Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROFESI PENDIDIKAN

tentang
“Keruntunan dan Ketepatan dalam Menjelaskan Tugas, Peran,

dan Tanggung Jawab Guru ”

Oleh:

Kelompok 3

Riska Wahdatul Audia (2120087)

Tiara Monicha Arlen (2120092)

Naila Sukriya (2120094)

Dinda Febrian (2120095)

Dosen Pengampu:

Alfiyandri, S.Pd. M.Pd.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis. Shalawat beriringan salam tidak lupa kita kirimkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dan nikmat dari-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keruntunan dan Ketepatan
dalam Menjelaskan Tugas, Peran,dan Tanggung Jawab Guru” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Profesi Pendidikan.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Alfiyandri, S.Pd. M.Pd.T.


Selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang membimbing kami
dalam pengerjaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang membantu dalam mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.

Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada
manfaatnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih dan kami mohon kritik
dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun demi tercapainya makalah
yang sempurna nantinya.

Padang, 25 Maret 2024

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Guru Sebagai seorang pengajar

B. Guru sebagai seorang pembimbing

C. Guru sebagai seorang konselor

D. Guru Sebagai Seorang Evaluator

E. Guru sebagai seorang Model/Contoh

F. Guru sebagai pendorong kreativitas

G. Tanggung Jawab Guru

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi


yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan
tugas-tugas perkembangan mereka sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat
tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif, siswa
adalah individu yang unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama, walaupun
secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya
mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya. Di
samping itu, setiap individu juga adalah makhluk yang sedang berkembang.

Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga, perbedaan itulah


yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Hubungan guru dan
siswa seperti halnya seorang petani dengan tanamannya. Seorang petani tidak
bisa memaksa agar tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau
daunnya. Tanaman itu akan berbuah manakala ia memiliki potensi untuk berbuah
serta telah sampai pada waktunya untuk berbuah.

Tugas seorang petani adalah menjaga agar tanaman itu tumbuh dengan
sempurna, tidak terkena hama penyakit yang dapat menyebabkan tanaman tidak
berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu dengan cara menyemai,
menyiram, memberi pupuk, dan memberi obat pembasmi hama. Demikian juga
halnya dengan seorang guru, guru tidak dapat memaksa agar siswanya jadi "itu"
atau jadi "ini". Siswa akan tumbuh dan berkembang menjadi seseorang sesuai
dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Tugas guru adalah menjaga,
mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi, minat dan bakatnya. Inilah makna peran sebagai pembimbing.
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Guru Sebagai seorang pengajar ?

2. Jelaskan Pengertian Guru sebagai seorang pembimbing ?

3. Jelaskan Pengertian Guru sebagai seorang konselor ?

4. Jelaskan Pengertian Guru Sebagai Seorang Evaluator ?

5. Jelaskan Pengertian Guru sebagai seorang Model/Contoh ?

6. Jelaskan Pengertian Guru sebagai pendorong kreativitas ?

7. Apa Saja Tanggung Jawab Guru ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Guru Sebagai seorang pengajar.

2. Untuk mengetahui tentang Guru sebagai seorang pembimbing.

3. Untuk mengetahui tentang Guru sebagai seorang konselor.

4. Untuk mengetahui tentang Guru Sebagai Seorang Evaluator.

5. Untuk mengetahui tentang Guru sebagai seorang Model/Contoh.

6. Untuk mengetahui tentang Guru sebagai pendorong kreativitas.

7. Untuk mengetahui tentang Tanggung Jawab Guru.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Guru Sebagai seorang pengajar

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan


setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai pembaruan
kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia
yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini
menunjukkan betapa signifikan (penting) profesi guru dalam dunia pendidikan.
Mengajar adalah menyampaikan/memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan
kepadasiswa/murid. Pengajaran hanya menekankan pada aspek pengetahuan,
sehingga ketikasiswa telah mengerti dan memahami materi pelajaran yang
diajarkan maka pengajaran bisa dikatakan berhasil. Seorang pengajar tidak
mempersoalkan tentang tingkah lakunya, apakahtingkah laku mereka patut ditiru
oleh siswa atau tidak. Sebagai seorang pengajar di kelas seorang guru hendaknya :

1. Memiliki informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ( guru


sebagaimanusia sumber).

