Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SEBAGAI PRODUK AKHIR DARI TUGAS CRITICAL BOOKS


REVIEW

MATERI

Disusun Oleh:
Kelompok kimia:
1.Yohana Agesty Ginting (4203111124)
2. Putri Anggraini (4203311066)

Dosen pengampu: Dr. M. Yusuf, M.Si


Kelas : PSPM F 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan tuntunan-Nya
sehingga makalah yang berjudul Air (H2O) ini dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberi informasi dan pengetahuan
tentang ilmu sains dan manfaat air (H2O). Selain itu, makalah ini untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah kimia umum. Makalah ini juga bertujuan menambah
wawasan tentang air bagi para pembaca maupun penulis.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari beberapa pihak.
Oleh sebab itu, diucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen, Dr. M. Yusuf,
M.Si, selaku dosen mata kuliah kimia umum yang telah memberi tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua, teman, sahabat,
keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Penulis yakin bahwa
makalah ini kurang sempurna. Oleh karena itu, teguran, koreksi, perbaikan, dan
semua saran akan diterima dengan senang hati, dan untuk hal tersebut diucapkan
banyak terima kasih. Semoga makalah ini boleh bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Identitas Buku.............................................................................................. 1

1.2 Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II AIR (H20) ................................................................................................. 3

2.1 Karateristik Air .......................................................................................... 3

2.2 Sifat Fisika Air ............................................................................................ 5

2.3 Reaksi Kimia Khas Air .............................................................................. 9

2.4 Kelimpahan Air ........................................................................................ 13

2.5 Manfaat Air............................................................................................... 15

BAB III RANGKUMAN..................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku


A. Buku Utama

 Judul buku : Kimia Medisinal Anorganik


 Penulis : Ibnu Gholib Gandjar
 Penerbit : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
 Tahun terbit : 2016
 Cetakan Ke- : 1 (pertama)
 ISBN : 978-602-386-129-3
 Jumlah halaman : xiv + 172 hlm
 Ukuran : 15,5 x 23 cm

B. Buku Tambahan 1

 Judul buku : Seri Sais Air


 Penulis : Sri Winarsih, S.Pd.
 Penerbit : ALPRIN
 Tahun terbit : 2019
 ISBN : 978-979-021-385-2

1
C. Buku Tambahan 2

 Judul buku : Manfaat Air Bagi Kehidupan


 Penulis : Suliasih
 Penerbit : PT REMAJA RODASKARYA
 Tahun terbit : 2015
 Cetakan Ke- : 1 (pertama)
 ISBN : 978-979-692-556-8

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik air,sifat fisika air,reaksi kimia khas


air,kelimpahan Air ,dan manfaat air.
2. Untuk memenuhi tugas matakuliah kimia umum.
3. Untuk menambah wawasan dan kemampuan baik pembaca maupun
penulis untuk memahami tentang air (H2O) yang bersangkutan.

2
BAB II
AIR (H20)
2.1 Karateristik Air
Air menutupi 70% permukaan bumi dengan jumlah sekitar 1.368 juta Km3
air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan dan salju. Air tawar
terutama terdapat di sungai, danau, air tanah, (ground water), dan gunung es
(glacier). Semua badan air didaratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui
siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinyu. Air memiliki karakteristik yang
khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain yakni, memiliki kisaran suhu
yang sesuai bagi kehidupan, yaitu 0o (32oF) - 100o C, air berwujud cair. Suhu 0oC
merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 1000C merupakan titik didih
(boiling point) air.

Air adalah senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O
sehingga bisa disebut juga dengan hidrogen oksida. Walaupun sudah sangat
dikenal, air adalah benda yang sangat menarik dan merupakan suatu cairan
istimewa. Sifatnya sangat berbeda dengan hidrida-hidrida elemen lain seperti H2S,
HF, atau NH3. Salah satu keunikan air adalah kemampuannya untuk membentuk
ikatan hidrogen terutama dengan molekul air yang lain atau dengan ion atau
molekul elektronegatif dan elektropositif.

