Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI GURU (PENDIDIK)

Dosen pengampuh: Dr. Rosdiana, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 10 (PGMI A)
 Muh Ikmal Akbar (20800118030)
 Fitriani Pratiwi (20800118031)
 Astri Armayani Arman (20800118032)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, kasih dan karunia-
Nya. Hanya dengan kuasa-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan makalah
sifat – sifat yang harus dimiliki guru ini dengan lancar. Tak lupa shalawat serta
salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Nabi yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika &
Pengembangan Profesi Guru.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini,
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca guna penyusunan yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca. Aamiin.

Maros, 8 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2
A. Guru dan Peranannya Dalam Pendidikan 2
B. Kepribadian Guru 5
C. Sifat-sifat Yang Harus Dimiliki Guru 6
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan
setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai
pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber
daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan.
Seorang pendidik harus memiliki sifat kepribadian yang positif. Karena dia
bertugas mendidik dan mengajar anak-anak didik, serta mengantarkannya menuju
keberhasilan tujuan yang dicita-citakan yakni memiliki kepribadian dan berakhlak
mulia. Sulit rasanya seorang pendidik mampu membawa anak didiknya menuju
keberhasilan tujuan pendidikan tersebut, jika seorang guru atau pendidik tidak
terlebih dahulu memiliki sifat-sifat kepribadian tersebut. Seorang guru di samping
keberadaannya sebagai figur contoh dihadapan anak didik, dia juga harus mampu
mewarnai dan mengubah kondisi anak didik dari kondisi yang negatif menjadi
yang positif. Oleh sebab itu dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana
sifat dan kepribadian yang harus dimiliki seorang guru.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apa saja peran guru dalam pendidikan?
2. Bagaimana kepribadian guru?
3. Apa saja sifat-sifat dan kepribadian yang harus dimiliki seorang guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana kepribadian guru
3. Untuk mengetahui sifat kepribadian yang harus dimiliki seorang guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Guru Dan Peranannya Dalam Pendidikan


Secara umum guru adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk
mendidik, sementara secara khusus pendidik dalam perspektif pendidikan Islam
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik. 1
Perkembangan peserta didik ini meliputi seluruh potensi yang ada pada anak didik
baik afektif, kognitif dan psikomotorik. Seorang guru tidak hanya memberikan
bantuan kepada anak didiknya akan tetapi seorang guru juga memberikan suatu
bimbingan dengan sadar kepada anak didiknya. Dikatakan bimbingan yang sadar
karena seorang guru haruslah memahami bimbingan seperti apa yang akan
diberikan kepada anak didiknya tersebut.
Dalam konsep pendidikan tradisional Islam, guru diposisikan sebagai orang
yang ‘alim, wara’, shalih, dan sebagai uswah sehingga guru dituntut juga beramal
sholeh sebagai aktualisasi dari keilmuan yang dimilikinya.2 Maka sebagai guru dia
bertanggung jawab tidak hanya pada saat pelajaran berlangsung, lebih dari itu
guru tetap harus menjaga sifat dan kepribadiannya di luar kelas ataupun dalam
kehidupannya sehari-hari.
Dalam dunia pendidikan guru tidaklah hanya berperan sebagai pengajar di
depan kelas saja. Lebih dari itu guru dapat berperan sebagai pengadministrasian.
Dalam kaitannya dengan administrasi, seorang guru dapat berperan sebagai
berikut:
1. Pengambilan inisiatif, pengarah dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
Hal ini berarti guru memikirkan kegiatan-kegitan pendidikan yang
direncanakan serta nilainya.
2. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana kemauan masyarakat
dalam arti yang baik.
1
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002, h. 41.

2
2
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009, h. 5.

3. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa ilmu pengetahuan.
4. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu kedisiplinan
5. Pelaksana administrasi pendidikan, di samping menjadi pengajar, gurupun
bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6. Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru,
guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk
anggota masyarakat yang dewasa.
7. Penterjemah bagi masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan
segala perkembangan kemajuan dunia kepada masyarakat, khususnya masalah-
masalah pendidikan.3

Selanjutnya seorang guru dalam proses belajar mengajar memiliki peran


sebagai demonstrator. Sebagai demonstrator guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya. Selanjutnya guru
tidak hanya dituntut untuk menguasai bahan pelajaran tersebut, lebih jauh lagi
guru hendaknya dapat mengembangkan materi pelajaran tersebut dalam artian
guru harus meningkatkan kemampuannya tentang materi yang akan diajarkannya.
Hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai
oleh peserta didik.
Yang harus disadari oleh seorang guru adalah bahwasannya dia sendiri adalah
seorang pelajar. Yang mana tugas pelajar adalah selalu belajar dan mencari tahu
tentang hal-hal yang belum diketahuinya. Dalam mencapai keberhasilan
pendidikan, guru memiliki peran yang sangat menentukan, sebab bisa dikatakan
guru merupakan kunci pokok dari keberhasilan sebuah pendidikan. Untuk itu guru
haruslah memiliki sifat dan karakteristik yang memadai dan berbeda dengan ciri-
ciri dari profesi yang lain.