2. Mampu menyampaikan informasi dengan tepat ( guru sebagai komunikator )

3. Mampu mengarahkan kegiatan pembelajaran ( guru sebagai moderator )

4. Mampu menilai keberhasilan pembelajaran ( guru sebagai evaluator)

5. Mampu membantu siswa mengatasi masalah ( guru sebagai pembimbing )

6. Mampu mengatur dan memonitor pelaksanaan pembelajaran ( guru sebagai


organisator ).

Nasution mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi


atau mengatur lingkungan sebagik-baiknya dan menghubungkannya dengananak
didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya
ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium,
dan sebagainya yangrelevan dengan kegiatan belajar siswa. Guru yang juga seorang
pengajar kemudian melakukan kegiatan pembelajaran ini, namunguru tidak
semerta-merta langsung begitu saja melakukan kigiatan pembelajaran ini, hal
initerlihat dari peran guru itu sendiri. Didalam pembelajaran peranan guru ada
beberapa macam,antara lain:

1. Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran.

Dalam hal ini siswa dianggap sebagai suatu wadah yang memiliki tanah
lempung yang masih tak berbentuk, dengan demikian guru kemudian
mengolah bahan dasar tadi menjadi sesuatu yang bermakna dan berharga.
Untuk itu perkembangan siswa patut menjadi acuan didalam setiap
pembelajaran. Perkembangan siswa ini sangat penting karena, setiap siswa
memiliki perbedaankecepatan dalam berkembang sehingga membutuhkan
waktu lama untuk bereaksi maupun beradaptasi. Hal ini harus dipahami oleh
guru.

2. Peran guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran.

Tentu saja guru harus lah pandai dalam merencanakan pembelajaran yang
akan dilakukannya.Hal ini menjadi dasar seorang guru menjadi seorang
pengajar. Guru harus bisa menyusun Silabusmaupun RPP, yang akan menjadi
pedoman didalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Dengan
Silabus dan RPP para guru lain yang mengajarkan bidang studi yang sama
bisamengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru lain.
Demikian pentingnyarencana pembelajaran ini.

3. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas.

Guru tentu haruslah bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran ini dengan


berbagai metode yangia gunakan, agar para siswa tidak jenuh maupun berontak
saat diberikan suatu pelajaran dan selain itu manajemen kelas yang baik juga
diperlukan untuk mengendalikan kelas agar tetap kondusif untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran.

4. Peran guru dalam evaluasi pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, maka akan tiba saatnya kita


mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah kita lakukan. Kegiatan evaluasi ini
bisa dilaksanakan setelah melakukankegiatan pembelajaran, pada awal
kegiatan pembelajaran untuk mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan
kemarin, maupun diadakan per periode seperti mid semester, ujian semester
dan ujiannasional.

B. Guru sebagai seorang pembimbing

Guru adalah pembimbing tentang pembelajaran, sebagai pembimbing karena


pengalamannya, pengetahuannya tentang jalan yang sudah pernah dilalui, serta
minatnya yang besar dalam pembelajaran. Ia bertanggung Jawab utama untuk
pembelajaran, dia menetapkan tujuan dan batas- batas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa menentukan jalan yang harus diikuti, membuat
setiap aspek dari Pembelajaran lebih bermakna, dan mengevaluasi kemajuan. Dia
melakukan semua ini bekerja sama dengan sesama pendidik. Pembelajaran telah
sering digunakan dalam literatur dan sejarah untuk mewakili kehidupan manusia
atau beberapa bagian dari kehidupan itu.