Air dengan rumus H2O (H – O – H) memiliki sifat yang berbeda dengan


senyawa hidrida lainnya, baik yang ditemukan dari dalam golongannya sendiri
(yaitu Gol. VI dari tabel periodik unsur) maupun dari golongan yang berdekatan
dari tabel tersebut, misalnya dengan amonia NH3 (Gol. V) dengan hidrogen fluorida
(Gol. VII). Air mempunya ikatan hidrogen yang kuat yang ada di antara molekul
air, baik dalam bentuk cair maupun bentuk padat, inilah yang membuat air berbeda
dengan senyawa hidrida lainnya. Ikatan hidrogen mencapai puncaknya pada air
(H20) padahal oksigen menempati urutan kedua setelah flour dalam kekuatan
membentuk ikatan hidrogen. Hal ini disebabkan adanya dua proton per molekul
tersedia yang dapat membentuk ikatan pada molekul air. Amonia (NH3) dan
hidrogen fluorida (HF) hanya memiliki satu tempat koordinasi terbuka dan hanya
memiliki satu proton yang tersedia per molekul.
3
Air memiliki banyak sifat fisik yang jauh lebih besar daripada biasanya
karena adanya dan banyaknya kekuatan hidrogen dalam air. Titik didik, titik leleh,
panas penguapan, panas fusi, panas spesifik, tegangan permukaan, viskositas,
terapan dielektrik semuanya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada senyawa
hidrida kovalen lainnya. Oleh karena itu, ikatan hidrogen pada air menjadi lebih
panjang dan lebih besar sehingga es memiliki truktur yang sangat terbuka. Kita tahu
air yang membeku menjadi es dapat kembali lagi mencair menjadi air. Meskipun
demikian, efek pertama pada saat mencair adalah runtuhnya sebagian dari struktur
terbuka tersebut. Dengan demikian, salah satu sifat paling mencolok air adalah
densitas es kurang dari air cair pada suhu antara 0 dan 4oC. Fenomena ini
merupakan kebalikan dari hubungan yang normal tentang densitas yang ada antara
bentuk padat dan bentuk cair. Akibatnya, bukannya memperluas volume seperti
cairan lain, tetapi mengurangi volume air ketika dipanaskan dari 0 sampai 4oC.
Alasan terjadinya pengurangan berat air bila berada pada suhu 0-4oC adalah karena
terjadinya kerusakan parsial dari ikatan hidrogen dalam kristal es.

Panas spesifik adalah jumlah panas yang diperlukan (yang dinyatakan dalam kalori)
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1oC. Dengan kata lain, diperlukan 1 kalori
energi untuk menaikkan 1 gram air dari 14,5 ke 15,5oC. Sifat ini membuat air
menjadi benda yang baik untuk perlindungan panas, dan itulah yang menyebabkan
suhu darah manusia dan hewan tetap terjaga dengan baik.

Air memiliki tetapan dielektrika tinggi sehingga menjadikan air sebagai


pelarut dan penjaga struktur yang stabil. Air merupakan komponen terbesar dalam
cairan badan manusia yang besarnya 60-70%. Selain tetapan dielektrikanya yang
tinggi, ukuran molekul yang kecil, dan mudah membentuk ikatan hidrogen, air juga
merupakan cairan pilihan dalam berbagai bentuk sediaan obat. Air tidak pernah
memberikan masalah dalam hal toksisitas, metabolisme, dan ekskresi.

Tabel 1.1. Sifat Air dan Efeknya

Sifat air Efeknya

4
Transpor nutrisi dan sisa pembakaran
Pelarut yang baik. dan limbah, memungkinkan terjadinya
proses biologis dalam medium air.

Di antara cairan murni mempunyai Melarutkan senyawa ionik dan hasil


tetapan dielektrikum tertinggi. ionisasi dalam larutan.

Tak berwarna, memungkinkan sinar


Transparan dan dapat ditembus oleh
mencapai bagian air yang dalam,
sinar tampak dan ultraviolet jauh.
fotosintesis dapat berlangsung.

Pengontrol dalam proses fisiologi,


Tegangan permukaan lebih tinggi dari
menyebabkannya berbentuk tetes dan
pelarut lain.
fenomena permukaan.

Es dapat mengapung, terjadi gerakan


Densitas maksimum sebagai cairan
sirkulasi horizontal dan vertikal dalam
pada 4OC
badan air.

Menentukan transfer panas dan


Panas penguapan paling tinggi
molekul air antara atmosfer dan badan
dibanding material lain.
air.

Suhunya stabil pada titik beku.


Panas pembakaran tertinggi. Menjaga kestabilan suhu organisme
dalam suatu wilayah geografis.

Menjaga perubahan suhu dari


Kapasitas terbesar.
perubahan yang mendadak.

