Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOUNAL REVIEW

MK.PROFESI PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Skor Nilai :

PERANAN GURU SEKOLAH DASAR (GURU SD) DALAM


PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(Widada / 2018)

Nama : Jessica Karina Br Milala

Nim : 4203111038

Dosen Pengampu :Lala Jelita Ananda, S.Pd.,M.Pd.

Mata Kuliah : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET,2021
Executive Summary

Bimbingan dan konseling yang dahulu dikenal dengan nama Bimbingan


dan Penyuluhan (Guideance and Conseling), merupakan bagian tak terpisahkan
dari sebuah sistem pendidikan. Sebagai sebuah sistem, kehadirannya diperlukan
dalam upaya pembimbingan sikap perilaku siswa terutama dalam menghadapi
perubahan-perubahan dirinya menuju jenjang usia yang lebih lanjut.

Permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak
dapat dihindari meski dengan proses belajar dan pembelajaran yang sangat baik.
Hal tersebut disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak
yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa
tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat
mengatur waktu untuk mengikuti proses belajar dan pembelajaran sesuai apa
yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar
sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya
belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan
kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk tantangan dalam
mengelola waktu. Dalam hal ini jika pengelolaan waktu berdasarkan kesadaran
sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka
semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam
mengikuti proses belajar dan pembelajaran yang dipadukan dengan aktifitas lain
dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah kehadiran bimbingan dan konseling
diperlukan untuk mendampingi mereka.

Tanggung jawab guru adalah membantu peserta didik (siswa) agar dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Potensi pesrta didik
yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah kecerdasan dan
keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek kepribadian. Sehubungan
dengan hal tersebut, guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau
kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam bidang
bimbingan dan konseling. Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang
dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing
yang baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Dengan memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling,
guru diharapkan mampu berfungsi sebagai fasilitator perkembangan peserta
didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental
spiritual.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkatnya dan telah memberikan kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa bantuan dari
Tuhan, saya bukanlah siapa-siapa.

Dalam penyusunan critical journal review ini, saya banyak


mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi, dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada ibu Lala Jelita Ananda, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen mata kuliah profesi kependidikan atas bimbingan,
pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada saya dalam
pengerjaan critical journal review ini.

Saya menyadari bahwa penulisan critical journal review ini


masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Sukababo, 17 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


B. Tujuan penulisan CJR
C. Manfaat penulisan CJR
D. Identitas jurnal yang di review

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan
B. Deskripsi Isi

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi jurnal


B. Kelebihan dan kekurangan isi jurnal

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu
jurnal sebagai sumber bacaan kita selain buku
dalam mempelajari mata kuliah startegi pembelajaran,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut
agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan. Dan melatih diri untuk
berpikirkritis.

B. Tujuan penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah profesi
pendidikan.
2. Menilai kekurangan dan kelebihan dari masing-masing
jurnal yang di review.
3. Untuk media pembelajaran dan dapat menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca.

C. Manfaat penulisan CJR


1. Memahami secara mendalam isi jurnal yang di review
agar dapat menjadi bahan penambah wawasan.
2. Menambah pengetahuan dari jurnal yang di review serta
melatih kemampuan menulis.
3. Agar dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan
jurnal yang di review.
D. Identitas Jurnal Yang di Review
1. Judul Jurnal : Peranan Guru Sekolah Dasar (Guru
Sd) Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
1. Nama Jurnal : Wahana Sekolah Dasar
2. Pengarang Jurnal : Widada
3. Nomor ISSN : 0854-8293
4. A l a m a t S i t u s :
h tt p : / / j o u r n a l 2 . u m . a c . i d / i n d e x . p h p / w s d / a r t i c l e / d o w n l o a d
/2872/1731
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah dasar peranan guru dalam hal ini guru kelas
maupun guru matapelajaran tidak bisa diabaikan.
Pandangan dan pemikiran demikian muncul karena sasaran
layanan bimbingan di sekolah adalah siswa yang memiliki
kegiatan utama belajar. Kegiatan belajar terutama belajar
di kelas merupakan komponen dalam kegiatan belajar
mengajar yang dimanajemeni oleh guru. Karena itu
kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar baik dalam
kaitannya dengan pemahaman materi, pengerjaan tugas,
pengembangan materi dan lain sebagainya, peranan guru
untuk membantu pemecahannya sangat diharapkan.
Kesulitan yang demikian jelas yang dapatmembantunya
ialah guru kelas atau guru matapelajaran, karena hal ini
berhubungan dengan kesulitan materi pelajaran.
Orang yang mengenali bagaimana keadaan sebenarnya
tentang siswa dalam belajarnya ialah guru. Melalui
interaksi di kelas dalam proses belajar mengajar,
memeriksa pekerjaan siswa, berdiskusi, tanya-jawab,
mengamati penyelesaian tugas siswa baik di kelas maupun
tugas yang dibawa pulang. Demikian pula orang yang
paling tepat dalam memberikan bimbingan untuk
mengatasi kesulitan belajar ialah guru, lebih-lebih
kesulitan belajar yang beruhubungan dengan kesulitan
pemahaman isi pelajaran. Karena gurulah yang mengetahui
ruang lingkup materinya, sumber-sumber materi, bahan
pengayaan, alat bantu yang dapat digunakan untuk
memperjelas penguasaan materi.

