Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA

DOSEN PENGAMPU :Dra. GULMAH SUGIHARTI, M.Pd

TEORI BELAJAR BRUNER

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

NAMA : ELVA DAMAYANTI LUBIS (4191131023)


SALMA SYAUQI (4192431003)
YONAS ALEXANDRY SITORUS (4193131009)
ZENY AFRISKA BARUTU (4193131016)
LOUIS GUSTAVO SIAGIAN (4193131052)
SUCI AYU SEMERU (4193331001)
PSPK A 2019

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PENDIDIKAN KIMIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sebagai penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Yusna Melianti, M. H. selaku
Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan mengarahkan.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan,
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Medan, 18 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. Teori Bruner..................................................................................................................................3
B. Tahap tahap Belajar Bruner.........................................................................................................4
C. Prinsip Prinsip Teori Belajar Bruner..........................................................................................5
D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Bruner..................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan aktifitas yang berproses, tentu didalamnya terjadi  perubahan-
perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara
satu dan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Dalam memandang proses belajar,
Brunner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.
Pembelajaran secara umum diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Pembelajaran mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem
aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif yang berkenaan
dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis
sehingga berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.
Seorang guru perlu dalam menanamkan pemahaman seseorang belajar utamanya
bagaimana menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural.Salah satunya,
untuk dapat memahami konsep-konsep dan prosedural,  guru perlu mengetahui berbagai teori
belajar. Guru sebagai salah satu perancang proses dalam proses yang sengaja dirancang hingga
terjadinya proses pembelajaran menuju kepada tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas tentang salah satu ahli yaitu Jerome S. Bruner dengan teori
belajarnya, serta kelebihan dan kelemahan teori belajar dari Bruner agar dapat menjadi bekal
persiapan profesionalitas para pendidik (guru).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran pada teori belajar Bruner?
2. Bagaimana tahap tahap belajar menurut Bruner?
3. Apa saja prinsip prinsip pada teori belajar Bruner?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan teori belajar Bruner?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori pembelajaran Bruner
2. Untuk mengetahui tahap tahap belajar berdasarkan teori Bruner
3. Dapat mengetahui prinsip prinsip teori belajar Bruner
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan teori belajar Bruner

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Bruner
Salah satu teori kognitif yang terkemuka adalah teori yang di kembangkan oleh Jerome
bruner. Menurut bruner proses perkembangan kognitif berlangsung sejalan dengan
perkembangan anak, dalam masa ini terjadi beberapa transisi perkembangan kognitif. Belajar
merupakan aktifitas yang berproses, tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang
bertahap.
Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dan yang lainnya
berkaitan secara berurutan. Denga teorinya yang di sebut free discovery learning. Ia mengetakan
bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-
contoh konkrtit.
Dalam proses belajar, bruner menyarankan pengembangan kemampuan dalam berfikir
intuitif. Dalam hal ini, guru menyajikan bukti-bukti yang kurang lengkap kemudian siswa
diminta memprediksi kemungkinan adanya bukti-bukti yang dpat melengkapai bukti tersebut
dengan menggunakan berfikir intuitif secara sistematis. Penerapan teori bruner yang terkenala
dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat di
berikan mulai dari SD, sampai perguruan tingg, tetapi sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif mereka.
Bruner mengemukakan perlunya ada teori pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas
untuk merancang pembelajaran efektif di kelas. Menurut pandangan Brunner (1964) bahwa teori
belajar itu bersifat deskriftif dimaksudnya untuk memberikan hasil, karena tujuan utama teori
belajar adalah menjelaskan proses belajar. Sedangkan teori pembelajaran itu bersifat prespektif
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tujuan utama teori pembelajaran itu sendiri adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal, misalnya, teori belajar memprediksikan berapa
usia maksimum seorang anak untuk belajar penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran
menguraikan bagaimana cara-cara mengajarkan penjumlahan.

3
Pandangan Bruner terhadap belajar tersebut disebut belajar kognitif yang dipandangnya
sebagai alat konsepsi (instrumental conception). Pertumbuhan kognitif atau dapat pula disebut
pendewasaan intelektual adalah bertambahnya respon-respon yang terkarakterisasikan dari
hakekat yang terkandung dalam stimulasi. Pertumbuhan tersebut tergantung kepada kondisi
internal dalam system penyimpanan inormasi atau frame psikologisnya.
Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran Perspektif Jerome S Bruner :

1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.


2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar dan
sebagainya).
3. Memilih materi pelajaran.
4. Menentukan topic-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh ke
generalisasi).
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan
sebagainya untuk dipelajari siswa.
6. Mengatur topic-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaklit, ikonik sampai ke simbolik.
7. Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa.