2.2 Sifat Fisika Air


1. Suhu
Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi,
komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Dalam badan air yang luas
dan besar terdapat lapisan-lapisan suhu. Air yang suhunya hangat terdapat

5
di bagian atas daripada air yang suhunya dingin. Di antara kedua lapisan
tersebut, terdapat wilayah peralihan tipis yang dinamakan termoklin. Air di
atas termoklin disebut epilimnion, sedang air di bawah termoklin disebut
hipolimnion.
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses-proses yang terjadi di dalam air.
Suhu pada air buangan (limbah) biasanya akan memiliki suhu yang lebih
tinggi dari pada suhu pada air murni. Hal ini disebabkan karena pada air
buangan (limbah) terjadi proses biodegradasi. Biodegradasi merupakan
proses pemecahan zat melalui aksi mikroorganisme (seperti bakteri atau
jamur) yang dapat menyebabkan kenaikan suhu pada air. Suhu pada air akan
mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik pada lingkungan luar maupun
di dalam tubuh ikan. Semakin tinggi suhu, maka reaksi kimia akan semakin
cepat, sedangkan konsentrasi gas akan semakin turun, termasuk kadar
oksigen dalam air. Suhu pada suatu ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan
udara sekelilingnya, dan ketinggian geografis (Letterman, 1999).
Kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa akibat sebagai berikut : (1)
jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun (2) kecepatan reaksi kimia
meningkat (3) kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (4) jika
batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya akan
mati (Fardiaz, 1992).
2. Kekeruhan dan transparansi
Mahida (1986) mendefinisikan kekeruhan sebagai intensitas kegelapan di
dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan
perairan umumnya disebabkan oleh adanya partikel-partikel suspensi
seperti tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton
dan organisme lainnya. Effendi (2003), menyatakan bahwa tingginya nilai
kekeruhan juga dapat menyulitkan usaha penyaringan dan mengurangi
efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air. Kekeruhan erat kaitannya
dengan nilai TDS dalam air. Semakin tinggi nilai TDS dalam air maka akan
semakin tinggi pula nilai kekeruhan dalam air.

6
Kekeruhan (turbidity) adalah keadaan dimana transparansi air berkurang
akibat kehadiran zat-zat tak-terlarut. Zat-zat ini dapat berasal dari bahan-
bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air. Kekeruhan
disebabkan oleh lumpur, partikel tanah, dan fitoplankton. Penembusan sinar
berkurang dalam air yang keruh dapat memengaruhi pertumbuhan flora air.
Kekeruhan diukur dengan spectrophotometer di laboratorium dari contoh
air yang diambil di lapangan. Kekeruhan dapat pula diukur langsung di
lapangan dengan alat yang disebut “Turbidity rod”. Pada peneltian ini
digunakan alat turbidimeter dengan satuan NTU (Nephlometere Turbidity
Units). Dalam nephelometri intensitas cahaya yang tersebar diukur,
sedangkan dalam turbidimetri, intensitas cahaya yang ditransmisikan
melalui sampel diukur (Mahida, 1986).
3. Arus dan aliran air
Aliran air penting dalam penyebaran organisme, gas terlarut, dan garam.
Kecepatan aliran berbeda-beda antara permukaan kedalaman tertentu dan
dasar. Arus yang dekat dengan dasar paling lambat alirannya. Jenis
organisme yang bisa hidup juga berbeda dan hal ini tergantung pada
kedalaman.
4. Warna air
Warna perairan dapat ditimbulkan karena adanya bahan-bahan organik
(keberadaan plankton atau humus) maupun anorganik (seperti ion-ion
logam besi, dan mangan). Adanya kandungan bahan-bahan anorganik
seperti oksida pada besi menyebabkan air bewarna kemerahan, sedangkan
oksida pada mangan menyebabkan air menjadi berwarna
kecoklatan/kehitaman. Kalsium karbonat yang berasal dari daerah berkapur
juga dapat menimbulkan warna kehijauan pada air. Bahan-bahan organik,
misalnya tanin, lignin, dan asam humus yang berasal dari proses
dekomposisi (pelapukan) tumbuhan yang telah mati menimbulkan warna
kecoklatan pada air (Effendi, 2003). Sementara itu, warna air pada
umumnya disebabkan oleh partikel koloid bermuatan negatif, sehingga
pemurnian warna pada air dilakukan dengan cara menambahkan bahan
koagulan yang bermuatan positif seperti alumunium dan besi (Gabriel,