B. Deskripsi isi
Rasional Perlunya Peranan Guru Dalam Pelaksanaan
Bimbingan
Kegiatan bimbingan maupun kegiatan adminsitrasi di
sekolah adalah sebagai pendukung atau penunjang bagi
terselenggaranya kegiatan pokok di sekolah yaitu kegiatan
kurikuler- pengajaran (Mortensen dan Schmuller: 1987;
Nurihsan dan Sudianto: 2005; Depdikbud: 2015). Dalam
kegiatan kurikulerpengajaran utamanya ialah kegiatan
proses belajar mengajar yang dimanajemeni oleh guru.
Bilamana dicermati maka kegiatan dalam keseharian di
sekolah sejak awal sampai akhir maka yang tampak berupa
kegiatan belajar mengajar. Siswa dan guru dari jam ke jam
selalu sibuk dengan tugas belajar dan mengajar. Atas dasar
itulah maka tidaklah mengherankan mengapa kesulitan-
kesulitan yang menonjol pada siswa disekolah berupa
kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan itu dapat berupa
tidak bisa mengikuti pelajaran, bosan belajar, membenci
pelajaran dan sebagainya. Dalam keadaan demikian
diperlukan tindakan lain diluar pengajaran yang berupa
bimbingan untuk mengatasi kesulitan belajar dari gurunya.
Guru adalah manajemen pengajaran, karena itu ia memiliki
“media” yang strategis untuk berinteraksi dengan siswa-
siswa. Melalui interaksi ini maka guru lebih mengenal anak
secara mendalam, mengetahui karakter anak,
permasalahan, potensi, kelemahan dan harapan-
harapannya. Hal ini semua sangat besar artinya bagi
kepentingan bimbingan.

Hasil Penelitian TRAXLER Tentang Keterlibatan Guru


dalam Bimbingan (TRAXLER dalam Widada,2015)
Analisis melalui pengalaman dan studi literatur
untuk memberikan jawaban yang pada dasarnya, semua itu
menjadi penjabaran peranan guru di dalam keseluruhan
program bimbingan dan konseling. Penjelasannya itu
dikemukakan sebagai berikut:
(1) sesungguhnya, semua guru telah melakukan tugas
rangkap mengajar dan membimbing.
Dalam beberapa keadaan guru mempunyai
kesempatan yang lebih banyak daripada konselor untuk
melakukan bimbingan, karena hubungannya yang dekat
dengan siswanya, (2) adalah benar, bahwa untuk
mempelajari bagaimana sebaiknya memberikan bimbingan
dan untuk mendalami teori bimbingan itu memerlukan
waktu, dan oleh karena itu merupakan beban tambahan.
(3) banyaknya siswa di sekolah merupakan salah satu
masalah yang sering dijadikan alasan guru untuk tidak
melakukan tugas bimbingan.
(4) guru sangat besar sumbangannya dalam rangka
pelaksanaan dan pengembangan program tes di sekolah.
(5) guru dapat memanfaatkan catatan pribadi dan
catatan akademis siswa, terutama untuk mempelajari
faktor-faktor non instruksional yang dapat mendukung
e f e k t i fi t a s p r o s e s b e l a j a r m e n g a j a r . ( 6 ) c a t a t a n p r i b a d i d a n
catatan akademis merupakan sumber yang sangat
komprehensif mengenai data siswa. (7) pertanyaan terakhir
yaitu berkenaan dengan bantuan untuk memperbaiki
kemampuan siswa menyesuaikan diri, merupakan
pertanyaan paling langsung berkaitan dengan upaya
bimbingan yang diterapkan oleh guru di kelas.

Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan

Keseluruhan peranan itu dapat dilakukan dalam


bentuk tindakan-tindakan berikut: (1) mengembangkan
iklim kelas yang bebas dari ketegangan dan yang
bersuasana membantu perkembangan siswa, (2)
memberikan pengarahan atau orientasi dalam rangka
belajar yang efektif, baik secara khusus dalam bidang studi
yang diajarkannya, maupun secara umum dalam
keseluruhan persekolahan, (3) mempelajari dan menelaah
siswa untuk menemukan kekuatan, kelemahan, kebiasaan
dan kesulitan yang dihadapinya terutama dalam
hubungannya dengan bidang studi yang diajarkannya. (4)
konseling tak resmi (konsultasi) kepada siswa yang
menghadapi kesulitan tertentu terutama dalam
hubungannya dengan bidang studi yang diajarkannya. (5)
menyajikan informasi tentang masalah pendidikan dan
jabatan. (6) mendorong dan meningkatkan pertumbuhan
pribadi dan pertumbuhan sosial siswa. (7) melakukan
pelayanan rujukan (referral), apabila guru mendapatkan
individu yang memiliki kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan sendiri dan tidak pula dapat dipecahkan dalam
lingkungan sekolah. (8) melaksanakan bimbingan kelompok
di kelas, (9) memperlakukan siswa sebagai inividu yang
mempunyai harga diri, dengan memahami kekurangan,
kelebihan dan masalah-masalahnya, (10) melengkapi
rencana-rencana yang telah dirumuskan oleh siswa
bersama-sama dengan konselor, (11) menyelenggarakan
pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa,
(12) membimbing setiap siswa untuk mengembangkan
kebiasaan belajar dengan baik, (13) menilai hasil belajar
siswa secara menyeluruh dan berkesinambungan, (14)
melakukan perbaikan pengajaran ( corrective instruction )
bagi siswa-siswa yang memerlukannya, (15)
mempersiapkan informasi yang diperlukan untuk dijadikan
masukan dalam pembicaraan kasus ( case conference) yang
berhubungan dengan bidang studi yang diajarkannya, (16)
bekerja sama dengan konselor dan tenaga pendidikan
lainnya dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh
siswa, (17) memahami dan melaksanakan kebijaksanaan
dan prosedurprosedur bimbingan yang berlaku di sekolah
tempat kerjanya, dan (18) membina hubungan baik dengan
siswa.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Jurnal

Menurut jurnal yang di review, sebagai personil yang ahli


dalam bidang pengajaran (mereka disiapkan, dididik dan
ditugaskan untuk mengajar), yang setiap hari berinteraksi
dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar maka peranan
guru dalam bidang bimbingan sangat besar. Peranan itu bisa
bersifat aktif dan langsung yaitu berupa pemberian tindakan
pengarahan belajar, memberikan informasi-informasi belajar,
dan peranan lain yang tidak bersifat langsung yaitu
memberikan kemudahan atau penciptaan situasi belajar yang
menyenangkan sehingga siswa menjadi bergairah dalam
belajarnya. Sedangkan menurut jurnal pembanding, g uru
memiliki peran ganda yang harus dilakukan yaitu sebagai
pemberi materi dan sebagai pelakanan Bimbingan Konseling.
Pelaksanaan Bimbingan Konseling, di SD N 1 Pamijen
dilakukan oleh guru kelas. Menurut Syaiful (2009:44-48)
peran guru selain menyampakan materi terdapat peran lain
seperti, sebagai korektor, inspirator, motivator, fasilitator,
pembimbing, dan evaluator.
Berdasarkan hasil dari kedua jurnal, maka dapat dikatakan
bahwa seorang guru sangat berperan penting dalam
palaksanaan bimbingan dan konseling bagi siswanya. Dengan
menjalin hubungan yang baik dengan siswa, memberikan
informasi-informasi yang menarik, memberikan motivasi,
sebagai contoh yang baik untuk siswa merupakan kegiatan
yang dapat dilakukan oleh guru agar dapat membimbing
siswanya.
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal
1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel, jurnal yang di
review sudah cukup jelas, namun masih perlu ditambah
dalam memaparkan beberapa pendapat para ahli.
Sedangkan jurnal pembanding, sudah cukup jelas dalam
menjelaskan materi yang disampaikan dengan beberapa
pendapat para ahli, serta dilengkapi dengan simpulan
pada akhir jurnal.
2. Dari aspek tata bahasa, kedua jurnal sudah cukup baik
dalam menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran profesi guru sangat penting dalam meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan Indonesia. Guru juga
diharapkan guna menjadi pembimbing yang kreatif dan
efektif untuk membimbing siswa. Dengan melakukan
berbagai tindakan untuk mengarahkan siswa dalam belajar,
mengembangkan bakat serta bersikap sopan dan santun.
Kinerja seorang guru diukur dari indikator penyusunan
program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, analisi
evaluasi, pelaksanaan perbaikan dan pengayaan. Dengan
bersikap tanggung jawab penuh, guru dapat mewujudkan
tujuan pendidikan.

B. Saran
Guru di harapkan dapat untuk meningkatkan kompetensi
pedagigik khususnya pada aspek memahami wawasan
atau landasan kependidikan. Memahami wawasan atau
landasan kependidikan mutlak di perlukan guru karena
darisitu guru harus memahami tujuan pendidikan yang
sedang dilaksanannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, D. T. (2019). Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam
Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab Di SD Negeri 1 Pamijen. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 115-123.

Widada. (2018). PERANAN GURU SEKOLAH DASAR (GURU SD) DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN
DAN KONSELING. Wahana Sekolah Dasar, 29-35.
LAMPIRAN

1. Jurnal yang di review


2. Jurnal pembanding

Anda mungkin juga menyukai