Demikian juga seorang guru adalah seorang pembimbing sekaligus penunjuk


jalan dalam proses belajar mengajar, mengingat kelebihan pengalaman dan
pengetahuannya. Dalam hal ini guru bertugas membimbing anak didiknya kepada
tujuan pendidikan. Dengan kata lain, bimbingan merupakan suatu upaya untuk
membantu para siswa dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Setidak-
tidaknya peran guru sebagai pembimbing ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
pembimbing di dalam kelas dan pembimbing di luar kelas.

1. Layanan Bimbingan di kelas

Agar setiap guru mampu memberikan layanan bimbingan ini dengan totalitas
dan penuh tanggung jawab, hendaklah guru tersebut mengetahui tugas-tugas apa
saja yang harus dilakukannya dalam rangka memberikan layanan bimbingan
kepada siswa di dalam kelas. Prof. Soetjipto dan Raflis Kosasi menerangkan
bahwa hal-hal yang menjadi tugas seorang guru dalam memberikan layanan
bimbingan di kelas antara lain :

a. Memperlakukan dengan sikap yang baik dan wajar bagi setiap siswa dengan
potensi yang ada dalam diri siswa itu.

b. Memberikan kenyamanan kepada siswa ketika proses belajar mengajar


berlangsung

c. Memberikan penghargaan yang proporsional kepada setiap siswa

d. Tidak berpura-pura di depan siswa

e. Menerima siswa apa adanya, tidak membeda-bedakan antara siswa yang satu
dengan yang lainnya dalam memberikan pembelajaran

f. Menyadari bahwa tujuan mengajar bukan hanya penguasaan setiap materi


melainkan juga pembentukan sikap kedewasaan yang ditimbulkan dari diri
siswa.

g. Memberikan layanan tambahan bagi siswa yang tidak/belum memahami materi


pelajaran yang telah dipelajari

2. Layanan Bimbingan di Luar Kelas

Jabatan guru belum selesai setelah ia keluar dari kelas, melainkan jabatan
sebagai guru tetap melekat pada diri guru dimana pun ia berada baik di kelas
maupun di luar kelas. Sehingga fungsi guru sebagai pemberi layanan bimbingan
juga tidak hanya di kelas saja melainkan juga di luar kelas. Tugas-tugas yang bisa
dilakukan oleh guru dalam rangka memberikan layanan bimbingan di luar kelas
antara lain:

a. Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching)

b. Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa

c. Melakukan home visit (kunjungan rumah)


d. Menyelenggarakan kelompok belajar yang bermanfaat untuk:

a) Membiasakan anak untuk bergaul dengan teman-temannya, bagaimana


mengemukakan pendapatnya dan menerima pendapat dari teman lain.

b) Merealisasikan tujuan pendidikan dan pengajaran melalui belajar secara


kelompok

c) Mengatasi kesulitan-kesulitan belajar secara bersama-sama

d) Belajar hidup bermasyarakat

e) Memupuk rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan

C. Guru sebagai seorang konselor

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya.
Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa
lebih berkembang ke arah yang lebih optimal. Dengan demikian bimbingan menjadi
bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang
ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut, terutama oleh seorang
guru.Tugas guru sebagai konselor tidaklah mudah dan ringan, sebab yang dihadapi
dan ditangani setiap harinya adalah para siswa yang memiliki latar belakang
kemampuan, tingkat sosial ekonomi, dan permasalahan-permasalah lain yang
berbeda-beda. Masing-masing siswa mempunyai keunikan dalam aspek tingkah
laku, kepribadian, dan sikap.