7
2001). Warna perairan juga dapat disebabkan oleh peledakan (blooming)
Fitoplankton (algae) (Effendi, 2003). Warna berpengaruh terhadap
penetrasi sinar, sehingga memengaruhi pertumbuhan flora air. Satuan
ukuran warna air adalah warna yang dihasilkan oleh larutan yang dibuat dari
1,245 g K2 Pt Cl6; 1,000 g CoCl2. 6H20 dalam 100 ml HCl Peka.
5. Kedalaman
6. Hantaran Jenis
Adanya ion-ion dalam air menyebabkan air dapat menghantarkan arus
listrik. Satuan hantaran = µm ohm/cm. misal: larutan KCN ,01 N dan
hantaran jenisnya pada suhu 25oC adalah 1411 µm ohm/cm. Daya hantar
listrik adalah bilangan yang menyatakan kemampuan larutan cair untuk
menghantarkan arus listrik. Kemampuan ini tergantung keberadaan ion,
total konsentrasi ion, valensi konsentrasi relatif ion dan suhu saat
pengukuran. Makin tinggi konduktivitas dalam air, maka air akan terasa
payau sampai asin (Mahida, 1986). Besarnya nilai daya hantar listrik
digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan perairan. Tingginya daya
hantar listrik menandakan banyaknya jenis bahan organik dan mineral yang
masuk sebagai limbah ke perairan. Pada kondisi normal, perairan memiliki
nilai DHL berkisar antara 20 - 1500 µS/cm (Boyd, 1982). Sementara itu,
alat yang digunakan dalam pengukuran daya hantar listrik adalah
Konduktivitimeter.
7. Ukuran partikel substrat
Susunan substrat penting bagi organisme-organisme yang hidup dalam air.
Ukuran partikel itu penting karena terkait dengan jenis fauna dan
substratnya. Cara penetapannya; sedimen dikeringkan, kemudian diayak,
dan selanjutnya ditentukan ukuran partikelnya.
8. Benda partikulat
Benda partikulat adalah partikel halus dan padat yang terdapat di dalam air.
Cara penetapannya: kertas saring yang berbobot konstan (dikeringkan pada
1040C selama 1 jam yang mana selisih bobot pada 2 kali penimbangan tidak
lebih dari 0,1 mg), digunakan untuk menyaring air dan setelah itu

8
dikeringkan sampai bobot konstan. Benda parikulat adalah selisih
penimbangan sebelum dan sesudah penyaringan.

2.3 Reaksi Kimia Khas Air


Molekul air tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Orbital oksigen
dalam molekul air dapat dianggap sebagai hibrid sp3. Oleh sebab itu, molekul air
tidak berbentuk garis lurus. Ikatan hidrogen-oksigen akan membentuk sudut
109028’, yaitu sudut suatu bangunan bersudut empat setangkup (tetragonal), namun
dalam bentuk gas sudut ikatan itu adalah 105o. Hal itu disebabkan oleh adanya gaya
tolak-menolak antara 2 pasang elektron bebas (elektron n). Adanya pasangan
elektron n dan atom ikatan hidrogen menyebabkan molekul air mudah membentuk
ikatan hidrogen sehingga molekul air memperlihatkan kestabilan yang tinggi.

Dalam kondisi biasa, air relatif stabil. Hal ini karena adanya dua keseimbangan
yang ada dalam air murni. Pertama, reaksi disproporsionasi sebagai berikut:

2𝐻 𝑂 ↔ 2𝐻 + 𝑂

Reaksi disproporsionasi tidak akan terjadi pada suhu biasa, bahkan pada 20000K.
dekomposisi air menjadi unsur-unsurnya kurang dari satu persen. Kedua, reaksi
disosiasi ionik, yang mana reaksi ini tidak signifikan, yang mana untuk air murni,
𝐾 = 1.008 𝑥 10 pada suhu 250C.

2𝐻 𝑂 ↔ 𝐻 𝑂 + 𝑂𝐻

Tetapan disosiasi air bervariasi secara langsung dengan suhu; peningkatan disosiasi
memberikan Kw mendekati 10-12 pada 1000C. Disebabkan oleh stabilitas relatifnya,
air menjadi zat yang stabil. Penggunaannya tergantung pada kemampuannya untuk
bertindak sebagai pelarut, sebagai ligan, sebagai pengoksidasi, sebagai reduktor,
dan sebagai asam atau basa. Sifat redoks air mempunyai arti yang kurang penting
dalam sistem farmasi. Air akan bertindak sebagai oksidator terhadap setiap elemen
yang mana air dapat menggantikan satu atau kedua protonnya sehingga terbentuk
gas hindrogen. Hal ini dapat terjadi dengan logan apa pun. Namun, pada suhu
kamar, reaksi ini dapat diabaikan untuk sebagian besar logam (misalnya, besi,
aluminium, seng). Elemen aktif (misalnya, lithium, natrium, kalsium) mampu
bereaksi dengan air pada suhu kamar, namun logam-logam tersebut jarang ditemui
9
dalam praktik farmasi, kecuali dalam pekerjaan sintetis. Contoh-contoh berikut
menunjukan reaksi logam dengan air:

