Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEBAGAI PRODUK AKHIR DARI TUGAS CRITICAL BOOKS


REVIEW MATERI

AIR (H2O)

Disusun Oleh
Kelompok 11
1. Fani Perbina Surbakti 4203111042
2. Jessica Karina Br Milala 4203111038
3. Juwita Fransisca Harefa 4203311050
4. Tasya Maylinda Sitorus 4203311022

Kelas : PSPM 2020 C


Mata Kuliah : Kimia Umum
Dosen Pengampu : Drs. Jasmidi, M.Si
Feri Andi Syuhada,S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA & DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karena atas berkat dan
karunianya Critical Book Review ini telah berhasil diselesaikan. Kami berusaha
semaksimal mungkin dalam membuat Critical Book Review ini, sekiranya dapat
diterima dengan baik .
Dengan penyajian yang sistematis , kami berharap agar pembaca dapat
mengambil hal baik di dalamnya. Atas kekurangan dalam laporan ini kami mohon
maaf oleh karena itu, semua kritikan dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan untuk menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kaih dan semoga Critical Book Review
ini dapat menambah wawasan pembaca.

February, 2021

Penulis
Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Identitas Buku yang direview................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
BAB II AIR (H2O).................................................................................................3
2.1 Karakteristik Air....................................................................................3
2.2 Sifat Fisika Air.......................................................................................4
2.3 Reaksi Kimia Khas Air..........................................................................4
2.4 Kelimpahan Air......................................................................................5
2.5 Manfaat Air............................................................................................6
BAB III RANGKUMAN........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku yang direview

 BUKU I

o Judul Buku : Air Bagi Kesehatan


o Penyusun : Budi Iman Santoso, Hardiansyah,
Parlindungan Siregar, Sudung O Pardede
o Penerbit : Centra Communication
o Tahun Terbit 2011
o Jumlah Halaman : 94 Halaman

1
 BUKU II

o Judul Buku : Dasar- dasar Kimia Air, Makanan dan


Minuman
o Penyusun : Indra Lasmana, S.Pd.,M.Sc
o Penerbit : Media Nusa Creative
o Tahun Terbit 2019
o Jumlah Halaman : 262 Halaman

1.2 Tujuan

Adapun tujuan CBR (Critical Book Review) ini adalah sebagai berikut :
 Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia Umum
 Untuk Mengkaji Buku dan Mengkritik Isi Buku
 Untuk Memahami dan Mengetahui karakteristik, sifat, dan manfaat air.
BAB II
AIR (H2O)

2.1 Karakteristik Air


Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat
hidup orang banyak, bahkan oleh seluruh makhluk hidup. Air berperan
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dan fungsinya tidak akan
pernah dapat tergantikan oleh senyawa lainnya. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita.
Air juga merupakan media kehidupan biota air yang sangat
menentukan berhasil tidaknya dalam suatu usaha budidaya perairan.
Faktor penentu ini dikarenakan seluruh kehidupan biota air sangat
bergantung pada kondisi air, antara lain; untuk kebutuhan respirasi,
keseimbangan cairan tubuh, proses fisiologis serta ruang gerak. Kebutuhan
kondisi air ini sangat berpengaruh pada pengkondisian kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan biota air.
Air adalah asal muasal dari segala macam bentuk kehidupan di
planet bumi ini. Dari air bermula kehidupan dan karena air peradaban
tumbuh dan berkembang. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung, sehisngga penyediaan air baku untuk kebutuhan
domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi perhatian dan prioritas
utama. Karena itulah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendeklarasikan
bahwa air merupakan hak azasi manusia; artinya, setiap manusia di muka
bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, sebagian besar air tawar
(84,9 persen) dikurung sebagai es dalam gletser. Dari neraca, 14,16 persen
merupakan air tanah, sedangkan di danau dan waduk ~ meningkat menjadi
0,55 persen. Lain 0,33 persen adalah dalam bentuk kelembaban tanah dan
uap air atmosfer. Jadi, hanya sebagian kecil air tawar, yaitu 0,004 persen
mengalir melalui sungai dan sungai. Volume air laut lima belas kali lebih
besar dari air tawar. Oleh karena itu, kebutuhan untuk konservasi air tawar
yang tersedia sudah jelas.

2.2 Sifat Fisika Air


Bila suhu air diturunkan, maka akan terjadi pelepasan panas dan
akan menyebabkan pergerakan molekul-molekul air diperlambat dan
volumenya mengecil. Bila air didinginkan sampai suhu 40C, suatu pola
baru ikan hidrogen terbentuk. Volume air sebaliknya mengembang ketika
air diturunkan suhunya dari 40C sampai 00C. Ketika panas dilepas lagi
setelah air mencapai 00C, terjadilah kristal, dan ketika air es berubah
menjadi kristal es, volume mendadak mengembang.
Bila suhu air meningkat, jumlah rata-rata molekul air dalam
kerumunan molekul air menurun dan ikatan hidrogen putus dan terbentuk
lagi secara cepat. Bila air dipanaskan lebih tinggi lagi sehingga molekul-
molekul air bergerak demikian cepat dan tekanan uap air melebihi tekanan
atmosfer, beberapa molekul dapat melarukan diri dari permukaan menjadi
gas. Hal ini terjadi ketika air mendidih pada suhu 1000C pada permukaan
laut dengan tekanan 760 mmHg.
Dalam keadaan uap, molekul-molekul air kurang lebih menjadi
bebas satu sama lainnya. Perbedaan kerapatan air dan es yang besar dapat
mengakibatkan kerusakan pada struktur makanan jika makanan dibekukan.
Kerapatan es berubah dengan berubahnya suhu, dan karena itu
menimbulkan tekanan dalam makanan yang dibekukan. Karena padatan
kurang kenyal ketimbang semipadatan, fluktuasi suhu dapat
mengakibatkan kerusakan struktur, meskipun fluktuasi itu tetap di bawah
titik beku.

2.3 Reaksi Kimia Khas Air


Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang
berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen. Hidrogen dan oksigen
mempunyai daya padu yang sangat besar antara keduanya. Keunikan air
terjadi berkat pemadu kedua unsurnya. Perangkaian jarak atom-atomnya
mirip kunci yang masuk lubangnya, kecocokannya begitu sempurna,
sehingga air tegolong senyawa alam yang paling mantap. Semua atom
dalam molekul air terjalin menjadi satu oleh ikatan yang kuat, yang hanya
dapat dipecahkan oleh perantar yang paling agresif, misalnya energy listrik
atau zat kimia seperti logam kalium.
Sebuah atom oksigen mempunyai sebuah inti dengan delapan
proton, kulit elektron bagian dalam berisi dua elektron dan sebuah kulit
elektron luar hanya berisi enam elektron, jadi masih belum penuh atau
masih kekurangan elektron. Sedangkan sebuah atom hidrogen mempunyai
kulit elektron tunggal di sekeliling intinya, yang berisi hanya satu elektron,
jadi masih belum penuh atau kekurangan satu elektron. Kulit yang belum
terisi penuh tersebut tidak mantap dan elektron-elektronnya cepat
bergabung dengan elektron lain untuk memenuhi ruang dalam suatu kulit.
Kulit yang terlah terisi penuh merupakan bentuk yang mantap, dan setelah
hal itu terjadi maka akan dilawan setiap usaha pemisahan.

2.4 Kelimpahan Air


Sampai saat ini belum ada data tentang batas atas ( upper level )
kebutuhan air pada orang sehat, namun asupan air pada penyakit tertentu
perlu dibatasi. Penyakit tersebut, antara lain peningkatan hormon ADH
yang otonom pada SIADH (Syndrome of Inappropriate Adh serection),
penyakit ginjal kronik, gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum
rendah.
Asupan air yang berlebih juga tidak dianjurkan pada usia lanjut.
Pada penelitian dapat diketahui bahwa asupan air lebih 1.500 mL/ 24 jam
potensial menimbulkan hiponatremia pada usia lanjut. Polidipsia primer
merupakan salah satu keadaan yang dapat menimbulkan intoksikasi air
akibat asupan air yang sangat berlebihan. Keadaan ini dapat menimbulkan
hiponatremia yang berat dapat menurunkan kesadaran, kejang- kejang dan
bahkan kematian.
2.5 Manfaat Air
1) Sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh
Komponen utama sel kecuali sel lemak adalah air yaitu 70 sampai
85%. kandungan air dalam sel lemak kurang dari 10% air berperan penting
dalam pembentukan berbagai cairan tubuh seperti darah, cairan lambung,
hormon, enzim dan lainnya
2) Sebagai pengatur suhu tubuh
Buang air kecil sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh. air
menghasilkan panas menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh
sehingga dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil. melalui produksi keringat
yang sebagian besar terdiri atas air dan garam air turun mendinginkan suhu
tubuh.
3) Sebagai pelarut
Air melarutkan zat-zat gizi lainnya yang membantu proses pencernaan
makanan mulai dari membantu produksi air liur saat makan tiba di mulut
melarutkan makanan dan membantu melunasi makanan agar dapat masuk ke
kerongkongan
4) Sebagai pelumas dan bantalan
Air sebagai bagian dari tubuh juga berfungsi sebagai pelumas atau
lubricant dalam bentuk cairan sendi yang memungkinkan sendi untuk
bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi.
5) Sebagai media transportasi
Air merupakan media transportasi di dalam sel membantu
pertumbuhan dan regenarasi sel sehingga air merupakan media transportasi
yang efektif.sebagai cairan dasar di dalam tubuh air dapat menjadi media
berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda
6) Sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme
Tubuh menghasilkan berbagai sisa metabolisme yang tidak diperlukan
termasuk toksin berbagai sisa metabolisme tersebut dikeluarkan melalui
saluran kemih, saluran cerna, saluran nafas, dan kulit, yang memerlukan
media yaitu air
BAB III
RANGKUMAN

Air dalam defenisi ilmiah adalah senyawa hidrogen dan oksigen


dengan rumus kimia H2O. Berdasarkan sifat fisiknya terdapat tiga
macambentuk air yaitu: air sebagaibenda cair, air sebagai benda padat, dan
air sebagai benda gas atau uap. Air berubah bentuk yang satu ke bentuk
lainnya tergantung pada waktu dan tempat serta temperaturnya. (Dumairy.
1992)
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul
air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur
273,15 K (0 °C).Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis
antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam
bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Pemakaian air secara garis besar dapat diklasifikasikan kedalam
empat golongan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu:
- Air untuk keperluan iriasi adalah air yang digunakan dalam sistem
pertanian, dikonsumsi oleh tanaman dan lahan tempatnya
bertumbuh.
- Air untuk keperluan pembangkit tenaga energi adalah air yang
digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik
bertenaga air dan untuk menggerakkan mesin industri.
- Air untuk keperluan industri adalah air yang digunakan dalam
proses pengolahan.
- Air untuk keperluan publik adalah air yang digunakan untuk
kepentingan manusia. Air untuk konsumsi domestik maksudnya
adalah air yang dikonsumsi oleh rumah tangga. (Gultom, J. 1993)
Sumber Air
 Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk,
rawa, dan badan air lainnya yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah
tanah.
Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama,
yaitu badan air tergenang dan badan air mengalir.
1. Perairan tergenang sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan
perbedaan suhu air. Perairan tergenang meliputi danau, kolam,
waduk, rawa, dan sebagainya.
2. Perairan mengalir dipengaruhi oleh kecepatan arus, jenis sedimen
dasar, erosi dan sedimentasi. Salah satu contoh perairan mengalir
adalah sungai. Pada perairan sungai biasanya terjadi pencampuran
massa secara menyeluruh. (Effendi, H. 2003)

 Air Tanah
Air tanah (ground water) merupakan air yang berada dibawah
permukaan tanah. Perairan tanah terbagi atas: air tanah dangkal, air tanah
dalam dan mata air.

1. Air Tanah Dangkal


Air tanah dangkal terjadi karena daya proses penyerapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian
bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat
kimia (garam- garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang
mempunyai unsur- unsur kimia tertentu untuk masing- masing air tanah.
Air tanah dangkal dapat pada kedalaman 15,00 m. Air tanah ini
dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Air tanah dangkal memiliki
kualitas agak baik.
2. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Air
tanah dalam biasa terdapat dalam kedalaman antara 100- 300 m. Pada
umumnya kualitasnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya
lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia
tergantung pada lapisan- lapisan tanah yang dilalui. Jika melalui tanah
kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena mengandung Ca(HCO3)2
dan Mg(HCO3)2.Air sadah tidak baik dalam penggunaannya karena:

a. Terlalu boros dalam pemakaian sabun


Hal ini dapat terjadi karena air sudah mengandung Ca++ yang jika
bereaksi dengan C17H35COONa (sabun) akan terjadi endapan
C17H35(COO2)Ca yang menyebabkan tidak terbentuknya busa sabun.
Setelah Ca habis, barulah busa akan terbentuk.

b. Mengganggu pada ketel- ketel air, dimana


terjadi reaksi: Ca(HCO3)2 CaCO3 +
H2O + CO2

Dengan terjadinya endapan CaCO3 sebagai batu ketel, maka hal ini
sangat mengganggu dalam pemindahan panas (ada beda suhu) sehingga
terjadi ledakan pada ketel – ketel air atau sumbatan pada pipa- pipa.

3. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak
terpengaruh oleh musim. (Sutrisno, C.T. 1992)
Sifat Umum Air

 Sifat fisik
a. Titik beku 00 C.
b. Masa jenis es (00 C) 0,92 g/cm3.
c. Masa jenis air (00 C) 1,00 g/cm3.
d. Panas lebur 80 kal/g.
e. Titik didih 1000 C.
f. Panas penguapan 540 kal/g.
g. Temperatur kritis 3470 C.
h. Tekanan kritis 217 Atm.
i. Konduktivitas listrik spesifik (250 C) 1 × 10-17 / ohm-cm.
j. Konstanta dielektrik (250 C).

 Sifat Kimia
Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/ air tawar mengandung
mineral. Macam- macam mineral yang terkandung dalam air tawar
bervariasi tergantung struktur tanah dimana air itu diambil. Sebagai
contoh mineral yang terkandung dalam air itu bukan melalui suatu reaksi
kimia melainkan terlarut dari suatu substansi misalnya dari batu andesit
(dari batu vulkanis). (Gabriel, J. F. 2001)

 Reaksi Kimia Khas Air


Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang
berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen. Hidrogen adan oksigen
mempunyai daya padu yang sangat besar antara keduanya. Keunikan air
terjadi berkat pemadu kedua unsurnya. Perangkaian jarak atom-atomnya
mirip kunci yang masuk lubangnya, kecocokannya begitu sempurna,
sehingga air tegolong senyawa alam yang paling mantap. Semua atom
dalam molekul air terjalin menjadi satu oleh ikatan yang kuat, yang hanya
dapat dipecahkan oleh perantar yang paling agresif, misalnya energy listrik
atau zat kimia seperti logam kalium.

 Kelimpahan Air
Sampai saat ini belum ada data tentang batas atas ( upper level )
kebutuhan air pada orang sehat, namun asupan air pada penyakit tertentu
perlu dibatasi. Penyakit tersebut, antara lain peningkatan hormon ADH
yang otonom pada SIADH (Syndrome of Inappropriate Adh serection),
penyakit ginjal kronik, gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum
rendah.
Asupan air yang berlebih juga tidak dianjurkan pada usia lanjut.
Pada penelitian dapat diketahui bahwa asupan air lebih 1.500 mL/ 24 jam
potensial menimbulkan hiponatremia pada usia lanjut. Polidipsia primer
merupakan salah satu keadaan yang dapat menimbulkan intoksikasi air
akibat asupan air yang sangat berlebihan. Keadaan ini dapat menimbulkan
hiponatremia yang berat dapat menurunkan kesadaran, kejang- kejang dan
bahkan kematian.

 Manfaat Air
1) Sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh
2) Sebagai pengatur suhu tubuh
3) Sebagai pelarut
4) Sebagai pelumas dan bantalan
5) Sebagai media transportasi
6) Sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/344149786_Dasar-
Dasar_Kimia_Air_Makanan_dan_Minuman

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/57004/1/AIR_full%20text.p
df

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62597/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=E8ACD3346B8E4F22ACB1E4161FB81185?sequence=4

Anda mungkin juga menyukai