1. Kedudukan Guru Sebagai Seorang Pembimbing dan Konselor

Guru adalah seorang konselor bagi siswa dan kadang-kadang juga sebagai
orang tua bagi mereka. Sebagai seorang konselor, mungkin guru tidak memiliki
pelatihan secara khusus sebagai seorang konselor dan mungkin tidak ingin
berperan menjadi sebagai penasihat orang. Banyak guru percaya bahwa konseling
adalah sesuatu hal yang terlalu merepotkan dan menyulitkan seperti halnya
mencoba untuk mengatur hidup orang lain dan sehingga mereka merasa tidak
nyaman dalam situasi seperti ini. Semua guru di tingkat mana pun adalah
berperan untuk menjadi seorang konselor. Pelajar sering merasa kesulitan dalam
menghadapi masalah yang begitu memberatkan, dia akan pergi kepada gurunya
untuk meminta bantuan pemecahan persoalan tersebut. Memang situasi belajar
terkadang memang sangat sering menimbulkan pertanyaan dalam kehidupan.
Seorang guru tentu ingin memahami aspek konseling ini sebagai tugasnya dan
mencoba untuk melakukannya dengan baik. Ada banyak persoalan penting yang
ada untuk dapat tumbuh menuju dewasa. Kita mungkin berpikir bahwa
perjalanan dari anak menjadi dewasa terjadi dengan begitu mudah, tetapi ini
tidaklah benar. Menjadi orang dewasa dalam masyarakat modern tidak mudah.
Masalah perkembangan emosional yang terjadi di masa kanak-kanak adalah
sebuah bukti yang cukup sensitif terhadap masalah manusia. Pengalaman buruk
mereka tampaknya relatif tidak penting, namun sangat berdampak dan
berpengaruh jika dibandingkan dengan kesedihan potensi yang tidak terpenuhi.
Dalam upaya untuk menangani masalah yang terlalu banyak bagi kami, kami
mengembangkan cara-cara penanganan masalah mereka dan masalah lain yang
dapat menghambat kemajuan di hampir setiap aspek kehidupan.

2. Tugas Guru sebagai Pemberi Bimbingan dan Konseling

Tugas guru sebagai penyedia bimbingan dan pelayanan kepada siswa sangat
berarti sekali bagi siswa dalam menjalani proses pendidikan dan pengajaran yang
dijalankannya sebagaimana seperti yang telah diuraikan pada pembahasan
sebelumnya, baik persoalan yang terkait di kelas maupun di luar kelas. Di antara
tugas-tugas tersebut adalah

a. Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagai individu,


siswa memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu
mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri.

b. Sikap positif dan wajar terhadap siswa.

c. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan.


Pemahaman siswa secara empatik.

d. Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu.

e. Penampilan diri secara asli (genuine) tidak berpura-pura di depan siswa

f. Konkret dalam menyatakan diri.

g. Penerimaan siswa secara apa adanya. Kepekaan terhadap perasaan yang


dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk menyadari perasaannya itu

h. Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa


terhadap bahan pengajaran saja melainkan menyangkut pengembangan siswa
menjadi individu yang lebih dewasa.

i. Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus. Sedangkan yang dimaksud dengan


tugas dalam layanan bimbingan luar kelas.

Adapun faktor-faktor penghambat peran guru sebagai konselor dalam kegiatan


belajar siswa juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan secara intensif dari
guru. Artinya, guru perlu melakukan berbagai upaya untuk mengatasi adanya
perbedaan-perbedaan kemampuan di antara siswa sebelum berperan sebagai
konselor dalam kegiatan belajar siswa agar memberikan hasil optimal terhadap
kegiatan belajar siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil kegiatan
belajar siswa melalui peran guru sebagai konselor tergolong baik dari segi proses
dan hasil. Dari segi proses ditunjukkan dengan kedisiplinan dan semangat tinggi
dari siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, mendengarkan penjelasan guru,
dan mengerjakan tugas-tugas. Dari segi hasil ditunjukkan dengan dipahaminya
materi pelajaran yang disampaikan guru melalui kegiatan pembelajaran dan
tercapainya nilai yang memuaskan oleh siswa, yaitu di atas nilai ketuntasan belajar
sebesar. Hasil kegiatan belajar siswa, baik pada aspek proses maupun pada aspek
hasil harus sama-sama dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajarnya.

D. Guru Sebagai Seorang Evaluator

Guru sebagai Evaluator ( Evaluator Of Student Learning )Guru sebagai


evaluator adalah guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian dilakukan
bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas, keberhasilan, dan efisiensi proses
pembelajaran, sebagai penilai, guru hendaknya terus memperhatikan hasil belajar
siswa hinggan tercapai hasil belajar yang optimal ( Irjus et all, 2020 : 91 ).
Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar siswa
( Novianti et all, 2020 ). Pendidik bisa melihat dan mengamati ketercapaian anak
didiknya dalam belajar melalui perannya sebagai evaluator sebab itulah peran guru
sebagai evaluator sangat penting dan sangat diperlukan.

Fungsi Evaluator bagi Guru Dalam proses pembelajaran seorang guru wajib
berperan sebagai evaluator guru bukan saja dapat mengumpulkan informasi terkait
beragam kelemahan dan proses pembelajaran namun guru juga bisa melihat
sejauhmana anak didiknya mampu mencapai suatu tujuan pembelajaran. Berbagai
hal yang sangat penting dilakukan dalam melakukan fungsi evaluator. Adapun
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan guru sejalan dengan peranannya sebagai
evaluator dalam interaksi belajar-mengajar ini sebagai berikut:

a. Memahami sejumlah prinsip yang bersangkutan dengan penilaian Memdap


rancangan program, pelaksanaan serta penilaian terhl belajar, baik yang
dimanfaatkan untuk memahami tingin pencapaian tujuan pengajaran maupun
tingkat penguasaan matern pengajaran.

b. Berusaha mengidentifikasi fungsi dan pemanfaatan lanjut dari evaluasi,


misalnya apakah berkaitan dengan perbaikan rancangan program karena hasil
belajar ternyata tidak sesuai dengan situasi belajar-mengajar yang akan
diciptakan untuk mengadakan bimbingan belajar, bimbingan pribadi atau
mungkin juga bersangkutan dengan pelaksanaan program itu sendiri.

c. Merancang alat pengukur yang akan digunakan, baik dalam kaitannya dengan
penilaian rancangan program pengajaran, pelaksanaan pengajaran, terutama
yang bersangkutan dengan rancangan tes yang memiliki sasaran siswa sebagai
subjek belajar.

d. Mengembangkan rancangan tes sesuai dengan bentuk tes yang telah


ditetapkan; sesuai dengan tujuan serta pengalaman belajar yang dimiliki siswa.
e. Berusaha memahami tingkat kelebihan alat pengukur yang digunakan.
Mengadministrasikan tes, baik dari pemberian skor, penentuan hasil,
pengarsipan, dan penyimpanan alat ukur.

f. Menyusun bahan umpan-balik hasil tes terhadap siswa maupun guru itu sendiri
sebagai perancang maupun pelaksana program dalam interaksi belajar-
mengajar

Dalam Peranan Guru Sebagai Evaluator dalam Interaksi Belajar Mengajar


Sebagai evaluator guru hendak memahami beberapa prinsip yang berhubungan
dengan penilaian kepada ilsutrasi program, penerapan proram dan penilaian hasil
belajar digunakan untuk memahami tingkat pencapaaian serta penguasaan materi
belajar. Berhubungan dengan perbaikan rancangan program sebab hasil belajar
tidak sesuai denagn situasi belajar-mengajar yang akan diciptakan harus
mengadakan bimbingan belajar, bimbingan pribadi dan mengidentifikasi fungsi dan
pemanfaatan lanjutan. Merancang instrument pengukur yang akan dipakai dalam
penilaian rancangan program pembelajaran, kemudian mengembangkan rancangan
tes sebanding dengan gambaran tes yang telah ditentukan dan sejalan dengan tujuan
serta pengalaman belajay yang dipunyai peserta didik.