2𝑁𝑎 + 2𝐻 𝑂 ↔ 2𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻 (𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟)

2𝐹𝑒 + 3𝐻 𝑂(𝑢𝑎𝑝) ↔ 𝐹𝑒 𝑂 + 3𝐻 (100 𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)

𝐻𝑔 + 𝐻 𝑂 ↔ (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖)

Air juga mampu bertindak sebagai reduktor. Namun, kemungkinan terjadinya


reaksi tersebut dalam praktik farmasi sangat kecil dibandingkan reaksi oksidasi.
Hanya ada satu unsur, yakni fluor, yang cukup kuat untuk mempunya efek sebagai
reduktor.

2𝐻 𝑂 + 2𝐹𝑒 ↔ 2𝐻 𝐹𝑒 + 𝑂

Beberapa sifat kimia air yang spesifik adalah:

1) Derajat Keasaman (pH)


Derajat keasaman atau pH lingkungan air sangat penting yang mana pH air
yang netral sangat optimum untuk kehidupan.
2) Gas Oksigen
Ada beberapa macam gas oksigen di dalam air, yaitu sebagai berikut:
1) Oksigen Terlarut
Adanya oksigen terlarut dalam air bermanfaat sebagai:
(1)Menunjang kehidupan biota air; (2)Menunjang pembersihan
pencemaran secara alamiah. Oksigen terlarut sendiri berasal dari
udara dan dari proses fotosintesis. Sedangkan terlarutnya oksigen
dalam air tergantung pada: (1) Suhu udara; (2) Tekanan udara; (3)
Kadar mineral dalam air.
2) Kebutuhan Oksigen Total
Kebutuhan oksigen total adalah kebutuhan oksigen untuk
mengoksidasi zat anorganik dalam air yang dihitung secara teoritis.
Jumlah oksigen dihitung jika komposisi zat organik terlarut telah
diketahui.
Reaksi oksidasi:

10
𝐶 + 𝑂 ↔ 𝐶𝑂
4𝐻 + 𝑂 ↔ 2𝐻 𝑂
4𝑁 + 3𝑂 ↔ 2𝑁𝑂 + 2𝑁𝑂
3𝑆 + 4𝑂 ↔ 𝑆𝑂 + 2𝑆𝑂
4𝑃 + 5𝑂 ↔ 2𝑃 𝑂
3) Kebutuhan Oksigen Kimiawi
Kebutuhan oksigen kimiawi (chemical oxygen demand, COD)
adalah jumlah oksigen (mg 02) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
zat-zat organik yang ada dalam 1 liter air, yang mana digunakan
K2Cr2O7 sebagai pengoksidasi.
Nilai kebutuhan oksigen kimiawi merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat
dioksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan
berkurangnyua oksigen terlarut. Sebagian besar zat organik melalui
tes kebutuhan oksigen kimiawi akan dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7
setelah dididihkan dengan pendinginan terbalik.
Prinsip analisis:

𝐶𝐻𝑂 + 𝐶𝑟 𝑂 + 5𝐻 ⎯⎯⎯ 𝐶𝑂 + 6𝐻 𝑂 + 2𝐶𝑟


Zat organik Warna kuning Warna hijau

Catatan:
* Digunakan katalisator Ag2SO4

** Sebagai pengikat Cl- digunakan HgSO4

*** Sisa K2Cr2O7 dititrasi dengan lar baku Ferro Ammonium


sulfat dengan indikator feroin.

4) Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand, BOD)


Kebutuhan oksigen biokimiawi adalah jumlah gas 02 (mg/ml) yang
diperlukan oleh bakteri aerobik untuk menguraikan senyawa
organik dalam air melalui oksidasi aerobik secara biologis.
Kebutuhan oksigen biokimiawi-5 (BOD) adalah jumlah gas O2
(mg/ml) yang dibutuhkan dalam waktu 5 hari pada suhu 20oC dalam