3
3
Muh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
2008, h.12.

Seperti kita ketahui bahwa salah satu dari tujuan pendidikan adalah
memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk mencapai kedewasaan.
Sebelum guru tersebut membawa anak didiknya pada tingkat kedewasaan maka
seharusnya guru tersebut terlebih dahulu telah memiliki sikap kedewasaan itu
sendiri.
Seorang guru haruslah seseorang yang sudah dewasa, karena tidak mungkin
guru akan dapat membawa anak didiknya ke dalam kedewasaan sedangkan
individu guru itu sendiri jauh dari kedewasaan. Membawa anak pada kedewasaan
bukan hanya sekedar dengan nasehat, anjuran, perintah dan larangan saja,
melainkan yang pertama-tama ialah gambaran kedewasaan yang senantiasa
dibayangkan oleh anak dalam diri pendidiknya, di dalam pergaulan antara
pendidik dan anak didik.4
Guru sebagai pendidik menurut jabatannya menerima tanggung jawab dari tiga
pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. 5 Tanggung jawab dari orangtua
diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan anak didik, selain itu
diharapkan juga dari pribadi guru akan mempengaruhi dari tingkah laku peserta
didik.
Yang paling utama bagi guru adalah peranannya sebagai pendidik dan
pengajar, harus menunjukkan prilaku yang layak yang bisa dijadikan teladan oleh
siswanya. Penyimpangan dari prilaku yang tidak etis dari guru akan mendapat
sorotan dan kecaman yang tajam dari anak didik dan juga masyarakat lingkungan
sekitarnya. Guru yang berprilaku tidak baik akan merusak citranya sebagai guru
dan pada gilirannya akan dapat merusak murid-murid yang dipercayakan
padanya.Oleh sebab itu, apa bila ada siswa yang berprilaku menyimpang mungkin
saja hal itu disebabkan oleh prilaku gurunya yang tidak memberi teladan yang
baik.

4
Prilaku guru di kelas memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan
mental anak. Sifat ramah guru dengan anak-anak akan membantu mereka
mengekspresikan perasaannya dengan lebih mudah. Siswa akan merasa bebas
mendiskusikan masalah mereka dengan gurunya dan mengajukan permasalahan–
permasalahan kepada gurunya.
4
Uyoh Sadulloh, Pedagogik, Alfabeta, Bandung, 2010, h. 129.
5
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1995, h. 8.

B. Kepribadian Guru
Kepribadian mempunyai pengaruh langsung terhadap hidup dan kebiasaan-
kebiasaan belajar siswa. Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah
seperti motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang
terus-menerus pada diri siswa bersumber dari kepribadian guru.6
Mendidik merupakan salah satu tugas utama guru yang diatur dalam undang-
undang yang berbunyi: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”7
Sehubungan dengan peran guru sebagai pendidik, kepemilikan kepribadian
merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh guru. Guru akan mampu mendidik
sekaligus mengajar apabila memiliki kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung
jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realistis, bersikap jujur,
serta bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan pendidikan.8
pengertian pendidik dalam Islam adalah sebagai murabbi, mu’allim, dan
mu’addib sekaligus. Sebagai murabbi, guru harus memiliki kebijaksanaan,
tanggung jawab, dan kasih sayang kepada peserta didik. Pengertian mu’allim
mengandung konsekuensi bahwa guru harus menguasai ilmu-ilmu teoritik,
memiliki komitmen mengembangkan ilmu, dan menjunjung nilai-nilai ilmiah.
Sebagai mu’addib, guru tampil sebagai sosok yang memiliki integritas ilmu dan
amal sekaligus.9 Dengan kata lain guru berperan sebagai mu‟addib di mana amal
atau perilaku guru dalam kehidupan sehari-hari sejalan dengan ilmu yang

5
diajarkan guru pada peserta didik sehingga secara otomatis guru menjadi teladan
dan cerminan bagi peserta didik.
6
Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional, (Esensi: Jakarta, 2013), hlm. 16.
7
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 1 Ayat (1).
8
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2002), hlm. 42-43.
9
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm. 11-12.
C. Sifat-sifat Yang Harus Dimiliki Guru
Guru adalah seorang figur dihadapan anak didiknya, maka sudah seharusnya
guru tersebut memiliki sifat-sifat yang baik dan meninggalkan sifat-sifat yang
tercela yang dapat menghilangkan kewibawaannya sebagai seorang pendidik.
Prilaku guru di kelas memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan mental
anak. Kasih sayang, simpati dan kerjasama yang menjadi karekteristik ideal bagi
guru yang mengajar di dalam kelas akan dapat menciptakan suasana belajar lebih
kondusif dan menyenangkan bagi anak didik itu sendiri. Selain itu sifat ramah
yang ditunjukkan guru dapat membantu peserta didik untuk mengekspresikan
jiwanya dan tidak merasa takut untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengertinya.