E. Guru sebagai seorang Model/Contoh

1. Pengertian Guru sebagai Teladan bagi Siswa

Guru merupakan model atau teladan bagi siswa dan semua orang yang
menganggap dirinya guru. Dari sekian banyak pekerjaan yang dimiliki oleh guru,
salah satu yang paling mendasar adalah menjadi teladan atau model (contoh) bagi
siswanya dan kepada semua yang menganggapnya sebagai guru. Banyak guru
yang tidak nyaman dalam hal ini, mereka mungkin berpikir mereka tidak cukup
baik untuk menjadi seorang teladan; mereka mungkin ingin bebas dari tanggung
jawab tersebut. Reaksi ini dapat dipahami, akan tetapi hal tersebut menyangkal
aspek penting pengajaran dan pembelajaran. Pikiran utama dari pembahasan ini
adalah bahwa menjadi contoh adalah bagian pengajaran yang tidak bisa dihindari
oleh guru. Ketika seorang guru menolak menerima dan memenuhi aspek
pengajaran ini, maka dia telah mengurangi keefektifannya sebagai seorang guru.

2. Kualitas dan Kekuatan Guru sebagai Teladan bagi Siswa

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi contoh pada guru dalam
kesehariannya:

a. Sikap dasar, yaitu sikap secara psikologi terhadap masalah- masalah penting
seperti kesuksesan, kegagalan, mengajar, belajar, kemampuan manusia, cinta,
kebenaran, hubungan manusia, agama, pekerjaan, bermain dan diri sendiri.

b. Berbicara dan gaya bicara, yaitu penggunaan bahasa sebagai pemimpin dalam
mengungkapkan pikiran.
c. Kebiasaan bekerja, yaitu gaya yang dilakukan setiap orang dalam bekerja
sesuai bidangnya masing-masing.

d. Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pengertian hubungan antara luasnya


pengalaman dan nilai serta mungkinnya mengelak dari kesalahan.

e. Pakaian, yaitu aspek material yang sangat penting dari diri sendiri, hal tersebut
merupakan hal yang berkelanjutan dan menunjukkan ekspresi diri pribadi
secara keseluruhan.

f. Hubungan kemanusiaan, khususnya ketika ada ketegangan. Kualitas yang


diberikan kepada manusia dalam hubungan sosial, mental, moral, khususnya
bagaimana kita menangani atau mengontrol emosi dan pikiran ketika para
siswa tidak teratur.

g. Proses berpikir, yaitu proses berpikir dalam bekerja ketika ber- hadapan
dengan masalah.

h. Perilaku neurotis, suatu pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri dan
juga bisa menyakiti orang lain.

i. Selera, pilihan yang secara jelas merefleksikan nilai-nilai yang dimiliki pribadi
yang bersangkutan.tol neo tatlico

j. Keputusan, yaitu kemampuan yang digunakan dalam mengevaluasi semua jenis


situasi.

k. Kesehatan, yaitu kualitas tubuh, pikiran dan semangat yang merefleksikan


kekuatan, perspektif, sikap tenang, dan semangat hidup.

l. Gaya hidup secara umum, yaitu apa yang dipercayai tentang semua aspek
kehidupan baik yang disadari sebagai perbuatan yang besar maupun kecil.

F. Guru sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru
dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut.
Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek
dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

1. Guru sebagai Pendorong Kreativitas Guru yang baik adalah pencipta dan
menggairahkan kreativitas orang lain atau siswanya. Seorang guru mempunyai
kepribadian yang khas. Di satu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan
pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman. Akan
tetapi, di lain pihak, guru harus memberikan tugas, mendorong siswa kreatif
untuk mencapai tujuan. Yang harus selalu diterapkan adalah menjadi guru yang
kreatif, sebab guru adalah suri teladan bagi muridnya, agar dapat mendorong
muridnya untuk menjadi siswa yang pandai dan kreatif. Dalam memahami aspek
pengajaran, yang pertama harus dijelaskan adalah apa yang dimaksud dengan
kreativitas.

