan AAS. Alat-alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cawan porselen, corong Buchner, kertas
saring Whatman 42, neraca analitis, oven, hot plate dan pengaduk
magnet.
Prosedur Penelitian 1) Percontoh terak awal dianalisis terlebih dahulu menggunakan
Xray Fluorescence (XRF) untuk mengetahui komposisi unsur
yang terkandung di dalamnya, kemudian dilakukan pelarutan
dengan asam fluoro-silikat, padatan terak dipisahkan dari larutan

5
dan dianalisis.
2) Dilakukan pemisahan unsur/senyawa dominan dalam terak
tersebut terutama silika. Dalam penelitian ini eliminasi silika
dilakukan dengan cara dekomposisi (pelarutan) menggunakan
pelarut asam flouro-silikat.
3) Percontoh yang telah digerus berukuran 80%, -200 mesh
dilarutkan dalam asam flouro-silikat. Maka SiO2 akan terpisah
sedangkan unsur–unsur mayor (Fe, Ti, Al, Ca, Mn, P, Na, dan K)
dan minor ( Sr, V, Cr, Co, Cu, Cd, Ag, Pb, Th, dll) akan berada
pada endapan.
4) Percontoh yang telah dilarutkan dengan asam fluoro-silikat
kemudian ditambahkan akuades panas, hal ini bertujuan agar
pelarutan silika menjadi lebih sempurna serta membantu
pelarutan pengotor yang belum terlarut seluruhnya. Kemudian
campuran disaring dengan kertas saring untuk memisahkan unsur
yang bernilai ekonomi tinggi dalam bentuk endapan dengan
larutan silika beserta unsur lainnya.
5) Setelah diperoleh variasi konsentrasi (perbandingan pelarut
dengan air) yang optimal, percobaan selanjutnya dilakukan
dengan melakukan variasi suhu pada konsentrasi pelarut 2:1 dan
waktu pelarutan 1 jam.
6) Percobaan selanjutnya adalah dengan melakukan variasi waktu
pada konsentrasi 2:1 dan suhu 90°C.
Hasil Penelitian  Hasil analisis menunjukkan bahwa terak mengandung senyawa
oksida yang didominasi oleh oksidaoksida silika, titan, besi,
kalsium dan aluminium. Hal ini disebabkan karena dalam
konsentrat timah yang dilebur terdapat mineral-mineral kuarsa
(silika), ilmenit (besi dan titanium), rutil (titanium), penambahan
kapur (kalsium sebagai fluks peleburan) dan aluminium.
 Penggunaan pelarut asam dalam proses dekomposisi lebih baik
dibandingkan dengan dekomposisi basa menggunakan natrium
hidroksida, karena pada proses dekomposisi basa membutuhkan
proses penggerusan hingga mencapai kehalusan 100% lolos 200
mesh, demikian pula saat pemisahan antara unsur thorium

6
dengan unsur tanah jarang dilakukan melalui pengaturan pH
yang cenderung menyebabkan kehilangan 10-20% kadar ytrium.
 Pengujian variasi konsentrasi asam, waktu dan suhu dilakukan
dalam percobaan ini agar diketahui kondisi proses dekomposisi
yang paling baik.
 Persentase kehilangan kadar dengan nilai negatif (seperti SiO2,
Fe2O3, MnO, dll) yang berarti senyawa-senyawa tersebut dapat
larut, sedangkan sebaliknya senyawa dengan nilai persentase
kehilangan kadar positif (seperti NbO2, Ta2O5, ThO3 dll.)
menandakan senyawa tersebut tidak larut.
 Dapat dilihat bahwa pelarutan terak pada variasi konsentrasi
asam (1:1, 1:2 dan 1:3) atau penurunan konsentrasi asam tidak
diperoleh suatu pola signifikan bahwa dengan penurunan
konsentrasi asam, seharusnya turun pula keterlarutan silika, akan
tetapi polanya relatif tetap (6–10%).
 Hasil ini ditunjang oleh hasil percobaan yang menggunakan
konsentrasi asam 2:1, yaitu keterlarutan silika naik mencapai
nilai tertinggi, 16,2%. Namun dengan meningkatkan kepekatan
asam menjadi 3:1, ternyata nilai keterlarutan silika turun
menjadi 0%, berarti dalam proses pelarutan tidak terjadi
dekomposisi.
 Dapat dilihat pelarutan silika pada variasi suhu tidak
memperlihatkan pola yang diharapkanbahwa dengan naiknya
suhu akan naik pula nilai keterlarutan silika. Pada suhu 70°C
nilai keterlarutan 15,8%, kemudian naik 16,2% (suhu 80°C), dan
sesuai dengan yang diharapkan nilai keterlarutan naik mencapai
31% pada suhu 90°C. Namun nilai keterlarutan silika menurun
sampai 0% (tidak terjadi dekomposisi) pada pemanasan 100°C.
 Dapat dilihat bahwa pelarutan silika dari terak peleburan timah
berdasarkan variasi waktu, diperoleh waktu optimum pelarutan
0,5 jam dengan % silika yang terlarut sebanyak 34,55%. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa waktu pemanasan yang lebih
lama akan menurunkan persentase silika terlarut, karena