11
suasana kegelapan. Nilai BOD-5 ini menggambarkan degredasi zat
organik secara biologis.
3) Gas Karbon Dioksida (CO2)
Asal gas karbon dioksida (CO2) adalah dari hasil peruraian zat organik oleh
bakteri, respirasi organisme tanah, peruraian garam dan batu-batuan serta
reaksi keseimbangan dalam air.
4) Senyawa Nitrogen (Nitrogen Compound)
Nitrogen dalam bentuk gas terdapat dalam udara, tapi hanya sedikit yang
terlarut dalam air. Bakteri dan ganggang dapat menangkap N yang larut dan
terjadilah fiksasi N.
Bakteri nitrifiksasi: 𝑁𝐻 → 𝑁𝑂 → 𝑁𝑂
Bakteri denitrifikasi: 𝑁𝐻 →𝑁
5) Silika
Dalam air, silika berada dalam bentuk koloid partikel atau sebagai silika
terlarut. Silika ini digunakan oleh Diatomae untuk memperkuat dinding sel.
Jumlah silika dalam badan air bervariasi yang dipengaruhi oleh kedalaman
dan strafikasinya.
6) Fosfat
Fosfat berfungsi sebagai sumber unsur untuk membuat asam nukleat,
fosfolida dan senyawa fosfat organik. Neutrien ini sangat berguna bagi
fauna dan flora air.
7) Klorida
Dalam air tawar, kadar klorida lebih kecil dibandingkan air laut. Jika kadar
klorida tinggi, hal ini kemungkinan disebabkan karena pencemaran.
Keberadaannya memengaruhi tekanan osmosis air dan berpengaruh pada
kehidupan air.
8) Senyawa organik terlarut
Sumber senyawa organik terlarut ini terletak pada limbah sisa tumbuhan air,
senyawa organik terlarut, dan eksresi hewan.
9) Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid, TDS)
TDS ditetapkan dengan cara sebagai berikut: cawan porselin dipanaskan
sampai diperoleh bobot konstan, lalu tambahkan 100ml sampel yang telah

12
disaring, dan kemudian panaskan suhu 104o selama 16 jam (sampai kering).
Kemudia timbang sampai bobot menjadi konstan. Selisih dari 2 kali
penimbangan adalah padatan terlarut total.

2.4 Kelimpahan Air


Kelimpahan adalah jumlah yang
dihadirkan oleh masing-masing spesies
dari seluruh individu dalam komunitas
(Campbell, 2010, h. 385). Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa kelimpahan adalah jumlah atau
banyaknya individu pada suatu area
tertentu dalam suatu komunitas. Ini

Gambar 1.1 Distribusi air di Bumi


berarti, kelimpahan air adalah jumlah
atau banyaknya air pada suatu area
tertentu dalam komunitas.
Sampai saat ini, diketahui hanya
planet Bumi yang memiliki air. Air
menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Di atas permukaan bumi, air ada
di mana-mana, dalam bentuk
samudra, padang es, danau, sungai, air
bawah tanah, dan berbentuk uap air di
atmosfer. Oleh karena itu, lebih tepat
Gambar 1.2 Sebaran Air di Bumi sebenarnya jika bumi disebut Planet
Air. Diperkirakan, banyak air di bumi sekitar 326.358.380 mil kubik. Dari
keseluruhan massa air sebanyak itu, 97,5% berupa air laut. Sebanyak 1,75%
berupa salju dan gunung-gunung es di kutub. Air darat yang berupa air
bawah tanah, di danau-danau, sungai-sungai, dan sebagainya sebesar
0,73%. Sisanya sebesar 0,02% berupa air di atmosfer.

13
Sumber utama air banyak sekali. Sumber air dapat dipilah menjadi beberapa
kelompok, yaitu air angkasa (air hujan dan salju), air permukaan (air sungai,
resevoar), serta air tanah (air dari mata air, sumur dangkal, dan sumur
dalam)

A. Air Angkasa
Air hujan jumlahnya sangat terbatas dipengaruhi antara lain oleh
musim, jumlah, intensitas, dan distribusi hujan. Kualitas air hujan
sangat dipengaruhi oleh kualitas udara atau atmosfir di daerah
tersebut. Pencemaran yang mungkin timbul antara lain berupa debu,
dan gas juga memengaruhi kualitas air hujan.
Secara alami, kualitas hujan relatif baik, namun jarang mengandung
mineral dan sifatnya seperti air suling.
B. Air Permukaan
Air permukaan dapat berupa air yang tergenang atau air mengalir,
misalnya air laut, air danau, dan air sungai. Air permukaan pada
hakekatnya banyak tersedia di alam. Kondisi tersebut sangat
beragam karena dipengaruhi oleh banyak hal yang berupa elemen
meteologi, dan elemen daerah perairan. Kualitas air permukaan
tergantung dari daerah yang dilewati oleh aliran air. Pada umumnya,
kualitas air permukaan tidak terlalu baik karena banyak
mengandung lempung dan substansi organik. Atas dasar kandungan
bahan terendapkan dan bahan tersuspensi maka kualitas air sungai
relatif lebih rendah dari pada kualitas air danau (pond), rawa, dan
sedervoar.
C. Air Tanah
Air tanah adalah air permukaan yang meresap dalam tanah sehingga
mengalami penyaringan oleh tanah, batu-batuan, maupun pasir.
Ciri-ciri air tanah yaitu memiliki suspended solids tinggi.
Permasalahan pada air tanah yang mungkin adalah tingginya angka
kandungan total dissolved solid (TDS), besi, mangan, dan kesadahan
air tanah. Air tanah dapat dimanfaatkan setelah mengalami proses
menggalian atau pengeboran, misalnya sumur gali, sumur bor.