2. Guru sebagai Pemindah Kemah (Breaker of Camp) Tugas maupun fungsi guru
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi tugas dan
fungsi sering disejajarkan sebagai peran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dan
UU No. 14 Tahun 2005, peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik.
Sebagai pendidik guru menjadi panutan bagi peserta didik dan lingkungan
masyarakat, sebagai pengajar guru membantu peserta didik yang sedang
berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk
kompetensi dan memahami standar yang dipelajarinya. Guru sebagai
pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan
ilmu pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggung jawab.

3. Guru Sebagai Seorang Pembaharu Menjadi guru memang tak mudah. Guru
merupakan sosok yang sangat dihormati oleh semua orang. Dianggap
multitalenta bisa sangat dih semua hal, tempat bertanya bagi orang yang tidak
tahu melajadi sosok yang digugu dan ditiru oleh para siswa, baik yang berada di
sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu, selayaknya seorang guru harus
bisa memaksimalkan potensi siswa. Tidak hanya di bidang akademik, tapi juga
kemampuan yang lainnya.

4. Guru Sebagai Seorang Peneliti Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas.
Di satu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan
kepercayaan dan menciptakan suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru
harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk mencapai tujuan, menegur,
menilai, dan mengadakan koreksi. Dengan demikian, kepribadian seorang guru
seolah-olah terbagi menjadi dua bagian. Di satu pihak bersifat empati, di pihak
lain bersifat kritis. Di satu pihak menerima, di lain pihak menolak. Maka seorang
guru yang tidak bisa memerankan pribadinya sebagai guru, ia akan berpihak
kepada salah satu pribadi saja.

Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seorang guru harus bisa memilah serta
memilih kapan saatnya berempati kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya
menerima, dan kapan saatnya menolak. Dengan perkatan lain, seorang guru harus
mampu berperan ganda. Peran ganda ini dapat diwujudkan secara berlainan sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Pembelajaran merupakan seni yang
dalam pelaksanaannya me- merlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi
lingkungan. Untuk itu, diperlukan berbagai penelitian yang di dalamnya melibatkan
guru. Oleh karena itu, guru adalah seorang penemu atau peneliti. Dia tidak tahu dan
dia tahu bahwa dia tidak tahu, oleh karena itu dia sendiri merupakan subjek
pembelajaran.
G. Tanggung Jawab Guru

Tanggung jawab guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar
dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah di tempatnya
bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat di sekitarnya
untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Guru adalah
orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. tidak ada
seorang guru pun yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat.
Setiap hari guru meluangkan waktu demi kepentingan anak didik. bila suatu ketika
ada anak didik yang tidak hadir di sekolah, guru menanyakan kepada anak-anak
yang hadir di sekolah, apa sebabnya ia tidak hadir ke sekolah. Anak didik yang
sakit, tidak bergairah belajar, terlambat masuk ke sekolah, belum menguasai bahan.
Pelajaran, berpakaian sembarangan, berbuat yang tidak baik, terlambat membayar
uang sekolah, tidak punya pakaian seragam, dan sebagainya,semuanya menjadi
perhatian guru. Karena besarnya tanggung jawab guru terhadap anak didiknya
hujan dan panas bukanlah menjadi penghalang bagi guru untuk selalu hadir di
tengah-tengah anak didiknya.

