LAJU REAKSI
OLEH:
KELOMPOK 5
PENDIDIKAN KIMIA
2021
PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA MATERI LAJU REAKSI
Proses pembelajaran kimia yang terjadi selama ini belum mampu mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal. Siswa masih kesulitan memahami materi pembelajaran kimia yang ada. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu kompetensi guru, sistem
kurikulum, siswa, media pembelajaran yang digunakan lingkungan pembelajaran serta strategi
dan metode pembelajaran. Pembelajaran kimia masih didominasi dengan penggunaan metode
ceramah, latihan soal dengan bimbingan guru, dan sesekali dengan diskusi kelompok. Guru
masih memerankan dirinya sebagai pusat dari segala informasi dan siswa hanya menerima
informasi dari apa yang diberikan oleh guru tanpa berpikir untuk mencari informasi lainnya.
Laju reaksi merupakan salah satu konsep kimia yang bersifat abstrak dengan contoh konkrit yang
sulit dipahami oleh siswa, sehingga sering sekali siswa mengalami kesulitan dalam memahami
konsep laju reaksi yang akhirnya menimbulkan miskonsepsi. Salah satu kesulitan yang dialami
siswa dalam memahami suatu konsep terdapat pada karakteristik kimia itu sendiri. Laju reaksi
merupakan salah satu konsep yang dapat dipahami dengan baik apabila menghubungkan tiga
level representasi yang memuat representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik secara
bersamaan. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep laju reaksi pada pengaruh
katalis dan suhu terhadap laju reaksi, hal tersebut dikarenakan konsep yang diajarkan hanya
berdasarkan perspektif simbolik dan lebih memfokuskan pada aspek hitungan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya
dengan cara memperbaiki proses pembelajaran. Discovery learning merupakan suatu tipe
pembelajaran dimana siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dengan mengadakan suatu
percobaan dan menemukan sebuah prinsip dari hasil percobaan. Dalam mata pelajaran kimia
terdapat beberapa materi yang dapat dipelajari melalui kegiatan eksperimen, salah satunya adalah
materi laju reaksi. Dalam materi laju reaksi banyak sekali keterampilan berpikir kreatif yang
dapat dilatihkan, salah satunya adalah keterampilan berpikir luwes. Dalam mengaplikasikan
model discovery learning di kelas, secara umum tahapan yang harus dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar adalah stimulation (pemberian rangsangan), problem statement (identifikasi
masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan data), verification
(pembuktian), dan generalization (menarik kesimpulan). Indikator keterampilan berpikir kreatif
sebagai dasar untuk mengukur kreativitas siswa pada keterampilan berpikir luwes meliputi;
menghasilkan pertanyaan, gagasan, dan jawaban yang bervariasi; dapat melihat suatu masalah
dari sudut pandang yang berbeda; mencari banyak alternative atau arah yang berbeda; serta
mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran. Beberapa hasil penelitian telah dilaporkan
terkait pembelajaran de- ngan menggunakan model discovery learning dalam melatihkan
keterampilan berpikir kreatif. Putri (2014) melaporkan bahwa pembelajaran dengan model
Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif fleksibel
siswa pada materi asam-basa. Demikian pula dengan Azzahra (2014) yang melaporkan bahwa
pem- belajaran dengan model Discovery Learning efektif dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kreatif fleksibel siswa pada materi kesetimbangan kimia. Berdasarkan hal tersebut,
pembelajaran dengan model discovery learning diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
berpikir luwes siswa pada materi laju reaksi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : XI
Alokasi Waktu : 4 JP
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi 4.1.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi
cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan
untuk mencegah perubahan fisika dan kimia untuk mencegah mencegah perubahan
yang tak terkendali perubahan fisika da fisika dan k imia ya imia
yang tak terkendali
3.2 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju 3.2.1 Menjelaskan jenis-jenis orde reaksi
reaksi berdasarkan data hasil percobaan 3.2.2 Menentukan konsentrasi molar (M)
3.2.3 Menentukan orde reaksi berdasarkan data
percobaan
3.2.4 Menentukan tetapan laju reaksi
berdasarkan data percobaan
3.2.5 Menentukan persamaan laju reaksi
D. Materi Pembelajaran
Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan
Orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
Fakta : Reaksi cepat (peledakan bom, petasan), reaksi lambat
(perkaratan)
Konsep : Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju reaksi, Persamaan laju
Reaksi dan Orde Reaksi
Prinsip : Teori tumbukan Prosedur : Percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Mengkomunikasikan(Collaboration,Communication,Charac
ter ) hasil diskusi kelompoknya.
Guru melibatkan siswa (Critical Thinking and Problem
Solving,Creativity, Collaboration, Character ) mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain
(Collaboration, Character ) yang mempunyai jawaban
berbeda dari kelompok penyaji pertama.
Selama presentasi berlangsung, guru melakukan
pengamatan untuk menilai sikap dan kinerja diskusi
presentasi.
Penutup Fase 6 : Generalization (Menyimpulkan) 10 Menit
Guru mengarahkan siswa merumuskan kesimpulan
(Communication, Charactery ) dari seluruh kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru memberikan tugas rumah untuk dikerjakan secara
individu.
Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
(Character ).