Menurut M. Athiyah Al-Abrasi, seperti yang dikutip oleh Hamdani Ihsan dan
A. Fuad Ihsan, seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat tertentu agar ia dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Adapun sifat-sifat tersebut adalah:
1. Memiliki sifat zuhud, tidak mengutamakan materi dan mengajar karena
mencari keridhoan Allah SWT semata.
2. Seorang guru harus jauh dari dosa besar, sifat ria, dengki , permusuhan dan
perselisihan dan lain-lain sifat yang tercela.
3. Ikhlas dalam pekerjaan, keikhlasan dan kejujuran seorang guru di dalam
pekerjaannya merupakan jalan terbaik kearah suksesnya di dalam tugas dan
sukses murid-muridnya.

6
4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya, ia harus sanggup
menahan diri, menahan kemarahan, lapang hati, banyak sabar dan jangan
pemarah karena sebab-sebab yang kecil, berkepribadian dan mempunyai harga
diri.
5. Seorang guru harus mencintai murid-muridnya, seperti cintanya terhadap
anaknya sendiri dan memikirkan keadaan mereka seperti ia memikirkan
keadaan anaknya sendiri.
6. Seorang guru harus memiliki tabiat, pembawaan, adat kebiasaan, rasa dan
pemikiran murid-muridnya agar ia tidak keliru dalam mendidik murid-
muridnya.
7. Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan diberikannya, serta
memperdalam pengetahuannya sehingga mata pelajaran yang diajarkannya
tidak bersifat dangkal.10

Selanjutnya Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya menyatakan bahwa seorang


guru haruslah memilki sifat-sifat diantaranya adalah :
1. Ikhlas, pendidik hendaknya mengikhlaskan niatnya dalam mengajar semata-
mata untuk mendapatkan keridhoan Allah. Dengan keikhlasan seorang guru
akan selalu berusaha untuk mengawasi anak-anak secara edukatif secara terus
menerus karena ia yakin akan balasan dari Allah karena keikhlasannya dalam
mendidik.11
2. Taqwa, Pendidik diharapkan untuk selalu bertaqwa kepada Allah di manapun
dan kapanpun dia berada. Jika pendidik tidak menghiasi dirinyadengan takwa,
maka prilaku dan mu’amalah yang berjalan pada metode Islam, maka anak-
anak akan tumbuh menyimpang. Hal tersebut disebabkan karna anak didik
akan meniru orang yang mendidik dan mengarahkannya telah berada dalam
lumpur dosa, berselimut dengan kemungkaran.

Lebih jelasnya, pendidik harus dapat menjadikan dirinya sebagai sosok teladan
bagi anak didiknya. Keteladanan tersebut bukan saja terbatas hanya pada sikap
dan prilaku, tetapi juga mencakup kemampuan untuk membimbing dan
memotivasi peserta didiknya, selain itu juga guru harus memiliki kemampuan

7
intelektual yang baik.12 Bagi seorang pendidik juga harus mampu memberikan
pengaruh yang positif kepada anak-anak didiknya, untuk itu sebelum terjun ke
dunia pendidikan guru tersebut haruslah berbekal dengan ilmu pengetahuan di
bidang pendidikan. Tanpa ilmu, pendidik akan sulit untuk menuntun dan
membimbing anak didiknya menuju kepada kedewasaan yang sempurna.
10
Hamdani Ihsan dan H.A Fuad Ihsan,Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung,
2007, h. 105.
11
Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Aulad, terjemahan Saifullah Kamali dan Hery Noer
Ali, Asy-syfa’, Bandung, h. 177.
12
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 2003, h. 143.

Disamping syarat-syarat tersebut, tentu saja masih banyak lagi syarat-syarat


yang harus dimiliki oleh guru. Diantaranya sifat seorang guru yang akan menjadi
suatu hal yang akan memberikan hasil yang lebih baik. Berikut ini akan
diuraikan beberapa sifat guru yang erat hubungannya dengan tugas guru di
sekolah.
1. Adil
Hendaknya guru bersikap adil di antara para pelajarnya: tidak cenderung
kepada salah satu di antara mereka, dan tidak melebihkan seseorang atas yang
lain, dan segala kebijaksanaan dan tindakannya ditempuh dengan jalan yang benar
dan dengan memperhatikan setiap pelajar, sesuai dengan perbuatan serta
kemampuannya.
2. Percaya dan suka kepada murid-muridnya
Seorang guru harus percaya kepada anak didiknya. Ini berarti bahwa guru
harus mengakui bahwa anak-anak adalah mahkluk yang mempunyai kemauan,
mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk
dan menimbulkan kemauan untuk mencegah perbuatan yang buruk.
Jans lighthart, seorang ahli didik yang terkenal, pernah berkata, ’’semua
pendidikan haruslah didasarkan atas keyakinan bahwa anak itu mempunyai kata
hati. Jika keyakinan itu tidak ada, tidak perlulah orang mendidik. Orang yang
lemah dapat dijadikan kuat; orang bodoh dapat dijadikan pandai, tetapi orang
yang tidak punya kata hati tak mungkin diperbaiki.’’
3. Sabar

8
Hampir pada tiap-tiap pekerjaan, kesabaran merupakan syarat yang sangat
diperlukan, apalagi pekerjaan guru sbagai pendidik. Sifat sabar harus dimiliki oleh
guru, baik dalam melakukan tugas mendidik maupun dalam menanti hasil dari
jerih payahnya. Hasil pekerjaan tiap-tiap dalam mendidik seorang anak tidak
dapat ditunjukan dan tidak dapat dilihat dengan seketika.
4. Sifat guru harus sesuai dengan perkataan dan perbuatan
Guru adalah sosok yang harus bisa ditiru oleh anak didik. Sebelum guru
mengajarkan suatu kebaikan, guru harus terlebih dahulu memulainya dari diri
sendiri. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan kebaikan tetapi
juga harus bisa mengaplikasikan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Memberi nasihat dan bimbingan kepada anak didik
Guru haruslah senantiasa memberikan nasehat dan bimbingan kepada anak
didik, karena hal ini sangat dibutuhkan oleh para anak didik terutama ketika
menghadapi suatu persoalan atau permasalahan.
6. Penyayang
Guru harus bisa menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa
kasih sayang dan menghindari diri dari tindaak kekerasan. Guru haruslah
mengasihi murid-muridnya seperti ia mengasihi anak-anaknya sendiri. Rasa
kasih-sayang wajib ada pada tiap-tiap individu seorang guru.13
7. Benar-benar menguasai mata pelajarannya
Guru harus selalu menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat
dipisahkan dari belajar. Guru yang pekerjaannya memberikan pegetahuan-
pengetahuan dan kecakapan-kecakapan kepada murid-muridnya, tidak mungkin
akan berhasil jika guru itu sendiri tidak selalu berusaha menambah
pengetahuannya. Jadi, sambil mengajar sebenarnya guru itu pun belajar.

9
13
Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN PRESS, 2012), Hlm. 110-114.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru merupakan suatu figur sentral dalam dunia pendidikan khususnya dalam
proses belajar mengajar (PBM), maka setiap guru diharapkan memiliki
karakteristik (ciri khas) sifat dan kepribadian yang ideal sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu
kesuksesan setiap usaha pendidikan. Seorang pendidik harus memiliki sifat
kepribadian yang positif. Sifat dari pendidik yang salah satunya adalah mendidik
dan membimbing peserta didik, harus memiliki sifat kepribadian yang baik untuk
dapat dijadikan contoh, seperti halnya memiliki ilmu yang dapat disampaikan, adil
dalam mendidik, sabar, penyayang dan bijaksana dalam mendidik.

B. Saran

10
Seperti yang kita ketahui sifat dan kepribadian memiliki definisi dan ciri-ciri
yang telah dijelaskan di atas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja sebagai
seorang guru atau sebagai mahasiswa dalam prilaku kita hendaknya tahu betul apa
itu pengertian, ciri, manfaat serta apa itu sifat dan kepribadian sehingga untuk
melakukan pendekatan kepada peserta didik tidak terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Ihsan, Fuad. 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Pustaka Setia

Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Jogyakarta: Pustaka Pelajar

Nasih Ulwan, Abdullah Nasih. Tarbiyatul Aulad fi ‘l- Islam, terjemahan Saifullah
Kamali dan Hery Noer Ali, Bandung: Asy-Syifa. 1988.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press

Nurfuadi. 2012. Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN PRESS

11
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi

Syadullah, Uyoh. 2010. Pedagogik. Bandung: Alfabeta

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 1 Ayat (1)

Usman, Muh Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosyakarya

12

Anda mungkin juga menyukai