Concept Development Model (CDM) is an interactive, engaging, instructional model
that that challenges learners to expand refine their understanding of concepts through various cognitive processes (Kilbane and Milman, 2014:151)
Hilda Taba (1967) mengembangkan CDM untuk mengembangkan pemahaman
peserta didik tentang concept dengan memberi tantangan untuk membuat kategorisasi, mengembangkan, memperluas, dan memperhalus gagasan mereka tentang konsep. Adapun kondisi yang memungkinkan untuk menerapkan CDM yaitu:
1. Mengembangkan: pengetahuan Konseptual
2. Memperkenalkan dan menilai: konsep baru, dengan membandingkan pengetahuan sebelum dipraktikkan dan sesudah 3. Mengajarkan: Keterampilan berpikir (seperti berpikir kritis) 4. Membangun: Prior knowledge
Merancang Pembelajaran dengan CDM
Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan dalam merancang pembelajaran dengan CDM yaitu: 1. Menganalisis konsep Dalam hal ini analisis konsep yang dimaksudkan adalah dengan membuat definisi, mengidentifikasi ciri penting & bukan penting, menyeleksi dan mengatur kualitas contoh & bukan contoh secara rasional 2. Mengajarkan tentang aturan CDM 3. Membuat perancah tentang belajar dan metakognisi Langkah-langkah Penerapan CDM Kilbane dan Milman (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua cara berpikir induktif yaitu; (1) pembentukan konsep dan (2) interpretasi data. Pembentukan konsep meliputi listing dan grouping, Sedangkan interpretasi data meliputi syntesizing, regrouping dan labeling
Manfaat Penerapan CDM
1. Mengajarkan keterampilan berpikir 2. Membantu untuk memperoleh pemahaman konten 3. Persamaan, perbedaan dan membuat pola 4. Melatih berpikir kreatif 5. Belajar aktif berbasis pengalaman 6. Membangun prior kenowledge 7. Aid students expression 8. Belajar dari peserta didik