14
2.5 Manfaat Air
Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup. Semua makhluk hidup
memerlukan air. Manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan dalam
kehidupannya. Misalnya untuk minum dan sebagaian hewan hanya dapat hidup
dalam air. Hewan memerlukan air untuk minum. Sedangkan, tumbuhan
memerlukan air untuk mengangkut zat hara dari akar ke daun selain dalam proses
fotosintesis. Tidak ada kehidupan di Bumi ini tanpa air. Air merupakan substansi
yang memungkinkan adanya kehidupan di Bumi.

A. Manfaat Air bagi Kehidupan Makhluk Hidup.


Air sangat penting bagi semua makhluk hidup. Tiga puluh tiga persen tubuh
manusia terdiri atas air. Semua makhluk hidup lebih membutuhkan air
dibanding unsur-unsur penting lainnya. Air berperan dalam hampir semua
reaksi kimia di dalam tubuh. Reaksi kimia ini adalah yang membuat kita dapat
tumbuh, berkembang, dan beraktivitas dengan lancar.
a. Membantu proses pencernaan dan mencegah dehidrasi
b. Air dapat menahan rasa lapar
c. Berperan penting dalam ekosistem makhluk hidup
d. Berperan penting dalam fotosintesis dan respirasi tumbuhan
B. Manfaat Air Dalam Aktivitas Manusia
a. Irigasi
b. Bendungan
c. Olahraga
d. Transportasi
C. Manfaat air bagi kesehatan
a. Pengatur suhu tubuh
b. Mencegah batu ginjal
c. Memperlancar sistem pencernaan
d. Air memberikan efek relaksasi

15
BAB III
RANGKUMAN
Bagian terbesar dari seluruh permukaan bumi adalah air. Air penting sekali
bagi makhluk hidup. Tanpa Air tidak ada kehidupan di dunia ini. Proses-proses
yang berlangsung di alam semesta pun hampir semuanya berhubungan dengan air.

Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Di atas permukaan bumi, air
ada di mana-mana, dalam bentuk Samudra, Padang es, danau, sungai, air bawah
tanah, dan berbentuk uap air di atmosfer. Oleh karena itu, lebih tepat sebenarnya
jika bumi disebut planet air. Diperkirakannya, banyaknya air di bumi sekitar
326.358. 380 mil kubik. Dari keseluruhan massa air sebanyak itu 97,5% berupa air
laut. Sebanyak 1,75% berupa salju dan gunung gunung es di Kutub. Air darat yang
berupa air bawah tanah, di danau-danau, sungai-sungai, dan sebagainya sebesar
0,73%. Sisanya sebesar 0,02% berupa air di atmosfer.

Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O, artinya satu molekul air
tersusun atas 2 atom hidrogen, yang terikat secara kovalen pada 1 atom oksigen.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar,
yaitu pada tekanan 100 kPA (1 bar) dan temperatur 273,5 Kelvin (0OC). Air juga
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas,
dan banyak macam molekul organik.

Berikut ini data-data dari air:

 Nama sistematis : air


 Nama alternatif : aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen
hidroksida
 Rumus molekul : H,0
 Massa molar :18,0153 g/mol
 Densitas dan fase : 0,998 g/cm3 (cairan pada 20°C),
0,92g/cm3 (padatan)
 Titik lebur : 0°C (32O F)
 Titik didih : 100°C (212° F)

16
 Kalor jenis : 4.184 J/kg.K (cairan pada 20° C)

Air adalah pelarut yang kuat sehingga melarutkan banyak jenis zat kimia.
Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam)
disebut sebagai zat hidrolik (pencinta air), dan zat yang tidak mudah tercampur
dengan air (misalnya lemak dan minyak) disebut sebagai zat hidrofobik (takut air).
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol) antara
molekul-molekul air. Air menempel pada persamaannya atau kohesi karena air
bersifat polar. Tegangan permukaan,air memiliki tegangan permukaan yang besar
disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antarmolekul-molekul air. Hal ini dapat
diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak
dapat terbasahi atau terlarutkan, air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah
tetesan. Contoh lain dari adanya tegangan dilihat pada hewan anggang-anggang air
yang tidak tenggelam meskipun berada di atas permukaan air. Permukaan air di
sekitar kakinya ini melengkung ke bawah. Karena permukaannya saling tarik, air
mengelilingi serat atau butiran batu yang bersentuhan dengannya. Jika sebuah
tabung kapiler ditaruh tegak di atas permukaan air, air akan naik ke dalam tabung.
Permukaan air yang menyentuh tabung akan membentuk lengkungan ke atas.
Semakin kecil tabung tersebut, semakin tinggi air yang masuk ke dalamnya.
Demikian juga jika kita melihat lampu minyak tanah. Satu ujung sumbu
direndamkan ke dalam minyak tanah, sedang ujung lainnya tidak. Jika kita
menyala- kan ujung yang tidak terendam itu, ia akan terbakar. Hal tersebut dapat
terjadi karena minyak tanah dapat naik ke sumbu yang memungkinkannya terbakar.
Peristiwa-peritiwa di atas disebut dengan kapilaritas atau gerak kapiler. Gerak
kapiler sangat penting, misalnya dalam proses penyerapan air oleh tumbuh-
tumbuhan. Air didapatkan hampir di mana-mana. Di daerah yang terkering di dunia
sekalipun selalu ada air di udara meskipun sedikit. Kita tidak dapat melihat atau
merabanya, jika air itu menjadi bagian dari udara.Air di lautan, danau, dan disungai,
berbentuk cair. Air di udara tidak cair tetapi berbentuk gas, yang kita namakan uap
air. Awan juga terbentuk dari air. Awan terjadi dari bintik-bintik air yang kecil-
kecil. Awan dapat pula tersusun dari kristal salju. Kristal- kristal salju adalah
kristal-kristal kecil. Es juga terbuat dari air. Es adalah air yang membeku atau air

17
yang menjadi padat. Jadi, air bisa dalam bentuk padat, cair, atau gas. Jika padat, air
bisa sekeras batu. Jika merupakan cairan, kita dapat memindah-mindahkannya ke
berbagai tempat. Dalam bentuk gas, kita tidak dapat melihat atau merabanya. Dari
satu bentuk ke bentuk lainnya air melalui peristiwa yang berbeda. Air yang berubah
menjadi es disebut peristiwa membeku. Es yang kembali menjadi air disebut
peristiwa mencair. Air yang berubah menjadi uap mengalami peristiwa penguapan.
Sebaliknya, uap air yang kembali menjadi cair disebut peristiwa mengembun. Air
Mengalami Siklus ,Air di bumi tidak diam melainkan dinamis. Air melakukan
sirkulasi terus menerus. Secara singkat, sirkulasi air meliputi penguapan (evaporasi)
presipitasi, dan pengaliran keluar. Proses pejalanan air seperti itu disebut siklus air
atau siklus hidrologi. Siklus air bermula dari penguapan air laut dan air pemukaan
tanah ke udara. Penguapan air juga terjadi dari tumbuh-tumbuhan dan pernapasan
hewan, serta manusia. Pelepasan air lewat tumbuhan disebut transpirasi. Di udara,
uap air berkumpul (mengalami kondensasi) sehingga menjadi awan. Awan di
atmosfer kemudian jatuh ke permukaan laut atau daratan dalam bentuk air hujan
atau salju atau partikel-partikel es. Peristiwa jatuhnya air dari atmosfer tersebut
dinamakan presipitasi.

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk
adanya kehidupan. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup
dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam
fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk
memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk
membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara untuk digunakan dalam
proses pernapasan makhluk hidup. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, kita
tidak dapat lepas dari air. Air tidak hanya kita perlukan saat kita haus. Kita juga
membutuhkan air untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, seperti untuk
mencuci, mandi, atau memasak. Air juga penting dalam pertanian, peternakan,
transportasi, olahraga, dan rekreasi. Di dalam industri, air juga dibutuhkan antara
lain sebagai bahan pengolah, pendingin, dan pembangkit tenaga.

18
DAFTAR PUSTAKA

Gandjar, I. (2016). Kimia Medisinal Anorganik (1st ed., pp. 1-11). GADJAH
MADA UNIVERSITY PRESS.

PT REMAJA RODASKARYA. (2015). Manfaat Air Bagi Kehidupan (1st ed.).

Winarsih, S. (2019). Seri Sais Air (pp. 1-9). ALPRIN.

19

Anda mungkin juga menyukai