B. Tahap tahap Belajar Bruner


Bruner berpendapat bahwa dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Tahap informasi, bahwa dalam tiap pelajaran kita memperoleh sejumlah informasi, ada yang
menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan
memperdalamnya, adapula informasi itu yang bertentangan dengan apa yang telah kita
ketahui sebelumnya.
2. Tahap transformasi, kita menganalisa berbagai informasi yang kita pelajari itu dan mengubah
atau mentransformasikannya kedalam bentuk-bentuk informasi yang lebih abstrak atau
konseptual, agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas.
3. Tahap evaluasi, kita menilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan
transformasikan itu dapat digunakan untuk memahami gejala- gejala lain atau memecahkan

4
permasalahan yang kita hadapi.

C. Prinsip Prinsip Teori Belajar Bruner


Model pemahaman konsep Bruner menjelaskan bahwa pembentukan konsep dan pemahaman
konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang
berbeda pula. Menurutnya, pembelajaran yang selama ini diberikan di sekolah banyak
menekankan pada perkembangan kemampuan analisis, kurang mengembangkan kemampuan
berpikir intuitif. Padahal berpikir intuitif sangat penting untuk mempelajari bidang sains, sebab
setiap disiplin mempunyai konsep-konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami sebelum
seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan, melalui proses intuitif dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan (discovery
learning).

Beberapa prinsip teori Bruner adalah:

1. Perkembangan kognitif ditandai dengan adanya kemajuan menaggapi rangsang.


2. Peningkatan pengatahun bergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi
secara realistis.
3. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri
atau pada orang lain.
4. Interaksi secara sistematis diperlukan antara pembimbing, guru dan anak untuk
perkembangan  kognitifnya.
5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif.
6. Perkembangan kognitif ditandai denfgan kecakapan untuk mengemukakan bebrapa
alternatisf secara simultan, memilih tindakan yang tepat.
7. Perkembangan kognitif di bagi dalam tiga tahap yaitu enactive, iconic, symbolic.
8. Enaktif yaitu tahap jika seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk
emmahami lingkungan sekitaanya. (gigitan, sentuhan, pegangan).
9. Ikonik, yaitu tahap seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar
dan visualisasi verbal (anak belajar melalui bentuk perumpamaan dan perbandingan.

5
10. Simbolik yaitu tahap seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan abstrak yang
sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam berbahasa dan logika.( anak belajar melalui
simbol bahasa, logika, matematika).
11. Model pemahaman dan penemuan konsep.
12. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan memlalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai pada kesimpulan (discovery learning).
13. Siswa diberi kekebasan untuk belajar  sendiri  melalui aktivitas menemukan (discovery).

D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Bruner


Kelebihan dari Teori Belajar Penemuan (Free Dicovery Learning) adalah :

1. Belajar penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah belajar sudah bermakna.
2. Pengetahuan yang diperoleh si belajar akan tertinggal lama dan mudah diingat.
3. Belajar penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah sebab yang diinginkan dalam
belajar agar si belajar dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang diterima.
4. Transfer dapat ditingkatkan di mana generalisasi telah ditemukan sendiri oleh si belajar
daripada disajikan dalam bentuk jadi.
5. Penggunaan belajar penemuan mungkin mempunyai pengaruh dalam menciptakan motivasi
belajar.
6. Meningkatkan penalaran si belajar dan kemampuan untuk berfikir secara bebas

Kelemahan dari Teori Bruner

1. Belajar Penemuan ini memerlukan kecerdasan anak yang tinggi. Bila kurang cerdas, hasilnya
kurang efektif.
2. Teori belajar seperti ini memakan waktu cukup lama dan kalau kurang terpimpin atau kurang
terarah dapat menyebabkan salah pemahaman  atas materi yang dipelajari.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut bruner proses perkembangan kognitif berlangsung sejalan dengan perkembangan
anak, dalam masa ini terjadi beberapa transisi perkembangan kognitif. Belajar merupakan
aktifitas yang berproses, tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap.

Pertumbuhan kognitif atau dapat pula disebut pendewasaan intelektual adalah bertambahnya
respon-respon yang terkarakterisasikan dari hakekat yang terkandung dalam stimulasi.

Bruner berpendapat bahwa dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu :
Tahap informasi, Tahap transformasi, dan Tahap evaluasi. Di setiap Teori Pembelajaran tentu
terdapat Langkah langkah, Prinsip prinsip, Kelebihan dan Kelemahannya.

B. Saran
Setelah mempelajari materi ini, alangkah baiknya kita sebagai seorang calon pendidik dapat
mengerti dan paham mengenai teori teori pembelajaran, agar kelak dapat diterapkan dalam
proses belajar mengajar.

7
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri C., 2005, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Tadjab, 1994, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya : Abditama

Jamaris, M., (2013), Orientasi baru dalam psikologi pendidikan, Bogor: Ghalia Indonesia.

Syaiful Bahri Djamarah, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai