MK.PROFESI PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA
Skor Nilai :
(Widada / 2018)
Nim : 4203111038
MARET,2021
Executive Summary
Permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak
dapat dihindari meski dengan proses belajar dan pembelajaran yang sangat baik.
Hal tersebut disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak
yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa
tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat
mengatur waktu untuk mengikuti proses belajar dan pembelajaran sesuai apa
yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar
sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya
belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan
kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam
mengelola waktu. Dalam hal ini jika pengelolaan waktu berdasarkan kesadaran
sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka
semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam
mengikuti proses belajar dan pembelajaran yang dipadukan dengan aktifitas lain
dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah kehadiran bimbingan dan konseling
diperlukan untuk mendampingi mereka.
Tanggung jawab guru adalah membantu peserta didik (siswa) agar dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Potensi pesrta didik
yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah kecerdasan dan
keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek kepribadian. Sehubungan
dengan hal tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau
kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam bidang
bimbingan dan konseling. Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang
dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing
yang baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Dengan memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling,
guru diharapkan mampu berfungsi sebagai fasilitator perkembangan peserta
didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental
spiritual.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkatnya dan telah memberikan kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa bantuan dari
Tuhan, saya bukanlah siapa-siapa.
Penulis
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
B. Deskripsi Isi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah dasar peranan guru dalam hal ini guru kelas
maupun guru matapelajaran tidak bisa diabaikan.
Pandangan dan pemikiran demikian muncul karena sasaran
layanan bimbingan di sekolah adalah siswa yang memiliki
kegiatan utama belajar. Kegiatan belajar terutama belajar
di kelas merupakan komponen dalam kegiatan belajar
mengajar yang dimanajemeni oleh guru. Karena itu
kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar baik dalam
kaitannya dengan pemahaman materi, pengerjaan tugas,
pengembangan materi dan lain sebagainya, peranan guru
untuk membantu pemecahannya sangat diharapkan.
Kesulitan yang demikian jelas yang dapatmembantunya
ialah guru kelas atau guru matapelajaran, karena hal ini
berhubungan dengan kesulitan materi pelajaran.
Orang yang mengenali bagaimana keadaan sebenarnya
tentang siswa dalam belajarnya ialah guru. Melalui
interaksi di kelas dalam proses belajar mengajar,
memeriksa pekerjaan siswa, berdiskusi, tanya-jawab,
mengamati penyelesaian tugas siswa baik di kelas maupun
tugas yang dibawa pulang. Demikian pula orang yang
paling tepat dalam memberikan bimbingan untuk
mengatasi kesulitan belajar ialah guru, lebih-lebih
kesulitan belajar yang beruhubungan dengan kesulitan
pemahaman isi pelajaran. Karena gurulah yang mengetahui
ruang lingkup materinya, sumber-sumber materi, bahan
pengayaan, alat bantu yang dapat digunakan untuk
memperjelas penguasaan materi.
B. Deskripsi isi
Rasional Perlunya Peranan Guru Dalam Pelaksanaan
Bimbingan
Kegiatan bimbingan maupun kegiatan adminsitrasi di
sekolah adalah sebagai pendukung atau penunjang bagi
terselenggaranya kegiatan pokok di sekolah yaitu kegiatan
kurikuler- pengajaran (Mortensen dan Schmuller: 1987;
Nurihsan dan Sudianto: 2005; Depdikbud: 2015). Dalam
kegiatan kurikulerpengajaran utamanya ialah kegiatan
proses belajar mengajar yang dimanajemeni oleh guru.
Bilamana dicermati maka kegiatan dalam keseharian di
sekolah sejak awal sampai akhir maka yang tampak berupa
kegiatan belajar mengajar. Siswa dan guru dari jam ke jam
selalu sibuk dengan tugas belajar dan mengajar. Atas dasar
itulah maka tidaklah mengherankan mengapa kesulitan-
kesulitan yang menonjol pada siswa disekolah berupa
kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan itu dapat berupa
tidak bisa mengikuti pelajaran, bosan belajar, membenci
pelajaran dan sebagainya. Dalam keadaan demikian
diperlukan tindakan lain diluar pengajaran yang berupa
bimbingan untuk mengatasi kesulitan belajar dari gurunya.
Guru adalah manajemen pengajaran, karena itu ia memiliki
“media” yang strategis untuk berinteraksi dengan siswa-
siswa. Melalui interaksi ini maka guru lebih mengenal anak
secara mendalam, mengetahui karakter anak,
permasalahan, potensi, kelemahan dan harapan-
harapannya. Hal ini semua sangat besar artinya bagi
kepentingan bimbingan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Jurnal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran profesi guru sangat penting dalam meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan Indonesia. Guru juga
diharapkan guna menjadi pembimbing yang kreatif dan
efektif untuk membimbing siswa. Dengan melakukan
berbagai tindakan untuk mengarahkan siswa dalam belajar,
mengembangkan bakat serta bersikap sopan dan santun.
Kinerja seorang guru diukur dari indikator penyusunan
program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, analisi
evaluasi, pelaksanaan perbaikan dan pengayaan. Dengan
bersikap tanggung jawab penuh, guru dapat mewujudkan
tujuan pendidikan.
B. Saran
Guru di harapkan dapat untuk meningkatkan kompetensi
pedagigik khususnya pada aspek memahami wawasan
atau landasan kependidikan. Memahami wawasan atau
landasan kependidikan mutlak di perlukan guru karena
darisitu guru harus memahami tujuan pendidikan yang
sedang dilaksanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D. T. (2019). Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam
Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab Di SD Negeri 1 Pamijen. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 115-123.
Widada. (2018). PERANAN GURU SEKOLAH DASAR (GURU SD) DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN
DAN KONSELING. Wahana Sekolah Dasar, 29-35.
LAMPIRAN