Guru tidak pernah memusuhi anak didiknya meskipun suatu ketika ada anak
didiknya yang berbuat kurang sopan pada orang lain. Bahkan dengan sabar dan
bijaksana guru memberikan nasihat bagaimana cara bertingkah laku yang sopan
pada orang lain. Berdasarkan profesinya sebagai guru adalah berdasarkan panggilan
jiwa, maka bila guru melihat anak didiknya senang berkelahi, meminum minuman
keras, menghisap ganja, datang ke rumahrumah bordil, dan sebagainya, guru
merasa sakit hati. Siang atau malam selalu memikirkan bagaimana caranaya agar
anak didiknya itu dapat dicegah dari perbuatan yang kurang baik, asusila, dan
moral.Guru seperti itulah yang diharapkan untuk mengabdikan diri di lembaga
pendidikan. Bukan guru yanghanya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak
anak didik. sementara jiwa, dan wataknya tidak dibina. Memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk
membentuk jiwa dan watak anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik yang
dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak potensi yang perlu dipengaruhi
dengan sejumlah norma hidup sesuai ideologi falsafah dan bahkan agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran dan tugas guru yaitu sebagai manajer dengan tugas mengelola kelas,
sebagai pengajar dengan tugas menguasai dan mengajarkan materi pelajaran,
sebagai murid dengan tugas harus terus belajar, sebagai fasilitator dengan tugas
memberi bantuan seperlunya, sebagai motivator dengan memberi semangat dan
membangkitkan minat, sebagai inspirator dengan tugas memberi inspirasi, sebagai
pembimbing dan pelatih dengan tugas membangun kebiasaan positif dan
mengoreksi kesalahan serta sebagai pemimpin dengan tugas memberi teladan,
mengarahkan, memberdayakan, mengajak bekerja sama.

Adapun tanggung jawab guru dikategorikan dalam lima macam yaitu tanggung
jawab intelektual, tanggung jawab profesi, tanggung jawab sosial, tanggung jawab
moral spiritual dan tanggung jawab pribadi. Peranan guru sebagai seorang pengajar
diharapkan menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif sehingga dapat
mengembangkan kreativitas peserta didik karena belajar merupakan proses yang
melekat pada diri peserta didik dan juga sangat bermakna dalam kehidupan. Untuk
lebih meningkatkan makna belajar proses tersebut harus dilandasi oleh kesadaran
yang mendalam yang meliputi kesadaran emosional, intelektual, spiritual, sosial,
dan budaya. Proses belajar ditempatkan dalam situasi yang kondusif sehingga
mencapai sasaran dan tujuan.

B. Saran

Menulis makalah adalah menyusun materi dan berbagai sumber dengan


menambahkan argumen penulis yang sesuai dengan konteks pembicaraan. Meski
demikian, dalam penulisan makalah pasti terdapat kekhilafan penulis. Oleh karena
itu, penulis membuka kesempatan bagi pembaca untuk menyampaikan kritik dan
saran agar makalah ini dapat ditemukan kesimpulanyang ilmiahdan dapat
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Aji Setiawan, Ibnu . 2017. Menjadi Guru Inspiratif, Karena Guru adalah Inspirasi .
Diunduh di https://gurudigital.id/menjadi-guru-inspiratif-karenaguru-adalah-
inspirasi/ pada tanggal 3 November jam 12.24 WIB.

Darmadi, H. (2015). Tugas,Peran,Kompetensi dan Tanggung menjadi guru


Profesional. Jurnal Edukasi, 172-173.

Moza,Alkaz.2012.PeranGuruDalamPengelolaanKelas.Diunduhdihttp://
moozaalkaz.blogspot.com/2012/11/peran -gurudalam-pengelolaan-kelas.html?
m=1pada tanggal 3 November 2019 jam 10.57 WIB.

Munawir, M., Salsabila, Z. P., & Nisa, N. R. (2022). Tugas, Fungsi dan Peran Guru
Profesional. Jurnal Ibniah Profesi Pendidikan, 7(1), 8-12.

Sanjani, M. A. (2020). Tugas dan peranan guru dalam proses peningkatan belajar
mengajar. Serunai: Jurnal Ilmiah limu Pendidikan, 6(1), 35-42.

Suryadi, A. (2022), Menjadi Guru Profesional dan Beretika. CV Jejak (Jejak


Publisher).

Uno, H. B., & Nina Lamatenggo, S. E. (2022). Tugas Guru dalam pembelajaran:
Aspek yang memengaruhi. Bumi Aksara.

Yunus, Mahmud. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Hidakarya


Agung http://dadangkasep.page.tl/Guru-Sebagai-Pembimbing.htm (diakses 31
Juli 2016 pada pukul 11:40).

Anda mungkin juga menyukai