7
kemampuan asam fluoro-silikat untuk mendekomposi terak
menurun.
 Dari seluruh percobaan pelarutan silika dari terak timah ini
berdasarkan variasi konsentrasi, suhu dan waktu, ternyata
diperoleh hasil yang paling baik yaitu perbandingan asam
fluoro-silikat : akuades = 2:1, suhu 90ºC dan waktu reaksi 0,5
jam dengan kemampuan silika terlarut atau tereliminasi
sebanyak 34,55%. Dari hasil tersebut, dekomposisi silika dari
terak peleburan timah menggunakan asam fluorosilikat ini masih
rendah. Hal ini disebabkan karena ikatan senyawa silikat dalam
terak yang kuat.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Artikel

 Jurnal Utama

Judul pada jurnal penelitian ini sesuai dengan isi penelitiannya. Isi abstrak pada jurnal
penelitian ini tergambarkan dengan spesifik (khusus) dan isi dari jurnal juga
tergambarkan dengan representatif atau sudah mewakilkan isi dari jurnal penelitian
sepenuhnya. Semua istilah, teori dan konsep yang disebutkan telah didefenisikan dengan
jelas. Metode penelitian juga ditentukan dengan jelas, serta instrumin pengumpulan data
juga telah dijelaskan dan menyertakan data dalam bentuk tabel dan grafik sehingga
mudah dipahami. Kesimpulan juga dijelaskan dengan jelas, singkat dan padat

 Jurnal Pembanding

Judul pada jurnal penelitian ini sesuai dengan isi penelitiannya. Isi abstrak pada jurnal
penelitian ini tergambarkan dengan spesifik (khusus) dan isi dari jurnal juga
tergambarkan dengan representatif atau sudah mewakilkan isi dari jurnal penelitian
sepenuhnya. Semua istilah, teori dan konsep yang disebutkan telah didefenisikan dengan
jelas. Metode penelitian juga ditentukan dengan jelas, serta instrumin pengumpulan data
juga telah dijelaskan dan menyertakan data dalam bentuk tabel dan grafik sehingga
mudah dipahami. Kesimpulan juga dijelaskan dengan jelas, singkat dan padat. Referensi
yang digunakan pada jural pembanding ini sangat banyak sehingga jurnal ini sangatlah
lengkap dan ringkas.

3.2 Kekurangan Artikel

 Jurnal Utama

Secara keseluruhan jurnal ini sudah baik, isinya lengkap dan terperinci, tetapi
kekurangannya di dalam jurnal tidak dimuat saran untuk penelitian selanjutnya.

 Jurnal Pembanding

Secara keseluruhan jurnal ini sudah baik, isinya lengkap dan terperinci, tetapi
kekurangannya di dalam jurnal tidak dimuat saran untuk penelitian selanjutnya.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dehidrasi risinoleat menghasilkan dua produk utama linoleat terkonjugasi (CLA) dan
linoleat (LA) yang berdasarkan data GC-MS masih bergabung karena keduanya merupakan
isomer dengan perbedaan posisi ikatan rangkap sehingga mempunyai sifat fisik yang
berdekatan. Reaksi dehidrasi risinoleat dilakukan dalam bentuk minyak jarak dengan hasil
reaksi merupakan orde satu dengan konstanta kecepatan reaksi (k) pada 125°C (398 K)
sebesar 0,01 Jam-1 dan pada 175°C (448 K) sebesar 0,9631 Jam-1 . Energi aktivasi (Ea) yang
dihitung dengan membandingkan dua data menggunakan persamaan Arhenius adalah sebesar
191,152 kJ mol-1 . Studi kinetika kurang akurat bila ditentukan berdasarkan pertambahan
produk karena menghasilkan produk samping selain CLA dan LA.

Terak merupakan produk samping proses peleburan timah yang masih mempunyai
nilai ekonomi karena mengandung unsur-unsur logam berharga seperti titanium, tantalum,
niobium, wolfram dan sekelumit unsur logam tanah jarang. Terak tersebut mengandung silika
cukup tinggi yang sangat mengganggu proses ekstraksi logam berharganya apabila tidak
dipisahkan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan mengeliminasi silika dari terak timah,
dengan proses dekomposisi basah yaitu melarutkannya di dalam asam fluoro-silikat dengan
variasi konsentrasi asam, suhu dan waktu pemanasan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah persen keterlarutan silika tertinggi hanya 34,55% pada kondisi optimum konsentrasi
asam H2SiF6 : H2O = 2:1, waktu pelarutan 0,5 jam pada suhu 90ºC. Persen keterlarutan
silika masih rendah, namun kecenderungan silika tereliminasi dari terak akan memudahkan
proses ekstraksi unsur-unsur berharganya yang ditandai dengan kenaikan senyawa-senyawa
ThO2, V2O5, Nb2O5, Ta2O5, WO3 dan Y2O2 di dalam residu terak.

4.2 Saran

Saran yang diberikan oleh jurnal pembanding, dalam kondisi ini peleburan
dengan basa mungkin akan lebih efektif, dan untuk mencapai hasil eliminasi
silika yang maksimal, perlu dilakukan proses destruksi bertingkat (berulang
kali), namun hal ini akan menambah biaya pemrosesan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, M. Dkk. (2010). Studi Kinetika Dehidrasi Risinoleat Dari Minyak Jarak. Jurnal Riset
Kimia, 3(2): 139-144.

Saleh, Nuryadi, dkk. (2015). Eliminasi Senyawa Silika dari Terak Peleburan Timah
Menggunakan Asam Fluoro-Silikat, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara,
11(2): 107-117.

11

Anda mungkin juga menyukai